Anda di halaman 1dari 19

CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

DEFINISI

Penyakit Ginjal Kronis meliputi beberapa proses patofisiologi yang berbeda yang
berhubungan dengan fungsi ginjal yang abnormal serta penurunan laju filtrasi
glomerulus secara progresif.
ETIOLOGI & EPIDEMIOLOGI
Sekitar 6% dari populasi dewasa di US menderita CKD
stage 1 dan 2. Dan 4,5% menderita CKD stage 3 dan 4.
FAKTOR RISIKO
Tidak dapat dimodifikasi Dapat dimodifikasi
• Usia (usia tua) • Hipertensi
• Jenis kelamin ( pria lebih cepat ) • Diabetes Mellitus
• Ras (Ras Afrika-Amerika lebihcepat) • Obesitas
• Genetik/Riwayat Keluarga • Dislipidemia
• Autoimmune • Merokok
• Kadar asam urat

GFR normal 120 mL / min .


Menurun 1 mL / min per tahun setelah 30 tahun.
Pada usia 70 tahun rata-rata GFR 70 mL / min
Stadium dari CKD
tergantung dari GFR
dan derajat dari
albuminuria.
KLASIFIKASI PGK
Derajat Penjelasan LFG(ml/mn/1.73m2)
1 Kerusakan ginjal ≥ 90
dengan LFG N / ↑

2 Kerusakan ginjal 60-89


dengan LFG ↓ ringan
3 Kerusakan ginjal 30-59
* Perempuan dikali 0,85
dengan LFG ↓
sedang

4 Kerusakan ginjal 15-29


dengan LFG ↓ berat
5 Gagal ginjal <15
PATOFISIOLOGI

Secara luas terdapat 2 mekanisme utama


kerusakan ginjal:
1. Mekanisme spesifik berdasarkan etiologi
(genetik, deposisi kompleks imun, inflamasi,
paparan toksin).
2. Mekanisme progresif, seperti hiperfiltrasi dan
hipertrofi nefron yang dapat menurunkan
massa ginjal.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
1. Sindrom uremia : lemah, letargi, anoreksia, mual, muntah, nokturia, kelebihan vol cairan,
neuropati perifer, pruritus, kejang, sampai koma.
2. Gejala komplikasinya : hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis
metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit.
MANIFESTASI KLINIS
• Gangguan keseimbangan cairan : edema perifer, efusi pleura, HTN, JVP meningkat, asites
• Gangguan elektrolit dan asam basa : tanda dan gejala hiperkalemia, asidosis metabolik (nafas
khussmaul)
• Gangguan GIT dan Nutrisi : mual, muntah, gastritis, ulkus, malnutrisi.
• Kelainan kulit : Pucat, keringat, pruritus, pigmentasi kulit.
• Gangguan Neuromuskular : lemah otot, gangguan memori.
• Gangguan metabolik endokrin : dislipidemia, gangguann metabolisme glukosa, gangguan
hormon seks
• Gangguan hematologi : anemia, gangguan hemostasis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah Lengkap
Menilai kadar ureum, kreatinin dan LFG
• Pemeriksaan Elektrolit :
Menilai keseimbangan elektrolit ( Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Fosfat)
• Pemeriksaan kadar glukosa darah, profil lipid (hiperkolestreolemia, hipertrigliseridemia, LDL
meningkat)
• AGD : Asidosis metabolik ( pH menurun, HCO3 menurun)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Urinalisis dan pemeriksaan albumin urine
• Sedimen urin. ( Sel tubulus ginjal, sedimen eritrosit, sedimen leukosit, sedimen granuler
kasar, dan adanya eritrosit dismorfik  Patognomonik jejas ginjal.)
• Pemeriksaan protein urin kuantitatif 24 jam
• USG ginjal dan BNO-IVP
• Biopsi ginjal
• Pemeriksaan lainnya ( EKG, Foto Thorax)
TATALAKSANA
Mencegah Progresivitas PGK
1. Kontrol tekanan darah. <130/80 tanpa preoteinuria, <125/75 dengan proteinuria.
2. Restriksi asupan protein.
• Predialisis : 0,6 – 0,75 g/kgbb Ideal/hari
• PGK – Hemodialisis : 1,2 g/kgbb Ideal/hari
• PGK- dialisis peritoneal : 1,2-1,3g/kgbb Ideal/hari
• Transplantasi ginjal : 1,3 g/kgbb Ideal/hari
3. Kontrol kadar glukosa darah :
HbA1c < 7%
4. Retriksi Cairan
• Predialisis : cairan tidak dibatasi dengan produksi urin yang normal
• PGK – Hemodialisis : 500ml/hari + produksi urin
• PGK- dialisis peritoneal : 1500-2000ml / hari , lakukan pemantauan harian
• Transplantasi ginjal : Fase akut pasca transplantasi (30-60ml/jam), Normovolemik dgn graft
berfungsi baik (min 2000ml/hari), pasien oliguria (asupan harus seimbang dengan produksi,
ditambah insensible water loss 500-750ml)
5. Retriksi asupan garam :
• Predialisis : < 5 gr/hari
• PGK – Hemodialisis : 5 - 6 gr / hari
• PGK- dialisis peritoneal : 5 - 10 gr/hari
• Transplantasi ginjal : < 6 - 7 gr/hari (Pasca operasi, natrium dibatasi)
6. Terapi dislipidemia
Target: LDL <100mg/dl, apabila trigliserida >200mg/dl, target kolesteron non hdl
<130mg/dl.
7. Modifikasi gaya hidup
IMT ideal (20-22,9Kg/m2). Olahraga seminggu 3x, minimal 30 menit.
8. Edukasi : Pasien mengerti tentang PGK, faktor progresivitas, pilihan terapi modalitas
pengganti ginjal.
TATALAKSANA KOMPLIKASI PGK
1. Lakukan pemeriksaan untuk singkirkan anemia def. besi. Terapi EPO apabila HB ≤ 10 g/dl dan
Ht ≤ 30%. Terget : Hb 10-12 g/dl, Ht>30%. Dosis :
• Fase koreksi : 2000-4000IU subkutan. 2-3x/mgg selama 4mgg. Target Hb naik 1-2gr/dl. Ht
naik 2-4% dalam 4 mgg.
• Apabila belum tercapai dosis EPO dinaikkan 50 %
• Apabila Hb naik > 2,5 g/dl atau hematokrit naik >8% dalam 4 minggu. Dosis diturunkan 25
persen.
2. Asidosis Metabolik : Koreksi jika [HCO3-] < 22 mmol/l. Koreksi dilakukan dengan suplemen
bikarbonat oral untuk mempertahankan kadar 22-24 mmol/l. Bikarbonat oral diberikan 3x2 tab
(325-2000mg) setiap harinya
0,3 x BB (kg) x (Hco3-target – HCO3- Awal)
3. Hiperfosfatemia
Pilihan terapi tergantung kadar Ca2+ dan [PO4-} pasien. Koreksi dilakukan dengan
pemberian phospate binders. Jenis yang tersedia :
- Ca-based phospate binders : Kalsium asetat atau kalsium bikarbonat 3-6 g/hari.
- Non based phospate binders. Contoh : Lanthanum, Sevelmer, atau magnesium,
4. Hiperhomosisteinemia
Pemberian suplemen oral : Asam Folat 15mg dan Vit B12 500 ug/hari dilakukan untuk
mencegah aterioslerosis.
• Untuk CKD stadium 4, pasien perlu dipersiapkan terapi cuci darah. Umumnya
dilaksanakan pada stadium 5.
• Modalitas yang tersedia berupa Hemodialisis, Dialisis Peritoneal, dan Transplantasi Ginjal .
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai