Anda di halaman 1dari 28

VARIKOKEL

DEFINISI
Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran
darah balik vena spermatikus internus.
EPIDEMIOLOGI
•insidens varikokel adalah 0% pada usia kurang dari 10 tahun,usia antara 10-19 tahun insidens
nya sebesar 16,2%.
•Penelitian lain menemukan insidens varikokel pada usia 10 sampai 17 tahun antara 9-25,8%,
sedangkan pada dewasa sekitar 15%.
ANATOMI&HISTOLOGI
KLASIFIKASI
Grade Temuan dari pemeriksaan fisik

Grade I Varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien melakukan manuver


valsava

Grade II Varikokel yag dapat dipalpasi tanpa melakukan manuver valsava

Grade III Varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa melakukan
manuver valsava
ETIOLOGI
Peningkatan tekanan vena

Anastomosis Vena Kolateral

Katup yang inkompeten


PATOGENESIS PENYEBAB GANGGUAN
SPERMATOGENESIS
Terjadi aliran darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami hipoksia karena
kekurangan oksigen.
Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan prostaglandin) melalui
vena spermatika interna ke testis.
Peningkatan suhu testis.
Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan, memungkinkan zat-zat hasil
metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke testis kanan sehingga menyebabkan gangguan
spermatogenesis testis kanan dan pada akhirnya terjadi infertilitas.
PATOFISIOLOGI
Disfungsi Bilateral

Hipoksia

Refluks dari metabolit vasoaktif

Gonadotoksin
DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan
Fisik •Palpasi
Pemeriksaan Fisik
• adanya distensi kebiruan
dari dilatasi vena.
Inspeksi

• dengan valsava manuever


ataupun tanpa valsava.
Palpasi • Varikokel yang dapat
diraba dideskripsikan “bag
of worms”

• stetoskop Doppler
mendeteksi adanya
Auskultasi peningkatan aliran darah
pada pleksus pampiniformis
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN ORCHIDOMETER
analisis semen DIAGNOSIS
1. Oligospermia : volume ejakulat < 1 cc
2. Hiperspermia : volume ejakulat > 4 cc
3. Aspermia : volume ejakulat 0 cc
4. Normozoospermia : jumlah hitungan sperma > 20 jt/cc
5. Hiperzoospermia : spermatozoa > 250 juta/cc
6. Oligozoospermia : spermatozoa 5- 20 jt/cc
7. Oligozoospermia ekstrim : spermatozoa < 5 jt/cc
8. Kriptozoospermia : Hanya ditemukan beberapa spermatozoa saja
9. Teratozoospermia : Morfologi spermatozoa yg normal< 30 %
10. Astenozoospermia : motilitas spermatozoa < 50 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
VENOGRAFI
USG DOPLER
Tatalaksana
Teknik operasi
Teknik
Retroperitoneal Teknik Inguinal
(Palomo) (Ivanissevich)

Microsurgical Teknik
Teknik embolisasi
Laparoskopik varicocelectomy
TEKNIK OPERASI
TEKNIK RETROPERITONEAL (PALOMO) TEKNIK INGUINAL (IVANISSEVICH)
TEKNIK OPERASI
MICROSURGICAL VARICOCELECTOMY
TEKNIK LAPAROSKOPIK
(MARMAR-GOLDSTEIN)
TEKNIK OPERASI
TEKNIK EMBOLISASI
PROGNOSIS
ad vitam
dubia ad bonam

ad functionam
dubia ad bonam

ad sanactionam
bonam
KESIMPULAN
Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus
pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika
interna. Kelainan ini terdapat pada 15% pria. Varikokel ternyata
merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria; dan
didapatkan 21-41% pria yang mandul menderita varikokel. belum
diketahui secara pasti penyebab varikokel.

Beberapa tindakan operasi diantaranya adalah ligasi


tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui operasi
terbuka atau bedah laparoskopi, varikokelektomi cara
Ivanissevich, atau secara perkutan dengan memasukkan bahan
sklerosing ke dalam vena spermatika interna ( embolisasi ).
DAFTAR PUSTAKA
Juri. Urologi Varikokel. Diunduh dari: http://www.urologi.or.id/pdf/JURI22003_6.pdf
Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 2. EGC. 2005
Kandell, Fouad R. Male Reproductive Dysfunction, Pathophysiology and Treatment .CRC Press. 2007
Anonim. Varicocele Imaging.Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/382288-imaging
Graham Sam D, Keane Thomas E. Glenn’s Urologic Surgery. Lippincott Williams & Wilkins. 2009
Anonim. Non-Surgical Varicocele. Diunduh dari: http://www.varicoceles.com/nonsurgical_varicocele_2006.pdf
Cooper, S Christopher et all. 2006. Varicocele. In : Poherty, M Gerard. Current Diagnosis and Treatment Surgery 13rd
edition. Mc-Graw Hill Companies. New York. USA. Hal 961-963.
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. EGC, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Graham, Sam D, Keane Thomas E. 2009. Varicocele. In : Glenn’s Urologic Surgery. Lippincott Williams and Wilkins. Hal 397-
401.
Khan, N Ali. 2011. Varicocele Imaging. In www.emedicine.medscape.com/article/382288. Updated : May 25, 2011.
Mayor, George S et all. 2000. Varicocele in Urologic Surgery. Diagnosis, Technique and Postoperative Treatment. Georg
Theme Publisher. Stuttgart. Germany. Hal 443-446.
Purnomo, Basuki B. 2012. Varikokel. In : Dasar–dasar Urologi. Edisi 3. EGC, Jakarta:
Schneck FX, Bellinger MF. 2007. Varicocele:Abnormalities of the testes and scrotum and their surgical management. In:
Wein AJ, ed. Campbell-Walsh Urology. 9th edition. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier. Chap. 67 hal. 3793-3798.
Sjamsuhidajat, dkk. 2005. Varikokel. In : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC, Jakarta. Hal: 775
Smith, J Steven, Robert I. White. 2005. Nonsurgical Treatment of Varicocele. Northwestern University Medical School. USA.
Tanagho EA, McAninch JW. 2008. Varicocele. In : Smith General Urology. McGraw Hill-Companies. Ed 17. Chap 44 hal 14,
690-691, 704.

Anda mungkin juga menyukai