• Deskripsi :
Mata kuliah ini mempelajari tentang perhitungan
dan penerapan formula –formula hidrologi dalam
kaitannya dengan perancangan bangunan air dan
pengelolaan sumberdaya air pada suatu wilayah..
DAS A
D
A
CONTOH DAS dalam peta topografi
Tingkatan/orde sungai
₋ Orde 1, sungai pertama yang mengalir dari
tempat sumber air/mata air
₋ Orde 2, pertemuan dua sungai orde 1
membentuk sungai orde 2
₋ Orde 3, pertemuan 2 sungai orde 2
membentuk sungai orde 3, dst..
Panjang sungai
• Panjang sungai diukur dari peta. Sebaiknya
diukur berulang2 kemudian direratakan
• Panjang sungai utama di tentukan dari mata
air di sungai utama sampai outlet (titik tinjau).
Kemiringan sungai
• Pada umumnya yang digambarkan sebagai
kemiringan sungai adalah kemiringan sungai
utama
• Kemiringan sungai berpengaruh pada
kecepatan dan debit aliran
• Kemiringan sungai yang curam akan
mempercepat pengosongna DAS dan akan
menghasilkan lengkung pengosongan
(lengkung resesi) hidrograf yang curam,
sehinggan waktu dasar (time base) dari
Perhitungan kemiringan sungai dalam
N segmen
SIKLUS HIDROLOGI
Awan Awan
Awan Awan
Air Permukaan
Lapisan
Kedap Air
Aliran air
tanah
1. PENGUAPAN
(EVAPORATION)
3 2. TRANSPIRASI
2 (TRANSPIRATION)
3. HUJAN
4 1 (PRECIPITATION / RAINFALL)
1
5 4. ALIRAN LIMPASAN
6 (OVERLAND FLOW )
LIMPASAN PERMUKAAN
7
(SURFACE RUNOFF)
8 9
5. INFILTRASI
akifer (INFILTRATION)
6. ALIRAN ANTARA
(INTERFLOW / SUBSURFACE
FLOW)
7. PERKOLASI
SIKLUS HIDROLOGI (PERCOLATION)
(HYDROLOGIC CYCLE) 8. ALIRAN AIR TANAH
(GROUNDWATER FLOW)
9. LIDAH AIR ASIN
(SALT WATER TONGE)
sumur artesis
TAHAP I:
Akhir musim kemarau
-Evaporasi dominan
-Belum ada hujan
-Permukaan kering
TAHAP II:
Awal musim penghujan
-Mulai ada hujan sedikit
-Belum cukup membentuk
surface runoff
TAHAP III:
Puncak musim penghujan
-Soil moisture capacity tercapai
-Surface runoff dominan
-Sering terjadi banjir
TAHAP IV:
Awal musim kemarau
-Pengatusan subsurface flow
-Penguapan intensif
-Soil moisture berkurang
Tipe hujan
• Hujan konvektif : hujan yang disebabkan
oleh pemanasan setempat dan biasanya
jatuh di tempat yang sama. Biasanya terjadi
di wilayah dengan dataran yang luas.
Biasanya berintensitas tinggi dan durasi
pendek.
• Hujan siklonik : jika massa udara panas
bertemu massa udara dingin dan membuat
massa udara panas naik dan mengalami
kondensasi sehingga terbentuk awan dan
hujan. Sifat hujannya biasanya tidak lebat
Keadaan Intensitas Kondisi tanam
curah hujan (mm/menit)
Hujan sangat < 0.02 Tanah agak sedikit basah
lemah
Hujan lemah 0.02 – 0.05 Tanah basah tetapi sulit
dibuat lumpur
Hujan normal 0.05 – 0.25 Dapat dibuat lumpur &
hujan kedengaran keras
Hujan deras 0.25 – 1.0 Air tergenang seluruh
permukaan & hujan deras
kedengaran dari genangan
Hujan sangat > 1.0 Air tergenang, saluran
deras drainase meluap
Limpasan
• Limpasan permukaan adalah air hujan
yang mengalir dalam bentuk LAPISAN
TIPIS DI ATAS PERMUKAAN TANAH yang
akan mengisi parit2 lalu bergabung dan
membentuk anak sungai dan akhirnya
menjadi aliran sungai.
• Tinggi limpasan permukaan
disampaikan dalam satuan mm
• Di daerah hulu, limpasan permukaan
ALIRAN SUNGAI
Limpasan
infiltrasi
Aliran antara
perkolasi
m.a.t
baseflow