DISAMPAIKAN PADA
PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS PELAKSANA DETEKSI DINI
HEPATITIS B (DDHB) PROVINSI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG, 9 MEI 2017
LINGKUP PRESENTASI
PENDAHULUAN
PERENCANAAN LOGISTIK
SUBBAGIAN
TATA USAHA
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT HEPATITIS DAN
SUBDIREKTORAT HIV AIDS DAN PENYAKIT TROPIS
INFEKSI SALURAN PENYAKIT INFEKSI
TUBERKULOSIS PENYAKIT INFEKSI MENULAR
PERNAPASAN AKUT SALURAN
MENULAR SEKSUAL LANGSUNG
PENCERNAAN
SEKSI
SEKSI
INFEKSI SALURAN SEKSI SEKSI SEKSI
TUBERKULOSIS
PERNAPASAN HIV AIDS HEPATITIS KUSTA
SENSITIF OBAT
ATAS
SEKSI SEKSI
SEKSI PENYAKIT PENYAKIT
SEKSI SEKSI
TUBERKULOSIS INFEKSI INFEKSI
PNEUMONIA FRAMBUSIA
RESISTENSI OBAT MENULAR SALURAN
SEKSUAL PENCERNAAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
PENDAHULUAN
Potensi Tidak ada Akan menjadi kronis: 90% - 75-85% infeksi baru kronis
menjadi pd bayi; 25 – 50% pd - 15 – 25% akut
kronis balita, 6-10% >6 tahun
MENGENAL HEPATITIS VIRUS
HEPATITIS A HEPATITIS B HEPATITIS C
Kerusakan - Hampir tidak pernah 15 – 25% dari mereka 60-70% liver kronis
hati terjadi menjadi kronis liver 15 – 20% kronis dlm 20-30
kronis, sirrosis dan kanker tahun
hati 1-5% meninggal karena sirrosis
dan kanker hati
Deteksi Tidak dianjurkan Bumil, nakes, Nakes, pelajar/mhsw sekolah
Dini pelajar/mhsw sekolah kesehatan/keperawatan/kebida
kesehatan/keperawatan/ke nan/analis/kedokteran, WPS,
bidanan/analis/kedokteran, waria, LSL, penasun pasangan
WPS, waria, LSL, penasun HBsAg pos,penerima darah
pasangan HBsAg donor, organ,ODHA, dll
pos,penerima darah donor,
organ,ODHA, pasien klinik
Infeksi Menular Seksual, dll
Pengobtn Obati gejala Life long, hanya bersifat Dapat disembuhkan
menekan virus yg ada
MENGENAL HEPATITIS VIRUS
HEPATITIS A HEPATITIS B HEPATITIS C
Vaksinasi - Bayi <1 tahun - Bayi<24 jam, 1,2,6 bln - Tidak ada
- Org yg melakukan -Kelompok populasi
perjalanan ke daerah berisiko tinggi
endemis sedang dan - Pada mereka yg blm
tinggi pernah diimunisasi
- Org dg penyakit liver - Org yg akan melakukan
kronis perjalanan kewilayah dg
- Mereka yg potensial endemisitas sedang & tinggi
ketularan saat tjd KLB
Tanpa Deteksi…
80 80
60 60
Chronic Symptomatic
Infection Infection
(%) 40 40 (%)
20 20
0 0
Birth 1 to 6 7 to 12 1 to 4 Older
months months years Children
& Adults
Age at Infection
Cara Penularan
Vertikal
Horizontal
BESARAN MASALAH
Prevalensi Hepatitis B dan C di Indonesia
6.00
5.33
5.00
3.90
4.00
3.40 3.33
3.23 3.18
2.94 3.00
3.00 2.68
2.56 2.55
2.21 2.23 2.16 2.39
2.03
1.92 1.92 1.61 1.93
2.00 1.70
1.65 1.61
1.39
1.00
-
Jakpus Jakut Jakbar Jaksel Jaktim DKI
* Sumber data: laporan Pelaksanaan Kegiatan DDHB Tahun 2013 & 2014, Ditjen PP & PL, Kemenkes
HBsAg (+) PADA BUMIL DAN NAKES DARI HASIL DETEKSI DINI HEPATITIS B
PADA 12 PROPINSI YANG MULAI MELAKSANAKAN DDHB TAHUN 2014
9.00
8.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.37
4.24
4.08
3.76
3.76
3.61
3.50
4.00
3.33
3.03
2.80
2.78
2.76
2.67
2.65
2.56
3.00
2.43
2.42
1.79
1.79
1.73
1.66
1.57
2.00
1.46
0.80
0.79
1.00
0.00
Sumbar Jambi Jateng Jatim Sulsel Kalbar Sumut Bengkulu Papua NTB Jabar Sulut Total
Barat
Bumil Nakes
* Sumber data: laporan Pelaksanaan Kegiatan DDHB Tahun 2014, Ditjen PP & PL, Kemenkes
HBsAg (+) Ibu Hamil Dari Hasil DDHBC
berdasarkan Provinsi Tahun 2016
10.00
8.94
9.00
8.00
7.09
7.00
5.31
6.00
4.44
5.00
4.24
4.00
3.94
3.67
3.32
4.00
3.09
3.00
2.86
2.33
2.28
3.00
2.03
1.99
1.93
1.64
1.36
2.00
1.03
0.78
0.75
1.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
* Sumber data: Surveilans Hepatitis B & C Pada Kelompok Penasun Tahun 2014, Ditjen PP & PL, Kemenkes
Proportion in risk factor Hepatitis C
Proporsi (%) faktor risiko kasus hepatitis C positif di semua unit pengumpul data berdasarkan
pengakuan penderita (Hasil surveilans hepatitis C oleh Ditjen P2PL tahun 2007-2012)1
Data faktor risiko dari hasil surveilans oleh Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL) pada tahun 2007-2012
dapat dilihat dalam gambar 4.
UPAYA PENGENDALIAN HEPATITIS
• Pemberdayaan
masyarakat PENGENDALIAN HEPATITIS Meningkatnya
• Keterlibatan Surveilans
lintas sektor epidemiologi
2030
Eliminasi
2019 Hepatitis B
90% Kab/Kota dan C
melakukan DDHBC
2020
2017 Eliminasi Hep B
30%Kab/kota Pemutusan
melakukan Penularan
DDHBC 2018 Ibu ke Anak
60% Kab/Kota
melakukan DDHBC
Universal
Coverage
Upaya Kuratif Elimination
Hepatitis
B and C
(2030)
Pendukung/penunjang
DETEKSI
DINI IBU
HAMIL Bayi
Bayi IBU
Ibu
Keluarga penderita
Hepatitis Penderita IMS ODHA Hemodialisis
Hepatitis B
Pada Bumil
Reaktif Hep B beri penjelasan TL dan rencana rujuk ke RS
untuk layanan lanjutan; bayi HBIG & HB0 < 24 Jam
Pada Nakes/Pelajar/Mhsw kesehatan
Reaktif Hep B rujuk untuk layanan lanjutan;
Pada Pok Risti
Reaktif Hep B rujuk untuk layanan lanjutan;
TINDAK LANJUT
1. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut TTL kasus / rencana terapi
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan.
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas yang merujuk untuk umpan balik (feedback).
5. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
6. Bila hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs non-reakif, maka dianjurkan vaksinasi hepatitis B sebanyak 3 kali, dan diberikan penyuluhan (KIE). Mandiri
7. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang hepatitis B reaktif, diberikan HBIg, vitamin K, dan vaksinasi HB 0 kurang dari 24 jam setelah kelahiran, dan vaksinasi hepatitis B
berikutnya sesuai program imunisasi nasional.
8. Setelah bayi berusia di atas 9 bulan, dilakukan pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs.
9. Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin K dan HB 0 kurang 24 jam setelah kelahiran dan vaksinasi hepatitis B berikutnya
sesuai program imunisasi nasional.
10. Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit AIDS dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
ALUR DETEKSI DINI AKTIF - HEPATITIS B&C PADA POP RISTI
KUNJUNGAN LAPANGAN
(tersedia ruangan yang bisa digunakan untuk konseling)
Tawarkan Pemeriksaan Hepatitis B dan atau C, HIV dan Syphilis
LABORATORIUM PUSKESMAS
1. Data Dicatat dalam Form 10B dan 10F NON REAKTIF KONSELING
2. Pemeriksaan Hepatitis B dan atau C, HIV dan Syphilis
TINDAK LANJUT
1. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B atau C reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit yang mampu
melakukan tatalaksana untuk penanganan lebih lanjut.
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit .
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas
yang merujuk untuk umpan balik (feedback).
5. RISTI hamil spt pada DDHB bumil
6. Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit
AIDS dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
ALUR DETEKSI DINI PASIF - HEPATITIS B, HIV dan SYPHILIS PADA IBU
HAMIL
PADA SAAT KUNJUNGAN KE PUSKESMAS/ FASYANKES
TINDAK LANJUT
1. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut => ALUR BPJS.
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan.
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas yang merujuk untuk umpan balik (feedback).
5. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
6. Bila hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs non-reakif, maka dianjurkan vaksinasi hepatitis B sebanyak 3 kali, dan diberikan penyuluhan (KIE). Mandiri
7. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang hepatitis B reaktif, diberikan HBIg, vitamin K, dan vaksinasi HB 0 kurang dari 24 jam setelah kelahiran, dan vaksinasi hepatitis B
berikutnya sesuai program imunisasi nasional.
8. Setelah bayi berusia di atas 9 bulan, dilakukan pemeriksaan HBsAg Lagi utk mengetahui status bayi
9. Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin K dan HB 0 kurang 24 jam setelah kelahiran dan vaksinasi hepatitis B berikutnya
sesuai program imunisasi nasional.
10. Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit AIDS dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
ALUR DETEKSI DINI AKTIF - HEPATITIS B&C PADA POP RISTI
KUNJUNGAN KE PUSKESMAS / FASYANKES
Tawarkan Pemeriksaan Hepatitis B dan atau C, HIV dan Syphilis
LABORATORIUM PUSKESMAS
1. Pengambilan darah, Data Dicatat dalam Form 10B dan 10F NON REAKTIF KONSELING
2. Pemeriksaan Hepatitis B dan atau C, HIV dan Syphilis
TINDAK LANJUT
1. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B atau C reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit yang mampu melakukan
pemeriksaan lanjutan dan rencana terapi lebih lanjut.
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit .
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas
yang merujuk untuk umpan balik (feedback).
5. RISTI hamil spt pada DDHB bumil
6. Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit
AIDS dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
Perencanaan kebutuhan
Manfaat :
Kami meminta anda bersama ibu hamil yang lain untuk ikut serta dalam Deteksi
Apabila anda diketahui telah terinfeksi virus hepatitis B maka anda akan
dini Hepatitis B, yang akan melihat besarnya prevalensi Hepatitis B, HIV dan menularkannya pada bayi anda. Penderita hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke
bayi nantinya berpotensi menjadi sirosis dan kanker hati yang dapat
Syphilis pada ibu hamil.
menyebabkan kematian.
Dari deteksi dini ini, apabila anda diketahui terinfeksi virus hepatitis B maka anda
Pengambilan Darah :
akan mendapat manfaat karena bayi anda akan mendapatkan imunisasi Hepatitis
Kami akan meminta kesediaan anda untuk diambil darahnya. Jumlah darah yang B 0 hari ditambah Imunoglobulin Hepatitis B (HBIG) yang akan diberikan paling
diperlukan sebanyak 7 ml dari lengan anda. Darah tersebut digunakan untuk lambat dalam waktu 24 jam sesudah kelahiran. Pemberian imunisasi ini
diharapkan dapat memutus rantai penularan dari ibu kepada bayi yang
deteksi dini HBsAg dan Anti HCV dengan metode Rapid Test di puskesmas. Bila
dilahirkan. Selain itu, anda akan mendapat manfaat lain yaitu anda akan
HBsAg reaktif akan dilanjutkan dengan pemeriksaan konfirmasi di Laboratorium mengetahui apakah anda perlu mendapat terapi hepatitis B sehingga anda akan
rujukan konfirmasi dengan metode EIA/CLIA. Pengambilan darah ini dirujuk ataupun belum memerlukan terapi. Keikutsertaan anda dalam
pemeriksaan ini tidak akan menyebabkan beban keuangan bagi anda atau
menyebabkan sedikit rasa sakit. Apabila dideteksi HBsAg reaktif maka
keluarga anda, karena negara telah memberikan biaya yang cukup besar. Untuk
selanjutnya akan dirujuk ke Rumah Sakit dengan menggunakan BPJS/asuransi pemeriksaan laboratorium hepatitis B (pemeriksaan awal sebesar Rp 90.000) dan
pemberian HBIG untuk bayi dari ibu dengan HBsAg (+) sebesar Rp 2.200.000.
lainnya/mandiri.
Kerahasiaan :
Risiko dan Usaha Pengamanan : Catatan mengenai hasil pemeriksaan laboratorium anda akan dirahasiakan,
bahkan bila ada kajian lanjutan dari badan kesehatan pemerintah, anda hanya
Ada risiko sedikit infeksi berkaitan dengan pengambilan darah di lengan anda,
akan dikenal dalam sebuah nomor/kode.
tetapi risiko ini dapat dicegah, karena sebelum pengambilan darah, kulit disekitar
tempat pengambilan darah akan dibersihkan terlebih dahulu dengan Pertanyaan :
Bila ada pertanyaan mengenai deteksi dini ini, anda dapat menghubungi Subdit
menggunakan antiseptik dan menggunakan jarum baru yang steril dan sekali
Hepatitis, Diare & ISP no 021-42870659 atau Subdit AIDS dan IMS 021-
pakai. 42803901
Partisipasi Sukarela :
Anda tidak akan dan tidak dapat dipaksa untuk mengikuti pemeriksaan ini apabila
anda tidak menghendakinya. Keikutsertaan anda dalam pemeriksaan ini berdasar
atas keinginan anda sendiri (bersifat sukarela)
________________________ _____________
Tanda tangan klien Tanggal
_______________________ _______________
Tanda tangan petugas Tanggal