Terapi Gizi Medik Pada Kelainan Geh

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

TERAPI GIZI MEDIK PADA

PENYAKIT GEH
N E S YA N A N U R M A D I L L A
SALURAN CERNA

Saluran cerna bagian atas:


• Esofagus
• Lambung
• Duodenum

Saluran cerna bagian bawah:


• Jejunum
• Ileum
• Kolon
• Rektal
PENYAKIT SALURAN CERNA BAGIAN ATAS

NO. KELAINAN GEH MANIFESTASI KLINIS


1. GERD Rasa asam, hoarseness, batuk kering, sensasi
terbakar di dada tengah atas (heartburn/
pyrosis), sulit menelan, bloating
2. Hiatal hernia Asimtomatik
3. Ulkus gaster Epigastric discomfort associated with eating
4. Ulkus duodenum Nyeri perut beberapa jam setelah makan, dapat
membaik setelah makan
5. Dumping syndrome Early: satiety, bloating, nausea, lemah, pusing,
berkeringat
Later: gejala seperti hipoglikemia, diare, kram
perut
PENGUKURAN STATUS GIZI

• Parameter yang dapat digunakan : unintentional weight loss

Malnutrisi berat:
• Penurunan 2% atau lebih dari BB awal dalam 1 minggu terakhir,
atau
• Penurunan 5% atau lebih dari BB awal dalam 1 bulan terakhir, atau
• Penurunan 10% atau lebih dari BB awal dalam 6 bulan terakhir

• Periksa juga adanya perubahan nafsu makan, mual, muntah, diare,


kesulitan mengunyah atau menelan, pola makan, alergi, serta
penggunaan obat-obatan dan suplemen
GERD DAN ESOFAGITIS

Faktor yang berkontribusi pada


terjadinya GERD:
• Banyaknya volume konten
lambung yang bersifat asam
• Longgarnya sfingter bawah
esofagus
• Gangguan motilitas gaster

Konten lambung yang kembali


ke esofagus menyebabkan
terjadinya esofagitis
TERAPI GIZI MEDIK PADA GERD DAN
ESOFAGITIS
TARGET

• Cegah refluks esofagus

• Cegah nyeri dan iritasi mukosa esofagus yang mengalami


inflamasi

• ↓ asiditas sekresi lambung


TERAPI GIZI MEDIK PADA GERD DAN
ESOFAGITIS

LANGKAH YANG DILAKUKAN

• Hindari makan dalam jumlah banyak, makanan berlemak, asam,


terlalu berbumbu, alkohol, kafein, dan merokok

• Hentikan makan 3–4 jam sebelum tidur

• Hindari aktivitas berat dan pakaian ketat setelah makan

• Konsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup serat

• Turunkan BB
TERAPI GIZI MEDIK PADA HIATAL HERNIA

• Esofagus terpapar lebih lama dengan

konten lambung

• Memperberat esofagitis yang sudah ada

• Meningkatkan risiko esofagitis

• Prinsip terapi gizi medik serupa dengan GERD


GASTRITIS DAN ULKUS PEPTIK

Dapat terjadi akibat:

• Infeksi

• Bahan kimia Merusak integritas mukosa lambung

• Kelainan neural
TERAPI GIZI MEDIK PADA GASTRITIS DAN
ULKUS PEPTIK

• Gizi seimbang dan cukup serat


• Porsi kecil dan sering
• Atrophic gastritis  Periksa status vitamin B12, Fe, Ca, dan
nutrien lain suplementasi
• Hindari kopi, kafein, alkohol, dan makanan berbumbu
• Hindari makan dalam jumlah besar utamanya sebelum
istirahat
• Pertimbangkan pemberian probiotik dan omega 3
PENYAKIT SALURAN CERNA BAGIAN BAWAH

• Diare

• Penyakit divertikel

• Irritable bowel syndrome


DIARE

• Dapat disebabkan oleh penyakit inflamasi, infeksi, medikasi,


konsumsi bahan makanan yang bersifat menarik cairan,
kerusakan mukosa usus

• Terdiri atas: diare eksudatif, diare osmosis, diare sekretori,


diare malabsorptif, dan medication-induced diarrheas
TERAPI GIZI MEDIK PADA DIARE

• Ganti cairan dan elektrolit yang hilang


• Hindari sugar alcohol, fruktosa, sukrosa, dan laktosa utamanya pada
kondisi diare osmotik
• Konsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup serat
• Diare berat yang disertai infeksi, inflamasi, atau imunodefisiensi 
malabsorpsi protein, lemak, vitamin, dan mineral  pertimbangkan
parenteral
• Diare infeksius berat  anemia akibat perdarahan
• Pertimbangkan pemberian antibiotik
TERAPI GIZI MEDIK PADA PENYAKIT DIVERTIKEL

• Diet tinggi serat (25 g/hari untuk perempuan dan 38 g/ hari


untuk laki-laki) + hidrasi adekuat (2–3 L/ hari)  soft bulky
stools (feses besar lembek)
• Tingkatkan konsumsi serat secara perlahan
• Divertikulitis akut  diet rendah sisa atau parenteral
IRRITABLE BOWEL SYNDROME

• Merupakan gangguan gastrointestinal kronik yang ditandai


dengan nyeri perut/ abdominal discomfort dan perubahan
pola defekasi selama 3 bulan atau lebih tanpa disertai
kelainan struktur, histologi, dan biokimia
TERAPI GIZI MEDIK PADA
IRRITABLE BOWEL SYNDROME

• Makan bergizi seimbang dan cukup serat


• Hati-hati jika pasien curiga alergi  membatasi variasi
makanan  asupan tidak adekuat  malnutrisi
• Hindari makan dalam jumlah berlebihan, makanan tinggi
lemak, alkohol, gula, dan kafein
• Jika gejala berupa diare  soluble fiber
• Pertimbangkan pemberian probiotik
HEPAR DAN KANDUNG EMPEDU

• Hepatitis virus

• End-stage liver disease

• Kolesistitis
TERAPI GIZI MEDIK PADA HEPATITIS VIRUS

• 30 – 35 Kal/kg BB/hari
• 50–55 % energi berasal dari KH
• Lemak bebas bergantung toleransi
• Protein 0,8–1,2 g/kgBB/ hari  hepatitis tanpa komplikasi
• Vitamin B kompleks (terutama B1, B9 dan B12), Vit K, Vit C
dan Zn.
• Tidak perlu pembatasan cairan & garam kecuali asites dan
edema
• Hindari vitamin larut lemak  Vit A dan D
END-STAGE LIVER DISEASE

• Sulit untuk menilai status gizi karena parameter pengukuran


dipengaruhi oleh manifestasi klinis. Contoh: edema dan asites
 BB, sindrom hepatorenal  balans nitrogen
• Perlu gabungan beberapa parameter seperti pengukuran
antropometri, wawancara asupan, dan subjective global
assessment (SGA)
• Malnutrisi umum ditemukan akibat asupan inadekuat,
anoreksia, disgeusia, nausea, muntah, dan penyakit itu sendiri
TERAPI GIZI MEDIK PADA
END-STAGE LIVER DISEASE

• 25–35 Kal/ kgBB/ hari


• Lemak 25–40% total kalori
• Protein 0,8–1,2 g/ kgBB/ hari  sirosis tanpa ensefalopati
• Protein minimal 1,5 g/kgBB/ hari  hepatitis alkoholik, sepsis,
asites berat, perdarahan saluran cerna
• Suplementasi vitamin dan mineral dalam water soluble form
• Asites  restriksi natrium maksimal 2 g/ hari
• Hiponatremia  restriksi cairan 1–1,5 L/ hari
• Steatorea (feses mengandung lemak >>) MCT (medium
chain triglycerides)
TERAPI GIZI MEDIK PADA KOLESISTITIS

• Disebabkan oleh adanya obstruksi (batu kandung empedu)


atau lemahnya kontraksi kandung empedu
• Kolesistitis akut:
• Stop pemberian makanan per oral selama serangan
kolesistitis akut
• Pertimbangkan parenteral jika pasien mengalami malnutrisi
atau diperkirakan tidak akan mendapatkan makanan per oral
jangka panjang
• Jika per oral sudah dibolehkan, berikan diet rendah lemak
(30 – 45 g/ hari)
• Kolesistitis kronik: komposisi lemak 25% dari total kalori
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai