Anda di halaman 1dari 9

EFEK DOPPLER

OLEH
HERIZA MAS
1305035067
Efek Doppler
Ketika sedang menunggu kereta api melintasi suatu persimpangan,
Anda tentunya pernah mendengar bahwa pluit yang dibunyikan kereta
api itu terdengar makin lama makin tinggi ketika kereta api itu mendekat
namun frekuensinya terdengar semakin rendah ketika kereta api itu
telah melewati Anda dan menjauh. Jadi Anda mendengar peluit itu
seakan – akan melagukan suatu musik dengan nada yang semula makin
lama makin tinggi, namun kemudian menjadi rendah kembali. Apakah ini
terjadi karena operator kereta api memijat tombol nada-nada yang
berbeda saat itu ? Ternyata tidak. Apa yang Anda dengar itu terjadi
karena gejala yang dikenal sebagai Efek Doppler, untuk menghormati
seorang Australia bernama, Christian Andreas Doppler (1803-1855),
yang pertama kali mengamati gejala ini.
Efek Doppler adalah suatu gejala berubahnya frekuensi yang didengar
seseorang karena sumber bunyi relatif bergerak terhadap pendengarnya.
Sumber bunyi yang relatif bergerak terhadap pendengarnya, dapat
berarti bahwa sumber bunyi diam dan pendengar mendekat atau
menjauhi sumber, namun dapat juga pendengarnya yang diam
sementara sumber bunyi yang bergerak mendekati atau menjauhi
pendengar, bahkan dapat juga kedua-duanya dalam keadaan bergerak.

Gambar 10.24 Efek Doppler yang menyebabkan perubahan frekuensi yang ditangkap
pendengar (diambil dari Stanley Wolfe, 2003 )
Terjadinya efek Doppler tidak hanya dapat didengar tetapi juga dapat
dilihat. Ingatlah kembali bahwa frekuensi gelombang menggambarkan
jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktunya. Coba
ingat-ingatlah ketika Anda sedang memancing di sebuah danau (lihat
Gambar 10.25). Ketika perahu motor mendekati Anda, jumlah
gelombang yang yang menumbuk ”dermaga” tempat Anda berada,
semakin banyak, namun begitu perahu motor itu melewati Anda, jumlah
gelombang yang menumbuk dermaga itu menjadi semakin sedikit.
Gambar 10.25 Frekuensi
gelombang yang berubah ketika
perahu melewati Pemancing
(diambil dari Stanley Wolfe, 2003 )
Kembali ke efek Doppler yang berhubungan dengan bunyi. Frekuensi yang
dipancarkan peluit kereta api sebenarnya tidak berubah. Yang berubah adalah
frekuensi yang terdengar, dan kita katakan bahwa frekuensi sumber bunyi itu
seakan-akan berubah, namun sekali lagi, frekuensi sumber bunyi tidak berubah.
Hubungan antara frekuensi yang terdengar dan frekuensi bunyi sesungguhnya
tergantung pada kecepatan gerak sumber bunyi maupun kecepatan gerak
pendengar. Hubungan itu dinyatakan oleh Pers (10.35) berikut ini:
CONTOH SOAL
Sebuah mobil bergerak menjauhi pendengar dengan kecepatan 20 m/s sambil
membunyikan klaksonnya yang berfrekuensi 200 Hz. Bila kecepatan rambat bunyi
adalah 340 m/s, hitunglah frekuensi yang ditangkap pendengar itu yang sedang tidak
bergerak!
Penyelesaian:
Karena sumber menjauhi pendengar yang diam maka pada Pers.(10.36), Vp diisi 0 sedangkan Vs
diisi (+). Jadi,

Jadi frekuensi yang ditangkap pendengar adalah 188,9 Hz.


END

Anda mungkin juga menyukai