Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI

Glomerulo nefritis akut adalah istilah yang secara luas digunakan yang mengacu pada sekelompok
penyakit ginjal di mana inflamasi terjadi di glomerulus. (Brunner dan Suddarth, 2001).
Penyakit Glomerulus Nefritis Kronis bersifat progresif dan irreversible dimana terjadi uremia karena
kegagalan tubuh untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit (
SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1448)
ETIOLOGI

Glomerulonefritis akut.
Pielonefritis.
Diabetes mellitus.
Hipertensi yang tidak terkontrol.
Obstruksi saluran kemih.
Penyakit ginjal polikistik.
Gangguan vaskuler.
Lesi herediter.
Agen toksik (timah, kadmium, dan merkuri).
Penyebab lain yang tidak diketahui yang ditemui pada
stadium lanjut. ( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal
1448).
PATOFISIOLOGI

Glomerulonefritis kronis,awalnya seperti glomerulonefritis akut atau tampak sebagai tipe reaksi
antigen/antibody yang lebih ringan,kadang-kadang sangat ringan,sehingga terabaikan. Setelah
kejadian berulang infeksi ini, ukuran ginjal sedikit berkurang sekitar seperlima dari ukuran
normal,dan terdiri dari jaringan fibrosa yang luas, korteks mengecil menjadi lapisan yang tebalnya 1-
2 mm atau kurang. Berkas jaringan parut merusak sistem korteks,menyebabkan permukaan ginjal
kasar dan ireguler. Sejumlah glomeruli dan tubulusnya berubah menjadi jaringan parut,dan cabang-
cabang arteri renal menebal. Akhirnya terjadi perusakan glomerulo yang parah, menghasilkan
penyakit ginjal tahap akhir (ESRD).
MANIFESTASI KLINIK

GNA GNK
• Faringitis atau tansiktis.
• Demam • Kardiovaskuler
• Sakit kepala • Pulmoner
• Malaise. • Gastrointestinal
• Nyeri panggul • Muskuloskeletal
• Hipertensi • Integumen
• Anoreksia • Reproduksi
• Muntah
• Edema akut
• Oliguri
• Proteinuria
• Urin berwarna cokelat.
PEMERIKSAAN DIANOSTIK

1. Urin
Warna,Volume urine, Berat jenis, Osmolalitas, Protein,Klirens kreatinin: mungkin agak menurun,
Natrium.
2. Darah.
3. Osmolalitas serum
4. Pelogram Retrograd.
5. Ultrasonografi Ginjal.
6. Endoskopi Ginjal, Nefroskopi.
7. Arteriogram Ginjal.
8. EKG.
PENATALAKSANAAN

1. Dialisis
2. Obat-obatan: anti hipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium,
furosemid
3. Diit rendah uremi
Pembatasan cairan dan Na, tinggi KH & rendah protein, Rendah K Bila Ada gagal ginjal.
Antibiotik jika ada infeksi pemberian korticosteroid & Cytotoxic.Anti Hypertensi, diuretic,
plasmapheresis.( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1449).
Keperawatan
a. TTV setiap 4 jam
b. Monitor BUN, Creatinin dan Protein urine
c. Mengganti cairan yang hilang
d. Monitor intake-Output
KOMPLIKASI

1. Hipertensi
2. Hiperkalemia
3. Perikarditis, efusi pericardial dan tamponade jantung
4. Anemia
5. Penyakit tulang
6. Malnutrisi
7. Infeksi sekunder
8. Gangguan koagulasi
9. Akselerasi aterosklerosis
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan perfusi jaringan b/d retensi air dan hipernatremia.


2. Peningkatan volume cairan b/d oliguri
3. Perubahan status nutrisi (kurang dari kebutuhan) b/d anorexia.
4. Intoleran aktivitasi b/d fatigue.
5. Kuranga pengetahuan b/d kurang informasi tentang proses penyakit dan aturan
pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai