Anda di halaman 1dari 18

1

ANGGOTA KELOMPOK

1. Putu Isma Saraswati Dewi


2. Malik Azis
3. I Putu Agus Wijaya Putra
4. Nopy Aryanti

2
3
PENYEBAB
1. WUCHERERIA BANCROFTI
2. BRUGIA MALAYI
Ada di Indonesia
3. BRUGIA TIMORI
4. ONCHOCERCA VOLVULUS
5. LOA LOA dan MANSONELLA OZZARDI
6. ACANTHOCHEILONEMA PERSTANS

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan


pengobatan akan mengakibatkan cacat menetap berupa pembesaran
kaki,alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki
4
GEJALA KLINIS

1. Demam tinggi
2. Peradangan limfe (limfangitis dan limfadenitis). Limfadenitis dan
limfangitis dapat terjadi pada KGB ekstremitas bawah dan atas
3. Edema lokal yang bersifat sementara.
4. Kelainan Paru
5. Hepatomegali dan Splenomegali

5
BAGAIMANA FILARIASIS
DI DUNIA ???

The Global Programme to Eliminate Lymphatic Filariasis (GPELF) was


launched by the World Health Organization (WHO). In April 2012,
lymphatic fi lariasis was endemic in 73 countries and territories; an estimated
1.39 billion people were at risk for infection, and approximately 120 million
were already infected. More than 40 million people were incapacitated and
disfigured by lymphatic filariasis-related disease, predominantly lymphoedema
and its advanced form, elephantiasis, and hydrocoele.

picture

6
SEBARAN FILARIASIS
(GLOBAL)

7
Endemic Uncertain Non-endemic
BAGAIMANA DENGAN FILARIASIS
DI INDONESIA ???

Filariasis menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dari


tahun ke tahun jumlah provinsi yang melaporkan kasus filariasis
terus bertambah. Bahkan di beberapa daerah , mempunyai tingkat
endemisitas yang cukup tinggi.

Berdasarkan laporan tahun 2009, tiga provinsi dengan jumlah


kasus terbanyak filariasis adalah Nanggroe Aceh Darussalam (2.359
orang), Nusa Tenggara Timur (1.730 orang) dan Papua (1.158
orang). Tiga provinsi dengan kasus terendah adalah Bali (18
orang), Maluku Utara (27 orang), dan Sulawesi Utara (30 orang)
(Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009)

8
PENDERITA FILARIASIS PER
PROVINSI TAHUN 2009

Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009 9


ENDEMISITAS FILARIASIS

Endemisitas filariasis di kabupaten/kota


ditentukan
berdasarkan survei pada desa yang memiliki kasus
kronis, dengan memeriksa darah jari 500 orang
yang tinggal disekitar tempat tinggal penderita
kronis tersebut.

10
ENDEMISITAS FILARIASIS

Dari hasil survei tersebut, hingga tahun


2008, kabupaten/kota yang endemis filariasis adalah 335
kabupaten/kota dari 495 kabupaten/kota yang ada di Indonesia
(67%), 3 kabupaten/kota yang tidak endemis filariasis (0,6%), dan 176
kabupaten/kota yang belum melakukan survey endemisitas filariasis.
Pada tahun 2009 setelah dilakukan survei pada kabupaten/kota
yang belum melakukan survei tahun 2008, jumlah Kabupaten/kota
yang endemis filariasis meningkat menjadi 356 kabupaten/kota dari
495 kabupaten/kota di Indonesia atau sebesar 71,9% sedangkan 139
kabupaten/kota (28,1%) tidak endemis filariasis

11
PETA ENDEMISITAS FILARIASIS DI
INDONESIA TAHUN 2008 - 2009

12
Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2008
PETA ENDEMISITAS FILARIASIS DI
INDONESIA TAHUN 2008 - 2009

13
Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009
BAGAIMANA MENCEGAH
FILARIASIS ???

Pencegahan terhadap penyakit filariasis / kaki gajah dapat dilakukan dengan


jalan :

1. Berusaha menghindari diri dari gigitan nyamuk


2. Membersihkan air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk
3. Mengeringkan / genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
4. Membakar sisa-sisa sampah (berupa kertas dan plastik)
5. Minimal melakukan penyemprotan sebulan sekali

14
TERAPI

Obat yang saat ini digunakan untuk pengobatan massal


berdasarkan kesepakatan global di bawah arahan WHO
adalah
Dietilkarbamazin (DEC) ditambah Albendazol, diberikan
dalam dosis tunggal sekali setahun dan diulang sekali
setiap tahun selama
lima tahun di daerah endemis filariasis.

15
ENSIKLOPEDIA

Sumber : www.google.com // filariasismuseum


16
17
18

Anda mungkin juga menyukai