Akbar Patuti
Bedah Saraf
Selamat Datang
Bedah Saraf
Cedera Kepala/ Cedera Otak
Cedera Tulang Belakang
Langkah-langkah Tatalaksana Cedera Otak di Ruang
Gawat Darurat
General precaution
Stabilisasi Sistem Kardiorespirasi (Airway, Breathing,
Circulation)
Survey sekunder (pemeriksaan status general terdiri dari
anamnesa dan pemeriksaan fisik seluruh organ)
Pemeriksaan neurologis
Menentukan diagnosis klinis dan pemeriksaan tambahan
Menentukan diagnosis pasti
Menentukan tatalaksana
Stabilisasi Sistem Kardiorespirasi (ABC) dan Disabilitas
Anamnesis
Informasi yang diperlukan adalah:
Identitas pasien: Nama, Umur, Sex, Suku, Agama, Pekerjaan, Alamat
Keluhan utama
Mekanisma trauma
Waktu dan perjalanan trauma
Pernah pingsan atau sadar setelah trauma
Amnesia retrograde atau antegrade
Keluhan : Nyeri kepala seberapa berat, penurunan kesadaran,
kejang, vertigo
Riwayat mabuk, alkohol, narkotika, pasca operasi kepala
Penyakit penyerta : epilepsi, jantung, asma, riwayat operasi kepala,
hipertensi dan diabetes melitus, serta gangguan faal pembekuan
darah
Pemeriksaan fisik Umum
jejas
deformitas
status motorik
sensorik
autonomik.
Pemeriksaan CT Scan
Indikasi pemeriksaan CT kepala pada pasien cedera
kepala :
GCS< 13 setelah resusitasi.
Deteorisasi neurologis : penurunan GCS 2 poin atau lebih,
hemiparesis, kejang.
Nyeri kepala, muntah yang menetap
Terdapat tanda fokal neurologis
Terdapat tanda Fraktur, atau kecurigaan fraktur
Trauma tembus, atau kecurigaan trauma tembus
Evaluasi pasca operasi
pasien multitrauma ( trauma signifikan lebih dari 1
organ )
Indikasi sosial
Kriteria Masuk Rumah Sakit