Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pembimbing:
Etiologi
• Produksi serumen yang berlebihan
• Produksi serumen terlalu keras/kadar air kurang
• Gangguan bentuk liang telinga
Patofisiologi
Produksi serumen yang berlebihan, terlalu keras
• Solusio Organic :
- Carbamide peroxide (6,5%) dan glycerine
- Various organic liquids (propylene glycerol, etc)
- Cerumol (arachis oil, turpentine, dan dichlobenzene)
- Cerumenex (Triethanolamine, polypeptides, oleate-condensate)
CORPUS ALIENUM
PENATALAKSANAAN
ETIOLOGI • Mengeluarkan harus hati-hati karena
• dapat berupa benda mati atau bahaya merusak gendang telinga. Bila
benda hidup, binatang, komponen perlu dengan anestesia
tumbuhtumbuhan atau mineral • Bila binatang, harus dimatikan lebih
• anak kecil : kacang hijau, karet dahulu dengan memasukkan tampon
penghapus basah ke liang telinga lalu teteskan
• dewasa : potongan korek api; kadang cairan (mis. rivanol) selama ± 10
binatang kecoa, semut, atau nyamuk, menit, lalu diirigasi atau dengan
kapas pinset atau kapas yang dililit pada
pelilit kapas
• Benda asing besar dapat ditarik
dengan pengait serumen, yang kecil
dapat diambil dengan cunam atau
pengait.
OTITIS EKSTERNA
Sirkumskripta
Otitis
Eksterna Akut
Difus
OTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTA
1/3 telinga luar adneksa kulit (folikel rambut, kel. Sebasea,
dan kel serumen)
• Etiologi :
Staphylococcus aureus-Staphylococcus albus
• Gejala :
- Rasa nyeri yang hebat (bila buka mulut).
- Terdapat gangguan pendengaran bila furunkel besar dan
menyumbat liang telinga.
• Terapi :
abses aspirasi steril untuk mengeluarkan nanah, lokal
diberi antibiotik salep.
- Bacitracin ungt 5g tube.s.4.dd.ue (atau polimiksin B)
- Paracetamol 500mg tab.s.3.dd.tab.1 prn. (analgesik)
bila dinding furunkel tebal insisi, pasang drain
OTITIS EKSTERNA DIFUS
• Mengenai kulit liang telinga 2/3 dalam.
• Etiologi:
• Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus albus, escherichia coli,
• Sekunder dari otitis media supuratif kronis.
• Gejala:
- Nyeri tekan tragus
- Liang telinga sempit
- KGB regional membesar & nyeri tekan
- Sekret berbau, tidak mengandung lendir (musin)
• Pengobatan :
memasukkan tampon yang mengandung antibiotika ke liang
telinga.
• Gejala :
Gangguan pendengaran & nyeri hebat disebabkan desakan epitel
berkeratin di liang telinga.
Erosi tulang terjadi menyeluruh tampak liang telinga menjadi lebih
luas
Terapi :
Terjadi gangguan migrasi epitel setelah gumpalan tersebut dikeluarkan
debris akibat radang harus dibersihkan secara berkala.
KOLESTEATOMA EKSTERNA
• Kista yang berisi deskuamasi epitel
• Gejala :
o Otore
o Nyeri tumpul disebabkan oleh invasi kolesteatoma ke tulang yang
menimbulkan periosteitis.
• Terapi :
o Operasi agar kolesteatoma & tulang yang nekrotik bisa terangkat
sempurna dengan tujuan mencegah berlanjutnya penyakit yang
mengerosi tulang.
o Indikasi operasi: bila dekstruksi tulang sudah meluas ke telinga tengah,
erosi tulang p’dengaran, kelumpuhan saraf fasialis, fistel labirin atau
otore berkpanjangan.
o Obat tetes telinga dari alkohol atau gliserin dlm H2O2 3% (3x
seminggu), antibiotik topikal.
Perbedaan Keratosis Obturans & Kolesteatoma Eksterna
OTITIS MEDIA
Non supuratif/Otitis
media Supuratif
serosa/Efusi(OME)
Akut
OMA
(barotrauma)
Kronis otitis
media efusi OMSK (OMK)
(glue ear)
Patogenesis
OTITIS MEDIA AKUT
invasi bakteri/virus ke telinga tengah yang berlangsung
kurang dari 1 bulan
Patologi
• Sumbatan tuba eustachius (penyebab utama), pencegahan
invasi kuman ke dalam telinga tengah juga terganggu
kuman masuk ke dalam telinga tengah, berkolonisasi
peradangan
• ISPA
• Kuman penyebab OMA :
Bila tekanan di cavum timpani tidak berkurang iskemia akibat tekanan pada
kapiler tromboflebitis pada vena kecil dan nekrosis mukosa submukosa bisa
terjadi ruptur.
Sebelum ruptur pada stadium ini bisa dilakukan miringotomi
Stadium Perforasi
Terapi OMA
.
1. Stadium Oklusi
Tujuan terapi dikhususkan untuk membuka kembali
tuba eustachius agar tekanan negatif di telinga hilang.
Diberikan obat tetes hidung
• HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik anak <12 thn
• HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik anak >12 thn atau
dewasa.
Sumber infeksi juga harus diobati dengan
memberikan antibiotik.
2. Stadium Presupurasi
Antibiotika (golongan penisilin/ampisilin),
diberikan minimal 7 hari pada anak.
Ampisilin 50-100 mg/kg BB/ hari di bagi dlm 4 dosis
Amoksilin 40 mg/kg BB/hari dibgi 3 dosis
Eritromisin 40 mg/kg BB/hari
3. Stadium Supurasi
Selain antibiotik, pasien harus dirujuk untuk dilakukan
miringotomi bila membran timpani utuh.
Selain itu, analgesik juga perlu diberikan agar nyeri dapat
berkurang.
4. Stadium perforasi
Obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari
Antibiotik yang adekuat
5. Stadium Resolusi
Membran timpani berangsur normal kembali, tapi
bila tidak terjadi resolusi Antibiotika dpt
dianjurkan sampai 3 minggu.
Komplikasi OMA
• OMSK Inaktif
Gangguan pendengaran
Gejala lain : vertigo, tinitus / rasa penuh dalam telinga, bercak-
bercak putih pada membran timpani
Hilangnya osikula dapat terlihat lewat perforasi membran
timpani, terputusnya rangkaian osikula akibat infeksi terdahulu
Gejala OMSK
Etiologi
• Sumbatan tuba
• Inveksi virus
• Alergi
• Idiopatik
Gejala klinis
• Pendengaran berkurang
• Pasien merasa telinga tersumbat
• Pasien merasa suara tedengar lebih nyaring
• Terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat
posisi kepala berubah
• Rasa sakit (kecuali bila disebabkan oleh virus dan alergi)
• Tinitus, vertigo, pusing ringan
Penatalaksanaan
• Vasokonstriktor lokal (tetes hidung), antihistamin, perasat valsava
• Miringotomi bila 1 atau 2 minggu bila gejala masih menetap
OTITIS MEDIA SEROSA KRONIK (GLUE
EAR)
- Sekret terbentuk perlahan secara bertahap tanpa rasa nyeri
- Sekret kental seperti lem
Gejala klinis
• Perasaan tuli lebih menonjol (40-50 dB)
Diagnosis
• Otoskopi : Membran timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan atau keabuan
Penatalaksanaan
• Pada kasus baru, dekongestan tetes hidung serta kombinasi anti histamin-
dekongestan peroral (medikamentosa 3 bulan sebelum di indikasikan tindakan
operasi)
• Miringotomi dan memasang pipa ventilasi (grommet)
VERTIGO
• Vertigo ialah adanya sensasi gerakan atau rasa
gerak dari tubuh seperti rotasi (memutar)
tanpa sensasi peputaran yang sebenarnya,
dapat sekelilingnya terasa berputar atau
badan yang berputar. Vertigo berasal dari
bahasa latin “vertere” yaitu memutar.
ETIOLOGI
• Keadaan lingkungan seperti motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
• Obat-obatan
– Alkohol
– Gentamisin
• Kelainan sirkulasi
– Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah
satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler
• Kelainan di telinga
– Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam (menyebabkan
benign paroxysmal positional vertigo)
– Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
– Herpes zoster
– Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
– Peradangan saraf vestibuler
– Penyakit Meniere
• Kelainan neurologis
– Sklerosis multipel
– Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin, persarafannya atau keduanya
– Tumor otak
– Tumor yang menekan saraf vestibularis
CAUSES OF VERTIGO
CENTRAL PERIPHERAL
• Cerebellopontine • Acute labrynthitis
angle tumor • Vestibular neuritis
• BPPV
• Cerebrovascular
• Cholestotoma
disease
• Ostosclerosis
• Migraine
• Perilymphatic fistula
• Multiple sclerosis
Penyebab vertigo perifer
• Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
• Ménière’s disease
• Vestibular Neuritis
BPPV
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) disebabkan
oleh pergerakan otolit dalan kanalis semisirkularis pada
telinga dalam.
Hal ini terutama akan mempengaruhi kanalis posterior
dan menyebabkan gejala klasik tapi ini juga dapat
mengenai kanalis anterior dan horizontal.
Otoli mengandung Kristal-kristal kecil kalsium karbonat
yang berasal dari utrikulus telinga dalam . Pergerakan
dari otolit distimulasi oleh perubahan posisi dan
menimbulkan manifestasi klinik vertigo dan nistagmus.
Penyakit Menier
Dianggap disebabkan oleh pelebaran dan
ruptur periodik kompartemen endolimfatik di
telinga dalam;
Trias :
- Vertigo
- tinitus
- gangguan pendengaran SNHL terutama nada
rendah
Patofisiologi
2. Simtomatik
antikolinergik : skopolamin,atropin
antihistamin : dimenhidrinat,prometasin
bensodiasepin : diasepam
ca antagonis : flunarisin, unalium
buterofenon : haloperidol
histaminik : betahistin
3. Terapi Rehabilitatif