Anda di halaman 1dari 36

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

KELOMPOK 3
Anggota :
SEPTIAN KURNIAWAN RICHA OPMALA
YOGI SUZARI PRIMA GITAMI SEKAR AGISTY
RIVOLIS VOETAXY BELLA AGUSTINA
RIZKY FADLY ADINDA MUTHIA
ANNISA AGHILMA ANGGIA RAHMAH
WITNA AFRIA NELSIH FINKA AUPRITA K.
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

=> hasil pemikiran, kreasi dan desain seseorang


yang oleh hukum diakui dan diberikan hak atas
kebendaan sehingga hasil pemikiran, kreasi
dan desain tersebut dapat diperjualbelikan.
A. Merek
=> Menurut pasal 1 angka 1 UU No. 15
tahun 2001 :“ Tanda yang berupa gambar,
nama, angka, huruf, angka-angka, susunan
warna atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang mempunyai unsur pembeda
yang dapat digunakan untuk usaha
perdagangan barang atau jasa.”
1. Syarat dan Tata Cara Permohonan
Pendaftaran Merek

Permohonan
a.
=> Permohonan pendaftaran merek
harus di ajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia kepada Direktur Jendral Haka
Kekayaan intelektual, oleh permohonan atau
kuasa, dengan melampirkan bukti
pembayaran biaya pendaftaran merek.
Dalam permohonan di ajukan oleh beberapa orang
yang sama-sama berhak atas merek tersebut, maka :
 Semua nama pemohon harus di cantumkan dalam
surat permohonan dengan memilih salah satu
alamat sebagai alamat mereka
 Surat permohonan pendaftaran harus di
tandatangani oleh salah satu dari pemohon yang
berhak atas merek tersebut dengan melampirkan
persetujuan tertulis dari para pemohon yang
mewakilkan
 Apabila permohonan pendaftaran dilakukan oleh
seorang kuasa, surat kuasa harus di tandatangani
oleh semua pihak yang berhak atas merek tersebut
b. Pemeriksaan
 Pemeriksaan terhadap kelengkapan persyaratan
permohonan pendaftaran akan di lakukan oleh
Direktur Jenderal.
Suatu merek tidak dapat didaftar apabila merek
tersebut mengandung salah satu unsur:
 Bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, moralitas agama,
kesusilaan atau ketertiban umum
 Tidak memiliki daya pembeda
 Telah menjadi milik umum atau
 Merupakan keterangan atau berkaitan dengan
barang atau jasa yang di mohonkan pendaftarannya
Sedangkan yang termasuk permohonan
pendaftaran yang harus di tolak adalah:
 Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek pihak lain yang
sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang
dan/jasa yang sejenis;
 Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek yang sudah
terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau
jasa sejenis;
 Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan indikasi geografis yang
sudah di kenal
c. Pengumuman
=> Pengumuman di lakukan dengan
mencantumkan :
 Nama dan alamat lengkap pemohon,
termasuk kuasa apabila permohonan di
ajukan melalui kuasa.
 Kelas dan jenis barang dan/atau jasa bagi
Merek yang di mohonkan pendaftaranya.
 Tanggal penerimaan
 Nama negara dan tanggal penerimaan
permohonan yang pertama kali dalam hal
permohonan di ajukan dengan hak priorita.
 Contoh merek
2. Keberatan dan Sanggahan atas Pendaftaran Merek
Selama jangka waktu pengumuman Merek
dalam Berita Resmi Merek, setiap pihak dapat
mengajukan keberatan secara tertulis kepada
Direktorat Jenderal atas Permohonan Pendaftaran
merek tersebut dengan di kenai biaya.
Dalam jangka waktu empat belas hari sejak
diterimanya keberatan, Direktur Jenderal harus
mengirimkan salinan surat keberatan kepada
permohonan atau Kuasanya. Dan Pemohon atau
Kuasanya harus membalas surat keberatan dengan
suatu sanggahan kepada Direktur Jenderal dalam
jangka waktu paling lama dua bulan.
3. Sertifikat Merek
=> Berdasarkan keberatan dan sanggahan
Direktur Jenderal memerintahkan kepada
Pemeriksa untuk mengadakan pemeriksaan
kembali atas permohonan pendaftaran merek.
Persetujuan Direktur Jendral merek harus
didaftar dalam Daftar Umum Merek, dan
selanjutnya kepada Pemohon atau kuasanya
akan diberikan sertifikat
Jangka waktu berlkaunya sertifikat merek
adalah 10 tahun terhitung sejak tanggal
penerimaan dan dapat diperpanjang.
4. Banding terhadap Tidak Didaftarkannya dan
Penolakan Pendaftaran Merek
Suatu merek tidak dapat terdaftar apabila
merek mengandung unsur :
 Bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlkau, moralitas agama,
kesusilaan atau ketertiban umum
 Tidak memiliki daya pembeda
 Telah menjadi milik umum
 Merupakan keterangan atau berkaitan dengan
barang atau jasa yang dimohon
pendaftarannya
Permohonan pendaftaran merek akan ditolah
apabila :
 Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek pihak lain yang
sudah terdaftar lebih dulu untuk barang atau
jasa yang sejenis
 Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek yang sudah
terkenal milik pihak lain untuk barang atau
jasa yang sejenis
 Mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan indikasi geografis
yang sudah dikenal
5. Komisi Banding Merek
=> Badan khusus yang independen dan
berada di lingkungan ndepartemen yang
membidangi Hak Kekayaan Intelektual (Pasal 1
huruf 1 Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2005
tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Komisi Banding Merek).
a. Komisi Banding merek terdiri dari :
 Seorang Ketua merangkap anggota
 Seorang Wakil Ketua merangkap anggota
 Anggota yang terdiri atas beberapa ahli di
bidang yang diperlukan dan Pemeriksa Senior
dan berjumlah paling banyak 15 orang
b. Syarat Komisi Banding
 Warga negara Republik Indonesia
 Bertempat tinggal di wilayah Republik
Indonesia
 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Sehat jasmani dan rohani
 Mempunyai kecakapan berbahasa Inggris
 Memiliki pengetahuan, pemahaman, dan
keahlian di bidang Merek
 Berumur setinggi-tingginya 65 tahun pada
saat pengangkatan
c. Keanggotaan Komisi Banding berakhir
apabila:
 Meninggal dunia
 Mengundurkan diri atas permohonan sendiri
 Bertempat tinggal di luar wilayah Indonesia
 Sakit jasmani atau rohani terus-menerus
selama 6 bulan yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter
 Berakhirnya masa Jabatan Keanggotaan
Komisi Banding
 Diberhentikan karena tidak dapat
menjalankan tugasnya atau melakukan
perbuatan tercela
6. Tata Cara dan Syarat Permohonan Banding
=> Permohonan banding atas tidak
didaftarkannya atau ditolaknya permohonan
pendaftaran merek diajukan secara tertulis kepada
Komisi Banding dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Banding diajukan paling lambat 3 bulan sejak
penerimaan surat pemberitahuan atas tidak
didaftarkannya atau ditolaknya permohonan
pendaftaran merek.
Permohonan banding harus dilampiri dengan
salinan atau foto copy keputusan penolakan
permintaan pendaftaran dan bukti pembayaran
banding.
7. Tata Cara Pemeriksaan dan Penyelesaian
Permohonan Banding
a. Dalam tahap awal, akan dilakukan
pemeriksaan administratif oleh sekretariat
komisi banding
b. Pemeriksaan administratif dilakukan dalam
jangka waktu paling lama 1 bulan sejak
permohonan banding diterima
c. Dalam hal permohonan banding diajukn
melampaui jangka waktu 3 bulan sejak
penerimaan surat pemberitahuan atas tidak
didaftarkannya atau ditolaknya permohonan
pendafataran merek
d. Dalam hal terdapat kekurangan kelengkapan
persyaratan permohonan banding, Sekretariat
komisi Banding memberitahukan secara tertulis
kepada pemohon banding agar melengkapi
persyaratan paling lama 2 bulan.
e. Dalam hal kelengkapan persyaratan tidak
dipenuhi dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan, Sekretaris Komisi Banding
memberitahukan secara tertulis kepada pemohon
banding
f. Dalam hal mohon banding telah memenuhi
kelengkapan persyaratan, Sekretaris Komisi
Banding segera mencatat permohonan banding
ke dalam buku khusus permohonan banding
g. Sekretaris Komisi Banding segera menyampaikan
berkas permohonan banding yang telah dicatat
kepada Ketua Komisi Banding untuk segera
dibentuk Majelis Komisi Banding
h. Majelis Komisi Banding yang akan memeriksa dan
memutuskan permohonan banding haruslah
berjumlah ganjil
i. Persidangan pemeriksaan banding terbuka untuk
umum, dan untuk kepentingan pemeriksaan
Majelis Komisi Banding
j. Keputusan Komisi Banding diberikan dalam waktu
paling lama 3 bulan terhitung sejak tanggal
penerimaan permohonan banding
k. Keputusan Komisi Banding dapat :
mengabulkan seluruh permohonan banding,
mengabulkan sebagian permohonan
banding, atau menolak pemohonan banding
l. Keputusan Komisi Banding dibuat secara
tertulis dan ditandatangani Ketua Majelis
dan anggota yang memriksa dan
memutuskan permohonan banding
m. Ketua Komisi Banding menyampaikan
Keputusan Majelis Banding dengan surat
resmi kepada Pemohon Banding dan
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
paling lambat 30 hari terhitung sejak tanggal
keputusan
B. Hak Cipta
=> Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta
berlaku terhadap:
 Semua ciptaan warga negara, penduduk, dan badan hukum
Indonesia
 Semua ciptaan seorang yang bukan warga negara Indonesia,
bukan penduduk Indonesia, dan bukan badan hukum
Indonesia yang diumumkan untuk pertama kali di Indonesia,
dengan
 Semua ciptaan bukan warga Indonesia, dan bukan badan
hukum Indonesia, degan ketentuan:
 Negaranya mempunyai perjanjian bilateral mengenai
perlindungan Hak Cipta dengan Negara Republik Indonesia
 Negaranya dan Negara Republik Indonesia merupakan pihak
atau peserta dalam perjanjian multilateral yang sama
mengenai perlindungan Hak Cipta
1. Pembatasan Hak Cipta
=> pembatasan terhadap hal-hal yang menentukan apa saja
yang dapat menghilangkan atau mengurangi hak atas sesuatu
ciptaan.
Dalam pasal 14 undang-undang hak cipta ditentukan bahwa
tidak akan dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak cipta
adalah hal-hal sebagai berikut:
 Pengumuman dan memperbanyak lambang Negara dan lagu
kebangsaan menurut sifatnya yang asli .
 Pengumuman dan memperbanyak segala sesuatu yang
diumumkan atau diperbanyak oleh atau atas nama pemerintah
 Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian
dai Koran berita, lembaga penyiaran, dan surat kabar atau
sumber jenis lain, dengan ketentuan sumbernya harus
disebutkan secara lengkap.
2. Pendaftaran Ciptaan
=> pendaftaran hanya dapat dilakukan atas
permohonan yang diajukan oleh Pencipta atau
oleh Pemegang Hak Cipta atau Kuasanya.
Permohonan diajukan kepada Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual secara tertulis rangkap
2 yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan
disertai contoh ciptaan atau penggantinya
dengan dikenai biaya.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual memberikan keputusan paling lama 9
bulan terhitung sejak tanggal diterimanya
permohonan secara lengkap.
3. Masa Berlakunya Hak Cipta
 Hak cipta atas ciptaan :
 Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lain
 Drama atau drama musical, tari, koreografi
 Segala bentuk seni rupa,
 Seni batik
 Lagu atau musik dengan tanpa teks
 Arsitektur
 Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan jenis lainnya
 Alat peraga
 Peta
 Terjemahan, tafsir, saduran dan bunga rampai
Berlaku selama hidup penciptaan dan terus berlangsung
hingga 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia.
 Hak Cipta atas ciptaan :
 Program computer
 Sinematografi
 Fotografi
 Database
 Karya hasil pengalihwujudan, berlaku
selama 50 tahun sejak pertama kali
diterbitkan

 Hak cipta atas perwajahan karya tulis yang


diterbitkan berlaku selama lima puluh tahun
sejak pertama kali diterbitkan.
4. Penyelesaian Sengketa di Bidang Hak Cipta
a. Prosedur Pemeriksaan Gugatan
=> putusan atau gugatan harus diucapkan
paling lama 90 hari setelah gugatan didaftarkan
dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari atas
persetujuan Ketua Mahkamah Agung. Kemudian
isi putusan Pengadilan Niaga wajib disampaikan
oleh juru sita kepada para pihak paling lama 14
hari setelah putusan atau gugatan diucapkan.
Penyelesaian sengketa di bidang Hak Cipta
bisa diselesaikan melalui arbitrase atau alternatif
penyelesaian sengketa.
b. Penyidikan Kepindanaan
=> Hukum Acara Pidana undang-undang
Hak Cipta menetukan bahwa selain Penyidik
Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, Pejabat
Pegawai Negri Sipil tertentu di lingkungan
departemen yang lingkup tugas dan tanggung
jawabnya meliputi pembinaan Hak Kekayaan
Intelektual diberin wewenang khusus sebagai
Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak
pidana di bidang Hak Cipta.
Setelah penyidikan harus memberikan
laporan kepada Penyidik Pejabat Polisi Negara
Republik Indonesia
B. Hak Paten

=> hak khusus yang diberikan berdasarkan


undang-undang kepada seorang penemu atau
beberapa orang (inventor) yang harus
dimohonkan kepada negara, khususnya
penemuan atau ide di bidang teknologi, temuan
yang sifat menyempurnakan temuan yang
sudah ada atau perbaikan baru atas cara kerja,
untuk selama jangka waktu tertentu.
1. Invensi yang Dapat Diberikan Paten
=> paten diberikan untuk invensi yang baru dan
mengandung langkah pembaharuan serta dapat diterapkan
dalam indutri.
Penilaian bahwa suatu penemuan merupakan hal
yang tidak dapat diduga sebelumnya harus dilakukan :
 keahlian yang ada pada saat permohonan hak paten
diajukan
 Keahlian yang telah ada pada saat diajukan
permohonan pertama kali dalam hal permohonan itu
diajukan dengan Prioritas
 Pada saat tanggal penerima permohonan hak paten
penemuan tidak sama dengan teknologi yang
diungkapkan sebelumnya
2. Jangka Waktu dan Hak Subjek Paten
=> Paten diberikan untuk jangka waktu
selama 20 tahun terhitung sejak tanggal
diterimanya permohonan hak paten dan
jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.
Tanggal mulai dan berakhirnya jangka
waktu paten dicatat dan diumumkan.
Sedangkan untuk Paten Sederhana diberikan
untuk jangka waktu 10 tahun terhitung sejak
tanggal penerimaan dan jangka waktu itu
tidak dapat diperpanjang
3. Permohonan Paten
=> permohonan hanya dapat diajukan
untuk satu penemuan atau beberapa penemuan
yang merupakan satu kesatuan. Permohonan
diajukan secara tertulis dengan membayar biaya
kepada Direktorat Jenderal yang bertanggung
jawabdi bidang Hak Kekayaan Intelektual.
Pemohon banding diajukan paling lama 3
bulan terhitung sejak tanggal pengiriman surat
pemebritahuan penolakan permohonan. Apabila
jangka waktu ini telah lewat tanpa adanya
permohonan banding, penolakan permohonan
dianggap diterima oleh pemohon.
4. Pengalihan dan Lisensi Paten
=> hak atas paten dapat beralih atau
dialihkan seluruhnya sebagian dengan :
 Pewarisan
 Hibah
 Wasiat
 Perjanjian tertulis
 Cara lain yang diperbolehkan oleh ketentuan
perundang-undangan
Pengalihan hak tidak menghapus hak
inentor untuk tetap dicantumkan nama dan
identitasnya dalam paten yang bersangkutan.
 Lisensi adalah izin yang diberikan oleh
Pemegang Paten kepada pihak lain
berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk
menikmati manfaat ekonomi dari suatu paten
yang diberi perlindungan dalam jangka waktu
dan syarat tertentu.

 Setiap pihak dapat mengajukan permohonan


lisensi wajib kepada Direktorat Jenderal untuk
melaksanakan paten yang bersangkutan
setelah lewat jangka waktu 36 bulan terhitung
sejak tanggal pemberian paten dengan
membayar biaya.
5. Pembatalan Lisensi
=> secara yuridis ada beberapa hal yang dapat
menimbulkan paten :
 Batal demi hukum
Apabila pemegang paten tidak memenuhi kewajiban
membayar baiay tahunan dalam jangka waktu yang
ditentukan dalam undang-undang tentang paten
 Batal atas Permohonan Pemegang Paten
Paten dapat dibatalkan oleh Direktorat Jenderal untuk
seluruh atau sebagian atas permohonan Pemegang Paten
yang diajukan secara tertulis kepada Direktorat Jenderal
 Batal Berdasarkan Gugatan
=> Gugatan pembatalan paten dapat diajukan ke
Pengadilan Niaga oleh pihak ketiga, jaksa, peegang lisensi
6. Penyelesaian Sengketa tentang Paten
=> Menurut Muhammad Djumhana, proses
pemeriksaan sengketa paten dilakukan dengan
melihat materi yang diajukan para pihak, yaitu :
 sengketa pemberian paten, yaitu pemberian
paten oleh Direktorat Jenderal ternyata
diberikan kepada pihak lain selain dari yang
berhak, maka berhak mengajukan gugatan
 sengketa atas hak eksklusif pemegang saham,
yaitu menyangkut perbuatan pihak yang tidak
berhak atau tidak mendapat persetujuan dari
pemegang paten.
7. Penyidikan di Bidang Paten
=> Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara
Republik Indonesia, Pejabat Pegawai Negeri
Sipil tertentu di departemen yang lingkup
tugas dan tanggung jawabnya meliputi
bidang Hak Kekayaan Intelektual diberi
wewenang khusus sebagai penyidik
sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana untuk melakukan
penyidikan tidak pidana di bidang paten

Anda mungkin juga menyukai