Anda di halaman 1dari 18

OVERVIEW CASE

 Anamnesis :
I / P / 36 tahun
 KU : Os mengeluhkan kehilangan gigi belakang
bawah kanan dan kiri sejak 3 bulan yang lalu dan
kehilangan satu gigi belakang atas kiri. OS merasa
tidak nyaman dengan keaadaan seperti itu
apalagi saat mengunyah makanan, sehingga
ingin dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan.
 Riwayat dental :
› Terakhir dicabut : 1 minggu yang lalu
› Sebab pencabutan : sisa akar gigi 48
› Pengalaman perdarahan : normal
› Gigi tiruan yang pernah dipakai : -
› Kebiasaan membersihkan gigi : 2x sehari (pagi dan
malam)
Sikap mental pasien : tipe philoshophic
 Pemeriksaan EO :

o Kepala : Lonjong
o Wajah : Lonjong
o Profil : cembung
o Mata : Simetris
o Hidung : Normal
o Telinga : Simetris
o Bibir : sedang; hypertonus
o Pembesaran Kelenjar : TAK
o TMJ : sisi kanan : deviasi saat membuka
mulut
sisi kiri : kliking
o ROM : vertikal: 38 ; lateral: Ka 5mm, Ki 9mm
o Otot masseter : sisi kanan (-) ; sisi kiri (-)
o Otot Temporalis : sisi kanan (-) ; sisi kiri (-)
 Pemeriksaan IO :

o Ukuran lengkung : RA (Sedang) ; RB (Sedang)


o Bentuk lengkung : RA (Lonjong) ; RB (Lonjong)
o Kedalaman Vestibulum : RA (Sedang)RB(Sedang)
o Retromylohyoid : Sisi kanan (Dalam)
Sisi kiri (Dalam)
o Tuberositas : Sisi kanan (Normal) ; Sisi kiri
(Normal)
o Torus : RA (Ada) ; RB (Tidak ada)
o Bentuk palatum : Bentuk U, Sedang
o Palatum lunak : Kelas I, aktif
o Kebersihan mulut : Sedang
o Saliva : Normal
o Refleks muntah : Normal
o Missing teeth gigi : 18,26,28,38,36,46,47,48
o Karies media gigi : 17,16,12,11,22,25,27,35
o Restorasi komposit pada gigi 37
DIAGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN

 Diagnosis :
Missing teeth gigi 18,28,26,38,36,48,46,47

 Rencana Perawatan :
- mouth preparation ( penambalan komposit gigi
17,16,12,11,22,25,27,35)
- Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan gigi 26
, 36, 46, 47
RAHANG ATAS
• Missing teeth : Gigi 18,26,28
• Klasifikasi : keneddy kelas III
• Support : tissue supported
• Konektor : -
• Retensi :
- direct retainer : c-clasp di gigi 25
dan 27  arah cangkolan distal
mesial (gigi 25), mesial distal (gigi
27)
- Indirect retainer : perluasan
landasan
• Stabilisasi :
-Penempatan gigi artificial di
puncak linggir.
-Pengurangan jumlah gigi artificial
yang tidak ada lawannya
- Garis fulkrum distal gigi 25-mesial
gigi 27
RAHANG BAWAH
• Missing teeth : Gigi 38,36,46,47,48
• Klasifikasi : keneddy kelas II modifikasi I
• Support : Tissue supported
• Konektor : horse shoe
• Retensi :
- direct retainer : c-clasp di gigi 45 dan
37  arah cangkolan mesial distal
(gigi 45), mesial distal(gigi 37)
- Indirect retainer: c-clasp di gigi 35
arah cangkolan  distal mesial
- Perluasan landasan
• Stabilisasi :
― Penempatan gigi artificial di puncak
linggir.
― Pengurangan jumlah gigi artificial
yang tidak ada lawannya
― Perluasan landasan ke posterior dan
ke perbatasan antara mukosa
bergerak dan tidak bergerak
― Garis fulkrum :
― F1 : mesial gigi 45- mesial gigi 37
― F2 : Distal gigi 45-distal gigi 35
― F3 : Mesial gigi 37-distal gigi 35
PENATALAKSANAAN

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan IO dan EO
3. Pemeriksaan status umum
4. Mouth preparation  skeling dan restorasi
5. Pola perencanaan GTSL
6. Membuat catatan gigitan untuk hubungan oklusi
rahang atas dan bawah
7. Memasang model pada okludator
8. Pemilihan gigi dan penyusunan gigi
9. Wax counturing
10. Flasking, packing, processing
11. Finishing dan try in
12. Insersi pada pasien
13. kontrol
Pemilihan gigi dan
penyusunan gigi
 Pemilihan gigi resin dan
penyusunan gigi yang hilang 
perhatikan Oklusi pasien
 Ukuran dan bentuk gigi harus
disesuaikan dan menyerupai gigi
asli
 Warna gigi tiruan dapat
disesuaikan dengan warna gigi
yang masih ada menggunakan
shade guide
Gingival counturing

 Membentuk gingival counturing dari


geligi tiruan malam semirip mungkin
dengan anantomis jaringan lunak mulut
Flasking
 Proses penanaman model & trial denture malam
dalam cuvet untuk membuat sectional mold

Packing

 Proses mencampur monomer & polimer resin akrilik


dengan cara wet method, yaitu dengan cara
mencampur monomer & polimer di luar mold dan
bila sudah mencapai dough stage baru dimasukkan
ke dalam mold
Processing

 Proses polimerisasi antara monomer


yang bereaksi dengan polimernya bila
dipanaskan atau ditambah zat kimia
lainnya
 Polimerisasi :
› Thermis  heat curing
› Khemis  cold/self curing
Finishing dan try in
 Melakukan pemolesan pada landasan dan
geligi tiruan perlu dilakukan pemeriksaan
pada permukaan yang menghadap ke
jaringan mulut dan permukaan yang dipoles
harus bebas dari gelembung serta goresan
tajam untuk menghindari trauma pada
mukosa serta tumpukan plak
INSERSI
• Sebelum insersi  periksa protesa --- sudah
memenuhi syarat/ belum untuk di pasang
(tonjolan kecil pada permukaan anatomis, tepi
landasan tajam, dan porusitas)
• Pemeriksaan komponen yang ada pada gigi
tiruan meliputi konektor, retainer, cangkolan.
 Periksa adaptasi seluruh landasan (vestibulasr,
palatum, lingual)
 Stabilisasi  tidak terangkat salah satu sisi
 retensi dari cangkolan: periksa dengan sonde
ke arah pemasangan yang berlawanan
 Periksa oklusi, artikulasi, estetik
• Arah pemasangan  Hasil surveying (tilting)
Kontrol
1. Kontrol pertama : 3 hari- 1 minggu setelah insersi
› Memeriksa apakah ada keluhan dari pasien
setelah menggunakan gigi tiruan
› Pemeriksaan jaringan lunak ulserasi, eritema
› Keadaan jaringan pendukung
› Fungsi mastikasi
› Fonetik
› Retensi
› Stabilisasi
› Oklusi  articulating paper
2. Kontrol kedua : 2 minggu setelah insersi  masa adaptasi pasien masih di
butuhkan
Kontrol keadaan protesa dan rongga mulut
Cek untuk adaptasi pasien  cara bicara (fonetik)
Untuk melihat jika terdapat perubahan-perubahan
3. Kontrol ketiga : hari ke 15 sampai 30 hari/1 bulan---- adaptasi pasien dg
protesa semakin baik
4. Kontrol rutin : 3-6 bulan sekali  untuk mencegah terjadinya kerusakan
jaringan periodontal yang mungkin timbul

Anda mungkin juga menyukai