Anda di halaman 1dari 37

Overview Perencanaan Sistem

Pembangkit
1. Perencanaan Energy dan Sistem
Ketenagalistrikan.
2. Perencanaan Perluasan Sistem
Pembangkit.
3. Tahap Awal Perencanaan Perluasan
Sistem Pembangkit .
2. Perenc. Energi dan Sistem
Ketenagalistrikan.
A. Perencanaan Energi.

B. Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan.

C. Katagori Perencanaan S. Ketenagalistrikan


Perencanaan Energi
 Hubungan Perencanaan Sistem Ketenaga-
listrikan dengan perencanaan energi, kalaupun
ada, hanya pada prakiraaan beban.
 Kedua perencanaan ini seharusnya dilakukan
secara berhubungan agar
◦ Tidak ada duplikasi.
◦ Konsistensi dalam asumsi-asumsi.
 Hubungan lebih lanjut bisa meliputi analisis
ketersediaan sumber energi dan dana.
Perencanaan Energi
 Tetapi persoalannya:
◦ Siapa yang melakukan perncanaan energi?
◦ Siapa yang mengkoordinir kedua perencanaan ini?

 Pentingnya perencanaan energi selalu pasang


surut, mengikuti perkembangan harga minyak
(BBM).
Prakiraan
Pertumbuhan
Economi
Perencanaan
Prakiraan Perluasan Sis.
Kebutuhan Distribution Analisa Finansial
Energi Listrik

Analisa Analisa Lokasi


Karakteristik pembangkit2 Rencana
Beban Baru Perluasan sistem
Ketenagalistrikan
yang Optimal
Perencanaan Perencanaan
Perluasan Sis. Perluasan Sis.
Pembangkit Transmisi

Analisa Kebu-
tuhan Pegawai
dan Operating
Costs lainnya
Kategori Perenc. Ketenagalistrikan

<5 tahun 5 - 10 > 10


tahun tahun
Prakiraan beban

Perencanaan
Pembangkitan
Perencanaan
Transmisi
Perencanaan
Distribusi
Kategori Perenc. Ketenagalistrikan
 Pada perencanaan sistem pembangkitan untuk
2 s/d 3 tahun kedepan, misalnya, maka pilihan
menjadi terbatas:
◦ Menunda penghapusan unit-unit tua.
◦ Menyewa diesel
◦ Membeli excess power
 Tujuan perencanaan ini adalah:
◦ Fuel budgeting
◦ Analisis kecukupan daya dan energi
 Model yang digunakan harus lebih detail
dibanding model untuk perencanaan perluasan.
2. Perenc. Perluasan Sistem
Pembangkit
A. Tujuan Perencanaan.

B. Pertanyaan yang Harus Dijawab.

C. Horison (Kurun Waktu).

D. Hasil yang Diharapkan.


Perencanaan Perluasan Sistem Pembangkit

Tujuan
 Tujuanutama dari perencanaan per-luasan
sistem pembangkit adalah:

“Terjaminnya ketersediaan listrik yang


mencukupi dengan biaya terendah
dimasa yang akan datang, dengan
tetap mempertim-bangkan kendala-
kendala teknis dan non-teknis”.
Perencanaan Perluasan Sistem Pembangkit

MW
MW

Optimized Units

Committed Units

Existing Units

Year
Year
Perencanaan Perluasan Sistem Pembangkit

MW
MW

Optimized Units

Committed Units
Existing Units
Existing Units

Year
Year
Perencanaan Perluasan Sistem Pembangkit

MW
MW

Optimized Units

Committed
Committed Units
Units
Existing Units
Existing Units

Year
Year
Perencanaan Perluasan Sistem Pembangkit

MW

Optimized Units

Committed Units

Existing Units

Year
Perencanaan Perluasan Sistem Pembangkit

Pertanyaan Yg Harus Dijawab


 Pertanyaan
dalam menentukan tambahan
pembangkit baru adalah:

◦ Berapa kapasitasnya(dalam MW) ?.


◦ Apa jenisnya(PLTD atau PLTA/M)?.
◦ Kapan pembangkit ini harus sudah siap
beroperasi ?.

 Dimana lokasinya..... ?.
Perencanaan Perluasan Sistem Pembangkit

T/L dan Distribusi


diabaikan

Unit-unit Permintaan
Pembangkit Tenaga Listrik

Persoalan Supply and Demand


Perencanaan Perluasan Sistem Pembangkit

Horison (Kurun Waktu)


 Perencanaanini adalah perencanaan jangka
panjang (minimum 10 tahun).

 Halini dikarenakan lamanya waktu yang


diperlukan untuk persiapan dan pembangunan
suatu pembangkit, misalnya:
◦ Studi-studi (Pre-FS, FS, ED, Amdal - 1 s/d 3
tahun).
◦ Pendanaan (1 s/d 2 tahun).
◦ Konstruksi (2 s/d 6 tahun).
Perencanaan Perluasan Sistem Pembangkit

HORISON (KURUN WAKTU)

 Persoalannyadalam perencanaan jangka


panjang adalah adanya ketidakpastian,
misalnya dalam prakiraan beban dan harga
bahan bakar.

 Maka, perencanaan ini harus diperbarui


setidaknya satu tahun sekali.
Perencanaan Perluasan Sistem Pembangkit

Hasil Yang Diharapkan


 Memberi rekomendasi ke pengambil
keputusan tindakan-tindakan apa saja yang
harus dilakukan sekarang ini, misalnya
melakukan studi kelayakan, pendanaan dsb.

 Dapat
digunakan sebagai dasar untuk
mendapat pendanaan (sumber dana sendiri
maupun pinjaman).
3. Tahap Awal PPSP.

A. Pemilihan Sumber Energi.

B. Kompetisi Antara Energi Primer.

C. Pemilihan Jenis Pembangkit.


Tahap Awal PPSP

Pemilihan Sumber Energi


 Sesuai dengan kebijakan energi Pemerintah
dan Perusahaan.
 Mengutamakan pemanfaatan sumber energi
setempat, terbarukan dan/atau non-
tradeable.
 Meragamkan sumber energi, menghilangkan
ketergantungan pada satu sumber energi
saja.
Tahap Awal PPSP

Kompetisi Antara Energi Primer


Ke-efektif-an sumber energi primer tergantung:
•Lokasi
•Harga
•Biaya investasi untuk membangun
pembangkit listrik nya.
•Karakteristik unit pembangkit
•Karakteristik sistem ketenaga-
listrikan.
Tahap Awal PPSP

Kompetisi Antara Energi Primer


Lokasi: Lokasi sumber energi yang non-
transportable (seperti hydro dan low rank
coal) umumnya jauh dari pusat beban
sehingga menjadi tidak ekonomis dalam skala
kecil.
Harga: Fluktuasi harga energi primer perlu
dicermati. Misalnya, batubara dibeli PLN pada
tahun 1980an dengan harga 45$/ton,
kemudian turun menjadi 32$/ton pada tahun
1993 dan menjadi 23 $/ton pada tahun 2001.
Tetapi sekarang ????
Tahap Awal PPSP

Kompetisi Antara Energi Primer


Biaya investasi untuk pembangkit:
Umumnya bila harga energi primernya murah,
maka investasi untuk pembangkitnya mahal
dan sebaliknya.
Karakteristik Unit Pembangkit nya: Seperti
efisiensi, ramping rate, forced outage rate,
maintenance time etc.
Umumnya, untuk energi primer murah, maka
pembangkitnya kurang flexible untuk
dioperasikan,Cocok hanya sebagai pemikul
beban dasar
Tahap Awal PPSP
Kompetisi Antara Energi Primer
Karakteristik Teknis Sistem
Ketenagalistrikan:
◦ load profile; One of important power
system characteristic is the load demand profile
to indicate the nature of electricity usage. The
shape of a daily load curve will directly affect
the operation of power plants in that day.
◦ existing power plants,
Tahap Awal PPSP

Kompetisi Antara Energi Primer


Karakteristik Teknis Sistem
Ketenagalistrikan:
◦ other possible new power plants in
the future,
◦ existing and future transmission
networks.
Tahap Awal PPSP

Pemilihan Tipe Pembangkit


 Sesuaidengan pilihan sumber energi.
 Contoh tipe pembangkit:
◦ PLTA/PLTM
◦ PLTU Batubara/Gambut
◦ PLTGU Gas Alam/BBM
◦ PLTG BBM/Gas Alam
◦ PLTD BBM/Gas Alam
◦ PLTP
◦ PLTN
Tahap Awal PPSP

Pemilihan Tipe Pembangkit


 Teknis Ketenagalistrikan:
◦ Karakteristik tipe pembangkit harus
sesuai dengan karakteristik beban
(dasar, menengah, puncak).

Tipe Pengoperasian Tipikal


CF tahunan [%]
Beban Dasar 60 s/d 80
Beban Menengah 20 s/d 40
Beban Puncak 0 s/d 10
Tahap Awal PPSP

PEMILIHAN TIPE PEMBANGKIT


350

300

250
Beban [MW]

200

150

100

50

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Jam
Tahap Awal PPSP

PEMILIHAN TIPE PEMBANGKIT


350

300

250
Beban [MW]

200

150

100 Beban Dasar

50

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Jam
Tahap Awal PPSP

PEMILIHAN TIPE PEMBANGKIT


350

300 Beban Puncak

250
Beban [MW]

Beban Menengah
200

150

100 Beban Dasar

50

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Jam
Tahap Awal PPSP

Pemilihan Tipe Pembangkit


◦ Unit size harus sesuai dengan
kebutuhan sistem namun tetap
ekonomis. Semakin besar Unit size
maka akan semakin murah namun
juga semakin tdk andal.

Non-Teknis Ketenagalistrikan:
◦ Ketersediaan/keandalan sumber bahan
bakar atau sumber energi
◦ Ketersediaan dana investasi.
Tahap Awal PPSP

Sumber Tipe Pertimbangan


Energi Teknis Non-Teknis
Beban Ketersedia-
Unit an/keandal-
Tenaga Dasar/
PLTA size an sumber
Air menengah/
besar? energi
puncak

Beban Kurang Biaya in-


PLTM flexi- vestasi
Dasar ble tinggi
Tahap Awal PPSP

Sumber Tipe Pertimbangan


Non-
Energi Teknis
Teknis

Beban Unit
PLTGU
Menengah size
terlalu Keterse-
Beban besar? diaan
Gas PLTG
Puncak
Alam gas alam
Beban ?
Kurang
Dasar/
PLTD flexi-
menengah/
ble
puncak
Tahap Awal PPSP

Sumber Tipe Pertimbangan


Non-
Energi Teknis
Teknis
Batu Beban Kurang
Bara/ PLTU Flexi- Polusi
Dasar ble
Gambut
Beban
PLTG
Puncak

BBM Beban Harga BBM


Unit
Dasar/ size
PLTD
menengah/ Kecil
puncak
Tahap Awal PPSP

Pemilihan Unit Size


 Semakin besar unit size suatu pembangkit,
maka biaya investasinya (dalam $/kW) akan
semakin murah.
 Tetapi semakin besar unit size menuntut
cadangan yang semakin besar pula, maka
biaya yang dibutuhkan akan semakin besar.
 Unit size juga akan mempengaruhi flexibilitas
pengoperasian.
Tahap Awal PPSP

Pemilihan Unit Size


 Idealnya, unit size tidak lebih besar dari
10% beban puncak.
 Unit size juga tergantung pada
pertumbuhan beban.
 Untuk sistem kecil yang tumbuh pesat, unit
size bisa sekitar 25% hingga 50% beban
puncak.

Anda mungkin juga menyukai