Anda di halaman 1dari 37

ASKEP PADA PASIEN

KEHILANGAN/BERDUKA
OLEH :
SAMSIAH
ANDI SUKMAWATI
Pengertian
Kehilangan (Loss) Berduka Cita
Berdasarkan (Grieving)
penjelasan diatas, Grieving adalah reaksi
dapat disimpulkan emosional dari
bahwa kehilangan kehilangan dan terjadi
merupakan suatu bersamaan dengan
keadaan gangguan kehilangan baik
jiwa yang biasa terjadi karena perpisahan,
pada orang- orang perceraian maupun
yang menghadapi kematian.
suatu keadaan yang Bereavement adalah
Bentuk-Bentuk Kehilangan

1.Kehilangan orang yang


berarti.
2.Kehilangan kesejahteraan.
3.Kehilangan milik pribadi.
Sifat Kehilangan
1. Tiba – tiba (Tidak dapat diramalkan)
Kehilangan secara tiba-tiba dan tidak
diharapkan dapat mengarah pada
pemulihan dukacita yang lambat.
Kematian karena tindak kekerasan,
bunuh diri, pembunuhan atau pelalaian
diri akan sulit diterima.
2. Berangsur – angsur (Dapat Diramalkan)
Penyakit yang sangat menyulitkan,
berkepanjangan, dan menyebabkan yang
Tipe Kehilangan
1. Actual Loss
Kehilangan yang dapat dikenal atau diidentifikasi
oleh orang lain, sama dengan individu yang
mengalami kehilangan. Contoh : kehilangan
anggota badan, uang, pekerjaan, anggota
keluarga.
2. Perceived Loss ( Psikologis )
Kehilangan Sesuatu yang dirasakan oleh individu
bersangkutan namun tidak dapat dirasakan / dilihat
oleh orang lain. Contoh : Kehilanga masa remaja,
lingkungan yang berharga.
3. Anticipatory Loss
Perasaan kehilangan terjadi sebelum kehilangan
Kategori Kehilangan
1. Kehilangan objek eksternal.
2. Kehilangan lingkungan yang telah
dikenal
3. Kehilangan orang terdekat
4. Kehilangan aspek diri
5. Kehilangan hidup
Tahapan Proses Kehilangan Dan
Berduka
Menurut Kubler Ross ( 1969 ) terdapat 5 tahapan
proses kehilangan:
1. Denial ( Mengingkari )
• Reaksi pertama individu yang mengalami
kehilangan adalah syok, tidak percaya atau
menolak kenyataan bahwa kehilangan itu terjadi,
dengan mengatakan “Tidak, saya tidak percaya
bahwa itu terjadi”, ”itu tidak mungkin”.
• Bagi individu atau keluarga yang mengalami
penyakit terminal, akan terus menerus mencari
informasi tambahan.
2. Anger ( Marah )
• Fase ini dimulai dengan timbulnya
kesadaran akan kenyataan terjadinya
kehilangan.
• Individu menunjukkan perasaan yang
meningkat yang sering diproyeksikan
kepada orang yang ada di lingkungannya,
orang tertentu atau ditujukan kepada
dirinya sendiri.
• Tidak jarang ia menunjukkan perilaku
agresif, bicara kasar, menolak pengobatan
, dan menuduh dokter dan perawat yang
3. Bergaining ( Tawar Menawar )
• Fase ini merupakan fase tawar menawar
dengan memohon kemurahan Tuhan.
• Respon ini sering dinyatakan dengan kata-
kata ”kalau saja kejadian itu bisa ditunda
maka saya akan sering berdoa”.
• Apabila proses berduka ini dialami oleh
keluarga maka pernyataannya sebagai
berikut sering dijumpai ”kalau yang sakit
bukan anak saya”.
• Cenderung menyelesaikan urusan yang
bersifat pribadi, membuat surat warisan,
4. Depression ( Bersedih yang mendalam)
• Klien dihadapkan pada kenyataan bahwa
ia akan mati dan hal itu tidak bias di tolak.
• Individu pada fase ini sering menunjukkan
sikap antara lain menarik diri, tidak mudah
bicara, kadang-kadang bersikap sebagai
pasien yang sangat baik dan menurut,
atau dengan ungkapan yang menyatakan
keputusasaan, perasaan tidak berharga.
• Gejala fisik yang sering diperlihatkan
adalah menolak makanan, ,susah tidur,
letih, dorongan libido menurun.
5. Acceptance (menerima)
• Fase ini berkaitan dengan reorganisasi
perasaan kehilangan.
• Menerima kenyataan kehilangan,
berpartisipasi aktif, klien merasa damai
dan tenang, serta menyiapkan dirinya
menerima kematian.
• Klien tampak sering berdoa, duduk diam
dengan satu focus pandang, kadang klien
ingin ditemani keluarga / perawat.
• Fase menerima ini biasanya dinyatakan
dengan kata-kata seperti ”saya betul-betul
Prespektif Agama Terhadap
Kehilangan
Dilihat dari perpektif agama hal-hal
yang harus diperhatikan oleh
individu untuk mengatasi
kehilangan yang dialaminya adalah
sabar, berserah diri, menerima dan
mengembalikannya pada Allah
SWT.
TINJAUAN KASUS
Kasus :
Ny. M, usia 33 tahun mempunyai
seorang suami yang bekerja di suatu
perusahaan sebagai tulang punggung
keluarga. Seminggu yang lalu suami
Ny. M meninggal karena kecelakaan.
Sejak kejadian tersebut, Ny. M sering
melamun dan selalu mengatakan jika
suaminya belum meninggal. Selain itu,
Pengkajian
Identitas Klien
• Nama : Ny. Mina Tanggal Pengkajian :
20 – 11 – 2011
• Umur : 33 Tahun RM No. :
09.02.01.0570
Alasan Masuk : Keluarga pasien mengatakan
bahwa Ny. M mengalami stress setelah seminggu
yang lalu suami Ny. M meninggal.
Keluhan Utama : Pasien mengalami merasa
putus asa dan kesepian, tidak berminat dalam
berinteraksi dengan orang lain, mengingkari
kehilangan, tidak berminat dalam berinteraksi
Pemeriksaan Fisik

TTV :
• TD : 110/80 mmHg N : 90 x/mnt
• S : 36 oC RR : 24 x/mnt
• Ukuran : BB : 46 Kg
• TB : 168 Cm
• Keluhan fisik : Ada
• Jelaskan : Pasien mengeluhkan nyeri
kepala, sakit pada perut.
Konsep diri :
• Citra tubuh : bagian tubuh yang disukai
adalah perut karena bagian perutnya
perna ada bayi buah hatinya.
• Identitas diri : pasien adalah seorang ibu
rumah tangga
• Peran : pasien merupakan ibu rumah
tangga yang hanya mengharapkan
penghasilan suaminya.
• Ideal diri : Pasien ingin tetap bersama
dengan anak dan suaminya dan klien
Hubungan social :
• Orang yang berarti : orang yang terdekat
dengan pasien adalah Ibunya tetapi ibunya
kini sakit sakitan karena sudah tua.
• Peran serta dalam kegiatan kelompok
masyarakat : Klien sering mengikuti kegiatan
masyarakat, meskipun klien seorang ibu
rumah tangga.
• Hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain : Setelah osuami Ny. M
meninggal, Ny. M tidak berminat dalam
berinteraksi dengan orang lain
Status Mental
• Penampilan : Pasien memakai baju seragam
pasien dengan benar (Rapi), tetapi klien
tidak ada perubahan dalam pola makan
(klien tidak nafsu makan).
• Pembicaraan : Lambat, pasien
berkomunikasi dengan baik dengan perawat
namun harus sedikit dipaksa terlebih dahulu.
• Aktivasi motorik : Lesu, pasien hanya
berdiam diri di kamar atau di taman dan
jarang beraktifitas.
• Afek dan emosi : Afek : Datar, wajah pasien
Persepsi – sensorik
• Apakah ada gangguan : ada
• Halusinasi : tidak ada
• Ilusi : tidak ada
• Proses pikir (arus dan bentuk pikir) :
normal
• Isi pikir : normal
Tingkat kesadaran
• Bingung, klien menginkari kehilangan
suaminya.
• Memori : Masih ingat dengan semua
kejadian termasuk saat pemakaman
suaminya namun tidak menerima
kenyataan tersebut.
• Tingkat konsentrasi dan berhitung :
Tidak mampu berkonsentrasi,
Kemampuan penilaian
• Klien takut atau cemas, bagaimana
dia hidup tanpa suaminya
• Daya tilik diri : Mengingkari penyakit
yang di deritanya, menanggap dirinya
•Kebutuhan Perencanaan Pulang
Kemampuan klien memnuhi kebutuhan :
Kemampuan memenuhi
Ya Tidak
kebutuhan
Makanan √
Keamanan √
Perawatan kesehatan √
Pakaian √
Transportasi √
Tempat tinggal √
Keuangan √
Kegiatan hidup sehari – hari
Perawatan diri
Kegiatan hidup Bantuan total Bantua minimal
sehari – hari
Mandi — —
Kebersihan — √
Makan — √
BAK — —
BAB — —
Ganti pakaian — —
Nutrisi
• Apakah anda puas dengan pola makan
anda ? puas
• Apakah anda makan memisahkan diri ?
Tidak
• Frekuensi makan sehari : 3 Kali, dan
frekuensi kudapan sehari : 2 kali
• Nafsu makan : Menurun
• Berat badan : menurun
• BB saat ini : 46 Kg
• BB terendah : 46 Kg
Tidur
• Apakah ada masalah tidur, Ya, susah
untuk memulai tidur
• Apakah merasa segar setelah bangun
tidur, Tidak
• Apakah ada kebiasaan tidur siang, Tidak
ada
• Apakah ada yang menolong anda
mempermudah untuk tidur ? tidak ada
• Tidur malam jam : 11.00 WIB bangun
jam : 04.00
Kemampuan klien dalam hal – hal berikut
ini :
• Mengantisipasti kebutuhan sendiri : Ya
• Membuat keputusan berdasarkan
keinginan sendiri : Tidak
• Mengatur penggunaan obat : Tidak
• Melakukan pemeriksaan kesehatan :
Tidak
Klien memiliki system pendukung
• Keluarga : Ada
• Terapis : Ada
• Teman sejawat : Tidak ada
•Mekanisme Koping
Pasien belum mampu melakukan
koping yang efektif terhadap dirinya
ADAPTIF
Bicara dengan orang lain
Mampu menyelesaikan maasalah
Teknik relaksasi
Aktivitas konstriktif
Olah raga
Lain – lain
MALADAPTIF
Minum alcohol
√ Reaksi lambat / berlebihan
Bekerja berlebihan
Menghindar
Menciderai diri
Masalah Psikososial Dan
Lingkungan
• Masalah dengan dukungan kelompok :
Tidak ada
• Masalah berhubungan dengan lingkungan
• Spesifiknya : lebih suka menyendiri
• Maslah dengan pendidikan : Tidak ada
• Masalah dengan pekerjaan : Tidak ada
• Masalah dengan perumahan : Tidak ada
• Masalah dengan ekonomi : ada
• Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Daftar Diagnosa Keperawatan
• Berduka disfungsional
• Pengingkaran kehilangan
• kerusakan komunikasi
• gangguan pola tidur
• koping individu tak efektif
Analisa data
TGL DATA MASALAH

20-11 -2017 DS : Pasien mengatakan kenapa orang yang Kehilangan Disfungsional


disayanginya selalu pergi meninggalkannya
DO : Pasien tanpak menangis
20-11 -2017 DS : Pasien mengatakan nafsu makannya Perubahan nutrisi kurang dari
menurun, makannya juga sedikit kebutuhan Tubuh
DO : BB Pasien 46 Kg (Kurus), sisa makanan
pasien masih banyak, kondisi lemas
20- 11 -2017 DS : Pasien mengatakan tidak semangat Pengingkaran kehilangan
bahwa suaminya sekarang sedang bekerja
DO : Pasien tanpak menunggu suaminya
pulang
20 – 11- 2017 DS : Pasien mengatakan susah untuk Gangguan pola tidur
memulai tidur
DO : Pasien gelisah dan tidur larut malam
Pohon masalah
Perencanaan
Dx Rasional
Tujuan KH Tindakan keperawatan
1 Setelah 1. Ny. M dapat 1. Membina hubungan saling percaya antara 1. Hubungan saling percaya, dapat
dialakukan mengerti Ny. M, keluarga, dengan sikap jujur, memudahkan dalam tindakan
tindakan arti sakit menerima, ikhlas, dan empati seterusnya
keperawatan dan 2. Menunjukan perhatian pada Ny. M baik 2. Sebagai wujud perhatian kita
selama 1 x kematian melalui kata-kata maupun dengan sikap. 3. Untuk mengetahui pengalaman
24 jam, Ny. 2. Ny. M dapat 3. Menanyakan kepada Ny. kehilangan dan berduka klien
M dapat mengungka M pengalamannya tentang kematian. sebelumnya
menyelaesai pkan 4. Menjelaskan pada Ny. M bahwa suaminya 4. Untuk meyakinkan Ny.M bahwa
kan masa perasaaany meninggal bukan tidur. suaminya telah meninggal
berkabung a 5. Meminta kepada keluarga/ orang yang 5. Agar Ny.M tidak merasa sendirian
dengan 3. Ny. M dapat berarti agar menemani Ny.M selama masa setelah kepergian suaminya
tuntas. mengurangi berduka bila perlu mengijinkan untuk 6. Untuk mengetahui ungkapan
rasa tinggal bersama mereka. perasaan dari klien
bersalah 6. Mendorong Ny.M untuk mengungkapkan 7. Agar Ny. M tidak merasa bersalah
melalui perasaannya dengan menanyakan apa atas kematian suaminya
proses yang dipikirkan selama suaminya masih 8. Agar Ny. M tidak terus menangis
berkabung. hidup sampai sekarang. dan bersedih
7. Menjelaskan pada Ny.M bahwa suaminya
meninggal bukan karena akibat dia.
8. Menejlaskan kepada Ny. M bahwa orang
yang sudah meninggal tidak perlu ditangisi
Perencanaan
Dx Rasional
Tujuan KH Tindakan keperawatan
2 Setelah 1. Pasien dapat 1. Mendorong pasien untuk 1. Membantu klien untuk
dialakukan mengungkapk mengungkapkan pengingkarannya mengungkapkan
tindakan an tanpa memaksa untuk menerima perasaan pengikaran
keperawatan penginkaran kenyataan. terhadap kehilangan
selama 1 x 24 2. Pasien dapat 2. Mendengarkan dengan penuh 2. Sebagai bentuk / sikap
jam Pasien menerima minat dan perhatian apa yang untuk meyakinkan klien
dapat melalui kenyataan. dikatakan oleh pasien. 3. Untuk meyakinkan klien
fase 3. Menjelaskan kepada pasien, bahwa akan kematian itu pasti
pengingkaranny perasaan tersebut wajar terjadi 4. Untuk menghindari
a dengan wajar pada orang yang mengalami tindakan yang beresiko
tanpa kesulitan kehilangan. lainnya.
4. Membantu pasien untuk memakai 5. Untuk meyakinkan klien
mekanisme koping yang lain seperti mengenai hal yang
menangis / berbicara. sebenarnya terjadi
5. Mengikutsertakan orang yang
berarti bagi pasien untuk
menjelaskan apa yang telah terjadii
Perencanaan
Dx Rasional
Tujuan KH Tindakan keperawatan
2 Setelah 1. Pasien 6. Meningkatkan kesadaran 6. Meningkatkan
dialakukan dapat pasien secara bertahap kesadaran klien akan
tindakan mengungka tentang kenyataan kehilangan kehilangan
keperawatan pkan yang harus dihadapi 7. Sebagai motivasi
selama 1 x 24 penginkaran 7. Memberi dukungan atas usaha dan dukungan klien
jam Pasien 2. Pasien pasien untuk menerima untuk menerima
dapat melalui dapat kenyataan. kenyataa
fase menerima 8. Membantu klien untuk 8. Sebagai bentuk
pengingkarann kenyataan. mencoba mengungkapkan ungkapan perasaan
ya dengan rasa marahnya klien
wajar tanpa 9. Menjawab semua pertanyaan 9. Sebagai bentuk
kesulitan pasien dengan singkat dan umpan balik yang
jelas. positif bagi klien
10. Memberi dukungan secara 10. Sikap yang dapat
nonverbal. membangkitkan
semangat
Perencanaan
Dx Rasional
Tujuan KH Tindakan keperawatan
3 Setelah 1. Pasien 1. Bantu klien untuk dapat 1. Dapat memudahkan klien
dilakukan merasa lebih beradptasi dengan lingkungan beraktivitas dengan
tindakan percaya diri barunya. lingkungan dan keadaan
keperawatan 2. Pasien dapat 2. Mengidenfikasi kemampuan dan barunya
selama 3 x 24 berkomunikasi aspek positif yang dimiliki pasien 2. Mengetahui kemampuan
jam, pasien lebih dengan 3. Membantu pasien menilai dan aspek positif yang
merasa dihargai lingkungannya kemampuan pasien yang masih dimiliki pasien
dan mampu dapat digunakan 3. Agar pasien merasa lebih
berinteraksi 4. Membantu pasien memilih berguna
dengan kegiatan yang akan dilatih sesuai 4. Mengidentifikasi
lingkungannya dengan kemampuan pasien kemampuan yang dimiliki
5. Melatih pasien sesuai pasien
kemampuan yang dipilih 5. Agar pasien bisa
6. Memberikan pujian yang wajar meningkatkan
terhadap keberhasilan pasien kemampuannya
7. Menganjurkan pasien 6. Dengan diberi pujian
memasukkan dalam jadwal pasien merasa dihargai
kegiatan harian 7. Mengisi waktu luang
pasien
Perencanaan
Dx Rasional
Tujuan KH Tindakan keperawatan
4 Setelah 1. Klien dapat 1. Tunjukkan respon 1. Untuk menyakinkan
dilakukan rileks menerima klien klien
tindakan 2. Kecemasa 2. Berikan respon empati 2. Sebagai umpan
keperawatan n dengan berfokus pada yang positif bagi
selama 3 x berkurang perasaan bukan pada klien
24 jam, kenyataan yang terjadi. 3. Agar klien bisa
pasien dapat 3. Bantu klien untuk merasa lega
mengurangi mengekspresikan 4. Membantu
ansietas perasaannya. menunrunkan
akan 4. Bantu klien untuk kecemasan
kehilangan di menurunkan tingkat
masa depan kecemasannya
Evaluasi Keperawatan
NO. Tgl DX Evaluasi
1. 20-11 - 2017 1 S : Pasien mengatakan bahwa kematian sudah kehendak
tuhan
O : Pasien tampak lebih tenang, pasien tanpak tidak menangis
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

2. 20-11-2017 2 S : Pasien mengatakan sudah bisa berkomunikasi dengan


keluarga dan masyarakat
O : Pasien terlihat berbicara dengan anggota keluarga
A : masalah teratsi
P : Intervensi dihentikan

3. 20-11-2017 3 S : Pasien sudah tidak cemas lagi


O :Pasien Nampak terlihat berbicara dengan pasien atau
perawat lain
A : maslah Teratasi
P : Intervensi dihentikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai