DISTOSIA Atika
DISTOSIA Atika
DISTOSIA
• Pemantauan Manual :
• Pantau his selama 10 menit, telapak tangan diletakkan di fundus
untuk mengetahui kekuatan & lama kontraksi.
• Pantau detak jantung janin (DJJ) tanda2x hipoksia.
• Lakukan pencatatan dengan baik dan benar gunakan
PARTOGRAF
HIS ADEKUAT
Kontraksi yang…
• lamanya 40 - 60 detik
• mencapai tekanan 50 - 60 mm Hg
• terjadi setiap 2 - 3 menit atau
• menghasilkan kemajuan persalinan yang baik
INDUKSI PERSALINAN
• Rangsangan kontraksi uterus yang sebelumnya tidak ada, pada
persalinan pervaginam true labor vs. false labor.
• Bila gagal, lakukan sectio cesarea.
• Dilakukan dengan pengawasan dokter.
• Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
• Usia gestasi
• Variasi individu
• Skor bishop keadaan serviks saat mulai induksi.
• Teknik induksi : amniotomi, misoprostol/oksitosin,
kombinasi keduanya.
SKOR BISHOP
• Penilaian keadaan serviks pada pemeriksaan dalam sebelum
memulai induksi/augmentasi, untuk memperkirakan
keberhasilan induksi dengan oksitosin.
• Bila skor < 5, lakukan pematangan serviks sebelum memulai
induksi/augmentasi.
• DiKoPosES
• Dilatasi : 0, 1-2, 3-4, 5
• Konsistensi : keras, kenyal, lunak, -
• Posisi : posterior, tengah, anterior, -
• Effacement : 0-30%, 40-50%, 60-70%, 80%.
• Station : -3, -2, -1, +1/+2
AUGMENTASI PERSALINAN
5 IU oksitosin dalam 500 cc RL cairan intravena
• Dosis awal oksitosin 4 - 8 mU / min
• Interval dinaikkan setiap 30 min.
• Dosis kenaikan 2 mU (4 tetes)
• Dosis biasa untuk persalinan yang baik : 8 – 10 mU/min.
(16 – 20 tetes)
Pastikan tidak ada CPD atau kontraindikasi lainnya sebelum memulai tindakan
augmentasi
Selalu pantau kemajuan persalinan dan djj
Gunakan partograf
Infus cairan dengan oksitosin diberi tanda & jam mulai pemberian
EFEK SAMPING OKSITOSIN
12
Jenis-jenis kelainan tenaga/his
• Inersia uteri/hypotonic uterine contraction
Etiologi:
belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa yang
menyebutkan penyebab
-primi tua,
-psikis ibu dalam kondisi ketakutan,
-peregangan uterus yang berlebih umumnya pada kondisi
gemeli dan hidramnion, herediter, uterus bikornis, atau
karena bagian janin tidak merapat pada segmen bawah
rahim dalam hal ini kelainan letak atau CPD (cephalo-pelvic
disproportion)
13
Jenis-jenis kelainan tenaga/his
• Inersia uteri/hypotonic uterine contraction
Diagnosis:
CTG dan USG
Tatalaksana:
VS, DJJ, pantau tanda- tanda dehidrasi serta tanda-tanda
asidosis, diberikan diet cair sebagai persiapan operasi, infus
D5% atau NaCl dan apabila nyeri diberikan pethidine 50 mg,
serta dilakukan pemeriksaan dalam di analisa apakah ada
CPD menggunakan pelvimetri atau MRI
14
• His terlampau kuat. : hypertonic uterine contraction.
His yang terlalu kuat dan terlalu efisien
persalinan selesai dalam waktu yang sangat singkat (<
tiga jam) partus presipitatus
sifat his normal, tonus otot di luar his juga biasa,
kelainannya terletak pada kekuatan his.
15
• Incoordinate uterine action.
sifat his berubah: Tonus otot uterus meningkat, juga
di luar his: kontraksinya tidak sinkron his tidak
efisien mengadakan pembukaan.
• rasa nyeri yang lebih keras dan lama bagi ibu dan
dapat pula menyebabkan hipoksia pada janin.
uncoordinated hypertonic uterine contraction.
16
Etiologi
• Primigravida: primigravida tua.
• Multipara
• Herediter
• Kelainan letak janin atau disproporsi sefalopelvik.
• Peregangan rahim
• Kelainan uterus
17
DISTOSIA LETAK & BENTUK JANIN
• Kelainan letak, presentasi & posisi
• Posisi oksipitalis posterior persisten (POPP)
• Presentasi puncak kepala
• Presentasi muka
• Presentasi dahi
• Letak sungsang
• Letak lintang
• Presentasi Ganda
• Kelainan bentuk janin
• Pertumbuhan janin yang berlebihan
• Hidrosefalus
• Kelainan bentuk lain
• Prolapsus tali pusat
MEKANISME PERSALINAN NORMAL