estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi secara besar-
besaran
• Estrogen: menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar. Tingkat estrogen menurun saat
melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap menyusui
• Oksitosin: mengkontraksi otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya. Setelah
melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI
menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down / milk ejection
reflex.
• Human placental lactogen (HPL): Sejak bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak
HPL, yang berperan dalam pertumbuhan payudara, puting, dan areola sebelum melahirkan.
Galaktorae
• Rangsangan pada payudara yang mirip seperti saat menyusui. Hal ini dapat terjadi dengan meremas puting payudara, gairah seksual, atau
gesekan pakaian. Rangsangan pada saraf yang dapat menyebabkan galaktorea juga dapat terjadi pada pembedahan/trauma/luka bakar
pada dada, herpes zoster, atau stres emosional kronis. Prosedur pembedahan dapat menghasilkan serum prolaktin, yang menjadi penyebab
dari galaktorea.
• Efek samping dari penggunaan obat, seperti H2 blocker (cimetidine/tagamet), pil KB, metoclopramide (reglan), sulpiride, obat-obatan
• Tumor pada pituitari. merupakan penyebab paling umum pada galaktorea. Jenis tumor pituitari paling umum adalah prolaktinoma, sebuah
tumor jinak bukan kanker. Tumor ini dapat memicu kelebihan hormon yang dapat menyebabkan kelainan hormonal.
• Kadang, galaktorea dihubungkan dengan gagal ginjal kronis yang dapat meningkatkan produksi hormon prolaktin.