Anda di halaman 1dari 29

Pertolongan pertama pada

kecelakaan

Nama kelompok :
 Aulia azanita
 Nur Ainun
 Reynaldo Relwando

SMK KESEHATAN REFORMASI PONTIANAK


DEFINISI

 pertolongan pertama yaitu orang yang pertama


memberikan bantuan atau pertolongan pada orang
yang terkena kecelakaan.

 Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan


dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih
sempurna dari dokter atau paramedik.
TUJUAN P3K
 Mencegah terjadinya bahaya maut
 Mencegah terjadinya rasa sakit yang berlebihan
pada korban dan tetap mempertahankan
kesehatan pribadi
 Mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut

 Mencegah terjadinya cacat tubuh akibat


kecelakaan yang tidak terawat dengan baik
 Memberikan perasaan tenang/mengurangi rasa
takut dan gelisah pada korban kecelakaan
 Mencegah terjadinya kematian karena korban
tidak terawat dengan baik
 Prinsip pertolongan pertama pada kecelakaan

 Bertindak cepat dan berhati-hati

 Analisa situasi yang sebaik-baiknya


PELAKSANAAN P3K

Sebelum melaksanakan Tindakan P3K maka perlu dilakukan


tahapan awal sebelum P3K
yaitu:
 Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong
telah aman dari bahaya).
 Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat
yang lebih aman dan nyaman
 Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah
adanya korban baru.
 Usahakan Menghubungi Tim Medis.

 Tindakan P3K
A. . KELAINAN JALAN NAPAS DAN
PERNAPASAN
1. Tersendak
Gejala :
a. Kesulitan bicara dan bernapas (biasa henti napas)
b. Kulit biru (sianosis) dan biasanya memegang leher
Tindakan : # Pada orang dewasa
a. Korban ditenangkan dan suruh batuk bila sadar
b. Bungkukkan badan dan pukul punggung
c. Bila tidak berhasil lakukan hentakan perut
d. Bila tidak berhasil kombinasikan antara keduannya.
# Pada korban anak-anak dan bayi dilakukan pukulan
punggung saja jika tidak berhasil lakukan RJP.
2. TENGGELAM
Tindakan :
 Ketika mengangkat korban kepala harus lebih
rendah dari badan, ini bertujuan untuk
mengurangi resiko menghirup air.
 Baringkan korban pada tempat yang hangat
(atasi Hipothermia) dan siap-siap untuk RJP.
3. MENGHIRUP GAS

Tindakan :
 Singkirkan korban dari bahaya dan bawa
ketempat yang berudara segar
 Berikan oksigen bila ada

 Tetapkan bersama korban, periksa napas, nadi,


dan tingkat reaksinya setiap 10 menit.
B. GANGGUAN SIRKULASI

 1. Shock
Gejala :
 Lemah dan pening

 Mual dan mungkin muntah dan haus

 Napas cepat dan dangkal

 Nadi cepat dan tidak teratur


TINDAKAN

 Atasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat


anda tangani
 Pasien dibaringkan dengan posisi kepala harus
lebih rendah
 Kaki ditinggikan dan ditopang. Hati-hati kalau
anda menduga ada patah tulang
 Longgarkan pakaian yang mengikat agar
tekanan pada leher, dada, dan punggang
berkurang
 Pasien diselimuti agar tidak kedinginan

 Periksa dan catat pernapasan, nadi dan tingkat


reaksi tiap 10 menit
2. PINGSAN
Gejala :
 Perasaan limbung

 Menguap berlebihan

 Pandangan berkunang-kunang

 Telinga berdenging

 Nafas tidak teratur

 Muka pucat

 Biji mata melebar

 Lemas

 Keringat dingin

 Tak respon (beberapa menit)

 Denyut nadi lambat


Tujuan : Memperbaiki aliran darah ke otak,
menenangkan korban setelah sadar
TINDAKAN :
Pasien dibaringkan dengan posisi kaki di
tinggikan dan ditopang
 Baringkan korban dalam posisi terlentang

 Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung

 Longgarkan pakaian yang mengikat dan


hilangkan barang yang menghambat pernafasan
 Beri udara segar

 Periksa kemungkinan cedera lain

 Selimuti korban

 Korban diistirahatkan beberapa saat

 Bila tak segera sadar , periksa nafas dan nadi,


posisi stabil, Rujuk ke instansi kesehatan
3. LUKA
 Tindakan :
 Bersihkan luka dengan antiseptic
(alcohol/boorwater)
 Tutup luka dengan kasa steril/plester

 Balut tekan (jika pendarahannya besar)

 Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses


pengeringan luka
4. PENDARAHAN

 Prinsip dasar pertolongan pada pendarahan


adalah tekan, tinggikan, tinggikan, tekan
pembuluh darah dan tenangkan korban serta
balut bila perlu ,kita juga bisa meneteskan
betadine pada bagian yang luka supaya darah
terhenti dan tidak terinfeksi
5. MIMISAN
Gejala :
 Dari lubang hidung keluar darah dan terasa
nyeri
 Korban sulit bernafas dengan hidung karena
lubang hidung tersumbat oleh darah
 Kadang disertai pusing.

 Tindakan :

 Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman

 Tenangkan korban

 Korban diminta menunduk sambil menekan


cuping hidung
 Diminta bernafas lewat mulut

 Bersihkan hidung luar dari darah

 Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar


ulangi tindakan Pertolongan Pertama
6. LEMAH JANTUNG
Gejala :
 Nyeri di dada

 Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah


dan sedikit membungkuk
 Kadang sampai tidak merespon terhadap suara

 Denyut nadi tak teraba/lemah

 Gangguan nafas

 Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung

 Kepala terasa ringan

 Lemas

 Kulit berubah pucat/kebiruan

 Keringat berlebihan
TINDAKAN

Tenangkan korban
 Istirahatkan

 Posisi ½ duduk

 Buka jalan pernafasan dan atur nafas

 Longgarkan pakaian dan barang barang yang


mengikat pada badan
 Jangan beri makan/minum terlebih dahulu

 Jangan biarkan korban sendirian (harus ada


orang lain didekatnya)
9. LUKA BAKAR
Tindakan :
 Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen

 Perhatikan keadaan umum penderita

 Pasien dibaringkan. Kalau bisa bagian yang luka


jangan menyetuh tanah
 Luka disiram dengan air dingin sebanyak-
banyaknya
 Sementara mendinginkan luka, periksa jalan
napas, pernapasan dan nadi. Siap-siap melakukan
resusitasi jika perlu.
 Lepaskan cincin, arloji, ikat pinggang, sepatu dan
pakain yang bekas terbakar secara hati-hati
sebelum luka membengkak. Kalau melekat pada
luka, pakaian tidak perlu di lepas.
LANJUTAN
 Luka dibalut dengan pembalut luka atau bahan lainya (luka pada
wajah tidak perlu ditutup, tetapi harus terus didinginkan dengan
air untuk meredakan nyeri)
 Untuk mencegah terjadinya infeksi:
Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak
dapat melekat pada luka
Penderita dikerudungi kain putih
Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega,
kecap dll
 Pemberian sedative/morfin 10 mg diberikan dalam 24 jam sampai
48 jam pertama
 Bila luka bakar luas penderita diKuasakan
 Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya
dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa
dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat
selama perjalanan.
 Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih
tinggi dari tubuh.
C. GANGGUAN KESADARAN

1. kesadaran karena terhambat jalan napas


dll
Tindakan :
 Buka jalan napas, periksa nadi dan napasnya
siap-siap resusitasi
 Atasi pendarahan luar yang berat maupun patah
tulang, jangan melangkahi korban yang yang
tidak sadar
 Cari cedera atau kelainan yang tidak jelas, cium
bau pernapasan
 Baringkan korban dalam posisi pemulihan
2. HISTERIA
Gejala :
 a. Seolah-olah hilang kesadaran
b. Sikapnya berlebihan (meraung-raung,
berguling-guling di tanah)
c. Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab
yang jelas
Tindakan :
 a. Tenangkan korban
b. Pisahkan dari keramaian
c. Letakkan di tempat yang tenang
d. Awasi
D. PENGARUH PANAS DAN DINGIN
1. Hipotermia
Gejala :
 Menggigil atau gemetar

 Kulit dingin, pucat dan kering, kulit terasa


dingin seperti marmer
 Apatis, konfusi atau perilaku yang tidak masuk
akal, sering menjadi agresif
 Mengantuk

 Gangguan kesadaran

 Pernapasan dangkal, cepat dan nadi lambat

 Pada kasus yang eksterna henti jantung

 Pandangan terganggu.

 Reaksi manik mata terhadap rangsangan


cahaya lambat
TINDAKAN
 Tindakan :
 Bawa korban ketempat hangat

 Korban dibaringkan dan diselimuti

 Jaga jalan nafas tetap lancar

 Korban yang sadar di beri minuman hangat, sup


atau makan yang berenergi tinggi seperti coklat
dll
 Jaga korban agar tetap sadar

 Kalu anda ragu akan kondisi korban yang sudah


tua atau masih bayi, panggil dokter
 Jika korban menjadi tidak sadar, periksa nadi
dan napasnya, serta melakukan resusitasi jika
perlu
TINDAKAN

 Baringkan korban di tempat sejuk, kaki di


tinggikan dan ditopang
 Kalau korban sadar, berikan minuman cairan
yang memiliki kandungan garam rendah (1
sendok garam per liter air) sebanyak munugkin.
 kalau korban segera pulih kembali, sarankan
agar berobat ke dokter
 Jika korban menjadi tidak sadar, minta
bantuan. Periksa dan catat nadi dan pernapasan
serta tingkat reaksinya setiap 10 menit.
2. KELELAHAN AKIBAT KEPANASAN
 Gejala :
 Sakit kepala, pening dan konfusi

 Tidak ada nafsu makan dan mual

 Berkeringat, kulit pucat dan lembap

 Kejang pada kaki atau tangan dan perut

 Denyut nadi cepat kemudian lemah.


3. KRAM
Gejala :
 Nyeri pada otot

 Kadang disertai bengkak

Tindakan :
 Istirahatkan penderita

 Posisikan penderita pada posisi yang nyaman

 Relaksasi

 Pijatlah penderita pada arah berlawanan


dengan kontraksi
E. GIGITAN BINATANG
1. Gigitan Ular
 tindakan:
 Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian
yang tergigit lebih rendah dari jantung.
 Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak
semakin cepat
 Cegah penyebaran bisa penderita dari daerah gigitan di
bagian daerah gigitan pembengkakan untuk membendung
sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi
aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan setiap 15
menit selama + 30 detik
Letakkan daerah gigitan dari tubuh
Berikan kompres es
Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu
diberikan petidine 50 mg/im untuk menghilangkan rasa
nyeri
2. GIGITAN LIPAN
 Tindakan :
 Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan
obat antiseptik
 Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa
ke paramedic
SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI

Terimakasih atas perhatiannya


Wassalammu’alaikum wr.wb

Kata-katamu adalah kualitas dirimu



A3

Anda mungkin juga menyukai