TRAUMA
LESI YG DAPAT TIMBUL PADA TRAUMA
KEPALA :
1. Kulit kepala robek atau mengalami perdarahan
subkutan.
2. Otot-otot dan tendo pd kepala mengalami
kontusio.
3. Perdarahan terjadi dibawah galea aponeurotika.
4. Tulang tengkorak patah
5. Gegar otak.
6. Edema serebri traumatik.
7. Kontusio serebri.
8. Perdarahan subarahnoid.
9. Perdarahan epidural
10. Perdarahan subdural.
KLASIFIKASI
BERDASARKAN PATOFISIOLOGI
1. Komosio serebri : tidak ada jaringan otak yang rusak tp hanya
kehilangan fungsi otak sesaat (pingsan < 10 mnt) atau amnesia pasca
cedera kepala.
2. Kontusio serebri : kerusakan jar. Otak + pingsan > 10 mnt atau
terdapat lesi neurologik yg jelas.
3. Laserasi serebri : kerusakan otak yg luas + robekan duramater +
fraktur tl. Tengkorak terbuka.
BERDASARKAN GCS:
1. GCS 13-15 : Cedera kepala ringan CT scan dilakukan bl ada
lucid interval/ riw. kesdran menurun. evaluasi kesadaran, pupil,
gejala fokal serebral + tanda-tanda vital.
2. GCS 9-12 : Cedera kepala sedang prks dan atasi gangg. Nafas,
pernafasan dan sirkulasi, pem. Ksdran, pupil, td. Fokal serebral,
leher, cedera orga lain, CT scan kepala, obsevasi.
3. GCS 3-8 : Cedera kepala berat : Cedera multipel. + perdarahan
intrakranial dg GCS ringan /sedang.
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan kepala, mata, hidung, ekstremitas bila tdpt luka diberikan
penanganan, ukuran luka dicatat..
• Pemeriksaan neurologis : GCS, tanda tekanan intrakranial meningkat
(pusing/sakit kepala, mntah, kedran menurun, kdg kejang). Pupil, defisit
neurologis lain (lateralisasi, paresis saraf kranialis ).
• Rontgen kepala, CT scan otak
EPIDURAL HEMATOM
• Pengumpulan darah diantara tengkorak dg
duramater. Biasanya berasal dari arteri yg pecah
oleh karena ada fraktur atau robekan langsung.
• Gejala (trias klasik) :
1. Interval lusid.
2. Hemiparesis/plegia.
3. Pupil anisokor.
Diagnosis akurat dg CT scan kepala : perdarahan
bikonveks atau lentikulerdi daerah epidural.
HEMATOM INTRASEREBRAL
• Terkumpulnya darah secara fokal yg diakibatkan oleh regangan atau
rotasional thd pemb. Drh intraparenkim otak/ cedera penetrans.
• Gamb. Khas lesi pdrh diantara neuron otak yg relatif normal. Tepi bisa
tegas/ tidak tergantung apakah ada oedem otak/tidak.
• Perdrhan intraserebral bs timbul bbrp hr kmd ssdh trauma monitor dg
pem. Tanda vital, pem. Neurologis, bila perlu CT scan ulang.
SUBDURAL HEMATOM
• Perdrhan yg mengumpul diantra korteks serebri dan
duramater regangan dan robekan vena-vena drainase
yg tdpt di rongga subdural ant. Permk. Otak dg sinus
duramater.
• Gjl klinik biasany tdk terlalu hebat kecuali bila terdapat
efek massa.
• Berdsrkan kronologis SDH dibagi mjd :
1. SDH akut : 1- 3 hr pasca trauma.
2. SDH subakut : 4-21 hr pasca trauma.
3. SDH khronis : > 21 hari.
gamb. CT scan kepala tdp lesi hiperdens bbtk bulan sabit yg
srg tjd pada daerah yg berseberangan dg trauma (Counter
Coup)
• Tindakan op. dilakukan bila pdrh > 40 cc.
• Bila komplikasi akut : gangg. Parenkim otak, gangg.
Pemb. Drh arteri.
• Bila tidak ada komplikasi disebabkan : atrofi otak
mybbkan perdrhan dan putusnya vena jembatam,
gangg. Pembekuan.
• Tindakan operasi dilakukan bila :
1. Perdarahan berulang.
2. Kapsulisasi.
3. Lobulat (multilobulat)
4. Kalsifikasi.
SUBARACHNOID HEMATOM
• Perdrhan fokal di daerah subarahnoid. CT scan terdpt lesi hiperdens yg
mengikuti arah girus-girus serebri daerah yg berdktan dg hematom.
• Gjl klinik = kontusio serebri.
• Penatalaks : perwatan dg medikamentosa dan tidak dilakukan op.
EDEMA SEREBRI
• Tertimbunnya cairan yg berlebihan baik pd ruang inti
atau ekstra sel otak. (berbeda dg pembengkaan otak
krn tumor, abses)
• Pybb scr umum krn meningkatnya kdr air di jar. Otak
disbbkan oleh meningkatnya permeabilitas pemb. Drh
otak/ kerusakan sawar darah otak.
• Pembagian edema serebri :
1. Edema vasogenik : permeabilitas pemb. Drh ↑.
2. Edema sitotoksik : disbbkan krn jaringan saraf
mengalami hipoksia.
FRAKTUR IMPRESI
• Ada 2 macam fraktur impresi :
1. Impresi fraktur tertutup : akibat pukulan benda keras
yg mengakibatkan tulang kepala melesak kedlm dg
membrkan tekanan/tdk thdp parenkim otak tanpa
mengakibatkan robeknya kulit kepala dan hub. Dg
dunia luar.
2. Impresi fraktur terbuka : impresi tulang kepala +
robekan kulit kepala dan tjd hub. Dg dunia luar, bila
impresi hebat dpt tjd ribekan pada duramater.
pem. Fisik dilakukan cermat utk menentukan op.
segera/ terencana atau konservatif.
PENATALAKSANAAN
• Airway, Breathing, Circulation.
• Membersihkan hidung dan mulut dari darah dan muntahan
• Melonggarkan pakaian yang ketat.
• Menghisap lendir dari mulut, tenggorok dan hidung.
• Bila ada gigi palsu sebaiknya dikeluarkan.
• Bila perlu pasang pipa endotrakhea atau lakukan trakheostomi
• O diberikan bila tidak ada hiperventilasi.
• Posisi tidur sebaiknya miring kecuali bl ada kecurigaan fraktur servikal.
• Pd CKB kepala ditinggikan 20-30º dg kepala dan dada dlm 1 bidang.
Jgn fleksi/ laterofleksi.
• Cairan : 1500-2000 cc/hr. pd awal dpt dibrkan cairan RL atau KaEn 3B.
Bl tdp td edema serebri hati2 dg jmlh cairan Balans cairan !
OPERATIF
• tergantung K.U pasien.
• Pd trauma tertutup :
1. Fraktur impresi.
2. EDH.
3. SDH akut
4. ICH
• Pd trauma terbuka :
1. Perlukaan kranioserebral, fraktur multipel, dura yg robek,
+ laserasi otak.
2. Liquorhoe (keluar cairan otak)
3. Pneumocephali (terisi udara).
4. Corpus alienum (benda asing).
5. Luka tembak pada kepala