Anda di halaman 1dari 10

Imunologi Tumor

Bagian Mikrobiologi FK UISU


Imunologi Tumor
• Tujuan :
- Mengetahui hub. Antara RI pejamu dan tumor.
- Menggunakan pengetahuan tentang RI thd tumor dlm
dX, profilaksis,dan terapi.
Hal hal yg menunjukkan peranan sistem imun pada
kanker :
- Beberapa tumor dapat sembuh spontan
- Pada pdrt. def. imun / mendapat terapi imunosupresi
: keganasan 200 x
I. Antigen
* Transformasi maligna :
- Perubahan fenotip sel normal.
- Hilangnya komponen Ag permukaan
- Neoantigen.
- Perubahan lain pada membran sel

Respon Imun (RI)


• Pembagian Ag :
- Ag. kelas I : hanya ditemukan pada tumor itu saja dan
tidak pada sel normal /keganasan lain.
- Ag klas II : juga ditemukan pada tumor lain.
- Ag klas III : juga ditemukan pada sel normal dan
ganas.
• Antigen onkofetal
tumor mengekpresikan dirinya :
- melalui permukaan
- Produknya yang dilepas dalam darah yang tidak
yang tidak ditemukan pd jaringan normal.
Co : 1. CEA :
* pada Ca. sal cerna tu. Ca. colon.
↑ pada : ca colon,pankreas, beberapa ca paru,
payudara,lambung.
* pada non neoplastik : emfisema,kolitis ulserative,
alkoholisme,perokok.
AFP : ↑ : fetus normal, eritroblastome testis, hepatoma.
II. RI terhadap tumor.
Efektor sistem imun humoral dan seluler pada destruksi
tumor :
A. Mekanisme humoral.
1. lisis oleh Ab dan komplemen.
2. Opsonisasi melalui Ab dan komplemen.
3. Hilangnya adesi oleh Ab
B. Mekanisme seluler.
1. Destruksi oleh sel Tc.
2. ADCC.
3. Destruksi oleh makrofag yang diaktifkan.
4. Destruksi oleh sel NK.
Gambar Imunitas Non Spesifik Terhadap Tumor

Makrofag yang diaktifkan, neutrofil dan sel NK berperan pada imunitas non-spesifik
terhadap tumor. Efeknya dapat sitolitik atau sitostatik. Imunitas jenis ini tidak
memerlukan antibodi dan spesifitas antigen. Sel – sel tersebut menyerang semua jenis
sel tumor.
Gambar Peranan Limfokin Dalam Penghancuran Tumor
Sel T yang dirangsang antigen
tumor melepas limfokin
seperti :
1. IFN yang mengaktifkan efek
lisi sel NK
2. Limfotoksin (LT) yang dapat
langsung menghancurkan
sel tumor
3. Bahan kemotaktik (CFM)
4. Migration Inhibition Factor
(MIF)
5. Macrophage Activating
Factor (MAF)

Yang semuanya mengerahkan dan mengaktifkan makrofag. Makrofag


mempunyai efek sitotoksik dan mencegah multiplikasi sel tumor. Limfokin
lain seperti IL-2 mengaktifkan respons spesifik sel B dan sel T lain.
III. Mengapa Kanker dapat Luput Dari Pengawasan Sistem Imun.
IV.Imunodiagnosis
Dapat dilakukan dengan :
1. Menemukan Ag spesifik terhadap sel tumor.
2. Mengukur RI pejamu terhadap sel tumor.

Imunodiagnosis tumor
A. Deteksi sel tumor dan produknya dengan cara imunologik
1. Protein mieloma Bence-Jones (misalnya tumor sel plasma)
2. Alfa Feto Protein (AFP pada kanker hati)
3. Antigen karsinoembrionik (CEA pada kanker gastrointestinal)
4. Deteksi antigen tumor spesifik (dalam sirkulasi atau dengan
immunoimaging)

B. Deteksi respons imun anti-tumor


1. Antibodi antitumor
2. CMI antitumor
V. Imunoterapi
• Terapi tumor dengan cara imunologi.
- Belum efektif.
- Tujuan : memperoleh imunitas terhadap tumor.
- Cara : * Spesifik : dengan preparat Ag tumor.
* Non spesifik : utk membentu RI tu. Makrofag
dengan BCG/ C. parvum.

Anda mungkin juga menyukai