KELOMPOK 1
NEFRINA WIJARINI 1513100011
ANDIS RIHANDOKO 1513100061
LUCKY ANZELINA 1513100069
AMILA RIZQINA RAMADHANI 1514100079
SUSTAINABLE AGRICULTURE
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang
dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui
(unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak
negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin.
• mengurangi kerusakan
lingkungan
• mempertahankan produktivitas
pertanian
• meningkatkan pendapatan
petani
• meningkatkan stabilitas dan
kualitas kehidupan masyarakat
di pedesaan.
Perbedaan Pertanian Konvensional/Modern
Pertanian Berkelanjutan
• Sangat tergantung pada kemajuan inovasi • Sangat tergantung pada manajemen,
teknologi pengetehauan serta keterampilan petani
• Membutuhkan investasi modal yang besar untuk • Pada umumnya tidak membutuhkan investasi
produksi dan pengembangan teknologi modal yang besar
• Sistem tanam: monokultur • Sistem tanam: diversifikasi
• Penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi secara • Meminimalisir penggunaan pupuk dan pestisida
luas kimiawi, mengalihkannya dengan pupuk dan
• Dibutuhkan sedikit tenaga kerja pestisida alami
• Dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja
STUDI KASUS 1
1513100061
• Kualitas organik pada tanah dan pertanian
konvensional di New Mexico, US
Latar Belakang
PERTANIAN ORGANIK PERTANIAN ANORGANIK
Peningkatan produksi Peningkatan produksi lebih
cepat
Penggunaan pupuk dan
ppestisida kimia organik Penggunaan pupuk kimia dan
pestisida kimia
Kualitas tanah terjaga(+)
Penurunan kualitas tanah(-)
Peningkatkan kandungan
seny. Organik di tanah (+) Rusaknya rantai makanan(-)
Terjaganya siklus alami di Hilangnya unsur organik tanah
tanah (-)
Meminimalkan dampak
negatif dari pertanian (+)
melihat keberlanjutan
jangka panjang dari sistem
Tujuan: budidaya organik
berdasarkan kualitas tanah
Metode
Tempat
◦ 1152 mdpl di Anthoni, New Mexico, USA
◦ N 32° 01’58’’, W 106° 38’15’’
◦ Jenis tanah Harkey (kasar-berlumpur, campuran, berkapur)
◦ Suhu 19-20°C
◦ Iklim gersang dgn curah hujan tahunan 180-230 mm
Metode_2 (pengolahan tanah)
Metode_3 Pengukuran
Sampling dan Analisis
◦ Sample rangkap 3, dengan kedalaman bervariasi : 0-10, 10-20, 20-30 cm
◦ Digali 60 cm utk penentuan kedalaman perakaran.
◦ Pengukuran C organik dan anorganik
◦ Pengukuran ketersediaan air dan kelembapan
Pengukuran biomassa
◦ Pengukuran biomassa dari tanaman
Batas kritis sifat fisik dan kimia tanah.
Hasil
Tekstur tanah di semua kedalaman adalah lanau lempung untuk
bidang konvensional dan lempung untuk bidang organik OF6, dan
OF9.
Dalam of3, tekstur tanah bervariasi dari lempung pada kedalaman
0-10 cm lanau lempung di 10-20 dan 20-30 kedalaman cm
Sifat-sifat tanah memiliki koefisien variasi (CV)> 35% adalah K s,
amonium-N dan nitrat-N konten;
CV < 35% berarti pH, kandungan air konten, dan pasir, lumpur dan
tanah liat konten di bidang dan kedalaman.
CV untuk hasil biomassa <35%
Kesimpulan
Terjadi peningkatan penerapan pertanian organik di negara bagian
New Mexico, US
Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan signifikan antara
sifat tanah dengan pertanian organik
Diperlukan sistem manajemen pertanian organik yang berkelanjutan
untuk mengurangi dan mencegah terjadinya penurunan kualitas
tanah.
Studi Kasus II
Latar Belakang Penelitian