Anda di halaman 1dari 8

Undang-

Undang
Keperawatan
Kelompok 4
Keperawatan adalah fungsi unik dari
perawat membantu individu sakit atau
sehat dalam melaksanakan segala
aktivitasnya untuk mencapai kesehatan
atau untuk meninggal dunia dengan
tenang yang dapat dapat ia lakukan sendiri
tanpa bantuan apabila cukup kekuatan,
harapan dan pengetahuan (Virginia
Handerson, 1958).
Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang di
dasarkan ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spritual
yang komprehensif serta di tujukan kepada
individu, keluarga, dan masyarakat baik
sakit maupun sehat yg mencakup seluruh
siklus kehdpan manusia (Lokakarya
keperawatan Nasional 1986).
Praktik keperawatan berarti membantu
individu atau kelompok dalam
mempertahankan atau meningkatkan
kesehatan yang optimal sepanjang proses
kehidupan dengan mengkaji status,
menentukan diagnosa, merencanakan dan
mengimplementasi strategi keperawatan
untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi
respon terhadap perawatan dan
pengobatan (National Council of State
Board of Nursing/NCSBN).
Pentingnya Undang-Undang
Praktik Keperawatan
3 alasan mengapa Undang-Undang Praktik
Keperawatan dibutuhkan:
1. Alasan filosofi
2. Alasan yuridis
3. Alasan sosiologis
Landasan Hukum Profesi
Keperawatan

Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu


senantiasa berhubungan dengan manusia
lain dalam masyarakat, senantiasa diatur
diantaranya norma agama, norma etik dan
norma hukum.
sebagai salah satu kebutuhan pokok
manusia selain sandang, pangan, papan
dan pendidikan, perlu diatur dengan
berbagai piranti hukum.
Undang-Undang Tentang
Keperawatan
BAB I : Ketentuan Umum. Pasal 1, 2 dan 3
BAB II : Jenis Perawat. Pasal 4
BAB III : Pendidikan Tinggi Keperawatan. Pasal 5,
6, 7, 8, 9 sampai dengan pasal 16
BAB IV : Registrasi, Izin Praktik, dan Registrasi
Ulang. Pasal 17 sampai dengan pasal 27
BAB V : Praktik keperawatan memuat bagian
kesatu umum. Pasal 28 ayat 1-5 dan pasal 29
BAB VI : Hak dan Kewajiban. Pasal 36-40
BAB VII : Organisasi Profesi Perawat. Pasal 41, 42
dan 43
Lanjutan…
BAB VIII: Kolegium Keperawatan. Pasal 44,
45 dan 46
BAB IX : Konsil Keperawatan. Pasal 47-52
BAB X : Pengembangan, Pembinaan, dan
Pengawasan. Pasal 53-57
BAB XI: Sanksi Adminitrasi. Pasal 58
BAB XII : Ketentuan Peralihan. Pasal 59-61
BAB XIII : Ketentuan Penutup. Pasal 62-66

Anda mungkin juga menyukai