Anda di halaman 1dari 20

PENILAIAN SKOR DUBOWITZ DAN

DETEKSI DINI AUTISME PADA BAYI


DAN BALITA

Kelompok VI

Ni Putu Hennyka Putri P07124212006


Ni Made Muryani P07124212013
Ni Made Asri Arsini P07124212020
Yeni Kodi Nanga P07124212027
Ni Wayan Henny Gusniyanti P07124212034
PENILAIAN SKOR DUBOWITZ

 Penilaian skor Dubowitz  penilaian yang digunakan


untuk menafsirkan umur atau lamanya masa gestasi
bayi pada saat bayi dilahirkan serta mengukur indeks
maturasi neonatus. Penilaiannya dilakukan dengan
menggabungkan hasil penilaian fisik dan neurologis.
CARA PENILAIAN NEUROLOGIS
KRITERIA NEUROLOGIS :

 Posture : dinilai bila bayi terlentang dan tenang

 Square window : tangan bayi difleksikan


diantara ibu jari dan telunjuk pemeriksa lalu
diukur sudut antara hypothenar emirence
dengan forearm

 Arm recoil : lakukan fleksi lengan bawah selama


5 detik kemudian lepas lengan tersebut
diekstensikan dan dilepas. Nilai derajat
kembalinya ke posisi fleksi
 Popliteal angle : bayi tidur terlentang, paha dipegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut datar (knee chest
position ) . Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah, dan
ukur sudut dibawah lutut tersebut

 Scarf sign : posisi terlentang , peganglah salah satu lengan bayi


dan usahakan tagan tersebut mencapai leher posterior dari bahu
sisi lainnya. angkat dan geserlah siku diatas dadanya dan lihat
sampai dimana siku tersebut dapat digeser. Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengan ke sisi
lainnya

 Heel to hear : posisi terlentang, gerakan kaki bayi ke telinga dari


sisi yang sama . Perhatikan jarak yang tidak mencapai telingan
dan ekstensi lutut.
PEMERIKSAAN FISIK
 Dubowitz score =
= JUMLAH (poin untuk setiap parameter)
 interpretasi:

• skor minimal: 0
• skor maksimum: 72 (tanda neurologis 35,
tanda eksternal 37)
 Diperkirakan usia kehamilan =

= (0,2642 * (skor total)) + 24,595


DETEKSI DINI AUTISME
PADA BAYI DAN BALITA
A. DEFINISI

 Autisme  gangguan pervasif yg ditandai dgn


terganggunya interaksi sosial , keterlambatan
dalam bidang komunikasi, gangguan dalam
bermain, bahasa, perilaku, gangguan perasaan
dan emosi, interaksi sosial, gangguan dalam
perasaan sensoris , serta tingkah laku yang
berulang-ulang.
B. PENYEBAB

Beberapa ahli menyebutkan penyebabnya, antara lain:


 Genetik

 Kelainan kromosom

 Neurokimia

 Cidera otak, perubahan struktur serebellum , lesi


hikomkus otak depan
 Penyakit otak organik dg adanya gangguan komunikasi &
gangguan sensori serta kejang epilepsi
 Lingkungan terutama sikap orang tua & kepribadian anak
C. DETEKSI DINI AUTISME PADA BAYI /BALITA
 Tanda dan gejala autisme dapat diamati sejak dini yakni usia 6
sampai 18 bulan

 The National Institute of Child Health and Human


Develompment (NICHD) di Amerika Serikat  tanda dan gejala
awal:

 Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan


 Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural(menunjuk,
dada, menggenggam) hingga usia 12 bulan
 Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 16
bulan
 Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat secara spontan
di usia 24 bulan
 Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial
pada usia tertentu
1. DETEKSI AUTIS DENGAN CHAT
 Deteksi dini autis pada anak umur 18 sampai 36
bulan dilakukan dengan CHAT (Checklist for
Autism in Toddler).
 Chat ini terdiri dari 2 jenis pertanyaan yaitu 9
pertanyaan dijawab oleh orangtua atau pengasuh
dan terdapat 5 perintah bagi anak untuk
melaksanakan tugas seperti yang tertulis CHAT
CEKLIS DETEKSI DINI AUTIS PADA ANAK UMUR 18 - 36 BULAN
CHAT (CHECKLIST FOR AUTISM IN TODDLERS)

A ANAMNESIS YA TDK
1 Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncang-
guncang naik turun di paha anda?
2 Apakah anak tertarik memperhatikan anak lain ?
3 Apakah anak suka memanjat-manjat seperti memanjat
tangga?
4 Apakah anak suka bermain "Ciluk ba" " petak umpet "?

5 Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat


secangkir teh atau menggunakan mainan berbentuk
cangkir dan teko, atau permainan lainnya ?

6 Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu


dengan menunjukkan jari?
7 Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk
ke sesuatu agar anda melihat kesana?
8 Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil
(mobil atau kubus)?
9 Apakah anak pernah memberikan suatu benda
untuk menunjukkan sesuatu ?
B PENGAMATAN YA TDK
1 Selama pemeriksaan apakah anak menatap"kontak
mata" dnegan pemeriksa ?
2 Usahakan menarik perhatian anak, kemudian
pemeriksa menunjuk sesuatu di ruangan
pemeriksaan sambil mengatakan " Lihat itu ada
bola (atau mainan lain )"!
Perhatikan mata anak , apakah anak melihat ke
benda yang ditunjuk , bukan melihat tangan
pemeriksa?
3 Usahakan menarik perhatian anak , berikan
mainan gelas/ cangkir dan teko. Katakan pada anak
" Buatkan secangkir susu buat mama"!
4 Tanyakan pada anak "Tunjukkan mana gelas"!
(gelas dapat diganti dengan nama benda lain yang
dikenal anak dan ada di sekitar kita ). apakah anak
menunjukkan benda tersebut dengan jarinya ? atau
sambil menatap wajah anda sambil menunjuk ke
suatu benda
5 Apakah anak dapat menunpuk beberapa kubus /
balok menjadi suatu menara?
 Interpretasi
 resiko tinggi menderita autis : bila jawaban
"Tidak" pada pertanyaan A5,A7,B2, B3 dan B4
 Resiko rendah menderita autis : bila jawaban
"Tidak" pada pertanyaan A7dan B4
 Kemungkinan gangguan perkembangan lain :
bila jawaban "Tidak " jumlahnya lebih untuk
pertanyaan A1-A4,A6 ; A8,A9 ; B1; B5
 anak dalam bata snormal bila tidak termasuk
dalam kategori 1,2 dan 3
PENGAMBILAN KEPUTUSNA KLINIK
 Data Suyektif
 Umur
 Keluhan (dari orangtua atau orang terdekat)
 Riwayat gangguan psikiatri atau jiwa pada keluarga
 Riwayat keluarga yang terkena autisme
 Riwayat kesehatan ketika anak dalma kandungan : seperti
sering terpapar dengan zat toksin seperti timbal, cedera otak
 Status perkembangan anak :
 Anak kurang merespon orang lain
 Anak sulit fokus pada objek dan sulit mengenali bagian tubuh
 Anak mengalami kesulitan dalma belajar
 Anak sulit menggunakan ekspresi non verbal
 Keterbatasan kognitif
DATA OBYEKTIF

 KU dan Tanda vital


 Kepala : Mata ( tidak ada kontak mata pada anak, sulit
fokus pada obyek semula bila anak berpaling ke obyek
lain), tidak ada ekspresi nonverbal , telinga ( anak
tertarik pada suara bukan pada makna benda tersebut )
, Hidung ( peka terhadap bau) .
 Ektremitas ( anak tertarik pada sentuhan baik itu
disentuh maupun menyentuh )
 Terdapat ekolalia : gangguan perkembangan pervasif
pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan
keterlambatan dalam bidang kognitif , bahasa, prilaku,
Penatalaksanaan di BPM
 Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada
orangtua
 Memberi informed consent untuk melakukan
rujukan ke puskesmas
 Memberi dukungan pada orangtua
 Melakukan rujukan ke rumah sakit
PENATALAKSANAAN DI RUMAH SAKIT

 Menginformasikan hasil pemeriksaan serta informed consent


untuk tindakan selanjutnya
 Memberi dukungan kepada orangtua
 Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.A
 Skrining awal yang lengkap untuk menegakkan diagnosis
autisme
 Pemberian farmakoterapi untuk mengatais gejala yang

menyertai
 Terapi wicara

 Sensor integrasi

 Snozelen therapi

 Konsultais edukasi orangtua

 Konsultasi gizi dengan tenaga terlatih dan profesional.


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai