Dokumen - Tips - Aliran Dalam Pipa
Dokumen - Tips - Aliran Dalam Pipa
Dv
NR
Dimana :
NR = bilangan reynold
= rapat massa fluida
D = diameter pipa
v = kecepatan aliran
= viskositas dinamik fluida
Viskositas dinamik dapat diubah menjadi viskositas kinematik dengan
membagi viskositas dinamik dengan rapat massa
Persamaan bilangan Reynold (Reynolds Number) dapat juga dinyatakan
dengan
Dv
NR
Aliran laminer jika NR < 2.000
Aliran turbulen jika NR > 4.000
Aliran transisi (tidak dapat diprediksi) jika NR 2.000 – 4.000
Kasus yang terjadi jarang termasuk aliran transisi
Contoh Soal :
Air mengalir dalam pipa dengan diameter 150 mm pada temperatur 10oC dan kecepatan 5,5 m/s. Tentukan apakah
aliran tersebut laminer atau turbulen?
Solusi :
Diketahui :
Temperatur aliran = 10oC
Diameter pipa (D) = 150 mm
Kecepatan aliran (v) = 5,5 m/s
Ditanya :
Apakah aliran laminer atau turbulen (NR)?
Dv
Jawab :
NR
D = 150 mm = 0,15 m
v = 5,5 m/s
= 1,30 x 10-6 m2/s (dari Tabel dengan kondisi T = 10oC)
0,15 m5,5 m s
NR 2
635.000
6
1,30 x10 m
s
NR = 635.000 > 4.000 jadi aliran turbulen
Menentukan Kehilangan Head Akibat Friksi
Kehilangan head (hL) dapat disebabkan oleh (1) friksi (hf) dan (2)
perubahan kecepatan dan arah aliran (kehilangan minor)(hm)
Kehilangan head akibat friksi pada fluida yang mengalir dalam saluran
tertutup berbanding lurus dengan panjang saluran dan head kecepatan dan
berbanding terbalik dengan diameter saluran (Persamaan Darcy-Weisbach)
L v2
hf f
D 2g
Dimana :
hf = kehilangan head akibat friksi
f = faktor friksi
L = panjang saluran
D = diameter saluran
v = kecepatan aliran
G = percepatan gravitasi
Faktor friksi tidak mempunyai satuan
Jika pada sisi kanan persamaan satuannya feet dan atau detik maka kehilangan head
dihitung dengan feet
Jika pada sisi kanan persamaan satuannya meter dan atau detik maka kehilangan
head dihitung dengan meter
Dalam kasus aliran laminer, faktor friksi dapat dihubungkan langsung dengan
bilangan Reynold (Reynolds Number)
Dalam kasus aliran turbulen, faktor friksi tergantung pada bilangan Reynold
(Reynolds Number) dan parameter kekasaran relatif (relative roughness) dari saluran
( )
D
Kekasaran relatif adalah perbandingan antara kekasaran dinding saluran
rata-rata ( ) dengan diameter saluran (D)
Kekasaran dinding saluran tergantung pada jenis material saluran dan kondisinya
(Lihat Tabel)
Jika NR dan kekasaran relatif diketahui maka nilai faktor friksi dapat diperoleh
berdasarkan Grafik yang dikenal dengan Moody Diagram (1944)
Untuk menentukan faktor friksi (f) dari Moody Diagram maka tentukan NR pada absis
dan gerakkan garis ke atas memotong kekasaran relatif ( ) dan gerakkan garis
D
perpotongan tersebut ke kiri akan diperoleh faktor friksi (f)
Moody Diagram sangat intensif digunakan untuk penyelesaian masalah aliran fluida
dalam pipa
Gambar Faktor Kekasaran Pipa
Tabel Nilai Kekasaran Dinding Saluran
Untuk aliran laminer (NR < 2.000), faktor friksi dapat dihitung sebagai berikut
64
f
NR
Untuk aliran turbulen (NR > 4.000), faktor friksi dapat dihitung melihat
hubungan lebih komplek dengan melihat kekasaran relatif dan NR
Untuk NR yang lebih tinggi maka faktor friksi berhubungan langsung dengan
NR
Area Moody diagram dikenal sebagai turbulensi lengkap (complete
turbulence) atau zona pipa kasar (rough pipes zone) dapat digunakan
persamaan sebagai berikut
3,7
2,0 log
1
f
D
Pada zona kritis persamaan friksi dapat ditentukan sebagai
fungsi kekasaran relatif dan fungsi bilangan Reynold sebagai
berikut :
1
N R
D
f 200
Jika pipa licin atau halus seperti gelas atau plastik maka
persamaan friksi hanya fungsi bilangan Reynold adalah sebagai
berikut :
1 NR f
2,0 log
f 2,51
Pada zona transisi maka faktor friksi tergantung pada bilangan
Reynold dan kekasaran relatif dan dapat ditentukan sebagai
berikut :
1 2,51
2,0 log D
f 3,7 N R f
Gambar Moody Diagram
Menentukan Kehilangan Head Minor
Kehilangan head minor (hm) terjadi jika ada perubahan
tiba-tiba dalam pola aliran seperti : gangguan lintasan
aliran atau perubahan arah dan kecepatan fluida
Perubahan tersebut terjadi disebabkan adanya pengecilan
(contractions) dan pembesaran (enlargements) pipa, katub
(valves), sambungan (fittings), dan tikungan (bends), serta
masuk (entrance) dan keluarnya (exit) fluida dalam saluran
tertutup
Dalam beberapa permasalahan aliran fluida maka
kehilangan head minor dapat menjadi sangat penting
Kehilangan head minor biasanya dievaluasi dengan
metode empiris
Kehilangan head minor dapat dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut :
v2
hm K
2g
Dimana :
hm = kehilangan head minor
K = koefisien kehilangan head minor
v = kecepatan aliran dalam saluran tertutup
g = percepatan gravitasi
Koefisien kehilangan head minor mempunyai nilai berbeda
tergantung pada jenis kehilangan head minor khusus :
1. Kehilangan Jalan Masuk (entrance)
- Terjadi ketika fluida masuk saluran tertutup dari tanki
besar atau reservoir
- Kehilangan head tergantung pada bentuk jalan masuk
- Jika entrance berbentuk beraturan (well-rounded) maka
kehilangan entrance sangat kecil
2. Kehilangan Jalan Keluar (exit)
- Terjadi ketika fluida keluar dari saluran tertutup dan
masuk kedalam tanki besar atau reservoir
- Koefisien kehilangan exit adalah 1,0 untuk semua kasus
(tidak bergantung pada bentuk exit)
3. Kehilangan akibat pengecilan dan pembesaran pipa dapat
ditentukan dari Grafik
4. Kehilangan akibat pembesaran dan pengecilan pipa secara
gradual dapat ditentukan dari grafik
5. Kehilangan akibat belokan dapat ditentukan dari grafik
6. Kehilangan akibat valves, elbow, tees dapat ditentukan dari
Tabel
Entrance Loss
Entrance and Exit Loss Coefficients
Exit Loss
Resistance Coefficients for 90o Bends
Resistance Coefficients K
Increased Losses of Partially Open Valves
Contoh Soal :
Air mengalir dari reservoir 1 ke reservoir 2 melalui pipa
berdiameter 4 in dan panjang 500 ft (Lihat Gambar). Asumsi faktor
friksi awal (f) adalah 0,0037 dan kekasaran ( ) sebesar 0,003 ft.
Tentukan laju aliran air tersebut?
Solusi :
Diketahui :
D = 4 in = 0,333 ft
L = 500 ft
f = 0,0037
= 0,003 ft
Ditanya : Q air?
Gambar Contoh Soal
Jawab :
P1 v12 P2 v22
z1 z2 hL
2g 2g
P1 P2
0 (terbuka ke atmosfir)
v12 v22
0 (kecepa tan pada permukaan air di kedua tan ki diabaikan)
2g 2g
z1 700,6 ft
z 2 655,5 ft
hL terdiri dari kehilangan head akibat friksi (hf) ditambah
kehilangan minor (hm) dan ditentukan dengan cara :
1. Kehilangan friksi (hf)
L v2
hf f
D 2g
500 ft v 2 2
h f 0,037
v
55,56
0,333 ft 2 g 2g
2. Kehilangan Minor
a. hm akibat entrance (lihat Gambar entrance)
K1 = 0,45 (asumsi nilai rata-rata antara 0,4 – 0,5)
b. hm akibat globe valve (lihat Gambar valves)
Kopen = 5,7
K2/Kopen = 1,75 (asumsi nilai rata-rata antara 1,5 – 2,0)
K2 = (1,75)(5,7) = 9,98
c. hm akibat bends (lihat Gambar bends)
R 12 in
3,0
D 4 in
0,003 ft
0,0090
D 0,333 ft
K 3 0,45
d. hm akibat elbow (lihat Gambar elbow)
K4 = 0,23
e. hm akibat exit (lihat Gambar exit)
K5 = 1,0
2
700,6 ft 655,5 ft 67,67
v
2 32,2 ft 2
s
v 6,551 ft
s
Laju aliran air dapat dihitung :
QvA
2
4
ft
ft 12 ft 3
6,551 0,572
s 4 s
Dv
NR
4
ft 6,551 ft
12 s
2
1,15 x 105 (turbulen)
1,9 x 10 5 ft
s
Dari Tabel diperoleh f 0,037
Nilai asumsi f awal sama dengan nilai f yang dihitung dengan laju
aliran sebesar 0,572 ft3/s
Gradien Energi dan Gradien hidraulik
2 g
sepanjang pipa dan diplot seperti Gambar di bawah, maka akan
menghasilkan garis yang disebut gradien energi (energy gradient)
Gradien energi awalnya ditempatkan dipermukaan cairan dalam
reservoir dan akan berkurang nilainya sampai pipa 1 (hf)
Gradien energi akan menurun pada penyempitan pipa 2 sampai exit (hf)
Jika nilai head potensial atau head pizometrik z P dihitung
berturut-turut pada titik sepanjang pipa dan diplot seperti Gambar di
bawah, maka akan menghasilkan garis yang disebut gradien hidraulik
(hydraulic gradient)
Jarak antara gradien energi dan gradien hidraulik pada titik sepanjang
pipa sama dengan head kecepatan (velocity head)
Gambar Energy Gradient dan Hydraulik Gradient
Persamaan Empiris untuk Aliran Air pada Aliran Tertutup
Dimana : vCR s x y
v = kecepatan aliran
C = koefisien kekasaran
R = jari-jari hidraulik
S = slope gradien energi (kehilangan head per unit panjang
saluran)
X dan y = empirik ditentukan berdasarkan ekponensial
Jari-jari hidraulik (R) didefinisikan sebagai luas penampang (tegak lurus arah
aliran) (A) dibagi dengan batas pinggir basah (wetted perimeter) (pw)
A
R
pw
Wetted perimeter (pw) adalah jarak keliling tepi (perimeter) dari luas
penampang (tegak lurus arah aliran) dimana zat cair kontak dengan saluran
Wetted perimeter (pw) untuk pipa lingkaran berdiameter D yang mengalir
penuh adalah D
Jadi jari-jari hidraulik (R) adalah
D2
4
A D
R
pw D 4
Wetted perimeter (pw) untuk pipa persegi empat dengan
panjang (L) dan lebar (W) yang mengalir penuh adalah (2L + 2W)
dan jari-jari hidraulik adalah
A LW
R
pw 2 L 2W
v 1,318 C R 0, 63 0,54
s
Dimana :
C = koefisien kekasaran
v = kecepatan aliran, ft/s; m/s
R = jari-jari hidraulik, ft; m
s = slope gradien energi (head loss per unit length of conduit, ft/ft ;
m/m(tidak bersatuan)
1,486 2 3 1 2
v R s
n
Dimana :
v = kecepatan aliran, ft/s; m/s
n = koefisien kekasaran Manning
R = jari-jari hidraulik, ft; m
s = slope gradien energi (head loss per unit length of conduit), ft/ft; m/m
(tidak bersatuan)
1,0 2 3 1 2
v R s
n
Typical values of the Hazen-Williams coefficient (C)
Typical values of the Manning coefficient (n)
Persamaan Empiris hanya dapat digunakan untuk aliran air pada
temperatur normal (karena viskositas tidak dipertimbangkan)
Hanya cocok untuk aliran turbulen yang sangat besar (NR sangat
besar)
Koefisien kekasaran (C dan n) hanya semata-mata fungsi
material saluran sedangkan faktor friksi pada persamaan Darcy
juga dipengaruhi oleh kecepatan (v) dan diameter saluran (D)
Persamaan Hazen-Willams dan persamaan Manning dapat
digunakan untuk menganalisis aliran pada saluran tertutup
Persamaan Hazen-Willams dapat digunakan untuk merancang
sistem penyediaan air
Persamaan Manning kurang digunakan untuk aliran pada
saluran tertutup tetapi lebih sering digunakan untuk saluran
terbuka
Diagram Pipa
Dengan makin berkembangknya komputer maka persamaan
Hazen-Williams dan persamaan Manning dapat dihitung dengan
mengembangkan perangkat lunak