Wb
Nama Kelompok :
1. Naimatus Sholikhah 201510300511036
2. Ainani Nur Prastiwi 201510300511037
3. Raga Suryansyah 201510300511038
4. Revi Endriyanti 201510300511039
5. Dian Budhiarti 201510300511041
6. Nanik Widyawati 201510300511042
7. Titi Nur Rahayu 201510300511043
8. Deris Yulia Defananda201510300511044
9. Danny Anantyo Basuki 201510300511045
GLAUKOMA
1. DEFINISI
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di
dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi
kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan
penurunan fungsi penglihatan (Mayenru Dwindra,
2009).
Glaukoma adalah suatu kumpulan penyakit dengan
karakteristik neuropati optik yang ditandai dengan
penurunan visus dan peningkatan tekanan intraokular
sebagai satu faktor resiko utama (Skuta, et al., 2010)
Glaukoma adalah suatu penyakit yang memberikan
gambaran klinik berupa peningkatan tekanan bola
mata, penggunaan papil syaraf optik dengan efek
lapang pandangan mata (Sidarta Ilyas,2004)
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan survei kesehatan indera tahun 1993-1996,
sebesar 1,5 % penduduk indonesia mengalami kebutaan
dengan prevalansi kebutuhan akibat glaukoma sebesar
0,20%. Prevalensi glaukoma hasil Jakarta Urban Eye Health
Study tahun 2008 adalah glaukoma primer sudut tertutup
sebesar 1,89%, glaukoma primer sudut terbuka 0,48% dan
glaukoma sekunder 0,16% atau keseluruhannya 2,53%.
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, responden
yang pernah terdiagnosis glaukoma oleh tenaga kesehatan
sebesar 046%. Melihat prevalensi dari hasil Jakarta Urban
Eye Health Study tahun 2008 dan presentase responden
Riskesdas 2007 yang pernah didiagnosis glaukoma,
meskipun tidak dapat dibandingkan secara langsung , dapat
diduga bahwa sebagian besar penderita glaukoma belum
terdeteksi atau terdiagnosis dan tentunya belum tertangani.
ETIOLOGI Faktor Resiko
Penyebab terjadinya Faktor-faktor resiko
glaukoma (Sidarta Ilyas, glaukoma
2004) : (BahtiaLatif,2009) :
a. Bertambahnya produksi
a. Usia
cairan mata oleh badan
cilliary. b. Riwayat anggota
b. Berkurangnya keluarga yang
pengeluaran cairan mata terkena glaukoma
di daerah sudut bilik c. Tekanan bola mata
mata atau dicelah pupil
d. Obat-obatan
KLASIFIKASI
Primary Open-Angle Glaucoma( GLAUKOMA Sudut-Terbuka
Primer) :
Glaukoma jenis ini bersifat turunan. Biasanya terjadi pada
usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada
gejala sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf optik dan
penglihatan terpengaruh secara permanen
Obstruksi
Peningkatan
jaringan
tekanan vitreus
trabekular
Hambatan
Pergerakan iris ke
pengaliran cairan
depan
humor aqueus
TIO TIO
Nyeri meningk GLAUKOMA meningk
at at
Gangguan Gangguan
persepsi penglihatan Anxietas
sensori perifer
penglihata
n
Kebutaan
Kesimpulan
Glaukoma adalah suatu keadaan dimana di tandai
dengan peningkatan tekanan intra okuler yang dapat
merusak saraf mata sehingga mengakibatkan
kebutaan. Glaukoma diklasifikasikan antara lain
glaukoma primer, glaukoma sekunder, glaukoma
kongenital dan glaukoma absolut. Penyebabnya
tergantung dari klasifikasi glaukoma itu sendiri tetapi
pada umumnya disebabkan karena aliran aquos
humor terhambat yang bisa meningkatkan TIO. Tanda
dan gejalanya kornea suram, sakit kepala, nyeri,
lapang pandang menurun, dll. Komplikasi dari
glaukoma adalah kebutaan. Penatalaksanaannya
dapat dilakukan pembedahan dan obat-obatan.
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM.Wr.Wb