Anda di halaman 1dari 52

OLEH:

ANIS ROIHATIN, ST, MT


SILABUS FISIKA TERAPAN II
 HIDROSTATIKA
 ZAT ALIR
 HUKUM DASAR HIDROSTATIKA
 GAYA DAN TEKANAN
 TEGANGAN PERMUKAAN DAN KAPILARITAS
 HIDRODINAMIKA
 PENDAHULUAN
 PERSAMAAN BERNAULLI
 PENERAPAN PERSAMAAN BERNAULLI
 KEKENTALAN
 BILANGAN REYNOLD
 PANAS
 SUHU
 JUMLAH PANAS
 PERPINDAHAN PANAS
Mekanika Fluida
Sifat, kondisi fisik, dan perilaku fluida (Zat alir)
Zat dapat dibedakan menjadi 3 fase, yaitu :
1. Fase Padat : Zat mempertahankan bentuk dan
ukuran yang tetap, sekalipun ada gaya besar yang
dikerjakan pada benda padat
2. Fase Cair : Zat tidak mempertahankan bentuk yang
tetap, tetapi mengikuti bentuk wadahnya. Zat cair
tidak mudah dimampatkan dan volumenya dapat
diubah bila ada gaya besar yang dikerjakan pada zat
cair
3. Fase gas : Zat tidak mempunyai bentuk dan volume
yang tetap, tetapi akan berkembang mengisi
seluruh bagian wadah. Zat ini dapat dimampatkan
Fluida
SUATU ZAT YANG DAPAT MENGALIR MEMPUNYAI KEMAMPUAN
BERUBAH SECARA KONTINYU APABILA MENGALAMI GESERAN,
ATAU MEMPUNYAI REAKSI TERHADAP TEGANGAN GESER
SEKECIL APAPUN.

Fluida pada dasarnya terbagi atas dua kelompok besar berdasarkan


sifatnya, yaitu fluida cairan dan fluida gas.
FENOMENA FLUIDA
 Kenapa kayu-kayu yang besar dan banyak lebih
mudah diangkat dalam air ?
 Mengapa balon gas bisa naik ke atas ?

 Mengapa telur bisa mengapung dalam air garam


sementara dalam air murni tenggelam?
 Kenapa serangga kecil bisa bergerak di atas air dan
tidak tenggelam?
Jenis Fluida
• Berdasarkan kemampuan menahan tekanan:
1. Fluida incompressible (tidak termampatkan), yaitu fluida yang tidak dapat
dikompressi atau volumenya tidak dapat ditekan menjadi lebih kecil sehingga
massa jenisnya konstan.
2. Fluida compressible (termampatkan), yaitu fluida yang dapat dikompressi atau
volumenya dapat ditekan menjadi lebih kecil sehingga massa jenisnya tidak
konstan.
• Berdasarkan struktur molekulnya:
1. Cairan: Fluida yang cenderung mempertahankan volumenya karena terdiri atas
molekul-molekul tetap rapat dengan gaya kohesif yang relatif kuat dan fluida cairan
praktis tak compressible.
2. Gas: Fluida yang volumenya tidak tertentu karena jarak antar molekul-molekul
besar dan gaya kohesifnya kecil sehingga gas akan memuai bebas sampai
tertahan oleh dinding yang mengukungnya. Pada fluida gas, gerakan momentum
antara molekulnya sangat tinggi, sehingga sering terjadi tumbukan antar molekul.
• Berdasarkan tegangan geser yang dikenakan:
1. Fluida Newton adalah fluida yang memiliki hubungan linear
antara besarnya tegangan geser yang diberikan dengan laju
perubahan bentuk yang diakibatkan.
2. Fluida non Newton adalah fluida yang memiliki hubungan tidak
linear antara besarnya tegangan geser dengan laju perubahan
bentuk sudut.
• Berdasarkan sifat alirannya:
1. Fluida bersifat Turbulen, dimana alirannya mengalami
pergolakan (berputar-putar).
2. Fluida bersifat Laminar (stream line), dimana alirannya memiliki
lintasan lapisan batas yang panjang, sehingga dikatakan juga
aliran berlapis-lapis
Mekanika Fluida
Bagian fisika yang mempelajari tekanan- tekanan dan
gaya-gaya dalam zat cair disebut: Hidrolika atau
Mekanika Fluida

Mekanika Fluida dibedakan menjadi dua :


1. Hidrostatika : Mempelajari tentang gaya maupun
tekanan di dalam zat cair yang diam.
2. Hidrodinamika : Mempelajari gaya-gaya maupun
tekanan di dalam zat cair yang bergerak (mekanika
fluida bergerak)
Hidrostatika
Massa Jenis (ρ)

Kuantitas fisik cairan ( yg berada dalam keadaan diam)


didefinisikan sebagai : massa persatuan volume
m
 (1)
v
Berat Jenis (S)
Menyatakan berat benda (W) persatuan volume

W mg
S   g (2)
V V
Spesific gravity (Sg)
Menyatakan perbandingan atau rasio rapat jenis
sembarang materi yang dinyatakan dalam rapat jenis air

 fluidalain
Sg 
(3)

 air

Contoh :
Bila diketahui spesific gravity udara 1.29 x 10-3, perkirakan massa
udara yang menempati ruang kuliah berukuran (6 x 5 x 2,9)m !
TEKANAN
• Kenapa ayam sulit berjalan di tanah yang lembek
sedangkan itik relatif lebih mudah?
• Kalau tangan kita ditekan oleh ujung pena yang
bagian runcingnya terasa lebih sakit daripada oleh
ujung yang bagian tumpulnya.
Tekanan Hidrostatis
Tekanan Hidrostatika adalah tekanan yang disebabkan oleh
berat zat cair itu sendiri
Didefinisikan : Gaya per satuan luas yang bekerja secara tegak
lurus pada sembarang permukaan wadah
Dalam bentuk persamaan matematis, definisi tekanan
hidrostatis dituliskan sebagai

F
p (4)

A
Tekanan pada cairan homogen (cairan dengan massa jenis yg
sama) akan bervariasi terhadap kedalaman benda
F mg Vg
P  
A A A
Ahg
P  gh
A
h
Ph  gh

Dasar bejana akan mendapat tekanan sebesar : P =


tekanan udara luar + tekanan oleh gaya berat zat
cair (Tekanan Hidrostatika).

P  Po  Ph
P  Po  gh
Barometer

Alat untuk mengukur tekanan udara menggunakan cairan


mercuri / Hg dengan massa jenis 13,6 gr/cc

Ketika mengukur di pantai, maka tinggi cairan barometer


adalah 76 cm dengan percepatan gravitasi 9,8 m/s2

P =  g h = 13.600 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,76 m

P = 101,3 kPa = 1 Atm


Satuan Tekanan
adalah satuan gaya / luas yaitu N/m2 dengan nama khusus Pascal (Pa)

Satuan praktis : atmosfer (atm), bar, milibar, torr.


1 atm = 76 cm Hg
= 1,013 x 105 N/m2
= 1,013 x 105 Pa
= 106 dyne/cm2

Biasanya tekanan yang diukur adalah beda tekanan terhadap tekanan atmosfer.

Pada saat memompa ban, alat ukur pada pompa menunjukkan beda tekanannya,
Berarti tekanan di dalam ban adalah beda tekanan + tekanan udara luar
Contoh : Pada alat ukur terbaca 220 kpa, berarti tekanan di dalam ban :
220 kpa + 100 kpa = 320 kpa = 3,2 atm
Contoh:

 Hitunglah tekanan total yang dialami sebuah benda yang


tercelup dalam sumur pada ke dalaman 10 m dari
permukaan air sumur. Jika percepatan gravitasi di daerah
itu adalah sebesar 10 m/s2

 Berapa tekanan yang dialami penyelam yang berada pada


posisi 100 m di atas dasar laut ?
(kedalaman laut = 1 km dan massa jenis air laut = 1,025103
kg/m3)
Gaya Hidrostatika (Fh)
Besarnya gaya hidrostatika (Fh) yang bekerja pada bidang seluas A
adalah :

Fh  Ph A
Fh  ghA

Contoh :
Permukaan air pada tandon air 30 meter di atas kran air dapur di rumah.
Hitunglah tekanan air yang bekerja pada kran tersebut !
Hukum Pascal
"Tekanan yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan
diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan sama
besar".

Contoh alat yang berdasarkan hukum Pascal adalah : Pompa Hidrolik.


Perhatikan gambar bejana berhubungan di bawah ini.

Menurut prinsip Pascal :

P1  P2
F1 F2

A1 A2
Contoh soal :

Sebuah pengungkit hidrolik mempunyai piston besar dengan


luas permukaan 200 cm2 dan piston kecil luasnya 5 cm2. Diatas
piston besar terdapat peti yang massa-nya 1000 kg. Bila gravitasi
10 m/s2, Berapa gaya minimum yang harus diberikan pada
piston kecil agar peti tsb bergerak?

Sebuah pipa berbentuk u yang memiliki luas penampang


kakinya berbeda digunakan untuk mengangkat beban.
Berapakah beban maksimum yang dapat diangkat olehnya jika
diameter penampang yang kecil, d1 = 1 cm, diberikan gaya 103 N
dengan luas penampang yang besar adalah d2=5 cm?
Hukum Utama Hidrostatika
"Tekanan hidrostatis pada sembarang titik yang terletak pada
bidang mendatar di dalam sejenis zat cair yang dalam keadaan
setimbang adalah sama".

Hukum utama hidrostatika berlaku pula pada pipa U (Bejana


berhubungan) yang diisi lebih dari satu macam zat cair yang tidak
bercampur

( Ph ) A  ( Ph ) B
1 gh1   2 gh2
1h1   2 h2
Paradoks Hidrostatika
"Gaya hidrostatis pada dasar bejana tidak tergantung pada
banyaknya zat cair maupun bentuk bejana, melainkan
tergantung pada : Massa jenis zat cair, tinggi zat cair diatas
dasar bejana dan luas dasar bejana".

Untuk bejana yang mempunyai luas dasar (A) yang sama dan berisi zat
cair dengan ketinggian yang sama pula (h), menurut hukum utama
hidrostatis : Tekanan hidrostatis pada dasar masing-masing bejana
adalah sama Fh
Ph 
A
Fh  ghA
Hukum Archimedes
"Bila sebuah benda diletakkan di dalam fluida, maka fluida
tersebut akan memberikan gaya ke atas (FA) pada benda tersebut
yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh
benda tersebut“

Berat Semu Benda dalam Zat Cair


W  W ' FA
FA   c gV
W’ = Berat semu di dalam zat cair (N)
W = Berat benda sebenarnya (N)
FA = Gaya Archimedes (N)
ρc = Massa jenis zat cair (kg/m3)
b w

c w  w '

W’ = Berat benda di dalam zat cair (N)


W = Berat benda di udara (N)
ρc = Massa jenis zat cair (kg/m3)
ρb = Massa jenis benda (kg/m3)
Jika benda diletakkan di dalam zat cair, maka akan memiliki 4 macam
keadaan :
1. Benda Tenggelam
2. Benda Melayang
3. Benda Terapung Sebagian
4. Benda Terapung Seluruhnya
Benda Tenggelam
Benda Melayang
Benda Terapung Sebagian
Benda Terapung Seluruhnya
Hukum Archimedes Untuk Gas (Balon Udara)

• Sebuah balon udara dapat naik


disebabkan adanya gaya ke atas
yang dilakukan oleh udara.
• Balon udara diisi dengan gas yang
lebih ringan dari udara misal : H2,
He sehingga terjadi peristiwa
seolah-olah terapung.
• Balon akan naik jika gaya ke atas
FA>Wtot (berat total)
LATIHAN SOAL
1. Seekor ikan berada pada kedalaman 15 meter di bawah
permukaan air. Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan
gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan udara luar 105 N/m, tentukan :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
2. Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat
seperti gambar berikut! Jika luas penampang pipa besar adalah
250 kali luas penampang pipa kecil dan tekanan cairan pengisi
pipa diabaikan, tentukan gaya minimal yang harus diberikan anak
agar batu bisa terangkat!
3. Sebuah dongkrak hidrolik digunakan untuk mengangkat
beban . Jika jari-jari pada pipa kecil adalah 2 cm dan jari-
jari pipa besar adalah 18 cm, tentukan besar gaya minimal
yang diperlukan untuk mengangkat beban 81 kg!
4. Pada gambar diketahui massa jenis minyak 0,8 g/cm3
massa jenis alkohol = 0,7 g/cm3 Bila tinggi h1 = 3 cm, h2= 1
cm, berapa besar ho?
5. Dari gambar diatas, massa jenis air
adalah 1 g/cm3 dan massa jenis
minyak 0,8 g/cm3. Balok kayu
memiliki panjang sisi 10 cm, dan
20% volumenya berada di dalam
air. Massa balok kayu tersebut
adalah

6. Pipa U diisi dengan air raksa dan


cairan minyak seperti terlihat pada
gambar! Jika ketinggian minyak h2
adalah 27,2 cm, massa jenis
minyak 0,8 gr/cm3 dan massa jenis
Hg adalah 13,6 gr/cm3 tentukan
ketinggian air raksa (h1 )
7. Sebuah pipa U diisi dengan 3 buah zat
cair berbeda hingga seperti gambar
berikut. Jika ρ1, ρ2 dan ρ3 berturut-turut
adalah massa jenis zat cair 1, 2 dan 3 dan
h1, h2, h3 adalah tinggi masing-masing
zat cair seperti pada gambar di atas,
tentukan persamaan Utk menentukan
massa jenis zat cair 1.
8. Sebuah benda berbentuk balok berada
pada bejana yang berisikan air dan
minyak. 50% dari volum balok berada di
dalam air, 30% berada dalam minyak
seperti terlihat pada gambar berikut.
Tentukan massa jenis balok tersebut.
Diketahui massa jenis air adalah 1 g/cm3
dan massa jenis minyak 0,8 g/cm3
9. Sebuah benda bila dicelupkan dalam air maka 1/3
bagian akan muncul di permukaan.Bila benda
dicelupkan ke dalam suatu larutan dengan rapat jenis
8/9 g/cm3 maka bagian yang muncul di permukaan
adalah
10. Sebuah ban dalam mobil diisi udara, volumenya 0,1
m3 dan massanya 1 kg. Apabila ban itu digunakan
sebagai pengapung di dalam air, massa jenis air 10³
kg/m3 dan percepatan gravitasi 10 m/s2, maka ban
dapat mengapungkan beban maksimal sebesar
berapa?
Kohesi dan Adhesi
Kohesi
Gaya tarik menarik antara partikel-partikel suatu zat yang sejenis.
Misalnya : gaya tarik menarik yang terjadi pada air, besi, dll
Makin kuat kohesi ini, makin kuat bendanya (tidak mudah berubah
bentuknya). Berarti kohesi molekul-molekul zat padat lebih besar dari
kohesi molekul-molekul zat cair dan dari kohesi molekul-molekul zat
gas.

Adhesi
Gaya tarik menarik antara partikel-partikel dari zat yang berbeda/tak
sejenis. Contoh : Kapur tulis yang melekat pada papan
Pengaruh Kohesi & Adhesi Terhadap Permukaan Fluida
• Air : Permukaannya cekung, pada pipa kapiler permukaannya lebih
tinggi, karena adhesinya lebih kuat dari kohesinya sendiri.
• Air Raksa : Permukaannya cembung, sedangkan pada pipa kapiler
permukaannya lebih rendah, karena kohesi air raksa lebih besar
dari adhesi antara air raksa dengan kaca.
Sudut Kontak (θ)

Sudut kontak yaitu sudut yang dibatasi oleh 2 bidang batas


dinding tabung dan permukaan zat cair.
• Dinding tabung : sebagai bidang batas antara zat cair dan
tabung.
• Permukaan zat cair : Sebagai bidang batas antara zat cair dan
uapnya (θ = 180°)
Bila zat cair tersebut air dan dindingnya gelas maka : 0< θ < 90° ,
Karena adhesinya lebih besar dari kohesi.
Bila zat cair tersebut air raksa, maka : 90° < θ < 180° Karena
kohesinya lebih besar dari adhesi
Tegangan Permukaan

• Sebagai akibat dari adanya kohesi zat cair dan adhesi antara zat
cair-udara diluar permukaannya, maka pada permukaan zat cair
selalu terjadi tegangan yang disebut tegangan permukaan.
• Karena adanya tegangan permukaan inilah nyamuk, jarum, pisau
silet dapat terapung di permukaan zat cair meskipun massa
jenisnya lebih besar dari zat cair.
• Tegangan permukaan dapat dirumuskan sebagai berikut

F = Gaya yang bekerja.(N)


F
 L = Panjang batas antara benda dengan permukaan zat

L cair (m)
ɣ = Tegangan permukaan.(N/m)
Catatan :
• Untuk benda berbentuk lempeng : Panjang batasnya =
kelilingnya.
• Untuk benda berbentuk bidang kawat : panjang
batasnya = 2 x kelilingnya.
• Untuk benda berbentuk kawat lurus, juga pada lapisan
tipis (Selaput mempunyai 2 permukaan zat cair) :
panjang batasnya = 2 x Panjang (L).
1. Sebuah kawat berbentuk segitiga sama sisi diletakkan
perlahan-lahan di atas permukaan zat cair. Tegangan
permukaan zat cair 74 dyne/cm. Gaya oleh tegangan
permukaan 1.776 dyne. Tentukan tinggi segitiga
tersebut.
2. Sebuah pisau silet uang berukuran 3 cm x 1,5 cm,
diletakkan di atas permukaan zat cair. Tegangan
permukaan zat cair 72 dyne/cm. Tentukan berat
minimum silet tersebut agar tidak tenggelam.
Miniskus dan Kapilaritas
• Miniskus : Yaitu bentuk permukaan zat cair dalam suatu pipa yaitu cekung
atau cembung. Makin sempit pipa (pembuluh) makin jelas
kelengkungannya.
• Kapilaritas : Yaitu suatu gejala turun atau naiknya zat cair dalam
pembuluh yang sempit, jika pembuluh yang kedua ujungnya terbuka ini
dimasukkan tegak lurus ke dalam bak yang berisi zat cair. Sedang
pembuluh sempit tersebut disebut pipa kapiler.
• Kenaikan/penurunan permukaan zat cair dalam kapiler dapat dirumuskan
sebagai berikut :

2. . cos 
y
 .g.r
2. . cos 
y
 .g.r

y = Kenaikan/penurunan zat cair dalam


kapiler (m)
ɣ = Tegangan permukaan zat cair (N/m)
θ = Sudut kontak
ρ = Massa jenis zat cair (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
r = Jari-jari kapiler (m)
Soal Latihan
1. Tentukan besarnya kenaikan air dalam sebuah pipa kapiler yang berdiameter
0,5 mm apabila tegangan permukaan air (20o C) = 72,8 x 10-3 N/m. Massa jenis
air = 1000 kg/m3, g = 9,8 m/s2, sudut kontak = 0
2. Sebuah pipa kaca yang berdiameter 0,5 mm dimasukkan ke dalam sebuah
wadah yang berisi raksa. Jika sudut kontak raksa dengan dinding pipa adalah
130o dan tegangan permukaan = 70 x 10-3 N/m, tentukan penurunan
permukaan raksa dalam pipa kaca tersebut. massa jenis raksa = 13,6 x 103
kg/m3, g = 9,8 m/s2
3. Panjang kawat (l) = 10 cm dan gaya tarik minimum yang diperlukan agar kawat
berada dalam keseimbangan = 4 x 10-3 N. Tentukan tegangan permukaan fluida
yang berada dalam kawat
4. Pembuluh xylem pada tanaman mempunyai jari-jari sekitar 0,01 mm. Tentukan
tingginya kenaikan air pada pembuluh akibat adanya kapilaritas. Anggap saja
suhu air = 20 oC. Sudut kontak = 0, g = 9,8 m/s2, tegangan permukaan pada
suhu 20 oC = 72,8 x 10-3 N/m
5. Sebuah serangga bermassa 0,004 g memiliki enam kaki, di mana dasar kaki
serangga tersebut berbentuk bola dengan jari-jari sekitar 2 x 10-5 m. Perkirakan
besar sudut kontak ketika serangga tersebut terapung di atas air. anggap saja
suhu air = 20 oC. Tegangan permukaan air pada suhu 20 oC = 72,8 x 10-3 N/m
Hidrodinamika
Aliran Fluida
Aliran fluida pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu :
1. Aliran laminar / stasioner / streamline.
Suatu aliran dikatakan laminar / stasioner / streamline apabila
setiap partikel yang melalui titik tertentu selalu mempunyai
lintasan (garis arus) yang tertentu pula.
2. Aliran turbulen
Aliran turbulen ditandai oleh adanya aliran berputar. Ada
partikel-partikel yang memiliki arah gerak berbeda dan bahkan,
berlawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida.
Pembahasan dalam bab ini dibatasi pada fluida ideal yang
memiliki ciri-ciri :
• Inkompresibel : Yaitu massa jenis fluida tidak tergantung
pada tekanan.
• Laminer : Yaitu aliran yang beraturan tidak berputar-putar.
• Stationer (tunak) Yaitu kecepatan aliran fluida pada setiap
titik sembarang selalu tetap (konstan)
• Non-viskos (fluida tidak kental) Yaitu keadaan fluida yang
mengabaikan gesekan yang muncul.
DEBIT

Fluida mengalir dengan kecepatan tertentu, misalnya v (m/s). Penampang


tabung alir dengan luas A, maka yang dimaksud dengan debit fluida adalah
volume fluida yang mengalir persatuan waktu melalui suatu pipa dengan
luas penampang A dan dengan kecepatan v.
PERSAMAAN KONTINUITAS

v Muatan kekal :
P
Dm1  Dm2
1 A1v1  2 A2v2 Persamaan
v2
A2 kontinuitas
v1 Dx2
A1
Dx1
Dm2   2 A2 v2 Dt
Dm1  1 A1Dx1 Apabila fluida tak termampatkan : 1   2  
 1 A1v1Dt A1v1  A2v2
Av = konstan

Debit (Fluks)
PERSAMAAN BERNOULLI
v2
Teorema Usaha - Energi :
P2A2 Dm
v1 Dx2 W  K U 
DV
P1A1 Dx1 y2 ( P1  P2 ) DV  12 ( Dm)v22  12 ( Dm)v12  Dmgy 2  Dmgy1
y1
P1  P2  12 v22  12 v12  gy2  gy1

W1  F1Dx1 W2   F2 Dx2 P1  12 v12  gy1  P2  12 v22  gy2


 P1 A1Dx1   P2 A2 Dx2
 PD
1 V  P2 DV Persamaan Bernoulli
Usaha total :
W  ( P1  P2 )DV
Perubahan energi kinetik : P  v  gy  konstan
1
2
2

DK  12 ( Dm)v  12 ( Dm)v
2
2
2
1

Perubahan energi potensial :


DU  Dmgy2  Dmgy1
Latihan Soal
Ahmad mengisi ember yang memiliki kapasitas 20 liter dengan air dari sebuah kran
seperti gambar berikut! Jika luas penampang kran dengan diameter D2 adalah 2 cm2 dan
kecepatan aliran air di kran adalah 10 m/s tentukan:
a) Debit air
b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember

Pembahasan
Data :
A2 = 2 cm2 = 2 x 10−4 m2
v2 = 10 m/s

a) Debit air
Q = A2v2 = (2 x 10−4)(10)
Q = 2 x 10−3 m3/s

b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember


Data :
V = 20 liter = 20 x 10−3 m3
Q = 2 x 10−3 m3/s
t=V/Q
t = ( 20 x 10−3 m3)/(2 x 10−3 m3/s )
t = 10 sekon

Anda mungkin juga menyukai