EVALUASI

PROGRAM IMUNISASI
KOTA SEMARANG
TAHUN 2015 -2016
 POKOK BAHASAN

1. PENDAHULUAN
2. CAPAIAN KINERJA PROGRAM IMUNISASI
3. KASUS PD3I
4. PERMASALAHAN- HAMBATAN
5. TINDAK LANJUT TEKNIS OPERASIONAL
6. PENUTUP
POKOK BAHASAN PERTAMA

PENDAHULUAN

3
1. Mempertahankan Eradikasi Polio
 Mempertahankan Cakupan imunisasi imunisasi rutin yang
tinggi dan merata
 Melaksanakan Endgame Strategy Eradikasi Polio
2. Mencapai Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) 
awal 2016
3. Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubela/CRS
 Pelaksanaan Crash Program Campak di 183 kab/kota 28
provinsi Oktober 2016
 Pelaksanaan Kampanye MR  2017 - 2018
 Introduksi Vaksin MR menggantikan vaksin Campak pada
imunisasi rutin
TARGET CAKUPAN IMUNISASI
PER ANTIGEN 2015-2019
ANTIGEN TARGET CAKUPAN
HB0 95%
BCG 95%
POLIO1 95%
DPT-HB-Hib1 95%
POLIO2 95%
DPT-HB-Hib2 95%
POLIO3 93%
DPT-HB-Hib3 93%
CAMPAK 93%
 Prioritas Vaksin Baru

Plan 2015 2016 2017 2018 2019

Switching tOPV April
to bOPV
IPV Julli
MR Kampanye fase Kampanye
I fase 2 & 3
JE JE Surveillance Kampanye JE
8 sentinels Di daerah beresiko tinggi
Pneumo Pilot project di Lombok dengan
Pilot project di 3 provinsi
PCV13
Pneumo whole cell
Clinical Trial (BF)
Rotavirus Clinical Trial: Rota Virus 3 (RV3) (BF, Melbourne
Uni, UGM) di Jogyakarta dan Klaten Pilot project
 Timeline Strategi Eradikasi Polio di
Indonesia
2020
Juli 2016

April 2016

Introduksi
Penghentian
Maret 2016 IPV
Penggantian penggunaan
tOPV Menjadi seluruh OPV
bOPV setelah semua
Pekan Imunisasi kasus polio liar
Nasional (PIN) Polio, sudah dieradikasi
target: anak usia 0-59
bulan

Penguatan Imunisasi Polio

rutin dg cakupan >95%
 SASARAN DAN JADUAL PEMBERIAN IMUNISASI

SASARAN
1. Imunisasi dasar : Bayi
2. Imunisasi lanjutan : Batita
Jadual Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi
Umur Jenis Imunisasi
0 bulan Hepatitis B 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan Pentavalen 1, Polio 2
3 bulan Pentavalen 2, Polio 3
4 bulan Pentavalen 3, Polio 4, IPV Juli th 2016
9 bulan Campak
 JADUAL PEMBERIAN IMUNISASI LANJUTAN PADA BATITA
Umur Jenis Imunisasi Interval minimun stlh imunisasi dasar

18 bulan (1,5 tahun) Pentavalen 12 bulan dari Pentavalen 3

24 bulan (2 tahun) Campak 6 bulan dari Campak dosis pertama

1. Imunisasi lanjutan diberikan pd Batita yg tlh mendapat imunisasi Campak,

dan Combo/Pentavalen3 (lengkap) pd masa bayi
2. Jika semasa bayi, belum mendapat imunisasi Campak, dan atau
Pentavalen3 (belum lengkap), maka harus dilengkapi sebelum pemberian
imunisasi lanjutan
3. Upaya melengkapinya dapat diupayakan bersamaan dengan Bulan
Vitamin A atau kegiatan lainnya
 POKOK BAHASAN KEDUA

CAPAIAN KINERJA
PROGRAM IMUNISASI

12
CAKUPAN PELAKSANAAN PIN POLIO PROV.
JATENG TH 2016
CAPAIAN IMUNISASI
TAHUN 2016
 0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
90.0

80.0
Tambakaji
Lampertengah
Mangkang
Krobokan
Pegandan
Mijen
Gunungpati
Karanganyar
Karangayu
Bandarharjo
Karangmalang
Kedungmundu
Srondol
Ngesrep
Ngalian
Halmahera
Miroto
Purwoyoso
Kagok
Genuk
Pudakpayung
Bangetayu
Manyaran
Tlogosarikulon
Bugangan
Sekaran
Bululor
Karangdoro
Lebdosari
Candilama
Ngemplak S
Padangsari
CAKUPAN IMUNISASI HB.0 s.d MEI 2016 (Target 39,58 %)

Gayamsari
Tlogosariwetan
Pandanaran
Rowosari
Poncol
DKK SEMARANG
 10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0

0.0
Lampertengah
Padangsari
Karanganyar
Bugangan
Krobokan
Miroto
Kagok
Bandarharjo
Ngesrep
Gunungpati
Karangayu
Sekaran
Ngalian
Bangetayu
Pudakpayung
Srondol
Karangdoro
Mangkang
Kedungmundu
Mijen
Ngemplak S
Bululor
Tambakaji
Pegandan
Karangmalang
Genuk
Tlogosarikulon
Halmahera
Lebdosari
Manyaran
Candilama
CAKUPAN IMUNISASI HB.0 s.d MEI 2016 (Target 39,58 %)

Pandanaran
Gayamsari
Purwoyoso
Tlogosariwetan
Poncol
Rowosari
DKK SEMARANG
 JUMLAH KASUS KIPI DI PROV. JATENG
TAHUN 2006 – 2016

PIN Crash Program

Crash program
KASUS PD3I
 PENEMUAN KASUS AFP

233
250
215
198
187 193
200 178 197

168 Target = 167 ks

150

100

50 49

KS AFP
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 KS POLIO
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
mg13

24
 50
100
150
250

200

0
206
KAB. SUKOHARJO.

93
KAB. KLATEN.
KOTA. SEMARANG.

79 77
KAB. WONOSOBO.

63
KAB. SEMARANG.

47
KAB. CILACAP.
KAB. BANYUMAS.
KAB. BREBES.

28 28 26
KAB. KARANGANYAR.
KAB. PURWOREJO.
Jateng = 870 kasus

KAB. D E M A K.
KAB. MAGELANG.
KAB. TEMANGGUNG.
KOTA. MAGELANG
KAB. REMBANG. 20 18 18 18 18 16 15
KOTA. SALATIGA.
KAB. BJ.NEGARA.
KAB. BATANG.
KOTA.TEGAL.
13 13 11 9

KAB. BOYOLALI.
8

KAB. PEKALONGAN.
8

KAB. KEBUMEN.
7

KAB. TEGAL.
7

KAB. JEPARA.
6

KAB. K E N D A L.
6
KAB/KOTA Tw. IV , 2015

KAB. B L O R A .
5

KAB. SRAGEN.
4

KAB. PURBALINGGA.
2

KOTA. SURAKARTA.
1

KOTA. PEKALONGAN
0

KAB. K U D U S .
0

KAB. GROBOGAN.
0

KAB. P A T I.
0

KAB. PEMALANG.
0
DISTRI BUSI KEJADIAN CAMPAK KLINIS MENURUT

KAB. WONOGIRI.
25
DISTRIBUSI POS CAMPAK - CBMS TAHUN 2015
Pos campak = 88
7
JEPARA

0
5
PATI
0 1 KUDUS REMBANG
10 3 DEMAK
BREBES BATANG
0
TEGAL KENDAL KOTA SMG
1
GROBOGAN
PEMALANG PKLONGAN
0 4
0 BLORA
0 0 0
CILACAP PBLG BJNGR TMG
KAB SMG 2 0
SRAGEN
1 2
BANYUMAS 1 WNSB
2
0
BOYOLALI 0 8
0 MGL 1 KRANYAR
0 KEBUMEN 1 1 38
PWREJO KLATEN SKHJ
D.I.Y
Pos campak WONOGIRI
Tdk ada pos campak
Ada pos campak
Tdk mengirim specimen
 HASIL LAB KLB CAMPAK TAHUN 2015
Jml KLB = 31, Pos campak = 7, Pos rubela = 23, Mix = 4,
Negatif = 1

JEPARA
1
PATI
KUDUS REMBANG
1 DEMAK
BREBES BATANG
1
TEGAL KENDAL KOTA SMG GROBOGAN
PEMALANG PKLONGAN
4
BLORA

CILACAP PBLG BJNGR TMG

KAB SMG SRAGEN
4
1 BANYUMAS 3 WNSB
5
BOYOLALI
MGL 1 KRANYAR
1 6
2 KEBUMEN
PWREJO KLATEN SKHJ
D.I.Y 1
Pos campak WONOGIRI
Pos rubela negatif
Tdk ada KLB
Ada KLB
 40
50
60
70

10
20
30

0
58
KAB. SUKOHARJO.

17
KAB. TEMANGGUNG.
KAB. BANYUMAS.

13 11
KAB. KLATEN.
KAB. BJ.NEGARA.

10 9
KOTA. SEMARANG.

9
KAB. CILACAP.

9
KAB. BREBES.

8
Jateng = 182

KAB. WONOSOBO.

6
KAB. REMBANG.

5
KAB. K E N D A L.

4
KAB. MAGELANG.

3
KAB. D E M A K.
3
KOTA. MAGELANG
3

KOTA. SURAKARTA.
2

KAB. SEMARANG.
2

KAB. PURWOREJO.
2

KAB. KEBUMEN.
2

KAB. TEGAL.
2

KAB. JEPARA.
1

KAB. KARANGANYAR.
1

KAB. SRAGEN.
1

KOTA. PEKALONGAN
1

KAB. P A T I.
0

KOTA. SALATIGA.
0

KAB. BATANG.
KAB/KOTA sd. Maret 2016

KOTA.TEGAL.
0

KAB. BOYOLALI.
0

KAB. PEKALONGAN.
0

KAB. B L O R A .
0

KAB. PURBALINGGA.
0

KAB. K U D U S .
0

KAB. GROBOGAN.
0

KAB. PEMALANG.
DISTRI BUSI KEJADIAN CAMPAK KLINIS MENURUT

KAB. WONOGIRI.
28
DISTRIBUSI POS CAMPAK - CBMS TAHUN 2016
sp. Minggu 13, Pos campak = 34
0
JEPARA 1

0
2
PATI
0 0 KUDUS REMBANG
7 DEMAK
BREBES BATANG
0
TEGAL KENDAL KOTA SMG GROBOGAN
PEMALANG PKLONGAN
2 1
0 BLORA
0 0 0
CILACAP PBLG BJNGR TMG
KAB SMG 1
SRAGEN
0 0
BANYUMAS 1 WNSB
0
3
BOYOLALI 3 1
0 MGL 0 KRANYAR
0 KEBUMEN 0 0 12
PWREJO KLATEN SKHJ
D.I.Y
Pos Campak WONOGIRI
Tdk ada pos campak
Ada pos campak
Tdk mengirim spec.
 HASIL LAB KLB CAMPAK TAHUN 2016
Jml KLB = 2, Pos campak = 0, Pos rubela = 1, Negatif = 1

JEPARA

PATI
KUDUS REMBANG
DEMAK
BREBES BATANG
TEGAL KENDAL KOTA SMG GROBOGAN
PEMALANG PKLONGAN BLORA

CILACAP PBLG BJNGR TMG

KAB SMG SRAGEN
BANYUMAS WNSB
BOYOLALI
MGL KRANYAR
KEBUMEN
PWREJO KLATEN SKHJ
D.I.Y
Pos campak WONOGIRI
Pos rubela negatif
Tdk ada KLB
Ada KLB
 KASUS DIPTHERI
60
52

50

40
32
28
30

20 15

8 9
10

3 2
0
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
ks. Diptheri
31
 KASUS DIFTERI DI JATENG TH 2015 ( 2 ks)

Jepara
Jepara
Pati
Kudu Remban
Kota Kota Pekalongan
s g
Brebes Tegal Demak
2 Blora
Batang
PekalonganBata Kendal
Tegal Pemalang ng 2 Groboga
Pekalongan Kab
Semarang n
Temanggun
g Salatiga
JABAR

Cilaca Purbl Bj negaraWonosob Kab. Mgl Sragen

p g o Mage
Banyuma
langMgl
Kota Surakarta
s Boyolali S Kr.anya
Kebume
Klaten RSukoharjo
r
n Purworej Magela K
o ng

JATIM
DI. Yogyakarta

Wonogiri
Keterangan :
Tidak ada kasus
Terjadi kasus

32
 KASUS DIFTERI DI JATENG TH 2016
( 4 suspek Dipteri hsl kultur negatif)

Jepara
Jepara
Pati
Kudu Remban
Kota Kota Pekalongan
s g
Brebes Tegal Demak
2 Blora
Batang
PekalonganBata Kendal
Tegal Pemalang ng 2 Groboga
Pekalongan Kab
Semarang n
Temanggun
g Salatiga
JABAR

Cilaca Purbl Bj negaraWonosob Kab. Mgl Sragen

p g o Mage
Banyuma
langMgl
Kota Surakarta
s Boyolali S Kr.anya
Kebume
Klaten RSukoharjo
r
n Purworej Magela K
o ng

JATIM
DI. Yogyakarta

Wonogiri
Keterangan :
Tidak ada kasus
Terjadi kasus

33
 KASUS TETANUS NEONATORUM

10 10 10

9
8
7
6 6
6 5
5 4 4
4
3
3
2 2 2
1 1 1
0 0 0 0 0 0 0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kasus TN Mati
34
 POKOK BAHASAN KEEMPAT

PERMASALAHAN- HAMBATAN

35
 SITUASI FAKTUAL SAAT INI

SDM MANAJEMEN
SARANA PRASARANA
• Kurang kompetensi
• Tugas rangkap/Beban • Terbatasnya biaya • Disparitas cakupan
tugas operasional & imunisasi antar
pemeliharaan belum wilayah
• Tingginya mutasi
petugas terlatih serta sesuai dengan • Sistem desentralisasi
adanya penghapusan kebutuhan adm & keuangan
vaksinator dari jurim • Tingginya biaya • Perencanaan yang
ke bidan desa ketersediaan cold belum adekuat,
chain termasuk suku bimbingan dan
cadang advokasi belum
• Vaksin belum sesuai optimal
dengan kebutuhan • Tanggung jawab
• Prov/Kab/Kota tidak bidang Kesehatan
sesuai ketersediaan
vaksin
 POKOK BAHASAN KETUJUH

TINDAK LANJUT
TEKNIS OPERASIONAL

37
 DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN
Penguatan kapasitas dalam pengelolaan program
imunisasi di Provinsi, Kabupaten/Kota
1. Peningkatan kapasitas petugas pengelola dan pelaksana imunisasi
2. Pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana dan logistik sesuai
kebutuhan
3. Pembinaan teknis berjenjang dan terus menerus (Supervisi
Supportif) OTJ
4. Dukungan sumberdaya (dana dan tenaga), dana operasional untuk
Pelaksanaan program imunisasi  APBD Prov, Kab/Kota
5. Pemihakan terhadap penduduk miskin dan daerah sulit
(Pemerataan)
6. Membangun komitmen untuk peningkatan program imunisasi, dan
pelayanan kesehatan pada umumnya  Lintas Program,Lintas
Sektor Terkait
7. Komunikasi yang intensif, baik dengan pihak donor maupun
kerjasama pusat, Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan dan Desa
 POKOK BAHASAN KEEMPAT

PERMASALAHAN- HAMBATAN

39
 PENUTUP

TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA, SEMOGA BERMANFA’AT
MOHON MA’AF HAL HAL YANG KURANG BERKENAN
NKRI