Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN Nama Anggota Kelompok

1. Bayu Setiawan

MONETER DAN FISKAL


2. Dicky Arya
3. Rinaldi Adiba ()
Adalah kebijakan
yang diberlakukan
PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER pemerintah (Bank
Indonesia) untuk
mempertahankan,
menambah, atau
mengurangi jumlah
o Kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan sistem internal
uang yang beredar.
(pertumbuhan ekonomi harga, pemerataan pembangunan) dan
eksternal (pertumbuhan ekonomi harga, pemerataan pembangunan)
serta tercapainya tujuan ekonomi makro (menjaga stabilisasi ekonomi
yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta
neraca pembayaran internasional yang Seimbang )
PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER
• Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka
kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan
stabilisasi).
• Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor
perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil
• Tujuan utama : Upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi
yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan
kestabilan harga
• Upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga
BANK SENTRAL
BANK SENTRAL
• Bank Sentral (Otoritas Moneter) berusaha mengatur:
 keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang
agar inflasi dapat terkendali,
 tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.

• Dilakukan antara lain dengan instrumen:


 suku bunga,
 giro wajib minimum,
 intervensi dipasar valuta asing,
 dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam
uang apabila mengalami kesulitan likuiditas
BANK SENTRAL
• Pengaturan jumlah uang beredar:
1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy): suatu
kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy):
suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang
beredar.
Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER
INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER
• Kebijakan Kuantitatif: • Kebijakan
 Open Market Operations Kualitatif:
 menjual atau membeli surat berharga pemerintah: Sertifikat Bank 1. Selective
Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Credit
 Menambah jumlah uang beredar: membeli SBI atau SBPU 2. Moral
 Discount Rate Policy (Discount Rate Operations) Persuasion
 memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum
 Menambah jumlah uang beredar: Menurunkan tingkat bunga Bank
Sentral
 Reserve Requirements Policy
 Memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan
pada pemerintah
 Menambah uang beredar: pemerintah menurunkan rasio cadangan
wajib
• Memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan


nilai rupiah. (UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia)
Tercermin dalam kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa
BANK
yang tercermin pada inflasi. INDONESIA
KEBIJAKAN ANGGARAN
KEBIJAKAN ANGGARAN
• Kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu
negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah

• Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.


Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah
dapat mempengaruhi variabel- variabel berikut:
 Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
 Pola persebaran sumber daya
 Distribusi pendapatan
KEBIJAKAN ANGGARAN
• Diperlukan suatu garis yang disebut dengan
Kebijakan anggaran dalam menyusun RAPBN.

• Kebijakan Anggaran adalah garis kebijakan


pemerintah dalam penetapan pengeluaran dan
penerimaan negara dalam rangka mencapai
tujuan nasional.
TUJUAN KEBIJAKAN ANGGARAN
KEBIJAKAN ANGGARAN
KEBIJAKAN ANGGARAN
• Kebijakan Anggaran Seimbang: Suatu kebijakan anggaran yang menyatakan
bahwa antara pendapatan dan pengeluaran dibuat berimbang.

• Kebijakan Anggaran Dinamis: Suatu kebijakan anggaran yang menyatakan


bahwa pendapatan dan pengeluaran dibuat secara dinamis disesuaikan
dengan kebutuhannya.
 Kebijakan Anggaran Defisit:
 Pengeluaran dibuat lebih besar dari pada pendapatan.
 Jika negara mengalami resesi ekonomi untuk meningkatkan
perekonomian.
 Kebijakan Anggaran Surplus:
 Penerimaan dibuat lebih besar dari pada pengeluaran
KEBIJAKAN FISKAL
PENGERTIAN KEBIJAKAN FISKAL
PAJAK
• Iuran wajib yang harus dibayar oleh
masyarakat kepada negara berdasarkan
undang-undang guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

• Ciri-ciri Pajak:
 Merupakan iuaran kepada pemerintah.
 Dipungut berdasarkan undang-undang.
 Untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
 Digunakan untuk kesejahteraan umum.
 Tanpa imbalan jasa secara langsung.
SYARAT-SAYARAT PEMUNGUTAN PAJAK
• Syarat Keadilan (Pemungut Pajak • Syarat Ekonomis (Tidak Mengganggu
Ekonomi): Pemungutan Pajak Tidak boleh
harus Adil): mengganggu kelancaran kegiatan prouksi
Pajak yang dikenakan secara umum dan dan perdagangan sehingga tidak
merata berdasarkan undang-undang menimbulkan kelesuan ekonomi
serta disesuaikan dengan kemampuan
maisng-masing individu. • Syarat Financial (Pemungutan Pajak harus
Efisien:
• Syarat Yuridis (Pemungutan Biaya pemungutan tidak boleh melebihi hasil dari
harus berdasarkan undang pungutan.
undang):
• Syarat Kesederhanaan (Pemungutan harus
Pajak dipungut berdasarkan undang- sederhana):
undang sehingga memberikan jaminan Harus mudah dipahami oleh Wajib Pajak sehingga
hukum baik bagi negera maupun Wajib Pajak dapat menghitung sendiri.

warganya.
FUNGSI PAJAK

Anda mungkin juga menyukai