Anda di halaman 1dari 21

GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR

EPISODE KINI MANIK

102012402 Maria Aprilla Weking


102013172 Andreas Anindito Hermawan
102013553 Anisa Aulia Reffida
102014045 Fanny Mariska Sima
102014108 Henricho hermawan
102014111 Charina Geofhany Debora
102014177 Elena Silvia Tara
102014249 Dede Andrianus Njoto Suhardjo
Skenario 3
Seorang perempuan 25 tahun dibawa ke puskesmas oleh
ibunya karena malam tidak tidur, banyak kegiatan, gembira
terus, banyak bicara, make up menyolok sekali, ganti
pakaian baru setiap hari. Tidak bisa dilarang untuk tidak beli
bau setiap hari, uang tabungannya selama 2 tahun
dihabiskan dalam 2 minggu dengan membeli pakaian baru
setiap hari
Rumusan Masalah
Seorang perempuan 25 tahun dibawa ke puskesmas oleh
ibunya karena malam tidak tidur
Hipotesis

Pasien diduga menderita gangguan afektif


bipolar episode kini manik
ANAMNESA

PROGNOSIS PEMERIKSAAN

PENCEGAHAN DIAGNOSIS

RM
KOMPLIKASI ETIOLOGI

PENATALAKSA
EPIDEMIOLOGI
NAAN

GEJALA KLINIS PATOGENESIS


Anamnesis

• Menanyakan identitas
Identitas • Menanyakan Keluhan utama
Pemeriksaan
• Menanyakan perjalanan
KU permasalahan fisik
• Menanyakan stresor

 Keadaan umum dan


• Menanyakan ada tidaknya kesadaran
gangguan fungi

RPS, RPD • Menanyakan riwayat stress,
riwayat menggunakan obat-obat
Ttv

terlarang
• Menanyakan riwayat penyakit
sebelumnya pernah mengalami trauma
kepala atau penyakit menahun
RP, RK, • Menanyakan riwayat perkembangan ke
pribadian
RKS • Menanyakan kehidupan beragama
• Menanyakan riwayat perkawinan
• Menanyakan riwayat keluarga
• Menanyakan kehidupan sosial ekonomi
Hasil anamnesis

 Perempuan 25 tahun
 Malam tidak tidur
 Banyak kegiatan
 Gembira terus
 Banyak bicara
 Make up menyolok sekali
 Ganti pakaian baru setiap hari
 Uang tabungannya selama 2 tahun dihabiskan dalam 2
minggu dengan membeli pakaian baru setiap hari
Pemeriksaan status mental

1. Penampilan
2. Pembicaraan
3. Perilaku
4. Perasaan
5. Persepsi
6. Pikiran
Pemeriksaan status mental

Penampilan : umumnya rapi, Perasaan : hipertim


berpakaian cerah, tatapan berbinar-
binar, make up mencolok

Pikiran : non realistis, bicara cepat


Pembicaraan : spontan, Lancar,
bersemangat, bergembira

Persepsi : halusinasi auditorik


Perilaku : kooperatif, agresif tentang kebesaran
Working diagnosis
 Gangguan apektif bipolar episode kini manik :
 Saat ini dalam episode manik
 Harus pernah mengalami gangguan afektif sebelumnya
(hipomanik,manik, depresi)
 Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara
klinik cukup bermakna
Gejala – gejala manik
 Gembira berlebihan
 Mudah tersinggung sehingga mudah marah
 Merasa kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain
 Penuh ide dan semangat baru
 Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya
 Nafsu seksual meningkat
 Menyusun rencana yang tidak masuk akal
 Sangat aktif dan bergerak sangat cepat
 Berbicara sangat cepat
 Menghamburkan uang
 Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan
 Merasa sangat mengenal orang lain
 Mudah melempar kritik terhadap orang lain
 Sukar menahan diri dalam perilaku sehari-hari
 Sulit tidur
 Merasa sangat bersemangat
Differensial diagnosis
Hal Gangguan bipolar skizoafektif skizofrenia
Sifat Berulang dengan Tidak berulang Tidak berulang
riwayat sebelumya
pernah mengalami
episode
manik/hipomanik/de
presi
Gejala Gangguan suasana Gangguan psikotik + Gangguan psikotik >
perasaan/mood gangguan suasana 1 bln
perasaan/mood
sama-sama
dominan

Episode normal Diantara 2 episode Tidak ada Tidak ada


terdapat episode
normal (tidak ada
keluhan)
Etiologi dan patofisologi
 Penyebab dan patofisiologi sebenarnya belum diketahui
 Diduga multifaktor mencakup aspek bio-psikososial :
 Faktor biologi
 Genetik, trauma kepala, penyakit bawaan, penyakit kronik
 Faktor Psikososial :
 Misal : stress, peristiwa kehidupan yang tidak baik, hubungan
dengan pasangan-orangtua- keluarga-lingkungan yang tidak baik,
ada masalah dipekerjaan

 Stressor  mengaktivasi sistem noradrenergik diotak yang menyebabkan


meningkatnya katekolamin dari sistem saraf otonom.

 Stressor  mengaktivasi neurotransmiter diotak dan mengakibatkan terjadi nya


peningkatan serotonin  gangguan mood
 Di dunia, tingkat prevalensi gangguan Bipolar sebagai
gangguan yang lama dan menetap sebesar 0,3 – 1,5 %
 Tersering pada dewasa muda berusia 20-30 tahun
 Morbiditas dan mortalitas dari gangguan Bipolar sangat
signifikan. Banyaknya angka kehilangan pekerjaan,
kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat dari gangguan
tingkat produktivitas
 Sekitar 25-50 % individu dengan gangguan Bipolar
melakukan percobaan bunuh diri
Penatalaksanaan

 Non farmakologi :
 Psikoterapi
 Terapi perilaku
 Terapi kognitif

Farmakologi :
 Lithium
 Asam valproat (depakote)
 Carbamazepin
Prognosis

 40-50% manik berulang dalam 2 tahun


 Prognosis baik apabila fase manik dengan durasi pendek,
pemikiran untuk bunuh rendah dan gangguan manik
tanpa disertai dengan ciri psikotik
 Prognosis buruk jika pasien juga mengkonsumsi zat-zat
terlarang dan dengan disertai ciri psikotik
Komplikasi

 Bunuh diri
 Menimbulkan penyakit fisik
 Menggunakan zat-zat terlarang
Edukasi

 Minum obat secara teratur


 Meminta dukungan dari keluarga dan orang sekitar
 Meminta keluarga untuk memonitor suasana perasaan
pasien tersebut
 Menghindari stress dengan pola hidup yang sehat
seperti tidak merokok, tidak menggunakan zat-zat
terlarang dan rajin berolahraga
Kesimpulan
Dari hasil anamnesis, pasien tersebut diduga memiliki gangguan bipolar
episode kini manik. Dengan memberikan gejala seperti malam tidak tidur,
banyak kegiatan, gembira terus, banyak bicara, make up menyolok dan ganti
pakaian baru setiap hari. Untuk menstabilkan mood pasien tersebut dapat
diberikan obat seperti lithium dan asam valroate dan memberikan edukasi
terhadap keluarga pasien untuk memberikan dukungan dan memonitor
mood/perasaan anak nya

Anda mungkin juga menyukai