Diagnosis Dan Tatalaksana Asma Pada Anak: Kelompok Vi
Diagnosis Dan Tatalaksana Asma Pada Anak: Kelompok Vi
Menganggu Menganggu
aktifitas sehari- Tidur anak
hari
ASMA
PADA
ANAK
Menurunkan Meningkatkan
Prestasi Belajar di pengeluaran biaya
sekolah
Mekanisme yang mendasari terjadinya asma pada anak dan dewasa
adalah sama, hanya terdapat beberapa permasalahan pada asma anak
yang tidak dijumpai pada dewasa yaitu
• 334 Juta
Global • (Global burden of disease)
Genetik Non-Genetik
• Polusi Udara
• Riwayat Atopi ayah atau ibu
• Asap Rokok
• Makanan Cepat saji
• Berat lahir
• Ventilasi rumah yang tidak
memadai
• Merokok
Faktor yang bermakna dimulai dari yang
paling dominan
Imunologis Remodelling
Inflamasi Akut
Inflamasi Saluran Saluran
dan Kronik
Respiratori Respiratori
Mekanisme imunologis inflamasi
saluran respiratori
Inflamasi Akut
Cepat Lambat
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESIS
Episodik, berulang
Pencetus
Wheezing (Mengi)
Ekspirasi memanjang
Sianosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji Provokasi
• Variabilitas pada PFR atau FEV1 >15%.
• Kenaikan >15% pada PFR atau FEV1
setelah pemberian inhalasi Rontgen
bronkodilator.
• Penurunan >15% pada PFR atau FEV1
setelah provokasi bronkus
Diagnosis Asma Pada Balita
Gambaran Klinis yang Mendukung Asma pada
Balita
Gambaran Klinis Karakteristik yang mendukung asma
Batuk Batuk berulang atau persisten non produktif yang dirasakan lebih berat pada malam hari disertai
dengan wheezing dan atau sesak. Batuk terjadi pada saaat aktivitas, tertawa, menangis atau terpajan
asap rokok tanpa infeksi saluran napas
Wheezing Terjadi berulang, pada saat tidur atau dicetuskan oleh infeksi virus, aktivitas, tertawa, menangis atau
terpajan asap rokok atau polusi udara (dalam ruangan atau luar ruangan)
Kesulitan bernapas Terjadi pada saat demam, aktivitas, tertawa atau menangis
Aktivitas terbatas Tidak dapat berlari, bermain atau tertawa dengan intensitas yang sama dengan anak lain, mudah lelah
pada saat berjalan (selalu ingin digendong)
Riwayat keluarga Penyakit alergi lain (dermatitis atopi dan rinitis) Asma pada orang tua atau saudara kandung
Uji terapi dengan steroid inhalasi dosis Klinis membaik selama 2-3 bulan dengan obat pengendali dan memburuk ketika pengobatan
rendah dan pemberian agonis β2 kerja dihentikan
pendek bila diperlukan
KLASIFIKASI
Derajat
Serangan
Terkendali
Asma
nya
Beratnya Asma
KLASIFIKASI SERANGAN ASMA
KLASIFIKASI BERATNYA ASMA
Derajat Asma Keterangan
minggu
Persisten sedang Episode gejala asma > 1x seminggu namun tidak setiap hari
Gejala siang hari Tidak pernah (≤ 2 > 2 kali /minggu Memeuhi tiga atau
kali/minggu) lebih kriteria
terkendali sebagian
Aktivitas terbatas Tidak ada Ada
NON
MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA
SERANGAN
ASMA
JANGKA
PANJANG
TATALAKSANA SERANGAN ASMA
SERANGAN ASMA
Tatalaksana Di
Tatalaksana di
fasilitas layanan
rumah
kesehatan
Tatalaksana di Rumah
Terapi inhalasi β2 agonis kerja pendek, via nebulizer atau dengan
MDI + spacer
Sebagai terapi
di fayankes yang
tambahan pada
tidak tersedia alat Dosis maksimal 500
asma yang
inhalasi, dapat µg (0,5 ml)
berhubungan
diberikan injeksi
dengan anafilaksis
adrenalin
dan angioedema
Magnesium Sulfat
Antibiotik
• Pemberian antibiotik tidak dianjurkan
TATALAKSANA JANGKA PANJANG
Antileukotrien
Anti-Imunoglobulin E (Anti-IgE)
Kortikosteroid Agonis β2 kerja Antileukotrien
inhalasi lama
Utama, paling Tidak obat Efek
efektif. tunggal, selalu bronkodilator,
Dosis rendah- kombinasi mengurangi
menengah- dengan steroid gejala,
tinggi. inhalasi memperbaiki
Kombinasi fungsi paru,
Tunggal atau mengurangi
kombinasi dengan steroid
lebih baik inflamasi
dengan obat saluran nafas
lain dibanding
pemberian mengurangi
steroid atau eksaserbasi
Agonis β2 kerja Kombinasi
lama saja dengan steroid
inhalasi
Teofilin lepas • Dapat sebagai obat tunggal, atau kombinasi
lambat dengan steroid inhalasi
Tujuan
memberi informasi dan pelatihan yang sesuai terhadap pasien dan keluarganya
untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan kepercayaan
diri dalam mengenali gejala serangan asma, mengambil langkah yang sesuai serta
memotivasi dalam menghindari faktor pencetus
PROGRAM KIE PADA ANAK PROGRAM KIE PADA KELUARGA
Komunikasi antar pasien dan dokter untuk Membina suasana keluarga
mengetahui keluhan Menerapkan pola hidup sehat
ikuti rencana aksi tertulis Menjaga kesehatan anak dan kesehatan pernapasan anak
identifikasi, mengendalikan serta menghindari Mengenali dan mengendalikan faktor pecetus seragan
faktor yang memperburuk gejala / pencetus Mengenali tanda-tanda awal serangan asma, antara lain
serangan batuk, mengi (wheezing), rasa dada tertekan dan napas
Mampu menangani apabila timbul gejala atau yang pendek
perburukan gejala Menyediakan dan memberi obat dengan waktu, cara, dan
Mampu mengetahui kapan dan kemana mencari lamanya dengan tepat
pertolongan Menegtahui kapan harus membawa ke dokter
Penjelasan penggunaan obat minum dan terapi Memantau kemajuan atau kemunduran asma anaknya
inhalasi dengan peak flow monitoring
Mendorong anak mandiri dalam
penatalaksanaan asma
Penjelasan dan cara memakai PFM, inhaler, dan
spacer berkatup
Monitor gejala dan PFM
Menerapkan pola hidup sehat
Rencana Aksi Asma (RAA)/Asthma Action Plan
(AAP)
• Catatan harian asma , diisi setiap hari untuk monitor gejala, aktivitas,
dahak, peak flow rate (PFR), pemakaian obat harian dan penggunaan
inhaler.
• PFR 80-100%.
Zona Hijau • tidak menunjukkan gejala
• lanjutkan obat controller
• PFR 50-80%,
Zona • gejala sudah tampak seperti batuk, wheezing, pilek,
napas berat dan cepat, gelisah serta mengurangi
Kuning aktivitas
• butuh reliever
• PFR <50%,
Zona • gejala asmanya semakin berat meskipun sudah diberi
pengobatan ‘zona kuning’, sulit makan, bicara, jalan,
Merah main,dan gelisah sampai penurunan kesadaran
• butuh reliever dan Rujuk Segera
Kartu Aksi Asma (KAA)