Anda di halaman 1dari 11

Proteksi Dengan Relay

Oleh :
Wiwik Purwati Widyaningsih, S.T, M.Eng
Dosen Politeknik Negeri Semarang
Definisi Proteksi :
Sistem pengamanan yang dilakukan terhadap peralatan
listrik yang terpasang pada STL (misal trafo, generator,
jaringan transmisi/distribusi dsb) terhadap kondisi abnormal
dari sistem itu sendiri.
 Kondisi abnormal adalah kondisi gangguan pada sistem
tersebut misalnya :
* Short-circuit
* Over voltage/ under voltage
* Over load
* Over frequency/ under frequency, dsb.
Fungsi Sistem Proteksi
 Menghindari/ mengurangi kerusakan peralatan listrik.
 Tercapai keandalan sistem yang tinggi.
 Mempercepat melokalisir area/ zona yang terganggu.
 Mengamankan manusia (terutama) dari bahaya listrik.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Proteksi

 Macam saluran yang diamankan.


 Pentingnya saluran yang dilindungi.
 Kemungkinan banyaknya kejadian gangguan.
 Tekno-ekonomis sistem yang digunakan.
Syarat Relay Pengaman

 Cepat bereaksi.
 Selective/ cermat pemilihan pengaman sesuai fungsinya.
 Sensitive/ peka.
 Reliability/ andal.
 Simplicity/ sederhana.
 Economy/ murah.
Klasifikasi Relay
1. Berdasarkan prinsip kerjanya :
 Relay elektro-magnetis ( tarikan dan induksi).
 Relay thermis.
 Relay elektronis.
2. Berdasarkan besaran yang diukur :
 Relay tegangan.
 Relay arus.
 Relay impedans.
 Relay frekuensi.
3. Berdasarkan besaran dan arah :
 Over : bekerja jika besaran/ ukuran telah melampaui
ketentuan.
 Under : bekerja jika besaran/ ukuran kurang dari ketentuan.
 Directional : bekerja jika ditentukan oleh arah aliran tenaga
listrik.
Relay Arus
Relay Jarak
Relay Differential
Relay Gangguan ke Tanah (GFR)
Zona Proteksi
1. Generator
2. Transformator
3. Bus
4. Rangkaian Transmisi dan Distribusi
5. Motor

Anda mungkin juga menyukai