Anda di halaman 1dari 48

RIZKY ZAKARIA

PENGERTIAN BARANG DAERAH


• BMD merupakan bagian dari aset pemerintah Daerah yang berwujud.
• BMD meliputi:
• barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD dilengkapi dengan
dokumen pengadaan; dan
• barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah (dilengkapi dengan
dokumen perolehan;
▫ barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;

▫ barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;

▫ barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; atau

▫ barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah


memperoleh kekuatan hukum tetap.
(Pasal 3, 5, dan 6 PMD 19/2016)
ASET TETAP (PP 71 TAHUN 2010)

 Aset Tetap adalah aset berwujud yang


mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
umum.
 Termasuk : aset tetap yang dimiliki oleh entitas
pelaporan tetapi dimanfaatkan oleh pihak lain dan
hak atas tanah
 Tidak termasuk : aset yang dikuasai untuk
dikonsumsi dalam operasi pemerintah
ASET DAERAH
• Aset lancar • Aset Lainnya
▫ Aset tak berwujud
▫ Uang kas
▫ Uang di bank ▫ Tagihan penjualan angsuran

▫ Piutang ▫ Tuntutan GR
▫ Persediaan ▫ Kemitraan dengan pihak
• Investasi ketiga
• Aset tetap ▫ Aset lain-lain
▫ Tanah
▫ Mesin dan Peralatan
▫ Gedung dan Bangunan
▫ Jalan, Irigasi dan Jaringan
▫ Aset Tetap lainnya
▫ Konstruksi dalam
pengerjaan
LATAR BELAKANG (1)
ASET NILAI SIMDA BMD NILAI NERACA KEU SELISIH
(Rp) (Rp) (Rp)
Tanah 107.922.007.572,00 93.330.523.311,00 14.591.484.261,00

Peralatan dan Mesin 95.859.646.211,08 101.983.908.165,00 (6.124.261.953,92)

Gedung dan Bangunan 438.191.134.437,86 439.853.541.433,86 (1.662.406.996,00)

Jalan, Irigasi, dan 113.418.200,00 113.438.839,12 (20.639,12)


Jaringan
Aset tetap Lainnya 30.483.979.959,87 26.947.313.255,00 3.536.666.704,87

Konstruksi dalam 1.592.411.096,00 0 1.592.411.096,00


Pengerjaan
LATAR BELAKANG (2)
TEMUAN BPK ATAS LKPD TA 2015

Surat
Inventarisasi
Keputusan
Aset Lain-lain
Penghapusan

Pendapatan dan Penatausahaan


belanja dana Aset Tetap tidak
hibah BOS Tertib
LATAR BELAKANG (3)

 JUMLAH ASET DINAS PENDIDIKAN BANYAK


DAN BESAR:
Aset Dinas Pendidikan
Aset Pemda 2015:
2015:
2.405.080.970.013,24
Rp 662.228.725.003,98

27,53%
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN..1
 Pengakuan
 Mempunyai masa manfaat >12 bulan;
 Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
 Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
entitas;
 Diperoleh/dibangun dengan maksud untuk digunakan

Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap


telah diterima/diserahkan hak kepemilikannya dan
atau pada saat penguasaannya berpindah.
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN..2
 Pengukuran
 Nilai pasar

 Nilai wajar

 Nilai perolehan

Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila tidak


memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada
nilai wajar pada saat perolehan.
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN..3
Komponen Biaya perolehan
 harga belinya atau konstruksinya,
 bea impor
 setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat
aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang
dimaksudkan.

Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:


 (a) biaya persiapan tempat;
 (b) biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan
bongkar muat (handling cost);
 (c) biaya pemasangan (instalation cost);
 (d) biaya profesional seperti arsitek dan insinyur; dan
 (e) biaya konstruksi.
 Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan. Biaya
perolehan mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan
tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak,
biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya
yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah
juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang
dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk
dimusnahkan.

 Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah


pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan
dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi
harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya
langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai
peralatan dan mesin tersebut siap digunakan
 Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan
sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian atau
biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak.

 Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan


seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan
jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya
konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan
jaringan tersebut siap pakai

 Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya


yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai.
CATATAN:………..
 Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu
komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat
diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa
aset ke kondisi kerjanya. Demikian pula biaya permulaan (start-up cost)
dan pra-produksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali
biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.

 Biaya perolehan suatu aset yang dibangun dengan cara swakelola


ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti aset yang dibeli.

 Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian.

 Aset Donasi merupakan transfer tanpa persyaratan suatu aset tetap ke


satu entitas. Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) dicatat
sebesar nilai wajar pada saat perolehan

 Penyerahan aset tetap tersebut akan sangat andal bila didukung


dengan bukti perpindahan kepemilikannya secara hukum, seperti
adanya akta hibah.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK

PENGURUSAN UANG PENGURUSAN BARANG


 Satu Tahun Anggaran  Menerus sampai dihapus
 Macam yg diurus banyak
 Macam yang diurus sedikit
 Nilainya relatif besar
 Nilainya relatif kecil
 Sedikit yang berminat
 Banyak yang berminat  Fas, perhat kurang,……
 Fas,perhat oke,………..

.
.

14
KEUNTUNGAN PENGELOLAAN BMD
 Meningkatkan Pengurusan dan Akuntabilitas
barang
 Meningkatkan manajemen layanan publik

 Meningkatkan manajemen resiko

 Meningkatkan efisiensi keuangan

 Meningkatkan PAD

 Sebagai pertanggung jawaban pimpinan


(pengguna anggaran dan kuasa pengguna
anggaran)
PENATAUSAHAAN
 PEMBUKUAN
Mencatat pada daftar barang yang disediakan secara teratur dan
menyimpan bukti kepemilikannya
 INVENTARISASI
• Pengguna Barang melakukan inventarisasi BMD, yang hasilnya
disampaikan kepada Pengelola Barang;
• Persediaan dan Konstruksi Dalam Pengerjaan dilaksanakan
inventarisasi oleh Pengguna Barang setiap tahun anggaran;
• Laporan hasil inventarisasi disampaikan kepada Pengelola Barang
 PELAPORAN
• Pengguna Barang menyampaikan LBPS dan LBPT kepada
Pengelola Barang;
• Pengelola Barang menyusun Laporan BMD untuk NERACA
DAERAH.
SIKLUS PENGELOLAAN BMD

Permendagri 17 Tahun 2007 Permendagri No 19 Tahun 2016


•Perencanaan dan Penganggaran •Perencanaan dan Penganggaran
•Pengadaan •Pengadaan
•Penggunaan •Penggunaan
•Pemanfaatan •Pemanfaatan & Pengamanan
•Pemeliharaan •Pemeliharaan
•Penatausahaan •Penilaian
•Penilaian •Pemindahtanganan
•Penghapusan •Pemusnahan
•pemindahtanganan •Penghapusan
•Pengamanan •Penatausahaan
•Pembinaan, Pengawasan, •Pembinaan, Pengawasan,
Pengendalian Pengendalian
•Pembiayaan •Tuntutan Ganti Rugi
•Tuntutan Ganti Rugi
1. PERENCANAAN KEBUTUHAN BMD
Pertimbangan Kebutuhan BMD:
a. Besaran organisasi dan personil
b. Barang rusak atau dihapus
c. Persediaan barang
d. Aspek teknologi
Perencanaan kebutuhan BMD berpedoman pada:
a. Standar barang;
adalah spesifikasi barang yang ditetapkan sebagai acuan penghitungan
pengadaan BMD
b. Standar kebutuhan
adalah satuan jumlah barang yang dibutuhkan sebagai acuan perhitungan
pengadaan dan penggunaan BMD pada SKPD
c. Standar harga
adalah besaran harga yang ditetapkan sebagai acuan pengadaan BMD
2. PENGADAAN BMD

1. Swakelola
a. Swakelola Pengguna Anggaran
b. Swakelola Kerjasama instansi pemerintah lain
c. Swakelola Kelompok Masyarakat
2. Penyedia Barang dan Jasa
a. Pembelian Tunai (< Rp 50 juta)
b. Pengadaan Langsung (< Rp 200 juta)
c. Pelelangan/Seleksi ( > 200 juta)
d. Penunjukan Langsung:
 Kondisi tertentu
 Barang tertentu (publish rate)
 E-catalog
e. Sayembara dan kontes.
3. PENGGUNAAN BMD
Penggunaan BMD meliputi:
a. Penetapan status penggunaan BMD;
b. Pengalihan status penggunaan BMD;
c. Penggunaan sementara BMD; dan
d. Penetapan status penggunaan BMD untuk dioperasikan oleh pihak
lain.
Untuk semua BMD ditetapkan status penggunaannya untuk
penyelenggaraan tupoksi SKPD dan dapat dioperasikan oleh pihak lain
dalam rangka mendukung pelayanan umum sesuai tugas pokok dan
fungsi SKPD yang bersangkutan

Keputusan status penggunaan oleh:


 Kepala daerah
 Pengelola Barang
 untuk BMD tanpa bukti kepemilikan atau
 untuk BMD dgn nilai tertentu
STATUS PENGGUNAAN
1. Status penggunaan BMD ditetapkan oleh Kepala Daerah
atau Pengelola BMD;
2. Penetapan status penggunaan tanah dan/atau bangunan
dilakukan dengan memperhatikan:
 Digunakan untuk menyelenggarakan Tupoksi;
 Menunjang penyelenggaraan Tupoksi instansi yang bersangkutan.
3. Penetapan status penggunaan atas BMD yang digunakan
oleh selain SKPD dapat dilakukan sepanjang sesuai tugas
pokok dan fungsi dan/atau dalam menjalankan
penugasan pemerintah sebagai pelaksanaan kewajiban
pelayanan umum
4. PEMANFAATAN BMD
Pemanfaatan BMD adalah
pendayagunaan BMD yang tidak dipergunakan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD
Pemanfaatan BMD dilaksanakan oleh:
a. Pengelola Barang dengan persetujuan Kepala
Daerah untuk BMD yang berada dalam
penguasaan Pengelola Barang; dan
b. Pengguna Barang dengan persetujuan
Pengelola Barang, untuk BMD berupa
sebagian tanah dan/atau bangunan yang
masih digunakan oleh Pengguna Barang, dan
selain tanah dan/atau bangunan.
Pinjam
Ketentuan Sewa Pakai KSP BGS/BSG KSPI
Belum/ tidak dimanfaatkan untuk jangka waktu tertentu
Pokok
Mendapatkan penerimaan negara atau menguntungkan negara
Semua Badan
Semua Subyek Semua Badan Semua Badan
Mitra Hukum
Pemerintah
Hukum Hukum
Hukum &
koperasi
5 tahun 5 tahun 30 tahun
Jangka Dapat
30 tahun 50 tahun
Dapat Dapat
Waktu diperpanjang
diperpanjang diperpanjang
sekali
Kontribusi Kontribusi
tetap tetap
•Pembagian
Pembagian
kelebihan
keuntungan
Tidak dipungut keuntungan
Besaran Formula tarif
biaya Plg sdkt 10%
kontribusi bangunan
barang digunakan
(optional) untuk tugas
pemerintah

Penetapan minimal 5
Penetapan Penetapan minimal 5
peserta/ sesuai peraturan
Mitra Pengelola Pengelola peserta/ peminat
peminat
5. Pemeliharaan dan Pengamanan
5. Pemeliharaan dan Pengamanan
6. Penilaian
 Penilaian BMD dilakukan dalam rangka Penyusunan Neraca Pemda,
Pemanfaatan dan Pemindahtanganan BMD
1. Penilaian untuk penyusunan neraca
 berdasarkan SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan).
2. Penilaian untuk pemanfaatan dan pemindahtanganan
a. Penilaian tanah dan/atau bangunan berdasarkan nilai wajar yang
dilakukan oleh:
i. Penilai Pemerintah atau
ii. Penilai Publik
b. Penilaian selain tanah dan/atau bangunan berdasarkan nilai taksiran
yang dilakukan panitia penaksir harga yang unsurnya terdiri dari
SKPD/Unit Kerja terkait.
 Hasil penilaian BMD ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah.
7. PEMINDAHTANGANAN
 Pemindahtanganan BMD meliputi:
1. Penjualan
2. Tukar-menukar
3. Hibah
4. Penyertaan Modal Pemerintah
 Persetujuan DPRD untuk pemindahtanganan:
1. Tanah dan/atau bangunan; atau
2. Selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp 5
milyar
 Persetujuan Kepala Daerah untuk pemindahtanganan
 BMD selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai sampai Rp
5 milyar
8. PEMUSNAHAN
 Pemusnahan BMD dilakukan apabila:
 tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak
dapat dipindahtangankan; atau terdapat alasan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pengelola Barang melakukan penelitian usulan Pemusnahan
a. Penelitian kelayakan pertimbangan dan alasan permohonan
pemusnahan barang milik daerah;
b. Penelitian data administratif; dan
c. Penelitian fisik
 Pemusnahan dilakukan dengan cara:
 Dibakar, dihancurkan, ditimbun, ditenggelamkan; atau cara lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
 Setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah
 Berdasarkan BA Pemusnahan, Pengelola Barang mengusulkan
penghapusan BMD
9. PENGHAPUSAN
Penjualan
Pemindahtanganan Tukar Menukar
Hibah
PMP

Tidak dapat digunakan

Tidak dapat dimanfaatkan


PENGHAPUSAN Pemusnahan
Tidak dapat dipindahtangankan

Pelaksanaan UU, seperti UU Kepabeanan,


selundupan, dll

Putusan Pemerintah
Pengadilan digugat, kalah,
Alasan lain hapuskan

Force majeure Bencana Alam,


Kebakaran
9. PENGHAPUSAN
 Definisi:
 tindakan menghapus BMD dari daftar barang dengan menerbitkan
surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan
pengguna dan/atau kuasa pengguna dan/atau pengelola dari
tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada
dalam penguasaannya

 Tujuan Penghapusan :
1. Menghindari biaya pemeliharaan yang lebih besar;
2. Mengurangi penggunaan ruangan untuk gudang/tempat
penyimpanan barang-barang rusak, tidak terpakai, dan
kadaluwarsa;
3. Mengurangi beban dalam penatausahaan barang.
9. PENGHAPUSAN
Penghapusan BMD meliputi:
1. Penghapusan berdasarkan Surat Keputusan Penghapusan dari
Kepala Daerah (setelah disetujui DPRD):
a. Untuk tanah dan/atau bangunan; atau
b. Untuk selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih
dari Rp 5 milyar
2. Penghapusan selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai
kurang dari Rp 5 milyar:
a. Penghapusan Barang Pengguna / Kuasa Pengguna.
 Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan dari Pengelola Barang
(setelah disetujui Kepala Daerah).
b. Penghapusan Barang Pengelola
 Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan dari Kepala Daerah.
10. PENATAUSAHAAN
PEMBUKUAN
 Pembukuan meliputi:
a. Daftar Barang Pengguna / Kuasa Pengguna
b. Daftar Barang Pengelola
c. Daftar BMD
 Merupakan rekapitulasi Daftar Barang Pengelola dan Daftar Barang
Pengguna
 Format pencatatan barang :
1. KIB A – Tanah
2. KIB B – Peralatan dan mesin
3. KIB C – Gedung dan bangunan
4. KIB D – Jalan, Irigasi dan Jaringan
5. KIB E – Aset tetap lainnya
6. KIB F – Kontruksi dalam pengerjaan
7. KIR (Kartu Inventaris Ruangan)
INVENTARISASI
 Pengertian
adalah tindakan untuk melakukan penghitungan, pengurusan,
penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan data dan pelaporan
barang milik daerah dalam unit pemakaian

 Periode pelaksanaan:
 Inventarisasi paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun;
 Inventarisasi persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan dilakukan
setiap tahun
Laporan hasil inventarisasi disampaikan kpd Pengelola
Barang
INVENTARISASI
Inventarisasi dilakukan untuk :
1. Memberikan keyakinan fisik atas barang yang terdapat dalam dokumen
invetaris;
2. Mengetahui kondisi terkini barang,;
3. Tercapainya tertib administrasi:
 Untuk barang yang sudah rusak berat dapat diusulkan untuk dilakukan
penghapusan,
 Pertanggungjawaban atas barang-barang yang tidak diketemukan/
hilang,
 Pencatatan barang-barang yang belum dicatat dalam dokumen
inventaris;
4. Melakukan pendataan atas masalah yang muncul, seperti sengketa
tanah, kepemilikan yang tidak jelas, inventaris yang dikuasai pihak ketiga;
5. Memberikan informasi nilai aset daerah sebagai dasar penyusunan
Neraca Awal Daerah.
INVENTARISASI
Sasaran inventarisasi  BMD yang:
1. Dibeli/ diperoleh dengan seluruhnya dari dana APBD;
2. Dibeli/ diperoleh dengan sebagian dari dana APBD;
3. Dibeli/ diperoleh dari dana di luar APBD, misalnya
barang hibah, hasil sitaan, dll; dan
4. Belum jelas pemiliknya tetapi dikuasai dan dikelola
oleh pemerintah daerah
REKONSILIASI
BARANG MILIK DAERAH

37
REKONSILIASI

 Rekonsiliasi adalah pencocokan data antara


pihak-pihak terkait sehingga dapat dijelaskan
apa yang menjadi perbedaan di antara dua
catatan para pihak-pihak terkait tersebut.

38
REKONSILIASI ASET

 Dilakukan minimal pada akhir juni, oktober dan


desember tahun berjalan
 PPK SKPD bertemu dengan
pengurus/penyimpan barang untuk
mencocokkan data aset tetap masing-masing.
Setiap jenis aset tetap dicocokkan

39
KENDALA DI LAPANGAN

 Adanya konstruksi dalam pengerjaan yang telah diakui oleh bagian akuntansi namun belum dicatat
oleh pengurus/penyimpan barang.
 Perbedaan nilai perolehan yang dicatat di antara kedua pihak yang disebabkan adanya:
1. biaya adminisrasi umum yang telah diatribusikan oleh PPK SKPD ke masing-masing aset
tetap, sedangkan pengurus/penyimpan barang tidak mencatat hal itu.
2. kesalahan penganggaran dimana terdapat pengadaan non aset tetap yang dianggarkan
dalam belanja modal, dimana PPK SKPD tidak dapat memilah rinciannya.
 Perolehan aset tetap yang dianggarkan dari belanja tak terduga seperti pembangunan jalan dan
jembatan dalam rangka tanggap darurat bencana, yang tidak dicatat oleh PPK SKPD.
 Penerimaan atau pemberian dari hibah yang disebabkan salah satu pihak belum mencatatnya.
 Kesalahan pengelompokan, misalnya salah satu pihak mencatat sebagai peralatan dan mesin,
sedang pihak lainnya mencatat sebagai aset tetap lainnya atau aset lainnya.
 Adanya hasil penilaian kembali aset tetap yang telah dicatat koreksinya oleh PPK SKPD, tetapi
belum dilakukan oleh pengurus/penyimpan barang.

40
MONITORING
BARANG MILIK DAERAH

41
PERMASALAHAN UTAMA

• Penyerapan anggaran belanja modal sebagian


besar terrealisasi pada akhir tahun berjalan

• Pekerjaan yang di”kebut”

• Pekerjaan terlambat

42
MONITORING

• Memeriksa apakah ada kontrak yang terlambat


atau berpotensi terlambat
• Penyelesaian kerugian negara atas temuan
aset daerah tahun sebelumnya
• Mengantisipasi risiko penyimpangan atas
meningkatnya realisasi pencairan kontrak

43
PELAPORAN
 Kuasa Pengguna Barang
a. Menyusun Laporan Barang Kuasa Pengguna semesteran dan
tahunan
 Pengguna Barang
a. Menerima Laporan Barang dari Kuasa Pengguna Barang
b. Menyusun Laporan Barang Pengguna semesteran dan tahunan
c. Menyusun Neraca SKPD
 Pengelola Barang
a. Menyusun Laporan Barang Pengelola semesteran dan tahunan
b. Menerima Laporan Barang dari Pengguna Barang
c. Menyusun Laporan BMD
d. Menyusun Neraca Pemda
11. PEMBINAAN, PENGENDALIAN & PENGAWASAN

 Pembinaan  Mendagri
 Kemendagri melakukan pembinaan dan menetapkan kebijakan
pengelolaan BMD
 Pembinaan melalui kegiatan melalui pemberian pedoman, bimbingan,
pelatihan, dan supervisi.
 Pengendalian dan Pengawasan
 Pengendalian merupakan kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan
agar pekerjaan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana.
 Pengawasan merupakan kegiatan untuk mengetahui dan menilai
kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan/atau
kegiatan, agar sesuai peraturan perundangundangan
 Dilaksanakan oleh:
a. Pengguna Barang melalui pemantauan dan penertiban
b. Pengelola Barang melalui pemantauan dan investigasi
PENGENDALIAN & PENGAWASAN

 Pengguna Barang melakukan pemantauan dan


penertiban terhadap penggunaan,
pemanfaatan, pemindahtanganan,
penatausahaan, pemeliharaan, dan
pengamanan BMD
 Pengelola Barang melakukan pemantauan dan
investigasi atas pelaksanaan penggunaan,
pemanfaatan, dan pemindahtanganan BMD,
dalam rangka penertiban penggunaan,
pemanfaatan, dan pemindahtanganan BMD
12. GANTI RUGI

 Kerugian daerah akibat kelalaian,


penyalahgunaan/ pelanggaran hukum atas
pengelolaan barang milik daerah diselesaikan
melalui tuntutan ganti rugi (TGR).
 Setiap pihak yang mengakibatkan kerugian
daerah dapat dikenakan sanksi
 Tuntutan ganti Rugi:
 TGR barang tidak dapat berdasarkan sangkaan/dugaan, akan tetapi
berdasarkan kenyataan yang sebenarnya dan dalam pelaksanaanya
tidak perlu menunggu Keputusan Pengadilan Negeri.
 Pengantian kerugian sedapat mungkin diusahakan dengan jalan/upaya
damai
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai