Anda di halaman 1dari 12

Teori Pelarut dan Transport

Transmembran.
DISUSUN OLEH :
1. NOVIYANTI ZEGA
2. SARI KRISTINA PASARIBU
3. RISNA DEWI
4. EFNI SUSANTI
5. IVVA MUAIDAH
6. M. DEDDY HARFIANSYAH
7. ZULFAN SAPUTRA
Membran Sel
• Membran sel merupakan lapisan yang
melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran
sel membungkus organel-organel dalam sel.
Membran sel juga merupakan alat
transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan
keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah
dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki
permeabilitas tertentu sehingga tidak semua
molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh
Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran
merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang
dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein
membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi
dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana
komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam
berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel
antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol
Fungsi Membran Sel

Salah satu fungsi dari membran sel adalah


sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran
sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air,
etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa),
ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam
Mekanisme Transport Pada Membran
Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik,
sehingga tidak dapat ditembus oleh molekul-molekul
polar dan substansi yang larut dalam air. Transpor
materi-materi yang rarut dilam air dan bermuatan
diperankan oleh protein integral membran. Transpor
molekul – molekul kecil, Segala aktivitas terjadi dalam
sel, sehingga fungsi jaringan pun dapat dilakukan
dengan baik. Tentunya di sini ada hubungan antara sel
satu dengan yang lain, terutama dalam hal transpor
zat-zat untuk proses metabolisme tumbuhan. Zat-zat
tersebut keluar masuk sel dengan melewati membran
sel.
Transport Molekul-Molekul Kecil
1. Transport Pasif
Dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi larutan di antara
kedua sisi membran. Pada transpor pasif tidak memerlukan energi
metabolik.
Transpor pasif dibedakan menjadi tiga, yaitu difusi sederhana (simple
diffusion), difusi dipermudah atau difasilitasi (facilitated diffusion), dan
osmosis.
2. Transport Pasif
Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan
gradien konsentrasi (Hipotonis->Hipertonis). Transpor aktif sangat
diperlukan untuk memelihara keseimbangan molekul-molekul di dalam
sel. Sumber energi untuk transpor aktif adalah ATP (adenosin trifosfat).
Transpor aktif hampir sama dengan difusi terfasilitasi. Namun berbeda pada
protein pembawa (carrier protein) saat transpor aktif, yang harus
menggunakan energi agar bisa melakukan transportasi melawan konsentrasi.
Terdapat tiga protein transporter yang terlibat dalam
transport aktif :
· Uniport, yaitu pergerakan ion tunggal dalam satu
arah, misalnya protein pengikat kalsium terdapat dalam
membrane plasma dan RE pada sel-sel yang aktif
mentransport ion Ca2+ dari daerah konsentrasi tinggi baik
dari dalam maupun luar RE
· Symport, yaitu pergerakan dua jenis ion dalam arah
yang sama. Misalnya, pengambilan asam amino dari usus
halus ke sel-sel yang membatasinya memerlukan
pengikatan ion Na+ dan asam amino secara bersamaan ke
protein transporter yang sama.
· Antiports, yaitu pergerakan dua ion pada arah yang
berlawanan. Satu ke luar dan yang lain ke dalam sel.
Misalnya, banyak sel yang memiliki pompa Na-K yang
menggerakkan Na+ ke luar sel dan K+ ke dalam sel.
Transport Molekul-molekul Besar (Transport
Vesikuler)
• Molekul-molekul besar seperti protein, polinukleotida, dan
polisakarida tidak akan dapat menembus membran dengan cara-cara
seperti pada pengangkutan molekul-molekul kecil. Akan tetapi, sel
memiliki kemampuan untuk memasukkan dan mengeluarkan
makromolekul. Bahkan beberapa jenis sel mampu menelan partikel.
• Pemasukan makromolekul ke dalam sel melibatkan pembentukan
vakuola atau vesikel endositik dengan cara endositosis. Ukuran
vakuola yang terbentuk tergantung pada materi yang dimasukkan.
Berdasarkan ukuran vakuolanya, endositosis dibedakan atas
pinositosis dan fagositosis.
• Pada pinositosis, materi yang masuk berupa larutan dan vakuola
endositik yang terbentuk berukuran kecil, yaitu kurang dari 150 nm.
Vakuola yang terbentuk pada pinositosis dinamakan pinosom. Pada
fagositosis, materi yang dimasukkan ke dalam sel berupa partikel dan
vakuola yang terbentuk berukuran kurang dari 250 nm. Vakuola
yang terbentuk pada fagositosis dinamakan fagosom.
Pada transport Vesikuler terbagi menjadi :
A. Endositosis
Merupakan proses masuknya partikel atau sel kecil ke dalam
suatu sel. Membran pada awalnya membentuk lekukan karena
desakan dari pertikel yang akan masuk tersebut.
Setelah lekukan terlepas, maka akan membentuk vesikel yang
kalau it berbentuk nutrisi akan langsung masuk ke sistem
didalam sel, namun jika benda asing akan langsung dicerna
lisosom dengan menggunakan enzim pencernaan lain. Ada
beberapa macam endositosis, diantaranya adalah:
1. Phagocytosis
Disebut sebagai proses penelanan yang kerap kali
dijumpai pada amoeba dan leukosit. Membran memiliki
peran untuk sangat peka terhadap benda, nutrisi atau benda
asing yang akan masuk sel. Sehingga seketika itu juga akan
membentuk lekukan yang akan menelan partikel tersebut.
Partikel yang terselubung oleh membran itu kemudian membentuk vesikel yang akan
melepaskan diri dan menuju kedalam sel.

2. Pinocytosis
Reseptor membran plasma akan menempel sehingga terjadi lekukan. Lekukan lama-
kelamaan semakin dalam dan membentuk kantung. Kantung yang terlepas akan
berada dalam sitoplasma. Kantung ini disebut gelembung pinositosis. Gelembung
pinositosis akan mengerut dan pecah menjadi gelembung kecil-kecil kemudian
bergabung menjadi gelembung yang lebih besar. Pinositosis biasanya disebut sebagai
peminuman zat yang bentuknya cair.
3. Pinocytosis Terfasilitasi
Proses yang hampir sama dengan pinositosis, hanya saja pada saat gelembung
pinositosis kecil meninggalkan permukaan membran, vesikel akan langsung
bergabung dan berikatan dengan protein pembawa yang terbentuk bersama vesikel
B. Eksositosis
Eksositosis adalah proses keluarnya suatu zat ke luar sel. Proses ini dapat
Anda lihat pada proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, misalnya proses
pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam tubuh merupakan
proses eksositosis. Sel-sel yang mengeluarkan protein akan berkumpul di
dalam badan golgi. Kantong yang berisi protein akan bergerak ke arah
permukaan sel untuk mengosongkan isinya.

Merupakan proses keluarnya partikel atau zat dari suatu sel


Contoh :
Pengeluaran bahan-bahan untuk membentuk kitin, yang digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan dinding sel jamur.

Anda mungkin juga menyukai