Presentation 2
Presentation 2
Putri
Putri Eka Utari
Eka Utari
1608320147
1308260076
2016
BAB I
Pendahuluan
Secara umum gangguan berkemih yang disebut
mengompol dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu
enuresis dan inkontinensia urin. Enuresis dianggap
sebagai akibat maturasi proses berkemih yang
terlambat, umumnya tidak ditemukan kelainan organik
yang nyata sebagai penyebab. Inkontinensia urin
didefinisikan sebagai pengeluaran urin yang terjadi
tanpa kontrol (involunter) meskipun si pasien berusaha
sekuat mungkin menahannya, kencing bisa menetes dan
tidak lampias, terjadi seketika.
Beberapa Bentuk Enuresis
Enuresis Primer
Enuresis Sekunder
Enuresis Nocturnal
Enuresis Diurnal
BAB II
Pembahasan
Enuresis adalah suatu gangguan yang ditandai oleh
buang air seni tanpa kehendak, pada siang dan/atau
malam hari, yang seharusnya pada saat itu
pengendalian kandung kemih yang diharapkan sudah
tercapai.
Etiologi
Genetik
Faktor Tidur
Epidemiologi
Menurut Tanagho, anak perempuan dengan kandung
kemih normal lebih cepat dapat mengontrol buang air
kecilnya daripada anak laki-laki. Pada usia 6 tahun 10%
masih mengalami nocturnal enuresis, bahkan pada usia 14
tahun sebanyak 5% juga masih ada yang mengalami
nocturnal enuresis. Didapati 50% kasus mengalami
keterlambatan pematangan sistem saraf dan
myoneurogenik intrinsik kandung kemih, 30% kasus
dipengaruhi keadaan psikologis, dan 20% lainnya
disebabkan oleh penyakit-penyakit organik. Dan biasanya
nocturnal enuresis fungsional berhenti pada usia kurang
lebih 10 tahun.
Anatomi dan Fisiologi Normal
Kandung Kemih
Anatomi Kandung Kemih
Kandung kemih adalah organ muskular berongga yang berfungsi sebagai
penyimpanan urin. Pada laki-laki terletak tepat dibelakang simphisis pubis dan
didepan rektum, sedangkan kandung kemih wanita terletak dibawah uterus dan
didepan vagina. Kapasitas normal kandung kemih sebanyak 400-500 ml