Kompetensi Dasar :
1. Sejarah lahirnya (proses perumusan) Pancasila dan UUD 45
2. Nilai-nilai Pancasila dalam konteks sejarah
3. Bentuk-bentuk Implementasi nilai Pancasila dalam konteks
Perjuangan
Page 1
1. Proses Perumusan Pancasila & UUD 1945
Page 2
1
Kekalahan Jepang (Agustus 1945)
Page 3
2 Sidang BPUPKI 1 (29 Mei–1 Juni 1945)
Page 4
♣ Prof. Dr. Soepomo pada tgl 31 Mei 1945
1. Paham negara kebangsaan
2. Warga negara hendaknya tunduk kepada Tuhan dan supaya setiap
saat ingat kepada Tuhan
3. Sistem badan permusyawaratan
4. Ekonomi negara yang bersifat Asia Timur Raya
5. Hubungan antarbangsa yang bersifat Asia Timur Raya
♣ Ir. Soekarno pada tgl 1 Juni 1945
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan.
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. KeTuhanan yang berkebudayaan.
Page 5
3 Piagam Jakarta (22 juni 1945)
Page 6
3 Sidang BPUPKI 2 (10-16 Juli 1945)
Page 7
4 Sidang PPKI 1 (18 Agustus 1945)
Page 8
2. Nilai-nilai Pancasila dlm Konteks Sejarah
Zaman Prasejarah
Zaman Kerajaan
Zaman Penjajahan
Kebangkitan Nasional
Era Reformasi
Page 9
A. Zaman Prasejarah
a. Manusia telah hidup bersama-sama dengan manusia lainnya (nilai
kesatuan)
b. Pada zaman prasejarah telah menganut sistem kepercayaan (nilai
ketuhanan)
A. Zaman Kerajaan
a. Kerajaan Kutai menampilkan nilai sosial, politik dan ketuhanan
dalam bentuk pemerintahan kerajaan, kenduri dan sedekah kepada
para brahmana.
b. Hubungan perdagangan kerajaan Sriwijaya dengan kerajaan lain (nilai
persatuan)
c. Pembuatan patung-patung suci masa kerajaan Sriwijaya (nilai
ketuhanan)
d. Cita-cita kerajaan Sriwijaya “marvuat vanua Criwijaya siddhayarta
subhiksa’ ( cita-cita yang adil dan makmur ).
e. “Bhineka Tunggal Ika Taha Hana Dharma Mangrua” yg artinya
persatuan dan toleransi agama.
f. Hubungan baik raja Hayam Wuruk dgn kerajaan lainnya (nilai
musyawarah)
Page 10
Lanjutan..
C. Kebangkitan Nasional
a. Munculnya organisasi perjuangan kemerdekaan (seperti : Serikat
Dagang, PNI, dsb) dg tujuan jelas yaitu Indonesia Merdeka
b. Diadakannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang
menyatakan satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air Indonesia.
C. Zaman Penjajahan
Ketika Jepang terdesak sekutu, Jepang menganjurkan untuk membentuk
BPUPKI (Dokuritsu Zyumbi Tioosakai). Pada hari itu diumumkan
Dr.KRT. Rajiman Widyodiningrat sebagai ketua (Kaicoo) yang kemudian
mengusulkan bahwa sidang BPUPKI membahas tentang dasar negara.
Page 11
C. Pancasila Pasca Indonesia Merdeka
♣ Pasca kemerdekaan, aktualisasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara seolah mengalami kemorosotan.
♣ Meski demikian, Pancasila tidak mengalami pergeseran dalam setiap
konstitusi yang dihasilkan sebagai respon atas pergolakan politik.
♣ Artinya tidak ada usaha untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara
yang diletakkan pada saat persiapan (tanggal) kemerdekaan Indonesia.
Page 12
ORDE LAMA
1945-1950 ; 1950-1959 ; 1956-1965
ORDE BARU
REFORMASI
Page 13
ORDE LAMA
1. Orde Lama Periode 1945-1950
› Dalam kehidupan politik, sila keempat yg mengutamakan musyawarah & mufakat
tidak dapat dilaksanakan, sebab demokrasi yg diterapkan demokrasi parlementer,
dimana presiden sebagai kepala negara, sedang kepala pemerintahan dipegang
Perdana Menteri.
› Kesimpulannya walaupun konstitusi yg digunakan adalah Pancasila dan UUD 1945
yg presidensiil, namun dalam praktek kenegaraan system presidensiil tak dapat
diwujudkan.
2. Orde Lama Periode 1950-1959
► Walaupun dasar negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila keempat bukan
berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting).
► Selama periode Pancasila diarahkan sebagai ideology liberal yg ternyata tidak
menjamin stabilitas pemerintahan
3. Periode 1956-1965 / Periode Demokrasi Terpimpin
♣ Demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah
nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada kekuasaan pribadi presiden Soekarno.
♣ Terjadilah berbagai penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi.
♣ Kesimpulan yang ditarik adalah Pancasila telah diarahkan sebagai ideology otoriter,
konfrotatif dan tidak memberi ruang pada demokrasi bagi rakyat.
Page 14
ORDE BARU
Page 15
ERA REFORMASI
• Berupaya mengoreksi penyelewengan yang dilakukan oleh Orde Baru
termasuk juga Orde Lama
• Hak-hak rakyat mulai dikembangkan dalam tataran elit maupun tataran
bawah.
• Rakyat bebas berserikat dan berkumpul dengan mendirikan partai politik,
LSM, dll.
• Penegakan hukum mulai lebih baik daripada masa Orba.
• Namun, sangat disayangkan para elit politik yang mengendalikan
pemerintahan dan kebijakan kurang konsisten dalam penegakan hukum.
• Dalam bidang sosial budaya, disatu sisi kebebasan berbicara, bersikap, dan
bertindak amat memacu kreativitas masyarakat. Namun, di sisi lain justru
menimbulkan semangat primordialisme. Benturan antar suku, antar umat
beragama, antar kelompok, dan antar daerah terjadi dimana-mana.
• Kriminalitas meningkat dan pengerahan masa menjadi cara untuk
menyelesaikan berbagai persoalan yang berpotensi tindakan kekerasan.
Page 16