Anda di halaman 1dari 16

CHILLER

Oleh :
M. Syahrawi
Try Yuliarti
Yunia Sari F.

4 KB

Dosen Pembimbing :
Endang Supraptiah, S.T, M.T.
PENGERTIAN CHILLER

Chiller adalah alat perpindahan panas yang


menggunakan sistem pendingin untuk
menghilangkan panas dari beban proses dan
mengalihkan atau melepaskan panas ke
lingkungan.
Fungsi chiller sendiri umumnya digunakan untuk
menurunkan suhu semua jenis peralatan dan proses
seperti untuk mesin injeksi, peralatan pengelasan, kilang
minyak, stasiun pembangkit listrik, pabrik kimia dan
pabrik makanan dan minuman. Bahkan hanya untuk
mendinginkan air minum ke tingkat yangdiinginkan.
Cara Kerja dan Pengelompokan
Chiller
Chiller terdiri dari reservoir yang diisi dengan cairan seperti air atau
campuran etilen glikol dimana sirkulasi air akan terus terjadi. Dalam aplikasi
bangunan khas, air dingin disirkulasikan ke penangan udara atau sekarang
balok pendingin yang semakin banyak digunakan untuk mentransfer panas
dari udara ke air, atau sebaliknya, mentransfer pendinginan dari air ke udara
bangunan.
Ada dua jenis media pendingin chiller, yakni dengan
menggunakan pendingin udara dan air. Kondensor udara
didinginkan dengan memanfaatkan udara, sedangkan
kondensor air didinginkan dengan menggunakan sumber
air. Pendingin air umumnya digunakan untuk keperluan
pendiginan di dalam gedung dan menggunakan menara
pendingin, kolam, atau sungai yang terletak di dekat
gedung untuk melepaskan panas air dari kondensor.
Pengelompokan Chiller
1. Absorption Chiller
2. Vapor Compression Chiller
Jenis Chiller dilihat dari Sistem Pendinginan

Air Cooled Chiller Water Cooled Chiller

Perbedaan antara Air Cooled Chiller dan Water


Cooled Chiller.

Efisiensi rendah Effisiensi tinggi


Waktu pemasangan cepat. Waktu pemasangan lama.
Biaya perawatan rendah. Biaya perawatan tinggi.
Jenis Chiller

• Air cooled Chiller (ACC)


Komponen utama dari 1 unit ACC adalah 2 kompresor
atau lebih, dengan katup ekspansi dan evaporator
berada dalam unit utama, termasuk kondensornya.
Evaporator mendinginkan air dan air dingin disirkulasi
kesetiap tingkat melalui alat pengatur udara (air
handling unit) atau disingkat AHU. Dari AHU dengan
blower besar menyalurkan udara dingin, yang
diperoleh dari hembusan melalui pipa-pipa aliran air
dingin unit utama diatas, keruangan yang akan
dikondisikan. Udara dingin yang masuk kedalam
ruangan dari AHU ini diatur dengan diffuser yang ada
disetiap ruangan, Atau kadang-kadang dengan pipa-
pipa langsung keruangan melalui alat kipas koil (Fan
coil unit) atau disingkat FCU.
Jenis Chiller

• Water cooled Chiller


Mesin refrigerasi dengan pendinginan
air (water cooled chiller), pada
prinsipnya hampir sama dengan
Mesin refrigerasi pendinginan udara
(air cooled chiller) dalam distribusi
udara dingin melalui AHU atau FCU.
Perbedaan utamanya adalah
pendinginan refrigerannya, bukan
dengan udara, tetapi dengan air,
dimana airnya didinginkan melalui
menara air atau cooling tower. Mesin
refrigerasi dengan pendinginan air,
pada umumnya ditempatkan dalam
lantai bawah (basement) suatu
bangunan.
Cara Menghitung Kapasitas Chiller

Untuk menghitung kapasitas pendinginan


dari sebuah mesin pendingin (chiller) atau
refrigerator, diperlukan beberapa data.
Data tersebut adalah temperatur air
pendingin (chilled cooling water) yang
masuk ke mesin, temperatur air pendingin
yang kita perlukan dan laju alir air
pendingin.
Cara Menghitung Kapasitas Chiller

• Langkah-1. Menghitung selisih temperatur (dT) antara


air pendingin yang masuk chiller dan temperatur air
pendingin yang kita perlukan.
• Langkah-2. Menghitung panas yang harus diserap
oleh chiller dalam BTU per jam, yaitu: laju alir (gallon
per jam) x 8.33 x dT
• Langkah-3. Hitung kapasitas pendinginan dalam tons:
panas yang harus diserap (BTU/jam) ÷ 12,000
• Langkah-4. Tambahkan allowance (oversize) kapasitas
pendinginan dari kondisi ideal yang dihitung di
Langkah-3 sebesar 20% (ton): Tons x 1.2.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai