0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan16 halaman
Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem pendinginan untuk menghilangkan panas dari beban proses dan lingkungan. Terdapat dua jenis chiller berdasarkan media pendinginnya, yaitu chiller pendinginan udara dan chiller pendinginan air. Chiller digunakan untuk menurunkan suhu peralatan industri dan bangunan dengan cara menghitung kapasitasnya berdasarkan selisih temperatur, laju aliran air, dan panas yang harus diserap.
Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem pendinginan untuk menghilangkan panas dari beban proses dan lingkungan. Terdapat dua jenis chiller berdasarkan media pendinginnya, yaitu chiller pendinginan udara dan chiller pendinginan air. Chiller digunakan untuk menurunkan suhu peralatan industri dan bangunan dengan cara menghitung kapasitasnya berdasarkan selisih temperatur, laju aliran air, dan panas yang harus diserap.
Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem pendinginan untuk menghilangkan panas dari beban proses dan lingkungan. Terdapat dua jenis chiller berdasarkan media pendinginnya, yaitu chiller pendinginan udara dan chiller pendinginan air. Chiller digunakan untuk menurunkan suhu peralatan industri dan bangunan dengan cara menghitung kapasitasnya berdasarkan selisih temperatur, laju aliran air, dan panas yang harus diserap.
menggunakan sistem pendingin untuk menghilangkan panas dari beban proses dan mengalihkan atau melepaskan panas ke lingkungan. Fungsi chiller sendiri umumnya digunakan untuk menurunkan suhu semua jenis peralatan dan proses seperti untuk mesin injeksi, peralatan pengelasan, kilang minyak, stasiun pembangkit listrik, pabrik kimia dan pabrik makanan dan minuman. Bahkan hanya untuk mendinginkan air minum ke tingkat yangdiinginkan. Cara Kerja dan Pengelompokan Chiller Chiller terdiri dari reservoir yang diisi dengan cairan seperti air atau campuran etilen glikol dimana sirkulasi air akan terus terjadi. Dalam aplikasi bangunan khas, air dingin disirkulasikan ke penangan udara atau sekarang balok pendingin yang semakin banyak digunakan untuk mentransfer panas dari udara ke air, atau sebaliknya, mentransfer pendinginan dari air ke udara bangunan. Ada dua jenis media pendingin chiller, yakni dengan menggunakan pendingin udara dan air. Kondensor udara didinginkan dengan memanfaatkan udara, sedangkan kondensor air didinginkan dengan menggunakan sumber air. Pendingin air umumnya digunakan untuk keperluan pendiginan di dalam gedung dan menggunakan menara pendingin, kolam, atau sungai yang terletak di dekat gedung untuk melepaskan panas air dari kondensor. Pengelompokan Chiller 1. Absorption Chiller 2. Vapor Compression Chiller Jenis Chiller dilihat dari Sistem Pendinginan
Air Cooled Chiller Water Cooled Chiller
Perbedaan antara Air Cooled Chiller dan Water
Cooled Chiller.
Efisiensi rendah Effisiensi tinggi
Waktu pemasangan cepat. Waktu pemasangan lama. Biaya perawatan rendah. Biaya perawatan tinggi. Jenis Chiller
• Air cooled Chiller (ACC)
Komponen utama dari 1 unit ACC adalah 2 kompresor atau lebih, dengan katup ekspansi dan evaporator berada dalam unit utama, termasuk kondensornya. Evaporator mendinginkan air dan air dingin disirkulasi kesetiap tingkat melalui alat pengatur udara (air handling unit) atau disingkat AHU. Dari AHU dengan blower besar menyalurkan udara dingin, yang diperoleh dari hembusan melalui pipa-pipa aliran air dingin unit utama diatas, keruangan yang akan dikondisikan. Udara dingin yang masuk kedalam ruangan dari AHU ini diatur dengan diffuser yang ada disetiap ruangan, Atau kadang-kadang dengan pipa- pipa langsung keruangan melalui alat kipas koil (Fan coil unit) atau disingkat FCU. Jenis Chiller
• Water cooled Chiller
Mesin refrigerasi dengan pendinginan air (water cooled chiller), pada prinsipnya hampir sama dengan Mesin refrigerasi pendinginan udara (air cooled chiller) dalam distribusi udara dingin melalui AHU atau FCU. Perbedaan utamanya adalah pendinginan refrigerannya, bukan dengan udara, tetapi dengan air, dimana airnya didinginkan melalui menara air atau cooling tower. Mesin refrigerasi dengan pendinginan air, pada umumnya ditempatkan dalam lantai bawah (basement) suatu bangunan. Cara Menghitung Kapasitas Chiller
Untuk menghitung kapasitas pendinginan
dari sebuah mesin pendingin (chiller) atau refrigerator, diperlukan beberapa data. Data tersebut adalah temperatur air pendingin (chilled cooling water) yang masuk ke mesin, temperatur air pendingin yang kita perlukan dan laju alir air pendingin. Cara Menghitung Kapasitas Chiller
• Langkah-1. Menghitung selisih temperatur (dT) antara
air pendingin yang masuk chiller dan temperatur air pendingin yang kita perlukan. • Langkah-2. Menghitung panas yang harus diserap oleh chiller dalam BTU per jam, yaitu: laju alir (gallon per jam) x 8.33 x dT • Langkah-3. Hitung kapasitas pendinginan dalam tons: panas yang harus diserap (BTU/jam) ÷ 12,000 • Langkah-4. Tambahkan allowance (oversize) kapasitas pendinginan dari kondisi ideal yang dihitung di Langkah-3 sebesar 20% (ton): Tons x 1.2. THANK YOU