Anda di halaman 1dari 14

GAGAL GINJAL KRONIK

By kelompok 2
Pengertian
Gagal Ginjal Kronik adalah gangguan fungsi renal yang progresif dan
irreversible di mana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit, menyebabkan uremia/ retensi urea dan sampah nitrogen
lain dalam darah (Smeltzer & Bare, 2001)

Penyakit ginjal kronik (CKD) didefinisikan sebagai kerusakan ginjal


yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau
fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus
(glomerular filtration rate/GFR) dengan manifestasi kelainan
patologis atau terdapat tanda-tanda kelainan ginjal, termasuk
kelainan dalam komposisi kimia darah, atau urin, atau kelainan
radiologis (wibowo, 2010).
Stadium Gagal Ginjal Kronik
1. Stadium Pertama
Kreatinin & ureum (N)
Individu belum merasakan adanya gejala
(asymptomatik)
Diketahui hanya dengan pemeriksaan GFR
yg seksama
Stadium ini dikenal dengan stadium
penurunan cadangan ginjal

3
Lanjutan ...
2. Stadium Kedua
Jaringan ginjal yang rusak mencapai 75%
Kreatinin & ureum plasma mulai diatas (N)
 azotemia masih ringan
Gejala lain : nocturia & poliuria akibat
menurunnya kemampuan pemekatan urine
Stadium ini dikenal dengan stadium
insufisiensi ginjal

4
Lanjutan ...
3. Stadium Ketiga (Stadium Akhir)
 end stage renal failure / stadium uremia
Jaringan ginjal yang rusak mencapai 90%
(nephron yg masih berfungsi tinggal ±
200.000
Kreatinin & ureum plasma meningkat scr
mencolok
Individu sudah merasakan adanya gejala-
gejala akibat ginjal tidak lagi mampu
mempertahankan homeotasis

5
Etiologi
Penyebab CKD menurut Price dan Wilson (2006) antara lain :
1. Penyakit infeksi: pielonefritis kronik atau refluks, nefropati,
tubulointestinal.
2. Penyakit peradangan: glomerulonefritis.
3. Penyakit vaskuler hipertensi: nefrosklerosis maligna, nefrosklerosis
benigna, stenosis arteria renalis.
4. Gangguan jaringan ikat: lupus eritematosus sistemik, poliarteritis
nodosa, sklerosis sistemik progresif.
5. Gangguan kongenital dan hederiter: penyakit ginjal polikistik hederiter,
asidosis sistemik progresif.
6. Penyakit metabolik: diabetes melitus, gout, hiperparatiroidisme,
amiloidosis.
7. Nefropati toksik: penyalahgunaan analgesik, nefropati timah.
8. Nefropati obstruktif karena obstruksi saluran kemih karena batu,
neoplasma, fibrosis retroperitoneal, hipertrofi prostat, striktur uretra,
anomali kongenital leher vesika urinarian dan uretra.
Manifestasi Klinis
Menurut Smeltzer dan Bare (2002) tanda dan gejala penyakit ginjal kronik
didapat antara lain :
1. Kardiovaskuler: hipertensi, pitting edema (kaki, tangan, sekrum), edema
periorbital, pembesaran vena leher.
2. Integumen : warna kulit abu-abu mengkilat, kulit terang dan bersisik,
pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar.
3. Pulmoner : krekles, sputum kental dan liat, napas dangkal, pernafasan
kussmaul.
4. Gastrointestinal: nafas berbau amonia, ulserasi dan perdarahan pada
mulit, anoreksia, mual dan muntah, konstipasi dan diare, perdarahan dari
saluran GI.
5. Neurologi: kelemahan dan keletihan, konfusi, disorientasi, kejang,
kelemahan pada tungkai, rasa panas pada telapak kaki, perubahan
perilaku.
6. Muskuloskeletal: kram otot, kekuatan otot hilang, faktor tulang.
7. Reproduktif: amenore, atrofi testikuler.
Patofisiologi
Pada gagal ginjal kronis, fungsi ginjal menurun secara drastis
yang berasal dari nefron. Insifiensi dari ginjal tersebut sekitar
20%-50% dalam hal GFR (Glomerular Filtration Rate). Pada
penurunan fungsi rata-rata 50%, biasanya muncul tanda dan
gejala azotemia sedang, poliuri, nokturia, hipertensi, dan
sesekali terjadi anemia. Selain itu, selama terjadi kegagalan
fungsi ginjal, maka keseimbangan cairan dan eletrolit pun
terganggu. Pada hakikatnya tanda dan gejala gagal ginjal kronis
hampir sama dengan gagal ginjal akut, namun awitan waktunya
saja yang membedakan. Perjalanan dari gagal ginjal kronis
membawa dampak yang sistematik terhadap seluruh sistem
tubuh dan sering mengakibatkan komplikasi (Madara, 2008)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit gagal
ginjal kronis adalah (Baughman, 2000)
1. Penyakit tulang belakang
2. Penyakit kardiovaskuler
3. Anemia
4. Disfungsi seksual
Pemeriksaan Penunjang
Menurut (Doengoes, 2000:628) pada pasien Gagal Ginjal Kronik di
lakukan pemeriksaan, yaitu :
1. Kreatinin plasma meningkat, karena penurunan laju filtrasi
glomerulus.
2. Natrium serum rendah / normal.
3. Kalium dan fosfat meningkat.
4. Hematokrit menurun pada animia Hb : biasanya kurang dari 7-8 gr/dl.
5. GDA : PH : penurunan asidosis matabolik (kurang dari 7,2).
6. USG ginjal.
7. Pielogram retrograde.
8. Arteriogram ginjal.
9. Sistouretrogram.
10.EKG.
11. Foto rontgen.
12. SDM waktu hidup menurun pada defisiensi eritopoetin.
13. Urine
Penatalaksanaan Medis
Tujuan dari penatalaksanaan medis pada gagal ginjal kronik adalah
untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis tubuh selama
mungkin. Semua faktor yang berperan dalam terjadinya gagal ginjal
kronik dicari dan kemudian diatasi.

Selain itu tujuan penatalaksanaan adalah untuk menjaga keseimbangan


cairan dan elektrolit dan mencegah komplikasi-komplikasi untuk tubuh
sebagai berikut :
1. Dialisis
2. Koreksi hiperkalemi
3. Koreksi anemia
4. Koreksi asidosis
5. Pengendalian hipertensi
6. Transplantasi ginjal
Terima Kasih…....
Semoga Bermanfa’at

Sekian …..

Wassalam…..

14

Anda mungkin juga menyukai