Disusun oleh :
R. Zhafira Arrum P./12711015
Pembimbing :
dr. Hartanto, Sp. Rad
dr. Endrawati Tri Bowo, Sp. Rad, M. Sc
dr.Liyanto,Sp.Rad
Resume Anamnesis
Identitas Pasien
Nama : Tn. T
No.RM : 561424 Pasien datang ke IGD
Umur : 61 tahun RSUD Wonogiri pada
Pasien mengatakan bahwa
makannya tidak teratur.
Jenis Kelamin: L Jumat, 8 September 2017
pukul 13.00 dengan
Pasien suka makan
Alamat : Pracimantoro keluhan utama nyeri perut
gorengan, jarang
konsumsi buah dan sayur,
Agama: Islam kanan bawah sejak ± 3 hari
serta merokok setiap hari.
SMRS.
Pekerjaan: Petani
Riwayat Penyakit Sekarang Awalnya ± 1 minggu SMRS
Pasien masih mual namun
Keluhan utama: pasien mengeluh nyeri di
mulai berkurang, muntah
ulu hati (+),demam (+),
nyeri perut kanan bawah (-), demam (-), nafsu
mual muntah(+), nafsu
makan membaik
makan menurun(+)
Pulmo
KU : Tampak sakit sedang, CM Inspeksi: normochest , simetris, retraksi (-)
Tanda vital Palpasi : fremitus(+), krepitasi (-), massa (-)
TD : 95/53 Perkusi : sonor dikedua lapang paru
HR : 67x/menit Auskultasi: vesikuler (+), ronkhi (-),wheezing (-)
N : 67x/menit Cor
T : 37,2 BJ I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Status Generalisata
Abdomen
Kepala: Normocephal, alopesia (-), warna
rambut hitam Inspeksi: distensi (-),massa (-), skar (-)
Mata:Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) Auskultasi : bising usus (+)normal
Hidung: Deformitas (-), secret (-), Palpasi : supel (+), hepatomegali (-),splenomegali (-),
Mc.burney (+), rovsing sign (+), psoas sign (-),obturator
epistaksis (-) sign (-),murphy sign (+), nyeri ketok ginjal (-)
Leher: Limfadenopati servikal (-), Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
pembesaran tiroid (-)
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
Hb :15,4 g/dl Kimia Darah
Eritrosit :4,81 juta/µ GDS :104 mg/dl
Hmt :44,3 Ureum :19mg/dl
Lekosit :8,2 ribu/µ Kreatinin :0,61 mg/dl
Trombosit :150/µ SGOT :16 U/I
SGPT :17 U/I
Foto Polos Abdomen
•Appendicitis adalah infeksi pada appendiks karena tersumbatnya lumen oleh fekalith (batu
feses), hiperplasia jaringan limfoid, dan cacing usus.
Definisi
•Obstruksi lumen merupakan penyebab utama appendisitis. submukosa 60%, fekalith 35%,
benda asing 4%, dan sebab lainnya 1%
•Erosi membran mukosa appendiks dapat terjadi karena parasit seperti Entamoeba
Etiologi histolytica, Trichuris trichura dan Enterobius vermicularis.
Autonomy
•Dalam hal ini pasien telah dilakukan informed concent untuk
dilakukan operasi dan pasien menyetujuinya
Non-maleficence
•Dalam hal ini, dokter melakukan pengobatan yang tepat untuk
pasien. Indikasi dilakukan tindakan bedah adalah appendisitis
akut yang merupakan kegawatdaruratan bedah pada pasien
Aspek keislaman
“Memahami dan Menjelaskan Malpraktek Dalam Islam”
Definisi
امن
ِ ض ٌّ َّب َولَ ْم يُ ْعلَ ْم ِم ْنهُ ِط
َ فَ ُه َو،ب قَ ْب َل َذ ِل َك َ طبَ َ َم ْن ت
Sengaja
Ketidaksengajaan
Menimbulkan
(Khatha’)
Bahaya (I’tidâ’)
•Maksudnya adalah membahayakan
pasien dengan sengaja Misalnya, •Ketidaksengajaan adalah suatu
adanya perselisihan antara pelaku kejadian (tindakan) yang orang
malpraktek dengan pasien atau tidak memiliki maksud di
keluarganya.
dalamnya. Misalnya, tangan
dokter bedah terpeleset
sehingga ada anggota tubuh
pasien yang terluka.
Bentuk tanggung jawab mallpraktek
yang harus dilakukan oleh seorang
dokter
•Qishash ditegakkan jika terbukti bahwa dokter melakukan tindak malpraktek sengaja untuk
Qishash menimbulkan bahaya (i’tida’), dengan membunuh pasien atau merusak anggota tubuhnya,
dan memanfaatkan profesinya sebagai pembungkus tindak kriminal yang dilakukannya.