Anda di halaman 1dari 53

METABOLISME

AIR DAN MINERAL


 Cairan tubuh :
1. Intrasel
2. Ekstrasel :
 Plasma
 Cairan interstisiel
 Cairan limfe
 Cairan serebrospinal
INTAKE: OUTPUT :
 Metabolisme 300ml  GIT, kulit,paru/IWL

 Air minum 1000ml 1000ml


 Makanan 1200ml  Ginjal 1500ml

TOTAL 2500ml TOTAL 2500ml


 Pengarahan distribusi cairan
 Mempertahankan keseimbangan asam basa

Unit konsentrasi yang sama

Ekuivalen
(Eq/L → mEq/L)
 Mengukur BB (1 kg BB~1 lt air)
 Pengukuran distribusi cairan tubuh :
 Cairan tubuh total dengan : Deuterium oksida
(D2O), Tritium oksida
 Cairan ekstrasel dengan : evans blue
 Plasma/darah dengan : eritrosit (32P),
albumin (131Y)
 Cairan interstisiel : dg Manitol dan Inulin
(dikoreksi ±25% dari ekstrasel jaringan
penyambung padat dan tulang rawan)
 Tak terdisosiasi (urea, dextrose, kreatinin)
 Terdisosiasi → ion :
 Kation (Na+, K+, Ca++)
 Anion (Cl¯, HCO3¯, HPO4¯, SO4¯)
 mEq/L = mgr/L x valensi
BA
Contoh : 100 ml plasma mengandung 10 mgr Ca
(BA Ca 40, val 2)
Maka dalam plasma mengandung : 10x10x2 = 5
mEq/L Ca 40
Val Ca=2 tiap mmol Ca~5mEq
 Plasma mengandung 2 mEq/L Mg
BA Mg 24, val Mg 2
Berapa mgr/dl plasma?
 Cairan dan elektrolit disekresi ke GIT > 8L/hr
 Kehilangan air > elektrolit  cairan ekstrasel
> pekat  air dlm sel keluar
 Kehilangan elektrolit > air  air masuk ke
dalam sel
 Rehidrasi  - cairan
- elektrolit
 Pendahuluan
 Pembagian mineral berdasarkan kebutuhan
tubuh
 Kegunaan masing-masing mineral
 Elemen mineral anorganik yang berfungsi
dalam tubuh harus diperoleh dari diet
 Diet yang kurang cukup, akan menunjukkan
gejala defisiensi misalnya anemia, kretinism,
gondok dll.
 Fungsi mineral antara lain: proses sintesis,
aktivator reaksi-reaksi dalam tubuh,
komponen dalam sistem enzim dll
Lanjutan
 Mineral merupakan bagian senyawa
fisiologis penting, contoh
* Yod : tiroksin
* Fe : hemoglobin
* Zn : insulin
* Co : kobalamin (vitamin B12)
*S : tiamin, biotin, metionin,sistein dll.
* Ca : tulang
1. Jumlah besar (makro elemen): Ca, P, Mg,
Na, K, Cl, S: ≥ 100mg/hari
2. Jumlah kecil (mikro elemen = trace
element): Cu, Yod, Mn, Co, Zn, Fe, F, Mo
< 100mg/hari
3. Belum diketahui fungsinya: Cr, Cd, dll
4. Non esensial mikro elemen: As, Pb, Hg, Al,
Bo
 Esensial untuk pertumbuhan tanaman: P, K, N,
S, Co, Fe, Mg
 Prinsip yang harus diperhatikan:
- elemen-elemen yang ada di dalam tubuh
tidak mempunyai peran sendiri-sendiri
- kadang-kadang antara satu elemen dengan
elemen yang lain saling berhubungan
Contoh: Larutan Ringer: cairan yang sering
digunakan untuk aktivitas jaringan,
terdiri dari KCl, NaCl, CaCl2 MgCl
Fungsi Mineral
1. Struktural Ca, Mg, P, F
2. Terlibat dalam fungsi Na (ekstraseluler),
membran: kation utama cairan K (intraseluler)
ekstraseluler dan intraseluler
3. Sebagai gugus prostetis enzim Co, Cu, Fe, Mo, Se,
Zn
4. Diketahui esensial tetapi
fungsinya belum diketahui Si, Va, Ni
5. Tdp dalam diet dan diketahui Al, As, An, Bo, Br,
kalau berlebihan toksis Ce, Ge, Pb, Ag, Str
 Dalam tubuh terdapat paling banyak
diantara elemen lain ( 99% Ca dalam tubuh
terdapat sebagai komponen tulang dan gigi,
yang lain terdapat dalam kulit, darah)
 Protein diet sangat berpengaruh dalam
absorbsi Ca, protein diet tinggi Ca diet
yang diabsorbsi 15% sedang diet rendah
protein Ca yang diabsorbsi hanya 5% ,
absorbsi dilakukan secara transport aktif
 Dlm tulang 99%(± 1200 gr)
 Serum 9-11 mg%
 LCS 4,5-5 mg%
 Otot 70 mg%
 Syaraf 15 mg%
Kebutuhan :
 Pria/wanita>18 th 800 mg/hr
 Kehamilan (I,II,III) 1200 mg/hr
 Anak-anak <1 th 360-540 mg/hr
 Anak 1-18 bl 800-1200 mg/hr
600 gr protein dlm makanan  ekskresi Ca (lewat urin) 8x
lebih besar daripada bebas protein
 Absorbsinya dapat dihambat: asam fitat, asam
oksalat, asam fosfat, tanin tetapi distimulasi oleh
vitamin D, laktosa, protein
 Faktor-faktor yang mempengaruhi Ca dalam
usus
1. pH: alkalis: Ca sukar larut
asam : absorbsi baik
2. adanya fitat, oksalat, tannat, fosfat dalam diet
garam Ca yang sukar diabsorbsi
3. asam lemak bebas dalam usus sabun Ca
4. vitamin D memacu absorbsi
 Ca dalam plasma: 3 bentuk Ca: ion,
terikat protein, kompleks dengan
sitrat
 Fungsi Ca yang lain: penjendalan
darah, kontraksi otot
 Sumber utama : susu dan keju
 Ditemukan pd setiap sel
 ± 80% berikatan dg Ca
 10% bergabung dg lipid, protein, KH dll
 Hampir ditemukan dlm segala mcm makanan
 Terdapat dalam tiap sel tubuh
 Tidak hanya dalam senyawa anorganik
(tulang, gigi, darah) tetapi juga sebagai
senyawa organik juga (asam nukleat, kasein)
 ± 80% dalam tubuh dikombinasi dengan Ca
tulang dan gigi
 Sumber utama: keju, susu, telur dan daging
 Ikut serta reaksi kimia dalam darah
 Terlibat dalam sintesis asam deoksiribonukleat
 Mempertahankan keseimbangan asam basa
dalam tubuh
 Menyusun rangka pertumbuhan
 Terlibat dalam metabolisme otot, metabolisme-
antara karbohidrat, lipid, protein dan
metabolisme dalam otak
 Untuk aktivasi enzim
 Ada hubungan dengan absorbsi Ca dan
optimal rasio 1:1 bila asupan vitamin D
cukup
 Apabila metabolisme karbohidrat
meningkat maka fosfat dalam serum turun
 Defisiensi vitamin D fosfat serum
menurun berefek dalam kalsifikasi
tulang
 Tubuh mgd ± 21 gram
 70%bergab dg P & Ca
 Kation utama dlm jar lunak
 Peran : aktivator enzim, transport fosfat
 Kebutuhan : 300-350mg/hr
 Ekskresi : feses & urin
 Defisiensi  tremor, konvulsi, gangguan
tingkah laku
 ada antagonis Mg/Ca
 Contoh reaksi yang menggunakan Mg
1. heksokinase
glukosa glukosa 6-P
ATP, Mg++
2. untuk sintesis DNA dan RNA
 Mg mrpk komponen esensial klorofil

penting untuk kehidupan penting


untuk hewan
 Banyak terdapat dalam eritrosit
 Pada manusia menginduksi tidak berfung-
sinya neuromuskuler dengan ditandai
tremor dan konvulsi serta kadang-kadang
disertai gangguan perilaku
Sumber
 Kelapa, sereal, kacang-kacangan, sayuran
hijau, susu, daging
 Na,K,Cl dlm diet berupa garam dapur
 Kation utama cairan ekstrasel
 Sumber utama : NaCl
 Intake : 5-15 gram/hr
 Ekskrsi : urin (90-95%), feses, keringat
 Kadang Na serum tak menggambarkan Na
total
 Fungsi:
- membantu mempertahankan keseimbangan
asam basa tubuh
- membantu absorbsi glukosa
- diperlukan untuk aktivitas syaraf normal
 Defisiensi Na dapat disebabkan karena

- dehidrasi, muntah-muntah berat, diare


berat, banyak keluar keringat.
- Defisiensi berat dpt mengakibatkan shock
 Sumber: - makanan yg berasal dr hewan,

- garam dapur
Klorida (Cl)
 Ada hubungan dengan Na dalam diet
 Dalam tubuh banyak terdapat dalam cairan
tulang belakang
 Sbg komponen NaCl
 Penting utk : keseimbangan tekanan osmotik &
keseimbangan asam basa
 Lambung  HCl, muntah  kehil Cl>Na
 Diare  [Cl] ↓ ok gangguan reabsorpsi usus
 Fungsi Cl:
- mempertahankan asam basa dalam tubuh
- mempertahankan tekanan osmosa
- esensial untuk pembentukan HCl lambung
 Defisiensi
- sebagai akibat bersama-sama kehilangan Na
 Sumber
- garam dapur, makanan laut, susu, daging dan
telur
 Kation utama cairan intrasel
 Ekskresi : ginjal (kuat sekali)
 Membantu keseimbangan air tetap normal
 Mempertahankan tekanan osmosa
 Mempertahankan keseimbangan asam basa
 Bekerja pada enzim yang ikut serta dalam
metabolisme protein dan karbohidrat

 Intake <  K+ intrasel <  H+ masuk intrasel


 intrasel asidosis
 K+  penting pd depolarisasi & kontraksi otot
jantung
 Hiperkalemi  depresi jantung (bradikardi) &
SSP (parestesi ekstremitas)
 Hipokalemi  kejang otot, takikardi Tx 25
mEq/L K/iv

Penyebab defisiensi Kalium :


 diare berat, muntah-muntah terlalu banyak,
sehabis operasi, penyakit paru yang kronis,
fungsi korteks adrenalis yang tidak normal
 Rusak ginjal, diuretika)
 Tersebar di semua jar
 Darah : 0,006 mg/ml
 Protektif thd jantung aterosklerotik
 Residu sistein  aktivitas enzim
 Metionin  donor metal (detoksikasi)
 Sulfur organik dioksidasi  Sulfat  ekskresi
dlm btk S anorganik
 Hampir terdapat di setiap sel
 Konsentrasi tertinggi terdapat dalam rambut
 Mrpk komponen heparin, tiamin, biotin, asam lipoat,
koenzim-A (KO-ASH)
 Mengubah senyawa toksis menjadi tidak toksis:
CN CNS-
toksis tidak toksis

 Ikatan S bertenaga tinggi, berperan penting dalam


metabolisme
 Sumber: sistein, metionin
 Peran pd proses pernapasan ( hemoglobin,
mioglobin )
 Fe (non heme) terikat protein
 Kehilangan besi lewat : urin, feses, keringat,
perdarahan, menstruasi
 Kebutuhan ↑ : pertumbuhan, hamil, laktasi
 Transport besi perlu tembaga
 Sumber : daging, organ, kuning telur, bayam,
kacang2an
 Fungsi
- peranannya hampir berhubungan dengan
proses-proses respirasi seluler
- mrpk komponen penyusun hemoglobin,
mioglobin, sitokrom, enzim katalase,
enzim peroksidase
- besi lain dalam tubuh dalam bentuk terikat
protein
 Absorbsi
- dalam diet yang seharinya biasa mengandung
10 -20 mg Fe, yang diabsorbsi < 10%
- gangguan absorbsi dapat terjadi karena
* pengambilan lambung
* pemotongan usus
* dalam diet tinggi kandungan fosfat, asam
fitat, tannin, oksalat
 Defisiensi Fe: anemia gizi besi
 Metabolisme Fe
- timbunan Fe dalam usus dalam bentu feritin
Reaksi: oksidasi
Fe2+ (ferro) mukosa usus Fe3+ (ferri)
Feri dengan apoferitin feritin (23% Fe)
simpanan Fe dalam tubuh
 Transport Fe dalam plasma
- Fe simpanan dilepas, direduksi menjadi Ferro kmd
masuk darah. Dalam darah, Ferro dengan adanya
CO2 terikat beta globulin transferin
(siderofilin) protein transport Fe
Lanjutan
 Transferin meninggalkan darah masuk sel yang
aktif mensintesis Hb
 Feritin disimpan dalam mukosa usus, hepar, lien,
sumsum tulang belakang
 Pemberian Fe perparenteral dosis tinggi dapat
mengakibatkan timbunan Fe
hemosiderin di jaringan hepar, bila berlanjut
dapat mengakibatkan keracunan
hemosiderosis
Ceruloplasmin: protein yang mengikat Cu terdapat
dalam plasma, aktifitasnya melepaskan Fe dari
simpanan dan mempercepat terikatnya Fe pada
transferin
 Fungsi :
 Konstituen enzim oksidase  sitokrom oksidase dll
 Sitosolik superoksida dismutase
 Berperan pd absorpsi Fe

 Metabolisme : diangkut o/ albumin, terikat ke


seruloplasmin
 Defis Cu : gejala2
 Anemia (hipokromik mikrositer), timbul sekunder
akibat malnutrisi,
 Sindrom Menke (gangguan respirasi, luka2 pd kulit)
 Sumber : daging, sayur, buah, ikan,
 Konstituen esensial bbrp protein, metaloenzim,
sitokrom oksidase
 Esensial untuk sintesis hemoglobin,
pembentukan tulang
 Mempertahankan mielin dalam sistem syaraf
 Membentuk kompleks dengan protein
(hemosianin) dalam darah invertebrata tertentu
 Terikat protein plasma: ceruloplasmin
 Kompleks protein – Cu
- eritrokuprein (sebagian besar Cu dalam tubuh
dalam bentuk ini): terdapat dalam eritrosit
- cerebrokuprein: terdapat dalam otak
- hemosianin: terdapat dalam darah invertebrata
tertentu, berfungsi seperti hemoglobin
- ceruloplasmin in vivo: berfungsi dalam
oksidasi Fe dalam plasma untuk membentuk
Fe yang akan diikatkan pada transferin
 Penyakit WILSON :
 Timbunan Cu >>> pd hati & nukleus lentikularis
otak
 Ekskresi Cu urin >>>>
 Kadar Cu & ceruloplasmin plasma rendah (<23
mgr%
 Kebut 5 mg/100kal (100-150/hr)
 Kebut ↑ pd : remaja, kehamilan
 Defis yg lama : gondok (hipertropi tiroid)
 Defis sejak kehamilan :
 Kretin
 Gangguan pertumb mental (idiot)
 Diperoleh dari makanan, garam, air
 Penting sbg prazat pembentukan tiroksin
 Kadar yod dalam air laut rendah, ttp
organisme yang hidup di air laut merupakan
sumber Yod
 Terdapat dlm tanaman dan jaringan binatang
 Ptg utk struktur tulang & SSP
 Sbg aktivator bbrp enzim : glikoksiltransferase,
piruvat karboksilase, arginase, superoksida dismutase,
sitokrom oksidase
 Di mitokondria diduga sebagai kofaktor enzim-
enzim dalam sistem respirasi seluler
 Dlm serum terikat o/ β globulin spesifik
 Ginjal & hati  penyimpan utama
 Diekskresikan melalui feses
 Mrpk elemen esensial: insulin, enzim karbonik
anhidrase, karboksi peptidase, alkohol
dehidrogenase, ALA dehidratase, Retinol binding
protein (RBP)
 Diperlukan untuk mobilisasi vitamin A hepar
(untuk mempertahankan vitamin A dalam darah
tetap normal)
 Pada penderita diabetes melitus, Zn dalam
pankreas rendah
 Sel-sel darah putih mgd Zn. Pada leukemia
kadar Zn dlam leukosit menurun
- Terutama tdp pada tulang dan gigi
- Merupakan inhibitor kuat enzim enolase (enzim
yg mengatalisis reaksi gliserat mjd piruvat)
- Bila fluroasetat diberikan dalam jaringan mk akan
mjd inhibitor dlm reaksi siklus asam sitrat dan
akan terbentuk fluorositrat
- Fluorida dlm kadar tertentu melindungi
terjadinya karies gigi dan melindungi
osteoporesis, tetapi pada kadar tinggi akan
menjadi toksis fluoresis (timbunan F)
- Ensensial untuk binatang maupunorganisme lain
sebab merupakan konstituen vitamin B12
(sianokobalamin)
- Mempengaruhi pembentukan eritrosit
- Defisiensi Co anemia
- CoCl2 pd manusia menaikkan produksi eritrosit
- Dosis tinggi (intravenus) pd binatang
pembentukan eritrosit yang meningkat
- Diekskresikan cepat melalui urin
 Fungsi
- pada manusia belum diketahui dng pasti
- pd binatang makanan tinggi Al dapat
menimbulkan rakhitis dan gangguan tulang
karena mengganggu absorbsi fosfat
- ekskresi melalui feses
 Dalam jaringan hewan terdapat dalam
jumlah sedikit tetapi fungsinya belum
diketahui
Molibdinum (Mo)
 Tdp dalam jumlah sedikit dalam tubuh
untuk mempertahankan kadar flavoprotein
(xantin oksidase dalam hepar dan usus) ttp
normal
 Merupakan komponen flavoprotein
 Jumlah sedikit mrpk faktor penting dalam
jaringan dan memacu pertumbuhan binatang
 Mrpk elemen penting dalam enzim glutation
peroksidase, yang bekerja bersama-sama
dengan vitamin E memecah peroksida
Cadmium
 Sifat kimia Cd sama dengan sifat kimia Zn,
protein-protein yg mengikat Cd juga sama Zn
 Metalotionin: protein mngd banyak metal dan S
(krn protein tsb. Banyak mngd sistein)
 Gugus SH mengikat Cd dan Zn
 Terdapat sedikit dalam jaringan
 Cr valensi 3 diduga bekerja sama dng insulin
dalam memperbaiki penggunaan glukosa
 Dalam bentuk asam kromat bersama asam
sulfat pekat / asam nitrat pekat di laboratorium
digunakan sbg asam pencuci. Kalau kena kulit
bisa terjadi borok dan bila kontaminasi terus
menerus dapat menjadi kanker
 Fungsi enzim superoksida dismutanse
memberikan perlindungan bagi organisme
aerob terhadap kemungkinan efek
superoksida yang merusak. Enzim yang
bersifat sitosolik ini tersusun dari 2 subunit
, yang masing-masing sub unit satu ekuivalen
Cu 2+ dan Zn 2+, sedang enzim mitokondrianya
mengandung Mn2+ serupa dengan enzim yang
ditemukan dalam bakteri.
 Zat anti oksidan misalnya - tokoferol
(vitamin E), juga bertindak sebagai
"penangkap" radikal bebas seperti O2- dan
mengurangi toksisitas oksigen.

Anda mungkin juga menyukai