Gambaran Hasil Analisis Data Keluarga dan Anggota Keluarga terkait Asi Eksklusif,
Keluarga Berencana, Perilaku Merokok dan Jaminan Kesehatan Nasional pada
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Desa Bangunjiwo Kasihan
Bantul
Koas UMY
13 November-2 Desember 2017
KELUARGA
MemilikiSUDAH MEMILIKI
Tidak memiliki
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Keluarga
sudah
(JKN) Dari indikator bayi mendapat asi ekslusif, tidak
memiliki
jaminan
Keluarga didapatkan anak usia 7-23 bulan sehingga
sudah
kesehatan
nasional memiliki
jaminan
presentase 0%
(JKN) ,…
kesehatan
nasional
(JKN) ,…
Perumusan Masalah
Bagi fasilitas pelayanan kesehatan dan pemerintah, penelitian ini dapat digunakan
ALASAN
- karena belum memiliki anak,
- masih ingin hamil lagi dan ingin memiliki anak lagi karena merasa masih berusia muda.
- ada juga keluarga yang pasangannya sudah meninggal dunia sehingga dirasa sudah tidak perlu lagi
menggunakan alat kontrasepsi.
- dengan memakai alat kontrasepsi siklus haid menjadi tidak teratur sehingga suami menyuruh untuk tidak
memakai.
- karena sang istri sudah menopause.
- Beberapa responden mengatakan menggunakan kondom dan metode senggama terputus
2. Asi Eksklusif
ALASAN
ibu merasa produksi asi kurang lalu ibu mengganti
dengan susu formula karena takut bayinya merasa
lapar. - menurut tradisi di keluarganya bayi sudah
boleh diberi makanan meskipun belum berusia 6
bulan.
sang ibu bekerja sehingga merasa kesulitan jika harus
memberikan asi eksklusif.
USULAN
memberikan asi eksklusif pada bayinya tetapi setelah Usulan dari masyarakat untuk puskesmas
digali lebih lanjut ternyata ia juga telah memberikan air adalah agar dapat memberikan lagi informasi
putih pada bayinya terkait asi eksklusif
Memiliki masalah pada putingnya
3, JKN
Dari indikator yang mempunyai jaminan kesehatan
nasional didapatkan 74 % anggota keluarga
yang memiliki JKN dan 26 % anggota keluarga yang tidak
memiliki JKN.
ALASAN
1. Karena sudah menjadi kebiasaan merokok sejak
lama karena sudah mulai coba-coba merokok sejak
usia sekolah dasar.
2. Merokok adalah untuk mengusir rasa kantuk saat
bekerja.
3. Lingkungan dan bergaul bersama rekan-rekan USULAN
yang juga merokok menjadi penyebab responden agar dapat diberikan informasi cara-cara
untuk merokok juga. bagaimana untuk menghentikan kebiasaan merokok.
4. perilaku merokok sulit dihentikan karena anggota
keluarga lainnya juga merokok.
BAB V
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan
•Gambaran analisis keluarga dan anggota keluarga dilihat dari 4 indikator. Pertama,
keluarga yang mengikuti program Keluarga Berencana (KB) hanya 19,5% dan yang tidak
mengikuti KB sebanyak 80,5%. Kedua, Bayi mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif
sebanyak 94,1% dan yang tidak mendapat asi eksklusif sebesar 5,9%. Ketiga, Anggota
keluarga yang merokok terdapat 30% dan 70% tidak merokok. Keempat, Keluarga sudah
memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdapat 74% dan 26% tidak memiliki jaminan
kesehatan.
•Permasalahan dalam aspek Keluarga Berencana di Desa Bangunjiwo sebanyak 80,5%
kelarga tidak mengikuti program KB dengan alasan belum memiliki anak dan ada pula
yang ingin memiliki anak lagi, karena pasangannya sudah meninggal dunia, karena telah
menopause, karena tidak diijinkan suami sehingga dirasa sudah tidak perlu lagi
menggunakan alat kontrasepsi.
•Permasalahan dalam aspek Asi Eksklusif di Desa Bangunjiwo sebanyak 5,9 % bayi tidak mendapatkan
asi eksklusif karena produksi asi kurang, masalah puting, tradisi di keluarga memberikan makanan
pada bayi sebelum usia 6 bulan. Alasan lainnya karena sang ibu bekerja sehingga merasa kesulitan jika
harus memberikan asi eksklusif. Lalu masih kurangnya pengetahuan mengenai syarat-syarat
terpenuhinya asi eksklusif.
•Permasalahan dalam aspek perilaku merokok di Desa Bangunjiwo sebanyak 30% anggota keluarga
merokok karena Merokok sudah menjadi kebiasaan karena sudah dimulai sejak usia sekolah dasar.
Alasan pekerjaan, lingkungan dan bergaul bersama rekan-rekan yang juga merokok menjadi
penyebab untuk merokok juga. Selain itu, perilaku merokok sulit dihentikan karena anggota keluarga
lainnya juga merokok.
•Permasalahan dalam aspek Jaminan Kesehatan Nasional di Desa Bangunjiwo sebanyak 26% keluarga
belum memiliki jaminan kesehatan dengan alasan karena keluarga merasa tidak pernah sakit
sehingga tidak memerlukan JKN. Selain itu masalah ekonomi membuat keluarga merasa keberatan
membayar iuran BPJS. Ada juga keluarga yang tidak mendaftar JKN karena malas untuk mengurus
kelengkapan mendaftar JKN serta belum mengerti mengenai JKN.
Saran
•Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk menganalisis penyebab lebih rinci untuk indikator Keluarga
Berencana, Asi Eksklusif, Perilaku Merokok, dan Jaminan Kesehatan Nasional.
•Dapat dilakukan penelitian secara kualitatif pada indikator PIS PK lainnya.
thanks!