Anda di halaman 1dari 25

MINI RESEARCH

Gambaran Hasil Analisis Data Keluarga dan Anggota Keluarga terkait Asi Eksklusif,
Keluarga Berencana, Perilaku Merokok dan Jaminan Kesehatan Nasional pada
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Desa Bangunjiwo Kasihan
Bantul
Koas UMY
13 November-2 Desember 2017

1. Aprilyya Azzahra Bandangan


2. Elsa Oktavia
3. Kautsar Akbar
4. Mustika Noor Ramadhani
5. Nurina Ulfah

Preseptor Puskesmas : dr. Siti Nurlina


Dosen Pembimbing : Dr. dr. Titiek Hidayati
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang

•Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 fokus pada Program


Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat
•Pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, untuk mendukung
keluarga agar dapat melaksanakan fungsinya secara optimal melalui
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
•Beberapa indikator yang termasuk Program Indonesia Sehat antara lain
pemberian asi ekslusif, perilaku merokok, program keluarga berencana dan
kepemilikan jaminan kesehatan nasional.
•Penelitian Intan et al (2017) di Puskesmas di desa Bangunjiwo
Kasihan Bantul :
Ikut
CHART Tidak ikut
TITLE Merokok
KARAKTERISTIKTidak merokok
ANGGOTA
keluarga KELUARGA YANG MEROKOK
Karakteristi
yang k anggota
mengikuti
Karakteristikeluarga
keluargaKB k anggota yang
berdasarkan
yang keluarga merokok,
keluarga
mengikuti yang Merokok,
KB yang … merokok, 26, 35%
berdasarkan Tidak
keluarga merokok,…
yang …

KELUARGA
MemilikiSUDAH MEMILIKI
Tidak memiliki
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Keluarga
sudah
(JKN) Dari indikator bayi mendapat asi ekslusif, tidak
memiliki
jaminan
Keluarga didapatkan anak usia 7-23 bulan sehingga
sudah
kesehatan
nasional memiliki
jaminan
presentase 0%
(JKN) ,…
kesehatan
nasional
(JKN) ,…
Perumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran data kuantitatif Program Indonesia Sehat Pendekatan


Keluarga (PIS PK) terkait Keluarga Berencana, Asi Eksklusif, Perilaku Merokok, dan
Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2017 Wilayah Desa Bangunjiwo, Kasihan,
Bantul.
2. Bagaimana permasalahan dalam aspek Keluarga Berencana di Desa Bangunjiwo,
Kasihan, Bantul?
3. Bagaimana permasalahan dalam aspek Asi Eksklusif di Desa Bangunjiwo, Kasihan,
Bantul?
4. Bagaimana permasalahan dalam aspek perilaku merokok di Desa Bangunjiwo,
Kasihan, Bantul?
5. Bagaimana permasalahan dalam aspek Jaminan Kesehatan Nasional di Desa
Bangunjiwo, Kasihan, Bantul?
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran data kuantitatif dan permasalahan dalam aspek


Keluarga Berencana, Asi Eksklusif, Perilaku Merokok, dan Jaminan Kesehatan Nasional
tahun 2017 Wilayah Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga dan anggota keluarga
terhadap indikator Keluarga Berencana pada Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di Desa Bangunjiwo.
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga dan anggota keluarga
terhadap indikator Asi Eksklusif pada Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Desa Bangunjiwo.
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga dan anggota keluarga
terhadap indikator merokok pada Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Desa Bangunjiwo.
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga dan anggota keluarga
terhadap indikator Jaminan Kesehatan Nasional pada Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga di Desa Bangunjiwo.
Manfaat Penelitian
Manfaat Praktis

 Bagi fasilitas pelayanan kesehatan dan pemerintah, penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan evaluasi terhadap hasil pencapaian Program Indonesia Sehat

dengan Pendekatan Keluarga.


BAB II
Tinjauan Pustaka
 Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan
Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
 Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
 Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang disukung dengan perlindungan finansial dan
pemerataan pelayanan noon kesehatan.
 Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu : (1) penerapan paradigm
sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan (JKN).
 ASI Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan
ataupun makanan lain.
 Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan
objektif-objektif tertentu, untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami isteri, menentukan jumlah anak dalam keluarga.
 Perilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respon orang tersebut terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang untuk merokok dan dapat diamati secara langsung.
 Program Jaminan Kesehatan Sosial Nasional adalah merupakan salah satu jaminanyang diselenggarakan
BPJS.Jaminan kesehatan yang diberikan bukan hanya pada saat memiliki penyakit kronis seperti jantung atau
kanker namun juga termasuk di dalamnya usaha-usaha pencegahan, seperti imunisasi.
BAB III
Metode Penelitian
 Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif
 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh warga di desa Bangunjiwo yang terdata di PISPK 2017 dan untuk data
kualitatif diambil sampel masing-masing 5 Anggota keluarga yang tidak memenuhi indikator KB/Asi
Eksklusif/JKN/Merokok.
 Kriteria Inklusi dan eksklusi
Inklusi : Keluarga yang mempunya kartu keluarga dan menetap di desa bangunjiwo dan keluarga yang terdaftar di
data Puskesmas Kasihan 1. Dan untuk data kualitatif diambil sampel masing-masing 5 Anggota keluarga yang tidak
memenuhi indikator KB/Asi Eksklusif/JKN/Merokok.
Eksklusi : Data kuesioner PISPK 2017 yang tidak terisi lengkap
 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini di Desa Bangunjiwo Kasihan bantul dan Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 17 November
2017 – 24 November 2017
 Instrumen penelitian
Data Sekunder berupa kuesioner hasil wawancara pada PISPK 2017
 Cara Pengambilan Data
Menggunakan Kuesioner “data keluarga dan anggota keluarga” dari kemenkes  melakukan wawancara 
Mengumpulkan data.
 Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menguraikan data - data yang dapat dari hasil wawancara
dengan menggunakan kuesioner. Data yang didapat dihitung presentasenya dan hasilnya disajikan dalam bentuk
diagram pie. Untuk data kualitatif disajikan dalam bentuk narasi.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
1. Keluarga Berencana

Hasil menunjukkan bahwa banyak keluarga yang belum


melaksanakan program keluarga berencana.
Program KB dilaksanakan untuk menurunkan angka
mortalitas dan morbiitas, tetapi masalah yang terjadi
masih belum tertasi karena angka keikutsertaan KB yang
masih rendah.
Saat ini masih terjadi laju pertumbuhan yang sangat
tinggi, fertilitas relatif masih tinggi dengan penyebaran
yang tidak merata.

ALASAN
- karena belum memiliki anak,
- masih ingin hamil lagi dan ingin memiliki anak lagi karena merasa masih berusia muda.
- ada juga keluarga yang pasangannya sudah meninggal dunia sehingga dirasa sudah tidak perlu lagi
menggunakan alat kontrasepsi.
- dengan memakai alat kontrasepsi siklus haid menjadi tidak teratur sehingga suami menyuruh untuk tidak
memakai.
- karena sang istri sudah menopause.
- Beberapa responden mengatakan menggunakan kondom dan metode senggama terputus
2. Asi Eksklusif

ALASAN
ibu merasa produksi asi kurang lalu ibu mengganti
dengan susu formula karena takut bayinya merasa
lapar. - menurut tradisi di keluarganya bayi sudah
boleh diberi makanan meskipun belum berusia 6
bulan.
sang ibu bekerja sehingga merasa kesulitan jika harus
memberikan asi eksklusif.
USULAN
memberikan asi eksklusif pada bayinya tetapi setelah Usulan dari masyarakat untuk puskesmas
digali lebih lanjut ternyata ia juga telah memberikan air adalah agar dapat memberikan lagi informasi
putih pada bayinya terkait asi eksklusif
Memiliki masalah pada putingnya
3, JKN
Dari indikator yang mempunyai jaminan kesehatan
nasional didapatkan 74 % anggota keluarga
yang memiliki JKN dan 26 % anggota keluarga yang tidak
memiliki JKN.

Beberapa alasan tidak memiliki JKN

1. karena keluarga merasa tidak pernah sakit


sehingga tidak memerlukan JKN.
2. masalah ekonomi juga menjadi alasannya,
beberapa keluarga masih merasa keberatan
membayar iuran BPJS karena
3. menganggap uangnya lebih baik digunakan untuk
USULAN
memenuhi kebutuhan rumah tangga lainnya.
Masyarakat berharap agar dapat diberikan informasi
3. karena malas untuk mengurus kelengkapan
yang lebih jelas mengenai JKN dan berharap agar
mendaftar JKN.
proses pendaftarannya tidak sulit serta berharap
4. karena memang belum mengerti sepenuhnya apa
biaya iurannya terjangkau
itu JKN dan apa manfaatnya sehingga masih
merasa belum tertarik mendaftarkan keluarganya
4. Perilaku Merokok

ALASAN
1. Karena sudah menjadi kebiasaan merokok sejak
lama karena sudah mulai coba-coba merokok sejak
usia sekolah dasar.
2. Merokok adalah untuk mengusir rasa kantuk saat
bekerja.
3. Lingkungan dan bergaul bersama rekan-rekan USULAN
yang juga merokok menjadi penyebab responden agar dapat diberikan informasi cara-cara
untuk merokok juga. bagaimana untuk menghentikan kebiasaan merokok.
4. perilaku merokok sulit dihentikan karena anggota
keluarga lainnya juga merokok.
BAB V
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan
•Gambaran analisis keluarga dan anggota keluarga dilihat dari 4 indikator. Pertama,
keluarga yang mengikuti program Keluarga Berencana (KB) hanya 19,5% dan yang tidak
mengikuti KB sebanyak 80,5%. Kedua, Bayi mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif
sebanyak 94,1% dan yang tidak mendapat asi eksklusif sebesar 5,9%. Ketiga, Anggota
keluarga yang merokok terdapat 30% dan 70% tidak merokok. Keempat, Keluarga sudah
memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdapat 74% dan 26% tidak memiliki jaminan
kesehatan.
•Permasalahan dalam aspek Keluarga Berencana di Desa Bangunjiwo sebanyak 80,5%
kelarga tidak mengikuti program KB dengan alasan belum memiliki anak dan ada pula
yang ingin memiliki anak lagi, karena pasangannya sudah meninggal dunia, karena telah
menopause, karena tidak diijinkan suami sehingga dirasa sudah tidak perlu lagi
menggunakan alat kontrasepsi.
•Permasalahan dalam aspek Asi Eksklusif di Desa Bangunjiwo sebanyak 5,9 % bayi tidak mendapatkan
asi eksklusif karena produksi asi kurang, masalah puting, tradisi di keluarga memberikan makanan
pada bayi sebelum usia 6 bulan. Alasan lainnya karena sang ibu bekerja sehingga merasa kesulitan jika
harus memberikan asi eksklusif. Lalu masih kurangnya pengetahuan mengenai syarat-syarat
terpenuhinya asi eksklusif.
•Permasalahan dalam aspek perilaku merokok di Desa Bangunjiwo sebanyak 30% anggota keluarga
merokok karena Merokok sudah menjadi kebiasaan karena sudah dimulai sejak usia sekolah dasar.
Alasan pekerjaan, lingkungan dan bergaul bersama rekan-rekan yang juga merokok menjadi
penyebab untuk merokok juga. Selain itu, perilaku merokok sulit dihentikan karena anggota keluarga
lainnya juga merokok.
•Permasalahan dalam aspek Jaminan Kesehatan Nasional di Desa Bangunjiwo sebanyak 26% keluarga
belum memiliki jaminan kesehatan dengan alasan karena keluarga merasa tidak pernah sakit
sehingga tidak memerlukan JKN. Selain itu masalah ekonomi membuat keluarga merasa keberatan
membayar iuran BPJS. Ada juga keluarga yang tidak mendaftar JKN karena malas untuk mengurus
kelengkapan mendaftar JKN serta belum mengerti mengenai JKN.
Saran
•Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk menganalisis penyebab lebih rinci untuk indikator Keluarga
Berencana, Asi Eksklusif, Perilaku Merokok, dan Jaminan Kesehatan Nasional.
•Dapat dilakukan penelitian secara kualitatif pada indikator PIS PK lainnya.
thanks!

Anda mungkin juga menyukai