Anda di halaman 1dari 54

Dr.Rahmat Sukoco,M.Kes.

 Air merupakan komponen utama yang paling banyak


terdapat di dalam tubuh. Cairan dan elektrolit sangat
di perlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbanagan cairan dan elektrolit
didalam tubuh merupakan salah satu bagian dari
fisiologis homeostatis.
 Cairan tubuh di bagi dalam dua kelompok besar yaitu :
 Cairan intraselular

 Cairan ekstraselular
 Cairan interstitial (CIT)
 Cairan intravaskuler(CIV)
 Cairan Transseluler (CTS)
Komposisi

 cairan tubuh tubuh terdiri dari


 Air (Sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60% dan
wanita dewasa 55%

 Faktor yang mempengaruhi :


 Sel-sel lemak :Mengandung sedikit air
 Usia : Air tubuh menurun dengan peningkatan usia
 Jenis kelamin : Wanita mempunyai air tubuh yang
kurang, karena lebih banyak mengandung lemak
tubuh
Perubahan pada air tubuh total
sesuai usia
Usia Kilogram berat badan (%)
Bayi premature 80
3 bulan 70
6 bulan 60
1-2 tahun 59
11-12 tahun 58
Dewasa 58-60
Dewasa gemuk 40-50
Dewasa kurus 70-75
Elektrolit dan Non Elektrolit
Elektrolit
 Kation : ion-ion yang membentuk muatan positif dalam
larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium
(Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah
kalium (K+). Sistem pompa terdapat di dinding sel
tubuh yang memompa natrium ke luar dan kalium
kedalam sel
 Anion : ion –ion yang membentuk muatan negatif
dalam larutan. Anion ekstraseluler utama adalah
klorida (Cl-), sedangkan anion intraseluler utama
adalah ion fosfat (PO4-)
Tabel unsur utama kompartemen cairan tubuh

kompartemen Na+ K+ Cl- HCO3)- PO4-


(mEq/L (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L (mEq/L
) ) )

Intravaskuler 142 4,5 104 24 2,0


Interstitial 145 4,4 117 27 2,3
Intraseluler 12 150 4,0 12 40
Transeluler 60 7 100 0 -
Asam lambung 130 7 60 100 -
Getah pankreas 45 5 58 0 -
keringat
Non elektrolit
 Substansi seperti glukosa dan urea yang tidak
berdisosisiasi dalam larutan dan diukur berdasarkan
berat (miligram per 100 ml atau mg/dl). Non elektrolit
lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin
dan bilirubin
Proses perpindahan cairan dan
elektrolit
Faktor- faktor yang mempengaruhi gerakan air dan zat
terlarut :
 Membran
 Setiap kompartemen cairan di pisahkan oleh membran
permeabel selektif yang memungkinkangerakan aiar
dan beberapa zat terlarut
 Meskipun molekul kecil seperti urea dan air bergerak
dengan bebas diantara semua kompartemen
 Substansi tertentu sedikit bergerak
 Permeabilitas membran yang selektif membantu
untuk mempertahankan komposisi unik dari setiap
kompartemen sementara memungkinkan gerakan
nutrien dari plasma ke sel-sel dan gerakan produk sisa
keluar dari sel da akhirnya kedalam plasma
Membran semipermiabel tubuh
meliputi
 Membran sel : memisahkan cairan intra sel dari cairan
interstitiil dan terdiri dari lipid dan protein
 Membran kapiler : memisahkan cairan intravaskuler
dari cairan interstitiil
 Membran epitelial : memisahkan cairan interstitiil dan
cairan intra vaskuler dari ciran trans sel. Contoh dari
membran epitelieal meliputinepitellium mukosa dari
lambung dan usus, membran sinovial, dan tubulus
ginjal.
Proses Transport
 Difusi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi difusi :


 Suhu : Berbading lurus
 Konsentrasi partikel : berbanding lurus
 Ukuran molekul :berbanding terbalik
 Berat molekul dari partikel : berbanding terbalik
 Area permukaan yang tersedia untuk difusi (luas
permukaan membran ) : Berbanding lurus
 Jarak lintas dimana massa partikel harus berdifusi :
berbading terbalik
 Osmosis

 Gerakan air melewati membran semipermeabel dari


area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area
dengan konsentrasi zat terlarut tinggi
 Kecepatan osmosis dipengaruhi oleh :
 Konsentrasi solut didalam larutan
 Suhu larutan
 Muatan listrik
 Perbedaan anatara tekanan osmosis yang di keluarkan
oleh larutan
 Transport aktif

 Difusi sederhana tidak akan terjadi jika tidak ada


listrik atau gradien konsentrasi yang di butuhkan.
 Energi dipelukan agar substansi dapat pindah dari area
sederhana tidak akan terjadi jika tidak ada listrik atau
gradien konsentrasi yang dibutuhkan
 Energi di perlukan agar substansi dapat pindah dari
area berkonsentrasi lebih rendah atau sama ke area
dengan konsentrasi sama atau lebih besar
 Filtrasi

 gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan


hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan hidrostatik
rendah
 Proses ini bersifat aktif didalam bantalan kapiler,
tempat perbedaan tekanan hidrostatik atau gradien
yang menentukan perpindahan air, elektrolit dan
subtansi terlarut lain yang berada diantara cairan
kapiler dan cairan interstitial
 Macam-macam sifat larutan :
 Isotonik adalah suatu larutan yang osmolalitas nya
sama dengan plasma darah. Pemberian larutan
isotonik melalui intravena akan mencegah
perpindahan cairan dan elektrolit dari kompartemen
intrasel.
 Hipotonik adalah suatu larutan yang memiliki
konsentrasi solut lebih rendah dari plasma, sehingga
akan membuat air berpindah kedalam sel.
 Hipertonik adalah suatu larutan yang memiliki
konsentrasi solut lebih besar dari plasma, sehingga
akan membuat air keluar dari dalam sel.
 Pengaturan cairan tubuh

 Intake cairan
 Diatur melalui mekanisme rasa haus oleh pusat rasa
haus di hipotalamus akibat hemokonsentrasi dan
penurunan volume darah
 Faktor lain yang mempengaruhi pusat rasa haus
adalah keringnya membran mukosa faring dan mulut,
angiotensin II, kehilangan kalium dan faktor-faktro
psikologis
Metabolisme oksidatif
 Proses oksidasi terhadap karbohidrat, protein, dan
lemak yang dapat menghasilkan air kira-kira 300 ml.
Namun jumlah air ini belum cukup untuk
mengkompensasi kehilangan cairan yang harus
dikeluarkan oleh tubuh, sehingga masih memerlukan
tambahan dari oral, parenteral atau enteral
 Diklinis air metabolisme diperkirakan sebesar 5% X
berat badan
 Cairan Oral

 Intake cairan per oral setiap hari kira-kira 1100-1400 ml


 Masukan cairan sangat bervariasi yang salah satunya
akan di atur oleh mekanisme rasa haus
 Makanan padat
Intake makanan padat setiap hari mengandung cairan
kira-kira 800-1000ml

Contoh, daging kira-kira kandungan airnya 70%,


buah-buahan dan sayur kandungan air nya lebih dari
90%
 Terapi cairan
Tambahan cairan juga dapat diberikan melalui
parenteral maupun enteral

Untuk pemberian cairan melalui parenteral maupun


enteral dapat dihitung sesuai dengan jumlah yang
sudah di tentukan
Output cairan

 Ginjal
Ginjal merupakan regulator utama keseimbangan
cairan dan elektrolit
Pada orang dewasa ginjal setiap menit menerima
sekitar 125ml plasma untuk disaring dan memproduksi
urine sekitar 60ml (40 sampai 80 ml) dalam setiap jam
atau 1,5 liter dalam sehari
 Pada anak-anak ginjal akan memproduksi urine kira-
kira 0,5 ml/kgBB/jam
 Jumlah urine yang di rpoduksi ginjal dipengaruhi oleh
hormon antidiyretik dan aldosteron
 Volume, komposisi dan konsentrasi urine sangat
bervariasi dan akan tergantung pada penambahan dan
kehilangan cairan
 Kulit
Kehilangan air melalui kulit terutama diatur oleh
sistem saraf simpatis, yang mengaktifkan kelenjar
keringat.

 Stimulasi kelenjar keringat dapat dihasilkan dari


olahraga otot, peningkatan suhu lingkungan dan
peningkatan aktifitas metabolic
 Cairan tak kasat mata (dari kulit)

 Kehilangan evaporatif dari kulit dan terjadi tanpa kesadaran


individu. Rata- rata hilangnya air yang tidak terasa dari kulit
orang dewasa sekitar 6ml/kg/24jam
 Kehilangan cairan tak kasat mata dapat meningkat pada
keadaan tertentu, misalnya demam, bayi dengan BBLR dll
 Penegluaran cairan melalui keringat yang berlebihan dan
dapat dirasakan oleh individu
 Jumlah pengeluaran keringat yang dapat dirasakan ini
berhubungan dengan banyak nya olahraga, suhu lingkungan
 Cairan tak kasat mata, tidak mengandung elektrolit dalam
jumlah yang bermakna. Pengeluaran cairan kasat mata dapat
mencapai 1000ml atau lebih dalam 24 jam
 Paru-paru
 Paru-paru juga dapat mengalami kehilangan air yang
tidak dapat dirasakan dengan jumlah rata-rata 400ml
per hari
 Jumlah ini dapat meningkat sebagai respon terhadap
adanya perubahan frekuensi dan kedalaman pernafasan
 Saluran gasrointestinal
 Rata-rata kehilangan cairan dari saluran pencernaan
adalah sekitar 100ml/hari
 Muntah atau diare akan meningkatkankehilangan
cairan karena hal tersebut mencegah absorbsi normal
air dan elektrolit yang telah disekresi melalui proses
pencernaan
Pengaturan elektrolit
 Pengaturan Natrium
 Natrium diatur oleh oleh asupan garam, aldosteron dan
keluaran urin. Sumber utama natrium adalah garam
dapur, daging olahan, makanan ringan, dan makanan
kaleng
 Ion natrium terlibat dalam mempertahankan
keseimbangan air, mentransmisi impuls saraf, dan
kontraksi otot. Nilai laboratorium normal untuk
natrium serum adalah 135 sampai 145 mEq/L
 Individu yang memiliki fungsi renal yang normal, dapat
meningkatkan ekskresi natrium
Hiponatremia
Penyebab

 Pemberian diuretik yang lama


 Hilangnya sekresi gastrointestinal yang abnormal (diare,
muntah) tanpa cairan pengganti
 Minum yang berlebihan
 Pemberian cairan bebas natrium dalam jumlah yang
berlebihan secara parenteral
 Penyakit ginjal
 Insufisiensi adrenal
 Pengeluaran keringat meningkat
 Asidosis metabolik
 Gangguan pompa natrium kalium disertai penurunan
kalium sel dan natrium serum
 Tanda dan gejala :

 Kejang perut, mual diare, muntah


 Hipotensi postural
 Cemas ,takut, bingung
 Kasus berat :nadi cepat dan lemah, tekanan darah turun,
kulit dingin dan lembab, konvulsi, koma
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
natrium <135mEq/L, osmolalitas serum <280mOsm/kg
dan BJ urine <0,010
Hipernatremia
 Penyebab :
 Diare
 Nafas cepat
 Penurunan masukan cairan karena koma lama
 Pemberian cairan intra vena yang berlebihan yang
mengandung kadar natrium tinggi
 Dialisis peritonealyang menggunakan cairan glukosa
hipertonik
 Sekresi aldosteron yang berlebihan
 Tanda dan gejala :

 Rasa haus yang berlebihan


 Membran mukosa kering
 Turgor jaringan yang jelek
 Lidah kasar dan berwarna merah
 Kulit kemerahan dan bengkak
 Konvulsi
 Peningkatan suhu
 Oliguria atau anuria
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
natrium > 145 mEq/L, osmolalitas serum >295mOsm/kg
dan BJ urine >1.015
PENGATURAN KALIUM (K)
 Kalium merupakan kation intrasel utama, yang
mengatur eksitabilitas (rangsangan )neuromuskuler
dan kontraksi otot
 Sumber kalium terdapat pada gandum utuh, daging,
polong-polngan, buah-buahan, dan sayur
 Kalium dibutuhkan untuk pembentukan glikogen,
sintesis protein dan upaya memperbaiki asam basa
 Nilain laboratorium normal kalium serum adalah 3,5
sampai 5,3 mEq/L
 Kalium membantu pengaturan keseimbangan asam
basa karena ion kalium dapat ditukar dengan ion
hydrogen
 Kalium terutama diatur oleh ginjal. Suatu kondisi yang
menurunkan pengeluaran urine akan enurunkan
ekskresi kalium
 Seiring dengan peningkatan sekresi aldosteron,
kalium yang di eksresikan melalui urine akan lebih
banyak sehingga kadar kalium serum menurun
 Mekanisme pengaturan lain adlah dengan pertukaran
ion kalium dengan ion natrium di tubulus ginjal.
Apabila natrium di pertahankan, kalium akan di
ekskresikan
Hipokalemia
Penyebab

 Kehilangan cairan gastrointestinal (diare, muntah)


 Pemberian diuretik
 Penggunaan cairan intravena yang tidak mengandung kalium
secara berlebihan
 Penggunaan steroid berlebihan
 Alkalosis metabolik
 Sindarom cushing atau tumor yang dapat memproduksi
hormon adrenal
 Poliuria
 Pengeluaran keringat berlebihan
 Tanda dan gejala

 Nadi lemah dan tak teratur


 Nafas dangkal
 Tekanan darah turun
 Anoreksia, nousea, vomitus, kembung
 Otot lemah, klemahan, keletihan
 Aritmia
 Bising usus turun
 Apnoe, kegagalan pernafasan jika kadar kalium 2,0
mEq/L
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
kalium <3,5 mEq/L
Hiperkalemia
Penyebab

 Penyakit ginjal
 Luka bakar
 Pemberian kalium yang berlebihan
 Asidosis metabolik
 Trauma jaringan massif (kalium dikeluarkan langsung
dari sel)
 Pemberian diuretik hemat kalium
 Dehidrasi hipertonik
 Insufiensi adrenal
Tanda dan gejala

 Mual
 Hiperaktivitas system cerna
 Ansietas
 Disritmia jantung
 Badan terasa lemas
 Paraestesia
 Denyut nadi tidak teratur dan lambat
 Hipotensi
 Kelemahan
 Hasil pemeriksaan laboratirum menunjukkan kadar
kalium >5,3 mEq/L
Pengaturan kalsium
 Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan
struktur membran sel, konduksi jantung yang
adekuat, koagulasi (pembekuan) darah, pertumbuhan
dan pembentukan tulang, dan relaksasi otot
 Tubuh orang dewasa mengandung 1200 gram kalsium
 Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 4
sampai 5 mEq/L
 Kalsium didalam cairan ekstrasel diatur oleh hormon
paratiroid dan tiroid
 Hormon paratiroid mengontrol keseimbangan
kalsium tulang, absirbsi kalsium di gastro intestinal
dan eskresi kalsium di ginjal
 Tirokalsitonin dari kelenjar tiroid juga memiliki
peranan dalam menentukan kadar kalsium dalam
serum yakni dengan menghambat pelepasan kalsium
dari tulang
Hipokalsemia
Penyebab

 Hipoparatiroid
 Pemberian darah berlebihan yang mengandung sitrat
 Pemberian cairan intravena yang tidak mengandung kalsium
 Alkalosis metabolik
 Peritonitis
 Nutrisi parental total
 Penykait pankreas
 Hipoalbumin
 Defisiensi vitamin D
 Penyakit neoplastik
 Tanda dan gejala :

 Penurunan sensasi
 Parestesia, baal dan kesemutan pada daerah jari-jari dan
sirkumoral
 Refleks hiperaktif
 Tanda trousseau’s : terjadinya kontraksi otot wajah sebagai
respon terhadap ketukan didaerah yang di persarafi oleh saraf
fasial
 Tulang-tulang yang berpori-pori dan berongga tampak pada
foto sinar x
 Hipokalsemia kronik : tetani, kram otot, fraktur patologis
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kalsium
< 4,3 mEq/L
Hiperkalsemia
 Penyebab
 Hiperparatiroidisme
 Metastatis kanker luas
 Fraktur multiple
 Mieloma multiple
 Immobilisasi lama
 osteoporosis
 Tanda dan gejala

 Penurunan tonus otot


 Anoreksia, mual, muntah
 Kelemahan
 Letargi
 Penurunan kesadaran
 Henti jantung
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
kalsium >5 mEq/l, sinar x menunjukkan adanya
osteoporosis yang menyeluruh, peningkatan BUN >25
mg/ 100 ml, peningkatan kreatinin > 1,5 mg /100ml
PENGATURAN MAGNESIUM
 Magensium merupakan kation terpenting kedua dalam
cairan intrasel dan sangat penting untuk aktifitas enzim,
neurikimia, dan eksitabilitas otot
 Nilai normal laboratorium magnesium serum adalah 1,5
sampai 2,5 mEq/L
 Magensium berperan dalam metabolisme karbohidrt dan
protein dan juga penting untuk konduksi syaraf
 Magnesium terutama dieksresi melalui mekanisme
ginjal.perubahan kadar magnesium sering dihubungkan
dengan penyakit serius dan mengahsilkan gejala-gejala
yang mencerminkan adanya perubahan fungsi
neuromuskular dan kardiovaskuler
Hipomagnesemia
Penyebab
 Asupan yang tidak adekuat :malnutrisi dan alkoholisme
 Absorbsi yang tidak adekuat : diare, muntah, drainase
nasogastrik, fistula, diet kalsium yang berlebihan, penyakit
usus kecil
 Hipoparatirodisme
 Kehilangan magnesium yang berlebihan akibat
penggunaandiuretic
 Kelebihan aldosteron
 Poliuria
 Tanda dan gejala

 Gangguan susunan syaraf


 Hipertensi
 Kebingungan
 Disorientasi
 Tanda chvostek dan tanda trousseau positif
 Hasil pemeriksaan lab menunjukan kadar
magnesium>2,5mEg\L
PENGATURAN KLORIDA
 Klorida terdapat di dalam cairan ektrasel dan intrasel
 Keseimbangan klorida di pertahankan melalui asupan
makanan dan ekskresi serta rearbsorbsi renal.
 Nilai lab normal
 Jumlah yg diekresikan berhubungan dengan asupan
makanan
HIPOKLOREMIA
 Penyebab:
 Biasanya berkaitan dengan meningkatnya kada
bikarbonat yg ditemukan pada alkalosis.
 Dapat terjadi setalah muntah kronis.
 Berhubungan dengan pemberian asam
etakrinat,furosemid
 Tanda – tanda dan gejala:
 Banyak berkeringat tanpa di ikuti dengan masukan
cairan yg cukup.
 Diare
 Otot hipertonus
 Depresi pernafasan
 Hasil lab:kadar klorida serum<100mEq\L.
PENGATURAN BIKARBONAT
Bikarbonat adalahbufferdasar kimia yg utama didalam
tubuh. Ion bikarbinat terdapat dalam cairan ekstrasel
dan intrasel.
Nilai lab normal bikarbonat arteri adalah 22 sampai 26
mEq\L.didalam darah vena, bikarbonat di ukur
melalui kandungan karbon dioksida dan nilai
bikarbonat normal untuk orang dewasa adalah 24
sampai 30mEq\L.
Bikarbonat di atur oleh ginjal.
Apabila tubuh memerlukan lebih banyak basa,ginjal
akan merabsorsi bikarbonat dalam jumlah yg lebih
besar dan di kembalikan ke ekstrasel.
Ion bikarbonat merupakan komponen paling penting
dalam system buffer asam karbonat-bikarbonat yg
penting berperan dlm keseimbangan asam-basa
PENGATURAN FOSFAT
 Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrsel
dan ekstrasel
 Fosfat dan kalsium membantu mengembangkan dan
memelihara tulang dan gigi
 Fosfat juga meningkatkan kerja neuromuskuler
normal,berpartisipasi dalam metabolisme
karbohidrat,dan membantu pengaturan asam-basa
 Nilai lab normal fosfat serum adalah2,5 sampai
4,5mg\100ml.

Anda mungkin juga menyukai