Oleh :
Intan Permata Sari
Pembimbing :
dr. Aziz Abdullah, Sp.S
PENDAHULUAN
Stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat
gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler
Di Indonesia penyakit ini menduduki posisi ketiga setelah jantung
dan kanker. Sebanyak 28,5% penderita meninggal dunia dan sisanya
menderita kelumpuhan sebagian atau total
Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke
jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis di sekitar otak
atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut akhirnya
menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya
DEFINISI
Stroke iskemik merupakan 70- 80% dari penyebab stroke,
disebabkan oleh gangguan pasokan oksigen dan nutrisi
ke sel-sel otak akibat bentukan trombus atau emboli.
Stroke emboli adalah jenis stroke iskemik yang
disebabkan oleh bekuan darah yang disebabkan proses
emboli. Emboli dapat berasal dari jantung ataupun selain
jantung.
PATOFISIOLOGI
Penyebab Emboli :
gumpalan darah, agregasi trombosit, lemak, udara,
tumor, bakteri, benda asing
Stroke Emboli
ETIOLOGI
1. Defisit Motorik
(Hemiparesis, Hemiplegi, Ataksia, Disartria,
Disfagia)
2. Defisit Sensorik
(Kebas dan kesemutan )
3. Defisit Verbal
(Afasia Motorik, Afasia Sensorik, Afasia Global)
FAKTOR RESIKO
Faktor risiko stroke iskemik adalah : Faktor yang tidak dapat di modifikasi :
Hipertensi Usia
Diabetes Melitus Jenis kelamin
Dislipidemia Kelainan Pembuluh Darah
Merokok (Atrial Fibrillation)
Pemakaian Alkohol
Obesitas
Penyakit Jantung
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
4. Pemeriksaan radiologi
5. Siriraj Stroke Score
SSS = (2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) +
(2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan darah
diastolik) - (3 x riwayat diabetes mellitus,
angina, claudicatio intermitten) – 12
Pemeriksaan CT-Scan
PENATALAKSANAAN
• Antiplatelet
1. Aspirin : Dosis 325 mg/hari
2. Clopidogrel : Dosis lazim 75 mg/hari
• Antikoagulan
1. Warfarin : Dosis pemeliharaan 5 mg/hari
KOMPLIKASI
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak mengkonsumsi obat apapun
ANAMNESA
Riwayat Alergi
Tidak ada
Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok : (+)
Riwayat meminum alcohol : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Suhu Badan : 36 oC
Nadi : 110 kali/menit
RR : 22 kali/menit
Kepala/Leher : a / i / c / d : -/-/-/-
Pembesaran KGB : (-)
Kelenjar Tiroid : dbn
Thoraks : Cor : S1 S2 tunggal reguler,
murmur (-)
Pulmo : Vesikuler, Ronkhi
(-), Wheezing (-)
Abdomen : Soefl; Meteorismus (-); Nyeri tekan (-)
Bising usus (+)
Pembesaran organ (-)
Ekstremitas : Akral hangat; Oedem (-)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS NEUROLOGIK
Keadaan umum
Kesan umum : Lemah
Kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif : GCS 456
Pembicaraan
• Disartria : + (disatria lingualis)
• Afasia
Motorik :-
Sensorik :-
Amnestik :-
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
• Asimetri :-
• Sikap Paksa :-
• Tortikolis :-
Muka
• Mask :-
• Myopatik :-
• Full Moon : -
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan khusus
Rangsangan selaput otak
• Kaku kuduk :-
• Kernig :-
• Brudzinski I :-
• Brudzinski II : -
• Brudzinski III : -
• Brudzinski IV : -
• Laseque test :-
PEMERIKSAAN FISIK
Saraf Otak
• Nervus I : tde
• Nervus II : tde
• Nervus III, IV, VI :
Kanan Kiri
Eksophtalmus
- -
Pupil
bulat bulat
- Bentuk
2 mm 2 mm
- Lebar
- -
- Perbedaan lebar
+ +
- Refleks cahaya
PEMERIKSAAN FISIK
Nervus V :
• Cabang Motorik
Kanan Kiri
Otot Masseter tde tde
Otot Temporal tde tde
Otot Pterygoideus tde tde
• Cabang Sensorik
Kanan Kiri
Waktu Diam
- Mengerutkan dahi simetris simetris
- Tinggi alis simetris simetris
- Sudut mata simetris simetris
- Lipatan nasolabial simetris simetris
Waktu Gerak
- Mengerutkan dahi asimetris simetris
- Menutup mata asimetris simetris
- Mencucu-bersiul asimetris simetris
- Memperlihatkan gigi asimetris simetris
- Pengecapan 2/3 lidah tde tde
- Hyperakusis tde tde
- Sekresi air mata tde tde
PEMERIKSAAN FISIK
Nervus VIII : tde
Nervus IX dan N X : tde
Nervus XI :
Kanan Kiri
tde tde
Mengangkat bahu
Kedudukan lidah
-Waktu istirahat tde tde
Menurun dbn
Menurun dbn
Kekuatan Otot :
Kanan Kiri
0 5
0 5
PEMERIKSAAN FISIK
Reflek Fisiologis Reflek
Patologis
BPR +2 │+2 Babinsky -│-
Chaddock -│-
Tromner -│-
KPR +2 │+2 Openheim -│-
Gordon -│-
Schaffer -│-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium (09 Juli 2017)
• Leukosit : 9,75
• Neutrofil % : 74,2 %
• Limfosit % : 14,9 %
• PLT : 152 103/uL
• Trigliserida : 272 mg/dL
• Kolesterol HDL : 35,18 mg/dL
• Kolesterol LDL : 109,46 mg/dL
• BUN : 24 mg/dL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan (10 Juli 2017)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG (09 Juli 2017)
SIRIRAJ SCORE
Intracerebral Hemorrhage
Subarachnoid Hemorrhage
TERAPI
Non Farmakologi :
• Bed Rest
• Monitoring kondisi pasien, GCS, Tekanan Darah
Farmakologi :
• Inf. Asering 2 fl/hr
• Inj. Kalmeco 1x500
• Inj. Citicholin 2x250 mg
• Inj. Pumpicel 1x40
• Inj. Santagesik 2x1 amp
• Po : Concor 1x2,5 mg
• Cpg 1x75 mg
• Atorvastatin 1x20 mg
PROGNOSIS
13/07/2017 Pasien mengeluh Gcs : 456 Stroke infark Inf. Asering 2 fl/hr
badan sebelah TD: 110/70 emboli Inj. Kalmeco 1x500
kanan masih mmHg
belum bisa Inj. Citicholin 2x250 mg
digerakan. Nyeri Nadi: 80 x/menit
kepala cekot-cekot Inj. Pumpicel 1x40
Suhu: 36 C
(+) nyeri telan (+)
RR: 20 x/menit Inj. Santagesik 2x1 amp
Motorik : 0-5/0-5
N.III : dbn Inj. Antrain 3x1 amp
N.VII : dbn Po :
N. XII : dbn Concor 1x2,5 mg
Cpg 1x75 mg
Atorvastatin 1x20 mg
Syr Lactulosa
3xC I
FOLLOW UP
14/07/2017 Pasien mengeluh badan Gcs : 456 Stroke infark Inf. Asering 2 fl/hr
sebelah kanan masih TD: 110/90 emboli Inj. Kalmeco 1x500
belum bisa digerakan. mmHg
Pusing (+) mata kiri cekot- Inj. Citicholin 2x250 mg
cekot, semalam tidak bisa Nadi: 65 x/menit
tidur, tidak bisa BAB Inj. Pumpicel 1x40
Suhu: 36,2 C
15/07/2017 Pasien mengeluh Gcs : 456 Stroke infark Inf. Asering 2 fl/hr
badan sebelah TD: 110/70 emboli Inj. Kalmeco 1x500
kanan masih mmHg
belum bisa Inj. Citicholin 2x250 mg
digerakan. Pusing Nadi: 73 x/menit
(+) mata kiri Inj. Pumpicel 1x40 mg
Suhu: 36,3 C
cekot-cekot
RR: 18 x/menit Inj. Antrain 3x1 amp
Motorik : 0-5/0-5 Po :
N.III : dbn Concor 1x2,5 mg
N.VII : dbn Cpg 1x75 mg
N. XII : dbn Atorvastatin 1x20 mg
FOLLOW UP
16/07/2017 Pasien mengeluh Gcs : 456 Stroke infark Inf. Asering 2 fl/hr
badan sebelah TD: 100/60 emboli Inj. Kalmeco 1x500
kanan masih mmHg
belum bisa Inj. Citicholin 2x250
digerakan Nadi: 68 x/menit mg
Suhu: 35 C
Inj. Pumpicel 1x40
RR: 18 x/menit
Motorik : 0-5/0- Inj. Santagesik 2x1 amp
5
N.III : dbn Inj. Antrain 3x1 amp
N.VII : dbn
N. XII : dbn Po :
Concor 1x2,5 mg
Cpg 1x75 mg
Atorvastatin 1x20 mg
17/07/2017 Pasien mengeluh badan Gcs : 456 Stroke infark Inf. Asering 2 fl/hr
sebelah kanan masih TD: 90/60 emboli Inj. Kalmeco 1x500
belum bisa digerakan. mmHg
Mata sebelah kiri cekot- Inj. Pumpicel 1x40
cekot Nadi: 70 x/menit
19/07/2017 Pasien mengeluh badan Gcs : 456 Stroke infark Inf. Asering 2 fl/hr
sebelah kanan masih TD: 110/70 emboli
belum bisa digerakan mmHg Inj. Citicolin 2x1amp
Nadi: 68 x/menit Po :
Suhu: 36 C Cpg 1x75 mg
Atorvastatin 1x20 mg
RR: 20 x/menit
Motorik : 1-5/1-
5
N.III : dbn
N.VII : dbn
N. XII : dbn
FOLLOW UP
20/07/2017 Pasien mengeluh badan Gcs : 456 Stroke infark Citicolin 2x1amp
sebelah kanan masih TD: 120/80 emboli Cpg 1x75 mg
belum bisa digerakan mmHg Atorvastatin 1x20 mg
Nadi: 86 x/menit
RR: 20 x/menit
Motorik : 1-5/1-
5
N.III : dbn
N.VII : dbn
N. XII : dbn
PEMBAHASAN
Dari anamnesa didapatkan gejala klinis stroke
infark antara lain :
Onsetnya mendadak dan terjadi pada saat
istirahat => saat pasien ingin tidur tiba-tiba
pasien mengeluh separuh badan sebelah kanan
tidak bisa digerakkan
Didapatkan adanya disatria => pasien
bicaranya pelo
Pasien juga mengeluh nyeri kepala, namun
tidak ada mual dan muntah
Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil GCS
=456; tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 110
x/menit, pernapasan 22 x/menit.
PEMBAHASAN
Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan
laboratorium, EKG, dan CT-scan kepala tanpa
kontras.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium =>
didapatkan peningkatan Trigiserida = 272;
Kolesterol HDL = 35,18; Kolesterol LDL =
109,46; BUN = 24 mg/dL => Dislipidemia
Pada pemeriksaan EKG => tidak ditemukan
atrial fibrilasi
Pada CT-Scan kepala tanpa kontras => tampak
hipodens, batas tidak tegas di lobus parietal
kiri
PEMBAHASAN
Perbedaan STROKE INFARK, ICH, SAH
STROKE INFARK ICH SAH
Intracerebral Subarachnoid
Hemorrhage Hemorrhage
Etiologi: penyumbatan Etiologi: pecahnya Etiologi: pecahnya
pembuluh darah. pembuluh darah. pembuluh darah,
biasanya pada
percabangan arteri-
arteri besar.
Gejala klinis: Gejala klinis: Gejala klinis:
mendadak mendadak mendadak
Saat istirahat Saat aktivitas Saat aktivitas
Nyeri kepala + Nyeri kepala +++ Nyeri kepala ++++
Muntah +/- Muntah + Muntah ++
Kesadaran menurun – Kesadaran menurun + Kesadaran menurun +
Riw. Hipertensi - Riw. Hipertensi + Riw. Hipertensi -
Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan fisik:
Kaku kuduk - Kaku kuduk +/- Kaku kuduk +
CT-scan: gambaran CT-scan: gambaran CT-scan: gambaran
hipodens hiperdens hiperdens daerah
subarachnoid
KESIMPULAN
Pasien Tn. P usia 40 tahun datang ke IGD RSUD Bangil dengan
keluhan badan sebelah kanan tidak bisa digerakkan. Saat pasien
ingin tidur tiba-tiba pasien mengeluh separuh badannya tidak bisa
digerakkan serta bicaranya pelo. Pasien juga mengeluh nyeri kepala
namun tidak ada mual dan muntah. Berdasarkan data tersebut,
gejala yang diderita Tn. P telah memenuhi gejala klinis dari stroke
infark. Stroke infark adalah penyakit gangguan fungsional otak akut
baik fokal maupun global yang disebabkan oleh gangguan pasokan
oksigen dan nutrisi ke sel-sel otak akibat bentukan trombus atau
emboli. Siriraj Stroke Score pada pasien adalah -2, di mana ini
mengacu pada diagnosis Stroke Infark
Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS = 456; tekanan darah 140/80
mmHg, nadi 110 x/menit, pernapasan 22 x/menit, kekuatan motorik
tangan kanan dan kaki kanan 0, tonus ekstremitas sebelah kanan
menurun. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, diketahui
peningkatan nilai Trigiserida , Kolesterol HDL, serta Kolesterol LDL
yang merupakan salah satu dari faktor resiko stroke infark emboli.
Pada CT-scan kepala tanpa kontras, tampak hipodens, batas tidak
TERIMA KASIH