Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, baik pada masyarakat yang bersangkutan maupun masyarakat luar. perubahan tsb pengaruhnya terbatas atau luas; lambat sekali atau cepat sekali. Masyarakat statis; mengalami perubahan yang lambat. Masyarakat dinamis ; mengalami perubahan yg cepat. Perubahan sosial pada lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat, yang memengaruhi system sosialnya, termasuk di dalam nilai-nilai, sikap-sikap dan pola- pola perilaku Perubahan bisa berkaitan dengan: 1. Nilai- nilai sosial. 2. Pola-pola perilaku. 3. Organisasi. 4. Lembaga kemasyarakatan. 5. Lapisan dalam masyarakat. 6. Kekuasaan dan wewenang, dan lain- lain. A. CIRI-CIRI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA 1. Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat sehingga tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya. 2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti oleh perubahan pada lembaga sosial lainnya. 3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri. 4. Perubahan sosial terjadi dalam bidang material dan immaterial karena keduanya memiliki hubungan timbal balik. A. CIRI-CIRI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA (LANJUTAN … )
5. Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan
dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut: Proses sosial, yaitu pergantian beragam pengahargaan, fasilitas, dan anggota dari suatu struktur. Segmentasi atau pembagian, yaitu pemekaran unit-unit struktural yang tidak terlalu berbeda dengan unit-unit yang telah ada. Perubahan struktur, yaitu timbulnya peran dan organisasi yang baru. Perubahan struktur kelompok, yaitu pergantian komposisi kelompok, tingkat kesadaran kelompok, dan hubungan antarkelompok dalam masyarakat. B . BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL 1. Perubahan Lambat (Evolusi); Butuh waktu lama Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Terjadi dengan sendirinya tanpa rencana. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sesuai pertumbuhan masyarakat. 2. Perubahan Cepat (Revolusi); berlangsung secara cepat Perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan. Selain itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan. Persyaratan yang harus dipenuhi agar revolusi dapat tercapai:
1. Harus ada keinginan dari masyarakat untuk mengada-
kan perubahan, untuk mencapai keadaan yg lebih baik. 2. Ada seorang pemimpin/ sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan. 3. Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat menjadi suatu program kerja. 4. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. 5. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan. 3. Perubahan Kecil Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju kebaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang mereka kenakanpun mengalami perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok mini, celana panjang, kaos, dan lain-lain. Contoh tersebut merupakan suatu bentuk perubahan kecil. Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. 4. Perubahan Besar Perubahan besar = perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.
Contoh: kepadatan penduduk telah melahirkan berbagai
perubahan, seperti semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya.
5. Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan yang diperkirakan/ direncanakan terlebih dahulu
oleh pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat (agent of change), yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada masyarakat. 6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat. Misalnya, kasus banjir bandang, tanah longsor, kebakaran, Tsunami, Gempa bumi, dll. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru. C. PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA 1. Bertambah atau berkurangnya penduduk; orang Mengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, bagi hasil dan lain sebagainya yang sebelumnya belum dikenal. Perpindahan penduduk mengakibatkan kekosongan kerja. 2. Penemuan-penemuan Baru (Inovasi). Unsur kebudayaan baru diterima, dipelajari, dan dipakai dalam masyarakat 3. Pertentangan Masyarakat. Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi pada generasi muda dengan generasi tua. Misalnya, pergaulan bebas,, cara berpakaian, atau derajat wanita yang kian sama di dalam masyarakat dan lain-lain. 4. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi. menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar bagi negara rusia yang dulu adalah kerajaan berubah menjadi diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin marxis. Perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (faktor ekstern) antara lain: 1. Berasal dari lingkungan alam/ fisik disekitar manusia. Terjadinya gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain-lain mungkin menyebabkan masyarakat-masyarakat terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. 2. Perang dengan negara lain dapat menimbulkan perubahan, karena negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya kepada negara yang kalah. 3. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain. Apabila salah satu kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi maka yang terjadi adalah proses imitasi yaitu peniruan terhadap budaya lain. 12