Anda di halaman 1dari 15

DATA DAN PENGUKURAN

DALAM STATISTIKA
Septi Fajarwati, S. Pd
STATISTIKA
 Berasal dari kata “status”, bahasa Yunani
yang berarti state (keadaan)
Istilah Statistika dikemukakan oleh Gottfried
Achenwall (1719-1772)

 Definisi Statistika:
adalah suatu studi/ilmu yang mempelajari
bagaimana mengumpulkan data, mengolah
data, kemudian menganalisa data tersebut,
sampai diperoleh suatu kesimpulan/keputusan
yang berkaitan dengan data tersebut.
Tahap-tahap Kegiatan
Statistika
1. Pengumpulan Data (Collection of Data)
2. Penyusunan Data (Organization of Data)
3. Presentasi Data (Presentation of Data)
4. Analisis Data (Analysis of Data)
5. Interpretasi Data (Interpretation of Data)
1. Pengumpulan data (Collection of Data):
Ada dua metode:
 Sensus yaitu mengumpulkan seluruh data/populasiya.
 Sampel yaitu mengumpulkan sebagian data saja.

2. Penyusunan Data (Organization of Data)


Ada tiga tahapan:
 Editing yaitu mendeteksi kemungkinan adanya
kesalahan atau ketidakkonsistenan data.
 Classify yaitu pengelompokan data sesuai dengan sifat-
sifat yang dimiliki oleh data.
 Tabulation yaitu pengelompokan data sesuai dengan
sifat-sifat yang telah kita tentukan dalam susunan kolom-
kolom dan baris-baris, sehingga mudah untuk ditarik
kesimpulan.
3. Presentasi Data
 Yaitu kegiatan agar data mudah untuk dibaca dan
bisa dilihat secara visual, maka dibuat dalam bentuk
tabel, grafik atau diagram.

4. Analisis Data
 Yaitu kegiatan untuk mengetahui karakterisitik
data, dengan menggunakan metode statistik, seperti
rata-rata, diviasi standar, korelasi, ataupun regresi

5. Interpretasi Data
 Yaitu kegiatan untuk mengambil suatu kesimpulan
yang benar.
Fungsi Statistika
 Menggambarkan data dalam bentuk tertentu
 Menyederhanakan data yang komplek menjadi
data yang mudah dimengerti
 Teknik untuk membuat perbandingan
 Memperluas pengalaman individual
 Memberi petunjuk bagi perumusan kebijakan
perusahaan
 Mengukur besaran-besaran dari suatu gejala
 Membantu menentukan hubungan sebab akibat
PENGGOLONGAN STATISTIKA :

1. Statistika Deskriptif  statistika yang mempelajari metode


meringkas dan menggambarkan sifat-sifat data yang meliputi
teknik pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data dalam
bentuk tabel, grafik ataupun diagram.
Contoh: Distribusi Frekuensi, Ukuran nilai sentral, ukuran
penyebaran/dispersi, regresi, dan korelasi.
2. Statistika Inferensial  statistika yang mempelajari metode
mengevaluasi informasi yang terkandung dalam data,
menafsirkan tentang pengetahuan baru yang diperoleh dari
informasi itu dan mengambil kesimpulan tentang sebagian data
(data sampel) dari seluruh data yang menjadi subjek kajian.
Contoh: Teori Probabilitas, distribusi teoritis, sampel dan
distribusi sampel, penaksiran terhadap parameter, pengujian
hipotesis.
B. Berdasarkan Bentuk
1. Data Kualitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk non angka/ non
numerik (atribut). Dalam istilah komputer disebut data
bertipe STRING.
Contoh : Agama; Islam, Kristen, Hindu, Budha
(ex. Eva beragama islam)
Jenis kelamin; Laki-laki dan Perempuan
Tingkat Pendidikan; SD, SMP, SMA, PT
Pekerjaan; Dosen, Dokter, Karyawan swasta
2. Data Kuantitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk angka (data numerik).
Dalam istilah komputer disebut data bertipe NUMERIC.
Contoh : Tinggi badan; 160 cm, 175 cm
(ex. tinggi badan anton 165 cm)
Berat badan; 40 kg, 45 kg, 60 kg
DATA
A. Berdasarkan Sumber Data
1. Data Primer
data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sendiri.
Metode Pengumpulan Data Primer :
 Wawancara langsung Wawancara tidak langsung
 Koresponden Kuisioner
2. Data Sekunder
data yang dikutip dari sumber dokumentasi.
Sumber Data Sekunder :
 Published Source (dipublikasikan), ex: publikasi hasil
penelitian
 Unpublished Source (tidak dipublikasikan), ex: arsip
pemerintah
 Data kategorik
yaitu data kualitatif yang dikuantitatifkan secara
berjenjang. Pada umumnya data kualitatif dapat
dikuantitatifkan dengan cara, antara lain : memberi skor;
memberi ranking; menyatakan dalam bentuk variabel
boneka.
Contoh :
Kita ingin mengetahui bentuk pelayanan dari suatu biro
jasa, dan yang diukur adalah suatu kepuasan. Jika
dikehendaki 4 kategorik, maka dapat diambil bentuk data
kategoriknya menjadi :
 sangat memuaskan
 memuaskan
 kurang memuaskan
 tidak memuaskan
setiap tingkatan harus dijelaskan/dijabarkan indikatornya,
sehingga akan memudahkan dalam pemberian skor atau
ranking.
C. Berdasarkan Sifat

1. Data Diskrit : Data yang dinyatakan dengan bilangan


kardinal (bilangan yang didapat dari proses mencacah
benda).
Contoh : Pak Sabar mempunyai 5 orang anak;
Sari mempunyai 4 buah buku tulis.
2. Data Kontinu : Data hasil proses pengukuran
Data dapat dinyatakan dengan suatu interval dan biasanya
berkaitan dengan waktu.
Contoh :
- waktu tahan hidup suatu lampu pijar adalah 300 jam;
- kemampuan orang berkonsentrasi dalam membaca
adalah 20 menit.
Skala Pengukuran
1. Skala Nominal (Klasifikasi)
 Digunakan untuk data yang dapat
dikelompokan, dan kelompok yang satu
dengan kelompok lainnya harus setara/sama
(tanpa tingkatan).
Contoh :
 Jenis Kelamin; Laki-laki dan perempuan
 Alamat; Sumampir, Dukuhwaluh
 Agama; Islam, Kristen,
 Pekerjaan; Sopir, Guru, Perawat
 Suku; Batak, Badui
 Tempat Lahir; Banyumas, Purbalingga
2. Skala Ordinal (Ranking)
 Digunakan untuk data yang dapat dijenjangkan,
misalnya dari jenjang yang terendah sampai
yang tertinggi atau sebaliknya (Memiliki
tingkatan data).

Contoh :
 Ranking kelas I,II,III
 Tingkat kepangkatan
 Satuan Pendidikan
 Status Sosial
3. Skala Interval
 Digunakan untuk data yang dapat dinyatakan
dalam suatu interval.

Contoh :
• Nilai Ujian
• Interval suhu
• Tinggi Badan
• Berat Badan
• Skor IQ
4. Skala Rasio
 Digunakan untuk data yang biasanya sulit diukur
seperti biasa. Sehingga untuk pengukurannya
menggunakan pembanding yaitu membandingkan
dengan sesuatu yang telah dikenal.

Contoh :
 Jarak
 Peta
 Berat planet-planet dan bintang-bintang

Anda mungkin juga menyukai