Anda di halaman 1dari 12

PERJALANAN OBAT DALAM TUBUH

“GASTRORETENTIVE SWELLING SYSTEM”

Disusun oleh

Indri Hapsari NIM 15334710


Rifani Fauziah NIM 15334739

JURUSAN FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2017
LATAR BELAKANG

• Salah satu sediaan dengan pelepasan obat yang dimodifikasi adalah sediaan dengan
pelepasan di lambung.

• Salah satunya metode yang dapat digunakan untuk membuat sediaan lepas terkendali

• Bentuk sediaan yang dapat dipertahankan di dalam lambung disebut Gastroretentive Drug
Delivery System (GRDDS).

• Salah satu beberapa tehnik gastroretentive diantaranya Swelling System.


Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses pelepasan obat
Gastroretentive Swelling System?
2. Bagaimanakah proses perjalanan obat
Gastroretentive Swelling System ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pelepasan dan Bioavailabilitas obat
Gastroretentive Swelling System ?
Tujuan Penulisan
1. Memahami proses pelepasan obat
Gastroretentive Swelling Systelm?
2. Memahami proses perjalanan obat
Gastroretentive Swelling System ?
3. Memahami faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pelepasan dan
Bioavailabilitas obat Gastroretentive Swelling
System ?
TEKNIK GASTRORETENTIVE

Floating system

Bio/Mucoadhesive system

Swelling System
Keuntungan Gastroretentive Drug Kekurangan Gastroretentive Drug
Delivery System Delivery System
Dapat meningkatkan kepatuhan pasien dengan menurunkan Memerlukan jumlah yang cukup besar cairan lambung, bagi
frekuensi dosis sistem untuk mengapung dan bekerja efisien.

Bioavaibilitas meningkat meskipun obat mengalami first pass Tidak cocok untuk obat-obat dengan masalah stabilitas dan
effect, karena konsentrasi yang diinginkan dari obat dalam kelarutan dalam lambung serta obat-obat yang mempunyai
darah dapat dikontrol dengan pelepasan secara perlahan dan efek iritasi pada lambung.
terus-menerus.

Meningkatkan efek terapi dari obat yang memiliki half life


singkat

Meningkatkan efikasi pengobatan untuk obat yang ditujukan


untuk bekerja lokal di lambung

Meningkatkan absorbsi obat yang hanya larut dalam lambung

Dapat meminimalisir iritasi lambung dengan melepaskan zat


aktif secara perlahan

Menurunkan kemungkinan obat terbuang percuma


Mekanisme Kerja Obat
Gastroretentive Swelling System

• Swelling System (Sistem Mengembang),


membutuhkan (Swelling Agent) polimer yang
akan mengembang dalam waktu tertentu ketika
kontak dengan cairan lambung, kemudian
selanjutnya akan tererosi menjadi ukuran yang
lebih kecil.

• Swelling agents dapat menyerap atau


mengabsorpsi air atau larutan larutan organic
hidrogel.
PEMBAHASAN
Proses Pelepasan obat
Sediaan Gastroretentive Swelling (obat
tertahan dilambung )-- obat terbasahi
sempurna dengan cairan lambung ---
mengembang-- tertahan dilambung 
terlepas dari bentuk sediaan perlahan-lahan--
 larut -- melintasi celah spincter pylorus -
- untuk diserap ke usus halus .
Proses Perjalanan obat
• Absorpsi : Molekul yang kecil mudah masuk kedalam
peredaran darah, PH lambung mempengaruhi juga dalam
proses penyerapan.
• Distribusi : menembus membran sel melalui transport aktif,
ikatan molekul pada ikatan plasma. Ikatan plasmatik peka
terhadap penyebaran dan aktivitas farmakodinamik dan
farmakokinetika. Terdapat keseimbangan bolak-balik antara
bentuk bebas dan bentuk terikat. Zat aktif yang meninggalkan
peredaran darah terikat pada reseptor, aseptok dan bagian
enzimatik.
• Metabolisme dan Ekskresi : Perlintasan membran juga
berlaku peniadaan, Mekanisme melalui pembentukan urine,
fungsi terletak pada glomerulus dan bagian tubulus .
Peniadaan tersebut yaitu dari jaringan menuju darah,
kemudian dari darah menuju keluar tubuh.
Faktor yang berperan pada penyerapan obat &
Bioavalaibilitas.
• Waktu pengosongan lambung
• Mempercepat perlewatan lambung
• Perlewatan diusus halus.
KESIMPULAN
• Fase Farmasetika --- Proses terlepasnya obat dari bentuk sediaan.
• Fase Farmakokinetika --- Proses Perjalan Obat secara Absorpsi (spincter
pylorus), distribusi (penyebaran) secara transport aktif dan difusi pasif (u/ tak
terionkan), metabolisme dan ekskresi melalui pembentukan urin melalui
ginjal -- kontraindikasi dengan pasien gangguan ginjal, hati dan jantung.
• Fase farmakodinamik -- berikatan dengan Reseptor (protein plasma),
hanya dalam bentuk obat bebas saja yang terikat.--- efektifitas klinik dari
zat aktif.
• Faktor penyerapan obat -- Faktor meningkatkan pengosongan lambung,
perlewatan lambung dan perlewatan di usus.
• Saran
Sebaiknya obat diminum dalam keadaan perut kosong karena dapat mudah
diserap dan memberikan efek.
Pemakaian obat harap memperharikan indikasi, kontraindikasi, dosis serta
interaksi dengan obat lain.

Anda mungkin juga menyukai