Anda di halaman 1dari 15

ASMA

Bronkial

Disusun Oleh:
1. Irfan Baihaqi
2. Irma Febita
3. Ismatul Ulya
4. Layinatussyifa
PENGERTIAN
Asma merupakan gangguan radang
kronik saluran napas. Saluran napas yang
mengalami radang kronik bersifat
hiperresponsif sehingga apabila
terangsang oleh factor risiko tertentu,
jalan napas menjadi tersumbat dan aliran
udara terhambat karena konstriksi
bronkus, sumbatan mukus, dan
meningkatnya proses radang (Almazini,
2012)

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


ETIOLOGI
a. Faktor Predisposisi
Genetik merupakan faktor predisposisi dari asma bronkhial.

b. Faktor Presipitasi
1. Alergen
Alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

 Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Contohnya: debu,


bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri, dan polusi.
 Ingestan, yang masuk melalui mulut. Contohnya: makanan dan obat-
obatan.
 Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. Contohnya:
perhiasan, logam, dan jam tangan.

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


2. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering
mempengaruhi asma.
3. Stress
Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma.
Stress juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada
4. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja mempunyai hubungan langsung dengan sebab
terjadinya serangan asma.Misalnya orang yang bekerja di
laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas.
5. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika
melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat.

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


PATOFISIOLOGI
Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos
bronkus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab
yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus
terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul
pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai
berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan
untuk membentuk sejumlah antibody IgE abnormal
dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi
alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya.

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


Lanjutan….

Pada respon alergi di saluran nafas, antibodi IgE


berikatan dengan alergen menyebabkan degranulasi
sel mast. Akibat degranulasi tersebut, histamin
dilepaskan. Histamin menyebabkan konstriksi otot
polos bronkiolus. Apabila respon histamin
berlebihan, maka dapat timbul spasme asmatik.
Karena histamin juga merangsang pembentukan
mukkus dan meningkatkan permiabilitas kapiler,
maka juga akan terjadi kongesti dan pembengkakan
ruang iterstisium paru.

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


Lanjutan….

Individu yang mengalami asma mungkin memiliki


respon IgE yang sensitif berlebihan terhadap sesuatu
alergen atau sel-sel mast-nya terlalu mudah
mengalami degranulasi. Di manapun letak
hipersensitivitas respon peradangan tersebut, hasil
akhirnya adalah bronkospasme, pembentukan
mukus, edema dan obstruksi aliran udara.

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


MANIFESTASI KLINIS

Gejala awal :
1. Batuk
2. Dispnea
3. Mengi (whezzing)
4. Gangguan kesadaran, hyperinflasi dada
5. Tachicardi
6. Pernafasan cepat dangkal

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


Gejala lain :
1. Takipnea
2. Gelisah
3. Diaphorosis
4. Nyeri di abdomen karena terlihat otot abdomen dalam pernafasan
5. Fatigue ( kelelahan)
6. Tidak toleran terhadap aktivitas: makan, berjalan, bahkan berbicara.
7. Serangan biasanya bermula dengan batuk dan rasa sesak dalam dada
disertai pernafasan lambat.
8. Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang disbanding inspirasi
9. Sianosis sekunder
10. Gerak-gerak retensi karbondioksida seperti : berkeringat, takikardia,
dan pelebaran tekanan nadi.

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


KLASIFIKASI
Berdasarkan etiologinya Asma bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3
tipe, yaitu
1. Ekstrinsik (alergik) : Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan
oleh faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga,
bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur. Asma
ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik
terhadap alergi
2. Intrinsik (non alergik) : Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang
bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui,
seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran
pernafasan dan emosi.
3. Asma gabungan : Bentuk asma yang paling umum. Asma ini
mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergi.

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan sputum
2. Pemeriksaan darah
3. Foto rontgen
4. Pemeriksaan faal paru
5. Elektrokardiografi

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan non farmakologik
a) Penyuluhan
b) Penyuluhan ini ditujukan pada peningkatan
pengetahuan klien tentang penyakit asma
c) Menghindari faktor pencetus
d) Fisioterapi

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


2. Pengobatan farmakologik
a) Agonis beta.Contohnya : Alupent, metrapel
b) Metil Xantin.Contohnya : Aminophilin dan Teopilin
c) Kortikosteroid.Contohnya : Beclometason Dipropinate
dengan dosis 800 empat kali semprot tiap hari.
d) Kromolin. Kromolin merupakan obat pencegah asthma,
khususnya anak-anak . Dosisnya berkisar 1-2 kapsul empat
kali sehari.
e) Ketotifen. Efek kerja sama dengan kromolin dengan dosis 2 x
1 mg perhari. Keuntunganya dapat diberikan secara oral.
f) Iprutropioum bromide (Atroven). Atroven adalah
antikolenergik, diberikan dalam bentuk aerosol dan bersifat
bronkodilator.

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


3. Pengobatan selama serangan status asthmatikus
a) Infus RL : D5 = 3 : 1 tiap 24 jam
b) Pemberian oksigen 4 liter/menit melalui nasal
kanul
c) Aminophilin bolus 5 mg / kg bb diberikan pelan-
pelan selama 20 menit dilanjutka drip Rlatau D5
mentenence (20 tetes/menit) dengan dosis 20
mg/kg bb/24 jam.
d) Terbutalin 0,25 mg/6 jam secara sub kutan.
e) Dexamatason 10-20 mg/6jam secara intra vena.
f) Antibiotik spektrum luas

Laporan Pendahuluan “ASMA” - RSUD Sunan Kalijaga Demak


Terimakasih
ASKEP

Anda mungkin juga menyukai