Anda di halaman 1dari 25

Oleh

1. Rina Ratna Sari 1110070100159


2. Resty Yulanda 1110070100094
3. Atika Febri Yanti 1010070100085

Preseptor
dr. Elfahmi, Sp. THT
FARING

kantong fibromuskuler yang


bentuknya seperti corong,
merupakan ruang utama traktus
respiratorius dan traktus digestiv,
faring mulai dari basis cranii sampai
setinggi vertebra cervical 6
Otot sirkuler :
• m. kontrikstor faring superior, media dan
inferior ( berbentuk kipas) untuk mengecilkan
lumen.

Otot longitudinal :
• m. Stilofaring  melebarkan faring dan
menarik laring
• m.palatofaringmempertemukan itsmus
orofaring, menaikkan bagian bawah faring
laring.
 Arteri karotis eksterna
 Arteri maksila interna

Persarafan motorik dan sensorik daerah


faring berasal darin pleksus faring yang
ekstensif. Pleksus ini dibentuk oleh cabang
faring dari nervus vagus dan nervus
glossopharingeus.
MUKOSA

Pada nasofaring, mukosanya


bersilia, sedang epitelnya berlapis
torak yang mengandung sel
gobletfungsi untuk saluran respirasi.
Pada orofaring dan
laringofaring epitelnya berlapis gepeng
dan tidak bersilia fungsi untuk
saluran cerna
NASOFARING

Pembagian
OROFARING
Faring

LARINGO FARING
( HIPOFARING)
Nasofaring

Batas atas :Dasar tengkorak


Batas bawah :palatum mole
Batas depan :rongga hidung
Batas belakang :vertebra servikal.
 Nasofaring yang relatif kecil, mengandung serta
berhubungan erat dengan beberapa struktur penting ,
seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring
dengan resesus faring yang disebut fossa rosenmuller,
kantong rathke, yang merupakan invaginasi struktur
embrional hipofisis serebri, torus tubarius, suatu refleksi
mukosa faring diatas penonjolan kartilago tuba eustachius,
koana, foramen jugulare, yang dilalui oleh n.glosofaring,
n.vagus dan n.asesorius spinal saraf kranial dan v. Jugularis
interna, bagian petrosus os temporalis dan foramen laserum
dan muara tuba eustachius.
OROFARING

Batas atas : palatum mole

Batas bawah : tepi atas epiglotis

Batas depan : rongga mulut

Batas belakang: vertebra servikal.


 Struktur yang terdapat di rongga orofaring
adalah dinding posterior faring, tonsil
palatina, fossa tonsil serta arkus faring
anterior danposterior , uvula, tonsil lingual
dan foramen sekum.
Laringofaring
(hipofaring)

 Batas bagian superior adalah tepi atas


epiglotis.
 Batas bagian anterior ialah laring.
 Batas bagian inferior adalah esofagus.
 Batas bagian posterior ialah vertebra servikal.
Organ limfoid pada faring :
1. Tonsil faring (adenoid)
2. Tonsil tuba
3. Tonsil palatina (amandel)
4. Tonsil Lingualis
5. Lateral faringeal band

 Semua saling berhubungan membentuk


“Cincin waldeyer”
 Fungsi  imun body, barier terhadap baketeri
yg masuk ke faring
 Ruang retrofaring
Dinding anterior ruang ini adalah dinding
faring yang terdiri dari mukosa faring, fasia
faringobasalaris dan otot-otot faring.
 Ruang parafaring
Ruang ini berbentuk kerucut dengan dasarnya
yang terletak pada dasar tengkorak dekat
foramen jugalaris dan puncaknya pada kornu
mayus os hyod.
 Palut lendir ini berfungsi untuk menangkap
partikel kotoran yang terbawa oleh udara
yang dihisap. Palut lendir ini mengandung
enzim lyzozyme yang penting untuk proteksi.
 Fungsi faring yang terutama ialah
 untuk respirai pada waktu menelan , resonasi
suara dan untuk artikulasi.
Fungsi menelan
Terdapat 3 fase dalam proses menelan yaitu:
 fase oral : bolus makanan dari mulut menuju ke
faring. Gerakan disini disengaja (voluntary)
 fase faringeal : pada waktu transport bolus
makanan melalui faring. Gerakan disini tidak
sengaja(involuntary)
 fase esofagal : waktu bolus makanan bergerak
secara peristaltik di esofagus menuju lambung
 Fungsi faring dalam proses bicara
Pada saat berbicara dan menelan terjadi
gerakan terpadu dari otot-otot palatum dan
faring. Gerakan ini antara lain berupa
pendengaran palatum mole ke arah dinding
belakang faring.
1. Nasofaringitis Akut
- Etio: Virus
Primer
Sekunder: - sinusitis akut
Bakteri - rhinitis akut
- OMA

- Klinis:
a. rasa panas dan rasa tidak enak di belakanghidung
b. keluhan penyakit primer
c. mukosa nasofaring hiperemis dan edema
d.terdepat sekret mukoid dan purulen
2. Hipertrofi adenoid
 fisiologis: umur 3 tahun (mulai membesar), 14
tahun (mengecil atau hilang)
 Etio: infeksi berulang saluran nafas atas
 Klinis: - sumbatan pada koane dan tuba
eustachius
- bernafas melalui mulut
3. Faringitis Akut
Etiologi :
- 50% Virus(influenza,parainfluensa
enterovirus,adenovirus,rhinovirus)
- Bakteri (strep B hem grup A,pneumponi,mix
infaction,hemophilus influenza)
Klinis
- Nyeri tenggorokan
- Malaise
- Demam
- Batuk
- Disfagia
5. Tonsilitis Akut
1. Streptococcus B hemoliticus Grup A
2. Pneumococcus
3. Staphylococcus
4. Virus Patogen
5. Corynebacterium Diptheri.
Klinis:
- Demam,odinofagia,selfagia
- Tonsil:
-edema & hiperemis
-Eksudat: folikularis,Lakunaris
-Pseudomembran
-Uvula dan Mukosa faring hiperemis dan udem
-Pembesaran KGB.
6. Tonsilitis Kronis
Etiologi: Tonsilitis akut,Tonsilitis rekuren
Klinis :
- Keluhan(-)/Disfagia Ringan
- Muara Kripti lebar
- Perlengketan dengan pilar
- Detritus
- Peritonsil hiperemis.

Anda mungkin juga menyukai