Pendahuluan
• Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan
sindrom yang timbul akibat N. Medianus tertekan
di dalam Carpal Tunnel (terowongan karpal) di
pergelangan tangan, sewaktu nervus melewati
terowongan tersebut dari lengan bawah ke
tangan.
• Angka kejadian Carpal Tunnel Syndrome di
Amerika Serikat telah diperkirakan sekitar 1-3
kasus per 1.000 orang setiap tahunnya dengan
revalensi sekitar 50 kasus dari 1.000 orang pada
populasi umum.
Carpal tunnel syndrome adalah kumpulan gejala
akibat penekanan pada nervus medianus oleh
ligamentum karpal transversal, di dalam
terowongan karpal pada pergelangan tangan.
Anatomi
Kompresi Mekanik
Insufisiensi Mikrovaskular
Teori Getaran
Menurut teori kompresi mekanik, gejala CTS
adalah karena kompresi nervus medianus di
terowongan karpal. Kompresi dimediasi oleh
beberapa faktor seperti ketegangan, tenaga
berlebihan, hyperfunction, ekstensi
pergelangan tangan berkepanjangan atau
berulang.
Teori insufisiensi mikro - vaskular menyatakan
bahwa kurangnya pasokan darah menyebabkan
penipisan nutrisi dan oksigen ke saraf yang
menyebabkan ia perlahan-lahan kehilangan
kemampuan untuk mengirimkan impuls saraf.
Scar dan jaringan fibrotik akhirnya berkembang
dalam saraf. Tergantung pada keparahan cedera,
perubahan saraf dan otot mungkin permanen.
Karakteristik gejala CTS, terutama kesemutan,
mati rasa dan nyeri akut, bersama dengan
kehilangan konduksi saraf akut dan reversibel
dianggap gejala untuk iskemia.
Menurut teori getaran gejala CTS bisa
disebabkan oleh efek dari penggunaan jangka
panjang pada saraf median di karpal tunnel.
Terjadi edema epineural pada saraf median
dalam beberapa hari berikut. Selanjutnya,
terjadi perubahan serupa mengikuti mekanik,
iskemik, dan trauma kimia.
Gejala Klinis
Flick's sign.
Thenar wasting.
Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara
manual maupun dengan alat dinamometer
Wrist extension test.
Phalen's test.
Torniquet test.
Tinel's sign.
Pemeriksaan sensibilitas
2. Pemeriksaan neurofisiologi
(elektrodiagnostik)
3. Pemeriksaan radiologis.
4. Pemeriksaan laboratorium.
PENATALAKSANAAN
Terapi konservatif
• Istirahatkan pergelangan tangan
• Obat anti inflamasi non steroid
• Pemasangan bidai pada posisi netral
pergelangan tangan
• Nerve Gliding
• Injeksi steroid
• Vitamin B6 (piridoksin)
• Fisioterapi
Nerve Gliding
Terapi operatif
• Operasi hanya dilakukan pada kasus yang
tidak mengalami perbaikan dengan terapi
konservatif atau bila terjadi gangguan sensorik
yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar
PROGNOSIS
• Pada kasus CTS ringan, dengan terapi
konservatif umumnya prognosa baik.
• Secara umum prognosa operasi juga baik,
tetapi karena operasi hanya dilakukan pada
penderita yang sudah lama menderita CTS
penyembuhan post operatifnya bertahap
KESIMPULAN
• Carpal Tunnel Syndrome adalah gejala neuropati
kompresi dari N. medianus di tingkat pergelangan
tangan, ditandai dengan bukti peningkatan
tekanan dalam terowongan karpal dan
penurunan fungsi saraf di tingkat itu
• Hal ini ditandai dengan keluhan mati rasa,
kesemutan, nyeri tangan dan lengan dan disfungsi
otot
• Pemeriksaan fisik yang patognomonis yaitu
Phalen test dan Tinnel test. Sedangkan
pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
yaitu dengan Pemeriksaan elektrodiagnostik,
radiologi dan laboratorium
• Kasus ringan bisa diobati dengan obat anti
inflamasi non steroid (OAINS) dan
menggunakan penjepit pergelangan tangan
yang mempertahankan tangan dalam posisi
netral selama minimal 2 bulan
• Kasus lebih lanjut dapat diterapi dengan
injeksi steroid lokal yang mengurangi
peradangan. Jika tidak efektif, dan gejala yang
cukup mengganggu, operasi sering dianjurkan
untuk meringankan kompresi