Anda di halaman 1dari 147

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA

By
Isnaeni, SKM, S.Kep. M.Kes.
Asep Barkah, S.Kep. M.Kes
Ns. Chusnul Chotimah, S.Kep.
Prodi Keperawatan STIKES Abdi Nusantara
Jakarta, 2016
Pengertian __________________
 Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau
perkawinan (WHO, 1969).

 Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal


dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang
konsisten dan hubungan yang erat (Helvie, 1981).

 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang


terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Depkes RI, 1998)
Jadi ________________ keluarga adalah

 Unit terkecil masyarakat


 Terdiri atas dua orang atau lebih
 Adanya ikatan perkawianan dan atau pertalian
darah
 Hidup dalam satu rumah tangga
 Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga
 Saling berinteraksi
 Mempunyai peran masing-masing
 Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan
STRUKTUR KELUARGA
 Patrilineal : jalur garis ayah
 Matrilineal : jalur garis ibu
 Matrilokal : sedarah istri
 Patrilokal : sedarah suami
 Keluarga kawinan : adanya hubungan
suami istri
Ciri-ciri keluarga di Indonesia
 Suami sebagi pengambil keputusan
 Merupakan suatu kesatuan yang utuh
 Berbentuk monogram
 Bertanggung jawab
 Meneruskan nilai budaya
 Kekeluargaan – erat
 Mempunyai semangat gotong royong
TIPE KELUARGA
Tipe keluarga tradisional
 Keluarga inti : suami, istri, anak
 Keluarga besar : keluarga inti ditambah
keluarga lain yang mempunyai hubungan
darah ; kakek, nenek, paman, bibi
 Keluarga dyad :suami dan istri tanpa anak
 Single parent : satu orang tua dan anak
 Single adult : hanya seorang dewasa
 Keluarga lanjut usia : suami istri lansia
 Reconstituted nuclear
 Niddle age
 Dual carrier
 Commuter married
Keluarga NON tradisional

 Commune family : lebih satu keluarga


tanpa pertalian darah hidup serumah
 Cohibing couple : Ayah-ibu dan anak
tanpa ikatan perkawinan dalam satu
rumah
 Homoseksual
 Institutional
Pola kehidupan keluarga
PEDESAAN PERKOTAAN
 Tradisional  Dinamis
 Agraris  Rasional
 Tenang  Konsumtif
 Sederhana  Demokratis
 Akrab  Individual
 Menghormati orang  berpolitik
tua
Pemegang kekuasaan
 Patriakal : ayah sebagai pemegang
kekuasaan
 Matriakal : ibu sebgai pemegang
kekuasaan
 Equilitarian : ayah dan ibu mempunyai
peran dalam pengambilan keputusan
Peran keluarga
 Peran ayah : kepala keluarga, pencari
nafkah, pendidik, pelindung, pemberi rasa
aman, anggota dari kelompok masyarakat,
anggota masyarakat dari lingkungan
 Peran ibu : sebagai istri, pelindung, ibu dari
anak-anak, pengasuh-pendidik anak,
mengurus rumah tangga, pencari nafkah
tambahan
 Peran anak : melaksanakan peran psiko-
sosial sesuai dengan tingkat perkembangan
fisik, mental, sosial, dan spiritual
Fungsi keluarga
Fungsi BIOLOGIS
 Meneruskan keturunan
 Memelihara dan membesarkan anak
 Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

Fungsi PSIKOLOGIS
 Memberikan kasih sayang dan rasa aman
 Memberikan perhatian antara anggota keluarga
 Membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga
 Memberikan identitas keluarga
Fungsi SOSIALISASI
 Membina sosialisasi pada anak
 Membentuk norma dan tingkah laku sesuai
dengan perkembangan anak
 Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

Fungsi EKONOMI
 Memenuhi kebutuhan keluarga
 Pengaturan ekonomi
 Penentuan masa depan ; menabung,
asuransi, JHT
Fungsi PENDIDIKAN
 Mendidik anak sesuai tum-bang
 Memberikan pendidikan sesuai bakat dan
minat
 Mendewasakan anak

Fungsi PERLINDUNGAN dan


PELESTARIAN
 Melindungi anggota keluarga dari ancaman
fisik maupun non fisik
 Melindungi dan melestarikan ekologi
lingkungan sekitar
Fungsi keluarga
 F pendidikan  F Afektif
 F Sosialisasi  F Sosial
 F Perlindungan  F Pengontrol
 F Perasaan  F Ekonomi
 F Religius  F Reproduktif
 F Ekonomis  F Kebutuhan fisik
 F Rekreatif
 F Biologis  ASAH – ASIH - ASUH
8 Fungsi Keluarga
BKKBN Fungsi
Fungsi Sosial
Budaya
Agama
Fungsi
Lingkungan
Cinta
dan
KKB Kasih
Sayang
Fungsi
Ekonomi

Fungsi
Fungsi Perlindungan
Fungsi Pendidikan
Reproduksi dan
Sosialisasi

15
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA
Asumsi teori perkembangan keluarga
 Keluarga terus berkembang dengan tahapan
yang sama dan dapat diprediksi
 Seseorang akan semakin dewasa dan
bereaksi terhadap tuntutan lingkungan
 Anggota keluarga melakukan tugas tertentu
yang ditetapkan atau sesui dengan
budayanya
 Dalam mengawali dan mengakhiri cenderung
kelihatan
TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA (CARTER)
1. Keluarga antara : dewasa muda belum
menikah
2. Penyatuan keluarga melalui perkawinan :
pasangan baru menikah
3. Keluarga dengan anak kecil : masa bayi
hingga usia sekolah
4. Keluarga dengan anak remaja
5. Keluarga melepaskan anak dan pindah
6. Keluarga dalam kehidupan terakhir
TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA (DUVALL)
1. Keluarga pemula (tahap pernikahan)
2. Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah
bayi berumur 2,5 th)
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua
2,5 – 6 th)
4. Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua
berumur 6 – 13 tahun)
5. Keluarga dg anak remaja (anak tertua berusia 13–20 th)
6. Keluarga yang melepas anak (anak pertama s/d
terakhir meninggalkan keluarga)
7. Keluarga dengan orang tua usia pertengahan (tanpa
jabatan/pekerjaan, akan pensiun)
8. Keluarga dalam masa pensiun dan lansia(lansia hingga
ditinggal pasangan)
Tugas perkembangan
keluarga
TAHAP TRANSISI
 Pisah dari keluarga
 Manjalin hubungan dengan teman
sebaya
 Membentuk kemandirian dalam
pekerjaan dan finansial
TAHAP I
 Membangun perkawianan yang saling
memuaskan
 Menghubungkan jaringan persaudaraan
yang harmonis
 Keluarga berencana
TAHAP II
 Membentuk sebuah keluarga yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru lahir dalam
keluarga)
 Rekonsiliasi tugas perkembangan sesuai
kebutuhan anggota keluarga
 Mempertahankan hubungan perkawinan
yang memuaskan
 Memperluas persaudaraan dalam keluarga
besar (nenek-kakek)
TAHAP III
 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga :
rumah, ruang bermain, privasi, keamanan
 Mensosialisasikan anak
 Mengintegrasikan anak yang baru dan tetap
memenuhi kebutuhan anak yang lain
 Mempertahankan hubungan yang sehat
termasuk hubungan perkawianan, hubungan
orang tua – anak, hubungan keluarga besar,
dan hubungan dengan komunitas
TAHAP IV
 Mensosialisasikan anak,
 Meningatkan prestasi sekolah,
 Mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya
 Mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan
 Memenuhi kebutuhan fisik anggota
keluarga
TAHAP V
 Menyeimbangkan kekebasan dengan
tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri
 Memfokuskan kembali hubungan
perkawinan
 Berkomunikasi terbuka antara orang tua
- anak
TAHAP VI
 Memperluas siklus keluarga dengan
memasukan anggota keluarga baru dari
perkawinan anaknya
 Melanjutkan dan memperbaharui
kembali hubungan perkawinan
 Membantu orang tua lansia dari suami /
istri
TAHAP VII
 Menyediakan lingkungan yang
meningkatkan kesehatan
 Mempertahankan hubungan dan penuh
arti orang tua lansia-anak
 Memperkokoh hubungan perkawinan
TAHAP VIII
 Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan
 Menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun
 Mempertahankan hubungan perkawianan
 Menyesuaikan dengan kehilangan pasangan
 Mempertahankan ikatan keluarga antar
generasi
 Meneruskan dalam memahami eksistensi
mereka (penelaahan dan integrasi hidup)
KESEHATAN KELUARGA
 Kesehatan anggota-anggota keluarga dan
kesehatan sebagai satu kesatuan (Jonson, 84)
 Berfungsinya keluarga atau adaptasi keluarga
(Friedman, 98)
 Perubahan dinamis yang berhubungan
dengan keadaan sejahtera bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual dari sistem keluarga
 Sebagai fungsi relatif dari keluarga sebagi unit
sosial dalam pencapaian kesehatan dan
kesejahteraan (WHO, 74)
Karakteristik kesehatan keluarga
: fungsi keluarga yang optimal (Beavers, 77)

 Mendemontrasikan tingkat kemampuan


negosiasi untuk mengatasi masalah
 Mengekspresikan perasaan, keyakinan, dan
perbedaan dengan jelas, terbuka, spontan.
 Respek terhadap perasaan anggota keluarga
 Mendorong otonomi anggota keluarga
 Mengharapkan anggota keluarga mengambil
tanggung jawab personal thdp tindakan mereka
 Mendemontrasikan sikap hangat, terbuka, dan
saling merawat
 Keluarga sebagai sistem sosial :
masing masing anggota saling
berinteraski dengan lingkungan

 Jika terjadi perubahan dalam


lingkungan internal dan eksternal,
maka keluarga akan melakukan
kompensasi menyesuaikan dengan
perubahan untuk meningkatkan
kesehatan
Kesehatan keluarga
dipengaruhi oleh :
 Kemampuan keluarga dengan
masing-masing anggota keluarga
menjalankan tugas dan fungsi
dengan baik

 Kondisi lingkungan budaya, sosial,


ekonomi, faktor fisik dan psikologis,
spiritual dan agama, legal dan etik
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan keluarga
A. Pengaruh BUDAYA
 Budaya mempengaruhi perilaku dan status
kesehatan
 Pengaruh budaya tampak dalam dimensi
struktur keluarga : nilai keluarga, struktur
peran, struktur kekuatan, pola komunikasi dan
koping
 Budaya mempengaruhi keyakinan dan praktik
kesehatan yang dilakukan oleh keluarga
1. Keyakinan dan Praktik Kesehatan

 Apa gejala dari suatu penyakit dan arti dari


gejala tersebut
 Kapan dan ke mana harus pergi jika sakit
 Apa yang menandakan sembuh
 Sering terjadi konflik antar anggota keluarga
tentang keyakinan dan praktik kesehatan
karena perbedaan generasi
 mempengaruhi kesehatan keluarga
2. Nilai-nilai Keluarga

 Memandu perkembangan norma dan aturan


dalam keluarga dan dijadikan pedoman
dalam perilaku
 Mempengaruhi kesehatan keluarga dengan
melakukan prioritas terhadap pengambilan
keputusan dan koping terhadap stress
 Misal : nilai keluarga berorientasi waktu saat
ini sehingga tidak mampu memprediksi
kemungkinan yang akan terjadi di masa yang
akan datang
3. Struktur Peran, Kekuatan,
Pola Komunikasi, Keluarga
 Jika budaya berubah maka peran dan aturan
yang terkait peran, kekuatan, pola komunikasi
keluarga juga termodifikasi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
 Perubahan budaya akibat inovasi teknologi
 (Rossi, 96), Ada 2 kecenderungan perubahan
budaya
 Peningkatan jumlah wanita bekerja

 Peningkatan jumlah orang tua tunggal


4. Koping Kelurga

 Budaya mempengaruhi cara keluarga


beradaptasi dan melaksanakan koping
terhadap kebutuhan internal dan eksternal
 Koping keluarga : respon positif, ekspresi
perasaan terhadap masalah, respon kognitif,
dan perilaku

 Mempengaruhi strategi koping keluarga


untuk mempertahankan fungsi keluarga
B. Pengaruh STATUS SOSIAL
 Indikator status sosial adalah penghasilan dan
pekerjaan
 Semakin tinggi penghasilan maka
 Semakin baik kehidupan,

 Semakin baik akses keluarga ke pelayanan


kesehatan
 Semakin baik tingkat kesehatan

 Keluarga dengan status sosial menengah dan


tinggi cenderung memiliki pola hidup sehat
 Keluarga miskin memiliki pola hidup kurang
sehat
C. Pengaruh
FAKTOR KESEHATAN FISIK
 Hubungan positif antara perkawinan dengan
kesehatan keluarga
 Pasangan menikah dapat saling mendukung
dan menularkan perilaku hidup sehat
 Pasangan dapat saling membantu melindungi
kesehatan, misal : ketika sakit saling
mengingatkan penggunaan jasa layanan
kesehatan
 Pengaruh income dari pasangan dapat lebih
meningkatkan kesejahteraan sehingga akses
pelayanan kesehatan lebih baik
D. Pengaruh
FAKTOR PSIKOLOGIS
 Perkawinan umumnya melindungi dan
meningkatkan kesehatan psikologis
 Dukungan emosional yang konsisten dapat
menurunkan tingkat depresi dan ansietas
 Keluarga dengan anak yang tdk tinggal
dalam satu rumah mengalami distress
psikologis dibanding keluarga tanpa anak
 Kesehatan psikologis dipengaruhi oleh usia
anak, apakah anak tinggal serumah, status
menikah / belum / tidak
E. Pengaruh
SPIRITUAL dan AGAMA
 Berdampak positif terhadap kesehatan
keluarga
 Penggunaan koping yang efektif
 Mengatasi rasa kehilangan
 Merefleksikan rasa optimis, harapan, makna
kehidupan
 Keluarga merasa lebih kuat, sabar, saling
mendukung, menyadari adanya kekuatan
yang lebih tinggi dalam kehidupan
F. Pengaruh
ASPEK LEGAL dan ETIK
 Definisi keluarga secara legal
 Keterlibatan pemerintah terhadap
isu-isu keluarga
 Keputusan peradilan terhadap
masalah-masalah keluarga
 Contoh kelahiran bayi dari ibu yang
ketergantungan obat  merupakan
dilema etik
Interaksi anggota keluarga dengan
kondisi sehat-sakit mempengaruhi tingkat
berfungsinya keluarga

 Adanya penyakit dalam keluarga


mempengaruhi seluruh keluarga dan interaksi
antar anggota keluarga
 Anggota keluarga juga dapat mempengaruhi
terjadinya penyakit dan status derajat
kesehatan keluarga
 Keluarga memiliki kecenderungan untuk
terlibat dalam pengambilan keputusan
dan proses terapeutik pada setiap tahap
kondisi sehat-sakit pada anggota keluarga
Tahapan interaksi keluarga dengan
rentang sehat-sakit (Friedman)
 Upaya keluarga dalam peningkatan kesehatan
 Penaksiran keluarga terhadap gejala sakit
 Pencarian perawatan
 Perolehan perawatan dan rujukan ke pelayanan
kesehatan
 Respon akut terhadap penyakit oleh klien dan
keluarga
 Adaptasi terhadap penyakit dan penyembuhan
Upaya keluarga dalam
peningkatan kesehatan
 Dimulai dari pemilihan gaya hidup keluarga
 Kebiasaan merokok dan tidak olahraga, dapat
mempengaruhi kesehatan ; risiko penyakit akibat
rokok baik langsung maupun tidak langsung
 Perilaku sehat ; konsumsi gizi seimbang,
berolahraga, ANC, imunisasi  akan
meningkatkan status derajat kesehatan keluarga
 (Fredman, 98), 4 faktor hubungan keluarga
dengan penyakit : hubungan perkawinan,
menjadi orang tua, sistem dukungan sosial yang
dimiliki keluarga, jenis hubungan antar pasangan
(suami-istri)
Penaksiran keluarga
terhadap penyakit
 Dimulai saat gejala penyakit pada anggota
keluarga dikenali, diinterprestasikan
keparahannya, kemunginkan penyebabnya,
dan dampak di keluarga, dan berbagai tingkat
kepedulian individu terhadap keluarga.
 Di Indonesia, nenek/ibu sebagai penaksir
utama
 Dipengaruhi tingkat sosial ekonomi keluarga
 Umumnya keluarga miskin lebih lambat
merespon
Pencarian perawatan
 Dimulai saat keluarga menentukan bahwa
anggota keluarganya sakit, benar-benar sakit,
dan memerlukan bantuan
 Mulai mencari informasi, nasihat, validasi dari
keluarga besar, teman, tetangga, atau orang
lain yang bukan tenaga kesehatan
 Membicarakan untuk merawat di rumah atau
di pelayanan kesehatan
 Sangat ditentukan oleh respon terhadap
kondisi sakit
Perolehaan perawatan dan
rujukan ke pelayanan kesehatan
 Dimulai sejak ada kontak dengan pelayanan
kesehatan maupun pengobatan tradisional

 Orang tua / ibu umumnya akan menentukan


jenis pelayanan yang akan menjadi rujukan

 Dipengaruhi oleh kemudahan mencapai tempat


pelayanan kesehatan dan jumlah dana
Respon akut terhadap penyakit
oleh klien dan keluarga
 Peran sakit mulai dijalankan oleh
anggota keluarga yang sakit

 Beberapa keluarga akan membebaskan


dari tanggung jawab yang biasa
dilakukan, misal karena ibu sakit maka
tanggung jawab memasak di kerjakan
oleh anggota keluarga yang lain
Adaptasi terhadap
penyakit dan penyembuhan

 Masa dimana perawat diperlukan


keluarga untuk membantu melakukan
koping terhadap kondisi sakit

 Mungkin sistem keluarga akan


mengalami perubahan
Cara-cara keluarga
mempengaruhi kesehatan

1. Penyebab atau sumber penyakit


2. Faktor yang mempengaruhi kondisi sakit
3. Kemungkinan penularan
4. Ketentuan tentang siapa dan kapan
anggota keluarga akan ke pelayanan
kesehatan
TUGAS KELUARGA DALAM
BIDANG KESEHATAN (Freeman, ’81)
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap
anggota keluarga
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang
tepat
3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya
yang sakit dan tidak dapat membantu dirinya karena
cacat atau karena usianya masih terlalu muda
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota
keluarga
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga
dan lembaga kesehatan yang menunjukan pemanfaatan
dengan baik fasilitas kesehatan yang ada
KOMPONEN
KEMAMPUAN KELUARGA
1. Mengenal masalah kesehatan
2. Mengambil keputusan secara tepat
3. Memberikan perawatan terhadap anggota
yang mempunyai masalah kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan rumah yang
menunjang kesehatan
5. Pemanfaatan sumber yang ada / fasilitas
kesehatan
Mengenal masalah kesehatan
 Pemahaman rasional masalah kesehatan
 Pengetahuan tentang tanda dan gejala
 Pengetahuan tentang penyebab / faktor risiko

Mengambil keputusan secara tepat


 Pengetahuan tentang akibat / dampak masalah
 Pengetahuan tentang alternatif tindakan
 Pemahaman tentang untung-rugi setiap
alternatif
 Ungkapan tindakan yang akan dilakukan
Memberikan perawatan
 Cara memenuhi kebutuhan sehari-hari
 Cara memberikan obat
 Cara mencegah penularan
 Cara mencegah keparahan

Modifikasi lingkungan
 Penataan lingkungan pemukiman (fisik, psikologis,
sosial)
 Pentingnya modifikasi lingkungan dgn kesehatan

Memanfaatkan sumber yang ada


 Pemanfaatan fasilitas kesehatan
 Pemanfaatan fasilitas sosial
 Hambatan dalam rangka pemanfaatan sarana
Perawatan
kesehatan keluarga ……… ????

Tingkat perawatan kesehatan masyarakat


dengan fokus / terpusat pada keluarga
mempunyai tujuan sehat
menggunakan sarana perawatan
Teori dan model keperawatan

Imogene King
 Mengembangkan konseptual sistem
interaksi
 Keluarga sebagai kelompok kecil dari
beberapa individu yang terikat bersama
untuk mensosialisasikan anggota-
anggotanya
 Keluarga dipandang sebagai suatu
sistem sosial dan interpersonal
Callista Roy

 Mengembangkan teori adaptasi


 Keluarga sepertihalnya individu,
kelompok, organisasi sosial, dan
komunitas dapat menjadi unit analisis
dan fokus keperawatan
 Konsep koping dapat dikembangkan
untuk keluarga
Betty Neuman
 Mengembangakn model sistem pelayanan
yang memuat keluarga sebagai klien dari
praktik keperawatan
 Keluarga dipandang sebagai suatu sistem
yang terdiri dari sub sistem-sub sistem
keluarga
 Fokus teori pada hubungan antar anggota
keluarga
 Sistem keluarga akan terpapar oleh stressor
yang dapat mempengaruhi stabilitas keluarga
dan mengancam kesejahteraan keluarga
Dorothea Orem
 Mengembangkan model self care
 Keluarga sebagai target pelayanan, namaun
perawat harus dapat bekerja sama untuk
membantu keluarga mencapai perawatan
mandiri
 Keluarga sebagai unit kondisional dimana
individu mempelajari budaya, peran, dan
tanggung jawab
 Keluarga dipandang sebagai latar belakang
dari seseorang
Teori ilmu sosial keluarga
 Struktural fungsional
 Interaksional
 Perkembangan
 Tugas keluarga setiap tahap
perkembangan
Alasan keluarga sebagai unit layanan

 Merupakan gambaran dari masyarakat


 Perilaku keluarga dapat menimbulkan masalah
kesehatan – mencegah masalah kesehatan –
sumber daya
 Masalah saling mempengaruhi
 Lingkungan serasi dalam pengembangan potensi
 Pengambil keputusan
 Saluran efektif dalam pengembangan kesehatan
Alasan keluarga sebagai fokus
perawatan di komunitas (Friedman, ’98)
 Keluarga sebagai sumber daya kritis untuk
membawa pesan kesehatan
 Keluarga sebagai unit, sehingga apabila terjadi
disfungsi di dalam (sakit, cidera, perpisahan)
akan mempengaruhi anggotanya
 Ada hubungan yang kuat antara keluarga
dengan status kesehatan keluarganya
 Upaya penemuan kasus dini dapat dilakuakan
oleh keluarga
 Pandangan individu sebagai konteks keluarga
 Keluarga sebagai sumber pendukung
Peran perawat keluarga…. sebagai

 Guru kesehatan  Environmental


 Koordinator / modifier
kolaborator /  Clarifier and
 Pemberi dan interprets
supervisor perawatan  Surrogate /
 Advocate pengganti
 Konsultan  Peneliti
 Penemu kasus /  Role model
epidemiologis  Case manager
Thanks thanks thanks thanks…

V VVVV
TINGKAT PRAKTIK

KEPERAWATAN KELUARGA
Tingkat praktik
keperawatan keluarga

Tingkat pertama
 Keluarga sebagai konteks
 Asuhan keperawatan berfokus pada individu
 Keluarga sebagai latar belakang
 Keluarga dikonseptualisasikan sebagai
lapangan
 Sumber utama ; dukungan keluarga
 Contoh masalah : Pemenuhan nutrisi kurang
pada keluarga Tn K khususnya An. L
Tingkat ke dua
 Keluarga dipandang sebagai kumpulan atau
jumlah anggota keluarga secara individu

 Masing-masing klien yang dilihat sebagai unit


yang terpisah dari unit yang berinteraksi

 Contoh masalh : Risiko bersihan jalan nafas


pada keluarga Tn. X terutama An Y dan An Z
Tingkat ke tiga
 Sub sistem keluarga sebagai klien
 Fokus pengkajian pada sub sistem keluarga
 Keluarga inti, keluarga besar, dan sub sistem
lain sebagaiunit analisis dan asuhan
 Contoh hubungan orang tua – anak, interaksi
perkawinan, perhatian
 Contoh masalah : Pola komunikasi tidak
efektif pada keluarga Tn P terutama An Q
dengan An R behubungan dengan sibling
Tingkat ke empat
 Keluarga sebagai klien
 Keluarga sebagai fokus pengkajian dan
asuhan
 Keluarga sebagai bagan depan
 Anggota keluarga secara individu sebagai
latar belakang / konteks
 Menggunakan sistem pengkajian dan asuhan
lebih lanjut
 Contoh masalah : Koping keluarga tidak
efektif
Asuhan
Keperawatan Keluarga

 Pengkajian
 Diagnosa
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Evaluasi
PENGKAJIAN
 Tahap pertama proses keperawatan
 Tindakan peninjauan situasi manusia untuk
mendapatkan data tentang klien (kondisi
penyakit, diagnosa/masalah klien,
kemampuan dan kebutuhan promosi
kesehatan klien)
 Pengumpulan mencakup data subjektif dan
objektif
 Pengkajian fisik merupakan elemen esensial
dalam pengkajian untuk validasi riwayat dan
identifikasi kebutuhan klien
Pengkajian Keluarga (Freadman)

 Keluarga sehat merupakan keadaan


seimbang dan dinamis, mencakup :
 Mempertimbangkan kebersamaan
kelurga
 Komitmen mempertahankan keluarga
sebagi unit
 Anggota keluarga berjuang
mengembangkan potensi dirinya
Pengkajian keluarga

 Penetapan kemampuan keluarga berfungsi


secara efektif dalam pemenuhan kebutuhan
anggota
 Data dikumpulkan sepanjang pelayanan /
berkelanjutan
 Prosesnya : dinamis, interaktif, dan fleksibel
 Biasanya menggunakan pedoman/ instrumen
yang menghasilkan data kualitatif dan
kuantitatif
Sumber data

 Interview klien tentang kejadian yang telah


lewat dan sekarang
 Penilaian subjektif dan objektif (misal :
laporan anggota dan hasil observasi fasilitas
di rumah)
 Informasi tertulis dan lisan
 Informasi berbagai agensi yang bekerja
dengan klien
 Informasi dari anggota tim kesehatan lain
Proses pengkajian
Yang perlu dipertimbangkan
 Membangun hubungan saling percaya dengan
klien / keluarga
 Interview untuk keseluruhan anggota keluarga
 Mengobservasi interaksi antar anggota keluarga
 Mengobservasi kondisi / situasi yang muncul di
rumah
 Menggali kekuatan keluarga
 Secara sepintas data dikumpulkan pada area
besar kemudian jika ditemukan potensi/
kemungkinan masalah pada area tersebut digali
lebih dalam
Tool
 Genogram / ecomap
 Daftar pertanyaan
 Checklist dan quesioner
 Pedoman observasi
Genogram
 Diagram yang menggambarkan silsilah keluarga
dan berisikan catatan informasi tentang anggota
keluarga dan hubungan minimal dalam 3
generasi
 Dalam genogram mencakup informasi sistem
keluarga mencakup generasi, usia, jenis
kelamin, riwayat kesehatan setiap anggota
keluarga mencakup mordibitas, mortaliatas,
munculnya penyakit
 Pada genogram dapat digunakan untuk
menggambarkan struktur anggota keluarga, pola
interaksi keluarga, dan informasi lain yang
penting misal : kesehatan, serta kejadian
khusus, misal : masalah hubungan keluarga
Ecomap
 Ecomap / ecologi map.
 Ekologi merupakan cabang ilmu yang
mempelajari tentang interrelationship antara
organisme dengan organisme lain di
lingkungannya
 Ecomap menggambarkan hubungan antar
anggota keluarga dan anggota keluarga
dengan lingkungan disekitarnya
 Ecomap memperlihatkan situasi keluarga dan
hubungan keluarga dengan dunia luar yang
dapat menimbulkan stress keluarga
Pengkajian keluarga
(model Friedman)
Asumsi yang mendasari
 Keluarga adalah sistem sosial
 Keluarga merupakan kelompok kecil dari
masyarakat
 Keluarga sebagai sistem sosial mempunyai
fungsi mengantarkan individu ke masyarakat
 Individu bertindak sesuai dengan norma dan
nilai yang dipelajari dalam sosialisasi di
dalam keluarga
6 kategori utama dalam pengkajian

 Data pengenalan keluarga


 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 Data lingkungan
 Struktur keluarga (struktur peran, value,
komunikasi, kekuatan)
 Fungsi keluarga (fungsi afektif, sosialisasi,
pelayanan kesehatan, ekonomi, reproduksi)
 Koping keluarga
Pengkajian keluarga (model Calgary)

Dikembangkan oleh Wright dan Leahey (’94)


 Mencampur konsep terapi keluarga dengan
konsep keperawatan yang didasari teori
sistem, cybernetic, teori komunikasi, dan
konsep berubah

 Ada tiga kategori utama yang dikaji pada


model Calgary : struktural, developmental,
fungsional
Teori Sistem
 Teori keluarga sebagai bagian dari
suprasistemnya dan terdiri dari beberapa
subsistem
 Keluarga secara keseluruhan lebih besar dari
pada jumlah dari bagian-bagiannya
 Perubahan pada satu anggota keluarga
dapat mempengaruhi semua anggota
keluarga
 Keluarga dapat menciptakan keseimbangan
 Perilaku anggota keluarga dapat diketahui
dari pandangan orang disekitarnya
Teori cybernetic
 Keluarga memiliki kemampuan mengatur diri
melalui proses umpan balik
 Proses umpan balik dapat terjadi secara
simultan pada beberapa level subsistem

Teori Komunikasi
 Semua komunikasi nonverbal bermanfaat
 Semua komunikasi mempunyai 2 saluran
tranmsisi yaitu verbal dan nonverbal
 Semua komunikasi mencakup isi dan
interaksi (hubungan)
Konsep berubah
 Perubahan tergantung pada persepsi
terhadap masalah
 Perubahan tergantung pada konteks
 Perubahan tergantung pada tujuan
 Perubahan tunggal bukan perubahan
 Perubahan tidak sama pada semua anggota
 Fasilitasi perubahan menjadi tanggung jawab
perawat
 Perubahan berkaitan dengan berbagai
penyebab
Instrumen dan tool
pengkajian keluarga
 Genogram / ecomap  Alat pengukuran
 Instruemn interaksi :  Timbangan BB

 Angket / kuesioner  Meteran

 Pedoman  Tensimeter
wawancara  Stetoskop
 Pedoman observasi :  Termometer
 Pedoman observasi  Skala penentuan
terstruktur nutrisi
 Pedoman observasi  Ukuran penetapn
tidak terstruktur porsi makan
Komponen data pengkajian
keperawatan keluarga (modifikasi)
1. Identitas / pengenalan keluarga
2. Perkembangan keluarga
3. Lingkungan fisik
4. Struktur keluarga
5. Fungsi keluarga
6. Stress dan koping keluarga
7. Hasil pemeriksaan fisik anggota keluarga
8. Tugas keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan anggota
PENGKAJIAN KELUARGA
A. IDENTITAS KELUARGA
1. Nama keluarga
2. Alamat dan nomor telphon
3. Komposisi keluarga
4. Genogram
5. Tipe keluarga
6. Latar belakang budaya
7. Identifikasi agama
8. Status sosial dan ekonomi
9. Rekreasi keluarga
PENGKAJIAN KELUARGA
B. TAHAP PERKEMBANGAN DAN SEJARAH
KELUARGA
9. Tahap perkembangan
10. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
11. Riwayat keluarga inti
12. Riwayat keluarga sebelumnya

C. DATA LINGKUNGAN
13. Karakteristik rumah
14. Karakteristik tetangga dan komunitas
15. Mobilitas geografis keluarga
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dgn masy.
17. Sistem pendukung keluarga
PENGKAJIAN KELUARGA

D. STRUKTUR KELUARGA
18. Pola komunikasi
19. Struktur kekuatan keluarga
20. Struktur peran
21. Nilai-nilai keluarga

E. FUNGSI KELUARGA
22. Fungsi afektif
23. Fungsi sosialisasi
24. Fungsi reproduksi
25. Fungsi perawatan kesehatan keyakinan,
nilai-nilai, da perilaku keluarga
PENGKAJIAN KELUARGA

F. Koping keluarga
25. Jenis stressor ; jangka pendek / panjang
26. Respon terhadap masalah / stressor
27. Srategi koping
28. Strategi adaptasi disfungsional
29. Pemeriksaan fisik : terhadap semua
anggota keluarga, head to toe, kesimpulan
30. Harapan keluarga terhadap asuhan
keperawatan keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
 TERHADAP SELURUH ANGGOTA
KELUARGA
 KESIMPULAN
KOMPONEN
KEMAMPUAN KELUARGA
1. Mengenal masalah kesehatan
2. Mengambil keputusan secara tepat
3. Memberikan perawatan terhadap anggota
yang mempunyai masalah kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan rumah yang
menunjang kesehatan
5. Pemanfaatan sumber yang ada / fasilitas
kesehatan
G. Fungsi perawatan kesehatan
 Kemampuan mengenal masalah kesehatan (pengertian,
tanda, gejala, penyebab, persepsi terhadap masalah)
 Kemampuan mengambil keputusan secara tepat (sifat
dan luasnya masalah, yang dirasa, pasrah, dampak/
akibat, sikap negatif, kurang percaya, info yang salah,
alternatif tindakan, ungkapan yang akan dilakukan)
 Kemampuan merawat anggota yang sakit (pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, keadaan, perkembangan /
pencegahan kegawatan/ keparahan, sumber-sumber
yang ada/ diperlukan, penularan, cara pemberian obat)
 Kemampuan memodifikasi lingkungan (sumber yang ada,
untung-rugi hygiene sanitasi, upaya pencegahan injuri,
penataan lingk., pembagian tugas/kekompakan)
 Kemampuan pemanfaatan sumber daya / fasilitas
kesehatan (keberadaan fasilitas kesehatan, untung-rugi,
kepercayaan/ pengalaman terhadap petugas, terjangkau,
pemanfaatan fassos, hambatan pemanfaatan)
G. Fungsi perawatan kesehatan dengan masalah diare
 Kemampuan mengenal masalah kesehatan (pengertian,
tanda, gejala, penyebab, persepsi terhadap masalah)

 Ny. B, Mengatakan, diare adalah buang air besar yang


terus menerus, Ny. B mengatakan tanda dan gejala diare
adalah tinja yang cair, Ny. B mengatakan penyebab diare
karena makan sambal berlebihan, Ny. B mengatakan
diare merupakan penyakit bisa yang terjadi di lingkungan
ini, ketika ditanya penyebab diare, Ny. B menggelengkan
kepala

 Ketidakmampuan Keluarga Menganal Masalah Diare (


KMK mengenal masalah diare )
G. Fungsi perawatan kesehatan
 Kemampuan mengambil keputusan secara tepat (sifat
dan luasnya masalah, yang dirasa, pasrah, dampak/
akibat, sikap negatif, kurang percaya, info yang salah,
alternatif tindakan, ungakapan yang akan dilakukan)
 ….

  KMK ……
G. Fungsi perawatan kesehatan
 Kemampuan memodifikasi lingkungan (sumber yang ada,
untung-rugi hygiene sanitasi, upaya pencegahan injuri,
penataan lingk., pembagian tugas/kekompakan)
 Ketika di tanya mengenai persediaan gula dan garam di
rumah, Ny. B mengatakan tersedia di rumah, Ny. B
mengatakan belum bisa membuat larutan gula garam,
ketika di tanya tentang cuci tangan yang benar, Ny. B
mengatakan kadang mencuci tangan, Ny. B belum dapat
melakukan prosedur cuci tangan yang benar, Ny. B
mengatakan selama yang melakukan tugas kebersihan
rumah dan mencuci adalah ibu, Ny. B mengatakan
lingkungan yang sehat dapat menghindari penyakit,

 Risiko terjadi penyakit akibat lingkungan yang kurang


memenuhi standar kesehatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 A clinical judgment about individual,
family, or community responses to
actual risk, or potential health problem /
life process ; the basic for selection of
nursing intervention (Nanda, 88)

 The link between collecting information


and care planning (Gordon, 87)
Analisis data pengkajian

 Proses klarifikasi dan validasi informasi untuk


membuat diagnosa akurat

 Review data / situasi untuk mengidentifikasi


kemungkinan penyebab dan masalah

 Hubungan data dan pengaruhnya pada


kesehatan keluarga

 Data tidak hanya mendukung satu masalah


Struktur
 Problem (P) : problem atau status kesehatan
; label ( Aktual, Risiko, Potensial )
 Etiologi ( E ) : faktor penyebab (lingkunagan,
perilaku, interaski klien, dan linmgkungan
atau faktor eksternal) BERHUBUNGAN
DENGAN
 Tanda dan gejala (S) : data yang mendukung
; dimanifestasikan oleh
Tipe
 Potensial / wellness
 Risiko dan Risiko tinggi
 Aktual
 Sindrom
 Kemungkinan
Aktual
 Label : gambaran diagnosis (tidak efektifnya
bersihan jalan nafas)
 Karakteristik : tanda klinis subjektif dan
objektif (keterbatasan mengeluarkan sekresi)
 Faktor yang berhubungan : faktor etiologi
yang mempengaruhi status kesehatan :
patofisiologi, tretment, situasi, kematangan
(sekresi kental atau berlebihan)
Risiko
 Label : gambaran perubahan status
kesehatan diawali oleh risiko / risiko tinggi
 Faktor risiko : situasi yang meningkatkan
kerentanan
 Risiko  wajar akan terjadi
 Risiko infekasi post operasi

 Risiko tinggi  wajar akan terjadi tetapi


ditambah faktor risiko tertentu
 Risiko infeksi post operasi DM
Wellness
 Menggambarkan respon manusia pada tingkat
wellness yang mempunyai potensi untuk
peningkatan pada keadaan yang lebih tinggi
(NANDA, 94)
 Hanya digunakan dalam kasus dimana fokus
pada : peningkatan fungsi, tujuanya adalah
kemajuan dari satu tingkat wellnes ke tingkat
lebih tinggi
 Area pengkajian :
 Kekuatan dalam kemampuan perawatan diri,
keterampilan, pengetahuan, pencapaian
peran, penyelesaian tugas perkembangan
 Jejaring dukungan sosial

 Lingkungan
Wellness
 Terdiri hanya label
 Proses pencapaian tingkat tinggi
 Indikator : keinginan mencapai tingkat fungsi
yang lebih tinggi (status dan fungsi efektif)
 Penting : untuk mengerti kekuatan dan
menemukan cara untuk berfungsi pada level
optimal
 Label : potensial peningkatan, diikuti oleh
tingkat wellness yang diinginkan
 Cintoh :
 Potensial peningkatan proses keluarga

 Potensial peningkatan ibu hamil


Wellness

 Intervensi :
 Memperkuat atau meningkatkan kemampuan
perawatan diri, keterampilan, pengetahuan,
pencapaian peran, penyelesaian tugas
perkembangan
 Memperkaut dukungan sosial
 Mempertahankan atau merubah lingkungan
Diagnosa Keperawatan Keluarga

 Problem : sesuai klasifikasi, problem bersifat


individu atau keluarga sebagi unit

 Etiologi : gunakan tugas kesehatan keluarga


 KMK Mengenal

 KMK Memutuskan

 KMK Merawat

 KMK Modifikasi lingkungan

 KMK Pemanfaatan sumber daya kesehatan


Statemen diagnosa
 Problem …… pada keluarga Tn. X khususnya
pada …. (inisial individu) berhubungan dengan
KMK …… (tugas mana yang paling dominan
menyebabkan masalah/ problem)

 Problem ….. pada keluarga Bp. X


berhubungan dengan KMK ……..

 Problem  lihat diagnosa NANDA

 Bila etiologi (tugas keluarga) ada dua atau


lebih, maka sebagai etiologi adalah KMK
merawat (tugas keluarga ke 3)
contoh
 Kurang pengetahuan pada keluarga Tn M
khususnya Ny N berhubungan dengan KMK
mengenal masa nifas
 Risiko serangan asma berulang pada
keluarga Tn P khususnya An. H berhubungan
dengan KMK modifikasi lingkungan dengan
masalah asma
 Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada
keluarga Tn K khususnya An C dan An D
berhubungan dengan KMK merawat anggota
keluarga dengan masalah ISPA
 Potensial peningkatan kesehatan ibu hamil
pada keluarga Bp. Y khusunya Ny. Z
G. Fungsi perawatan kesehatan
 Kemampuan mengenal masalah kesehatan (pengertian,
tanda, gejala, penyebab, persepsi terhadap masalah)
 Kemampuan mengambil keputusan secara tepat (sifat
dan luasnya masalah, yang dirasa, pasrah, dampak/
akibat, sikap negatif, kurang percaya, info yang salah,
alternatif tindakan, ungakapan yang akan dilakukan)
 Kemampuan merawat anggota yang sakit (pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, keadaan, perkembangan /
pencegahan kegawatan/ keparahan, sumber-sumber
yang ada/ diperlukan, penularan, cara pemberian obat)
 Kemampuan memodifikasi lingkungan (sumber yang ada,
untung-rugi hygiene sanitasi, upaya pencegahan injuri,
penataan lingk., pembagian tugas/kekompakan)
 Kemampuan pemanfaatan sumber daya / fasilitas
kesehatan (keberadaan fasilitas kesehatan, untung-rugi,
kepercayaan/ pengalaman terhadap petugas, terjangkau,
pemanfaatan fassos, hambatan pemanfaatan)
Masalah ISPA
Mengenal masalah
(pengertian, tanda, gejala, penyebab, persepsi terhadap
masalah)
 Ny. S mengatakan belum pernah mendengar penyakit
ISPA,
 Ny. S. mengatakan penyakit batuk pilek adalah penyakit
anak-anak
 Ny. S mengatakan tanda dan gejala penyakit ISPA
adalah batuk-batuk dan pilek
 Ny. S mengatakan penyebab batuk pilek karena minum
es.
 KMK mengenal masalah ISPA
Prioritas masalah
 Kriteria
 Bobot
 Pembenaran

Kriteria Bobot Jumlah Pembenaran

Sifat masalah : 1
Kemungkinan diubah : 2
Potensi untuk dicegah : 1
Menonjolnya masalah : 1
Kriteria Bobot Jumlah Pembenaran

Sifat masalah : 1 2/3 x 1


Risiko = 2/3
Kemungkinan diubah : 2 1/2 x 2
Sebagian =1
Potensi untuk dicegah : 1 2/3 x 1 =
Cukup 2/3
Menonjolnya masalah : 1 ½x1=
Tidak segara 1/2

JUMLAH
Kriteria
1. Sifat masalah 3. Potensial untuk
 Aktual  3
dicegah
 Tinggi  3
 Risiko  2
 Cukup  2
 Potensial 1
 Rendah  1

2. Kemungkinan untuk di
ubah 4. Menonjolnya masalah
 Mudah 2  Segera 2
 Sebagian 1  Tidak segera  1

 Tidak dapat  0  Tidak dirasa  0


Faktor penentu prioritas
 Sifat masalah : sesuai label
 Kemungkinan diubah : pengetahuan, sumber
daya keluarga, perawat, masyarakat
 Potensi untuk dicegah : kepelikan masalah,
lamanya masalah, tingkat kegawatan /
keparahan, berat ringanya masalah, tindakan
yang sedang dilakukan,
 Menonjolnya masalah : persepsi keluarga
melihat masalah (murni pendapat keluarga)
Pembenaran
 Alasan penentuan sub kriteria
 Dampak terhadap kesehatan keluarga
 Ditunjang oleh data hasil pengkajian
 Apa dampaknya bila tidak diselesaikan

Bobot
 Sifat masalah : 1
 Kemungkinan diubah :  2
 Potensi untuk dicegah :  1
 Menonjolnya masalah :  1
Cara perhitungan

 Skor / angka tertinggi x bobot


 Jumlahkan skor
 Skor tertinggi artinya prioritas
 Jumlah skor tertinggi = 5
Latihan
membuat prioritas masalah
 Gangguan integritas kulit pada
keluarga Tn. M khusunya Tn. M
berhubungan dengan KMK merawat
anggota keluarga dengan masalah DM

 Risiko intoleran aktivitas pada keluarga


Tn. M khusunya Ny. N berhubungan
dengan KMK merawat anggota
keluarga dengan penyakit rheumatik.
PERENCANAAN
Intervensi Keperawatan, adalah _____
 Tindakan perawat untuk kepentingan pasien,
keluarga, atau komuniti dengan tujuan untuk
membantu pasien, keluarga, atau komunitas,
dengan maksud meningkatkan / memperbaiki
kondisi fisik, emosional, psikososial, spiritual,
dan budaya, serta lingkungan dimana mereka
mencari bantuan

 Tindakan atau respon dari perawat yang meliputi


hubungan tindakan terapeutik yang terjadi dalam
konteks hubungan perawat-klien untuk
mempengaruhi individu, keluarga, atau fungsi
komuniti dimana perawat bertanggung jawab
Intervensi keperawatan dapat
dilakukan, bila …….. (Wright and Leahey)
1. Ada masalah yang berhubungan diantara
keluarga
2. Adanya dampak penyakit yang merugikan
terhadap anggota keluarga
3. Dukungan anggota terhadap masalah
4. Perbaikan / kemunduran anggota keluarga
5. Pertama kali anggota keluarga didiagnosa
penyakit
6. Perkembangan anak / remaja secara fisik,
emosional, perilaku
7. Anggota keluarga yang menderita penyakit
kronis yang pulang
8. Penyakit yang mematikan
Klasifikasi Intervensi ( Freeman)
 Suplemental
 Memberikan perawatan secara langsung

 Facilitative
 Mengatasi hambatan keluarga dalam
memperoleh pelayanan medis ;
kesejahteraan sosial, transportasi, home
care
 Developmental
 Perawat membantu keluarga dalam
menolong diri sendiri (meningkatkan
kemampuan merawat diri dan tanggung
jawab), membantu dalam pemanfaatan
fasilitas kesehatan dan dukungan (internal
dan eksternal)
Domain Intervensi (Calgary)
 Kognitif
 Memberikan ide-ide, pandangan,
informasi, pendidikan kesehatan,
penyuluhan
 Afektif
 Membantu keluarga dalam merespon
stresor; emosional yang menghambat
upaya pemecahan masalah
 Perilaku
 Strategi keperawatan secara langsung
untuk saling mempengaruhi / tingkah laku
Syarat perencanaan
 Spesific
 Measurable
 Achievement
 Rational / real
 Time
Bentuk intervensi
 Modifikasi perilaku  Pemberdayaan
 Modifikasi  Advokasi keluarga
lingkungan
 Networking
 Kontrak
 Rujukan
 Modifikasi gaya
hidup  Model peran
 Manajemen kasus  Role suplementation
 Kolaborasi  Pengajaran
 Konsultasi  Klarifikasi nilai-nilai
 Konseling
Hambatan intervensi (Maglaya and Baylon)

 Kurang informasi yang diperoleh keluarga


 Informasi yang diterima tidak menyeluruh
 Informasi tidak ada kaitan
 Keluarga tidak mau menghadapi situasi
 Keluarga mempertahankan kebiasaan
 Kegagalan dalam mengaitkan dengan
sasaran
 Kurang percaya terhadap intervensi
Menetapkan tujuan intervensi

 Tujuan umum
 Menekankan pada pencapaian akhir
sebuah masalah
 Mengarah kepada kemandirian keluarga

 Mengacu pada masalah

 Contoh

 Setelah dilakukan kunjungan keluarga


selama 3 kali, jalan nafas pada An. A
degan ISPA kembali normal
Tujuan khusus
 Menekankan pencapaian hasil masing-
masing kegiatan
 Mengacu pada etiologi
 Contoh
 Setelah dilakukan pendidikan kesehatan
selama 1 x 45 menit, diharapkan
keluarga mampu mengenal masalah
hipertensi dengan :
1. Menyebutkan kriteria tekanan darah
normal
2. Menyebutkan arti hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala
hipertensi
4. Menyebutkan penyebab hipertensi
Kriteria dan Standar
 Kriteria : tanda / indikator yang digunakan untuk
mengukur pencapaian tujuan
 Standar : menunjukan tingkat performance yang
diinginkan, bahwa perilaku yang menjadi tujuan
tindakan keperawatan tercapai
 Contoh
 Kriteria : verbal

 Standar : menyebutkan 3 dari 5 tanda/gejala


hipertensi

 Kriteria : kunjungan ke Puskesmas


 Standar : keluarga membawa An. A untuk
mendapatkan pengobatan di Puskes
Kriteria dan Standar
 Kriteria : tanda / indikator yang digunakan untuk
mengukur pencapaian tujuan
 Standar : menunjukan tingkat performance yang
diinginkan, bahwa perilaku yang menjadi tujuan
tindakan keperawatan tercapai
 Contoh
 Kriteria : Kognitif

 Standar : menyebutkan 3 dari 5 tanda/gejala


hipertensi

 Kriteria : Psikomotor
 Standar : keluarga membawa An. A untuk
mendapatkan pengobatan di Puskes
Latihan membuat

TUM
TUK
Intervensi
Kriteria :
Standar :
 Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
pada keluarga Tn K khususnya An C dan
An D berhubungan dengan KMK
merawat anggota keluarga dengan
masalah ISPA
Intervensi  Pembukaan
 Ucapkan salam
 Salam terapeutik

 Perkenalan

 Jelaskan tujuan
 Kontrak

 Apersepsi
 Identifikasi
 Jelaskan
 Diskusikan
 Tanyakan kembali
 Beri pujian / reinforcement
 Demontrasikan
 Motivasi
 Dorong
 Modifikasi
IMPLEMENTASI
 Aktualisasi dari perencanaan
 Prinsip-prinsip :
 Mengacu pada rencana yang dibuat

 Dilakukan dengan tetap memperhatikan


prioritas
 Tidak mengabaikan kekuatan keluarga ;
finansial, motivasi, penegtahuan, sumber
pendukung lain
 Pendokumentasian yang lengkap sebagai
tanggung jawab profesi ; tindakan, waktu,
hari-tgl-jam, tanda tangan
Implementasi  Pembukaan
 Ucapkan salam
 Salam terapeutik

Me ----  Perkenalan

 Jelaskan tujuan
 Kontrak

 Apersepsi
 Identifikasi
 Jelaskan
 Diskusikan
 Tanyakan kembali
 Beri pujian / reinforcement
 Demontrasikan
 Motivasi
 Dorong
 Modifikasi
EVALUASI
 Tahap akhir proses keperawatan
 Melihat tujuan tercapai sesuai
dengan rencana
 Penyebab tujuan tidak tercapai :
 Tujuan tidak realistis

 Tindakan tidak tepat

 Lingkungan yang tidak dapat


diatasi
Dimensi evaluasi
 Keberhasilan
 Bila dikaitkan dengan pencapaian tujuan

 Ketepatgunaan
 Bila dikaitkan dengan biaya, waktu,
tenaga, dan bahan
 Kecocokan
 Kesanggupan dalam mengatasi masalah
dengan baik secara profesional
 Kecukupan
 Kelengkapan tindakan, dapat
dilaksanakan semua
Metode evaluasi
 Observasi langsung
 Memerikasa laporan / dokumentasi
 Wawancara
 Angket
 Latihan / simulasi

Jenis evaluasi
 Evaluasi kuantitatif
 Menekankan pada jumlah pelayanan
yang diberikan atau kegiatan yang
dilaksanakan, misal jumlah imunisasi,
kunjungan ANC
 Evaluasi kualitatif
Evaluasi kualitatif
 Evaluasi struktur
 Behubungan dengan tenaga, bahan, alat, dalam
suatu kegiatan
 Contoh : penguasaan materi, sumber keluarga,
media, tempat
 Evalusi proses
 Evaluasi yang dilakukan selama kegiatan

 Contoh : penyuluhan sesuai dengan strategi,


waktu yang tepat, antusiasme keluarga saat
penyuluhan
 Evaluasi hasil
 Merupakan hasil dari pemberian asuhan
keperawatan
 Contoh : keluarga mampu menyebutkan kembali
semua tanda dan gejala hipertensi
Catatan perkembangan
 Subjektif
 Pernyataan atau uraian baik kemajuan
maupun kemunduran
 Objektif
 Data yang bisa diamati atau diukur

 Analisa
 Menunjukan sejauhmana masalah
keperawatan dapat dtanggulangi ( tujuan
tercapai, tujuan tecapai sebagaian, tujuan
tidak tercapai
 Planning
 Rencana tindakan akan dilanjutkan atau
tidak, perlu inovasi dan modifikasi
Catatan perkembangan
 Subjektif
 Keluarga mengatakan hipertensi adalah
tekanan darah tinggi
 Objektif
 Tekanan darah Ny. S 150/90 mmHg,
Keluarga memperhatikan penjelasan yang
diberikan
 Analisa
 Tujuan khusus 1 tercapai sebagian

 Planning
 Diskusikan pengertian hipertensi

 Bantu identifikasi tanda / gejala hipertensi


Thanks thanks thanks thanks…

V VVVV
TEORI MODEL
KEPERAWATAN
Pengertian
 Konsep adalah suatu ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir menjadi
simbol-simbol yang nyata
 Teori adalah sekelompok konsep
yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa
atau kejadian yang didasari oleh
fakta-fakta tetapi kurang bukti
secara langsung
 Konsep keperawatan adalah ide
untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model
keperawatan

 Teori keperawatan (Barnum,1990)


adalah usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan
Karakteristik
Teori Keperawatan
 Teori keperawatan digunakan untuk
menyusun suatu model yang
berhubungan dengan konsep
keperawatan.
 Karakteristik teori keperawatan :
 Teori keperawatan mengidentifikasi
dan menjabarkan konsep khusus yang
berhubungan dengan hal-hal nyata
dalam keperawatan shg teori
keperawatan didasarkan pada
kenyataan-kenyataan yang ada di alam
 Teori keperawatan juga digunakan
berdasarkan alasan-alasan yang yang
sesuai dengan kenyataan yang ada
 Teori harus konsisten sebagai dasar-

dasar dalam mengembangkan model


konsep keperawatan
 Dalam menunjang aplikasi, teori harus
sederhana dan sifatnya umum sehingga
dapat digunakan pada kondisi apapun
dalam praktik keperawatan
 Teori dapat digunakan sebagai dasar

dalam penelitian keperawatan sehingga


dapat digunakan dalam pedoman
praktik keperawatan
Tujuan Teori Keperawatan
 Sebagai salah satu bagian penting
perkembangan ilmu keperawatan dan
pengembangan profesi keperawatan, 7an
sbb :
 Dapat memberikan alasan2 ttg
kenyataan2 yg dihadapi dlm pelayanan
keperawatan, baik bentuk tindakan atau
bentuk model praktek keperawatan shg
berbagai permasalahan dpt teratasi
 Membantu para anggota profesi perawat

untuk memahami berbagai pengetahuan


dlm pemberian askep kemudian dpt
memberikan dasar dlm penyelesaian
berbagai masalah keperawatan.
 Membantu proses penyelesaian masalah
dalam keperawatan dengan
memberikan arah yang jelas bagi tujuan
tindakan keperawatan sehingga segala
bentuk dan tindakan dapat
dipertanggungjawabkan

 Dapat memberikan dasar dari asumsi


dan filosofi keperawatan sehingga
pengetahuan dan pemahaman dlm tind
keperawatan dapat terus berkembang
Pandangan Beberapa Ahli
 Pandangan model konsep dan teori ini mrpkan
gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan
yg akan diberikan dlm memenuhi KDM
berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan
dengan arah yang jelas dlm pelayanan
keperawatan, antara lain :
1. Dorothea Orem 6. Hildegard Peplau
2. Sister Calista Roy 7. Johnson
3. Virginia Henderson 8. Martha E.Rogers
4. Betty Neuman 9. Faye G. Abdellah
5. Jean Waston 10. Mira Estrin Levine
6. Imogene King

Anda mungkin juga menyukai