KELUARGA
By
Isnaeni, SKM, S.Kep. M.Kes.
Asep Barkah, S.Kep. M.Kes
Ns. Chusnul Chotimah, S.Kep.
Prodi Keperawatan STIKES Abdi Nusantara
Jakarta, 2016
Pengertian __________________
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau
perkawinan (WHO, 1969).
Fungsi PSIKOLOGIS
Memberikan kasih sayang dan rasa aman
Memberikan perhatian antara anggota keluarga
Membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga
Memberikan identitas keluarga
Fungsi SOSIALISASI
Membina sosialisasi pada anak
Membentuk norma dan tingkah laku sesuai
dengan perkembangan anak
Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
Fungsi EKONOMI
Memenuhi kebutuhan keluarga
Pengaturan ekonomi
Penentuan masa depan ; menabung,
asuransi, JHT
Fungsi PENDIDIKAN
Mendidik anak sesuai tum-bang
Memberikan pendidikan sesuai bakat dan
minat
Mendewasakan anak
Fungsi
Fungsi Perlindungan
Fungsi Pendidikan
Reproduksi dan
Sosialisasi
15
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA
Asumsi teori perkembangan keluarga
Keluarga terus berkembang dengan tahapan
yang sama dan dapat diprediksi
Seseorang akan semakin dewasa dan
bereaksi terhadap tuntutan lingkungan
Anggota keluarga melakukan tugas tertentu
yang ditetapkan atau sesui dengan
budayanya
Dalam mengawali dan mengakhiri cenderung
kelihatan
TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA (CARTER)
1. Keluarga antara : dewasa muda belum
menikah
2. Penyatuan keluarga melalui perkawinan :
pasangan baru menikah
3. Keluarga dengan anak kecil : masa bayi
hingga usia sekolah
4. Keluarga dengan anak remaja
5. Keluarga melepaskan anak dan pindah
6. Keluarga dalam kehidupan terakhir
TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA (DUVALL)
1. Keluarga pemula (tahap pernikahan)
2. Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah
bayi berumur 2,5 th)
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua
2,5 – 6 th)
4. Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua
berumur 6 – 13 tahun)
5. Keluarga dg anak remaja (anak tertua berusia 13–20 th)
6. Keluarga yang melepas anak (anak pertama s/d
terakhir meninggalkan keluarga)
7. Keluarga dengan orang tua usia pertengahan (tanpa
jabatan/pekerjaan, akan pensiun)
8. Keluarga dalam masa pensiun dan lansia(lansia hingga
ditinggal pasangan)
Tugas perkembangan
keluarga
TAHAP TRANSISI
Pisah dari keluarga
Manjalin hubungan dengan teman
sebaya
Membentuk kemandirian dalam
pekerjaan dan finansial
TAHAP I
Membangun perkawianan yang saling
memuaskan
Menghubungkan jaringan persaudaraan
yang harmonis
Keluarga berencana
TAHAP II
Membentuk sebuah keluarga yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru lahir dalam
keluarga)
Rekonsiliasi tugas perkembangan sesuai
kebutuhan anggota keluarga
Mempertahankan hubungan perkawinan
yang memuaskan
Memperluas persaudaraan dalam keluarga
besar (nenek-kakek)
TAHAP III
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga :
rumah, ruang bermain, privasi, keamanan
Mensosialisasikan anak
Mengintegrasikan anak yang baru dan tetap
memenuhi kebutuhan anak yang lain
Mempertahankan hubungan yang sehat
termasuk hubungan perkawianan, hubungan
orang tua – anak, hubungan keluarga besar,
dan hubungan dengan komunitas
TAHAP IV
Mensosialisasikan anak,
Meningatkan prestasi sekolah,
Mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya
Mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan
Memenuhi kebutuhan fisik anggota
keluarga
TAHAP V
Menyeimbangkan kekebasan dengan
tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri
Memfokuskan kembali hubungan
perkawinan
Berkomunikasi terbuka antara orang tua
- anak
TAHAP VI
Memperluas siklus keluarga dengan
memasukan anggota keluarga baru dari
perkawinan anaknya
Melanjutkan dan memperbaharui
kembali hubungan perkawinan
Membantu orang tua lansia dari suami /
istri
TAHAP VII
Menyediakan lingkungan yang
meningkatkan kesehatan
Mempertahankan hubungan dan penuh
arti orang tua lansia-anak
Memperkokoh hubungan perkawinan
TAHAP VIII
Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan
Menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun
Mempertahankan hubungan perkawianan
Menyesuaikan dengan kehilangan pasangan
Mempertahankan ikatan keluarga antar
generasi
Meneruskan dalam memahami eksistensi
mereka (penelaahan dan integrasi hidup)
KESEHATAN KELUARGA
Kesehatan anggota-anggota keluarga dan
kesehatan sebagai satu kesatuan (Jonson, 84)
Berfungsinya keluarga atau adaptasi keluarga
(Friedman, 98)
Perubahan dinamis yang berhubungan
dengan keadaan sejahtera bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual dari sistem keluarga
Sebagai fungsi relatif dari keluarga sebagi unit
sosial dalam pencapaian kesehatan dan
kesejahteraan (WHO, 74)
Karakteristik kesehatan keluarga
: fungsi keluarga yang optimal (Beavers, 77)
Modifikasi lingkungan
Penataan lingkungan pemukiman (fisik, psikologis,
sosial)
Pentingnya modifikasi lingkungan dgn kesehatan
Imogene King
Mengembangkan konseptual sistem
interaksi
Keluarga sebagai kelompok kecil dari
beberapa individu yang terikat bersama
untuk mensosialisasikan anggota-
anggotanya
Keluarga dipandang sebagai suatu
sistem sosial dan interpersonal
Callista Roy
V VVVV
TINGKAT PRAKTIK
KEPERAWATAN KELUARGA
Tingkat praktik
keperawatan keluarga
Tingkat pertama
Keluarga sebagai konteks
Asuhan keperawatan berfokus pada individu
Keluarga sebagai latar belakang
Keluarga dikonseptualisasikan sebagai
lapangan
Sumber utama ; dukungan keluarga
Contoh masalah : Pemenuhan nutrisi kurang
pada keluarga Tn K khususnya An. L
Tingkat ke dua
Keluarga dipandang sebagai kumpulan atau
jumlah anggota keluarga secara individu
Pengkajian
Diagnosa
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
PENGKAJIAN
Tahap pertama proses keperawatan
Tindakan peninjauan situasi manusia untuk
mendapatkan data tentang klien (kondisi
penyakit, diagnosa/masalah klien,
kemampuan dan kebutuhan promosi
kesehatan klien)
Pengumpulan mencakup data subjektif dan
objektif
Pengkajian fisik merupakan elemen esensial
dalam pengkajian untuk validasi riwayat dan
identifikasi kebutuhan klien
Pengkajian Keluarga (Freadman)
Teori Komunikasi
Semua komunikasi nonverbal bermanfaat
Semua komunikasi mempunyai 2 saluran
tranmsisi yaitu verbal dan nonverbal
Semua komunikasi mencakup isi dan
interaksi (hubungan)
Konsep berubah
Perubahan tergantung pada persepsi
terhadap masalah
Perubahan tergantung pada konteks
Perubahan tergantung pada tujuan
Perubahan tunggal bukan perubahan
Perubahan tidak sama pada semua anggota
Fasilitasi perubahan menjadi tanggung jawab
perawat
Perubahan berkaitan dengan berbagai
penyebab
Instrumen dan tool
pengkajian keluarga
Genogram / ecomap Alat pengukuran
Instruemn interaksi : Timbangan BB
Pedoman Tensimeter
wawancara Stetoskop
Pedoman observasi : Termometer
Pedoman observasi Skala penentuan
terstruktur nutrisi
Pedoman observasi Ukuran penetapn
tidak terstruktur porsi makan
Komponen data pengkajian
keperawatan keluarga (modifikasi)
1. Identitas / pengenalan keluarga
2. Perkembangan keluarga
3. Lingkungan fisik
4. Struktur keluarga
5. Fungsi keluarga
6. Stress dan koping keluarga
7. Hasil pemeriksaan fisik anggota keluarga
8. Tugas keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan anggota
PENGKAJIAN KELUARGA
A. IDENTITAS KELUARGA
1. Nama keluarga
2. Alamat dan nomor telphon
3. Komposisi keluarga
4. Genogram
5. Tipe keluarga
6. Latar belakang budaya
7. Identifikasi agama
8. Status sosial dan ekonomi
9. Rekreasi keluarga
PENGKAJIAN KELUARGA
B. TAHAP PERKEMBANGAN DAN SEJARAH
KELUARGA
9. Tahap perkembangan
10. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
11. Riwayat keluarga inti
12. Riwayat keluarga sebelumnya
C. DATA LINGKUNGAN
13. Karakteristik rumah
14. Karakteristik tetangga dan komunitas
15. Mobilitas geografis keluarga
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dgn masy.
17. Sistem pendukung keluarga
PENGKAJIAN KELUARGA
D. STRUKTUR KELUARGA
18. Pola komunikasi
19. Struktur kekuatan keluarga
20. Struktur peran
21. Nilai-nilai keluarga
E. FUNGSI KELUARGA
22. Fungsi afektif
23. Fungsi sosialisasi
24. Fungsi reproduksi
25. Fungsi perawatan kesehatan keyakinan,
nilai-nilai, da perilaku keluarga
PENGKAJIAN KELUARGA
F. Koping keluarga
25. Jenis stressor ; jangka pendek / panjang
26. Respon terhadap masalah / stressor
27. Srategi koping
28. Strategi adaptasi disfungsional
29. Pemeriksaan fisik : terhadap semua
anggota keluarga, head to toe, kesimpulan
30. Harapan keluarga terhadap asuhan
keperawatan keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
TERHADAP SELURUH ANGGOTA
KELUARGA
KESIMPULAN
KOMPONEN
KEMAMPUAN KELUARGA
1. Mengenal masalah kesehatan
2. Mengambil keputusan secara tepat
3. Memberikan perawatan terhadap anggota
yang mempunyai masalah kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan rumah yang
menunjang kesehatan
5. Pemanfaatan sumber yang ada / fasilitas
kesehatan
G. Fungsi perawatan kesehatan
Kemampuan mengenal masalah kesehatan (pengertian,
tanda, gejala, penyebab, persepsi terhadap masalah)
Kemampuan mengambil keputusan secara tepat (sifat
dan luasnya masalah, yang dirasa, pasrah, dampak/
akibat, sikap negatif, kurang percaya, info yang salah,
alternatif tindakan, ungkapan yang akan dilakukan)
Kemampuan merawat anggota yang sakit (pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, keadaan, perkembangan /
pencegahan kegawatan/ keparahan, sumber-sumber
yang ada/ diperlukan, penularan, cara pemberian obat)
Kemampuan memodifikasi lingkungan (sumber yang ada,
untung-rugi hygiene sanitasi, upaya pencegahan injuri,
penataan lingk., pembagian tugas/kekompakan)
Kemampuan pemanfaatan sumber daya / fasilitas
kesehatan (keberadaan fasilitas kesehatan, untung-rugi,
kepercayaan/ pengalaman terhadap petugas, terjangkau,
pemanfaatan fassos, hambatan pemanfaatan)
G. Fungsi perawatan kesehatan dengan masalah diare
Kemampuan mengenal masalah kesehatan (pengertian,
tanda, gejala, penyebab, persepsi terhadap masalah)
KMK ……
G. Fungsi perawatan kesehatan
Kemampuan memodifikasi lingkungan (sumber yang ada,
untung-rugi hygiene sanitasi, upaya pencegahan injuri,
penataan lingk., pembagian tugas/kekompakan)
Ketika di tanya mengenai persediaan gula dan garam di
rumah, Ny. B mengatakan tersedia di rumah, Ny. B
mengatakan belum bisa membuat larutan gula garam,
ketika di tanya tentang cuci tangan yang benar, Ny. B
mengatakan kadang mencuci tangan, Ny. B belum dapat
melakukan prosedur cuci tangan yang benar, Ny. B
mengatakan selama yang melakukan tugas kebersihan
rumah dan mencuci adalah ibu, Ny. B mengatakan
lingkungan yang sehat dapat menghindari penyakit,
Lingkungan
Wellness
Terdiri hanya label
Proses pencapaian tingkat tinggi
Indikator : keinginan mencapai tingkat fungsi
yang lebih tinggi (status dan fungsi efektif)
Penting : untuk mengerti kekuatan dan
menemukan cara untuk berfungsi pada level
optimal
Label : potensial peningkatan, diikuti oleh
tingkat wellness yang diinginkan
Cintoh :
Potensial peningkatan proses keluarga
Intervensi :
Memperkuat atau meningkatkan kemampuan
perawatan diri, keterampilan, pengetahuan,
pencapaian peran, penyelesaian tugas
perkembangan
Memperkaut dukungan sosial
Mempertahankan atau merubah lingkungan
Diagnosa Keperawatan Keluarga
KMK Memutuskan
KMK Merawat
Sifat masalah : 1
Kemungkinan diubah : 2
Potensi untuk dicegah : 1
Menonjolnya masalah : 1
Kriteria Bobot Jumlah Pembenaran
JUMLAH
Kriteria
1. Sifat masalah 3. Potensial untuk
Aktual 3
dicegah
Tinggi 3
Risiko 2
Cukup 2
Potensial 1
Rendah 1
2. Kemungkinan untuk di
ubah 4. Menonjolnya masalah
Mudah 2 Segera 2
Sebagian 1 Tidak segera 1
Bobot
Sifat masalah : 1
Kemungkinan diubah : 2
Potensi untuk dicegah : 1
Menonjolnya masalah : 1
Cara perhitungan
Facilitative
Mengatasi hambatan keluarga dalam
memperoleh pelayanan medis ;
kesejahteraan sosial, transportasi, home
care
Developmental
Perawat membantu keluarga dalam
menolong diri sendiri (meningkatkan
kemampuan merawat diri dan tanggung
jawab), membantu dalam pemanfaatan
fasilitas kesehatan dan dukungan (internal
dan eksternal)
Domain Intervensi (Calgary)
Kognitif
Memberikan ide-ide, pandangan,
informasi, pendidikan kesehatan,
penyuluhan
Afektif
Membantu keluarga dalam merespon
stresor; emosional yang menghambat
upaya pemecahan masalah
Perilaku
Strategi keperawatan secara langsung
untuk saling mempengaruhi / tingkah laku
Syarat perencanaan
Spesific
Measurable
Achievement
Rational / real
Time
Bentuk intervensi
Modifikasi perilaku Pemberdayaan
Modifikasi Advokasi keluarga
lingkungan
Networking
Kontrak
Rujukan
Modifikasi gaya
hidup Model peran
Manajemen kasus Role suplementation
Kolaborasi Pengajaran
Konsultasi Klarifikasi nilai-nilai
Konseling
Hambatan intervensi (Maglaya and Baylon)
Tujuan umum
Menekankan pada pencapaian akhir
sebuah masalah
Mengarah kepada kemandirian keluarga
Contoh
Kriteria : Psikomotor
Standar : keluarga membawa An. A untuk
mendapatkan pengobatan di Puskes
Latihan membuat
TUM
TUK
Intervensi
Kriteria :
Standar :
Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
pada keluarga Tn K khususnya An C dan
An D berhubungan dengan KMK
merawat anggota keluarga dengan
masalah ISPA
Intervensi Pembukaan
Ucapkan salam
Salam terapeutik
Perkenalan
Jelaskan tujuan
Kontrak
Apersepsi
Identifikasi
Jelaskan
Diskusikan
Tanyakan kembali
Beri pujian / reinforcement
Demontrasikan
Motivasi
Dorong
Modifikasi
IMPLEMENTASI
Aktualisasi dari perencanaan
Prinsip-prinsip :
Mengacu pada rencana yang dibuat
Me ---- Perkenalan
Jelaskan tujuan
Kontrak
Apersepsi
Identifikasi
Jelaskan
Diskusikan
Tanyakan kembali
Beri pujian / reinforcement
Demontrasikan
Motivasi
Dorong
Modifikasi
EVALUASI
Tahap akhir proses keperawatan
Melihat tujuan tercapai sesuai
dengan rencana
Penyebab tujuan tidak tercapai :
Tujuan tidak realistis
Ketepatgunaan
Bila dikaitkan dengan biaya, waktu,
tenaga, dan bahan
Kecocokan
Kesanggupan dalam mengatasi masalah
dengan baik secara profesional
Kecukupan
Kelengkapan tindakan, dapat
dilaksanakan semua
Metode evaluasi
Observasi langsung
Memerikasa laporan / dokumentasi
Wawancara
Angket
Latihan / simulasi
Jenis evaluasi
Evaluasi kuantitatif
Menekankan pada jumlah pelayanan
yang diberikan atau kegiatan yang
dilaksanakan, misal jumlah imunisasi,
kunjungan ANC
Evaluasi kualitatif
Evaluasi kualitatif
Evaluasi struktur
Behubungan dengan tenaga, bahan, alat, dalam
suatu kegiatan
Contoh : penguasaan materi, sumber keluarga,
media, tempat
Evalusi proses
Evaluasi yang dilakukan selama kegiatan
Analisa
Menunjukan sejauhmana masalah
keperawatan dapat dtanggulangi ( tujuan
tercapai, tujuan tecapai sebagaian, tujuan
tidak tercapai
Planning
Rencana tindakan akan dilanjutkan atau
tidak, perlu inovasi dan modifikasi
Catatan perkembangan
Subjektif
Keluarga mengatakan hipertensi adalah
tekanan darah tinggi
Objektif
Tekanan darah Ny. S 150/90 mmHg,
Keluarga memperhatikan penjelasan yang
diberikan
Analisa
Tujuan khusus 1 tercapai sebagian
Planning
Diskusikan pengertian hipertensi
V VVVV
TEORI MODEL
KEPERAWATAN
Pengertian
Konsep adalah suatu ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir menjadi
simbol-simbol yang nyata
Teori adalah sekelompok konsep
yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa
atau kejadian yang didasari oleh
fakta-fakta tetapi kurang bukti
secara langsung
Konsep keperawatan adalah ide
untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model
keperawatan