Anda di halaman 1dari 140

BAHAN GALIAN

INDUS TRI

Prof. Ir. Sukandarrumidi, MSc., PhD.

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS


KATA PENGANTAR

Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, antara lain disebutkan:


Bumi dan air dan kekayaan a/am yang terkandung dalam bumi adalah
pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Kekayaan alam yang dimaksudkan di atas adalah sumber daya mineral
yang salah satunya adalah Bahan Gahan Industri. Secara keseluruhan
Indonesia memiliki Bahan Galian Industri dalam jumlah dan variasi
yang cukup melimpah, tetapi secara setempat-setempat pada umum-
Hak Penerbitan © 2009 GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS nya sangat terbatas. Oleh sebab itu pemberdayaan Bahan Galian
P.O. Box 14, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 Industri yang paling sesuai, diusahakan oleh rakyat, dan dapat diusa-
E-mail gmupress@ugm.ac.id r
hakan dengan teknologi sederhana.
Homepage : http://www.gmup.ugm.ac.id
Buku ini disusun dari berbagai pustaka dan hasil penelitian serta
pengalaman lapangan, diramu dan dikemas secara praktis dengan
Cetakan pertama Maret 1998 tidak meninggalkan kaidah-kaidah ilmiah. Buku ini terdiri dari sebelas
Cetakan kedua September 2004
Bab dengan urutan Bab l-III membahas tentang Pendahuluan; Perusa-
Cetakan ketlga Maret2009
haan Pertambangan; Teknik Eksplorasi dan Eksploitasi; Bab IV-'IX
Di/arang mengulip den memperbanyak tanpa izin tertulis membahas tentang Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan
dari penerbil, so/Ja9ian atau seluruhnya dalam bentuk apa batuan sedimen, Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan
pun, baik cetok, pbotoptint, microfilm dan sebagainya. gunung api, Bahan Gahan Industri yang berkaitan dengan intrusi
1499.10.03.09 plutonik batuan asam dan ultra basa, Bahan Galian Industri yang
berkaitan dengan endapan residu dan endapan letakan, Bahan Galian
Diterbitkan dan dicetak oleh:
GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS
Industri yang berkaitan dengan proses ubahan hidrothermal dan Bahan
Anggota IKAPI Galian Industri yang berkaitan dengan batuan malihan, Bab X meng-
0811171--C2E uraikan tentang Keselamatan .Kerja yang perlu mendapat perhatian
oleh semua pelaku industri, diakhiri dengan Bab XI yang membahas
ISBN 979-420-449-8
tentang Strategi Pengelolaan Sumber Daya Mineral.
Dari uraian singkat tersebut, memberi gambaran bahwa buku ini
VI

tidak hanya dapat dipergunakan oleh mereka yang menaruh rninat


tenta~g I_lmu geologi tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat
yang mgm memberdayakan Bahan Galian Industri sebagai komoditas
ekonomi.
Semoga apa yang diuraikan dalam buku ini bermanfaat.

DAFTARISI
Y ogyakarta, September
1998
Penyusun KATA PENGANTAR . v

DAFT AR ISi Vl l

DAFT AR GAMBAR xii

DAFT AR TABEL Xlll


···········································································
BAB
··· I. PENDAHULUAN
l. Sumber Daya Mineral .
2. Sumber Daya (Resource) dan Cadangan (Re-
serve) . 2
3. Menghitung Cadangan . 5
BAB II. PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
1. Kuasa Pertambangan (KP) . 7
2. Persyaratan dan Prosedur Permohonan KP . 8
3. Pengawasan dan Pernbinaan Usaha Pertam-
bangan . 1
4. Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) . 1
5. Persyaratan dan Prosedur Permohonan SIPD . 12
6. Proscdur Permohonan SIPD . 13
7. Pengendalian dan Pengawasan Usaha Pertam- 14
bangan 15
BAB III. TEKNIK EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI
l. Teknik Eksplorasi 16
2. Kualitas Contoh Batuan 18
3. Teknik Ekploitasi 26
4. Peledakan 28
Vlll IX

5. Pengolahan Bahan Galian Industri . 3 10.Andesit dan basalt . 135


6. Pemasaran . 4 11.Pasir gunung api . 14
BAB IV. BARAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAITAN
36 12.Breksi pumice : . 0
14
DENGAN BATUAN SEDIMEN BAB VI BARAN GALIAN INDUS TRI YANG BERKAITAN
3
DENGAN INTRUSI PLUTONIK BATUAN ASAM
A. SUBKELOMPOK A
DAN ULTRA BASA
l Batu gamping . 38
. Dolomit 1. Granit dan Granodiorit . 14
. 55
2. Gabro dan Peridotit . 8
2. Kalsit
················································· 5 3. Alkali Felspar .
3. Manner ····················· 150
. 7 4. Bauksit . 152
4. Oniks . 59
5. Fosfat 5. Mika . 152
62
6. Rijang 6. Asbes . 15
. 63
7. Gipsum 65
5
BAB VIIBAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAITAN
8. 67 DENGAN ENDAPAN RESIDU DAN ENDAPAN
15
B. SUBKELOMPOK B
LET AKAN
7
1 Bentonit . 72
. Ball clay dan Bond clay 1. Lempung . 160
. 79
2. Pasir Kuarsa . 17
2. Fire clay . 8
3. Zeolit 3. Intan . 0
. 2
4. Diatomea 4. Kaolin . 17
83
5. Yodium 5. Zirkon . 8
9 6. Korundum .
6. Mangan 185
1
7. Feldspar 7. Kelompok Kalsedon . 19
93
8.
95
8. Kuarsa Kristal . 2
BAB V BARAN GALIAN INDUS TRI YANG BERKAIT AN 9. Sirtu . 19
DENGAN BA TUAN GUNUNG API 10
3
1 Obsidian . 3
10 BAB VIII BARAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAIT-
AN DENGAN PROSES UBARAN HIDROTHER- 195
. Perlit . 9 19
2. Pumice MAL
. 111 8
3. Tras . 1 Barit 20
113
4. Belerang .
. Gipsum . 3
201
116
2. Kaolin 205
5. Trakhit . 12 ········································
6. Kayu terkersikan 3. Talk ·······················-··········· . 206
. 2 4. Magnesit 206
7. Opal . .
12 5. Pirofilit . 207
8. Kalscdon . 7 6. 20
9.
12 9
8
130
132
x xi

7. Toseki 211 8. Pernindahan Kuasa Pertambangan 257


8. Oker·................................................. 215 9. Hubungan Kuasa Pertambangan dengan Hak
9. .......................... 217 Tanah ····························- 257
Tawas................................................ 10 ······································· 258
BAB IX. BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAIT-
........................ . Pernilik Bahan Galian 258
AN DENGAN BA TUAN MALIHAN 11. Batasan Pertambangan Rakyat . 259
I. Kalsit :......... 219 12. Macam Bahan Galian yang Diusahakan .. 259
2. Marmer ...... 220 13 Kuasa (lzin) Pertambangan 259
3. Batu Sabak 220 . Yang Melakukan Penambangan 259
4. Kuarsit 222 14 Bentuk Usaha Pertambangan 260
Tujuan Adanya Pertambangan Rakyat
5. Grafit 223 .
Pungutan Negara Berkaitan dengan Kuasa
6. Mika.................................................... " 15
Pertarnbangan . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 260
7. ...................... 224 .
. . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . .
Wolastonit 226 16 AKA
DAFT AR PUST 262
BABX. KESELAMATAN KERJA .
I Kecelakaan Akibat Kerja dan Pencegahannya . 228 17.
. Statistik Kecelakaan Kerja . 230
2. Peraturan Perundangan Dibidang Keselamatan
3. Kerja 231
4. Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran 232
5. Pesawat/Pembangkit Uap 237
6. Pengamanan Mesin dan Alat Mekanik '239
7. Bah an Berbahaya dan Keselamatan Kerja 241
8. Alat-alat Tangan 245
9. Aneka Pendekatan Keselamatan lain 247

BAB XI. STRATEGI PENGELOLAAN SOMBER DAYA


MINERAL
I Penggolongan Bah an Gali an 251
. Usaha Pertambangan Bahan Galian 252
2. Pengusaha Pertambangan Bahan Galian 253
3. Kuasa Pertambangan 253
4. Bentuk Kuasa Pertambangan 254
5. Isi Kuasa Pertambangan 255
6. Peranan Gubernur/Kepala Daerah Dati I-Pro-
7. pmsi 256
DAFTARGAMBAR DAFTAR TABEL

Gambar Bagan alir kegiatan pada kuari andesit . 28 Tabel 1. Ukuran dan jumlah agregat pada pengujian keta-
1. hanan terhadap pelapukan . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . ... . . . . . . 23
Bagan alir pengolahan gipsum . 70 . . . . .. . . . .. . . . . .
Gambar 2. Tabel 2.
Bagan alir pengolahan butir bentonit . 78 Susunan gradasi agregat yang diuji dan jumlah bola 24
Gambar 3. baja
Bagan alir pengolahan mineral zeolit . 86 Tabel 3. 35
Gambar 4. 107 Tabel 4. Tujuan dan sistem pengolahan bahan galian industri
Bagan alir pengolahan feldspar
Gambar 5. Tatanama batugamping sesuai dengan kadar mag- 40
Bagan alir pengolahan tras .- 121
Tabel 5. nesium........................................................................
Gambar 6. ................................. 124
Skema pengolahan belerang . Susunan kimia kapur tohor yang diperdagangkan di 47
Gambar 7. Amerika Serikat . . . .. . . . .. . . . . . . .. . .... . . . .... . . . .. .. . .. .
Bagan alir proses pengolahan bongkah ande- Tabel 6. 84
Gambar 8. sit/basalt menjadi ukuran sesuai dengan keperluan . 139 . . . . .. . . . . . . . . . . .. . ..
Tabel 7. 100
Gambar 9. Bagan alir pengolahan batuapung 146 Species zeolit yang umum didapatkan dalam batuan .
Tabel 8. 116
Persyaratan bijih mangan untuk batere kering
Gambar 10. Bagan alir pengolahan pasir kuarsa 175 Tabel 9. 144
Standart komposisi kimia Tras
Gambar 11. Bagan alir proses pengolahan kaolin secara umum . 189 Tabel 10. 176
Sifat fisik breksi pumice, bata merah dan batako
Gambar 12. Bagan alir pengolahan kaolin untuk pengisi 190 Tabel 11. 177
Spesifikasi pasir kuarsa untuk industri gelas/kaca
Tabel 12 178
Spesifikasi pasir kuarsa untuk bata tahan api
Tabel 13. 183
Spesifikasi pasir kuarsa untuk pengecoran
Tabel 14. 184
Derajat kejemihan intan
Tabel 15.
Wama dan kejemihan intan 233
Tabel 16. Sifat bahaya kebakaran beberapa bahan yang dipakai
dalam industri 235
Klasifikasi bahan-bahan yang dapat meledak menu-
rut kecepatan naiknya tekanan
BABI

PENDAHULUAN

1. SUMBER DAY A
MINERAL
Mineral merupakan sumberdaya alam yang proses pemben-
tukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak
terbarukan. Mineral dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam
industri/produksi. Dalam hal demikian mineral lebih dikenal sebagai
bahan galian. Betapa pentingnya kedudukan bahan galian di Indonesia
maka melalui Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1980, Pemerintah
Republik Indonesia membagi bahan galian menjadi 3 golongan yaitu:
• Bahan galian strategis disebut pula sebagai bahan galian golongan A
terdiri dari: minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen
padat, aspal, antrasit, batubara, batubara muda, uranium radium,
thorium bahan galian radioaktif lainnya, nikel, kobalt, timah.
• Bahan galian vital disebut pula sebagai bahan galian golongan B.
terdiri dari: besi, mangaan, molibden, khrom, wolfram, vanidium,
titan, bauksit, ternbaga, timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa,
arsen, antimon, bismut, ytrium, rhutenium, cerium, dan logam-logam
langka lainnya, berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa, kriolit,
fluorspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang.
Bahan galian non strategis dan non vital, disebut pula sebagai bagan

galian golongan C. Terdiri dari: nitrat, nitrit, fosfat, garam batu
(halit), asbes, talk, mika; grafit, magnesit, yarosit, leusit, tawas
(alum), oker, batu permata, ba'tu setengah permata, pasir kuarsa, kao-
lin, feldspar, gipsurn, bentonit, tanah diatomea, tanah serap (fuller
2 3

earth), batu apung, trass, obsidian, marmer, batutulis, batu kapur, a. Sumber Daya (Resource)
dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, pasir, sepan-
jang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun Dikenal dua istilah yaitu Sumber Daya yang diketahui (identified
golongan B dalam skala yang berarti dari segi ekonomi pertam- resource) dan Sumber Daya yang belum ditemukan (undiscovered
bangan. resource). Disamping itu dikenal pula istilah:
Bahan galian industri sebagian besar termasuk bahan galian • Sumber Daya Tingkat Spekulatif (Speculative Resource)
golongan C, walaupun beberapa jenis termasuk dalam bahan galian Adalah potensi sumber daya bahan galian yang mungkin dapat
golongan yang lain. Secara geologi bahan galian industri terdapat dalam diproduksi dari suatu daerah prospek bahan galian dimana data yang
ketiga jenis batuan yang ada dialam yaitu terdapat dalam batuan beku, dijadikan dasar perhitungan terutama mengacu pada basil studi
batuan sedimen ataupun batuan metamorf, mulai dari yang berumur Pra pustaka dan penelitian lapangan sepintas (recognize).
Tersier sampai Kuarter. Bahan bangunan alam tidak lain adalah bahan • Sumber Daya Tingkat Hipotetis (Hypothetical Resource)
galian industri yang belum disentuh rekayasa teknik. Oleh sebab itu Adalah potensi sumber daya bahan galian yang mungkin dapat
dengan semakin majunya rekayasa teknik tidak tertutup kemungkinan diproduksi dari suatu daerah prospek bahan galian dimana data yang
jenis bahan galian industri akan bertambah jenisnya. Bahan galian dijadikan dasar adalah tinjauan lapangan secara regional serta hasil
industri sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari, analisa laboratorium. Dengan demikian maka sumber daya tingkat
bahkan dapat dikatakan bahwa manusia hidup tidak terlepas dari bahan spekulatif merupakan tingkat perhitungan yang relatif sangat kasar
dibandingkan dengan sumber daya tingkat hipotetis.
galian industri. Hampir semua peralatan rumah tangga, bangunan fisik,
obat, kosmetik, alat tulis, barang pecah belah sampai kreasi seni dibuat
langsung atau dari hasil pengolahan bahan galian industri melalui
b. Cadangan (Reserve)
rekayasa teknik.
Mengacu pada klasifikasi hasil Koordinasi Teknis Neraca Sumber
Daya Alam Nasional (1991), Cadangan (Reserve) dibedakan menjadi:
2. SUMBER DAY A (RESOURCE) DAN CAD AN GAN • Cadangan Hipotetik (Hypothetical Reserve)
(RESERVE) Adalah cadangan suatu bahan galian yang bersifat deduktif/ dugaan
dari kemungkinan faktor-faktor geologi yang mengontrolnya atau
Di Indonesia cukup banyak terdapat batuan beku, batuan sedimen, dugaan dari hasil penyelidikan awal/tinjau. Tingkat keyakinan
dan batuan metamorf yang berumur Pra Tersier sampai Kuarter. Sebagai cadangan sebesar ( 10-15)% dari total cadangan yang diduga.
akibat proses geologi yang telah berlangsung jutaan tahun secara kese- • Cadangan Tereka (Probable Reserve)
luruhan menghasilkan macam dan jumlah bahan galian industri yang Adalah cadangan suatu bahan galian yang perhitungannya didasarkan
cukup banyak, namun secara seternpat-setempat mempunyai jumlah atas tinjauan lapangan dengan tingkat keyakinan cadangan (20-30)%
yang mungkin sangat terbatas. Untuk mengetahui kualitas suatu bahan dari total cadangan yang ada
Cadangan Terindikasi (Indicated Reserve)
galian dikenal istilah sumberdaya (Resource) dan Cadangan (Reserve). •
Adalah cadangan suatu bahan galian yang perhitungannya didasarkan
atas penelitian lapangan clan hasil analisa Jaboratorium dengan
tingkat keyakinan cadangan (50-60)% dari total cadangan yang
4 5

terindikasi. dan perlu dibenefiasi untuk memenuhi permintaan pasar,


• Cadangan Terukur (Measured Reserve) maka
Adalah cadangan suatu bahan galian yang perhitungannya didasarkan jumlah bahan galian yang akan dapat dijual di kurangi oleh faktor
atas penelitian lapangan secara sistematis dan hasil analisa labora- benefisiasi. Faktor ini sebagian ditentukan oleh kualitas bahan
torium dengan tingkat keyakinan cadangan (80-85)% dari total galian
cadangan yang ada. itu sendiri dan sebagian oleh spesifikasi bahan galian yang akan
Disamping istilah tersebut di atas didalam perhitungan cadang- dijual sesuai dengan permintaan pembeli. Bilamana data pencucian
an suatu bahan galian dikenal pula: dan spesifikasi sudah dapat ditentukan maka akan dapat diperkirakan
• Cadangan Ditempat (In Place/Geological Reserve/Reserve Base) besamya cadangan dapat dijual (Saleable Reserve) yang menyatakan
Adalah jumlah bahan galian yang sebenarnya terdapat di nilai ekonomis sebenamya dari endapan bahan galian tersebut.
bawah
3. MENGHITUNG CADANGAN
tanah yang telah dihitung melalui persyaratan ekonomi pertambangan
dalam kondisi tertentu. Dalam kegiatan penambangan
komersial Memperhitungkan Sumber Daya atau Cadangan bahan galian
berapa sebenarnya jumlah bahan galian yang dapat dimanfaatkan industri sangat sederhana dibandingkan dengan bahan galian yang lain.
cadangan ditempat selanjutnya dievaluasi untuk memperhitungkan
melalui operasi penambangan. Dalam ha! ini dikenal istilah Hal ini pada dasamya disebabkan oleh kesederhanaan geometri endapan
Cadangan dapat ditambang.
bahan galian tersebut terutama yang telah dideliniasi oleh kegiatan
• Cadangan Dapat Ditambang (Recoverable Reserve) eksplorasi. Evaluasi Sumber Daya atau Cadangan galian industri
Adalah jumlah cadangan bahan galian yang diharapkan akan bahan lingkup Pengelolaan Somber Daya (Resource Management)
dalam
dapat memerlukan tindak tambahan sehubungan dengan ketelitian pelaporan
ditambang dengan menggunakan teknologi pada saat perhitungan.
eksplorasi. suatu cadangan bahan galian industri
Cadangan dapat ditambang dalam metode tambang buka (open Penilaian
dilakukan dengan beberapadapat
metoda sesuai dengan eksplorasinya
cut
tingkat atau metode
mining) pada umumnya diperhitungkan lebih dari 90% dari seperti metode poligon, esopah, penampang melintang konvensional
cadangan geometri lainnya. Dengan metode tersebut atau metode industri yang
diternpat, tetapi dalam lingkungan tambang dalam (underground lainnya dianggap bahwa ketebalan lapisan bahan
bersangkutan dapat diikuti dan diketahui dari singkapan yang
mining) khususnya yang cukup dalam pada umumnya diperhitungkan galian
ada.
faktor perolehan kurang dari 60%. Kondisi struktur endapan, metoda
Karena kesederhanaan
ditunjang dapat diamati geometri endapan
biasanyabahan
metodegalian tersebut,
konvensional
penambangan memegang peranan penting dalam menentukan faktor
pengalaman operasi tambang dan hanya berlaku untuk galian dilapangan
pembatas bagi bahan galian yang mempunyai arti ekonomi.
bahan tersebut cukup dapat diterima.
Angka
yang bersangkutan.
• prosentase tersebut sangat mungkin bersifat lokal, diperoleh
Cadangan Dapat Dijual (Saleable Reserve)
dari tanpa Catatan:
Apabila bahan galian dari hasil tambang dapat dijual
mengalami benefisiasi/peningkatan mutu seperti pencucian, pemilah- Data planimeter ditetapkan untuk perhitungan cadangan bahan
an dan sebagainya seluruh perolehan tambang tersebut galian dari data permukaan (peta geologi), Asumsinya adalah
seluruhnya bahwa
akan dapat dijual. Tetapi apabila hasil tambang tersebut terlalu kotor volume cadangan diperhitungkan sebagai hasil perkalian antara kelas
dua bidang pembatas yang saling sejajar (yang merupakan manifestasi
6

interval garis kontur). Tubuh bahan galian dianggap sebagai bukit, yang
terdiri atas bentuk prisma terpancung/bentuk piramid/bentuk kerucut.

Rumusan prisma terpancung


V = I /2 x H x (A+ B)
V = volurne (rrr') BAB II
H = jarak (selisih) dua bidang pembatas (m)
A = luas bidang kontur bawah (m') PERUSAHAANPERTAMBANGAN
B = luas bidang kontur atas (m")

Rumusan piramid/kerucut
Di dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33, Ayat (3) dise-
V = 1/3 Hx A butkan, Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
V, H dan A identik keterangan diatas dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besamya
kemakmuran rakyat. Di dalam pasal tersebut tersirat didalam kekaya-
Parameter A, B dan H dapat dihitung dari peta topografi sedang H an alam salah satu di antaranya adalah bahan galian industri. Agar
merupakan beda tinggi (elevasi) dari bidang Ake bidang B, luas bidang semua bahan galian tersebut di atas memberi manfaat sebesar-
A dan B dihitung dengan cara planimeter. besamya untuk kemakmuran rakyat. Disadari sepenuhnya bahwa
kegiatan penambangan bahan galian tidak terkecuali juga bahan galian
Rumusan perhitungan cara planimeter industri akan mengubah keadaan lingkungan. Oleh karenanya semua
kegiatan yang berkaitan wajib diusahakan secara benar dan memper-
A = (P-Q) x (min/ x U,
hatikan keseimbangan alam yang dilaksanakan dengan sadar dan tidak
A = luas kontur (m')
perlu pengawasan. Berkaitan dengan ha] tersebut seorang pengusaha
P = pembacaan akhir pada planimeter
bahan galian diwajibkan untuk memahami dan melaksanakan konsep-
Q = pembacaan awal pada
m planimeter konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam (Resource Management).
n = skala planimeter (ditetapkan)
= skala peta-peta topografi Untuk mewujudkan hal tersebut telah diatur pengusahaan
U, = unit area, merupakan konstante pertambangan bahan galian golongan A dan B yang diatur dalam
bentuk Kuasa Pertambangan (KP) sedang untuk bahan galian golong-
an C dalam bentuk Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD).

1. KUASA PERTAMBANGAN (KP)

Dikenal 6 jenis KP yaitu KP Penyelidikan Umum, KP Eksplo-


rasi, KP Eksploitasi, KP Pengolahan dan Pemumian, KP Pengangkut-
an dan KP Penjualan. Kuasa Pertambangan dapat diberikan kepada:
8
9
• Instansi Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri
Pertambangan a. Persyaratan Permohonan KP
• Perusahaan Negara
• Perusahaan Daerah Persyaratan yang hams dilengkapi oleh pemohon dalam
• Perusahaan dengan modal bersama antara negara dan surat
• Koperasi daerah permohonan KP adalah bagi
• Surat permohonan sebagai berikut: hams diajukan di atas surat
perusahaan
• Badan atau Perseorangan Swasta yang memenuhi syarat kop bagi
• Perusahaan dengan modal bersama antara negara dan atau daerah pemsahaan pemohon dengan dibubuhi materai tempel dan yang
dengan koperasi dan atau badan/perseorangan swasta yang perorangan diajukan di atas kertas bermaterai dengan ketentuan
merne- berlaku.
• Peta bagan/wilayah yang dimohon dengan skala 1 :50.000
• nuhi syarat-syarat untuk
Pertambangan Rakyat.
Perlu diketahui bahan galian golongan A pada hakekat- Pulau Jawa dan Pulau Bali, atau skala 1 :250.000 di luar Pulau
Jawa
bahwa oleh Instansi Pemerintah ditunjuk •
nya hanya dapat diusahakan yang dan Pulau Bali.
Negara. MPE No. 749/KPTS/M/Pertamben/1981 dengan ketentuan bahwa
oleh Menteri dan Energi dan Perusahaan Surat Jaminan Bank dari Bank Pemerintah sesuai dengan Keputusan
Selain itu dapat pula diusahakan oleh swasta maupun Jaminan Bank tersebut barn dapat dicairkan setelah disetujui atau
Pertambangan
Pertambangan ditolaknya permohonan KP yang
Rakyat dengan syarat tertentu seperti telah diatur Undang-
dalam • bersangkutan.
Undang No. I I tahun 1967, pasal 7 dan pasal 8. • Setoran Pajak Terhitung (SPT) tahun terakhir.
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
2. PERSY ARA TAN DAN PROSED UR PERM OH ONAN KP Pemyataan tenaga ahli, perjanjian kerja tenaga ahli, fotokopi
ijazah,

daftar riwayat hidup dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk
Persyaratan dan prosedur permohonan KP oleh pemsahaan • (KTP).
yang berlaku, diajukan kepada Menteri Pertambangan dan
Energi Fotokopi KTP penanda tangan surat permohonan.
(MPE). Wewenang Menteri Pertambangan dan Energi
tersebut Akte Pendirian Pemsahaan yang salah satu dari maksud dan
kemudian dilimpahkan kepada Direktur Direktorat Jendral Pertam-
tujuannya menyebutkan bemsaha di bidang pertambangan dengan
bangan Umum (DJPU) dengan mengacu pada Keputusan Menteri
disertai bukti pendaftaran akte tersebut pada Pengadilan Negara
Pertambangan dan Energi (Kepmen MPE No. 2027, K/201/ME/1985
setempat bagi CV dan Firma serta tambahan pengesahan dari
tanggal 28 September 1985), sehingga permintaan KP dan
Untuk permohonan
Departemen KP PT
Kehakiman bagi Eksploitasi di samping
dan Anggaran persyaratan
Dasar yang disahkan
penye-
lesaiannya menjadi wewenang Direktorat Jendral Pertambangan oleh instansi
tersebut yang berwenang
di atas ditambah bagi Koperasi.
lagi dengan:
Umum. Sebagai pelaksanaan keputusan menteri tersebut, oleh Direk- • Laporan Eksplorasi \engkap.
torat Jendral Pertambangan Umum dikeluarkan Keputusan No. • Laporan Studi Kelayakan juga meliputi Rencana Kerja
667.K/201/04000011986 tanggal 11 November 1986. Eksploitasi.

b. Prosedur Permohonan KP
Secara umum prosedur permohonan dan proses yang diakui
oleh Direktur Direktorat Jendral Pertambangan Umum atas nama
12 1
3
3. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN USAHA PERTAM- 4. SURATlZIN PERTAMBANGAN DAERAH (SIPD)
BANGAN
Pengusahaan pertambangan bahan galian golongan C termasuk
Pengawasan dan pembinaan pengusahaan baik bahan galian industri hanya dilaksanakan setelah mendapat izin dari
pertambangan,
mencakup aspek teknis pertambangan maupun manajerial, secara yang berwenang. . .
umum menjadi wewenang dan tanggung jawab Menteri Pertambangan Jenis- SIPD adalah: SIPD Eksplorasi, SIPD
dan Energi. Menteri tersebut melaksanakan wewenang eksekutif jenis
SIPD Pengolahan/Pemurnian, Eksploitasi,
SIPD Penjualan, SIPD Pengangkutan.
Pemerintah untuk melaksanakan kebijaksanaan di bidang pertambang-
SIPD dapat diberikan kepada:
an sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Direktur
• Perusahaan Daerah
Direktorat Jendral Pertambangan Umum dalam ha! ini melaksanakan • Koperasi
wewenang yang dilimpahkan oleh MPE untuk menjalankan • Badan Usaha Milik Negara
pengawasan dan pembinaan terhadap pengusahaan pertambangan
• Badan Hukum Swasta
umum, kecuali sebagian bahan galian C telah
golongan .yangTingkat I. • Perorangan
dilimpahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah
• Perusahaan dengan modal milik bersama antara Negara/Badan Usaha
Pengawasan dan pembinaan yang dilakukan tersebut terutama Milik Negara (BUMN) dengan Pemda TK I dan atau Pemda TK II
melipiti keselamatan dan kesehatan kerja, pengawasan produksi, atau Perusahaan Daerah (PD)
prinsip konservasi dan pengelolaan lingkungan yang baik. Selama
• Perusahaan dengan modal bersama antara B UMN dan atau
berlakunya KP, Direktur Jendral Pertambangan Umum (DJPU) Pemda
berkewajiban mengurusi dan membina pelaksanaan KP, TK I/II/PD dengan Koperasi, Badan Hukum Swasta atau Perorangan.
menjamin
hak-hak serta di lain pihak menjaga agar kewajibannya dipenuhi
sesuai dengan ketentuan KP, mulai dari tahap penyelidikan 5. PERSY ARAT AN DAN PROSED UR PERMOHONAN SIPD
umum
sampai tahap operasi produksi termasuk pemasarannya. Persyaratan dan prosedur permohonan SIPD diajukan kepada
Para pemegang KP berkewajiban menyampaikan laporan Gubernur KDH seperti telah diatur oleh Peraturan Daerah (Perda)
berkala setiap triwulan dan laporan tahunan mencakup segala kegiatan Propinsi Daerah Tingkat I.
utama yang dilakukan. Pemegang KP juga berkewajiban membayar
iuran pertambangan (iuran tetap dan iuran produksi), memberikan
batas wilayah KP Eksplorasi dan atau Eksploitasi serta membayar a. Persyaratan Permohonan SIPD adalah:
ganti rugi tanah yang dipakai. Di lain pihak para pemegang KP berhak
• Mengajukan permohonan tertulis kepada Gubemur melam-
atas pelayanan, antara lain dalam bentuk bantuan dalam pemecahan dengan di mana
berbagai permasalahan yang dihadapi, seperti masalah pembebasan pirkan I) Rekomendasi dari Bupati/Walikotamadya setempat penam-
lahan, permasalahan lingkungan, gangguan para penambang tanpa izin
penambangan akan dilaksanakan. 2) Peta lokasi di
dan lain-lain. mana
• Apabila persyaratan tersebut telah dipenuhi, setelah mempertim-
bangan akan dilaksanakan.
bangkan aspek-aspek tataguna tanah, land reform, hak-hak atas
tanah
17

Untuk mendapatkan data geologi lebih Ianjut dalam usaha untuk


mengetahui jumlah perlapisan dan kualitas/mutu
cadangan/ketebalan
bahan galian diperlukan pekerjaan:

BAB III a. Pemboran inti


Tujuan utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan contoh
TEKNIK EKSPLORASI DAN EKPLOITASI bahan galian secara vertikal yang berada dibawah permukaan tanah,
disamping itu mengetahui ketebalannya.
Teknik meletakkan titik lokasi pemboran inti ini agar
1. TEKNIK EKSPLORASI patkan yang dida-
kedalaman
geologi dan peta topografi.maksimal dilakukan
Oleh sebab dengan
itu apabila bantuantersebut
didaerah peta
Pembagian bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi belum/tidak didapatkan peta topografi dengan skala yang
dengan batuan tempat terdapatnya, dengan mengacu pada Tushadi dkk memadai,
( 1990) adalah sebagai berikut: maka perlu dibuat peta topografinya terlebih dahulu.
• Kelompok I: Bahan Galian lndustri yang berkaitan dengan Batuan Sesuai dengan tingkat kedalaman pemboran yang diinginkan
dan waktu yang tersedia, pemboran inti dapat dilaksanakan dengan:
sedimen. Kelompok ini dibagi menjadi: • Alat bor auger, yang secara manual oleh tenaga
• Sub Kelompok A: Bahan Galian lndustri yang berkaitan dioperasikan
manusia Alat ini sesuai diterapkan apabila sasaran
dengan batugamping .merupakan pemboran
batuan yang lunak, sedang kemampuan kedalaman
• Sub Kelompok B: Bahan Galian lndustri yang berkaitan dengan pemboran sangat dangkal. Oleh sebab itu apabila batuan yang akan
batuan sedimen lainnya. dibor cukup tebal/cukup dalam maka perpindahan lokasi pemboran
• Kelompok II: Bahan Galian lndustri yang berkaitan dengan secara sistematis perlu dilakukan. Suatu keuntungan dari metode
batuan ini
• gunung api. adalah bahwa alat bor auger mudah dilepas dari rangkaiannya
Kelompok III: Bahan Galian lndustri yang berkaitan dengan • sehingga dapat diangkut dengan mudah.
intrusi Alat bor inti yang dioperasikan dengan mesin.

plutonik batuan asam dan ultra basa. Alat ini sesuai diterapkan pada batuan yang lunak ataupun
Kelompok N: Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan endapan pada
• sehingga pemindahan lokasi pemboran dapat dilakukan seminimal
residu dan endapan letakan. bagian yang keras. Kemampuan membor alat ini cukup dalarn,
mungkin apabila dikehendaki pencapaian keseluruhan pemboran
Kelompok V: Bahan Galian lndustri yang berkaitan dengan proses yang sangat dalam. Didalam operasinya, mengerjakan pemboran

ubahan hidrotermal. dengan alat ini memerlukan keahlian khusus, terutama didalam
Kelompok VI: Bahan Galian lndustri yang berkaitan dengan batuan
memakai peralatan pemboran inti yang dapat dilepas.
metamorf.
awal yang ditetapkan adalah Dari kedua alat pemboran inti tersebut apabila dikehendaki
Sehubungan dengan hal pemetaan
tersebut digeologi permukaan
atas, maka utamanya
teknik eksplorasi
mendasarkan atas singkapan batuan dipermukaan. perolehan inti pemboran dapat mencapai 100%, dan inti pemboran
tersebut siap untuk dilakukan analisa laboratorium. Untuk masing-
20 21

0,03 mm, ketebalan ini dapat diketahui dengan dan ditimbang lagi = b gram. Harga a - b gram merupakan
membandingkan selisih
wama mineral yang tampak pada mikroskop pada saat nikol bahan yang hilang terbakar.
disilangkan (misalnya mineral hornblende) dengan wama mineral
c. Analisa Difraktometer Sinar X
• baku seperti yang terlihat pada wama interferensi.
Apabila telah diperoleh Analisa ini diperlakukan untuk batuan yang sulit ditentukan
kan sebentar, kemudianketebalan
ditutup yang diinginkan,
dengan preparat dipanas-
gelas penutup, biarkan
jenis unsur kimianya dengan petrografi karena mempunyai butir yang
sejenak sampai dingin.
sangat halus, antara lain untuk jenis lempung/tanah liat.
• Beri label sesuai dengan informasi sampel, preparat ini siap untuk
dideterminasi.
d. Analisa besar butir
b. Analisa kimia Analisa besar/ukuran butir dilakukan dengan mengikuti prose-
dur sebagai berikut:
Analisa kimia dinilai relatif lebih rinci dibandingkan dengan
• Ambil sampel secara acak seberat l 00
analisa petrografi. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui komposisi
• gram.
kimia (senyawa oksida) dalam batuan. Pemeriksaan komposisi kimia Pisahkan ukuran butir dengan cara diayak pada ayakan berjenjang.
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
Agar hasilnya baik pergunakan ayakan bermesin dengan waktu
• Contoh batuan digiling hingga mencapai ukuran 100 mesh lalu
• secukupnya.
dikeringkan pada temperatur 150° C dalam cawan platina, kemudian Sampel yang tertampung dalam setiap ayakan dengan mesh tertentu,
di fusing dengan Na2C03 pada suhu 1.000° C. Tambahkan aquades
dan HCl, panasi hingga kering. Ulangi perlakuan tersebut sampai • selanjutnya ditimbang.
Prosentase analisa ukuran butir dapat ditentukan.
Iarut lalu disaring untuk penentuan kadar Si02.
Catatan:lepas.
yang bersifat Analisa ukuran butir cocok untuk contoh bahan galian
• Filtratnya untuk penentuan kadar trace elements dengan mengguna-
kan AAS (Atomic Absorption Untuk kadar
Spectrophotometer).
Calsium (Ca) dan atau Magnesium (Mg) yang tinggi, ditentukan e. Analisa berat jenis
dengan cara Kompleksiometer. Dengan AAS akan segera dapat dike- Berat jenis yang diukur pada contoh batuan adalah bulk density.
tahui macam-macam unsur dan jumlahnya secara tepat dan cepat.
Hal ini disebabkan batuan merupakan k:umpulan mineral yang masing-
• Perhitungan kandungan air dilakukan sebagai berikut: contoh batuan masing mineral rnempunyai berat jenis tersendiri.
ditimbang beratnya. Kemudian dimasukan ke dalam oven pada Prinsip pengukuran berat jenis sebagai berikut:
temperatur I 00 - I 05° C maka sernua air keluar dan menguap. • Contoh batuan dipanaskan dalam oven pada suhu minimum 100° C
akan Selisih berat yang supaya semua air yang ada di dalarnnya menguap, kemudian
Sampel tersebut kemudian ditimbang lagi.
didinginkan pada suhu kamar.
• diperoleh
Perhitunganrnerupakan beratterbakar
bahan hilang kandungan air.
dilakukan sebagai berikut: Contoh
• Contoh batuan ditimbang untuk mengetahui beratnya.
dipanaskan pada suhu 105° C dan ditirnbang = a gram. • Volurne batuan ditentukan.
Kemudian • Berat jenis batuan diperoleh dengan membagi berat dengan volume.
dipanaskan lagi padafurnace sarnpai 1.000° C, selama 1,5 - 2
jam,
25
24
• Hasil pengujian tersebut dinyatakan sebagai bilangan bulat
sampai beratnya tetap. dalam
• Benda uji dan bola baja dimasukan ke dalam mesin LOS ANGELES. • prosen.
• Putar mesin dengan kecepatan 30 - 33 rpm sebanyak 500 Keausan batuan yang cukup besar akan berpengaruh pada
putaran kekuatan
untuk gradasi A, B, C dan D, serta 1000 putaran untuk gradasi E, perkerasan jalan karena langsung bergesekan dengan roda-
F roda

dan G (lihat tabel berikut). Pengujian kuat tekan bebas
i. kendaraan.
Setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin,
• Untuk mencegah kerusakan konstruksi akibat beban (rnisalnya
kemudian
kan dalam
saring ovensaringan
dengan pada suhu 12. ± 5° C sampai
no. 110° tetap. Ialu lintas), agregat hams cukup kuat menahan tekanan.
• beratnya
Perhitungan keausan sebagai berikut:
Butiran yang tertahan diatasnya, dicuci bersih, selanjutnya Kuat tekan suatu bahan adalah kemampuan batuan tersebut
dikering- dalam menahan beban atau gaya tekan yang dikenakan sehingga
a-b batuan tersebut pertama kali mengalami deformasi. Besarnya kuat
K=--xl00% tekan batuan dipengaruhi oleh tekstur, mineral penyusun, porositas
b
maupun gesekan dengan bidang penekan. Pada pengujian kuat tekan
dimana: a = berat benda semula (gram) bebas batuan diperlukan contoh batuan dengan bentuk yaitu
b = berat benda uji tertahan saringan No. 12 (gram) tertentu
dalam bentuk kubus atau silinder. Hal tersebut dimaksudkan agar
K = tingkat keausan perbedaan kuat tekan yang terjadi pada keduanya tidak berbeda, dan
kalaupun ada perbedaan tersebut sangat kecil dapat
diabaikan. sehingga
Tabel 2. Susunan gradasi agregat yang diuji dan jumlah hola baja. Rumus kuat tekan bebas (Krynine dan Judd,
Ukuran Saringan Bernt dan gradasi benda uji (gram) 1957):
p 2
Lewat (mm) Tertahan (mm) A B c D E F G Kuat tekan (p) = - kg/cm
A
76,2 63,5 2.500
63,5 50,8 2.500 dimana: p = kuat tekan bebas batuan (kg/cm')
50,8 38. 5.000 5.000 P = besar gaya yang menekan (kg)
38,1 I l.250 5.00 5.000 5.000 A = luas penampang yang dikenai gaya
25,4 25,4 l.250 2.500 0 (cm").
19,05 19.0 1.25 2.500
Cara melakukan untuk pengujian kuat tekan bebas batuan:
12,7 5 0 2.500 • Contoh dibuat bentuk kubus dengan sisi 7 - 10 cm.
9,51 17, 1.250 2.500 • Kedua sisi yang menempel pada alat tekan dibuat lebih licin.
7
6,35
9,51
2.50 • Contoh dipasang pada alat penguji, pembacaan alat menunjukan nol.
4,75 0
6,35 5.000 • Tekanan diberikan secara perlahan-lahan sampai contoh batuan mulai
Jumlah 4,75 12 11 8 6 12 12 12 pecah, pembacaan dilakukan pada saat batuan mengalarni pecah
2.36
Berat bola (gram) 5.000 4.584 3.330 2.500 5.000 5.000 5.000 awal.
bola ± 25 ± 25 ±20 ± 15 ± 25 ± 25 ±25
2 27
6
• Nilai P diketahui demikian pula nilai A, dengan bangan biasanya mengikuti arah bentuk endapan atau urat bijih
mempergunakan yang
rumus di atas nilai Kuat tekan (p) dapat dihitung. ditambang. Beberapa contoh penambangan sistem lubang tikus
antara
lain terdapat pada tambang phospat didaerah Ciamis (Jawa Barat),
3. TEKNIK EKSPLOITASI tambang gipsum di daerah Ponorogo (Jawa Timur).
Dalam melaksanakan kegiatan tambang terbuka tahapan
Pada umumnya bahan galian industri terdapat didekat permu- • Pengupasan tanah penutup (land clearing) perlu dilakukan apabila di
kerja
kaan tetapi juga ada yang terdapat dan terkumpul dibawah permukaan atas endapan bahan galian tanah penutup (soil) dan tumbuh-
yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
yang relatif agak dalam. Selain itu bahan galian tersebut ada yang terdapat
keras, ada yang lunak bahkan setengah kompak. Karena terdesak oleh • tumbuhan. sesudah dikupas, dipindahkan ke
keperluan bahkan ada bahan · galian yang berada di bawah Bagian tanah penutup yang subur dimanfaatkan kembali pada saat
air. tempat penimbunan yang nantinya
Sehubungan dengan ha) tersebut di atas teknik penarnbangan melakukan reklamasi.
• Secara umum kegiatan penambangan dari suatu kuari meliputi
bahan
pem-
galian industri berdasarkan atas cara kerjanya teknik penambangan
• digali misalnya penambangan batugamping • beraian (pembongkaran, pemuatan, pengangkutan dan penimbunan).
dapat dilakukan dengan:
• disemprot dengan pompa bertekanan tinggi misalnya penambangan Cara pemberaian ataukekerasan
nya tergantung dari pembongkaran bahanJika galian daripembongkaran
lunak batuan
pasir induk-
bahannya. (cangkul, ganco, dsb)
dapat dilakukan dengan alat gali atau
• disedot dengan pompa hisap misalnya penambangan pasir di laut.
Disamping itu berdasarkan atas tempat kegiatan penambangan manual
pembongkaran excavator. (ripper).
dibantu dengan alat penggaru Jika agak Untuk
keras
alat gali mekanis yang tergolong dalam
bahan
dilaksanakan dikenal:
• Tambang terbuka, semua kegiatan penambangan dilakukan galian yang keras atau sangat keras, pembongkaran dilakukan dengan
diper- • pemboran dan peledakan.
mukaan tanah/bumi. Pada kegiatan penambangan ini khususnya Kegiatan selanjutnya adalah pendorongan dan pemuatan, pengang-
untuk bahan galian industri disebut sebagai kuari. Berdasarkan kutan diakhiri dengan penumpahan/penimbunan pada unit pengo-
atas lahan.
produk yang dihasilkan, letak dan bentuknya kuari dibagi menjadi: Urutan kegiatan tersebut di atas dapat digambarkan sebagai
berikut (Gambar 1 ).
• Kuari tipe sisi bukit (side hill type), dengan lereng yang Di Indonesia bahan galian industri tersebar luas dan penam-
ber- bangannya relatif mudah dilakukan. Oleh sebab itu penambangan ba-
jenjang. han galian industri selain dilakukan oleh pengusaha besar juga oleh
• Kuari tipe lubang galian (pit type! sun surface type), yaitu masyarakat setempat. Perbedaan kemampuan modal pengusaha me-
kuari
• Tambang bawah tanah,
yang endapannya terletak dikenal
di bawah dengan
permukaanistila lubang
tanah dan topo- tikus
j nyebabkan mutu produk bahan yang dihasilkan akan sangat bervariasi.
Pada umumnya tambang skala kecil dikerjakan oleh 2 - 5 orang
·l
(gophering), disebut sehingga
grafinya mendatar pula sebagai lubang
setelah ditambangh akanbiasa
marmot, diterapkan
membentuk pekerja bekerjasama dengan pemilik tanah untuk menjual produksinya
untuk endapan(pit)
cekungan bahan galian industri atau urat bijih dengan
berjenjang. kepada pedagang pengumpul.
bentuk
dan ukuran tidak teratur serta tersebar tidak merata. Arah penam-
28 29

. kurang dari 5.000 fps (dari beberapa inchi sampai beberapa feet
per

Pembersihan Persia pan
lapangan .. penutup -~
.. pemboran detik). Tekanan yang dihasilkan kurang dari 50.000 psi. Untuk
. Pengupasan tanah .. penggunaan ditempat yang mengandung gas atau berdebu bahan

.,.<111.
+
Pernboran
peledak ini Bahan
explosives).
(permitted
harus lulus ujijenis
peledak sebagai
ini "permissible explosive"
biasanya dipergunakan
ditambang batubara. Bahan peledak lemah yang tidak perlu lulus uji
Pendorongan dan 1 P_e_le-d-
pemuatan .----+ ak_a_n_~l<lll lubang tembak disebut non permissible explosives. Contoh bahan peledak
_
lain
adalah: black powder, propellant.
Pengangkutan
... Penumpahan/penimbunan a. Bahan peledak industri (komersial)
pada unit pengolahan
.. Merupakan bahan peledak kimia yang lazim digunakan untuk
keperluan pertambangan/pembangunan. Bahan peledak yang diguna-
Gambar 1. Bagan alir kegiatan pada kuari andesit. kan untuk kepentingan militer tidak termasuk dalam bahan peledak
industri.
Jenis bahan peledak industri antara lain:
4. • Black Powder
PELEDAKAN Terbuat dari campuran arang, belerang dan potasium nitrat 8C + 3S +
Pada pekerjaan tambang, tujuan penggunaan bahan peledak 10 KN03 ----j 3K2S04 + 2K2C03 + 6 C02 + 5
terutama untuk membongkar batuan/bahan galian dari batuan N2. Dibuat dalam 2 bentuk yaitu:
induknya. • bentuk butiran (granular) untuk isian sumbu api
Secara garis besar jenis bahan peledak dibedakan menjadi • bentuk pellet untuk isian lubang tembak
• Bahan peledak mekanis (mechanical : • Dinamit
• explosives) Termasuk jenis bahan peledak kuat dengan bahan dasar
• Bahan peledak kimia (chemical explosives) Nitro
Daripeledak
Bahan ketiga nuklir
jenis (nuclear
bahan peledak tersebut di atas yang umum
explosives) •Glycerin (NG).
Straight Berdasar atas l<omposisinya dikenal:
Dynamite
digunakan sebagai bahan peledak industri jenis bahan Komposisi: NG 20 - 67%, NaN03 59 -
ialah peledak
• 23%
kimia
• Bahanyangpeledak
berdasarkan atas kecepatan
kuat, mempunyai reaksinya
kecepatan dibedakan:
reaksi sangat tinggi Gelatine Dynamite
yaitu Komposisi: campuran NG dan NC (disebut Blasting Gelatine
5.000 - 24.000 fps ( l - 6 mile per detik), tekanan yang -
dihasilkan BG) sebagai bahan dasar, ditambah NaN03 atau KN03
sangat tinggi yaitu 50.000 - 4.000.000 psi. Sifat reaksinya sebagai
ialah • sumber Oxygen. Gelatine dynamite tahan terhadap air sehingga
detonasi, yaitu penyebaran gelombang kejut (shock wave). Termasuk mampu disimpan hingga 3 tahun.
jenis bahan peledak kuat yaitu semua jenis dinamit antara lain TNT Ammonia Gelatine Dynamite
(Tri Nitro Toluena), PETN (Penta Ery-Thritol Nitrate). Komposisi: BG sebagai bahan dasar, ditambah ammonium
• Bahan peledak lemah, mempunyai kecepatan reaksi rendah nitrat
yaitu
30 3
1
(NH4N03) sebagai surnber Oxygen. b. Sifat gas beracun
• Permissible Explosive
Bahan peledak yang meledak dapat menghasilkan dua jenis gas
Komposisi: Ammonium Gelatine Dynamite ditambah Sodium
yang berbeda sifatnya yaitu:
Chlorida (NaCl) yang berfungsi sebagai flame depressant untuk
• Smoke, tidak berbahaya terdiri dari uap atau asap putih
mendapatkan temperatur peledakan rendah, volume gas sedikit dan
• Fume, cukup berbahaya karena beracun, terdiri dari gas karbon
penyalaan sesingkat mungkin sehingga mengurangi kemungkinan
terjadi ledakan skunder. monoksida (CO) dan Oksida Nitrogen (NO atau N02), gas tersebut
berwarna kuning. Fumes dapat terjadi bila peledak;
• Blasting Agent
• Yang diledakkan tidak memiliki keseimbangan Oksigen
Blasting Agent merupakan bahan kimia yang belum
apabila • Telah dalam keadaan rusak karena lama atau tak
dicarnpur, belum mempunyai daya ledak. Tetapi dicampur penyimpanan
dengan perbandingan setelah
tertentu akan merupakan bahan peledak . benar
Bahan peledak jenis ini termasuk bahan peledak kuat.


Penyalaan yang tidak sempuma.
Oleh karena timbul fumes yang beracun dan cukup berbahaya
Contoh: ANFO (Ammonium Nitrat +Fuel Oil)
Reaksi kimia: 3NH4N03 + 2CH2--) C02 + 3N2 + 7H20 bagi pekerja, maka dalam setiap operasi peledakan baik diperrnu-
(94%) (4%) kaan atau di bawah tanah, salah satu prosedur yang harus diikuti
adalah membiarkan tempat yang baru saja diledakan sekurang-
Sifat ANFO: Harganya murah, sangat mudah rusak karena air, sesuai
kurangnya satu jam sampai diperkirakan tempat tersebut terbebas
digunaka dibatuan yang kering.
n dari fumes.
detonasi sangat oleh diameter
Kecepatan dipengaruhi
lubang tembak. Hasil terbaik apabila lubang tembak
lebih dari 2,5 inchi (6,35 c. Lokasi penyimpanan bahan peledak
• cm).
Slurry/Watergel Beberapa persyaratan lokasi dimaksud:
Jenis ini tidak Explosives/Emulsion
peka terhadap gesekan api ataupun rangsangan me-
kanis lainnya. Oleh karenanya dinilai sangat aman dalam penggu- • Harus mudah dicapai, aman terhadap daerah lingkungan dan
memperhatikan jarak keselamatan terhadap situasi sekeliling
naannya dan tahan air. Terdiri dari campuran AN atau SN (Sodium
• Bila dimungkinkan dipilih pada daerah berbukit yang dapat memberi
Nitrat) dengan combustible fuel sebagai sensitizer dan air (sampai
20% ), ditambah bahan pengikat (gelling agent). Pada jenis emulsi perlindungan terhadap gedung, jalan ray a dan instalasi umum.
bahan pengikatnya sejenis oli dan Jilin (wax). Combustible fuel yang • Sesuai fungsinya tempat penyimpanan dibedakan:
dipakai:gula cair, serbuk gergaji, belerang, logam Mg atau AI, • Tempat penyimpanan induk (main storage)
kadang-kadang TNT. • Tempat penyimpanan sementara dilapangan
Contoh bahan peledakjenis ini:
• Tovex (produksi Du Pont - USA) d. Gudang penyimpananbahanpeledak
• Aquagel (produksi Atlas - USA)
• Gudang dimaksud harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Emulite (produksi Nitro Nobel - Swedia)
• • Memiliki konstruksi yang cukup kuat, tahan peluru, tahan api dengan
Gel. Powder (produksi Hercules - USA)
lantai tidak lembab
32 33

• Atap terbuat dari bahan ringan, pintu dengan kunci • Kep Men Hankam no. Kep/Ol/M/1/1984 tentang pengawasan dan
yang dilengkapi pengendalian bahan peledak
• yang baik yang terpisah: • Skep Men Hankam no.Skep/198/M/III/1984 tentang perincian
Terdiri dari 2 bangunan/bagian untuk menyimpan bahan peledak bahan peledak
•• Bahan
Bangunan pertama
kedua khusus
khusus untuk menyimpan • Skep Men Hankam tentang
• detonatorpeledak dan
Bahan tidak boleh dala satu no.Skep/199/M/III/1984 dan penunjukan antar
detonator disimpan m pelabuhan bagi pemasukan, pengangkutan
• bangunan yang disatu tempat petir dan harus diperiks setiap • pengeluaran pulau bahan peledak
Dilengkapi dengan a Juklak
6 • IntruksiKapolri no.Juklak/06
Presiden RI.no.9 B/XI/1979
tahun tentang peningkatan,
penangkal
1979
pengawasan dan pengendalian senjata api.
bu Ian.
e. Tatacarapenyimpanan bahan peledak • Dibidang pertambangan umum, perizinan rnengenai bahan
peledak ditangani oleh Direktorat Teknik Pertambangan
Tatacara penyimpana hams mengikut ketentua sebaga • Untuk menjadi juru ledak diwajibkan memiliki keahlian tentang
berikut: n i n i ha!
• Bahan peledak dan disusun sistem denga tersebut dengan bukti sertifikat.
disimpan yang serendah- menurut 30 cm di atasrak
tumpukan n
g. Pembuatanlubang tembak
• rendahnya, lantai lebih
boleh m, dan
Tinggi susunan bahan peledak 1,80 sirkulasi Lubang ternbak dibuat pada batuan yang akan diledakan
tidak udara hams diperhatikan
• Di dalam gudang bahan peledak tidak boleh benda • dan; Dibuat dengan alatbor
• disimpan lain dari 15 m
kurang • Jumlah lubang tembak satu atau lebih tergantung kepentingan
Dilarang membuka peti bahan peledak pada • Kedalarnan dan lebar ternbak menyesuaikan dengan jenis
jarak dari gudang bahan peledak
• lubang
Suhu dalam gudang tidak boleh lebih dari 35" C.
• bahan peledak yang dipkai peledak tiap lubang tembak
Sebelum diisi dengan harus
f. Peraturan-peraturan tentang bahan peledak
bahan dibersihkan dengan
Agar bahan tidak gunakan oleh orang yang tidak kornpresor.
bertanggung disalah
jawab, Pemerinta telah membua peratura yan
h. Sistem peledakan
rnenyangkut h t n g Untuk menghemat dan tenaga untuk
• Pengadaan (pernbuatan dan pembelian) batuan waktu
dibuat lebih dari satu lubangmenghancurkan
ternbak. Oleh sebab itu
• Pengangkutan sistem
• Penyimpanan dan penggunaan bahan peledakan
• Serentak,dapat dilakukan
apabila peledakandengan:
dilakukan dengan skala kecil
peledakUntuk bahan beberap peratura yang suara sehingga
pengamanan peledak, a n • dan getaran yang ditimbulkan tidak membahayakan
berlaku;
• Kepres no.27 tahun l 982 tentang pengadaan bahan (delayed blasting),
Beruntun
skala menengah- sehinggaapabila
apabila peledakan
dilakukan dilakukan
peledakan
peledak besar dengan tunggal
34 35

suara dan getaran yang dihasilkan diduga sudah berdampak di pulau Wetar diolah dengan cyclone, filter dan pengering
negatip. classifier,
Dampak ini akan menjadi lebih besar apabila peledakan (dryer).
dilakukan Tabel 3. Tujuan dan sistem bahan galian industri
pengolahan
• serentak.
Tempat yang akan diledakan agar diberi tanda (biasanya dengan Tujuan Si stern Contoh
Catatan
bendera merah yang dapat dilihat dari jarak minimal 500 m) pemurnian alat-alat feldspar, zirkon
• Berikan tanda peringatan awal (biasanya dengan bunyi agar dengan konsentrasi
sirine) konsentrasi
peningkatan kadar alat konsentrasi dan belerang hasil
• daerah sekitar diamankan
Pilih Sistem peledakan sesuai dengan kepentingan dan suatu unsur proses kimia penyulingan
berdampak peningkata sifat pembakaran dcngan batu kapur bakar
seminimal mungkin sebagai akibat suara dan getaran yang n tungku (CaO)
ditim- kimia
• Pengolahan
bulkan Bahan
pengaktifan secara zeolit
Galian
Berikan tanda peringatan akhir (biasanya seperti pada kimia
peringatan Industri
• awal) apabila lokasi ledakan sudah dinyatakan aman untuk peningkatan sifat alat-alat kaolin berlapis sifat
fisik konsentrasi viskositas keputihan
melan- - pemecahan tinggi
jutkan pekerjaan/kegiatan. - delaminasi
peningkatan bentuk marmer
Yakinkan bahwa petugas kegiatan peledakan mempunyai dan penampilan pemolesan dan batu permata
5. kewenang-
PENGOLAHAN BAHAN GALIAN INDUSTRI pembentukan
an melaksanakan pekerjaan tersebut.
Pengolahan bahan galian industri jauh lebih beraneka ragam b. Peningkatan kadar sesuatu unsur
dibanding dengan bahan logam. Pengolahan bertujuan untuk
katkan mutu dan berbagai nilai mening- Pengolahan belerang dapat dilakukan dengan proses penyu-
suatu unsur kimia, mutu fisik, mutuseperti tingkat
bentuk dan konsentrat,
penampilan. kadar lingan (!razer) dalam usaha mendapatkan belerang dengan mutu
Berbagai se- tinggi.
cara pengolahan bahan galian industri dapat digambarkan Tabel 3. Pemurnian pasir besi dengan memperhatikan perbedaan
Uraian beberapa sistem pengolahan adalah sebagai berat
berikut: jenis dengan mineral yang lain dan sifat kemagnitannya telah
a. Pemurnian dengan konsentrasi dilakukan pada penambangan pasir besi di Cilacap.
Penambangan intan yang dipisahkan dari mineral lain dilakukan
c. Peningkatan sifat kimia
dengan konsep konsentrasi berdasarkan atas gaya berat seperti meja
goyang dan alat-alat Jig. Pemurnian feldspar mempergunakan Peningkatan sifat kimia yang sudah dilakukan adalah
proses pemba-
gaya berat dan juga floatasi untuk menghasilkan feldspar bermutu karan batu gamping untuk mendapatkan calsium oksida. Peningkatan
tinggi. mutu zeolit dengan pengolahan secara benefisiasi dan kimia temyata
serbuk Pemurnian fosfat hasil
yang merupakan dilakukan dengan tailing
cara floatasi, sedang emas
penambangan barit
pengolahan telah berhasil meningkatkan nilai jualnya.
36
37

d. Peningkatan sifat fisika


Untuk batugamping sebelum siap digunakan melalui jalur pe-
Pengolahan kaolin untuk meningkatkan kehalusan dan kepu- masaran yang relatif panjang. Penggalian batugamping dapat dilaku-
tihan dengan pencampuran (blending) untuk mendapatkan jenis kaolin kan dengan cara sederhana dan semua orang dapat melakukannya.
dengan mutu prima. Hasilnya dapat langsung dijual kepada pihak pabrik pembakaran
kapur. Ditempat ini batugamping mengalami proses pengolahan yaitu
pembakaran di tungku.
e. Peningkatan bentuk permukaan
Contoh lain pada pengusahaan kaolin, penambangan sangat
Cara ini diterapkan khususnya untuk bahan bangunan dan batu sederhana. Kaolin dari tambang diproses melalui tahap pencucian dan
hias. Pengolahan dapat dilakukan dengan pemotongan dan penggo- pengendapan setelah itu dipanggang untuk dikeringkan, kemudian
sokan (polishing). digiling. Produk dari proses pengolahan ini berupa tepung kaolin yang
dapat dipasarkan sebagai filler ke pabrik cat, pabrik keramik dengan
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan pengolahan persyaratan yang tidak tinggi.
bahan galian dalam usaha untuk meningkatkan rnutu rnerupakan suatu Kaolin juga dapat diproses secara lebih canggih antara lain
rekayasa teknologi yang perlu ditingkatkan. Tiap-tiap bahan galian melalui floatasi, filtering dan bleaching untuk menghasilkan produk
memerlukan penanganan usaha dan teknologi yang sesuai. berupa bubuk kaolin berbutir sangat halus, bertekstur seragarn, sangat
Pengolahan bahan galian industri harus rnemenuhi spesifikasi murni, bersih dari kotoran dan mengki\ap, memiliki sifat high gloss
untuk keperluan tertentu. Dalarn pemakaian dan pasaran berbagai dan brightness dan tidak mudah bereaksi (chemically inert). Bubuk
bahan diperlukan untuk berbagai tujuan dengan spesifikasi yang kaolin berkualitas tinggi ini antara lain diperlukan oleh industri obat-
berlainan. obatan, pabrik kertas berkualitas tinggi (yaitu untuk papercoating),
untuk bahan kosmetik dan lain-lain.
Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
6. PEMASARAN meningkatkan produk bahan galian industri diperlukan proses pengo-
lahan dengan kecermatan tinggi yang pada akhirnya dapat mening-
katkan multiguna dari bahan galian tersebut sehingga pemasaran-
Dalam usaha penambangan bahan galian industri, pemasaran
nyapun rnenjadi lebih luas. Kecermatan kerja diperlukan dalam semua
merupakan masalah yang lebih sulit dari pada penambangannya.
tahap kegiatan; eksplorasi yang teliti untuk menernukan dan
Untuk usaha bahan galian yang dapat menjual hasil tambangnya tanpa
membatasi cadangan yang baik, jumlahnya harus cukup, kualitas
melalui proses pengolahan, pada umumnya hanya soal angkutan saja
bahan galian harus serasi dan konsisten; kegiatan penambangan
yang menjadi kendala dalam pemasaran. Usaha penggalian pasir dan
dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh bahan galian
batu yang dapat memasarkan hasil galiannya langsung kepada penjual
dengan sedikit pengotoran. Agar dapat diperoleh bahan galian yang
bahan bangunan, tidak akan kesulitan dalam pemasaran asal lokasi
usahanya berdekatan letaknya dengan si pembeli. Kelangsungan usaha
konsisten komposisinya diperlukan pengolahan yang cermat baik
bahan galian industri sangat ditentukan oleh lokasi dan biaya angkutan
mengingat produk yang harus dipasarkan selain berat juga besar secara fisik maupun kimiawi. Hasil akhir memenuhi persyaratan yang
volumenya, sedang harga satuannya relatif rendah. diinginkan konsumen.
39

jenis kalsirudit apabila batu gamping tersebut fragmental,


kalkarenit
apabila batu gamping
batu gamping tersebut tersebut berukuran
berukuran Iempung.pasir, dan kalsilutit
Tingkat apabila
pengotoran/kon-
taminasi oleh mineral asing berkaitan erat dengan ukuran butimya.
Pada umumnya jenis batu gamping ini dilapangan menunjukkan
BAB IV berlapis. Adanya perlapisan dan struktur sedimen yang lain serta
adanya kontaminasi mineral tertentu yang akan memberi warna dalam
BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BER beberapa ha! memberikan nilai tambah setelah batu gamping tersebut
KAITAN DENGAN BATUAN SEDIMEN terkena sentuhan teknologi.
Selain itu mataair mineral dapat pula mengendapkan batu
gamping yang disebut sebagai endapan sinter kapur. Batu gamping
jenis ini terjadi karena proses kimia di alam, peredaran air panas alam
Mengacu pada Tushadi dkk. 1990 kelompok bahan galian ini maka melarutlah batu gamping di bawah permukaan yang kemudian
dibagi menjadi Subkelompok A: Bahan galian industri yang berkaitan diendapkan kembali dipermukaan bumi.
dengan batu gamping dan Subkelompok B: Bahan galian industri yang
Secara kimia batu gamping terdiri dari atas kalsium karbonat
berkaitan dengan batuan sedimen lainnya.
(CaC03). Di alam tidak jarang pula dijumpai batu gamping
magnesium. Kadar magnesium yang tinggi mengubah batu gamping
menjadi batu gamping dolomitan dengan komposisi kimia
A. SUBKELOMPOK A
CaC03MgC03. Hasil penyelidikan hingga kini menyebutkan bahwa
kadar Calsium Oksida batu gamping di Jawa umumnya tinggi (CaO >
1. Batu gamping
50% ). Selain magnesium batu gamping kerapkali tercampur dengan
Dikenal batu gamping non-klastik, merupakan koloni dari Iempung, pasir, bahkan jenis mineral lain.
binatang laut antara lain dari Coelenterata, Moluska dan Protozoa, Pada umumnya batu gamping yang padat dan keras mempunyai
Foraminifera dan sebagainya, jenis batu gamping ini sering disebut berat jenis 2. Selain yang pejal (masif) dijumpai pula batu gamping
sebagai batu gamping Koral karena penyusun utamanya adalah Koral yang sarang (porus). Mengenai wama dapat dikatakan bervariasi dari
yang merupakan anggota dari Coelenterata. Batu gamping ini putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, merah, bahkan hitam.
merupakan pertumbuhan/perkembangan koloni Koral, oleh sebab itu Semuanya disebabkan karena jumlah dan jenis pengotor yang ada.
dilapangan tidak menunjukkan perlapisan yang baik dan belum Warna kemerahan disebabkan oleh mangaan, oksida besi sedang
banyak mengalami pengotoran mineral lain. kehitaman karena zat organik. Batu gamping yang mengalami
Batu gamping klastik, merupakan hasil rombakan jenis batu metamorfose berubah menjadi marmer.
gamping non klastik melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, Di beberapa daerah berbatu gamping yang tebal lapisannya
sedimentasi. Oleh karenanya selama proses tersebut terikut jenis didapatkan gua atau sungai bawah tanah yang terjadinya berkaitan erat
mineral lain yang merupakan pengotor dan memberi warna pada batu dengan kerjanya airtanah. Air hujan yang mengandung C02 dari udara
gamping yang bersangkutan. Akibat adanya proses sortasi maka dan C02 hasil pembusukan zat organik dipermukaan setelah meresap
secara alamiah akan terbentuk pengelompokan ukuran butir. Dikenal ke dalam tanah dapat melarutkan batu gamping yang dilaluinya
40 41

sepanjang rekahan. Reaksi kimia yang berlangsung Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan.
adalah: • Sumatera Utara: Penen antara Kota Tinggi dan Ujung Meriah Lapas,
CaC03 + 2C02 + H20 ~ Ca(HC03)2 + Bohorok antara Tanjung Naman dan Selang Pungkur, Prapat sekitar
C02
laun terjadilah Danau Toba; Tarutung; Balige.
Ca(HC03)2 larut dalam air sehingga lambat • Sumatera Barat: Padang Tarab, Kab. Agam; Silungkang, Kee.
rongga dalam bentuk gua atau sungai bawah tanah. batu gamping Sawahlunto, Kab. Sijunjung, Bancah Lawas dekat Padang Panjang;
Seperti dijelaskan dimuka, seeara geologi - 10,9%) Kolok sebelah barat Sawahlunto Kab. Sijunjung; Karang Putih
mungkin berubah menjadi dolomitan (MgO 2,2% atau selatan Indarung; SingkarakKab. Tanah Datar.
dolomit (MgO
peresapan unsur>magnesium
19,9%) karena pengaruh
dari laut pelindian
kedalam (leaching)
batu gamping atau
tersebut. • Riau: Kee. Kampar Kiri Kab.
Disamping itu dolomit juga diendapkan seeara tersendiri atau • Kampar
bersamaan dengan batu gamping. Ada hubungan yang erat antara batu Sumatera Selatan: Kee. Baturaja, Kab. Komering U1u; Ds.
gamping dan dolomit seperti yang dikemukakan oleh Pettijohn (1949). • Muara
Dua; Ds. Pedangan; Lahat.
Tabel 4. Tatanama batu gamping sesuai dengan kadar magnesium (Pettijohn, • Iambi: Siulak Deras Mudik, Kab. Kerinei; Kotabaru, Kee.
1949)
r, Nama batuan Kadar dolomit (%) Kadar MgO (%) Danau
Batu gamping 0-5 0,1 -1,1 Krinei; Muara Ponca Kee. Sungai Mahan; Sungai
Batu gamping bermagnesium 5-10 1,1 - Penuh.
Batu gamping dolomitan 10-50 2,2 • Bengkulu: Air Bandung Kiri dan Kanan, Kee. Lebong Utara; Air
Dolomit berkalsium 50-90 2,2- 10,9 Saleh, Air Nyuruk, Air Panjang, Kee. Lebong Utara, Kab.
Doiomit 0- 100 10,9-19,7
19,7 - • Rejang Lebong; Muara Air Kasam, Kab. Rejang Lebong; Hulu
Catatan: dolomit tidak larut dalam HCI.
21,8 Air Pahk, Kee. Kerkop Lubuk Durian Kab. Bengkulu Utara.
Lampung: Pematang Emas antara Tanjung Karang - Rantai;
Tempat Diketemukan Wai
Metro, Kee. Lima, Lampung
Penyebaran batu gamping di alam mudah dikenal pada foto Utara.
udara yang menunjukkan rona yang khas berwarna terang. Dalam Jawa Barat: P. Tunda, Kab. Serang, Pulau Panjang di teluk Banten;
beberapa hal kenampakan karst dapat dikenali pada foto udara, pada • Muncang Kab. Rangkasbitung; Buluheum, Kee. Cipanas,
peta topografi ataupun dilapangan khususnya pada batu gamping Kab. Lebak; Jagabaya, Kee. Parungpanjang; Jampang Tengah
nonklastik. Kab. Sukabumi; Pangkalan Karawang; Tagogapu; Bongas,
Tempat diketemukan dengan berbagai kualitas dan jumlah • Palimanan Cirebon, Taraju, Tasikmalaya; Kee. Sukareja,
eadangan: Tasikmalaya; Kee. Cibalong Tasikmalaya; Kee. Cijulang, Kee.
• Aeeh: meliputi Lam Teungoh, Kee. Pakan Badaeve, Kab. Aeeh; • Pangandaran, Kee. Kalipucang.
Krueng Raya, Kab. Aceh Besar; Ujung Pidie, Kab. Pidie; Batu Pahat, Jawa Tengah: Kab. Cilacap, Nusakambangan, Karangpucung,
Lhokseumawe, Kab. Aceh Utara; Pantai Barat Aceh, Karang-bawang, Darmakradenan; Karangbolong; Kebumen;
Kee. Lhokseumawe, Kab. Aceh Besar; Kee. Indrapuri, Kab. Aeeh Suko- lilo; Pati; Pamotan; Rembang; Pegunungan SelatanWonogiri.
Besar; Daerah Istimewa Yogyakarta: Nanggulan, Wonosari,
Pegunungan
Selatan.
Jawa Timur: Kee. Merakurak, Kab. Tuban; Kee. Kebomas, Gresik;
Indro, Gresik, Kee. Babat, Kab. Lamongan; Baureno, Kab.
42
43

Kab. Bangkalan Madura.


Mandioli; Masohi di teluk Elpa, P. Seram; Tahuha; Saparua,
• Kalimantan Barnt: Kotawaringin, S. Pinoh, S. Melawi; Dayak P. P.
kecil,
Kasintu dan Purukeau serta Jukin, Kp. Wonorejo, Kp. Pendreh, S. Obi, W. Bujanana; P. Manggali Barnt.
• Irian Jaya: Bukit Mlasadin, Remu, Warsansan,
Tiung, Gn. angah, Kee. Tewe Tengah, Kee. Timung; S. Mlabator;
Klamono, Skandi, Kab. sorong,S.Abe Pantai, Gn. Gn. Tanah
Gunung
Hitam dan Mer, P. Misool;
• Menawing,
Kalimantan Bukitsari,
Timur: Kp. Kee. Murung,
Ujoh Halang,Kab. Barito
Kee. LongUtara.
Iram, Kab. Kutai; Gn. Teminabuan. Syakisro, Kah. Jayapura; Biak
batu Butok, Kab. Pasir; Desa Bebulu Darat (Rintik) Kab. Pasir;
Lambangka, Kab. Pasir; Ds.
Gn. Batu, Ds. Sesulu, Kab. Pasir; Teknik Penambangan
• Sulaiman Kab. Berau. Teluk
Manunggul, S. Satui daerah Peg.
Kalimantan Selatan: Pada umumnya deposit batu gamping ditemukan dalam
Meratus; S. Jantung Timur Banjarmasin; Pandangbatung,
Pleihari, bukit. Oleh sebab itu bentuk
teknik penambangan dilakukan dengan
Kandang-
tambang
• gunung;Prapat
Bali: Cantung Kab. Kotabaru.
Agung, Kab. Buleleng; Sekiti; Penida, Kab. terbuka dalam skala
penambangan bentuk besar
kuari pembongkaran
tipe sisi bukit dibantu
(side hilldengan
type). sistem
Untuk
Nusa
peledakan beruntun dibantu peralatan berat antara lain escavator
• Klungkung; Bukit Unggaran Kab. Badung. Kab. Lombok dan
Nusa Tenggara
Tengah; Barnt:Kee.
Pengembor, Mangkung
Sengkol, Kee.
Kab.Praya
Lombok Tengah; Kete ripper (penggaru), sedang untuk penambangan skala keeil dilakukan
Barnt,
Kee.
Praya Barat Kab. Lombok Tengah; Rumbitan, Turuai, Pujut, dengan alat sederhana antara Iain cangkul, ganeo dan sekop.
Kee. Mojo Apabila
sederetan "lubang" tembak yang diisi dengan Sesudah
Kab. Lombok Tengah; Tente, Wera Barat, Sape, Kab. batu gampingnya tidak keras, pemberaian dibantu dengan membuat
Iempung.
lempung diisikan pada masing-masing Iubang Ialu
Bima;
• Nusa Tenggara: Labuhan Bajo, Kee. Komodo, Kab padanya air. Akibatnya Iempung mengembang dituangkan
Karangjati-Taliwang, Cereweh, Plampang, Kab. Sumbawa.
Manggarai;
Lewoleba, Kee. Iii Nape, Kee. Omesuri, Kee. Kab. Flores yang akhimya dengan
Banyusari, Kab. Sikka; bantuanApabila
"linggis" batu gamping mudah dibongkar.
skala penambangannya kecil, sistem yang diterapkan
Timur; Butik Hitokolok, Bukit Pedang, Bukit Talibu, Toho, Kah.
dalam kegiatan penambangan adalah sistem gophering, mengikuti
Atambua,
Timor Atapupu,
Tengah Utara;Kab.
Ds. Belu; Taelias,
Alak, Kee. Eban,
KupangMoil
Barat, Kah. bagian/jalur batu gamping yang relatif mudah dibongkar. Disamping
• Kupang.
ha] tersebut teknik juga mempertimbangkan ukur-
Sulawesi Utara: Tinombo, Sumalata, Bolaang Mongondao, Wori, penambangan
an/bentuk pembongkaran yang diinginkan. kese-
P.
Mempertimbangkan
Bunaken, P. Siladen, Kee. Belang, Kee. Bolalang, Kee. Lolak, Kee.
• lamatan kerja sistem gophering tidak dianjurkan.
Dumoga dan Kee. Maelang.
Sulawesi Tengah: Tonassa, Kah. Pangkep; Bantimurung Kah. Pengolahan dan Pemanfaatan
Maros;
• Bojong Kab. Joneponto; Watan Soppeng Kah. Soppeng; Cara pengolahan hasil penambangan sangat ditentukan oleh
Malusetasi, Kah. reneana pemanfaatan/penggunaan batu gamping antara lain
Barru; Takalar, Kah. Takalar. untuk:
• Maluku:
Sulawesi Daruba;
Tenggara:Morotai, Wasite,
Tanjung Fayaul, Gn.
Ponopono, Halmahera
Puuwatu,Tengah,
LaimenaP. • Apabila
Fondasi rumah/pengeras jalan/bangunan
disekitar daerah/ditempat fisik lainnya.
tersebut tidak didapatkan jenis
Anggoro; Pegunungan Marombea (Kab.Kendari); Wawo, Kah.
Kolaka; P. Muna, P. Buton, Kep. Wakatohi, Kep. Timoro.
44

batuan beku/batuan lain yang lebih keras, maka batu gamping dapat
dimanfaatkan untuk keperluan tersebut. Untuk itu dipilih batu
' ' 45

menghasilkan kapur padarn (hydrated/slaked quicklime) dengan


mengeluarkan panas. Pengkalsinasian batu gamping/dolomit tersebut
gamping yang pejal dan tidak berlubang. Bentuk dan ukuran tidak umumnya dilakukan dalam dapur tegak untuk produksi kecil-kecilan
ada standart, tetapi seyogyanya mudah diangkat oleh tenaga manusia. dan dalam dapur putar (kiln) untuk produksi besar-besaran. Sesuai
Bagaimanapun kerasnya batu gamping akan mudah lapuk dan larut dengan bahan bakunya maka kapur yang dihasilkan adalah
oleh air hujan. Oleh sebab itu batu gamping untuk fondasi rumah
disarankan untuk rumah yang tidak menahan beban berat. Disamping i •Batu gamping: CaC03
900° c
CaO+C02
itu fragmen batu gamping tidak disarankan untuk campuran adonan Batu gamping Kapur tohor kalsium
semen cor, karena disamping batu gamping mempunyai kekerasan i 600-900° c
rendahjuga mudah Jarutdengan air yang bersifat asam. •Dolomit:CaC03MgC03 ----~ CaOMgO+C02
Untuk pengeras jalan tidak disarankan untuk jalan yang menahan Dolomit Kapur tohor dolomitan
beban berat. Apabila terpaksa dipergunakan untuk dinding saluran
Reaksi bolak balik ini terjadi pada tekanan 1 atrn. Apabila
atau bendung, dituntut pengerjaan yang sempuma, karena batu
tekanan
gamping mudah larut dalam air yang mengalir. Batu gamping yang
lebih besar dari 1 atm maka gas C02 yang terbentuk akan
dibuat berukuran krakal tidak disarankan untuk pengeras alas
bereaksi dengan CaO dan membentuk kembali CaC03 (hard
bantalan rel kereta api. Apabila hal ini terpaksa dilakukan karena
bumedlover- hurned). Untuk menghindari ini suhu harus dinaikkan
tidak ada pilihan lain, maka pengontrolan harus lebih sering
hingga I 000° C - 1200° C dan kapur tohor yang
dilakukan. Penetral
berbentuk harus segera didinginkan. Kapur tohor tidak dapat
• keasaman tanah
disimpan terlalu lama karena dengan air dan udara (kelembaban)
Tanah yang terlalu asam misalnya di daerah gambut, tidak sesuai
akan menimbulkan panas. Reaksi kimianya sebagaiberikut:
untuk budidaya pertanian karena tanaman tidak dapat tumbuh dengan
baik. Dalam usaha untuk menetralkan keasaman tanah, salah satu CaO+H20===±
Kapur tohor Ca(OH)z
Kapur padam+panas
caranya dengan menambah kapur/batu gamping. Karena batu Kalsium Kalsium

gamping mudah larut dalam air dalam usaha penetralan tanah CaOMgO + H 20 ::=::::± Ca(OH)2 Mg(OH)z +
disarankan dipergunakan fragmen batu gamping yang berukuran Kapur tohor Kapur padam
panas
kerikil-kerakal, bukan berukuran pasir. Hal ini dilakukan dengan dolomitan dolomitan
maksud fragmen batu gamping tersebut dapat tahan lama sebagai
Demikian pula C02 dari udara menyebabkan kapur tohor tidak mumi
bagian dari tanah dan tidak mudah larut dalam air. Batu garnping
lagi karena terbentukkembali Kalsium Karbonat.
yang dimanfaatkan langsung dari basil penambangan dan belum
Reaksinya sebagai berikut:
dimatikan/dibakar.
• Kapur tohor dan kapur padam CaO + C02 ~ CaC03
Kapur tohor (quick lime) dihasilkan dari batu gamping yang Dari uraian tersebut di atas disimpulkan bahwa mutu kapur to-
dikalsinasikan, yaitu dipanaskan dalam dapur pada suhu 600° C - hor/padamtergantungpada:
900° C. Kapur tohor ini apabila disiram dengan air secukupnya akan • mutu bahan asal/batugampingnya
• cara memproduksinya.
4 47
6
Untuk menghasilkan kapur tohor yang memenuhi persyaratan ter- bereaksi dengan C02 (dari udara) menjadi CaC03
tentu diperlukan batu gamping tertentu pula. Untuk bahan bangunan sebelum
seyogyanya mengandung MgO cukup rendah dan ini dihasilkan terpasang dan CaC03 tidak aktif lagi sedang MgO yang
apabila batu gampingnya berkadar MgC03 rendah. Apabila kadar tidak
MgC03 cukup tinggi seperti pada batu gamping dolomit maka aktif hanya berfungsi sebagai bahan pengisi (ballast).
kemungkinan terjadi penurunan mutu kapur tohor yang diperoleh jika Di Indonesia sampai sekarang belum ada standart tentang kapur
bahan tersebut dipakai sebagai bahan bangunan. Adapun tohor
keterangan dan kapur padam. Di bawah ini susunan kirnia kapur tohor yang
Tabet 5. Susunan kimia kapur tohor yang diperdagangkan di Amerika
proses sebagai diperdagangkan di Amerika Serikat sebagai berikut:
• MgO yang berik:ut:
terbentuk pada temperatur tinggi lebih sulit Serikat
diseduh (mcnurut A.I.M.E dalam Industrial Minerals and Rocks/Lime th. I 970)
Komposisi Kapur tohor kalsium Kapur tohor dolomitan
• dengan air dibanding dengan yang terbentuk pada suhu (high calcium quicklinei (dolomitic quicklinei
• rendah.
Pembentukannya tidak dapat dihindari karena pada reaksi Cao 93,28 - 98,00 55,60- 57,50
Makin tinggi suhu yang dipakai makin tidak aktif zat tersebut. 0,30- 2,50
penguraian CaC03 dibutuhkan suhu yang lebih tinggi Mg 37,60-
untuk menguraikan MgC03. daripada O 0,20- 40,80
Si02 1,50 0,10- l,50
• Suhu jadi lebih tinggi lagi apabila yang digunakan ialah Fe203 0,10- 0,50 0,05 -0,40
bongkahan batu gamping yang lebih besar, MgO yang Al20 0,10-0,50 0,05 -0,50
pada suhu agak tinggi dapat pula
terbentuk
terseduh menjadi 3 0,10-0,90 0,10-
0,40- 0,90
1,50
Mg(OH)2
meskipun lambat. H20 0,40-
C02 1,50
• Kehadiran MgO bersama CaO dalam bahan bangunan akan
Mutu kapur tohor sebagai hasil dibedakan:
menyebabkan kejadian sebagai berik:ut: kalsinasi
• terbakar lunak (soft burned) dengan sifat:
• CO yang terjadi pada pembakaran normal lebih • kapumya sarang,
diseduh daripada MgO, akibatnya Ca(OHh mudah akan lebih
• tidak begitu mengkerut
cepat
terbentuk daripada Mg(OH) sehingga dalam campuran
• terbakar terlalu masak (hard burned, overburned)
tersebut terdapat MgO2 dan Ca(OH)z atau MgO dengan sedikit
• kurang sarang dan kompak
Mg(OHh dan banyak Ca(OHh
• cukup mengkerut
• Pada pengerasan (setting) Ca(OHh akan lebih <lulu Baha untuk kalsinasi (pembuatan kapur tohor)
mengeras paling baik
n
adalah yang
kayu karena tipis kemungkinan bahwa kapur tohor yang
[Ca(OH)
atau 2 +
baru akan = CaC03 +penyeduhan,
C02 mengalarni H20], sedangkan
MgO +MgO H20 =
dihasilkan terlalu masak. Kayu terbakar dengan temperatur yang
Mg(OHh
belum yang disertai penambahan isi.
relatif rendah tetapi dengan nyala yang panjang sehingga
• Akibatnya dinding yang terbuat dari bahan tersebut akan retak- bongkah
retak atau ada bagian yang meloncat. batu gamping yang dipanaskan terselimuti seluruhnya nyala
• Apabila penyeduhan dilak:ukan diudara dan bahan bangunan tersebut
itu digunakan setelah CaO dan MgO terseduh semua menjadi sehingga menimbulkan kondisi yang sangat baik untuk penyaluran
Ca(OH)z dan Mg(OHh maka ada kemungkinan Ca(OHh panasnya.
Pengolahan Bahan Gali an ( 197 6) telah melakukan
Dalam usaha difersifikasi bahan bakar Balai Penelitian Tambang dan
penelitian
48 49

pembakaran kapur dengan bahan bakar batubara dengan melakukan Ca(OH)2 + Ab03 + Ca0Ab03 6H20 (semen)
modifikasi pada tungku rakyat. 5H20~
Di samping unsur pengotor sebagai akibat bawaan batu gamping Daya tahan semen tras bertambah bila padanya ditambahkan semen
seperti telah diuraikan di atas, akibat pengkalsinasian, kapur tohor Portland sebanyak 10-15% atau kadar kapurnya dinaikkan 40-60%.
dapat mengandung beberapa unsur pengotor lainnya antara lain inti Semen tras sangat baik dipergunakan ditempat yang lembab/berair
(core) CaC03 yang tidak terbakar dan bahan-bahan yang terjadi dan merupakanbahan murah dalam pembuatan batako.
akibat persenyawaan CaO dengan alumina, silika dan sebagainya. • Bahan penstabilanjalan raya
Seluruh kadar bahan pengotor tersebut dalam kapur tohor berkisar Pemakaian kapur padam dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya
antara 4-10%. termasuk rawa yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengu-
Di Amerika Serikat kapur kalsium (high calcium quicklime) rangi plastisitas, mengurangi penyusutan dan pemuaian fondasi jalan
umumnya dipergunakan dalam bidang industri dengan standart CaO tersebut. Reaksi yang berlangsung diduga sama dengan pembentukan
> 90%. Untuk industri tertentu bahan pengotor seperti fosfor (P) semen tras. Pemakaian kapur padam sebesar 1-6% sesuai dengan
dalam industri karbid, belerang (S) dalam pembuatan baja, warangan keadaan tanah dan konstruksijalan yang akan dibuat.
(arsenat) dan floor (F) dalam pembuatan serbuk masak (baking • Bahan baku pembuatan semen portland
powder) serta Fe203 (Oksida dalam pembuatan gelas Dalam pembuatan semen batu gamping merupakan bahan baku
besi) utama. Untuk memproduksi satu ton semen diperlukan paling sedikit
• merupakanunsur yang tidak satu ton batu gamping disamping lempung, pasir kuarsa dan gipsum
diingini.
Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan serta pasir besi. Pembuatan semen dapat dilakukan dengan dua cara
Bahan bangunan
untuk plester, adukan pasangan bata (mortel), pembuatan semen tras yaitu proses basah dan kering. Sebagai pedoman umum pabrik
ataupun semen merah. Di Indonesia kapur yang dipergunakan dengan produksi semen lebih besar dari 1 juta ton per tahun
umumnya adalah kapur kalsium, karena batu gamping di Indonesia biasanya dipakai proses kering karena lebih ekonomis sedang
pada umumnya berkadar Magnesium rendah. Di Amerika Serikat proses basah menguntungkanuntuk pabrik dengan produksi dibawah
kapur kalsium umumnya dipergunakan dalam industri sedang kapur 1 juta ton per tahun.
dolomitandipergunakandalam bidang bangunan. Batu gamping sebagai bahan baku semen diperlukan kurang lebih 75
Syarat yang diperlukan sebagai standart adalah (CaO + MgO) - 80% dari bahan baku seluruhnya. Beberapa persyaratan batu gam-
minimum 95%; (Si02 + AhOJ + Fe203) maksimum 5%; ping yang harus dipenuhi antara lain kadar CaO 50-55%; MgO mak-
C02 maksimum 3% dan 70% \olos ayakan 0.85 mm. Kapur simum 2% (di negara tertentu sampai 5%); kekentalan (viscositas)
padam apabila dicampur dengan tras akan membentuk semacam luluhan 3200 centipoise (40% H20); kadar Fe203 2,47% dan Ab03
semen dan apabila dicampur dengan serbuk bata akan membentuk 0,95%. Seperti diketahui semen portland merupakan hasil yang dida-
semen merah. Terjadinya sifat semen dalam campuran dengan pat dengan jalan memadukan CaO, Ah03, Fe203 dan Si02
kapur dan air oleh kedua bahan tersebut karena kandungan oksida menjadi satu campuran.
alumina dan sihka yang bersifat asam dalam kedua bahan tersebut Dari anahsis kimia semen portland, proses reaksi antara oksida-
membentuk perse- nyawaan sebagaiberikut: oksida adalah sebagaiberikut:
C2 : jika temperatur tinggi maka akan terjadi reaksi antara
Ca(OH)2+ Si02 + (n-1) Ca0.Si02 nH20 (semen) S Si02
H20~ dan CaO membentuk C2S (dikalsium sulfur)
51

1 :, .1.1·.11 .1.1~1.11 :;;,·11:•.11hah scmua C2S mcnjadi C,S • Semen portland tipe III (high early strength portland cement)
maka CaO Merupakan semen portland yang penggunaannya memerlukan
.·da lurus bcrlebihan kekuatan awal yang tinggi pada permukaan setelah terjadi
< · ,,\ .·';i11." kclcbihan Ab03 dari yangbercaksi
scmua dibutuhkan membentuk
dengan CaO penyekatan, mengandung trikalsium silikat (C3S) lebih tinggi
dibanding tipe I sehingga mengeluarkan panas hidrasi tinggi
C4AF C,A (trikalsium aluminat = 3alumina
C4 AF (tetrakalsium CaO AJ,0ferit
3). = CaO Al203 dan
Fe~03) merupakan hasil reaksi dari Fe203 + CaO + Al203
mernbenruk C4 AF. • cepat mengeras.
Semen portland tipe IV (low heat port/and cement)
J ika ternperatur makin tinggi, maka terjadi reaksi antara Si02 dan
CaO membentuk C2S, dan dapat mengubah C2S menjadi Merupakan semen portland yang penggunaannya memerlukan
C3S. panas hidrasi rendah mengandung tetrakalsium silikat (C4 AF =
Untuk membuat semen dengan kadar C2S tinggi dilakukan pem- •
4
bakaran dua kali, pertama pembakaran bahan mentah dan kedua
clinker. Masing-masing mempunyai peran: CaO Ah03) dan dikalsium silikat (C2S =2 CaO Si02) tinggi
• C,S; pemberi kekuatan paling banyak sepanjang masa terutama Semen portland tipe V (sulfate resisting port/and cement)
kekuatan awal sampai umur 28 hari Merupakan portland semen yang penggunaannya memerlukan
• C2S; pemberi kekuatan pada masa terakhir yakni jangka 1 tahanan yang tinggi terhadap sulfat, mengandung tetrakalsium
tahunselanjutnya, komposisi ini sifat khusus yang disyaratkan tidak
dan Pada umumnya semen di Indonesia mempunyai ketentuan kadar
alurnino fenite (C4 AF) tinggi, trikalsium sulfat (C3A) rendah
ada. CaO ~ 50% . Menurut Standart Industri kadar CaC03 ±
dibanding tipe I sehingg tahan terhadap zat kirnia.
Indonesia
• C.iA; menurunkan suhu pembakaran hingga dapat menggunakan
panas yang lebih sedikit dan memberikan kekuatan awal dengan 85%; MgO < 5% dan Ca0~50%. semen di Indo-
waktu I -3 hari Untuk menghasilkan I ton semen beberapa
• CN; menurunkan suhu pembakaran dan memberikan kekuatan pabrik
nesia
PT. memerlukan
Semen Batu gamping
Padang bahan baku sebagai berikut: 1,25 ton
semen dalamjurnlah sedikit sekali atau hampir tidak ada.
Lempung 0,23 ton
Semen portland menurut ASTM dapat dibagi menjadi; Batuan silika (rijang) 0,17 ton
• Semen portland tipe I (regular portland cement) PT. Semen Gresik Batu gamping 1,332 ton
Merupakan semen portland biasa yang tidak memerlukan Lempung 0,268 ton
Pasir silika 0,067 ton
persyaratan khusus dalam pengerjaannya, proses mengeras dan Batu gamping
PT. Semen Tonasa 1,22 ton
pengembangan kckuatan lambat, dipergunakan untuk konstruksi Lempung 0,25 ton
beton umum. Pasir silika
0,09 ton
• Semen portland tipe II (moderate heat of hardening portland
cement) Sebagai bahan tambahan adalah gypsum yang berfungsi untuk
Merupakan semen portland yang penggunaannya memerlukan memperlambat proses pengerasan semen apabila telah dicampur
ketahanan terhadap sulfat, dimana syarat-syarat konstruksi tidak dengan air.
bcgitu berat, panas hidrasi sedang yang bersifat mengeras dan • Pembuatan karbid
pengembangan kekuatannya lebih cepat Bahan utama untuk pembuatan karbid ialah kapur tohor (± 60%) dan
53

1 ... 1 1 I >1-.;1111p111g uu dipcrlukan bahan lain


IO".,} kabel, obat-obatan dan industri kimia lainnya.
.. seperti
rnkl· antrasit,
1. (
1wt111ll·11111 black). Kapur tohor untuk pembuatan karbid
(carbon • Soda abu
mcuurut ASTM C 258 - 52 adalah: Total CaO minimum 92%; Batu gamping dipakai untuk membuat soda abu dengan proses
MgO amonia soda. Untuk memprodusir 1 ton soda diperlukan 1-1,25
maksimum 1,75%; Si02 maksimum 2%; Fe203 tidak lebih dari ton
0,5%; batu gamping. Di Amerika batu gamping yang dipakai untuk
pada contoh yang diambil di tungku 4,0%. Karbid merupakan bahan
S maksimum 0,2%; P maksimum 0,02%; hilang dalam pemijaran keperluan ini, disyaratkan mengandung CaC03 90-99%; MgC03:
utama untuk pengelasan logam.
• Tambahan dalam proses peleburan dan pemumian baja 0,6%; Fe203 + A'203 + Si02:
• Bahan penggosok
0,3%.
Pada umumnya dipakai dolomit (43% Mg03). Dolomit dikalsina-
Batu gamping/dolomit dipakai sebagai imbuh pada tanur tinggi da-
lam peleburan dan pemumian besi dan logam lainnya. Besi mengan- sikan menjadi MgO dan CaO yang tidak mengandung air, yang lazim
dung silika dan alumina sebagai unsur tambahan dalam proses pele- di sebut Vienna lime merupakan bahan penggosok pada beberapa
buran unsur tersebut bersenyawa dengan bahan pengimbuh berupa macam logam dan mutiara. Penggunaan terutama dipakai sebagai
kerak cairan/slag yang mengapung di atas lelehan besi sehingga bahan penggosok dan pembersih barang/logam yang akan dipemikel
mudah dipisahkan. supaya unsur nikel dapat lebih meresap.
Di samping itu batu gamping ini diperlukan untuk mengikat gas-gas Pembuatan logam magnesium dari air laut

seperti S02, H2S dan HF. Penyebaran panas pada tanur metalurgi Pembuatan alumina; untuk melakukan desilifikasi pada penym-

harus baik. Untuk itu disyaratkan batu gamping mempunyai kadar teraannya,
CaO yang tinggi. Batu gamping/dolomit yang lunak akan hancur Floatasi

sebelum tercapai titik cair logamnya. Persyaratan utama batu Untuk pemumian emas, air raksa, seng, nikel dan timbal, pembersih
gamping untuk keperluan ini; CaO minimum 52%; S02 (maksimum) bijih uranium.
4%; Al203 + Fe203 maksimum 3%; MgO maksimum 3,5%; Pembuatan senyawa alkali

Fe205 Dalam industri alkali jenis batu gamping yang dolomitan merupakan
maksimum 0,65%; sedang untuk dolomit MgO 17-19%; bahan utama. Syarat utama mengandung MgO: 6%
Si02 Sebagai pembasmi hama
• •
maksimum 6%; Al203 + Fe203 + MgO maksimum Sebagai warangan timbal (PbAs03) dan warangan kalsium (CaAsO,)
5%. Bahan pemutih (Serbuk CaC03) atau sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.
Merupakan batu gamping hablur mumi yang ditumbuk halus/digerus Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
menjadi tepung halus. Bahan bakunya merupakan batu gamping non •
Dalam pertanian batu gamping umumnya dipakai dalam bentuk
klastik yang, berwama putih atau CaC03 buatan berupa hasil sam- serbuk apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatif
pingan pembuatan basic magnesium karbonat dari dolomit. Syarat tidak banyak air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium
utama dari bahan pemutih adalah CaC03 yang hampir mumi (CaC03, dan
98%), kehalusan ± 325 mesh, plastisitas, daya serap terhadap minyak, magnesium yang berkurang akibat panenan, erosi serta untuk
wama putih bersih dan PH> 7,8. Bahan pemutih ini dipakai menggemburkan tanah. Kapur padam dipergunakan sebagai desin-
dalam
fektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan
industri kertas untuk pemutih pulp, pengisi, pelapis (coating) dan
sebagainya.
pengkilap yang dipakai dalam industri cat, selebihnya selain untuk
industri kertas dipakai pula dalam pembuatan ban (industri karet) lI
kertas sigaret, tinta putih, pasta gigi, mercon/bahan peledak, isolasi
I
i
54 55

• Bahan keramik • Penjemihan air


Dalam industri keramik, batu gamping dipakai sebagai imbuh untuk Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri, kapur
menurunkan suhu leleh benda-benda keramik. Tujuannya untuk dipergunakan
mempengaruhi pemuaian panas masa sesudah dibakar, sehingga bersama-sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan proses
kapur soda. Kapur menghilangkan bikarbonat sebagai penyebab
sesuai dengan pemuaian glasir. Dengan demikian glasir tidak retak
keker~san sement_ara pada air. Air kotor yang banyak mengandung
atau lepas. Pemakaian batu gamping untuk benda keramik ± I
Batu gamping ini juga dapat diganti dengan kuarsa. 0%. bakten akan bersih selama 24-48 jam apabila dibubuhi kapur yang
c~kup banyak, demikian pula air yang keruh akan menjadi jernih.
• Glasir
~Ir y~ng ~engandung C02 dinetralkan oleh kapur untuk meng-
Batu gamping dipakai dalam jumlah sedikit dalam pembuatan glasir.
hmdar~ dan _karat_rada pipa yang menyalurkan kekonsumen.
Susunan glasir terdiri dari frit 9 l,4%; kaolin 8,6%. Frit dibuat Kapur
dari
campuran meni timbal 44,3%, asam borat 12, I%; kaolin kuarsa dolornitan dipakai untuk menghilangkan silika dari air pada ketel-
9,3%
26,0% dan kapur 8,3%. Batu gamping yang dipergunakan disya- k~tel uap. Deng~n mempergunakan kapur dalarn penjerruhan air juga
ratkan: CaC03 minimum 97%, Fe203 maksimum 0,3% Si02 2,00% diendapkan besi, ma~gaan, senyawa florida. Kapur juga dipergu-
dan S030,1 %. nakan untuk mernbersihkan sampah buangan pabrik.
• Industri kaca 2. Dolomit
Dalam pembuatan kaca diperlukan ± 50% pasir silika dan bahan lain
seperti soda (NaC03), kapur dan lain-lain. Kapur dapat berasal dari Kebanyakan dolomit didapatkan bersama-sarna dengan batu
batu gamping atau dolomit. Persyaratan batu gamping menurut gamping. Dolomit umumnya terjadi karena proses pclindihan
standar Perancis mempunyai kadar Si02 0,96%, Fe203, 0,04%, A)z03 (leaching) atau peresapan unsur magnesium dari air Iaut kedalam batu
0,14%, MgO 0,15%, CaO 55,8%. Untuk dolomit dengan gamping. Proses ini disebut dengan proses dolomitisasi yaitu proses
standar
Perancis adalah Si02 0, Fe203 0,03%, A(i03 0,05%, MgO penggantian Ca oleh unsur Mg. Berdasarkan atas jumlah
15%, mine-C03) rnaka dibedakan
ral/unsur dolomit (Mg
• 20,80% dan Cao CaC03 = I 00% dikenal sebagai batu
31,8%. CaC0,+2:: 10% Mg C03 dikenal sebagai batu gamping
gamping
Untuk pembuatan bata silika, kapur diperlukan dengan persyaratan
Bata silika
CaC03 minimum 90%; MgO maksimum 4,5%; Fe203 + A]z03 dolomitan
maksimum 1,5%, Si02 + yang tak larut maksimum 3%; C02 CaC01+2::45% Mg COi dikenal sebagai dolomit
maksimum 5%. Berkaitan dengan hal tersebut di atas karena sumber
• Bahan tahan api magnesium
berasal dari air Iaut sedang baru gamping menjadi dolumit karena
Dikenal dengan nama "dead burned dolomite" umumnya dipakai proses pelindihan maka kcbanyakan sccara straLi'!r~rfis
sebagai pelapisan (lining) tanur peleburan baja. Bahan dibuat dari dolomit
dolomit dengan komposisi MgC03 35%, Si02 maksimum 1,0% ~idapatka~ dibagian _bawah dari satu seri batn garnpiug. Di
Fe203 maksimum 1,5%, A)z03 maksimum 1,5 sisanya sebagai sarnping itu dolornit dapat diendapkan terseudiri scbagai evaporit.
CaC03. Bahan ini dibakar sedemikian rupa sehingga basil yang Dolomit sendiri masif, butiran halus hingga kaxar. berwarna abn-
diperoleh adalah tidak aktif lagi (secara kimia). abu
larut pntih,
dalam HCI, kadang dijumpai bcrsama halit dan gipsum.
kebiruan, kuninr- J~n,':'.a11 krisral berbentuk hexagonal. Dolomit
tidak
56 57

Kekerasannya antara 3,5 - 4 dengan Bernt Jenis 2,8 - 2,9. Lihat uraian pada batu gamping pada pembahasan penggosok
• Pertanian
Sebagai pupuk sumber unsur Mg dan pengatur PH tanah
Tempat Diketemukan • Industri kimia
Telah diuraikan di atas dolomit didapatkan berasosiasi dengan Sebagai bahan baku untuk membuat/mendapatkan logam mag-
batu gamping. Tempat diketemukan antara lain nesium.
• Daerah Istimewa Aceh: daerah Kungki Aceh Tenggara
• Sumatera Utara: Pengoloan Tapanuli Selatan 3. Kalsit
• Sumatera Barnt: Kp. Manggis, Lubuksikaping
Merupakan mineral kalsium karbonat yang murni. Jenis mineral
• Jawa Tengah: Pamotan
ini terjadi karena penghabluran kembali larutan batu gamping akibat
• Jawa Timur: Tarnperan, Kab. Pacitan, Gn. Ngaten, Gn. Ngimbang
Tuban, Sekapuk, Kab. Gresik, Sedayu, Kab. Tuban, Gn. Klakak Kab. pengaruh air tanah/hujan. Endapan kalsit diketemukan berupa
Gresik, Socah Bangkalan, G. Lengis Kab. Gresik, Pacitan Lamongan pengisian rongga, tekanan dan kekar, sehingga jumlahnya tidak
banyak karena sifatnya seternpat-setempat. Mempertimbangkan cara
• Timar Timur: Abe Pantai sekitar Gn. Sejahiro, Gn. Mer dan Tanah
terbentuknya dan sifat batu gamping klastik maupun batu gamping
Hitam.
non klastik, kemungkinan dijumpai endapan kalsit sangat besar
didaerah batu gamping non klastik. Kemungkinan akan menjadi
Teknik Penambangau bertambah besar tentang keberadaan endapan kalsit apabila batu
Seperti penambangan batu gamping gamping non klastik mengalami proses perlipatan/tektonik sehingga
terbentuk rekahan dirnana endapan kalsit berada. Oleh sebab itu pada
umumnya didapatkannya kalsit berkelornpok mungkin dapat luas
Pengolahan dan Pemanfaatannya ataupun sempit penyebarannya.
Selain karena proses penghabluran kembali, kalsit juga dapat
• Bahan bangunan terbentuk karena proses metamorfose kontak atau regional pada batu
Penggunaannya tidakjauh berbeda dengan batu gamping
gamping yang diterobos oleh batuan beku. Kalsit dapat pula terbentuk
• Sebagaikapurtohor
Proses kalsinasi dilakukan seperti pada batu gamping. Apabila akibat proses hidrothermal ternperatur rendah dan berasosiasi dengan
sesudah proses kalsinasi didapatkan kapur tohor dolomitan senyawa sulfida. Mineral kalsit dengan rumus kimia CaC03
(CaOMgO) maka bahan ini cukup baik untuk campuran adukan dipergunakan sebagai skala kekerasan Mohs berderajad 3, dengan
pasangan bata (mortel) tetapi tidak baik untuk plaster (lihat uraian berat jenis 2,71, sistem kristal heksagonal, mempunyai warna berva-
riasi, yang murni tidak berwarna (colorless), putih, coklat, kuning atau
pada batu gamping)
keh~jauan '. Warna tersebut akibat kontaminasi mineral lain misalnya
• Bahan tahan api (refraktori) oksida besi (coklat-kemerahan), mangaan (coklat kehitaman).
Pada tungku pemanas atau tungku pencair (lihat uraian pada batu
gamping pada pembahasan bahan tahan api).
• Penggosok
58 59

Tempat Diketemukan • Kristal kalsit yang tidak berwama dipergunakan untuk pnsma
polarisasi pada mikroskop
Kalsit pada umumnya dijumpai berasosiasi dengan batu
• Keperluan industri
gamping khususnya pada batu gamping non-klastik. Kalsit yang
bernilai ekonomis didapatkan antara lain di: • Sebagai bahan pemutih dan pengisi (filler), cat, gelas, plastik, karet
dan penetral asam, industri farmasi, pengecoran logam.
• Daerah Istimewa Yogyakarta: Samigaluh Kab. Kulon Progo,
Semanu, Ponjong dan Tepus Kab. Gunung Kidul. • Keperluan industri kertas
Dengan bergesernya teknik pembuatan kertas dari asam ke netral atau
• Jawa Timur: Klepu, Beji, Ledok Gelem, Poko Kee. Pringkuku;
"alkalin" ma~a kedudukan kaolin yang selama ini dipakai sebagai
Talem, Gn. Tumpuk, Kepil, Kab. Pacitan, Trenggalek, Tanen, Bukit b~ha~ pelapis tergeser oleh kalsit. Dengan cara ini kertas yang
Gubik, Kalidawe, Denok, Panggung, Wuni, Tulungrejo, Kab. dihasilkan mempunyai daya serap tinta yang lebih baik dan tidak
Tulungagung; Bantur Selatan, W onogoro, Gedongan, Sumberman- memantulkan cahaya.
jing wetan, Sendangbiru, Tambakrejo, Bowotrate, Kab. Malang. Pertanian

• Nusa Tenggara Barat: Desa Sari Kee. Sape, Kab. Bima. Serbuk kalsit dapat dipergunakan sebagai fertilizer/pupuk sebagai
• Sulawesi Selatan: Bojong Kab. Jenoponto. penetral tanah asam.

Teknik Penambangan
4. Marmer
Seperti telah diuraikan di atas kalsit terdapat berkelompok
Disebut pula sebagai marble, batu pualam, hasil proses
berasosiasi dengan batu gamping. Oleh sebab itu kalsit ditambang
metamorfose kontak atau regional dari jenis batu gamping. Oleh sebab
dengan mempergunakan peralatan sederhana antara Iain gancu,
itu jenis dari marmer sangat tergantung dari jenis batuan asal. Warna
linggis. Demikian sederhananya dan tidak memerlukan keahlian
asli marmer adalah putih, tetapi terdapat warna pengotor yang justru
khusus sehingga dapat dilaksanakan oleh masyarakat/pertambangan
membuat marmer menjadi menarik. Mineral pengotor antara lain
rakyat. Kalsit dapat pula dikumpulkan dari hasil sampingan
grafit memberi wama hitam-coklat, pyrit, ilmenit memberi warna
penambangan batu gamping.
coklat-kernerahan. Kadang-kadang didapatkan juga dalam jurnlah
sedikit mineral lain yaitu dolomit, kuarsa, mika, khlorit, plagioklas,
Pengolahan dan Pemanfaatannya epidote, diopsid, piroksen, tremolit, wolastonite, visuvianite, forste-
rite, olivin, talk, brucit, serpentin dan periklas. Disamping itu tingkat
Kalsit yang dikumpulkan dari tempat penambangan dipisah- metamorfose dari tingkat rendah hingga tinggi berawal dari zeolite
pisahkan (sortasi) berdasarkan atas warnanya. Kemudian dibersihkan facies hingga granulite facies dan ini tampak pada sayatan petrografi.
dari kemungkinan masih terikutnya batu gamping. Proses selanjutnya Berdasarkan atas kegunaannya marmer dibagi menjadi 2 jenis yaitu
dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran yang menempel, marmer ordinario untuk bangunan dan marmer statuario untuk seni
kemudian dikeringkan dan digerus sehingga menjadi serbuk yang pahat. Marmer apabila digergaji dan dipoles menunjukkan gambaran
halus. Serbuk ini dimanfaatkan sesuai dengan kepentingan baik yang bervariasi dan dikenal dengan istilah tekstur. Berdasarkan atas
melewati kalsinasi atau tidak dikalsinasi. teksturnya marmer diklasifikasi sebagai berikut:
• Keperluan optik
6 61
0
sudah berubah menjadi meta sedimen. Gradasi metamorfose yang
• Statuary marble : tekstur lembut, putih bersih
demikian tidak akan didapatkan pada marmer yang terjadi sebagai
• Architectural marble : warna, tekstur, mutu dan kekuatan
akibat proses metamorfose regional. Tempat didapatkannya marmer
• Ornamental marble bagus
adalah:
• Onix marble :: wama indah dan bervariasi
mangandung transparan
• Sumatera: Daerah P. Nias dan Tapanuli
• Cipdin marble dolomit/arorganit,
:: mengandung mikaseginya
dan talk • Jawa Barnt: Daerah Palimanan di G. Kudo, G. Kromong
• Ruin marble tekstur halus dan tak (marmer biru)
• Breccia marble teratur
• Jawa Tengah : Daerah Banjamegara di G. Kebutuh, Bernal,
• Shell marble : tekstur kasar dan persegi Bukit
Berdasarkan daya :aus
terdapat fosil. tekan marmer dibedakan:
dan kekuatan
• Jiwo, G. Djokotua Bayat Klaten
Jawa Timur: Daerah Panggul, Tulungagung, Campurdarat
Ke las Daya aus (mm/menit) Kuat tekan (kg/cm/) Di daerah ini pemah berdiri: PT. Industri Marmer
Indonesia.
I < 0.100 1500- 2000 • Tulungagung
2 0.100 - 1200 - 1400 •
3 0.130 990 - 1100 Sulawesi: Daerah sekitar Tonasa
4 0.130-0.160 300- 800 • Timor: Daerah sekitar Kupang
< 0.160 Irian Jaya
Keindahan marmer sangat ditentukan oleh tekstur, arah Teknik Penambangan
pemotongan terhadap pola tekstur, bentuk penggunaan dan teknik
Tujuan utama penambangan marmer adalah memperoleh block
polesan (polishing). Disamping itu retakan rambut sering terjadi p~da marmer sebesar-besarnya. Cara penambangan dapat dilakukan dengan
marmer yang sudah dipoles dan ini akan menurunkan kualitas alat sederhana atau dengan gergaji yang diawali dengan pembuatan
marmer. Untuk mengetahui adanya retakan rambut pada permukaan lubang. Metode penambangan dengan sistem kuari berjenjang akan
marmer ditetesi dengan cairan berwama. Apabila terdapat retakan mencegah kerusakan.
rambut, cairan berwama akan merembes lewat pori-pori yang halus.
Marmer tidak tahan terhadap asam/air hujan. Oleh sebab itu
bahan yang terbuat dari marmer seyogyanya terhindar dari sinar Pengolahan dan Pemanfaatan
matahari atau air hujan agar polesan tahan lama.
• Bahan bangunan
• Setelah block marmer diperoleh kemudian digergaji dengan bentuk
Tempat Diketemukan yang diinginkan dan dipoles dalam bentuk tegel, baik untuk
dinding
Marmer terbentuk sebagai akibat metamorfose regional ataupun ataupun lantai.
metamorfose kontak. Pada metamorfose kontak tingkat metamor- •
Industri rumah tangga
fosenya bertahap makin rendah apabila menjauhi instrusi batuan beku. Sesuai dengan jenis marmer dapat dibentuk patung, hiasan ataupun
Oleh karenanya sering masih terlihat struktur asli dari batu meja. Pecahan dari marmer dimanfaatkan untuk tegel campuran
gampingnya. Kenampakan demikian yang menunjukkan batu gamping semen.
6 63
2
5. Oniks 6. Fosfat
Endapan oniks mempunyai komposisi kimia CaC03 terdiri dari Endapan fosfat di Indonesia terdapat dibeberapa gua di
mineral kalsit yang berlapis dengan ketebalan dan pola yang Indonesia dalam berbagai bentuk dari butiran, bongkahan sampai
bervariasi. Umumnya berwama putih kekuningan dan agak bening bongkahan besar. Endapan fosfat guano dengan komposisi kalsium
sehingga tembus pandang. Oniks terjadi pada rongga atau tekanan fosfat terdapat sebagai endapan permukaan, endapan gua dan endapan
batu gamping yang berasal dari larutan kalsium karbonat baik yang bawah permukaan. Seeara garis besar proses pembentukan ketiga jenis
terjadi pada temperatur panas atau dingin. Bila oniks ini terkena fosfat guano ini adalah sama yaitu merupakan hasil reaksi antara batu
proses metamorfose maka akan terbentuk oniks marmer. Seperti gamping dengan kotoran burung dan kelelawar yang mengandung
marmer, oniks tidak tahan terhadap larutan asam oleh sebab itu asam fosfat karena pengaruh air hujan atau air tanah.
disarankan jangan sampai terkena air hujan.
Endapan fosfat permukaan umumnya terdapat dilapisan teratas
batu gamping klastik, endapan fosfat bawah permukaan terdapat
dalam rongga pada tubuh batu gamping terumbu sedang endapan
Tempat Diketemukan
fosfat gua terdapat di dasar gua batu gamping dan berasal dari kotoran
Endapan oniks yang sudah diketahui keberadaannya antara lain kelelawar dan burung. Batuan fosfat merupakan batuan yang
• Jawa Barat : Ciniru, Kab. Kuningan mengandung apatit. Dikenal 4 jenis apatit yang sering didapatkan
• Jawa Tengah: Daerah Wirosari dalam fosfat yaitu:
• Jawa Timur Desa Jari, Kee. Bubulan, Kab. Bojonegoro; P. Bawean Apatit : Cas(P04)3(FCe)
: Hydroxyapatit : Ca5(P04)30H
Kee. Sangkapura, Kab. Gresik; Petiken, Kab. Mojo-
Oxyapatit : Ca1o(P04)3(C03)
kerto
Carbonate apatit : Ca1o(P04)6(C03)(H20)
Endapan fosfat di alam berwama abu-abu, kebiruan, hitam,
Teknik Penambangan jingga hingga putih kotor. Penggolongan fosfat didasarkan atas kadar
Seperti penambangan marmer P20s. Fosfat yang terdapat di Jawa rata-rata berkadar P205 30-40%.

Pengolahan dan Pemanfaatannya Tempat Diketemukan


Oniks digergaji/digerenda sesuai dengan peruntukannya. Kare- Di Indonesia penyebaran batu gamping sangat luas, demikian
na sifatnya yang tembus pandang dan berwama putih kekuningan juga dijumpainya endapan fosfat berhubungan erat dengan keberadaan
oniks dimanfaafkan sebagai: batu gamping. Tempat-tempat diketemukan endapan fosfat antara lain:
• Untuk hiasan/omamen • Daerah Istimewa Aeeh: Gua Sigeum di Desa Monikeum, Kee.
Dibentuk sebagai asbak, vas, lampu duduk/gantung atau bentukan Lhoknga Kab. Aeeh Besar: Gua Truh Desa Monikeum Kee.
Lhoknga, Kab. Aeeh Besar; Gua Tujuh Desa Kulee Kee. Batee, Kab.
dekorasi lainnya.
Aeeh Besar; Gua Gle Teumiga Kp. Krueng Tunong, Kee. Lamno
Jaya Kab. Aeeh Barat.
64
65

• Sumatera Utara: Gua Telpus, gua air dekat Kp. Namada daerah Lau
• Irian Jaya; P. Ajawidi barat laut Salpiori, Ajam Aru dekat Kp.
Buluh Kab. Tanah Karo. Soroan.
• Jawa Barat: Gn. Jambu Kee. Leuwiliang Kab. Bogor; Jampang
tengah Kab. Sukabumi; Nyalindung Kab. Sukabumi; Gn. Cibentik
Cileungsi Bogor, Cibunut, Cileungsi Bogor; Dewa Sawarna Kab. Teknik Penambangan
Lebak; Desa Cihideung Kab. Lebak; Desa Bayah Kab .. Lebak;
Kp. Penambangan fosfat pada umumnya dilakukan dengan cara
Paliamanan Cirebon; Desa Bojongmanik Kab. Lebak; Cigugur Kab. sederhana. Hal ini terpaksa dilakukan karena eadangan endapan fosfat
Ciamis: Desa Babakan Kee. Parigi Ciamis; Desa Batukoras Cijulang, relatif sedikit. Untuk eadangan endapan fosfat yang eukup besar,
Ciamis; Desa Cikalong Pangandaran; Padaherang Kab. Ciamis;
penambangan dilakukan semi mekanis seperti C.V. Tri Dharma di
Tunggiling Kalipueang, Ciamis.
Jawa Barnt; C.V. Fackindo di Jawa Timur dan C.V. Masyarakat dan
• Jawa Tengah: Margasari Kab. Tegal; Pemalang Pekalongan; Jekenan I PT. Tri Ubaya Paksi di Jawa Timur.
.
Semarang; Kendal; Keling; Sukolilo Kab. Pati; Branti .. 1'
Kayem
Grobogan Pati; Karangrayung Grobogan; Sawangan, Ajibarang; Pengolahan dan Pemanfaatan
Salaman Kab. Magelang; Ajibarang Kab. Banyumas; Wuryantoro
Kab. Wonogiri; Baturetno Kab. Wonogiri; Praeimantoro Kab. Pengolahan fosfat cukup sederhana. Dari hasil penambangan
Wonogiri; Jatilawang Kab. Kroya; Gua Banteng Gombong;
fosfat yang tereampur tanah dieuci, kemudian dipecah sampai
Karangbolong , Kebumen Ponjong Gn. Kidul; Semanu Gn.
Turian berdiameter 3 cm, dengan sinar matahari, selanjutnya
Kidul.
dikeringkan
digiling dan diayak sampai berupa tepung berukuran 80 mesh.
• Jawa Timur: Semanding Tuban; Palong (timur Tuban) Kab. Tuban; Pemanfaatannya:
Blitar Selatan Kab. Blitar; Babat Ka. Lamongan Kab. Gresik; Gn. • Pertanian
Malang Paneeng Gresik; Paeiran Kab. Lamongan; Kemantren
Prupuk Kab. Gresik; Sedayu Kab. Gresik; Karawang, Bangkalan Dipergunakan sebagai pupuk baik pupuk buatan (TSP dan DSP)
maupun pupuk alam untuk tanah yang asam.
Madura; Komundung, Pamekasan Madura, Sumenep Madura.
• Industri
• Kalimantan Timur: Bukit Kapur dekat Kp. Ujoh Kab. Kutai; Gua
Bukit Kapur di Kp. Sanggulan Kee. Sebulu Kab. Kutai; Gu~ G. Dimanfaatkan dalam industri untuk pembuatan detergen, asarn fosfat
dan industri kimia lainnya.
Perigi Kee. Long Ikis Kab. Pasir; Gua Batu Desa Sesulu Kab. Pasir,
• Kalimantan Selatan: Telaga Langsat (sebelah timur Kandengan)
Kab. 7. Rijang
• Hulu Sungai Selatan; Padang Batung; Gn. Batuhapu; Gn. Talikur.
Timor Timur: Kp. Daemena, Desa Abo Kee. Quelieau Kab. Baueau; Rijang (Si02) terbentuk dari proses replacement terhadap batu
gamping oleh silika organik atau anorganik. Rijang berbutir sangat
• Kp. Laleia, Kee. Vemasse Kab. Manatuto.
Sulawesi Tenggara: Gua Laboranda, Lawela P. Buton; Gua Laompo, halus (crypto crystalline) umumnya berwama kemerah-merahan
Gua Masiri, Gua Lokulepa dan Gua Reno, P. Buton; Gua Bahari Ds. (merah hati), kadang-kadang berwama kehijauan atau kehitaman, nilai
Wapulaka, Kee. Sampolawa, P. Buton; Gua Lalole, Gua kekerasan 7.
Kagundigundi, Gua Pagalompa, Kee. Bantauga, P. Siompu.
I
6 6
6 7
Tempat Diketemukan Sri Giri Sejati Wonogiri sebuah anak perusahaan binaan dari
Perusahaan Negara Pusri Palembang yang mendidik, melatih dan
Kebanyakan rijang didapatkan di sungai sebagai endapan membina para ealon pengrajin batu mulia.
aluvial. Dengan demikian baik bentuk, ukuran warnanya sangat
bervariasi. Tempat dijumpainya rijang antara lain:
• Daerah Istimewa Aeeh: Sungai Tutut, Meulaboh, Aceh Barat; 8. Gipsum
Blangkejeren Aeeh Tenggara; . Gipsum dengan rumus CaS042H20 mempunyai kekerasan 2
• Jawa Barat: Cigelang Kah. Sukabumi; Waluran Kab. Sukabumi, dan dipakai sebagai salah satu standart kekerasan Mohs. Dilapangan
Pelabuhan Ratu, Kah. Sukabumi; gips didapatkan dalam bentuk lembaran pipih, kristalin, serabut
• Jawa Tengah: Tirtomojo, Kah. Wonogiri; Kismantoro dan didaerah batu gamping, batu gamping dan fumarole. Konsep utama
Praeimantoro Kab. Wonogiri; terbentuknya gips adalah terdapatnya
• Jawa Timur: Sungai Cepoko, Sungai Winong, Sungai Kedung Semar Ca+2
terakhir
dan so,",
dapat berasal dari belerang (S) atau pirit (FS2).
yang
Kee. Ngrayun Kah. Ponorogo; Sungai Ngrendeng Kee. Tulakan, Adanya tersebut
Kah. Paeitan; Badegan Kah. Ponorogo, Arjosari Kah. Pacitan. kondisi reduksi dari daerah sedimentasi yang bersifat karbonatan
• Kalimantan Barat: Sungai Kapuas; (misal pada batulempung) akan menghasilkan gipsum yang berlembar
• Kalimantan Selatan: Kp. Simpang Empat; Martapura, Kah. Banjar; pipih. Adanya fumarol dari daerah batuan yang bersifat karbonatan
• Sulawesi Selatan: S. Tandiwoto, Lengkuna, Bakumponbini; Tondo; akan menghasilkan gips kristal. Demikian pula adanya pirit (FeS2).
Disamping itu gipsum berbentuk akibat hidrothermal yang berdekatan
• Nusa Tenggara Timur: W owonato. dengan batuan karbonat akan menghasilkan gips kristal seperti
didapatkan di daerah Ponorogo. Seeara teoritis gipsum mempunyai
Teknik Penambangan komposisi CaO 32,6%, S03 46% dan H20 20,9%. Dipasaran dikenal:
• Gelas maria = selenit; lembaran gips dengan ukuran eukup besar
Rijang kebanyakan didapatkan sebagai endapan aluvial, dengan
dan
demikian penambangan dilakukan dengan eara sederhana. Karena • tembus pandang
jurnlahnya sedikit kebanyakan penearian dilakukan oleh rakyat. • Alabaster;
Gips serat jenis gips yang
atau dikenal pulaberutir halus
sebagai gips sutra
• Batu gips; berbutir halus sekali dan kompak
Gipsum sering didapatkan bersama dengan halit dan anhydrit
Pengolahan dan Pemanfaatannya
(Gips: CaS04 2H20; Anhydrit CaS04).
Rijang termasuk sebagai bahan batu setengah permata. Oleh
sebab itu kebanyakan dibentuk sebagai hiasan (ornament). Pengolahan
di awali dengan reneana penggunaannya. Oleh sebab itu dengan Tempat Diketemukan
gerenda dan gergaji bongakahan rijang di?entuk sesuai deng~ Seperti diuraikan di atas gips didapatkan dalam berbagai bentuk
keinginan, kemudian dipoles hingga mengkilap. Dengan berbagai kristal. Tempat didapatkannya gips antara lain:
desain polesan rijang siap untuk dipasarkan. Me~?entuk . bat~ • Daerah Istimewa Aeeh: Pante Raya, Kee. Trenggading, Kah. Aeeh
setengah permata untuk perhiasan dilakukan dengan jiwa sem. 01 Utara didapatkan berwarna bening, berupa bongkah dengan ukuran
daerah Wonogiri terdapat Unit Bina Industri Batu Mulia (UBIBAM)
68 69

sampai 30 cm. Dalam jumlah yang relatif sangat sedikit gips dalam bentuk kristal di-
• Jawa Barat: Jati, Cibareng, Teluk Jambe Kab. Karawang; Cidadap campur bersama dengan bahan baku semen portland untuk bersama-
Tasikmalaya; Subang dan Sumedang; sama dipanaskan/dicampur dalam kiln. Tujuan menambah .gips ke
• Jawa Tengah: Jatingaleh, Semarang dan Gaplok Kab. Blora; dalam semen, agar semen tidak cepat membeku apabila diaduk
Mojosari, Sedan, Tanjung Sulang, Ngandang Kab. Rembang; dengan air.
• Jawa Timur: Bukul, Kee. Slahung, Kab. Ponorogo dijumpai inengisi • Bahan plester
rekah-rekah pada andesit; Bojonegoro, Kalianget, Madura. Anhydrit dalam bentuk serbuk diaduk dengan cairan perekat dan siap
• Kalimantan Timur: Sedadap, P. Nunukan, P. Sebatik Kab. Bulungan; dipergunakan untuk plester dinding
Sungai Belayan, Kab. Kutai.
• Bahan pembuat cetakan
• Nusa Tenggara Barat: Ds. Kuta, Pujut Lombok Tengah, Serbuk anhydrit ditambah air secukupnya. Bahan campuran ini siap
• Nusa Tenggara Timur: Teun, Boutena, Lamaknen; Managa, untuk dipakai sebagai bahan pembuat cetakan
Kedokteran
Lamakera, Kukuwerang Kee. Solor Timur (dijumpai berupa lensa- •
Serbuk anhydrit direkayasa untuk spalk.
lensa pada batuan dasit terubah),
Bahan pembuat kapur tulis
• Sulawesi Tengah: Polipobom Kab. Donggala, •
• Sulawesi Selatan: Cangkareng, Kab. Soppeng (diperkirakan Serbuk anhydrit dicampur dengan air. Adonan ini siap untuk dicetak
menjadi kapur tulis.
terbentuk akibat proses penguapan air laut pada zaman Miosen-
Alat optik dalam mikroskop polarisasi
Pliosen); Laballe, Kee. Ajangale Kab. Bone (berbentuk urat-urat pada •
batu lempung). Gips yang pipih untuk keping gips. Dengan adanya keping gips yang
merupakan asesori pada mikrr-,k. •r petrografi maka identifikasi
suatu mineral dapat lebih ny.ua.
Teknik Penambangan Industri kimia

Sebagai bahan utama pembuat a-arr, <u
Teknik penambangan dilakukan dengan sistem kuari dengan
ltat
peralatan sederhana ataupun dengan sistem gophering apabila bentuk •
Industri makanan
deposit sebagai retas-retas atau mengisi bongkahan.
Dicampur dalarn bentuk a11l1) drit dengan bahan pembuat
tahu. Dengan campuran anhydrit Jan kedelai yang sudah dibuat
Pengolahan dan pemanfaatannya sebagai bahan dasar perusahaan kecil dalam bentuk bubur tahu. Tahu
menjadi
Gips yang diperoleh dari tempat penambangan dibersihkan dari 1 latif keras dan
kotoran kemudian dicuci dengan air lalu dikeringkan. Apabila diingin- awet.
(CaS042H20). Sifat fisik mineral antara lain: berwama putih, kuning,
kan akan dibuat tepung gips, harus dirubah dahulu gips (CaS04 2H20) abu-abu, Di merah
alam gipsum rnerupakan
jingga atau mineral
hitam, bila tidak hidroskalsium
mumi; Iunak, sulfat
pejal
menjadi anhydrit (CaS04) dengan cara dimasukan dalam tungku kekerasan antara 1,5 - 2, b.d.: 2,35 dan mempunyai kilap
pemanas. Keluarkan gips yang masih dalam bentuk kristal dari oven. sutera.
Gips yang telah berubah menjadi anhydrit siap untuk dibuat serbuk. Kelarutan dalam air adalah 2, I gr/I pada suhu 40° C; 1,8 gr/I pada
• Bahan tambahan semen portland 0°
C dan 1,9 gr/I pada xuhu 70° - 90° C. Kelarutan bertambah dengan
penambahan HCI atau HN03. Pada umumnya gipsum mempunyai
komposisi CaO: 32,6%; S03; 46,5% dan H20: 20,9%.
~
I

70 71

bahan proses tersebut tidak perlu dilakukan seluruhnya, tergantung


Gipsum dari tambang pada kualitas dan jenis gipsum yang dibutuhkan.
Dalam penggunaannya gipsum dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
Peremukan I • Gipsum yang belum dikalsinasi, dimanfaatkan untuk:
• lndustri semen portland dengan persyaratan
• S03 : minimum 35%
Kemungkinan pemisahan • Cao : minimum 2/3 berat
• Garam Na dan Mg S03
• Hilang pijar : maksimum 0, 1 %
Peremukan II & Pengayakan
• Ukuran partikel : maksimum 9%
: 95%
• lndustri pertanian sebagai (-14 mesh)tanah yang mengandung
conditioner
Kemungkinan penga- Pengeringan Produk gipsum alkali dan sebagai pupuk terutama pada tanaman kacang tanah.
yakan buangan untuk semen
• lndustri kertas, cat dan insektisida sebagaifiller.

Penghalusan
. ~------'

Kalsinasi
-Pe_n--
lg:alusan
~
Gipsum untuk
I
filler
dan pertanian
• Gipsum yang telah mengalami proses kalsinasi antara lain untuk:
• sektor konstruksi
• partisi

spalk
• CaS04 1/2 H20
: papan dinding (wallboard) dan

• bidang kedokteran : cetakan gigi,


: > 93%
industri pasta gigi dengan persyaratan:
• W aktu pengerasan : 5 - 20 menit
• Ukuran partikel : - 100 mesh(> 95%)
Stucco - 30 mesh (100%)
• industri keramik/sanitair, untuk cetakan dengan persyaratan
Wallboard, mesin Penghalusan Campuran plaste (menurut ASTM)
dan tungku dan pengepakan • CaS04 112 H20 : >80%
• W aktu pengerasan : 20 - 40
• menit
Kuattekan : > 1800 psi
Produk Produk
• Ukuran partikel : - 100 mesh(>
Gambar 2. Bagan alir pengolahan gipsum
90%)
• industri bahan tahan -api, 30 mesh (100%)
sumber pembuatan asam sulfat,
Pengolahan gipsum dimaksudkan untuk menghilangkan mineral ammonium sulfat, untuk kapur tulis, lumpur pemboran.
pengotor yang terkandung didalamnya serta untuk mendapatkan Selain diproduksi oleh alam, gipsum dihasilkan juga dengan
spesifikasi yang diperlukan industri pemakai. Pada dasarnya garis memproses air laut dan airkawah yang banyak mengandung sulfat
besar, pengolahan gipsum terdiri dari 3 tahap yaitu; preparasi (penge- dengan menambahkan unsur Kalsium padanya. Sebagai produk sam-
cilan ukuran, pengayakan dan lain-lain) kalsinasi dan formulasi. Tam- pingan pembuatan asam fosfat, asam sulfat dan asam nitrat. Produk ini
disebut gipsum sintetis.
72

Sebagian besar dari gipsum (98%) dipakai oleh industri semen.


Sisanya dimanfaatkan untuk industri keramik dll.
'
'

i
73

batuan tersebut. Pembentukan lempung karena pelapukan sebagai


akibat reaksi ion-ion H+ yang terdapat dalam air tanah
dengan

B. SUBKELOMPOK B
I
~
mineral-mineral silikat. H+ umumnya berasal dari asam karbon yang
terbentuk sebagai akibat pembusukan oleh bakteri terhadap zat-zat
organik yang terdapat dalam tanah. Menurut Keller ( 1957) ion

Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan sedimen


lainnya. Yang termasuk dalamjenis ini adalah:

1. Bentonit
l •


Hidrogen ini dapat pula berasal dari:
asam-asam organik akar
halus tumbuhan berasal
dari air itu sendiri
Menurut Wol\ast (1967) pada proses pelapukan:
• bila laju aliran Iebih cepat dibanding dengan pelarutan yang
Bentonit adalah jenis lempung yang 80% lebih terdiri dari terjadi maka akan terbentuk gibsit
mineral monmorilonite (Na. Ca)o.33 (Al.Mg)12 Si4 010 (OHh n • bila Iaju aliran makin rendah dibanding dengan pelarutan yang
bersifat lunak (kekerasanH20,
1 pada skala Mohs, berat jenis antara I, tejadi maka akan terbentuk kaolinit
7 - • bila laju aliran hampir terhenti, suatu reaksi yang Iambat akan
2,7, mudah pecah, terasa berlernak, mempunyai sifat mengembang terjadi antara kation dengan AI(OHh dan silika membentuk
apabila kena air. Menurut Knight, 1896 nama lain dari bentonit adalah monmorilonit.
Soap Clay, Taylorit, Bleaching clay, Fullers earth, Konfolensit, • Proses hidrothermal
Saponit, Smegmatit. Sifat bentonit antara lain: Pada alterasi hidrothermal yang sangat lemah, mineral-mineral yang
• Berkilap lilin umumnya lunak, plastis dan sarang
• Berwarna pucat dengan kenampakan putih, hijau rnuda. kaya akan magnesium seperti hornblende dan biotit cenderung
~:d.1iiu membentuk klorit. Pada alterasi lemah, kehadiran unsur-unsur logam
merah muda dalam keadaan segar dan menjadi krem bila lapuk yang alkali dan alkali tanah, kecuali kalium, mineral mika, fero magnesium
kemudian berubah menjadi kuning, merah coklat serta hitam. dan feldspar plagioklas umumnya akan membentuk monmorilonit.

Bila diraba terasa licin seperti sabun dan kadang-kadang pada Terjadinya monmorilonit terutama disebabkan oleh adanya mag-
permukaannya dijumpai cermin sesar. nesium. Kehadiran kalium baik yang berasal dari feldspar ataupun
• mika primer yang terbentuk karena alterasi hidrothermal sering
Bila dimasukan kedalam air akan menghisap air sedikit atau banyak.
• ditemukan zona-zona yang terbentuk lingkaran dengan susunan dari
Bila kena hujan singkapan bentonit berubah menjadi bubur dan bila
dalam keluar adalah:
kering akan menimbulkan rekahan yang nyata.
Terbentuknya bentonit disebabkan oleh:
• • yang terdalam serisit
Proses pelapukan • kemudian kaolinit
Faktor utama yang menyebabkan terbentuknya mineral lempung
• disusul monmorilonit dan terakhir klorit
adalah komposisi batuan, komposisi kimia air dan daya lalu air
Bentonit di Ponza Italia terbentuk oleh alterasi dari abu gunungapi.
tersebut pada batuan. Yang tersebut terakhir ini dipengaruhi oleh
• Proses transformasi/detrivikasi
iklim macam batuan dan relief serta tumbuhan yang berada di atas
Proses transformasi/detrivikasi dari abu gunungapi yang sempuma
7
75
4
akan terjadi apabila debu gunungapi tersebut diendapkan
Miosen.
dalam
eek:ungan danau atau laut. Gelas alam (natural glass) yang dikandung • Sumatera Utara: Daerah Pangkalan Brandau, terdapat dalam Formasi
Seureula yang terinterkalasi oleh batupasir dan lumpur, jenisnya Ca-
abu gunung api lambat laun akan mengalami detrivikasi seperti pada
endapan piroklastik di Laut Tengah dekat G. Vesuvius dan Sisilia. Mg bentonit dapat dipakai untuk lumpur pemboran setelah
diaktifkan.
Monmorilonit dijumpai pula pada endapan resen disekitar kepulauan
Azores yang bersifat vulkanis dan diduga tidak ada sangk:ut pautnya • Riau: Daerah Kab. Inderagiri Hulu terdapat mineral monmorilonit,
sama k:uarsa, kaolinit dan mika; sekitar desa Petai, Nia, Lembu, Lipat kain
• Prosessekali dengan endapan-endapan
pengendapan kimia yang dibawa dari daratan.
_ . . Kab. Singingi; Paranap Kee. Paranap; sekitar desa Rombatan Kee.
Menurut Millot (1970) monmorilonit dapat terbentuk tidak saja dan Rengat tediri dari mineral monmorilonit dan k:uarsa; Sungai
tufa tetapi merupakan endapan sedimen dalam suasana basa (alkal~) Tanang
yang sangat silikaan. Mineral-mineral yang terbentuk s~eara dan Sungai Adar Kee. Siberida; kampung Krupe Berangin Kee.
sed~- Inderagiri terdiri dari mineral monmorilonit, k:uarsa darr' kaolin;
mentasi dan tidak berasosiasi dengan tufa adalah attapulgit, sepeoht Kampung Kinali, Bukit Pedusunan, Desa Pelapakan, Kee. Kuanten
dan monmorilonit, terbentuk dalam eek:ungan sedimen yang bersifat Mudik; sekitar Basuaoh Kee. Kuantan Hulu Kab. Inderagiri; sekitar
basa dimana karbonat, silika pipih, fosfat laut dan sebagainya Rawagedong, Kee. Longgam Kab. Kampar.
terbentuk. Perlu ditekankan disini bahwa pada lingkungan ini banyak • Sumatera Selatan: Kebon Agung Kab. Tanjungenim terdapat Ca-Mg
mengandung larutan silika yang dalam beberapa ha! dapat mengen- bentonit dalam Formasi Palembang yang berumur Pliosen; Bantaian,
dap sebagai flint, kristobalit (dan monmorilonit) atau bersenyawa
dengan alumunium dan magnesium. . Ujan, G. Megang terdapat Ca bentonit dalam Fonnasi Palembang
Seperti diuraikan di atas bentonit didefinisikan sebagai Iernpung yang berumur Pliosen; Tebing Tahisapi Muaraenim terdapat Ca-Mg
bentonit dalam Formasi Palembang yang berumur Miosen;
halus yang mengandung 80% monmorilonit. Lempung .
Belimbing Prabumulih terdapat Ca-bentonit dalam Formasi
sebenamya lebih tepat disebut lempung monmorilonit te~seb~t
tetapi didunia
Palembang Tengah; Bangko Tanjungenim terdapat Na-bentonit;
perdagangan tetap lebih senang menyebut bentonit.
Merapi, Labat; Silangit Musi Rawas terdapat Ca-Mg bentonit
Di alam dikenal 2 jenis bentonit yaitu: berasosiasi dengan kaolin.
• Natrium bentonit (Na bentonit) (=Wyoming bentonit) Bengk:ulu: Tabah Pananjung Kab. Bengk:ulu Utara; Talangbaru

Jenis ini mengembang k:urang lebih 8 kali bila dieelupkan dalam air Muaraaman; Tanjung Agung, Kerlop
• Kalsium-Magnesium bentonit Jawa Barat: Jasinga Kab. Bogor; Nanggung Kab. Bogor: Bojong

Jenis ini mengembang 1,5 kali bila dicelupkan alam air. Jenis Ca-Mg Manik, Kab. Lebak; Cilayang makam Jepang Kab. Lebak;
bentonit seeara teknik dapat dijadikan Na-bentonit, Leuwidamar Kab. Lebak; Pangkalan, Sukanagara Kab. Cianjur; G.
Walang, Warung Bitung, Kab. Cianjur; Lengkong Kab.
Sukabumi;
Tempat Diketemukan Kawalu Kab. Tasikmalaya; Manonjaya Kab. Tasikmalaya;
Karangnunggal Kab. Tasikmalaya; Torno Kab. Sumedang; Situraja
Di Indonesia bentonit terdapat euk:up banyak antara lain
Kab. Sumedang; Desa Kamal, Tanjung Kerta Kab. Sumedang;
• Daerah Istimewa Aeeh: Daerah Tupin, Reusip, Belangkaring
Hasian, Tanjungkerta, Kab. Sumedang; Desa Wanasari, Kee.
Lokseumawe terdapat pada Formasi Julu Rayeu yang berumur
Buahdua, Kab. Sumedang; Subang. Kab. Subang.
7 77
6
• Jawa Tengah: Sumberlawang Kab. Sragen; Tangen Kab. Sragen; katkan mutu bentonit antara lain dengan proses pengaktifan.
Sangiran Kab. Sragen; Gundih Kab. Grobogan; Jatingaleh Kab. • Proses pengaktifan
Semarang; Bandung Klan Wonosegoro Kab. Boyolali; G. Candi, Seperti diketahui di alam dikenal Na-bentonit dan Ca-Mg bentonit,
Bangsri, Simo Kee. Karanggede Kab. Boyolali; Bandungan, Kee. Proses pengaktifan dilakukan khusus untuk jenis bentonit yang tidak
Wonosegoro Kab. Boyolali; Klego Kee. Karanggede Kab. Boyolali; mengembang yaitu Ca-Mg bentonit jenis ini di bagi 2 maeam yaitu
Klari, Kee. Klari Kab. Boyolali; Lemah Jaya Kee. Moeden Kab. yang aktif dan tidak aktif.
Banjarnegara; Kendel, Boyolali. Pengaktifan bertujuan untuk melarutkan unsur pengganggu
• Daerah Istimewa Yogyakarta: Patuk, Sepat, Gembyong Kab. Gunung seperti: Ca, Al, Mg, Fe, Na, K, dll. Dengan memakai media pengaktif
Kidul, Gayarnharjo, Kab. Sleman. H2S04 (5%) dan HCI (5%) pada suhu l00°C dalam selang waktu 2-4
• Jawa Timur: Jahurpang, Sokokidul, Pule, Kori, Dongko; Jajai, Kab. jam. Hasil proses ini bentonit dipakai untuk menjemihkan minyak
Trenggalek Tanjungagung, G. Ujong Kab. Tranggalek; Petung, kelapa.
Klumpit; Jeblogan; Nagapoh, Jatipokoh, Kasasi, Kab. Ponorogo; • Proses pengubahan ion
Slahung, Ngipung, Kab. Ponorogo; Ngampak, Mraen, Baso Lor, Kation yang bervalensi tinggi atau yang berukuran keeil pada
Kab. Ponorogo; Jatipahak, Kasri, Kab. Ponorogo; Tanggunggunung umumnya akan menggantikan kation yang bervalensi rendah atau
Kab. Tulungagung; Punung, Donorojo Kab. Paeitan; Saren Kab.
yang berukuran besar. Atas dasar ini maka kation H+ jauh lebih
Paeitan; Nganut Kee. Bandar Kab. Paeitan; Banyuurip, Ngandong,
kuat
Sonde, Betos, Sumberlawang Kab. Ngawi; Pandangan Kab. menggantikann kation K+ seperti terlihat sebagai
Lamongan; Kampung Jabon, Kutugan, Pletes dan Boneikal Kee. berikut:
Bantur Kab. Malang; Sitiarjo, Sumberagung Kee. Sumbermanjing H+ > Mg+2 > Ca+2 > Li+1 > Na+1 > K+1
Kab. Malang;
Kation Ca+2 pada bentonit dapat pula didesak oleh Na+1
• Timor Timur: Desa Mulia-Que lieai, Desa Venilale Kab. Bobonaro apabila
• Sulawesi Utara: Kee. Modayang, Kab. Boloangmangandow. mengeluarkan dari 1 sistem
konsentrasi Na+ eukup produk
tinggi. samping yang terjadi seperti terlihat
pada reaksi berikut:
Pengubahan kation ini dilakukan dengan menghilangkan atau
Teknik Penambangan Ca bentonit + Na2C03 ~ Na bentonit + CaC03

Bentonit merupakan bahan galian yang lunak, oleh sebab itu Produk CaC03 yang terbentuk selalu dikeluarkan dari sistem.
teknik penambangan dengan sistem kuari dan dapat mempergunakan Oleh karenanya reaksi akan berlangsung kekanan.
peralatan sederhana. Adapun pemanfaatan bentonit adalah sebagai berikut:
• Na-bentonit
• Dimanfaatkan sebagai lumpur pemboran minyak bumi/gas/panas
Pengolahan dan Pemanfaatan bumi
Bentonit dari hasil tambang yang masih berupa bongkahan di- • Sebagai bleaching powder minyak sawit, industri kimia, farmasi
angkut kepabrik untuk diolah melalui tahapan; penghaneuran, pema- • Sebagai peneampur semen, insektisida, sabun
nasan, penggilingan dan pengayakan. Proses selanjutnya disesuaikan • Karena pengembangannya besar (8 x) dimanfaatkan untuk pe-
dengan penggunaannya. Pengolahan lanjut bertujuan untuk mening- nyumbat kebocoran bendungan.
78

Bongkahan bentonit dari tambang


I
' • Ca-Mg bentonit
79

• Bahan pembuat Na-bentonit dengan proses pengaktipan


'r dengan
Penimbunan • asam
. •
Industri penyaringan lilin, minyak kelapa, industri baja
yaitu
sebagai perekat pasir cetak dalam proses pengecoran baja
. I lndustri kimia sebagai katalisator, zat pemutih, zat
Preparasi ukuran butir penyerap,

.
I (API) pengisi, lateks, tinta cetak .
+ lOmm - lOmm kut: Untuk lumpur pemboran menurut American Petroleum Institute
L • Analisa saringanNo.
basah
spesifikasi 13USB Sieve No. 200dipersyaratkan
Na-bentonit : Sisa maksimum
sebagai
~ Pengayakan 100 mm ~ • 4%Kandungan
beri- air saat pengiriman : Maksimum
Pengeringan 1,5 Pengayakan (5 mm) • Pada contoh basah seberat 22,5 gram bentonit 10%dalam 350 liter
jam dengan
air:
• pembacaan Fann VC meter : pada 600 rpm minimum

burner
• yield point 100 lbs/sqft 30
. + • penyaringan : 3 kali kekentalan plastis
I r : Maksimum 13,5 cc 15
Penggilingan
~
Pengeringan 1 • Pada suspensi 22,5 ppg kekentalan terbukti: Minimum
jam • Cp
I Pengeringan 1 Wetyield : Minimum 94,02
- dengan burner
jam dengan Persyaratan Na-bentonit sebagai bbl/ton
burner Viscosifier:
• Analisa saringan kering US No. 200 : Maksimum 2%
Pengayakan • Pengembangan Sieve : 10 - 12 kali
200 mesh volume
kering
• Tidak mengandung bahan-bahan
: Magnetik dan
+ 200 mesh - 200 radioaktif
mesh
2. Ball clay dan Bond clay
I
. I Ball clay adalah jenis lempung yang tersusun dari


PRODUK kaolinit = mineral tidak sempuma
AhSi205(0H)4 yang bentuk kristalnya
. Pe nggilingan j AKHIRI
60%),
(40- ilit (18-33%), kuarsa (7-22%) dan mineral lain yang
mengandung karbon (1-4% ). Apabila sifat-sifat fisik ball clay
tersebut
l - 200 mesh
lebih rendah dari standart maka lempung tersebut disebut bond clay.
Ball clay dan bond clay umurnnya bersifat sangat plastis karena
+ 200 mesh Gambar
Pemisahan
3. Bagan alir pengolahan butir bentonit terdiri dari partikel sangat halus, mempunyai daya ikat dan daya alir
(Classifier)
yang sangat baik. Ball clay dan bond clay terbentuk sebagai akibat
80
, 81

sedimentasi dalam lingkungan lakustrin atau delta, berasosiasi dengan Lamongan.


endapan pasir, lanau dan lignit/batubara. Oleh sebab itu didapatkan • Kalimantan Barat: Sebawi Kab. Sambas, Pangkalan batu
setempat-setempat baik dalam bentuk Iensa atau nodul dan berwama Kab.
gelap. Pengujian terhadap bahan galian di lapangan dapat dilakukan Ketapang; Motrando Kab. Sambas; Mandor dan Salamantan
yaitu dengan menambahkan air sedikit, kemudian di'plintir" dengan Kab.

tangan sehingga bentuknya seperti silinder. Bentukan tersebut kemu- Sambas; Ds. Balai, Karangan Kee. Sekayam, Kab. Sanggau;

dian dibengkokan perlahan-lahan sehingga terbentuk melengkung. Kalimantan Tengah: Tanjungkalap; G. Mas sebelah barat S. Kahayan
Apabila pada bagian lengkungan terjadi retakan-retakan terbuka lebar Kalimantan Selatan: Bitahan, Rantau Kab. Tapin, Tatakan,
maka menunjukkan mutu bahan galian tersebut relatif kurang plastis Rantau,
• Kab. Tapin; Sembelimbingan dan Stagen Kab. Tanah Laut;
sehingga dikatakan jelek. Apabila dengan perlakuan yang sama tidak
terjadi retakan-retakan maka bahan galian tersebut mempunyai sifat Stagen
plastisitas tinggi sehingga katakan baik. Selatan
Teknik Kotabaru, Kab. Kotabaru;
Penambangan
Sulawesi Utara: Podo Kab. Minahasa, Unan Kalo. Minahasa.
Ball clay dan bond clay merupakan bahan galian yang lunak
Tempat Diketemukan dapat dijumpai dekat permukaan atau agak dalam dari permukaan.
Apabila terdapat didekat permukaan cara penambangan dilakukan
• Sumatera Barat: Ombilin, terdiri dari mineral disordered kaolinit, dengan sistem kuari, dan apabila jauh dari permukaan sistem penam-
ilit, bangan dengan gophering atau membuat sumuran dapat dilakukan.
kuarsa dan feldspar, cocok untuk keramik Low Refractory, Salido: Peralatan yang dipergunakan cukup sederhana walaupun demikian
• S. apabila dikehendaki dapat dilakukan dengan alat mekanis.
Beningin Sinjung, Sawahlunto Kab. Sawahlunto;

Sumatera Selatan: Tambang Mahmud, P. Bangka P. Belitung;
Riau: Air Semenal, P. Karimun Besar; S. Jodoh Balui Darai, Pengolahan dan Pemanfaatan
• P.
G. Guruh utama dari ball clay dan bond clay adalah kaolinit
Bentam, Tj. Tili, dan Cipicung,
S. Terusan, Gesek dan Cisaat
G. Bintan P.Sukabumi,
Bintan; Kab. Komposisi
Bojongmanik,
Jawa Barat: Cicarucung, Cisaat Kab. Sukabumi, Ciadeg Kab. Al4Si4010 (OH)8 yang= bersifat liat dan tahan panas dan menghisap
• Sukabumi; Sedan cairan. Pemanfaatan antara
Bogor,
Jawa Tengah: Cangkring, Sambiroto, Pamotan Kab. Rembang, Kab. lain:
• Untuk bahan industri keramik dan bata tahan api
Kab. Rembang, Blora, Kedung Jati, Jatijajar, Gombong
• Campuran makanan temak (pelet)
Kebumen, Ruwakan Kab. Kebumen, Jatingaleh Kab.
• Jawa Timur: Tengger Kulon, Bancar, Tuban; Kp. Trikil - Krajan, • Sebagai bahan vulkanisir dalam industri karet
Semarang;
Ds.
Ball clay dan bond clay yang berasal dari daerah penambangan
Gondosari, Kee. Punung, Kab. Pacitan; Kp. Jatigunung, Ds.
tercampur dengan mineral/bahan organik pengotor. Oleh karenanya
Jatigunung
Wonogondo, Kee.Kee.Tulakan, Kab. Pacitan; Kp.Kab.
Wonogondo/Kebonatung Kedungdowo,
Pacitan; Kp.
Ds. terlebih dahulu bahan galian ini dibersihkan dari kotoran dengan hand
Donorojo, Ds. Donorojo Kee. Punung Kab. Pacitan; Kp. Nglebo, sorting terutama mineral yang berwarna (pada umumnya Oksida besi).
Ds.
Wonokerto Kee. Karangan Kab. Trenggalek: Sekitar Wates, Kee. Kemudian dilanjutkan dengan proses floatation untuk memisahkan
Wates, Kab. Blitar; Ds. Tunggu, Nyengir Kee. Mantup Kab. dari butiran yang lebih kasar atau dari pengotor zat organik, sesudah
82 83

terlebih dahulu dilakukan proses grinding. Dalam proses floatation Teknik Penambangan
diperlukan air dalam jumlah banyak dan ini dapat dilakukan dengan Fire clay merupakan bahan galian yang lunak. Oleh sebab itu
sistem pengendapan dan sirkulasi. penambangan dilakukan dengan sistem kuari dengan alat sederhana.
Sistem penambangan gophering tidak dianjurkan, tetapi apabila
3. Fire clay karena kondisi geologi terpaksa harus dilaksanakan dengan teknik
penambangan yang aman.
Merupakan bahan galian yang terdiri dari mineral kaolinit yang
bentuk kristalnya tidak sempuma (melorit = disordered kaolinit), ilite,
kuarsa dan mineral lempung lainnya, bersifat plastis, dilapangan tidak Pengolahan dan Pemanfaatan
menunjukan perlapisan. Jenis lempung ini tahan terhadap suhu tinggi Fire clay dari basil penambangan dibersihkan dari kotoran
(lebih dari 1600° C) tanpa terjadi pembentukan masa gelas. Secara terutama dari kontaminan pengganggu yang umumnya merupakan
megaskopis sulit membedakan antara fire clay dan ball clay. Hal ini oksida besi yang berwama coklat. Kemudian dilakukan proses
dapat diketahui dengan metoda AAS dimana kaolinit merupakan pernisahan ukuran butir dengan cara diaduk dengan air lalu
komposisi utama. Berbeda dengan ball clay dan bond clay, fire clay diendapkan pada bak pengendapan. Endapan yang berada dibagian
terbentuk akibat proses sortasi dan sedimentasi yang telah lanjut atas diambil dan siap dimanfaatkan untuk pembuatan bata tahan api.
sehingga didalamnya tidak memperlihatkan adanya perlapisan,
diendapkan pada lingkungan lakustrin ataupun delta yang umumnya
mengandung batubara. 4. Zeolit
Zeolit merupakan senyawa alurnino silikat hidrat terhidrasi dari
Tempat Diketemukan logam alkali dan alkali tanah (terutama Ca dan Na), dengan rumus
umur Lm Alx Sig 02nH20 (L = logam). Sifat umum dari zeolit
• Sumatera Selatan: Air Batu Kab. Ogan Komering Hulu merupakan . adalah
endapan sekunder bersama-sama dengan kaolin, G. Meraksa, Kab. merupakan kristal yang agak lunak, berat jenis 2-2,4, wama putih
Ogan KomeringHulu. coklat atau kebiru-biruan. Kristalnya berwujud dalam struktur tiga
• Jawa Barat: Cicarucug Kab. Bogor; Parungpanjang Kab. Bogor; dimensi yang tak terbatas dan mempunyai rongga-rongga yang
Kebunbeura,Kab. Bogor. berhubungan dengan yang lain membentuk saluran kesegala arah
• Kalimantan Selatan: Binuang Kab. Tapin (terdapat dalam sedimen dengan ukuran saluran tergantung dari garis tengah logam alkali atau
Paleogen, berasosiasidengan batubara. alkali tanah yang terdapat pada struktumya. Dialam saluran tersebut
• Kalimantan Timur: Sigihan Kab. Kutai (terdapat dalam batuan akan terisi oleh air yang disebut sebagai air kristal. Air kristal ini
sedimen Miosen dan berasosiasi dengan lapisan batubara); Merandai mudah dilepas dengan melakukan pemanasan, mudah melakukan
Kab. Kutai (terdapat dalam batuan sedimen Pliosen, berasosiasi pertukaran ion-ion dari logam alkali atau alkali tanah dengan ion-ion
dengan batubara);Tg. Pude Kab. Kutai. Sulawesi:Daerah elemen lain. Cara dan lingkungan terbentuknya zeolit sangat berva-
• Mengempan;Tondongkura. riasi. William (1992) didalam bukunya Natural Zeolities, zeolit dike-
lompokkan menjadi 3 yaitu:
• Zeolit yang terbentuk pada temperatur yang tinggi, dimana pada

I
~
84 8
5
masing-masing temperatur tertentu akan terbentuk jenis zeolit Pembentukan zeolit secara alamiah sangat menarik sehingga
tertentu pula. Yang termasuk dalam group ini adalah akibat dari memunculkan pemikiran tentang pembuatan zeolit dengan proses
proses magmatik primer, proses metamorfose kontak, proses yang sama. Pada kenyataannya sedimentasi zeolit berlangsung
metamorf ose hidrothermal, proses penurunan dan pengangkatan secara
berkesinambungan terutama yang terbentuk pada dasar lautan. Dari
lingkungan pembentukannya dengan disertai metamorfose regional. penelitian oceanografi diketahui bahwa zeolit spesies phillipsit meru-
• Zeolit yang berbentuk didekat permukaan lingkungan sedimentasinya pakan mineral yang paling banyak didapatkan dialam.
dengan perubahan proses kirnia merupakan faktor utama. Yang Perihal zeolit buatan, peneliti mencoba meniru proses hidrother-
termasuk group ini adalah sebagai akibat pengaruh pergerakan air mal pada mineral zeolit yang terjadi dialam. Zeolit buatan
tanah, pelapukan ataupun karena sifat alkalin pada saline lake direkayasa
deposits. dari gel alumino silikat jenis gel tersebut dibuat dari Iarutan-Iarutan
natrium aluminat, natrium silikat dan natrium hidroksida.
• Zeolit yang terbentuk pada suhu rendah pada lingkungan pengen-
Struktur gel terbentuk karena polimerisasi anion-anion alurninat
dapan laut
dan silikat. Kelihatannya komposisi dan struktur gel hidrat ini diten
• Zeolit yang terbentuk sebagai akibat dari terbentuknya craters tukan oleh ukuran dan struktur dari hasil proses polimerisasi.
dilingkungan dasar laut yang menghasilkan fast hidrothermal Perbedaan dan komposisi kimia dan distribusi berat molekul dari
zeolitization dari gelas vulkanik. larutan silikat asal akan menyebabkan perbedaan struktur zeolit yang
Proses-proses tersebut di atas akan berakibat bervariasinya luas terjadi. Selama kristalisasi gel ion natrium, senyawa alurninat
penyebaran zeolit yang terbentuk disamping bervariasinya ion- dan
ion
elemen alkali dan alkali tanah yang diikat dan mengakibatkan terben- silikat mengalami penyusunan ulang sehingga terjadi struktur kristal.
tuknya spesies zeolit. Oleh Breck ( vide Riyanto, 1991) dilaporkan Sampai saat ini kurang lebih 30 macam zeolit telah berhasil dibuat
telah ditemukan puluhan spesies zeolit, tetapi dari sekian banyak, dalam keadaan murni, dengan mengubah variabel seperti temperatur
hanya 9 jenis yang sering terdapat dalam mineral seperti tersebut pada kristalisasi dan komposisi awal dari gel. Gel yang bersifat seperti
tabel di bawah ini. zeolit dapat diperoleh pula apabila abu tangkai padi "merang"
direndam dalam air.

Tempat Diketemukan
Tabel 6. Spesies Zeolit yang umum didapatkan dalam batuan
Zeolit Tahun penemuan Komposisi Unit Sel Mempertimbangkan kegunaan zeolit yang cukup bervariasi,
pencarian endapan zeolit terus dilaksanakan. Tempat-tempat yang
Khabasit 177 Ca2[(AI02)4 (Si02)8] I 8 H20
sudah diketahui keberadaannya antara lain:
Analsim 2 Na 16 [(AI02) 16 (Si02)32l 16 H20
Leumontit 178 Ca4 (AIH Si28 On) 24 H20 • Jawa Barat: Desa Naggung, Bogor; Bayah Kab. Lebak (telah
Phillipsit 4 (K,Na)10 [(AI02)10 (Si02bl H20 diusahakan oleh PT. Prodmin dan PT. Barnas); Geger Bitung
Heulandit 180 Ca4 Al8 su, 048 16 H20 Kab.
Morden it 1 Nas [(Al02)s (Si02)40] 24 H20 Sukabumi (telah diusahakan oleh PT. Windu Rejo, PT. Mineral Aleh
Klinoptilotit 182 Na6 [(AI02)6 (Si02h>] 24 H20 Indo dan PT. Gram); Limusnunggal Kab. Sukabumi; Cisaru, Cisolok
Erionit 4 (Ca Mg K2 Na)4,, [(Al02)9 (Si02)nl 27 Kab. Sukabumi; Cikembar Kab. Sukabumi; Cikalong Kab.
Ferrierit 178 (K,Na)2
H20 (Ca Mg)z [(Al6 Si30 o.,n 18 Tasikmalaya; Leuwidamar Kab. Lebak; Cikidang Kab. Sukabumi
5 H20 • Jawa Tengah: Wadaslintang Kab. Wonosobo
186
4
189
0
189
0
87
86

• Daerah Istimewa Yogyakarta: Nanggulan, Kab. Kulon Progo


Umpan Zeolit (minimal 30% klinoptiolit
• Jawa Timur: Slahung, Ngendut Kab. Ponorogo; Sekitar Kalitengah
atau 60% zeolit berukuran 15 cm Kab. Blitar; Sekitar Tambarejo Kee. Sumberrnanjing Kab. Malang;
G. Cagak Ketro, Wonosidi Kab. Paeitan
• Nusa Tenggara Timur; Kee. Nangapada, Kab. Ende.
Mesin pemecah batu/dengan palu
Teknik Penambangan
ukuran 3 cm
Kebanyakan zeolit yang mempunyai nilai ekonomi, terletak
Mesin giling didekat permukaan. Oleh karenanya, penambangan dilakukan dengan
sistem kuari baik dengan mempergunakan alat mekanik, semi

Pengayakantenaga
manusia
l
Siklun-siklun
alias atas
Pembuangan
mekanik ataupun peralatan sederhana.

Pengolahan dan Pemanfaatan


Pengolahan zeolit sangat tergantung dari tujuan pemanfa-
atannya.Pengolahan zeolit bertujuan untuk meningkatkan nilai
aliran bawah aliran bawah
tambah. Pada prinsipnya pengolahan dilakukan dengan 2 tahap yaitu
tahap preparasi dan tahap aktipasi.
Fraksi-fraksi ukuran zeolit • Tahap preparasi:
Dengan mempertimbang zeolit mempunyai tingkat kekerasan yang
rendah maka preparasi dengan menggunakan mesin giling (mill)
yang mampu memproduksi sampai ukuran lebih keeil dari 100 mesh
Pengaktifan
dan mengkombinasi-kan dengan sistem siklun untuk dapat
mengelompokan hasilnya menjadi fraksi-fraksi. Umpan untuk mesin
Pemansan Pereaksi kimia giling ini dapat berupa hasil pemeeahan seeara manual yang
(Oven) NaOH dan H2S04 berukuran 3 cm ataupun dapat dilakukan dengan mesin pemeeah.
Ketidak mampuan siklun dalam memisahkan menjadi fraksi,
menyebabkan masih diperlukan proses pengayakan. Apabila tahap ini
sudah selesai untuk keperluan khusus masih memerlukan pengolahan
pertanian aktipasi.
peternakan
• Proses aktipasi
Pengolahan air Pengolahan air Proses ini dilakukan dengan pemanasan dan atau dengan pereaksi
perikanan zat yang dipergunakan sebagai pereaksi adalah NaOH dan H2S04.

Gambar 4. Bagan alir pengolahan mineral zeolit


88

Bagan alir pengolahan mineral zeolit secara skematis ditunjukkan


' 89

kapur per hektar memberikan hasil 2,33 ton biji jagung


kering
Gambar4. dibanding tanpa perlakuan yaitu 0,95 ton. Pemberian zeolit 6 ton per
Pemanfaatan zeolit cukup bervariasi:
hektar tanpa kapur menghasilkan 2,30 ton biji jagung. Pengaruh
• Bahan bangunan fisik residu, sisa pemberian kalsit dan zeolit ke dalam tanah masih tampak
Zeolit yang dibentuk sebagai blok/balok dengan ukuran tertentu
• pada periode tanam ketiga bahkan periode selanjutnya.
(tanpa diawali dengan pengolahan lanjut) dapat dipergunakan Bidang perikanan
.sebagai
Zeolit dalam bentuk
penyerap/pengontrol amonium serbuk (sebelum
yang biasa aktipasi) ikan
dikeluarkan dipakai
atau
dinding rumah. Pekerjaan tambahan dalam bentuk pemolesan akan
sebagai
oleh dikontrol
memperjelas struktur dan tekstur sedimen sehingga lebih menarik.
Berhubung zeolit mempunyai tingkat kekerasan rendah, maka mudah akibat pembusukan sisa makanan. Apabila hal ini tersebut.
lapuk dan mudah tererosi oleh air hujan. Oleh karenanya pemakaian tidak
Dengan penambahan zeolit, pada luasan ruang yang sama
zeolit sebagai dinding rumah barns dihindarkan langsung dari sinar jumlah
jumlah amonium yang terkumpul akan meracuni ikan
matahari/air hujan. Untuk bangunan air penggunaan zeolit tidak • ikan yang dapat dipelihara dapat lebih
disarankan, disamping bersifat porous juga tidak tahan terhadap banyak.
arus/aliran air. Bidang petemakan
• Bidang pertanian Di bidang petemakan, zeolit dimanfaatkan sebagai bahan penambah
Pemanfaatan tepung zeolit (sebelum aktipasi) dari jenis makanan te~ak ~eperti unggas, babi, domba, sapi dan
pada tanah pertanian dapat meningkatkan pertumbuhan klinoptilolit dan basil binatang
tanaman. Hal ini sebagai akibat kemampuan zeolit terhadap penelitian
pemamah biak m_enunjuka penambahan
lamnya. Zeolit 5% klinoptilolit
akan menambah terhadap
cepat pertumbuhan
kapasitas makanan
dan n
babi
menambah berat berat
badanantara 25
temak - 29% dibanding
yang dengan
bersangkutan.
penyimpan (adsorpsi) dan penyimpanan (retensi) ammonium menambah
Sebuah
dan • makanan normal.
kalium. Dengan adanya penambahan zeolit pada tanah maka Bidang lingkungan zeolit dapat dimanfaatkan untuk:
proses Dalam bidang
• sebagai bahan penghilang bau
nitrifikasi dapat lebih ditingkatkan. Percobaan pemberian zeolit lingkungan
• sebagai penangkap ion ca+2 (dalam air)
dan
• sebagai penyerap gas N2, 02 dan C02
kapur serta dengan pemupukan N,P dan K telah dicoba pada tanah
podsolik merah kuning. Hasilnya dapat meningkatkan hasil tanaman • setelah melalui pengaktipan pemanasan dapat dimanfaatkan
untuk
kedelai dan jagung.
pengolahan
penukar limbah radioaktif (Sr85), dipergunakan
untuk logam besi sebagai
dan
Pemberian
peningkatan kapurhasil dan zeolit kedelai
tanaman berpengaruh nyata terhadap
dan jagung, sifat
tetapi tidak bahan
menangkap/mengisolasi mangaan logam besi
kimia
berpengaruh nyata pada kapasitas tukar kation (KTK), nitrogen yang terdapat dalam air, karena keberadaan
tanah seperti peningkatan kalsium (Ca), kalium (K) pH tanah dan
dan dan
mangaan dalam air sangat merugikan penggunaannya untuk
penurunan
fosfor yang alumunium (Al),interaksi
tersedia. Terjadi sehingga berpengaruh
yang nyata antara nyata baik
terhadap
pemberian keperluan rumah
Sebagai pegangan pemberian kombinasi kapur dan zeolit K2Z4 • untuk
kapur dan zeolit terhadap berat biji kedelai dan jagung. tangga/industri. untuk
(artinya 2 ton kalsit + 6 ton zeolit) per hektar memberikan basil
sesudah diaktipasi dengan NaOH zeolit dapat bagus
tertinggi yaitu 1.450 ton biji kering kedelai per hektar dibanding
dimanfaatkan
tanpa perlakuan KOZO yaitu 0,256 ton per hektar. Pemberian 2 menyerap logam berat seperti Pb,Cu dan Mn, juga dapat
ton
menyerap NH4, N04 dan COD, dengan demikian
cukup
I
90 91

untuk pengolahan air buangan. Jika diaktipkan dengan NaOH dan • Fe203 = 20,00 gram
H2S04 dapat dipergunakan untuk pengolahan air sungai • CaO = 16,50gram
guna
• MgO = 3,30 gram
• mendapatkan air bersih.
• Na20 = 11,40gram
Bidangindustri
• Sebelum diaktipasi dengan NaOH atau H2S04, zeolit • K20 = 28,40 gram
dapat • Ti02 = 2,40 gram
dipergunakan untuk bahan penjernih minyak kelapa sawit.
Penambahan berat 3% (berat/volume) menunjukkan kejernihan
• P205 = 0,10 gram
dengan transmitan sebesar 51 % sedang karbon aktip 78%

Zeolit (sebelum aktipasi dengan Na0H/H2S04) dapat dipakai 5. Diatomea
menyerap zat warna yang terdapat dalam minyak hati ikan hiu. Disebut pula sebagai tanah diatomea (diatomeus earth) atau
Hasil yang diperoleh menunjukkan, peningkatan nilai transmitan
untuk minyak adalah sebesar 21 % dan kandungan vitamin A
kloseguhr. Diatomea sebenarnya adalah sejenis ganggang, bersifat
pada plankton, dimana jaringan batangnya terdiri dari Si02. Koloni diato-
• minyak tersebut menurun sebesar 9,7% mea akan berkembang baik apabila ditempat itu terdapat batuan
Zeolit (sebelum diaktipasi) dapat dipergunakan sebagai bahan piroklasik/yang eukup banyak mengandung Si02. Diatomea mem-
pengisi dan memberi sifat yang lebih baik dari pada dengan punyai berat jenis rendah (± 0,45) oleh sebab itu agar diatomea yang
• memakai lempung atau kaolin mati dapat membentuk endapan maka pengaruh arus air hams keeil.
Zeolit dapat dipergunakan untuk memperoleh normal parafin dari Sifat diatomea yang lain adalah berat jenis rendah (0,45), daya
berbagai timbunan umpan hidrokarbon, juga metan dari gas basil serap air 25-45%, warna putih-eoklat tergantung kontaminasinya,
• perusahaan bahan organik seperti sampah dan tinja kemampuan daya hantar listrik atau panas rendah, dilapangan membe-
Penyerapan dan pemisahan air, karbon dioksida dan belerang dari rikan kenampakan seperti lembaran tipis dan mudah dipisahkan.
gas alam,
oksigen danpenyerapan
pengeringannitrogen
gas freondari udara dalam produksi gas
• Masih dalam penelitian lanjut, pengembangan penelitian energi
Tempat Diketemukan
matahari, penggunaan panel-panel zeolit juga memberikan
prospek yang baik terutama yang mempunyai panas serapan • Sumatera Utara: P. Samosir, Tapanuli (dengan kandungan Si02:
rendah seperti mordenit. 84,0-92,5%, Al203: 5,7-13,8%, CaO: 0,2-0,6%; K20: 0,7-1,2%;
Na20: 0,4-0,8%; H20: 1, 1 %; Fe203: 1,03%); Balige,
Dalam perdagangan zeolit diproduksi dalam 2 jenis yaitu dalam Siborong- borong
bentuk tepung yang berukuran 50-70 mesh dan 150 mesh, serta bentuk
• Jawa Barat: Cieurug, Bogor; Darma, Kuningan (dengan kandungan
fragmen dengan ukuran butir 1,2,3,4, dan 5 mm. Kedua tersebut Si02: 45,70-85,23%, Ah03: 34,20-4,86%, Fe203: 6,20-1,4%, TiO:
jenis
telah dikemas dengan ukuran 1,21/:z, 5,10 15 kg. 1,20-0,21%, P205: 0,07-0,01%, H20: 12,18-4,86%,bahan organik:
dan Adapun komposisi setiap kilogram zeolit adalah sebagai
6,67-11,30%); Cianjur Selatan; Cineam, Tasikmalaya; Nanggung,
berikut: Bogor; Kee. Pagelaran,Cianjur.
• SiO = 694,80 gram • Jawa Tengah: Mendawa, Kee. Bumiayu; Brebes; Desa Pingit,
• Al203 = 126,70gram
92 93

Ternanggung: Sangiran, Solo; Sumberlawang, Solo; Wadaslintang, yang menghasilkan panas.


Wonosobo; Wonosegoro, Boyolali. • Bahan penyaringifi/ter
• Daerah Istimewa Yogyakarta: Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta Adanya Si02 yang tak larut dalam air atau minyak, diatomea
(dalam bentuk tuf kaca yang dapat sebagai pengganti diatomea dimanfaatkan sebagai penyaring air/minyak kelapa.
dengan komposisi Si02: 55,20%; Na20: 1,73%; Ah03: 16,80%; K20: • Bahan pemutih
1,10%; Fe203: 3,30%; CaO: 4,55%; H20: 5,27%; MgO: 1,38%). Dicampur dengan bahan perekat, diatomea dimanfaatkan sebagai
• Jawa Timur: Kabuh, Jombang (dengan komposisi: Si02: 35,0-52,0%; bahan pemutih pada industri kertas, cat tembok ataupun plamerifiller.
Al203: 11,0-19,0%; Fe203: 4,0-6,0%); Karangasem, Kriyan, • Bahan keramik
Diatomea sebagai salah satu sumber silika sebagai pencampur bahan
Mojokerto
keramik disamping itu dimanfaatkan juga sebagai isolator pada
industri elektronik, katalisator dalam laboratorium kimia.
Teknik Penambangan Bahan penggosok logam

Diatomea merupakan bahan galian yang Iunak, pada umumnya Kandungan Si02 yang tinggi, menyebabkan diatomea dapat
didapatkan dekat permukaan. Oleh karenanya sistem penambangan dipergunakan sebagai bahan penggosok logam.
dilaksanakan dengan sistem kuari, mempergunakan peralatan seder-
hana. 6. Yodium
Yodium (iodine) merupakan unsur halogen yang terberat dan
Pengolahan dan Pemanfaatan aktip didapatkan pada tumbuhan laut dan mata air/sumber air garam
Diatomea yang diperoleh dari penambangan dilakukan sortasi (brine). Yodium sebagai bahan galian berasosiasi dengan cekungan
khususnya dipisahkan dari batuan yang lain dan dari bahan organik. minyak bumi dan gas bumi ataupun ada pada mata air garam. Yodium
Sesudahnya lalu digiling dan dihisap untuk mendapatkan ukuran butir terdapat bersama dengan bromium. Secara garis besar terjadinya
yang halus atau diayak dengan ukuran yang dikehendaki. Sesudah yodium diawali sewaktu biturnenal batuan berubah menjadi minyak
pengolahan dilakukan, baru dapat dimanfaatkan sesuai dengan bumi, rnaka larutan yodium dan bromium kedalam air yang menyertai
min yak.
kepentingannya antara lain:
• Bahan bangunan
Diatomea dicampur dengan bahan perekat, kemudian dicetak tekan Tempat Diketemukan
dapat dimanfaatkan sebagai bata ringan ataupun wallboard. Bata
cetak tekan dengan diberi pori-pori dapat dimanfaatkan sebagai • Sumatera: A. Conong, Langsa Aceh; Kesambah, Rejang; Gemura,
dinding peredam. Ngabang;
• Bahan isolator/peredam panas • Jawa Barat: Tegalwaru, Karawang (per 1000 gram air 71 mgr);
Karena sifatnya yang ringan, tidak terbakar, maka diatomea dengan Ciraos. Karawang, Cibarusa Bekasi (3,4 mgr); Pondok Gedeh, Bogor
bahan perekat tertentu dapat dicetak sesuai dengan bentuk dan ( 17,0 mgr); Palimanan, Cirebon (31,0 mgr);
ukuran. Salah satu penggunaannya untuk isolator pipa gas/cairan • Jawa Tengah: Penasinan, Pemalang (13,0 mgr); Sogonerto, Weleri
94 95

Kendal; Selokaton, Kendal (57,0 mgr); Gebangan, Selokaton, Kendal 7. Mangan


(68,0mgr);
Mangan di Indonesia ditemukan pertama kali pada tahun 1854
• Jawa Tengah: Kroya, Banyumas (23,0 mgr); Bledug, Purwodadi; didaerah Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat, tetapi pengusa-
• Jawa Timur: Desa Citro, Lamongan (33,0 mgr); Karanganyar, haannya baru dimulai menjelang akhir abad yang lalu. Meskipun
Sidoarjo (117,0 mgr); Pulungan Sidoarjo (131,0 mgr); Bulu G.
tempat penemuan pertama di Karangnunggal tetapi endapan yang
Kendeng (140,0 mgr); Kedung Wat, G. Kendeng (147,0 mgr); diusahakan terlebih dahulu adalah yang terdapat di Kliripan, Kulon
Genukwatu G. Kendeng (103,0 mgr); Minid, Tuban; Watudakon, Progo, Yogyakarta.
Mojokerta (112,0- 182,0 mgr). Endapan bijih mangan dapat terbentuk dengan berbagai cara
• Di Jawa Timur ada 3 antiklin yang potensial mengandung garam yaitu karena proses hidrothermal yang dijumpai dalam bentuk vein,
beryodium yaitu antiklin utara melalui Lidah-Guyangan-Kedung- metamorfik, sedimenter ataupun residu. Endapan mangan sedimenter
waru; antiklin tengah yang melalui W atudakon-Sekarputih dan merupakan endapan bijih Mn yang banyak dijumpai dan mempunyai
antiklin selatan. Mata air Pujon yang juga mengandung yodium nilai ekonomis. "Manganese oolites" dan "manganese shales" terben-
diduga berhubungan dengan keadaan tersebut. tuk di lingkungan laut. Pirolusit yang merupakan salah satu anggota
• Kalimantan Barat: Sepauk, Sintang (74,0 mgr) kelompok senyawa Mn, dapat pula terbentuk karena proses pelapukan
bijih sejenis yang kemudian membentuk endapan residu. Dikenal 4
Teknik Penambangan jenis mineral bijih yang mengandung Mn yaitu:
• Pirolusit: ~Mn02, massa kristalin kompak, keras (nilai kekerasan 5-
Yodium yang mempunyai nilai ekonomis diperoleh dengan 6), berwarna abu-abu kehitaman. Dibawah mikroskop bijih pirolusit
pengeboran. Yodium saat ini hanya diusahakan oleh pabrik yodium mudah dibedakan dengan mineral mangan lainnya, dan warnanya
dan eter PT. Kimia Farma Watudakon, Mojokerto yang merupakan yang putih kekuningan,cemerlang,pemadamanlurus, belahan sejajar
kelanjutan dari usaha sejak jaman Belanda. Hasil pemboran di dengan bidang kristal dan anisotropi yang kuat. Selain sebagai
Watudakon yang dilaksanakan oleh PT. Kimia Farma tahun 1989 kumpulan kristal yang relatif kasar, pirolusit juga terdapat sebagai
mendapatkan yodium 120 mg/I. kristalberbentukjarum yang halus.
• Hollandite(Ramsdellit)
Pengolahan dan Pemanfaatan. Rumus kimianya Ba2 (Mn02)s= Ba2Mns016berkilap logam
(brilliant
• Bidang industrikimia . mettalic ), terdapat bersama-sama dengan pirolusit dalam massa
Sebagai bahan obat-obatan:emulsi fotografi, film, kertas dan sebagai
kristalinberbutir kasar. Di bawah mikroskopbijih kedua jenis logam
reagen tersebut menunjukkan warna yang sama yaitu putih kekuningan,
• Bidang industripangan perbedaannya pirolusit lebih cemerlang dibanding hollandite.
Untuk yodisasigaram dapur sebagaipencegah penyakitgondok • Disampingitu hollanditerelatiflebih lunakdibandingpirolusit.
Pemisahan yodium dari air didasarkan atas perbedaan berat Kriptomelan
jenis atau perbedaan suhu penguapan. Rumus kimia K2Mn8016 = K2 (Mn02)s. Di bawah mikroskop
bijih
mineral ini terdapat dalam bermacam-macam bentuk antara lain
sebagai urat-urat kecil atau massa berserabut, kristal seperti jarum
96
97

berwarna abu-abu kebiruan atau lapisan koloidal konsentris


berasosiasi dengan Au dan Ag terdapat sebagai rhodokhrosit); Ulis
Ayer (proses hidrothermal berupa urat kecil Polianite dalam batuan
berselang-seling dengan lapisan yang berbeda warna, struktur bunga
diabas); S. Lumut, Singingi Riau (proses hidrothermal, bijih Mn
es dan massa berbentuk.
berupa sedimen dalam breksi); Belang Beo (proses hidrothermal
• Psilomelan ditemukan Mangan Oksida sebagai bongkah.
Rumus kimia (Ba H20)2 Mns010. Merupakan massa masif keras Sumatera Selatan: S. Saelan, P. Bangka (kadar Mn02 = 27,5%).

berwarna hitam. Dibawah mikroskop bijih psilomelan sulit dibedakan Bengkulu: Gebang Ilir, Tambang Sawah (kadar Mn02 = 44,05% ),

dari kriptomelan. Baik bentuk maupun warnanya hampir sama. proses hidrothermal, berasosiasi dengan Au, mineral berupa rhodonit,
Sedikit perbedaan ialah sifat anisotropi dimana psilomelan lebih rhodokhrosit, psilomelan, pirolusit, bustanit dan inesit).
lemah dibanding kriptomelan. Lampung: G. PesawaranRatai (G. Waja Kedondong, G. Kasih): G.
Mangan di Jawa umurnnya terdapat sebagai kantong dan lensa • Waja kadar = 60%, Kedondong Mn= 2-7%, G. Kasih Mn (45-50%).
dalam batu gamping yang terletak didalam atau di atas batuan Jawa Barat: Cikotok Kab. Pandeglang (MnO = 9-32%), berasosiasi
volkanik seperti tufa, breksi. Bijih mangan didapatkan sebagai • dengan Au terdapat sebagai rhodonit, rhodokhrosit dan spartait);
pirolusit, psilomelan dan wad (massa seperti tanah). Karena Cibadong Kab. Sukabumi (kadar Mn02 = 32-60% terdapat dalam
kenampakan atau bentuknya didaerah penambangan Mn di Kliripan tufa dan breksi): daerah Karangnunggal Kab. Tasikmalaya (kadar
orang mempunyai istilah setempat yaitu "rneling" untuk pirolusit yang
Mn02 = 45-90%, terdapat sekitar 13 lokasi mineralisasi); Cigembor
Salopa Kab. Tasikmalaya (kadar Mn 54,68%; Mn02 = 83,34 terdapat
tercampur kalsit menunjukan permukaan yang mengkilat dan "paku"
berupa bongkah-bongkah limonit mengandung Mn); Cikatomas Kab.
yang menunjukan seperti serat, secara mineralogi umurnnya pirolusit
Tasikmalaya (kadar Mn = 50-52,43%, MnO = 66-91%, Mangan
tetapi dapat pula psilomelan. Mineral ikutan yang sering ditemukan
berupa bongkah-bongkah terdapat pirolusit).
adalah barit. Pada saat ini Mangan yang ditambang terbatas pada bijih
Jawa Tengah: Karangbolong, Kab. Banyumas (kadar Mn02 = 60%,
berkadar Mn02 diatas 75%. Asosiasi pirolusit adalah psilomelan, terdapat sebagai pirolusit dan psilomelan berupa gumpalan oolitik
kadang-kadang rhodonit dan rodhokhrosit. •
dalam batu gamping); Ngargoretno, Salaman, Kab. Magelang (kadar
Mn02 = 80%, sebagai pirolusit berbentuk lensa); Bapangsari,
Tempat Diketemukan Purworejo Kab. Purworejo, Cengkerep Semanggung, Purworejo.
Daerah Istimewa Yogyakarta: Kliripan dan Samigaluh Kab. Kulon
• Aceh: Karang lgeuh (indikasi berupa rodhonit, proses hidrothermal). Progo (Kliripan kadar Mn = 25%; Samigaluh Mn02 = 57,75%
Lhok Kruet, Calang Aceh Barat (kontak metasomatik berupa • terdapat dalam bentuk pirolusit dan psilomelan); daerah Gedad,
pirolusit berasosiasi dengan bijih besi); Kapi, tenggara Blankejeran Batuwamo, Eromoko Kab. Wonogiri (Gedad, kadar Mn = 58,5%,
(psilomelan didaerah patahan/hidrothermal). Mn02 = 92,10%, Baturetno kadar Mn02 = 82,74%, kadar Mn total
52,28%, Eromoko kadar MnO = 78,31 %, kadar Mn total 49,48%
• Sumatera Utara: Pantai timur (kadar Mn304 = 7,9% dalam bog terdapat sebagai lensa diantara batu gamping dan Farmasi Andesit
iron, Tua); daerah G. Kidul (kadar Mn02 = 27,19%, kadar Mn total =
23,5%, terdapat di Kepuh, Ngepek, Ngejring, Ngaglik, Kutuan dan
berupa konversi dari besi rawa dengan kadar Mn304 = 13,5-20, 1
%);
• 23 km sebelah timur laut Natal (berupa bongkah oksida mangan
berukuran sampai 50 cm, tampak berlapis dan terbentuk karena
replacement batuan chert radiolaria);
Sumatera Barat: Mangani (proses hidrothermal dalam urat breksi
9 9
8 9
Selonjono Timur. thermal/berupa urat-urat halus bersama mineral/kuarsa.
• Jawa Timur: Pacitan dan Ponorogo (Nambakan kadar Mn2 = 3,0%, • Kalimantan Selatan: B. Besi, daerah Pengaron, Martapura (kadar
Tambah kadar Mn = 4,5% berupa pirolusit sebagai lensa diantara Mn02 = 70- 40%, proses hidrothermal dan sedimen); S. Tawao Kab.
batu gamping dengan batuan volkanik/tufa; Ngrandu kadar Mn = Birayong (proses hidrothermal kontak berupa bongkah-bongkah).
5,0%; Sempor kadar Mn = 6,6%; G. Gede kadar Mn = • Nusa Tenggara Barat: Teluk Maja, Kab. Sumbawa berupa bongkah
60,55%;Dawung kadar Mn = 58,26%; Klumpit, kadar Mn = 58,55%; mangenit; Pada Kab. Binoa terdapat bersama limonit.
Banyumuntah kadar Mn= 53,51%; Bukul kadar Mn= 49,04%; G. • Nusa Tenggara Timur: Kab. Manggarai, Flores; P. Roti (kadar
Kembar kadar Mn= 60,55%; Cikuli, kadar Mn = 57,6-57,9%; Goro Mn304 = 69,1 % berupa bongkah bijih besi dan konkresi bijih Mn);
kadar Mn= 57,82%); Blimbing, Pupung. Kab. Ponorogo (kadar Mn Sebelah timur Kupang Timar; Ole Manenak, Kupang Timar terdapat
sebagai lensa kecil pada batulempung, Trias; Tanini, Kupang Timor
= 59,52 dalam bentuk pirolusit); Panggul. Kab. Trenggalek (sebagai
(ditemukan pada sungai sebelah timur Bukit Tanini); sebelah selatan
psilomelan berupa lensa diantara batu gamping dan batuan
Kupang Timar; Ikan Foti; Amarasi, Kupang Timar (kadar Mn02 =
vulkanik/tufa); G. Kuncung, G. 'Tumpak telor, Serut Kab. Trenggalek
(sebagai piroksit dan psilomelan berupa lensa dalam batu gamping 85,15% berupa bongkah pirolusit dan nodul basil endapan laut
dan batuan volkanik, di G. Kuncung kadar Mn = 56,66%; Serut kadar dalam); Niuk Baun Amarasi kadar Mn02 = 85% terdapat sebagai
Mn= 39,00%; Tumpak Gumaewang kadar Mn= 60.31%; Gelang lensa; Moil Tobe (sebagai lapisan antara tanah liat dan serpih
kadar mn47.19; G. Prongos kadar Mn= 59,78%; Belih Gondangan
pasiran); Busleo sebelah timur Niki-niki berupa konkresi pada
kadar Mn= 59,95%; Gelang kadar Mn= 47,19; Belik kadar Mn=
54,81 %; Lempung kadar Mn= 30,67%; Danah kadar Mn= 46,76%; komplek Babonaro; antara desa Ponu dan Kaubeleh sebelah barat
Kompal, Ampelgading kadar Mn= 35,68%; Daerah Blitar (G. Jimbe, Atapupu berupa konkresi pada komplek Babonaro; Oe Ekam, Oe
kadar Mn = 6,4-5,1 %; G. Puncak Asem kadar Mn = 5,6%; G. Baki Babuin Kalbanu Kab. Timar Tengah.
Cemenung kadar Mn = 4,7% Kee. Wlingi kadar Mn = 6-6,75% • Timar Timur: Kab, Viquequel (berupa pirolusit dan manganit
semuanya sebagai piroksit dan psilomelan; Sukorejo dan Tenggong berkadar tinggi terdapat di Batukerbau Vemase, Buibau dan Seisal);
Kab. Tulung Agung (Sukorejo kadar Mn= 41,42% sebagai pirolusit Venilale (basil endapan laut dalam berasosiasi dengan fosfat marin);
dan psilomelan berupa lensa-lensa tipis diantara batu gamping dan Selatan Airu Condor.
batuan vulkanik/tufa; Tenggong (kadar Mn= 34,24%); G. Rajak dan • Sulawesi Utara: Tanjung Tarowitan Minahasa (berupa butiran
Kalirejo Kab. Malang (kadar Mn02 = 50-90%; berupa Mangan dalam mangan terserak ditanah, kadar Mn = 32,42% ); Molosipat berbentuk
bentuk lensa); Puger Kab. Jember (Bedug I dan II kadar Mn = 2,1% psilomelan.
sebagai pirolusit dan psilomelan dalam bentuk lensa diantara batu Sulawesi Tengah: Tawangko, Tona (sebagai psilomelan dalam

gamping dan batuan vulkanik/tufa; Karangbale kadar Mn = 31,8- bongkah kuarsa).
56,7 %; G. Maroondon Sekunir kadar Mn = 13,8%; G. Sadeng kadar Sulawesi Selatan: Wonomulyo, Polewali; Liburung, Bone; Ternate,

Mn= 18,8%). Riaja terdapat dalam batu gamping dan batulanau.
Sulawesi Tenggara: S. Rumu, Wapowaru berupa bongkah.

• Maluku: Kee. Laloda dan Galela (terdapat di daerah Supu, Pasawani,
Kalimantan Barat: Lumar, Kab. Sambas (kadar Mn = 14,94-56,42% •
terdapat berupa sedimen dan urat dalam tufa terhadap rhodonit, A. Pacao, A. Keretalamo; A. Salu, A. Doitia, A. Pitan sebagai
rhodokhrosit). pirolusit dan psilomelan sebagai bongkah disungai; P. Batanta berupa
• Kalimantan Timur: G. Bambu, Muara Ancolong (proses hidro-
100 101

psilomelan dan pirolusit terdapat pada batas urat porfir dan kuarsa; • Grade A untuk militer sekurang-kurangnyabijih mengandung kadar
Kp. Waturen, Tg. Fatufat, P. Buru (berupa fragmen pirolusit berupa oksigen yang setara dengan 85% Mn02
lapisan tipis dalam batu gamping); P. Doi, P. Dongasuli (kadar Mn02 • Grade A komersial mengandung sekurang-kurangnya 75% Mn02,
= 35-75,86% berupa pirolusit dan psilomelan sebagai lapisan tipis timbal maksimum 0,5%, besi maksimum 3,0%, logam berat selain Fe
pada batas tufa); Waigeo, mangan ditemukan bersama kobalt dan Pb total 0,5%, bahan yang tak larut total 10%, Mn total
merupakan lapisanpenutup pada nikel. maksimum48%, PH antara4-7
• Grade B komersial mengandung kadar Oksigen sekurang-kurangnya
setara dengan 68% Mn02.
Teknik Penambangan
Penambangan Mangan ditentukan oleh letak deposit yang Catalan tentang batere kering
bersangkutan. Apabila depositnya terletak di dekat permukaan, teknik
penambangan dengan sistem tambang permukaan/terbuka lebih sesuai Batere kering atau istilah tekniknya sel Leclanche ferdin dari
ditrapkan. Apabila depositnya terdapat jauh dipermukaan maka, bagian luar berupa selubung seng berfungsi sebagai wadah yang diisi
pembuatan sumuran yang dilanjutkan dengan sistem gophering lebih dengan pasta elektrolit yaitu suatu campuran yang terdapat mangan
sesuai seperti yang telah dilakukan di daerah Kliripan Kecamatan dioksida, cairan amonium khlorida, seng khlorida dan serbuk grafit.
Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Pada bagian tengah terdapat sebuah batang karbon yang berfungsi
sebagai penghubung arus listrik antara anoda (selubung seng) dan
katoda (pasta elektrolit). Energi listrik timbul bila kedua elektroda
Pengolahan dan Pemanfaatan berada dalam keadaan berhubungan dengan larutan berair. Pada waktu
• Bijih Mangan (Mn) 95% dimanfaatkan untuk industri baja. Kegunaan pelepasan listrik gas hidrogen terlepas dari elektrolit, terbentuk pada
lain adalah untuk industri kimia, batere kering, korek api, gelas, cat, katoda. Bila gas hidrogen tersebut tidak segera dihilangkan, maka
bahan celup,pupuk dan lain-lain. akan segera menyelaputi elektroda karbon dan mempolanisir batere.
• Khusus Mangan untuk pembuatan batere kering persyaratan yang Akibatnya luas permukaan efektif elektroda menjadi berkurang dan
harus dipenuhi adalah seperti diuraikan pada Tabel 7 (Industrial tenaga batere turun. Dalam hal ini mangan dioksida dalam batere
Minerals,Juli 1985). kering berfungsi sebagai depolarisator. Oksigen yang terdapat dalam
Di Amerika dikenal 3 jenis bijih Mangan grade batere yakni: Grade mangan dioksida bereaksi dengan hidrogen membentuk air dan
A (militer),grade A (komersial)dan grade B (komersial) dengan demikian hubungan antara elektroda dengan larutan berair
tetap dipertahankan.
Tabet 7. Persyaratan bijih mangan untuk batere kering Agar memenuhi fungsinya sebagai depolarisator, mangan diok-
Kadar oksigen sebagai Mn02
sida yang digunakan harus memiliki sifat tertentu yang menonjol.
75 - 85%
Penyelidikan yang dilakukan oleh Electrochemical Society di U.S.A.
Mn total 48 - 58%
Kelembaban
menunjukkan bahwa sifat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
3 -
Besi sebagai Fe 5% antara lain struktur kristal, luas permukaan, penyebaran ukuran pori,
Silikon sebagai Si02 0,2- 3% bentuk dan ukuran partikel, penghantaran listrik, keadaan permukaan,
Pengotor logam lain 0,5 - 5% komposisi kimia, macam pengotor dan cacat dalam struktur. Sifat fisik
0,1 - 0,2%
102 103

yang penting ia!ah bijih harus mempunyai struktur kristal yang buruk MnS04 dibuat dari rodokrosit (MnC03) atau dari mangan dioksida.
(struktur gamma) dan harus keras tetapi sarang. Untuk keperluan Mangan karbonat akan lebih baik karena mudah larut dalam asam
pembuatan batere kering mangan dioksida yang digunakan dapat sulfat. Pernakaian bijih rnangan .dioksida baru ekonornis bila kadar
mangan dioksida alam (biji), mangan dioksida buatan atau campuran Mn02 lebih dari 75%. Bijih dipanggang dan direduksi rnenjadi MnO
dari keduanya. Dialam terdapat lebih dari 20 mineral mangan agar dapat larut dalam asarn sulfat.
dioksida. Diantara mineral tersebut hanya beberapa mineral yang
• Mangan dioksida yang diaktifkan secara kirnia =Chemical Mangan
cocok untuk batere kering antara lain: Diokside = CMD. Merupakan jenis rnangan hidrat buatan
• Kelompok kriptomelan, hollandit (a-Mn02). Ada dioksida yang
kriptomelan yang dapat dipakai untuk bahan batere kering yang diperoleh dengan penguraian thermal senyawa rnangan selain oksida,
menghasilkan kinerja yang cukup bagus dan dengan daya tahan yang • misal mangan nitrat, untuk menghasilkan oksida padat yang halus.
lama. Mangan hidrat buatan diperoleh dari permanganat, bersifat sangat
• Pirolusit (P-Mn02), pada umumnya merupakan depolarisator batere reaktif.
yang buruk. Beberapa pirolusit memberikan daya guna dengan daya Mangan dioksida buatan kebanyakan digunakan dalarn batere
kering terutama dari jenis batere rnanganis alkali, premium atau heavy
tahan lama boleh jadi karena adanya sisa magnit (a-MnOOH)
duty dan sebagai campuran dengan bijih alam untuk batere Lechlanche
• Ramsde!it, sebagai ubahan dari groutif ( a-MnOOH), bukan
biasa. Pencampuran ini dimaksudkan untuk meningkatkan tegangan
depolisator yang baik, mungkin komposisinya selalu mendekati ke
mangan dioksida yang stoichiometric. jepit dan waktu tegangan.

• Nsutit (y-Mn02), bersifat non stoichiometric dan sarang memberikan


daya guna yang baik. 8. Feldspar
• Birnessit (o-Mn02), salah satu mineral yang paling banyak Feldspar rnerupakan kelornpok mineral/mineral dengan kom-
ditemukan dalam bintil mangan dasar samodra. Bahan ini posisi alumunium silikat, potasium (kalium), sodium .
memberikan daya guna yang baik untuk batere biasa dan relatif kadang-kadang Kalsium. Feldspar (natrium)
terjadi selama proses ·
memberikan daya guna yang unggul dalam pemakaian heavy dutv. kristalisasi
• 0
Todoraktif [(Mn+2, Zn, Mf, Ba, Sr, Ca, K, Cu, Pb)3 Mn+410 23] magma baik melalui proses pneumatolytic ataupun proses hidro-
thermal dalam urat pegmatik tetapi jarang terjadi karena proses
adalah
kristalisasi larutan magma pada suhu rendah. Feldspar merupakan
mangan umum. Terdapat sebagai endapan mangan didarat juga
Mineral sekunder dibentuk mineral pembentuk batuan beku terutama pada batuan beku dalam
merupakan salah satu mineralmelalui
utama atau
dalamoleh aksimangan
bintil air meteor
dasar yang
laut.
dingin, penggantian batu gamping, sebagian terbentuk oleh pela- (plutonicrock) yang bersifat umum tetapi terdapat pula pada batuan
pukan dan proses hidrothermal. erupsi ataupun metamorf. Pada batuan granit, feldspar berasosiasi
dengan kuarsa, rnika, khlorit, beril dan rutil sedang pada batuan
Mangan dioksida buatan adalah mangan dioksida yang diha-
pegmatit feldspar berasosiasi dengan kuarsa, rnika dan topas. Mineral
silkan oleh proses kimia dan fisika. Dalam industri batere kering
feldspar yang paling umum adalah ortoklas (K Al Si3 Os), rnikroklin
dikenal 3 jenis mangan dioksida buatan yaitu: (K Al Si3 Os) dan plagioklas feldsparseris (yang terdapat seri
• Mangan dioksida elektronik = Electrolitic Mangan Diokside = Albite,
Jenis ini dibuat dengan elektrolisa larutan manganEMD. sulfat. Larutan Oligoklas, Andesin, Labrodorit, Bytownite, Anortit dengan rumus
kirnia Na
PadaAl Si3 Os
dasarnya Ca Ah Shmempunyai
feldspar Os jaringan struktur tiga
104

dimensi yang disebut tektosilikat dan mempunyai 4 atom oksigen


' 105

Sungai Alas, Kab. Muara Enim (pada batuan lipanit); S. Semendo


yang membentuk silikat (Si04) tetrahedral, mempunyai wama eerah. Fajar bulan Kab. Muara Enim (pada batuan pegmatit); S. Payung,
Silikat ini dapat mengalami perubahan oleh unsur alumunium yang Palembang (dyke dalam batuan granit).
membentuk alumunium silikat. Sifat fisik feldspar antara lain ber-
• Lampung: Wai Pubian (eukup baik untuk bahan baku keramik); Wai
wama putih, keabuan, hijau muda dan kuning kotor, nilai kekerasan Gua (terdapat dalam batuan granit); Wai Sulan (didapatkan pada
6,0-6,5 (dan dipakai sebagai skala kekerasan Mohs), berat jenis 2,4- batuan granit pegmatit dan granit aplit).
2,8 dengan titik lebur 1.100-1500° C. Feldspar yang dapat ditambang • Jawa Barat: Cikembar, Kab. Sukabumi (pada batuan tufit)
dan bemilai ekonomis adalah j enis: • Jawa Tengah: Kebutuh duwur, Kebutuh jurang, Banjamegara
• natrium (sodium) feldspar: Na Al Si3 08 (sebagai komponen pada batuan metasedimen.
• kalium (potas) feldspar : K Al Si3 Os • Jawa Timur: Desa Pojok, G. Siemer, Kab. Trenggalek (pelapukan
• kalsium feldspar : Ca Ab Si3 Os tufa dasit pada Formasi Andesit Tua; Si02 > 70%, Fe03 < 2% ); G.
Feldspar sering juga didapatkan dalam bentuk endapan yang Banjiran, G. Sapu dan G. Jabung Sliwer Trenggalek (sedimentasi dari
terjadi karena proses diagenesa dari endapan piroklastik halus yang tufa dasit dalam Formasi Andesit Tua, Si02 > 70%, Ah03 > I 0%;
bersifat asam (riolitik) dan terendapkan dalam lingkungan lakustrin Fe203 > I%); Wonotirto, Pasiraman Kab. Blitar; Ngeni, Kab. Blitar
yang umumnya berada dalam eekungan Tersier. (pelapukan dari tufa riolit pada Formasi Wuni yang berumur Miosen,
eukup baik untuk bahan keramik halus); Kalitengah Kab. Blitar
Tempat Diketemukan (pelapukan tufa riolit, pada Formasi Wuni yang berumur Miosen),
Wonosari, Pagergunung Kab. Malang (pelapukan tufa riolit);
• Daerah Isimewa Aeeh: Rampelan dan Ampokolak, Kee. Rikitgaik, Banjarsari; Gampingan Kab. Malang (pelapukan tufa riolit); Pantai
Kab.Aeeh Tenggara (terdapat pada batuan leukogranit, dapat dipakai Utara Bondowoso Kab. Bondowoso (pelapukan tufa riolit);
sebagai bahan keramik halus), Kendawi, Kee. Blangkejeran, Kab. Wonosidi, Ketro, Paeitan (baik untuk keramik).
Aeeh Tenggara (dalam batuan pegmatik yang menerobos sekis, jenis • Kalimantan Barat: G. Buduk, Kab. Sanggau (baik untuk keramik,
mineralnya mikroklin berasosiasi dengan kuarsa dan mika, eukup merupakan retas pegmatik pada granit); Balai Karangan Kee.
baik untuk glasir dan keramik halus ), Tutong Sawah (sebagai retas Sekayam, Kab. Sanggau (pelapukan dari tufa dasitik); Pandan
aplit dan batuan granit yang berumur Pra Tersier). Sembuat Kutayan Hutu, Kab. Sanggau (berupa urat berwama putih
Sumatera Utara: Pantai timur (Pangkalansusu, Tg. Balai); Sungai kehijauan pada batuan granit)

Biang; Danau Toba, Tonggiring, Tapanuli Utara (didapatkan pada Nusa Tenggara Timur: Kab. Ende, Kolowan (pada tubuh granit)
batuan liparit); Sibolga, Tarutung, Balige, Tapanuli Utara (pada •
Sulawesi Utara: Kee. Tapa Kab. Bolaangmangandow (dyke pada
batuan granit) •
batuan asam)
• Riau: Kee. Sibarida, Kab. Indera Giri Hulu; Pasir Panganrayan Kab. Sulawesi Tengah: Dende Kab. Donggala (pelapukan granit meru-

Inderagiri Hulu (pada batuan granit). pakan granit, endapan pantai); Benawi, Kee. Labean Tombo, Kab.
• Sumatera Barat: Sulit Air (pada batuan Syenit/Granit); Lundar, panti Donggala (pelapukan granit merupakan endapan pantai); Sibualang
(pada batuan granit). Kab. Donggala (pelapukan granit, endapan pantai); Budi Mukti Kab.
• Sumatera Selatan: Gunungbatu, Palembang (pada batuan tuf traehit); Donggala (endapan pantai) Tambu (endapan pasir pantai terdapat

106

pasir kuarsa dan feldspar pelapukan granit)


Sulawesi Selatan: Timur laut Kab. Maras (mineral/orthoklas
' 107

Feldspar dari iambang


pada
retas trachit) Jaw crusher
• Irian Jaya: pantai barat P. Tamagoei (merupakan dyke aplit)
Cone crusher
Teknik Penambangan
Air
Penambangan bahan galian feldspar dapat dilakukan secara
tambang terbuka dalam bentuk kuari dengan sistem teras (bench Rod. Mill
system) atau tambang dalam. Feldspar yang diperoleh dilakukan
pemilihan/penyortiran (hand sorting) untuk selanjutnya diolah sesuai Conditioner I
keperluan. f

Pengolahan dan Pemanfaatan


Pengolahan feldspar dimaksudkan untuk menghilangkan/me-
l
l
1
solar 11--------t
amine aseta:j
.. ~ I

'-----
3)
Floatasi I
(pH: 2 ,5-
...
----'

Penghilangan besi (pemisahan 1---•1 besi/larutan besi


nurunkan kadar mineral pengotor seperti besi, biotit, turmalin, garnet, Magnetis/pelarut H2SO.) ~--....--~

mika/muscovit dan kuarsa. Pengolahan dapat dilakukan secara seder-


hana dengan penggilingan, pencucian, dan pengayakan. Penggilingan
dapat dilakukan dengan pan mill atau pebble mill. Cara lain dalam Dibuang

pengolahan feldspar model floatasi bijih (frothfloatation) yaitu proses


pemilahan partikel palus dan partikel kasar dengan memanfaatkan
sifat fisik dan kimia antara batas Jase padat (mineral), fase air (media) asa~ hidroflo]
amme asetat . Floatasi II
(pH: 2,5- 3)
dan gas, sehingga diperoleh mineral berharga yang disebut konsentrat
(yang dalam hal ini berupa buih/busa). Proses pengolahan ini
pine oil
. ~
dilakukan secara bertahap, yaitu dengan mengapungkan mineral Feldspar diapungkan
pipih/mika terlebih dahulu dan kotoran besinya dihilangkan dengan
pemisah magnetis (magnetic separator) atau dengan pelarut H2S04.


Penyaringan
Proses ini dapat memisahkan secara sempurna antara feldspar dengan
kuarsa, rnika ·dan oksida besi. Keberhasilan dari proses ini ditentukan


Pengeringan
oleh penentuan segmen kimia yang sesuai untuk dipergunakan dalam
pengolahan tersebut. Bagan alir pengolahan feldspar secara floatasi
buih adalah papa Gambar 5.
I Produk feldspar

Mutu feldspar ditentukan oleh oksida kimia seperti K20 dan mumi I
Na20. Kalau kandungan oksida tersebut relatif tinggi (>6% ), bahan Gambar 5. Bagan alir pengolahan feldspar.
108

tersebut digolongkan jenis feldspar. Selain itu ditentukan pula oleh


oksida pengotor yang terdapat dalam bahan baku feldspar seperti
Fe203 dan Ti02.
Feldspar digunakan dalam berbagai industri seperti industri
keramik, gelas dan kaca lembaran.
• Industri keramik BABV
Spesifikasi feldspar untuk keramik (SIL No. 1145, 1984)
I BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAIT
Oksidasi Jenis industri AN DENGAN BATUAN GUNUNG API
Porselen % Saniter% Gerabah halus padat %
K20 + Na20 6- 6 - 15 6 - 15
Fe203 15 0,7 0,8 1.
Ti02 0,5 0,7 - OBSIDIAN
Cao 0,3 0,5 1,0
Merupakan jenis batuan beku luar, hasil pembekuan magma
0,5
yang kaya silika. Pembekuan terjadi demikian cepat sehingga mineral
• Industri gelas pembcntuknya tidak sempat mengkristal dengan baik dan kedudukan
Spesifikasi feldspar untuk industri gelas:
kristalnya tidak beraturan. Obsidian kebanyakan berwarna putih
Si02 (%) : - 69,99 keabu-abuan hingga hitarn, kadang-kadang ada garis merah kecoklat-
A}z03 (%) 68,00 an dan hitam. Dijurnpai pula obsidian yang berwarna kehijauan, ungu
K202 Na2 (%) : >
17 ataupun warna perak. jenis ini dikenal dengan obsidian pelangi.
Fe203 (%) : 0,1 - Obsidian dengan silika sebagai kornposisi utama mempunyai kekeras-
Ukuran butir + 16 mesh (maksimum) :>II
0,2
an lebih dari 6 rnenurut skala Mohs, berat jenis 3-3,5, mernpunyai sifat
+ 20 mesh (maksimum) : nol
pecahan konkoidal. Menurut reaksi Bowen, mineral silika akan mele-
- 100 mesh (maksimum) : I%
: 25% (berwarna coklat) bur pada ternperatur 700° - 800° C.
Spesifikasi feldspar untuk industri gelas "amber"
Kalium feldspar(%) : 99,5 (-20 mesh)
Fe203 (%) : 0,05 Tempat Diketemukan
K20 (%) (rnaksimum)
Kebanyakan obsidian didapatkan sebagai batuan beku luar pada
A}z03 (%) : > 10
jalur gunung api di Indonesia yang berurnur relatif rnuda (Pleistosen -
Silika bebas (%) : > 18
Kuarter). Tempat diketemukannya obsidian antara lain:
CaO (%) : 6 (maksimum)
: 2 (maksimum) • Jambi: G. Gantung, S. Purgut dan S. Penuh (pada batuan lava
Spesifikasi feldspar untuk industri kaca lembaran andesit)
A}z03 (%) : > 18
• Jawa Barat: Nagreg Kab. Bandung (berupa sisipan dan bongkah pada
Fe03 (%) : < 0,8
batuan tras); G. Ciamis Kab, Garur (terdapat selang-seling dengan
K20(%) : > 10
110 11
1
i
perlit diatas andesit); Ciasmara Kab. Bogor; Leuwiliang, G. Kiara- " (Halfedelstenen) batu kelas
beres, kurang lebih 6 km sebelah barat G. Salak (merupakan lava dan ' • IV.
kurang lebih panjang 2 km dan aliran lava yang merupakan susunan Bahan perlit rekayasa/artificial perlit
balok berwama abu-abu dengan steroida); Terogog, Priangan (sing- Perlit artificial dapat direkayasa dengan bahan baku dari obsidian
kapan 100 - 150 m panjang, tebal 1-5 m); G. Barengkong (Sukandarrumidi, 1983). Dari penelitian dengan bahan baku obsidian
Anyer, dari Nagreg sesudah dipanaskan dengan oven selama 90 menit pada
• sebelah selatan/barat Barengkok,
PulauBanten.
Lampung: Pulau Krakatau, Panjang, Wai Seputih (merupakan + semula wama
temperatur 1000° hitam
- 1100° C terjadi
berubah perubahan
menjadi putih sebagai
keabuanberikut:
singkapan bulat sepanjang 1 + volume berkembang menjadi 5 kali lipat
• km).
+ berat jenis yang semula 3,35 menjadi
• Kalimantan: dekat Sampit Tomohon Kab. Minahasa
Sulawesi Utara: Tataaran, + 0,6
• Irian Barat: P. Namotote selama terjadinya perubahan wama, keluar air dari massa batuan,
dan batuan menjadi berpori dan lengket antara fragmen yang satu
dengandemikian
Dengan yang lainmaka artificial perlit beratnya menjadi sangat
TeknikPenambangan
kurang dengan kekuatan yang tinggi. Oleh sebab itu perlit hasil
Dilakukan dengan sistem kuari dengan peralatan sederhana. rekayasa dari obsidian, dapat digunakan untuk bahan beton ringan
Karena obsidian merupakan tubuh batuan yang keras, pada tahap awal ataupun dinding peredam dan isolasi panas.
penambangan untuk memperoleh blok-blok yang cukup besar dimulai
proses peledakan.
2. PERLIT
Pengolahan danPemanfaatan Perlit terbentukkarena pembekuan magma asam yang tiba-tiba
• Obsidian mempunyai wama indah dan keras, disamping itu mudah dengan tekanan yang tinggi dalam suasana basah. Komposisi utama
dibentuk. Pada jaman Prasejarah, manusia purba memanfaatkan adalah mineral silikat berbutir sangat halus, terbangun oleh steroida-
obsidian untuk senjata/k:apak atau "titikan" penimbul api. steroida kecil, ringan.Wamanya abu-abu muda hin_gga abu-abu
• Bangunan taman. Perlit ini bila kehi-
dipanaskan bertahap hingga mencapai suhu
Karena sifatnya yang keras dan sangat resisten, obsidian dapat antara 950-1050° C, akan mencapai perkembangan isi yang tetap dan
dimanfaatkan sebagai fondasi bangunan. Obsidian tidak porous, ha! maksimum. Sifat perkembangan ini sangat penting untuk penggu-
ini mengakibatkan daya rekat semen menjadi berkurang. Obsidian naannya sebagai bahan baku pembuatan bahan bangunan ringan.
apabila dipecah mempunyai sifat konkoidal dengan pinggiran yang Menurut basil penelitian perlit yang baik mengandung Si02 70%, air
tajam. Oleh karenanya dalam pengerjaannya harus hati-hati. 2-5%, Na dan K sebanyak 5-8% berat. Dengan susunan ini perlit akan
mempunyai suhu kelembaban/pencairan rendah demikian pula suhu
• Bahan batu mulia
Karena sifatnya yang kompak, beberapa jenis berwama terang dan pemuaiannya tidak jauh berbeda. Banyaknya air yang dikandungnya
transparan obsidian dapat dibentuk menjadi batu mulia. Menurut akan berpengaruh terhadap pemuaian. Air yang terlalu banyak akan
mengakibatkan desintegrasi. Berat jenis perlit sebelum diolah/dipanas-
klasifikasi Kinge, obsidian termasuk batu mulia tanggung
kan antara 1,10-2,50, setelah dipanaskan menjadi 0, 11-0,15.
112 11
3
Tempat Diketemukan dan dasit sebagai erupsi celah pada Plio-Plistosen)
• Jawa Barat: Ciasmara Kab. Bogar (nilai ekspansi 127% terdapat
Seperti halnya obsidian, perlit didapatkan disekitar gunung api sebagai fragmen dalam breksi lahar dan aliran lava gelas volkanik);
yang berumur relatif muda. Tempat diketemukan antara Jain: G. Kiamis Kee. Samarang Kab. Garut (nilai ekspansi 119% terdapat
• Sumatera Utara: Pansur Napitu, Kee. Silindung Kab. Tapanuli Utara berselang-seling dengan obsidian diatas breksi); Santrijaya Kee.
(prosentase nilai ekspansi 158,3% terdapat sebagai bongkah-bongkah Karangnunggal Kab. Tasikmalaya (terdapat sebagai aliran gelas
dalam tufa dan berasosiasi dengan obsidian) volkanik dalam tufa dasit-andesit dan sebagai fragmen dalam breksi.
• Sumatera Barat: Bukit Rasam, Kee. Lubuk Sikaping Kab. Pasaman .
• Nusa Tenggara Barat: Dorodonggamasa Kee. Sape Kab. Bima
(prosentase nilai ekspansi maksimum 51,51 % H20 0,03''6, (nilai
minimum
50,00% H20 2,83% terdapat sebagai bongkah dalam tufa); Bukit • ekspansi 300%, sebagai gang dalam andesit).
Sulawesi Utara: Tataaran Kee. Tomohon Kab. Minahasa (nilai eks-
Sipinang Kee. Sepuluh Koto, Singkarak Kab. Solak {prosentase
pansi 176% terdapat sebagai sisipan dalam aliran lava gelas volkanik
nilai
ekspansi 94% terdapat sebagai bongkah dalam tufa dan berasosiasi riolitik
maksimum
dengan H20Batu
obsidian); Bukit 0,05%, minimum
Kambing, 8,50%(nilai ekspansi
Kab. Solak 1,12
63,15% H20
terdapat dalam Formasi Andesit) % Teknik Penambangan
• Jambi: S. Tutung Kee. Air Hangat, Kab. Kerinci; G. Gantung Dilakukan dengan sistem tambang terbuka. Karena perlit
Purgut dan S. Penuh (nilai ekspansi S.I 00% terdapat satuan merupakan bahan galian lunak penambangan dilakukan dengan alat
batuan lava andesit) dalam sederhana.
• Bengkulu: Bukit Naning, Kotadonok, Bengkulu (terdapat dalam
bentuk bongkah dialiran sungai terdiri breksi vulkanik)
Pengolahan dan Pemanfaatan
• Sumatera Selatan: Gunung Batu dan Uladanau, Kee. Pulau
Beringin, Perlit disamping didapatkan dialam, dapat pula direkaya-
Kab. Ogan Komering Ulu (nilai ekspansi maksimum 75% sebagai sa/dibuat dari obsidian dengan pemanasan
• fragmen dalam breksi tufa); • Bahan bangunan
Lampung: Mutar Alam Kee. Sumberjaya Kab. Lampung Utara (nilai Perlit dimanfaatkan sebagai "very light aggregate" untuk beton atau
ekspansi 16,21-269%, berasosiasi dengan tufa riolit dan dasit bata cetak yang sangat ringan. Disamping itu perlit dapat pula
dalam
meninggikan daya isolasi terhadap panas dan suara/peredam, tetapi
graben Gedongsurian); Gedong Surian, Kee. Sumberjaya Kab.
mempunyai daya tekan rendah.
Lampung Utara (berasosiasi dengan tufa riolit dan dasit dalam graben
Gedongsurian); Suwoh Kee. Belalau Kab. Lampung Utara • Dalam bentuk ukuran pasir dipergunakan untuk penyaring
(nilai air.
ekspansi maksimum 68,75%, berasosiasi dengan dasit, tufa
breksi, 3. PUMICE/BATU APUNG
sebagai hasil erupsi Plio-Pleistosen pada sesar Semangko/Graben
Suwoh); G. Asahan, desa Pumawiwitan Kee. Sumberjaya Kab. Pumice terjadi bila magma asam muncul ke permukaan dan
Lampung Utara (nilai ekspansi 100-200%); Antatai (berwama
bersentuhan dengan udara luar secara tiba-tiba. Buih gelas alam
hitam
perlitik kompak); Penaga/tepi pantai berwarna hitam keabuan perlitik
kompak); G. Muhul Kee. Belalau Kab. Lampung Utara (nilai
ekspansi maksimum _329%, berasosiasi dengan tufa breksi, lava
riolit
114 115

dengan gas yang terkandung didalamnya mempunyai kesempatan permukaan); Cicurug Kab. Sukabumi (kandungan Si02 =
untuk keluar dan magma membeku dengan tiba-tiba. Pumice umum- 63,20%,
nya terdapat sebagai fragmen yang terlemparkan pada saat letusan
gunung api dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah. Pumice • Ab03 = 12,5% berupa fragmen pada batuan tufa);
umumnya terdapat sebagai lelehan atau aliran permukaan, bahan lepas Cikatomas,
atau fragmen dalam breksi gunung api. Batu apung dapat pula dibuat • Cicurug, G. Kiaraberes Bogor.
dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar. Pema- Daerah Istimewa Yogyakarta: Kulon Progo pada Formasi Andesit
nasan yang dilakukan pada obsidian dari Krakatau, suhu yang Tua.
diperlukan untuk mengubah obsidian menjadi batu apung rata-rata Nusa Tenggara Barat: Lendangnangka, Jurit, Rempung, Pringgesela
880°C. Berat jenis obsidian yang semula 2,36 turun menjadi 0,416 (tebal singkapan 2-5 m sebaran 1000 Ha): Masbagik Utara Kee. Mas-
sesudah perlakuan tersebut oleh sebab itu mengapung didalam air. bagik Kab. Lombok Timur (tebal singkapan 2-5 m sebaran 1000 Ha);
Batu apung ini mempunyai sifat hydraulis. Pumice berwama putih • Kopang, Mantang Kee. Batukilang Kab. Lombok Barat (telah
abu-abu, kekuningan sampai merah, tekstur vesikuler dengan ukuran diman-
lubang, yang bervariasi ukurannya baik berhubungan satu sama lain faatkan untuk batako sebaran 3000 Ha); Narimaga Kee. Rembiga

atau tidak struktur skorious dengan lubang yang terorientasi. Kadang- Kab. Lombok Barat (tebal singkapan 2-4 m, telah diusahakan rakyat).
kadang lubang tersebut terisi oleh zeolit/kalsit. Batuan ini tahan Maluku: Rum, Gato, Tidore (kandungan Si02 = 35,92-67,89%; Ab03
terhadap pembekuan embun (frost), tidak begitu higroskopis (meng- = 6,4- 16,98%).
isap air). Mempunyai sifat pengantar panas yangrendah. Kekuatan. TeknikPenambangan
Nusa Tenggara Timur: Tanah Beak, Kee. Baturliang Kab. Lombok
tekan antara 30-20 kg/cm'. Komposisi utama mineral silikat amorf. Tengah
Batu (dimanfaatkan
apung sebagaisebagai
bahan campuran beton ringan
galian tersingkap danpermukaan,
dekat filter).
dan relatif tidak keras. Oleh sebab itu penambangan dilakukan dengan
tambang terbuka/tambang permukaan dengan peralatan sederhana.
TempatDiketemukan Pemisahan terhadap pengotor dilakukan dengan cara manual. Apabila
Keterdapatan batu apung di Indonesia selalu berkaitan dengan dikehendaki ukuran butir tertentu proses pemecahan (grinding) dan
rangkaian gunung api Kuarter sampai Tersier muda. Tempat dimana pengayakan dapat dilakukan.
batu apung didapatkan antara Jain:
• Jambi: Salambuku, Lubukgaung, Kee. Bangko, Kab. Sarko (meru- Pengolahan danPemanfaatan
pakan piroklastik halus yang berasal dari satuan batuan gunung api
atau tufa dengan komponen batu apung diameter 0,5-15 cm terdapat • Sebagai bahan bangunan
dalam Formasi Kasai). Sebagai bahan tahan api, dinding penyekat ruangan dalam bentuk
lembaran sifatnya yang hidraulis baik untuk teknik bangunan basah.
• Lampung: sekitar kepulauan Krakatau terutama di P. Panjang
Disamping itu berfungsi pula sebagai bahan isolasi panas dan suara
(sebagai hasil letusan G. Krakatau yang memuntahkan batu
atau untuk isolasi kamar/peredam atau almari es
• apung).
Jawa Barat: Kawah Danu, Banten, sepanjang pantai laut sebelah barat ._ Industri
(diduga hasil kegiatan G. Krakatau); Nagreg, Kab. Bandung (berupa Sebagai bahan penyaring setelah diproses dengan ukuran butir ter-
fragmen dalam batuan tufa); Mancak, Pabuaran, Kab. Serang (mutu tentu disamping untuk abrasive khususnya bahan poles untuk logam.
baik untuk agregat beton, berupa fragmen pada batuan tufa dan aliran
116 11
7
4. TRAS Tempat Diketemukan

Penyebaran tras di Indonesia mengikuti jalur rangkaian gunung


Tras disebut pula sebagai pozolan, merupakan bahan galian
api Tersier dan Kuarter antara lain:
yang eukup banyak mengandung silika amorf yang dapat larut diair
• Daerah Istimewa Aeeh: Ujung Batu dan Krueng Raya, Kah. Aeeh
atau dalam Iarutan asam. Nama pozolan diambil dari suatu desa
Besar (pelapukan tufa breksi dengan komponen dasit dan andesit);
Puzzuoli de Nape], Italia dimana bahan tersebut diketemukan. Tras Gronggong Kah. Aeeh Pidie (berupa tufa pasiran, berbutir kasar-
(alam) pada umurnnya terbentuk dari batuan volkanik yang hany~k kasar halus telah mengalami pelapukan); Takengon, Kee. Takengon,
mengandung feldspar dan silika, antara lain breksi andesit, gramt, Kah. Aeeh Tengah (berupa tufa-pasiran berbutir kasar mengandung
rhyolit yang telah mengalami pelapukan lanjut. Akibat proses komponen batu apung yang telah lapuk)
pelapukan feldspar akan berubah menjadi mineral lempung/kao~in d~n Sumatera Utara: Sarulla, Kah. Tapanuli Utara (berasal dari hasil
senyawa silika amorf. Makin lanjut tingkat pelapukannya makm baik •
pelapukan tufa riolit berbatu apung)
mutu dari tras. (Santoso, 1994) menyelidiki tras yang ditemukan di Sumatera Barat: Muara Laboh Kah. Solak; Padang Panjang Kah.
Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, diperoleh unsur kimia •
Tanah Datar, Matur dan Gadut Kah. Agam (dapat dipergunakan
sebagai berikut: Si02, Ab03, CaO, Fe203, MgO, Na20, K20, MnO, sebagai bata eetak atau tanah mantap dengan penstabil kapur atau se-
Ti02, P205, H20. Dari unsur tersebut yang menjadi perhatian men, kuat tekan = 4,6-19, kuat lentur = 1,9-9,3 kg/cnr'; Bonjol
unsur adalah Kah.
Si02, Ab03, adalah
akan diusahakan dan CaO. Standart
sebagai unsur(BKPM:P
berikut kimia untuk
vide tras yang
Santoso, Pasaman (telah digunakan sebagai bahan bata eetak dan bangunan)
1994). • Jarnbi: P. Pandan dan Batuputih, Kee. Danau Kerinei Kah. Kerinei
(terdapat sebagai hasil pelapukan batuan gunung api yang
Tabel 8. Standart komposisi kimia tras. mengandung fragmen batu apung); Lolo Keeil Kee. Gunugraya Kah.
Kerinei (merupakan pelapukan batuan gunung api yang mengandung
Unsur Kisaran % berat fragmen batuapung); Kampai, Bukit limon, Selai Pulau tengah dan
Si02 40,76 - 56,20 Batu putih (merupakan hasil pelapukan batuan gunung api yang
Al20:i 17,35- 27,95 mengandung fragmen batu apung)
Fe203 7,35 - 13,15
Hz 3,35 - 10,70 • Bengkulu: Jambu keling, Kotadonok (pelapukan breksi tufa berbatu
O 0,82- 10,27 apung) Tanjung panai Kee. Padang Ulaktanding; Lubuk Tanjung
Cao 1,96- 8,05 Kee. Kerkap; Kapahiang, dekat perbatasan dengan Propinsi Sumatera
MgO Barat (pelapukan batuan vulkanik muda)
Sebagai bahan bangunan tras mempunyai sifat-sifat yang khas. • Lampung: Mutaralam Kee. Sumberjaya Kah. Lampung Utara (baik
Sifat tras yang terpenting apabila dieampur dengan kapur padam untuk bahan pembuatan batako dan plester, merupakan hasil
(kapur tohor) dan air akan mempunyai sifat seperti semen. Sifat ini pelapukan batuan volkanik berumur Kuartar);
disebabkan oksida silika (Si02) yang amorf dan oksida alumina • Jawa Barat: Ciomas Kab. Serang (sebagai tufa batu apung hasil
(Ah03) di dalam tras yang menjadi bersifat asam. Kedua maeam kegiatan G. Danan); Batu reog dan Bongkor, Kee. Lembang Kah.
oksida yang bersifat asam tersebut bersenyawa dengan kapur tohor Bandung (berasosiasi dengan pelapukan bahan yang berasal dari G.
dan air yang akhimya mempunyai sifat seperti semen. Tangkuban Prahu dan bercarnpur dengan obsidian dan batuapung);
11 119
8
Cicurug Kab. Sukabumi (merupakan hasil pelapukan bahan 0,286%; MgO = 0,14%; MnO = 0,368%, S03 = 1,59%);
yang Kendel
berasal dariKab.
G. Salak. Lapisan atas bereampur Kee. Kemusu Kab. Boyolali (kandungan Si02 = 47,36%, Al201
Sulukuning Purwakarta (kandungan Si02 = dengan
42,1- batu Ah03
apung);
48,5%; = 1,2-
+
= 11,5-17,2%; Fe203 13,1- Cao= 1,9-4,6%;
= 19,2%; MgO HD= Fe203 = 35,86%; CaO = 11,86%; MgO = 0,22%, kadar air rata-
K20 = 0,1-0,6%; H20 = 6,2-
6,0%; Na20 = 0,6- 9,7%; rara
= 2,43); Nagreg, Kab. Bandung
1,5%; (terdapat 3,3%); Jatinom Kee. Jatinom, Klaten (dapat sebagai bata
dalam batuan tufa andesit, dapat dipergunakan sebagai
12,3-19,2%, berat
batuan eetak dengan
batako); beban, Kab.
Badungan kandungan Si02 = 53,0%;
Magelang A'203 + Fe03 =
untuk batako);
jenis
eampuran semen portland puzzolan); Cimeong, Sukaresmi Kee. 33,4%,
(baik Samigaluh,
Maja CaO = Progo,
Kulon 8,58%; MgO = 0,44%,
DIY (baik rata-rata =Kab.
untukkadar air Wonogiri 3,8% );
batako); Rembang Kab. Probolinggo. Wonogiri;
Kab. Majalengka (merupakan pelapukan tuf dan breksi andesit); • Towel, Si02 = 54,72%; Ah03
Sukamelang Kee. Kadipaten Kab. Majalengka (kandungan Si02 Jawa
Kab. Timur:
Tega!; Batu, untuk
(baik Malang
Fe20i = 25, 17%; CaO = 2,3% ); +Kee.Kab.
batako); Rahtawu, Jepara
Pujon Kab.(baik
Malang
= (kandungan
untuk
(kandungan
46,60%, Ah03 + Fe203 = 38,22%, CaO = 5,08%, MgO = Si02 = 57,2%, Ah03 + Fe03 = 30,48%; CaO = 7,08%, kadar air
1,24%, rata-
kadar air rata-rata 1,0%, dapat digunakan sebagai tanah mantap tanpa rata 4, 1 %; Sumberbrantas Kee. Batu, Kab. Malang (kandungan
tekan); Sukaraja, Maruyung dan Cikaneung Kab. Bandung; Cikalong Si02
wetan Kab. Bandung; Nyalindung, Padalarang, Kab. Bandung; = 59,56, Al203 + Fe203 = 30,48%, Cao = 6,28%, MgO =
Batujajar Kee. Cililing Kab. Bandung; Bobos dan Loji Kee. Sumber, 1,5%,
Kab. Cirebon (kandungan Si02 = 68,74%, Fe203 + Al203 = kadar air = 2,3% ); Punten, Kee. Batu, Malang (kandungan Si02
• 23,26%;
Jawa Tengah: Kee. Ungaran Kab. Semarang
Kalirejo,
digunakan untuk batako (dapat
tanpa beban,kadar
kuatair=
tekan2,38%);
= 29,0, kuat lentur
=
CaO = 1,70%, MgO = 0,54%, Gekbrong
=
Kee. 58,28%, Al203 + Fe203 = 26,58%, Cao = 7,84%, MgO =
10,5 kg/cm') PudakKab.
Warungkondang, Payung,
CianjurKee.(kandungan
Ungaran Kab. Si02Semarang
= 45%, (kuat
Ah03 1,27%,
tekan
= = 83,2 kuat lentur = 25,5 kg/cm', dapat digunakan untuk batako kadar air = 2,3% ); Turan Kab. Malang, Jari, Kee. Bubukan,
tanpa
20% beban);
kuat Lajan,
tekan Kee. Sumowono (dapat digunakan sebagai tanah
52-100
kg/cm' tanpa beban, kandungan Si02 = 57,82%; Ai203 + Fe203 Kab.
mantap
= Bojonegoro (kandungan Si02 = 50,3-58,48%, AhOA' +
28,40%; CaO = 6, 10%, MgO = 1,62%, kadar air rata-rata =
1,5%);
Fe203 =
26,46-4,68%, MgO = 0,35%, kadar air = 3,51-7,06%), G.
Bandungan, Kee. Ambarawa (dapat digunakan sebagai tanah
Kelud
mantap tanpa beban, kandungan Si02 = 50,5%, Ah03 + Fe203 • (kandungan Si02 = 39,63%, A}z03
= 34,78%;
=
24,14%, CaO = 1,91 %,
Kab. Tabanan; Bringkit Kab. Badung; Gua Gajah,
CaO = 7,92%; MgO = 1,83%, kadar air rata-rata = l,08%); MnO =
Samplangan,
Bunitan, Kab. Gianyar; Bukitjambul Kab. Klungkung; Banjar Wanyu
0,14%, Fe03 = 7,51%); Paeet, Kee. Paeet, Mojokerto
Kragilan Kee. Marga. Tabanan.
(kandungan
Kee. Mojosongo Kab. Boyolali (dapat digunakan sebagai bata • Nusa
(kandungan Si02 =
eetak
Ah03 + Fe203 = 38,93%; CaO Si02 =Tenggara
56,12%, Barat:
A'203 +Tanah
Fe203 Beak Kab. Cao=
= 29,88%, Lombok10,44%,
barat MgO
50,13%; = (dapat
=
dengan beban, kandungan Si02 = 44,44%; Ah03 + Fe203 = 35,24%;
0,60%, kadar air = 0,9% ); Made, Kee. Paeet Kab.
CaO = 7,54%; MgO = 0,42%, kadar air 4,1 %); Kaligesing Mojokerto
Kab.
Purworejo (merupakan pelapukan breksi vulkanik bersifat lunak, (kandungan Si02 = 57,18%, Ah03 + Fe203 = 24,10%; CaO
=
120 121

dimanfaatkan untuk batako, kuat tarik = 2,9-7,7 kg/cm', kuat tekan =


Bahan baku dari tambang
20,7-35,0% kg/cm'
• Nusa Tenggara Timur: Waipora Kee. Bola Kab. Sikka (merupakan
basil pelapukan batuan tufa, baik untuk batako); Maumere Kab.
Sikka (pelapukan batuan tufa); Waulupang Kab. Flores Timur
Grinding
(pelapukan batuan tufa); Lewoleba, P. Lembata (pelapukan batuan
tufa, sudah dimanfaatkan); Rainimi dan Atambuna Kab. Kupang.
• Sulawesi Utara: Pineleng Kee. Pineleng Kab. Tondano (kandungan
Si02 = 57,96- 64,60%; AJi03 + Fe203 = 19,22-27,36%; Cao= 0,33 - Pengayakan
9,36%; MgO = 0,53-1,64%; kadar air= 0,8-5,8%, pelapukan batuan
tufa kaea); Matani, Kee. Tomohon (kandungan Si02 = 65,28 -
72,18%; Al203+Fe203 = 14,76-25,38%; S03 = 0,9-0,82%; MgO =
0,16-1,59%, kadar air= 0,7-3,1 %, dapat sebagai bahan batako)
Siap dicampur dengan kapur tohor
• Sulawesi Selatan; Bukit Lakapala, Kee. Malusetasi, Kab. Barru;
Malino, Kee. Tinggimoneong, Kab. Gowa.
Gambar 6. Bagan alir pengolahan tras.

Teknik Penambangan (tanpa bakar). Mesin eetak manual/tidak otomatis antara Jain:
Landerete (Afrika Selatan), Cinva Ram (Amerika) yang semi oto-
Bahan galian tras relatif lunak dan terdapat dekat permukaan.
matik mesin buatan Italia dengan merk Rosaeometta. Buatan Indo-
Oleh sebab itu penambangan terbuka dapat dilakukan dengan pera-
nesia, termasuk jenis tidak otomatis yang dapat mencetak dengan
latan sederhana.
ukuran 10 x 20 x 40 cm, tidak berlubang. Pengolahan selanjutnya
setelah dicetak dipindahkan ke dalam rak (tidak ditumpuk) berada
Pengolahan danPemanfaatan diruang terbuka, beratap dan teduh sehingga udara dapat bebas
Pozolan sendiri tidak mempunyai sifat mengikat dan mengeras masuk kedalam. Tiap hari disiram dengan air selama 1
minggu.
Setelah didiamkan selama 3 minggu batako menjadi keras
tetapi apabila bahan ini ada dalam keadaan butir halus dan kemudian
dipakai. dapat
dieampur dengan kapur padam dan air seeukupnya maka akan
mempunyai sifat hidraulis didalam beberapa waktu. Oleh sebab itu • Batako Proses ini dapat untuk
yang dipakai dipercepat dengan sistem
konstruksi curing.
bangunan disyaratkan
pengolahan awal tras dilakukan seperti pada Gambar 6. mempunyai kuat tekan minimum 25 kg/cm",
Penggunaan tras antara lain: • Semen rakyat
• Untuk luluh, plesteran, lantai. Untuk keperluan tersebut eampuran Ko~posisi kimia dari tras sesudah ditambah kapur tohor menye-
rupai komposisi kimia dari semen portland. Walaupun demikian
tras: kapur padam = 5 : I, dan air seeukupnya. dengan
proses pengerasannya cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut
Ditambah
semen portland akan memberikan hasil yang lebih baik. perlu penelitian lanjutan khusus penearian zat additif yang mampu
• Batako mempercepat proses pengerasan.
Dengan perbandingan tersebut di atas, tras dapat dieetak untuk batako
122 123

lempung tufaan)
5. BELERANG
• Jawa Barat: G. Papandayan (tipe sublimasi, kadar S = 90-95%);
Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai G.
senyawa sulfida dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sulfida
didapatkan dalam bentuk galena-PbS, chalkopirit-Cufe.S- dan Pirit- Kraha (tipe sublimasi, kadar S = 25-60%): G. Galunggung
FeS. Kesemuanya terbentuk akibat proses hidrothermal, keeuali yang (tipe
tersebut terakhir dapat pula terjadi karena proses sedimenasi dalam • endapan lumpur), G. Putri (tipe endapan lumpur, telah digunakan
kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsur tersebut berbentuk untuk industri kimia dan pupuk); G. Ciremai, G. Tangkuban Prahu;
kristal bereampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi. Endapan • G. Wayang. G. Matang, Kawah Saat, Kawah Mas.
belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola atau sebagai
akibat dari gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dari Jawa Tengah: G. Dieng (tipe danau kawah dan endapan lumpur,

dalam bumi melalui rekahan-rekahan, serta selalu berkaitan dengan kadar S = 32%); G. Telaga Terus
rangkaian gunung api aktif. Dengan demikian belerang alam dapat Jawa Timur: G. Arjuna, G. Welirang, K. Ijen (tipe sublimasi, kadar S
= 20-80% ); G.
dikelompokkan menjadi tipe sublimasi dan tipe lumpur. Belerang
ljen
berwarna kuning, kekerasan 1,5-2,5, berat jenis: 2,05, bila dibakar
Sulawesi Utara: G. Soputan, Kawah Masem (tipe sublimasi, kadar S
berwarna biru, menghasilkan gas S02 yang berbau tidak enak. •
= 46-56%) Ronasui, Tomboan (tipe sublimasi kadar S = 70%): G.
Ambang (tipe sublimasi kadar S = 70%); G. Ambang (tipe sublirnasi,
Tempat Diketemukan
Teknik S =
kadarPenambangan
83-99%); G. Mahawu (tipe danau kawah dan
Seperti telah diuraikan di atas, endapan belerang berkaitan
dengan gunung api yang masih aktif. Tempat diketemukan endapan endapan
Penambangan . endapan belerang dapat dikerjakan dengan
eara
belerang antara lain: lumpur,terbuka.
tambang =
kadar S Penggalian
70% belerangnya dapat dilakukan dengan
• Daerah Istimewa Aceh: G. Lamo Mete, P. We, Kab. Aeeh besar Maluku: Wuslah, P. Damarpula
(tipe sublimasi dan semprot.
endapan Apabila
lumpur
(merupakan endapan fumarola, kadar S = 30% ); Gayolestan, jumlah endapan belerang sedikitdengan
alat-alat sederhana atau dapat maka tambang
penambangannya dapat
kadar S = 55-79%).
Kee. Blangkejeraen, Kab. Aceh Tenggara (merupakan endapan
Meluak dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan antara lain:
solfatara): G. Seulawah, Kab. Aceh (kadar S = 45-50% ); eangk~l, linggis, ganeo dan keranjang dan dilaksanakan dengan tenaga
Barat manusia
• Bumiteulong, Kab.G.Aceh
Sumatera Utara: SorikTengah
Merapi, Kab. Taput (jenis danau kawah Untuk endapan .belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup
yang eukup tebal, cara penambangannya dapat dilakukan dengan eara
kadar S = 20-93%)
Frasch Process; yaitu dengan pemboran kemudian dimasukan air
• Sumatara Barat: Lembang Jaya Kab, Solok
• Jambi: Sungai Tutung, Air Hangat, Kee. Air Hangat Kah. Kerinei panas (suhu 335° F) kedalam endapan belerang. Melalui pipa-pipa
(terdapat sekitar mata air panas, umurnnya menempel pada batuan kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan diendapkan. Tahap
lempung tufaan); G. Kunyit, Kee. Gunungraya Kah. Kerinei (terdapat berikutnya disublimasi untuk mendapatkan belerang yang bersih.
disekitar mata air panas pada umumnya menempel pada batuan
Pengolahan
124 •" 125

Untuk pengolahan belerang secara sederhana dapat dilakukan


I dengan jalan memanaskan bongkah-bongkah belerang di dalam wajan
Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endap_annya dan besi atau aluminium yang berdiameter 80-100 cm di atas tungku
hasil yang diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk ~1stal dapat •.. ·
sederhana yang terbuat dari tanah liat/andesit. Pemanasan dilakukan
langsung dimasukkan ke dalam autoklaf. Dalam autoklaf dimasukkan/ dengan kayu atau kompor minyak tanah sambil diaduk-aduk, sesudah
ditambahkan solar, air dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan me- I belerang mencair kemudian disaring dengan kantong-kantong yang
masukkan uap air panas dengan tekanan 3 atmosfer selam~ 3_0_-60 terbuat dari kain. Selanjutnya ditampung dalam tabung-tabung bambu
me- sebagai alat cetakannya. Secara skematis digambarkan pada Gambar
nit. Pemisahan akan terjadi karena belerang mempunyai titik lebur 7.
yang lebih rendah dibandingkan dengan mineral-min~ral pengotomya.
Hasilnya yang berupa belerang cair dialirkan melalui filter dan kemu-
dian dicetak.
Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannya perlu dilakukan Pemanfaatan
secara floatasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf. Belerang banyak digunakan dalam industri kimia yaitu untuk
Tujuan dari floatasi adalah untuk meningkatkan ~a.dar bel~rang dan pembuatan asam sulfat (H2S04) yang diperlukan untuk pembuatan
memisahkan senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat dan larutan. pupuk, penghalusan minyak bahan-bahan kimia berat dan keperluan
Cara pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara pelarutan lain untuk metalurgi.
dan penghabluran dengan menggunakan pela~t karbon disulfida, Di samping belerang dimanfaatkan dalam industri cat, industri
dimethyl disulfit atau larutan hidrokarbon berat lamnya. karet, industri tekstil, industri korek api, bahan peledak, industri ban,

Kapasitas
JOO
f.i pabrik kertas, industri gula yang digunakan dalam proses sulfinasi, in-
dustri rayon, film celulosa, ebonit, cairan sulfida, CS2, bahan anti se-

••
rangga/tikus, bahan pengawet kayu, obat-obatan dan lain-lain. Bebe-
"_L ., ,
0t
rapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu:
disaring
• Untuk industri gula

dihancurkan : C
dipanaska
Kadar S = 99,3%, As = 0,05% (maksimum), bitumen = 0,03%, H20
= 0,01%, Abu= 0,03%, Sisa bakar = 0,7% dan CS2 = 0,08%
• Untuk industri pupuk
n Kadar S = 99,88% (minimum), H20 = 0,19%, Abu = 0,03, Sisa
Catatan: bakar = 0,20%, acid sebagai H2S04 = 0,07%, NaCl= 41,87 ppm, Fe
3. Belerang 5. Cetakan tabung
Uap belerang 1. Bongkah = 36,10 ppm
yang diisi bele
berbahaya apabila belerang dari dipanaskan • Untuk industri kimia pokok (kecuali pupuk)
rang hasil
terhirup manusia, tambang 4. Serbuk
pemanasan Kadar S = 99,8%, bitumen = 130 ppm, H20 1,52%, Abu
usahakan cerobong 2. Butir belerang belerang mumi
6. Belerang murni 0,009%, Fe203 = 0,0008%
asap dan masker ukuran 1 dalam bentuk •Lain-lain
cm silinder Industri korek api kadar S = 98%, industri karet yang tidak termasuk
Gambar 7. Skema pengolahan belerang.
126 127

golongan manapun diperlukan ukuran butir = 300 mesh basil sublimasi uap solfatara dengan kadar belerang (S) sekitar 70-
• Industri ban (luar dan dalam) 99,9%.
Kadar S = 99,99%, ukuran butir = 325 mesh, Abu= 0,01 %, moisture • Tipe lumpur, terdapat didekat danau kawah dengan kadar S = 40-
= 0,01 %, H2S04 matter= 0,04%, CS2 insoluble= 0,04% 60%
Mata air panas yang sering muncul di sekitar gunung api, juga =
• Tipe kerak, terdapat disekitar kawah dengan kadar S 20-50%.
mengandung belerang, dimanfaatkan untuk penyembuhan sakit kulit
(sebagai desinfektan).
6. TRAKHIT
Catatan:
Endapan belerang berkaitan erat dengan kegiatan gunung api. Merupakan batuan beku luar, kristalnya relatif kecil mempunyai
Endapan tersebut dapat merupakan endapan sedimen, kerak belerang komposisi mineral seperti granit tetapi tanpa mineral kuarsa, utama-
atau endapan hidrothermal-me.tasomatik. Beberapa pendapat tentang nya adalah mineral feldspar jenis ortoklas. Wamanya tidak seterang
asal mula belerang antara lain diuraikan sebagai berikut: granit, yaitu berwama kuning muda hingga abu-abu, berat jenis 2,1-
• Bischof menjelaskan belerang berasal dari H2S yang merupakan hasil 2,3 kekuatan tekan 500-900 kg/cm'. Mineral feldspamya sangat do-
minan sehingga apabila mengalami pelapukan feldspar tersebut akan
reduksi CaS04 oleh karbon dan methan
berubah menjadi kaolin. Batuan ini terdapat sebagai retas, aliran
CaS04 + 2C ~ CaS + 2C02 permukaan bongkah, debu ataupun breksi gunung api.
CaS04 + CH4 ~ CaS + C02 + 2H20
CaS + C02 + H20 ~ CaC03 +
2H2S + 02 ~ H2S
2S + 2H20
TempatDiketemukan
Terbentuknya H2S menjadi belerang dapat dengan 2 cara yaitu • Bengkulu: Rejang Lebong (terdapat dalam batuan andesit terubah,
(S)
oksidasi oleh air tanah dan reaksi antara H2S dengan CaS04 kadar K20 = 9,26%)
• Sumatera Selatan: Gunung Batu sebelah timur Palembang (terdapat
2H2S + 02 ~ 2H20 + 2A (02 dari air
3H2S + CaS04 ~tanah)4S +Ca (OHh + 2H20 •
dalam batuan ortoklas porfir, kadar K20 = 9,36%)
Lampung: G. Siamang dan G. Galih Wijaya (terdapat dalam batuan
• Belerang berasal dari dome. Dalam hal ini belerang dibentuk oleh ortoklas porfir, kadar K20 = 7,20%)
bakteri de sulpho vibrio desulfuricans. Sulfat oleh bakteri •
Jawa Tengah: G. Muria (terdapat dalam batuan leusit-basanit,
diubah K20 = 5,56-7,95%);
kadar Karangkobar dalam batuan
menjadi sulfit, kemudian sulfit diubah lagi menjadi (terdapat
pegmatoidal kadar K20 = 8,72%)
belerang. • Jawa Timur: G. Ringgit (terdapat dalam batuan leusit, teprit,
• Kadang-kadang belerang didapatkan pada Diterangkan
Belerang tipe ini terdapat antara lain di Gulf-Coast, Amerika.
gipsum. belerang basanit,
bahwa pada gipsum diendapkan langsung. dari
polysu/fit leusit basalt, trakhit andesit dan trakhit basalt, kadar K20 =
5,45-
• (suatu solut yang mengandung sangat banyak belerang). •
Di Indonesia cara terjadinya belerang erat sekali hubungannya 8,83%)
dengan kegiatan gunung api. Cebakan belerang didapatkan Sulawesi Selatan: Balloci Kab. Pangkep; S. Gentungan 15 km selatan
sebagai Ujung Pandang (terdapat dalam batuan trakhit, alkali syenit
porfir
128
12
9
dan nefelin-syenit, kadar K20 = 8,67-9,17%); Pangkajene
Tempat Diketemukan
(terdapat
dalam batuan leusit basalt kadar K20 = 8,00%) Beberapa tempat diketemukannya silicified wood selalu berka-
itan dengan batuan piroklastik/bersifat silikaan. Tempat
Teknik Penambangan
antara lain: tersebut
Untuk batuan yang masih keras, cara penambangan seperti cara • Sumatera Selatan: Seleman, Kee. Tanjung Agung Kab. Muara
menambang obsidian. Untuk batuan yang telah mengalami pelapukan Enim
penambangan dilakukan dengan peralatan sederhana. (terdapat sebagai endapan rombakan disungai, telah diusahakan oleh
penduduk setempat); Sukacinta dan Senabing, Kee. Merapi
Kab.
Pengolahan dan Pemanfaatan Lahat (terdapat sebagai endapan sungai, telah diusahakan
• oleh
Untuk keperluan omamen, pengolahan dilakukan dengan cara penduduk setempat)
digergaji/dibentuk dan dipoles sesuai dengan ukuran. Kandungan orto
Jawa Barat: Mekarsari Kee. Sajira Kab. Lebak (terdapat sebagai
klas yang dominan menyebabkan batuan ini tidak tahan abrasi. • endapan rombakan disungai, telah diusahakan oleh penduduk
Kandungan K20 yang relatif cukup tinggi, trakhit yang dibuat dalam
setempat)
bentuk serbuk dapat dipergunakan untuk pupuk. Kandungan mineral • Jawa Tengah: daerah Sangiran, Solo; S. Basoka, Wonogiri (terdapat
ortoklas yang cukup tinggi dapat dipergunakan untuk bahan keramik.
sebagai endapan rombakan disungai); Samigaluh, Kulon Progo
Jawa Timur: Mrayan dan Badegan Kee. Ngrayun Kab.
baruPonorogo
sangat dimungkinkan.
7. KAYU TERKERSIKKAN (SILICIFIED WOOD) (terdapat sebagai endapan rombakan disungai.
TeknikSelain tempat-tempat tersebut di atas penemuan ditempat yang
Penambangan
Kayu terkersikkan merupakan hasil proses permineralisasi oleh
mineral silika (disebut pula sebagai proses silifikasi) pada tumbuhan Silicified wood pada umurnnya tampak dipermukaan karena
Jaringan batang tumbuhan yang sebagian besar terdiri dari unsur batuan penutupnya tererosi, sesudahnya ada yang terangkut oleh aliran
C.H.O.N.S.P oleh bakteri anaerobic dimakan sehingga akan mening-
air hujan dan diendapkan disepanjang sungai. karenanya teknik
galkan pori-pori dengan pola seperti jaringan semula. Pori-pori ini Oleh
penambangan yang diterapkan sangat sederhana, mempergunakan
kemudian diisi oleh larutan silika yang berasal dari batuan sekeli-
alat-alat sederhana pula. Ketelitian diinginkan adalah pelaksana
lingnya. Oleh sebab itu kayu terkersikkan berkaitan erat dengan
yang
penambangan dapat membedakan dan mengidentifikasi silicified wood
batuan piroklastik/yang bersifat silikaan baik yang berumur Kuarter
atau lebih tua. Bentuk dan ukuran dari silicified wood sesuai dengan dengan jenis bahan galian yang lain. .
bentuk dan ukuran batang tumbuhan semula demikian pula pola
jaringannya. Ukurannyapun sangat bervariasi. Silicified wood yang Pengolahan dan Pemanfaatan
berwama gelap mempunyai umur relatif lebih tua dibandingkan
dengan yang berwama agak terang, sangat resisten Silicified wood yang berasal dari daerah tambang dibersihkan
dari kotorannya dengan cara menyemprotkan air. Kemudian dibentuk
sesuai dengan keinginan. Bentukan ini pada umumnya dimanfaatkan
130 131

untuk omamen dinding rumah ataupun hiasan taman. Silicified wood Scaning Electron Microscop dengan perbesaran 50.000 kali. Opal
tahan terhadap air hujan dan cuaca, sehingga dapat dipasang/diletakan dibagi menjadi 3 kelompok utama yaitu opal biasa termasuk kalsedon,
dimana saja. Silicified wood yang berserat halus, diasah dan opal mulia dan opal matrik.
dapat wood yang • Opal biasa ialah silika amorf yang sarang hingga dapat melekat di
dibentuk menjadi perhiasan/untuk
sudah dibentuk digolongkan mata cincin.
kedalam batuSilicified
mulia tanggung lidah rnisal fosil kayu yang terkersikkan dimana struktur serat-
(halfedelstenen) jenis batu IV (menurut Kinge). seratnya masih terlihat jelas (lihat pembahasan tentang silicified
kelas wood).
• Opal mulia, bervariasi dan dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan
8. OPAL atas wamanya, yaitu:
• Opal hitam, merupakan wama dasar gelap rnisal biru, hijau,
Opal dengan rumus kimia Si02 n H20 terbentuk sebagai akibat me-
pengerasan dari agar-agar silika (silica yang berasal dari rah, abu-abu dan hitam. Opal hitam yang wama dasamya
gel)
piroklasik. batuan air tanah selan-
Larutan silika tersebut, karena pengaruh betul-
jutnya terendapkan dalam pori-pori, rongg.a atau b~tuan yang betul hitam sangat jarang dan harganya mahal. Satu-satunya
rek~h~n
bersifat kedap air. Opal yang mempunyai rumus kimia S102 n H20 negara penghasil opal hitam terbesar adalah Australia, Daerah
dimana harga n berkisar dari I sampai 26, batu mulia Banten, Jawa Barat sering didapatkan jenis opal, yang terbanyak

termasuk
tanggung (Halfedelstenen) kelas IV dengan nilai kekerasan 4 s.d. jenis opal mawar (Rose Opal)
Opal susu atau opal putih yaitu opal yang mempunyai wama dasar
7: • putih seperti susu atau putih keabu-abuan.
Opal jenis batu mulia ini mengandung air kristal sejumlah 6 Opal api yang mempunyai wama dasar tembus cahaya (bening)
jenis
sampai 1,98- Berat jenis ini tergantung dari. jenis opal yang
2,20. atau mengkilap dengan wama oranye atau kemerah-merahan.
bersangkutan,
10%, mempunyai strukturadaamorf
mungkin hubungannya dengan
indeks bias jumlah
tunggal kandunga~
1,44-1,46, Opal jenis ini jarang atau sama sekali tidak memperlihatkan
air
beratkristal didalamnya. Misal opal hitam dan opal susu
mempunyar • permaman wama.
berat jenis 2, IO sedangkan opal api berat jenisnya 2,00. Opal
mem- Opal air mempunyai wama dasar bening dan tembus cahaya,
punyai wama bervariasi oleh karenanya dalam dunia perdagangan mem-perlihatkan permainan wama pelangi. Opal jenis ini mudah
disebut sebagai akik Kalimaya, Biduri Sisik, Biduri Ratna Kencana, • Opal
menjadi
matrik suram
terdiriatau
daripucat karena
limonit pejalterlalu sarang.
berwama coklat yang mengan-
Biduri Permainan
Dahana Sutra, Akikpada
Raja opal
dan Akik Widodari. dung urat-urat kecil atau bintik-bintik opal mulia. Opal mulia didalam
warna disebabkan oleh lapisan-lapisan masa dasar limonit ini tidak mungkin untuk diasah secara terpisah
tipis (film) yang berbeda indek biasnya. Film-film ini diduga m~ru~ karena terlalu kecil, sehingga dibentuk dan diasah berikut matriknya.
pakan pengisian (sekunder) didalam retakan-retakan yang Opal matrik kurang berharga biasanya hanya untuk koleksi.
~erJad1silika selama pengendapan dan pengenngan.
karena tarikan agar-agar
Anggapan lain adanya kristal-kristal kalsit yang kecil dan udara yan.g
mengisi kristal atau retakan-retakan tersebut. Pendapat terakh1~ Tempat Diketemukan
mengatakan bahwa air kristal dan molekul Si02 tersusun seperti
• Jawa Barat: Mekarsari, Kee. Sajira, Kab. Lebak (terdapat mengisi
ayakan yang terbentuk karena proses polimerisasi di dalam agar-agar
rongga dan celah pada batu lempung tufaan dari Formasi Genteng.
silika tersebut dan ini telah dibuktikan dengan kenampakan pada
132 13
3
Wama opal putih, kelabu, coklat kemerahan bening sampai hitam, memungkinkan diberi macam-macam wama didalamnya. Wama yang
memperlihatkan permainan wama telah diusahakan penduduk utama dari kalsedon adalah hijau (dikenal sebagai krisopras) tetapi ada
setempat); Candi, Cokel, Cilayang, Kee. Maja, Kab. Lebak (terdapat juga yang berwarna merah (Karnelian), coklat (Sordion), menunjukan
mengisi rongga dan celah pada batu lempung tufaan, Fonnasi perlapisan yang konsentris (Agat), perlapisan sejajar (Oniks), oniks
Genteng, wama bening sampai putih, memperlihatkan permainan merah (Sardonik)
wama pelangi); Mede, Pandak Kab. Lebak (terdapat mengisi rongga Catatan: Di dalam perdagangan batu mulia pengertian oniks
dan celah pada batu lempung tufaan dari Fonnasi Genteng, wama lebih ditekankan pada kenampakan struktur yang berlapis sejajar.
putih, kelabu, coklat kemerahan sampai hitam, menunjukkan Oleh sebab itu dikenal batu oniks dengan komposisi karbonat dengan
pennainan wama pelangi). kenampakan fisik transparan dan oniks dengan komposisi silika
• Daerah Istimewa Yogyakarta: Desa Sawangan, Kee. Panggang dengan kenampakan fisik yang juga tembus pandang.
Gunung Kidul
• Irian Jaya: Teluk Cilinta, P. Misool, Kab. Sorong (terdapat dalam
TempatDiketemukan
facies lempung-gampingan berumur Kapur)
Kalsedon di Indonesia ditemukan mengikuti jalur penyebaran
gunung api mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Teknik Penambangan Tenggara Timur hingga Sulawesi. Tempat-tempat tersebut yang telah
Penambangan bahan galian opal kebanyakan dilaksanakan oleh diusahakan oleh rakyat adalah:
rakyat dengan metode dan peralatan yang sederhana. • Jawa Barat: Jampang tengah, Sirnasari, Kab. Sukabumi (terdapat
sebagai endapan rombakan pada aliran S. Cijambe, warna kalsedon
putih, kekuningan, kelabu ukuran 5-25 cm, sudah diusahakan
Pengolahan dan Pemanfaatan penduduk); Jampang tengah Cikanyere, Kab. Sukaburni (mengisi
Opal yang berasal dari penambangan digergaji dan digerenda rekahan pada breksi volkanik, kadang-kadang membentuk bong-
sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan untuk dimanfaatkan sebagai kahan pada aliran S. Ciseuruh), telah diusahakan oleh penduduk
ornamen/hiasan antara lain mata cincin, kristal lampu gantung setempat); Jampang tengah, Ciseuruh, Kab. Sukaburni (berupa
bongkah pada endapan S. Ciseuruh, warna putih, ukuran 5-15 cm);
Jampang tengah, Malingping, Kab. Sukabumi (berupa endapan
rombakan dan bongkah yang tersebar tak merata, wama putih,
9. KALSEDON kelabu, merah, telah diusahakan oleh penduduk); Jampang tengah,
Puncak manggu (berupa bongkahan Jepas, tersebar tak merata pada
Kalsedon merupakan salah satu variasi mineral silika yang tanah pelapukan breksi vulkanik, wama putih kekuningan, ukuran 5-
terbentuk oleh pengendapan bertahap sehingga memberikan kenam- 20 cm, telah diusahakan); Jampang tengah, Cipetai Kab. Sukabumi
pakan berlapis dari larutan silika koloid tidak jenuh didalam rongga (terdapat sebagai bongkah dalam endapan aluvial dialiran S. Cipetai,
atau celah-celah batuan perangkap. Silika koloid (agar-agar silika) warna putih sampai merah daging ukuran 2-5 cm, telah diusahakan);
tersebut berasal dari mineral lempung atau batuan piroklastik yang Waluran Kab. Sukabumi (berupa bongkah pada tebing teras dan
mengalami proses diagenese khususnya karena pengaruh air tanah. aliran S. Cihanjuang, warna putih susu, ukuran I 0-25 cm,
Berbeda dengan opal, kalsedon berlubang-lubang Jembut sehingga telah
134 135

diusahakan); Cijambe, Kab. Sukabumi (bongkahan pada endapan dan kalsedon wama putih, kuning, kemerahan).
aluvial aliran S. Cikarang, wama putih kelabu, ukuran 5-30 cm, • Maluku: Daerah Kasikuta, di Hulu S. Kasikuta (terdapat pada
telah Formasi Baeaan, merupakan urat-urat pada batuan andesit yang
diusahakan); Cigelang Kab. Sukabumi (bongkahan pada aliran berumur Tersier bawah).
S.
Cipanarikan, wama putih, coklat sampai merah daging, telah
diusa- Teknik Penambangan
hakan); Pasir Sandi, Kee. Sajira Kab. Lebak (berupa bongkah/pengisi
Dilakukan dengan sistem penambangan rakyat, pera-
rongga-rongga dalam batuan tuf putih, bening tebal 1-2 cm,
telah latan dengan
sederhana. Pada umumnya dilakukan sebagai pekerjaan
diusahakan); Cijambi Kab. Sukabumi (sebagai jasper berbentuk sambilan.
bongkah-bongkah pada aliran S. Cikarang, wama merah, telah
diusa-
Pengolahan dan Pemanf aatan
• hakan); Jampang tengah, Cipetai Kab. Sukabumi (berupa
bongkah Kalsedon yang berasal dari penambangan, dipotong dengan
pada aliran S. Cipetai, wama merah diameter 1-3 cm telah gergaji batu, sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Tahap
diusa- berikutnya dipoles. Kalsedon dimanfaatkan sebagai batu mulia atau-
hakan); Bungbulang, Kab. Garut (merupakan krisopras mengisi pun untuk hiasan/ornamen.
urat
• dalam batuan vulkanik, telah digali penduduk).
Jawa Tengah:semar,
Kalikedung Daerah
Desa Rah Tawu Kee.
Badegan Batuwarno,(terdapat
Kab. Ponorogo Kab. Wonogiri
sebagai 10. ANDESIT DAN BASALT
(sebagai pengisian pada batuan
kalsedon, krisopras dan agat Formasi dasit dengan struktur
Andesit Tua, padagigi, sistem
batuan
kristal hexagonal tak sempuma); Daerah
basalt, dasit dan breksi sebagai pengisi sekitar K. Tirtomoyo
rongga dan rekahan): Kee. Kab. Merupakan jenis batuan beku luar, merupakan basil pembekuan
Wonogiri
Tulakan, Kee. Bandar, Desa Jatisari dan Jajar, Kalingagik, de-
(sebagai pengisian rongga-rongga dalam lava basalt K. magma yang bersifat intermedier sampai basa dipermukaan bumi.
ngan ukuranG.1-20
Klandang, cm, warna
Gunggeng, kelabu-putihK.
K. Watupatok, keeoklatan,
Kopo, Desa mikrokristalin
Bandar, Kab. Jenis batuan ini bertekstur porfiritik afanitik, komposisi mineral utama
dan transclusent.
Pacitan (terdapat pada Formasi Andesit Tua, pada lava basalt sebagai jenis plagioklas, mineral mefik adalah piroksen dan amfibol sedang
Jawa Timur: Kee. Badegan
pengisi rekahan/rongga); Kab.Kee. Cepoko,Kee.
Ponorogo Kee.:Ngrayan,
Mrayan Badegan,
dan mineral tambahan adalah apatit dan zirkon. Jenis batuan ini berwarna
Kee.
Kee. Badegan, Cepoko dan Mrayan (di Cepoko jasper sebagai gelap umumnya abu-abu sampai hitam, tahan terhadap air hujan, berat
endapan aluvial ukuran bongkah 1-50 cm, coklat merah hati, di jenis 2,3-2,7, kuat tekan 600-2400 kg/cm2. Dijumpai sebagai retas,
Mrayan, jasper sebagai endapan aluvial ukuran 5-25 cm, coklat sill, lakolit, aliran permukaan atau sebagai fragmen dan lahar gunung
merah hati, di Badegan jasper sebagai endapan aluvial membulat api ataupun fragmen breksi
ukuran 3-15 cm, warna coklat - kemerahan); Kee. Tulakan dan
Arjosari Kab. Pacitan (terdapat sebagai bongkah ukuran 20-50 cm
Tempat Diketemukan
warna merah-merah hati).
• Nusa Tenggara Barat: Kab. Lombok Tengah, Kee. Pamunjak dan Terdapat disepanjang jalur gunung api baik yang masih aktif
Lereng timur G. Mereje dan daerah Awang (terdapat sebagai Agat, ataupun yang sudah mati. Penyebaran terdapat di:
136 137

• Daerah Istimewa Aceh: Daerah Rik.it Gaib, Kab. Aceh Tenggara; Sukorame Kab. Mojokerto.
Krueng Raya Kab. Aceh Besar; Pantai Calang, Kab. Aceh • Kalimantan Selatan: Jimban, Tambang, Ulang, Pleihan Kab. Tanah
Barat; Laut, Ujung Batu, P. Laut Kab. Kotabaru.
• Lhokruet, Kab. Aceh Selatan; Pantai Lamno, Kab. Aceh Barat. • Nusa Tenggara Timur: Lekebai, Kee. Paga Kab. Sikka; Ae Baru
• Sumatera Utara: Daerah Aik Puli, Kab. Tapanuli Utara. dan
• Sumatera Barat: Kota Baru dan S. Sirah Paninan Kab. Pesisir Selatan. • Kelisamba, Kab Flores.
Jambi: S. Tutung Kee. Air Hangat Kab. Kerinci; Pulau Pandan • Sulawesi Utara: Lilang Kab. Minahasa; Noongan dan Mokupa.
Kee. Sulawesi Selatan: Bilibili Kee. Botonompo Kab. Gowa, Lena Kee.
Danau Kerinci; Rantau Keloyang Kab. Muarabungo; Maliki dan Parangloe.

Baru Kab. Sarko; P. Sangkar Kab. Kerinci; Bukit Baru, Kee. Maluku: G. Mede, Kab. Halmahera Utara; Takome, Tugato, Temate;
• Pelepat, Bobo, Dukiri; Sandora; Tidore, Kab. Maluku Tengah; Babang dan G.
• Kab. Bungalebo Tebo. Sayoding, P. Bacaan; Pantai Itawlaka, P. Saparua, Hitu Barat, P.


Bengkulu: G. Kandis dan G. Beringin Kab. Bengkulu Utara.
Lampung: Langkapura, Tanjungkarang; Kedatuan Bandar
l •
Ambon; G. Lana, Lei Timur.
Irian Jaya: Rumba, Bukit, Cendrawasih Kab. Sorong.
Lampung;
G. Merbabu; G. Lubukitik; G. Batuserampuk. t TeknikPenambangan
Kab. Bandung;
Jawa Kee.berung,
Barat: Ujung Pacet, Kab.
Kab. Bandung;
Bandung;Majalaya
Lagadar Kab.
Kab. Bandung;
Cicalengka Kab. Bandung; G. Sagu Kab.
Bandung; Karangtanjung, Batuan andesit dan basalt merupakan batuan yang cukup keras
Bandung;
G. Bojong, Cililin
Kab.Bandung; G. Kab. Bandung;
Karang, Kab. G. Koromong
Bandung; Cengkik
G. Kab. Kab.
Bandung; dan masif. Apabila penambangan dilakukan oleh rakyat, karena
Jelekong
Karawang;Kab. Bandung;
G. Cipaga Kab.Kebon Tunggul
Karawang; Kab. Bandung:
Kab. Bandung;
Rajamandala, keterbatasan modal dilakukan dengan peralatan sederhana dengan
Selakaso
G. Sindanglengis, Kee. Plered, Kab. Purwakarta; Ciarok Kab. Garut; produksi yang sangat terbatas. Apabila diinginkan produksi bongkah
G. Sugih, Anyer Kab. Serang; G. Gede; Parung panjang yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat, penambangan
Bogor; dengan dilakukan sistem peledakan, diawali dengan pembuatan
• Ciomas, Parung panjang, Kab. Bogor. lubang tembak sangat dianjurkan. Walaupun demikian persyaratan
Jawa Tengah: Selogiri Bendokerep Kab. Wonogiri; G. Mergi Kab. keamanan harus tetap diperhatikan. Penggunaan backhoe, showel,
Semarang; Beringin, Suruh Kab. Salatiga; Kandangan, Bawean, buldoser atau scraper pada pelaksanaan penambangan dianjurkan
• Slawi
DaerahKee. Balapulang
Istimewa Kab. Tega!;
Yogyakarta: Kee. Belik
G. Merapi; G. Kab. Pemalang.
Gajah; G. ljo, Kulon sedang pengangkutan bongkah dari tempat penambangan ke tempat
pengumpulan dipergunakan dengan truck ungkit. Apabila dikehendaki
Progo.
• Jawa Timur: G. Gajah Mungkur Kab. Pasuruan; Ketapang-Lawang bentuk dan ukuran tertentu, penambangan awal yang menghasilkan
bentukan balok dapat dilakukan.
Kab. Malang, Prigen Kab. Pasuruan; Lumang, Kab. Pasuruan;
Polaman Lawang Kab. Malang; Gamang, Gading, Paiton, Bogo,
Kab. Probolinggo; Pasir putih Besuki Kab. Panarukan; G. Kapuran; Pengolahan danPemanfaatan
Sumbersuko Padaan; G. Pandan Saradan Kab. Madiun; Pacet
Wetan, Bentuk bongkah dengan ukuran yang masih dapat diangkat oleh
Kambengan, Barakan, Pelak, Ngemplak, Kesiman, Tengah Wiyu, manusia, andesit dan basalt dimanfaatkan untuk fondasi rumah.
Slawe, Briti, dan Padi Kab. Mojokerto; Bantal, Belik, Sumberejo Apabila akan dibentuk menjadi batu candi (bentukan empat persegi
dan
138 139

panjang/kubus dengan ukuran tertentu) atau dibentuk menjadi batu Peremukan pertama (7 inci)
tempel dengan ukuran tertentu, penggergajian sistem basah pada balok
hasil penambangan dapat dilakukan. Andesit dan basalt apabila di- Ban berjalan
manfaatkan sebagai batu tempel/hiasan pada tembok luar/pengganti Hopper
tegel, dan ditempatkan di luar (yang tidak terlindung dari hujan dan
panas matahari) tidak ada masalah karena kedua jenis batuan tersebut
cukup resisten.
I Pengayakan (pengayak

Bentukan balok andesit dan basalt apabila telah disentuh oleh getar) I
seniman patung dengan rekayasa seni dapat dibentuk menjadi l
patung/relief yang tentu saja akan meningkatkan nilai jual.
Tempat penimbunan (stock pile)
Untuk keperluan lainnya, bongkah hasil peledakan yang
ukurannya belum sesuai dengan ukuran konsumen dapat dipecah lagi
dengan palu atau alat mekanis (breaker/crusher) untuk disesuaikan
l
- lolos saringan (2,5 inci)
- tak lolos saringanBan
(2,5berjalan
- 4 inci)

ukurannya. Batu yang sudah sesuai ukurannya dimuat dengan alat Pengumpan peremukan kedua (I - 2 inci)
muat (wheel loader) dan diangkut dengan truck ungkit ke konsumen.
Secara umum, kegiatan peremukan terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu
peremukan, pengayakan dan pengangkutan. Bagan alir proses
P'"giy
peremukan seperti berikut (Gambar 8). '1rao
Hasil dari pengolahan ini berupa batu pecah yang terdiri dari
berbagai ukuran, rnisal ~ JO mm, 2 JO - ~ 20 mm, 2 20 - ~ 30 Lolos saringan 3/4 inci Tidak lolos saringan
mm,
2 30 - ~ 50 mm dan sebagainya. Tempat penimbunan Peremukan ketiga
Sebagian besar batu pecah tersebut dipergunakan untuk pemba-
ngunan rumah (concrete beton) ataupun untuk alas jalan.
Split (perernuk "Barmac") 1<1,.1----------- j
Untuk batu pecah kebanyakan dipergunakan spesifikasi ukuran
butir sebagai berikut: untuk batu pecah berdasarkan ukuran yang
dihasilkan terdiri
• abu dengan dari ~ 10 mm
ukuran Pengayakan
• split dengan ukuran (1 x 1 cm, 1 x 2 cm, 2 x 3 cm, 3 x 5 cm) - lolos saringan (- 3/8 inci)
• screening dengan ukuran 2 x 10 cm - tak lolos saringan (1/2
inci)
Abu yang dihasilkan tidak tercampur bahan organik. Seperti
halnya pasir andesit/pasir basalt yang bersih (tidak tercampur bahan Tempat penimbunan
organik) baik digunakan untuk bahan adukan beton. Ukuran split
umumnya digunakan untuk campuran beton dan aspal. Sedang ukuran
yang lebih besar digunakan sebagai pelapis jalan dan pondasi. Gambar 8. Bagan alir proses pengolahan bongkah andesit/basalt menjadi ukuran
sesuai dengan keperluan.
140 14
1
11. PASIR GUNUNG API • menyediakan tempat meresapnya air sungai/air hujan, sehingga ikut
berperan dalam melakukankonservasiair tanah.
Pasir gunung api merupakan bahan lepas berukuran pasir yang Berkaitan dengan kualitas pasir gunung, sangat ditentukan oleh
dihasilkan pada saat gunung api meletus. Komposisi mineralogi pasir pola aliran dan pengangkutan sedimen. Tempat-tempat dimana terjadi
gunung api tidak jauh berbeda dengan komposisi batuan/magma asal. turbulensi, pencucian pasir akan terjadi, sehingga ditempat tersebut
Pada saat gunung api meletus material yang dilontarkan ukurannya kualitas pasir dianggap baik. Demikian juga ukuran butir pasir, sangat
sangat bervariasi mulai dari bongkah sampai pasir. Pada umumnya ditentukan oleh kecepatan aliran. Walaupun demikian sesuai dengan
suatu letusan yang mendadak sangat kuat akan membentuk suatu konsep transportasi sedimen makin jauh dari sumber sedimen ukuran
kaldera yang sangat luas, rnisalnya G. Bromo di Jawa Timur, G. butir makin halus/seragam.
Galunggung di Jawa Barat, G. Agung di Bali. Dengan dernikian pasir
yang dimuntahkan mempunyai penyebaran yang sangat luas. Apab~la
Jetusannya tidak kuat sehingga tidak mampu menghamburkan matenal TempatDiketemukan
yang terbawa dari dalam perut bumi, maka pembentukan kepundan Pasir gunung api merupakan produk vulkanisme, dengan
akan terjadi dan penumpukan pasir akan terjadi disekitar kepundan. dernikian pasir gunung api didapatkan disekitar gunung api baik yang
Pasir tersebut bersifat relatif masih lepas, dan pada saat turun hujan di aktivitasnya terjadi pada jaman Tersier maupun Kuarter. Beberapa
puncak, tumpukan pasir akan longsor dan bersama dengan air hujan tempat yang telah diusahakan oleh masyarakat antara lain:
akan mengalir melalui sungai yang berhulu disekitar puncak gunung • Jawa Barat: S. Cikunir, G. Galunggung, Kab. Tasikmalaya,
api. Aliran ini mempunyai kekentalan yang cukup tinggi sehingga Cicurug
mampu "mengapungkan" dan menghanyutkan benda/material yang Leles Kab. Garut; Desa Cipeundeug, Kab. Subang; Komplek
dilalui oleh air sungai bahkan mampu meluap sampai dilembah Legok, Kee. Ciawigebang, Kab. Kuningan; Desa Lebak Mekar,
sungai. Aliran dernikian dikenal sebagai aliran lahar dingin, seperti • Kab. Cirebon.
yang terjadi di G. Merapi, Jawa Tengah pada tahun 1995 dan • Jawa Tengah: G. Merapi; G. Muria, Kudus.
sesudahnya. Untuk menghindarkan kerusakan lebih lanjut dibagian Jawa Timur: G. Bromo.
hilir sungai akibat luapan "banjir pasir" maka dibuat checkdam. Di Riau.
didaerah samping itu terdapat pula endapan pasir pantai seperti
Chekdam ini dibangun secara berturutan, sehingga pada satu sungai
sangat dimungkinkan dibangun beberapa buah chekdam. Sebagai
contoh untuk mengendalikan sungai Boyong yang berhulu di lereng TeknikPenambangan
puncak G. Merapi, Jawa Tengah yang mengalir melalui daerah antara Teknik penambangan pasir gunung api disesuaikan dengan jenis
Turgo dan Kaliurang, kearah selatan (Daerah Istimewa Yogyakarta) endapan, produksi yang diinginkan dan rencana pemanfaatannya.
paling sedikit telah dibangun 5 buah chekdam dengan nama BOD 1 Oleh sebab itu teknik penambangan yang akan diuraikan menunjuk
- BOD 5. Fungsi lain dari bangunan ini: pada pekerjaan per kasus sebagai berikut:
• menghambatdan menampungaliranpasir • Endapan gunung api Kuarter/Resen
• menyediakantempat sedimentasipasir sehingga erosi vertikaltebing ·
sungaidapat dicegah,·pendalaman sungai dapat dihindarkan Pada jenis endapan ini, tanah penutup belum terbentuk. Endapan di
• mencegahterjadinyabanjir lahardingin dapatkan sepanjang alur sungai. Keadaan endapan yang masih lepas,
teknik penambangan permukaan dengan alat sederhana antara lain
r
142 143

dengan sekop dengan pemilihan endapan secara selektif. Hasil yang sebagai bahan bangunan. Cara penambangan seperti ini telah dila-
diperoleh diangkut dengan truck untuk dipasarkan. Dengan cara kukan didaerah pantai Riau.
penambangan seperti ini jumlah produksi sangat terbatas. Apabila Pemanfaatan utama pasir gunung api untuk bahan konstruksi
diinginkan produksi dalam jumlah banyak, penggalian dengan bangunan. Persyaratan utama apabila akan dimanfaatkan sebagai
showel dan backhoe dapat dilakukan. Pemilahan besar butir (untuk bahan konstruksi, pasir tersebut harus bersih, bebas dari lempung dan
memisahkan ukuran pasir dan ukuran kerikil dapat dilakukan secara zat organik yang dianggap sebagai pengotor.
semi mekanis dengan memakai saringan pasir). Hasil yang sudah
dipisahkan kemudian dinaikan ke truck ungkit dengan showel, untuk
selanjutnya dikirim ketempat penimbunan diluar alur sungai. 12. BREKSI PUMICE
Ditempat ini truck pengangkut siap untuk mengirim ke konsumen.
Cara penambangan seperti ini telah dilakukan di S. Boyong G. Breksi pumice merupakan batuan piroklastik berbutir kasar.
Merapi dan S. Cikunir, G. Galunggung, Fragmen breksinya merupakan pumice dengan bentuk dan ukuran
• Endapan pasir gunung api yang telah membentuk Formasi sangat bervariasi, berwarna putih - abu-abu, matrik terdiri dari andesit,
Tipe endapan seperti ini telah tertutup oleh tanah penutup/soil. batu lempung dengan semen silika amorf. Dengan contoh breksi
Pekerjaan awal dilakukan dengan land clearinglpembersihan tanah pumice yang diambil dari Pegunungan Selatan, Daerah Istimewa
penutup. Endapan pasir jenis ini pada umumnya sudah agak keras, Yogyakarta didapatkan data sebagai berikut; berdasarkan atas analisa
tercampur dengan lempung. Untuk mendapatkan pasir yang bebas petrografi breksi pumice mengandung pumice sebagai fragmen 80-
90%, andesit sebagai matrik 2-4%, lempung sebagai matrik 2-8%.
dengan lempung/kotoran organik sistem penambangan dengan cara
Sedang sebagai semen adalah silika amorf. Sifat fisik breksi pumice:
pompa tekan/semprot tekanan tinggi dan pencucian sangat
berat jenis = 1,28, daya serap = 43%, kuat tekan = 68,81 kg/cm',
dianjurkan. Untuk menghemat penggunaan air pemakaian air dengan titik
sistem sirkulasi dapat dilakukan. Hasilnya pasir yang bersih bebas
dari lempung dan bahan organik. Model ini telah dilakukan pada
lebur = l.100°C, Menurut Persyaratan Umum Bahan
penambangan pasir didaerah desa Lebak Mekar, Kab. Cirebon. Bangunan
Apabila air tidak tersedia, cara penambangan rakyat dengan peralatan Indonesia (PUBI) termasuk kwalitas B.l.
sederhana dapat dilakukan. Cara ini telah dilakukan pada penam- Tempat Diketemukan
bangan pasir di lereng G. Muria Kab. Kudus. Breksi pumice terjadi karena aktivitas vulkanisme/merupakan
Endapan Pasir Pantai batuan piroklastik. Dengan demikian keberadaannya disepanjang jalur

Endapan ini merupakan pengendapan lanjutan dari pasir yang ada vulkanik di Indonesia. Rekayasa breksi pumice untuk bahan bangunan
disekitar muara sungai/dilepas pantai. Untuk menambang pasir yang
bernilai ekonomi cukup tinggi baru saja dilaksanakan (pada tahun
demikian dipergunakan pompa isap berkekuatan tinggi dan basil
1970-an), dengan demikian belum dikenal masyarakat. Tempat yang
pemompaan langsung ditampung ditongkang dan siap diangkut dan
sudah diketahui potensinya adalah pada Formasi Semilir yang tersebar
dipasarkan. Untuk menghindarkan terjadinya longsoran bawah laut,
perlu ditentukan jarak pemompaan terhadap garis pantai. Pasir yang luas di daerah Pegunungan Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta
diperoleh dengan cara ini mengandung garam NaCl dan zat organik (komposisi Si02 = 61,98%; Al203 = 15,84%; Fe203 = 2,07%; FeO
cukup banyak, sehingga jenis ini tidak sesuai untuk dimanfaatkan =
3,14%; CaO = 4,86%; MgO = 1,84%; Na20 = 2,02%; MnO =
0,13%;
Ti02 = 0,75%; P20s = 0,11 %; H20 = 2,05%.
144 145

Teknik Penambangan dan 4 x kuat tekan batako. Walaupun demikian disarankan breksi
pumice dimanfaatkan sebagai bahan bangunan yang tidak menahan
Endapan breksi pumice tersingkap dipermukaan. Oleh sebab itu beban.
teknik penambangan dilaksanakan dengan tambang terbuka
• Lebih ringan dibandingkan dengan bata merah dan batako. Oleh
mempergunakan alat-alat sederhana. Breksi pumice mudah lapuk karenanya sangat sesuai untuk bangunan bertingkat.
menghasilkan tanah yang wamanya gelap. Oleh karenanya pada saat
• Menyerap panas dengan porositas tinggi, apabila dipakai sebagai
akan mulai ditambang lapisan tanah ini hams dikupas terlebih dahulu. dinding akan mudah menyerap kelembaban udara sehingga menye-
Untuk mendapatkan nilai ekonomis yang tinggi, breksi pumice pada jukkan ruangan pada siang hari.
awalnya ditambang dalam bentuk balok. Daya hantar panas rendah, sehingga menghangatkan ruangan pada

malamhari.
Mempunyai pori-pori cukup banyak sehingga dapat berfungsi seba-
Pengolahan dan Pemanfaatan •
gai peredam suara, sangat sesuai untuk dinding gedung pertemuan.
Balok breksi pumice (disebut pula sebagai breksi batu apung), Mempunyai tekstur alami yang cukup menarik, sehingga tidak
diproses ditempat pemotongan batu dengan gergaji khusus. Pemo- •
rnemerlukan plesteran.
tongan dengan ukuran tertentu dapat dilakukan dengan sistem basah Komposisi breksi pumice rnempunyai tingkat resistensi yang
ataupun sistem kering. Sistem basah lebih disukai karena membuat •
berbeda. Oleh sebab itu disarankan sebagai bahan bangunan dipasang
gergaji lebih awet disamping proses pemotongan menjadi lebih cepat. ditempat yang tidak terkena sinar rnatahari secara langsung dan air
Breksi pumice yang sudah dipotong siap untuk dimanfaatkan sebagai hujan. Disarnping itu tidak disarankan untuk dimanfaatkan sebagai
bahan bangunan konstruksi yang tidak menahan bahan. lantai. Penggunaan breksi pumice untuk bangunan candi Boko,
Breksi pumice dengan ukuran 5 cm x 10 cm x 22 cm bila diselatan candi Prambanan telah rnembuktikan hal tersebut di atas.
dibandingkan dengan bata merah dan batako dengan dasar sifat Disamping breksi pumice dimanfaatkan untuk bahan bangunan
fisiknya adalah sebagai berikut (Tabel 9).
Dengan demikian breksi pumice mempunyai kelebihan sifat konstruksi sebagai pengganti bata merah, juga dapat dibentuk menjadi
fisik dibandingkan dengan bata merah dan batako. berbagai omarnen. Hal ini diutamakan karena tekstumya yang sangat
Beberapa hal yang perlu dicermati dalam pemakaian breksi artistik.
pumice sebagai bahan bangunan konstruksi antara lain: Dalam ha! batu apung yang merupakan pecahan dari breksi
pumice akan dimanfaatkan untuk bata beton ringan tahapan pengo-
• Mempunyai kuat tekan tinggi, hampir 2 x kuat tekan bata merah
lahan dilakukan sebagai berikut:
Batu apung dari tempat penambangan terlebih dahulu dipisah-
Tabel 9. Si fat fisik breksi pumice, hata merah dan batako.
kan dari bahan pengotor (antara lain kayu/zat organik, tanah dan lain-
Sifat fisik Breksi pumice Bata merah Batako lain), kemudian dicuci dengan air untuk mendapatkan batuapung yang
Beratjenis (gr/cm') 1,28 1,75 2,23 bersih, dengan cara disemprot dengan air bersih. Air yang sudah
Daya serap/porositas (%) 43 40 38 dipergunakan bercampur dengan lempung dialirkan di bak pengen-
Kuat tekan (kg/cm') 66,81 36,12 17,85 dapan, yang nantinya dipergunakan untuk menyernprot lagi. Batu
Berat rata-rata (kg) 1,43 1,83 2,45 apung yang sudah bersih dikeringkan. \\
146 147

Batu apung tersebut kemudian diayak, fraksi yang mempunyai • Hasil pengujian sifat fisik: Kadar air rata-rata; 27,03%,
ukuran lebih besar dari 20 mm dilakukan penghancuran, sedang fraksi Kadar
yang berukuran +5 - 20 mm dimasukkan ke dalam mesin pengaduk lumpur; 3,02%, Penyerapan air; 50,64%, berat jenis; 0,99, bobot
(mixer). • (gr/It), gernbur; 805,60, padat; 872,53
Ke dalam mesin pengaduk tersebut kemudian ditambahkan air Hasil
semen:ujian
batubatu apung1:6,
apung; sebagai bahan
1:7, 1:8, bakubaik
cukup beton ringanukuran
dimana untuk berat
butir
dan semen dengan proporsi campuran tertentu. Dalam hal ini perlu +5 - 20 mm dengan kuat tekan 31 - 57 kg/cm"
diperiksa homogenitas bahan campuran.
Setelah adukan cukup memadahi/memenuhi syarat, maka
adukan dicetak dengan mesin cetak. Cetakan batu apung tersebut
kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Adapun bagan alir pengolahan batu apung untuk bata beton
ringan adalah sebagai berikut (Gambar 9).

+20mm

~ ~ Penghancuran Pengayakan
~ L J . ~ (Crushing) (Screening)

c
. 5 -20 mm
.
Pencampuran
P'"•"'""" (Mixing)

I~
Produk Akhir Siap Dipasang

Gambar 9. Bagan alir pengolahan batu apung.

Catatan: Hasil percobaan terhadap batu apung dari P. Lombok


diperoleh:
• Analisa kimia: Si02 = 52,30-65,60%, Fe203 = 4,53-8,77%, Ti02 =
0,52-1,26%, Ah03 = 15,75-19,19%, Cao = 2,89-9,51%, MgO =
1,30-3,54%.
14
9
ilmenit, pmt, zirkon, allanit, turmalin kadang-kadang
muskovit, didapatkan
hornblende, piroksen dan garnet. Granit mempunyai
kekuatan tekan 1000 - 2.500 kg/cm', dengan berat jenis 2,6-2,7..
Diorit
.mempunyai komposisi mineral granit dengan ukuran butir
mendekati granit dan diorit disebut
yang relatif lebih keeil. Transisi
sebagai granodiorit mempunyai warna yang relatif lebih gelap,
BAB VI
antara
kekuatan tekan I 000-2.500 kg/crrr', berat jenis 2,6-2,9.
BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAIT dengan
AN DENGAN INTRUSI PLUTONIK BATUAN Tempat Diketemukan
ASAM DAN ULTRA BASA Batuan granit dan granodiorit di Indonesia pada umumnya
ber-
umur Mesozoikum. Beberapa tempat yang telah diketahui kebera-
daannya antara lain:
Bahan galian yang termasuk dalam kelompok adalah: Granit • Daerah Istimewa Aeeh: Samadua Kab. Aeeh Selatan (pinggir
ini Mika; Bauksit jalan
raya Meulaboh- batuan berwama abu-abu keputihan,
dan Granodiarit; Gabro dan Peridotit; Alkali feldspar; Tapaktuan,
berbutir sedang sampai kasar, kompak); Kungke Kee.
dan Asbes. Blangkejeren,
Kab. Aeeh Tenggara (batuan berwama abu-abu keputihan,
lapuk
1. GRANIT DAN GRANODIORIT •
lanjut, banyak rekahan),
Selatan P. Tarutung Tapanuli Utara; Parapat Kab.
Batuan ini terjadi dari proses pembekuan magma bersifat asam, Sumatera
;Simalungun Utara: Sibolga, Tapanuli Tengah; Kotanopan Tapanuli
Berhala;
(granit/diorit sebagai intrusi yang bersifat
terbentuk jauh di dalam kulit burni sehingga disebut sebagai batuan • masif).
dalam. Terbentuknya kira-kira 3-4 km dibawah bumi, Sumatera Barnt: Alahan Panjang Kab. Solak; Air Bangis
permukaan intrusi Kab.

bahkanberupa
dapat sampaibatholit,
pada jarak
lakolit15-50 km diphaeolit.
maupun dalam bumi.
KarenaBentuk
mernbekunya Pasaman Riau; G. Kijang P. Bintan, Kee. Rombak; Kee. Kampar. ·
jauh didalam kulit bumi, bentuk dan ukuran mineral pembentuknya Iambi: Desa S. Manau Kee. S. Manau Kab. Sarka (ienis
besar-besar dan mudah dibedakan antara mineral satu dengan lainnya. granodiorit,

Kenampakan demikian dikenal dengan istilah porfiritik. wama abu-abu keeoklatan); Kee. Palepat dan Rantau Pandan
holokristalin, Kab.
Wama batuannya bermacam-rnacam tergantung dari jenis mineral
Bungolebu (wama abu-abu kemerahan).
penyusunnya antara lain merah, eoklat, abu-abu atau • Riau: Kee. Tandun,
kombinasi Kab. Kampar (wama abu-abu berbintik
diantaranya. Khusus untuk granodiorit memperlihatkan ukuran butir hitam
kristal yang relatif keeil dibandingkan dengan granit. dan pink); Kee. Kritan Kab. lndragiri Hulu (warna abu-abu
Granit ortoklas
mempunyai • sampai
(khususnya dan komposisi
mieroklin), utama kuarsa,(terutama
plagioklas potash feldspar
albite- pink); Kee. Siberida; G. Bintan besar P. Bintan.
oligoklas), biotit dan mika, mineral penyertanya antara lain Bengkulu: Air Manna, Kee. Manna Utara (terdapat berupa
magnetit, bongkah-
bongkah lepas didaerah aliran sungai dengan diameter 2,5 m,
wama
kelabu muda, kemerahan).
Kalimantan Barnt: Daerah G. Raya, Burik, Bani!, Pandang, Beng-
kayang; Daerah Kab. Sanggau.
150 15
1
• Kalimantan Selatan: Daerah · Bt. Raya, Kee. Sungai Pinang kadang-kadang dijumpai pula korundum, ampibol, garnet dan biotit.
Kab. Gabro mempunyai berat jenis 2,9-3,3 dengan kekuatan tekan antara
Banjar (jenis diorit piroksen dan granodiorit, wama abu-abu 2.000 - 3.500 kg/cm".
• kehitaman).
Sulawesi Selatan: Daerah Boloei, Kab. Pangkep (terdapat Peridotit merupakan batuan intrusi tekstur granular dengan
granodiorit, granit dan trakhit); Daerah Bantimurung Kab. Maras xenomorphie olivin dan piroksen, kadang-kadang didapatkan kromit,
(berupa terobosan batuan granodiorit, sebagian telah mengalami struktur masif. Peridotit mempunyai berat jenis 2,9-3.00 dengan
ubahan). kekuatan tekan 2.000 - 3.300 kg/em2

Teknik Penambangan Tempat Diketemukan

Teknik penambangan granit/granodiorit dilakukan seperti pada • Maluku: Desa Fayaul, Kee. Wasile, Halmahera Tengah; Wusia,
penambangan andesit. Mempertimbangan wama dan tekstur gra- Hal- mahera Timur.
nit/granodiorit lebih indah dibandingkan dengan andesit, penambang- • Irian Jaya: Daerah Ijar, P. Roan, S. Sentani.
an dalam bentuk balok untuk selanjutnya dipotong/digerenda dengan • Sulawesi Tenggara: Komplek Pulau Padamrang/P. Lambusina.
ukuran tertentu kemudian dipoles sangat dianjurkan. Sisa hasil • Nusa Tenggara Timur/Timor Timur: Daerah Manufahi Kab.
pemotongan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan teraso. Manufahi; Daerah Hilimahu, Lacio, Manatuto. '
• Kalimantan Tengah: Daerah Tengkiling sebelah barat Palangkaraya.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Teknik Penambangan
Lembaran granit/granodiorit yang sudah dipoles dapat diper-
gunakan sebagai Iantai atau ornamen dinding. Batuan ini apabila Gabro dan peridotit bentuk tubuh batuan dan sifat fisiknya tidak
terkena sinar matahari dan air hujan relatif lebih resisten dibandingkan jauh berbeda dengan granit dan granodiorit. Oleh sebab itu teknik
dengan marmer. Disamping itu granit/granodiorit dimanfaatkan juga penambangan yang ditrapkan pada granit dapat pula diperlakukan
sebagai meja dan sebagainya. Sisa potongan granit/granodiorit dieetak pada gabro dan peridotit.
bersama semen putih untuk membuat teraso.
Pengolahan dan Pemanfaatan
2. GABRO DAN PERIDOTIT Pengolahan dan pemanfaatan gabro dan peridotit serupa dengan
pengolahan dan pemanfaatan granit. Karena gabro dan peridotit
Gabro dan Peridotit terbentuk dari proses pembekuan magma mempunyai wama yang relatif lebih gelap dibandingkan dengan
ultrabasa, berwarna gelap bervariasi antara hijau, hitam hingga hitam granit, apabila akan dipergunakan untuk lantai atau omamen dinding,
Iegam atau kombinasi diantaranya. seyogyanya dipasang ditempat yang relatif terang agar menimbulkan
Gabro merupakan batuan intrusi dalam, tekstur granular kesan estetika tinggi.
hypidiornorphic, ukuran butir sedang, komposisi mineral utama
adalah
plagioklas jenis labradorit - anorthit > 50%, apatit, sulfid, titanit, rutil,

I
152 153

3. ALKALI FELDSPAR sebagai hasil proses alterasi hidrothermal dari nepelin atau feldspar.
Bauksit di Indonesia terdapat di P. Bintan, P. Bangka dan Kali-
mantan Barnt. Jenis mineralnya adalah gibsit - Al203 3H20, dengan
Mineral ini terbentuk dari proses kristalisasi pada fase
kadar utama alumina, kuarsa, silika aktif, Ti02 dan Fe203.
pembekuan magma yang bersifat asam dengan kadar Si02 tinggi unsur
alkalinya (K dan Na) sehingga merupakan mineral utama pembentuk Bijih bauksit laterit terjadi didaerah tropis dan subtropis serta
batuan dengan komposisi kimia K Al2Si08 - Na Al2 Si08 yang membentuk perbukitan landai, yang memungkinkan terjadinya pela-
berwarna terang dengan kekerasan 6. Dijumpainya mineral jenis ini pukan yang cukup kuat. Bauksit dapat terbentuk dari batuan yang
berkaitan erat dengan daerah pembentukan granit pegmatit. Umumnya mempunyai kadar aluminium relatif tinggi, kadar Fe rendah dan
mineral ini didapatkan dalam bentuk urat/vein atau tersebar sebagai sedikit kadar kuarsa (Si02) bebas. Batuan yang memenuhi persyaratan
komponen utama dalam tubuh batuan granit pegmatit. itu antara lain nepelin syenit dan sejenisnya yang berasal dari batuan
beku, batuan lempung/serpih. Batuan diatas akan mengalami proses
laterisasi yaitu proses yang terjadi karena pertukaran suhu secara terus
Tempat Diketemukan menerus sehingga batuan mangalami pelapukan. Pada musim hujan
air memasuki rekahan-rekahan dan menghanyutkan unsur yang mudah
Periksa pembahasan Feldspar.
larut, sementara unsur yang sukar larut/tidak larut tertinggal dalam
batuan induk. Setelah unsur-unsur yang mudah larut seperti Na dan K,
Teknik Penambangan Mg dan Ca, dihanyutkan oleh air, residu yang tertinggal (disebut
laterit) menjadi kaya akan hidroksida alumina Al(OHh yang kemudian
Periksa pembahasan Feldspar. oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.

Pengolahan dan Pemanfaatan


Tempat Diketemukan
Periksa pembahasan Feldspar.
Di Indonesia bauksit diketemukan di P. Bintan dan sekitarnva
P. Bangka dan Kalimantan Barnt. Sampai saat ini penambangan
4. BAUKSIT bauksit di P. Bintan satu-satunya yang terdapat di Indonesia. Beberapa
tempat antara lain:
Bauksit merupakan kelornpok mineral aluminium hidroksida • Sumatera Utara: Kota Pinang (kandungan Ah03 = 15,05-58,10%).
seperti gibsit-Al2033H20; boehmit-Al203H20; diaspor Al203H20. •
Mernpunyai warna putih atau kekuningan dalam keadaan murni,
Riau: P. Bulan, P. Bintan (kandungan Si02 = 4,9%, Fe 0 =
2 3

10,2%,
merah atau coklat apabila terkontaminasi oleh besi oksida atau
TiO, = -0,8%, Al20i = 54,4% ): P. Lobang (Riau Kepulauan);
bitumen. Bauksit relatif sangat lunak (kekerasan 1-3), relatif ringan
P.
dengan beratjenis 2,3-2,7; mudah patah tidak larut dalam air dan tidak
terbakar. Bahan galian ini terjadi dari proses pelapukan (laterisasi) • Kijang (kandungan, Si02 = 2,5%, Fe20:i = 2,5%, Ti02 =
batuan induk erat kaitannya dengan persebaran granit. Boehmit 0,25%,
didapatkan juga dalam rekahan pada batuan nepelin syenit pegmatit
Al201 = 61,5%, H20 = 33%) merupakan akhir pelapukan
lateritik
setempat.
Kalimantan Barnt.
154 155

Teknik Penambangan • Endapan benda padat, sebelum dikumpulkan ketempat penimbunan


terlebih dahulu diusahakan mengambil larutan-larutan Ah03 dan
Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka caustic soda yang masih terdapat bersama benda padat tersebut.
diawali dengan land clearing. Setelah pohon dan semak dipindahkan • Terhadap larutan A'203 bening dilanjutkan dengan proses presipitasi
dengan bulldozer, dengan alat yang sama diadakan pengupasan tanah Al203 dan dengan menambahkan seed yang terdiri dari hidrat
penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel loader A]z03
yang sekaligus memuat bijih tersebut ke dalam dump truck untuk yang halus, proses presipitasi dipercepat dan membangun partikel-
diangkut ke instalasi pencucian.
• partikel Al203 yang lebih besar akan tetapi tidak mudah pecah.
Endapan hidrat A]z03 yang terjadi, selanjutnya diseleksi, hidrat
A}z03
Pengolahan dan Pemanfaatan
yang berukuran besar diambil sebagai produksi, sedangkan hidrat
Bijih bauksit dari tambang dilakukan pencucian. Proses pen- A]z03 yang masih halus dikembalikan kedalam proses presipitasi

cucian bijih bauksit dimaksudkan untuk menaikan kualitasnya dengan sebagai seed.
cara mencuci dan memisahkan (desliming) bijih bauksit tersebut dari Hidrat A)i03 yang berukuran besar, selanjutnya dikalsinasi (dipang-
unsur lain yang tak diinginkan seperti kuarsa, lempung dan pengotor gang) sedemikian rupa untuk mengeluarkan kadar air dan molekul air
• yang terikat dalam partikel Al203.
lainnya. Partikel yang halus ini dapat terbebaskan dari yang kasar
antara lain dengan pancaran air (water jet) yang kemudian dibebaskan Alumina hasil dari kalsinasi adalah hasil akhir dari pabrik alumina,
melalui penyaringan (screening). Disamping itu sekaligus melakukan yang siap untuk dikapalkan ke pabrik peleburan untuk dileburkan
proses pemecahan (size reduction) dari butiran-butiran yang beru- menjadi logam aluminium.
logam Adapun
aluminium dan bahan
kegunaan daridasar industri
bauksit kimia
adalah danutama
bahan refractory.
pembuatan
kuran lebih dari 3 inch dengan jaw crusher. Untuk pengolahan lebih
lanjut dilakukan dengan proses Bayer dengan prinsip kerja sebagai
berikut:
S. MIKA
• Bauksit mengandung berbagai mineral dengan kadar bervariasi, bila
kandungan A]z03 dominan baru dinamakan bauksit. Kelompok mika (muskovit, plogopit dan biotit) terbentuk pada
• Dilakukan proses penggilingan sampai ukuran < 35 mesh (0,417 tahap akhir dari proses pembekuan magma yang kekentalannya rendah
mm). dan bersifat asam. Kristal mika berukuran lebar dan berlapis, relatif
• Proses melarutkan A}i03 yang terdapat pada bauksit dengan larutan lunak (kekerasan 2-2,5) transparan dengan wama bervariasi. Muscovit
soda api pada konsentrasi dan suhu tertentu dengan menggunakan - KA}z (AlSh) 010 (OHh berwarna putih, kuning kadang-kadang
uap sebagai media penghantar panas dalam tabung baja yang tahan coklat, bersifat fleksible dan elastis didapatkan pada batuan beku yang
terhadap tekanan yang ditimbulkan uap. kaya silika dan alumina (pegmatit dan granit) juga dalam batuan
• Proses untuk memisahkan larutan Al203 dari benda-benda padat yang metamorf tingkat rendah-menengah-tinggi antara lain greenschist dan
tidak larut dan disilication product, endapan dari persenyawaan yang ampibolit-facies. Plogopit - K(Mg, Fe )3 (AISi3) 010 (F,OH)i, trans-
terbentuk antara silika reaktif dengan Na20 dan Ah03. paran, fleksible dan elastis, berwarna coklat muda atau kekuningan
terdapat pada batuan metamorf tingkat menengah - tinggi yang
• Penyaringan larutan A]z03 dari koloid-koloid dan benda padat kaya
lainnya sehingga diperoleh larutan Al203 yang bening.
156 157

magnesium (antara lain kristalin dolomit, peridotit yang lapuk dan Pengolahan dan Pemanfaatan
serpentinit)
dan pegmatit. Biotit - (AlFe) Si1 010 (OH),
K(Mg,Fe)3
Fh, berwarna hitam hingga hijau gelap, fleksible, elastis dijumpai Dengan rnempertimbangkan mika mernpunyai berat jenis
pada batuan pegmatit, lamprophyre, kadang-kadang pada lava atau rendah dan berbentuk lembaran pemisahan terhadap mineral lain
batuan metamorf. dilakukan dengan cara floatasi. Karena mika rnerupakan pengantar
listrik yang lernah. rnaka mika dimanfaatkan pada industri mesin dan
industri listrik.
Tempat Diketemukan

• Daerah Istimewa Aceh: Kee. Ampakolak Kab. Aceh Tenggara


(didapatkan pada granit pegmatit ukuran mineral 1-5 .cm tersebar 6. ASBES
tidak merata); Kp. Alue Rambut Kee. Blang Pidie Kab. Aceh Selatan
(pada batuan malihan, komposisi Al-O, = 18,67%, Fe201 = 0,53%, Asbes adalah nama perdagangan dari mineral tertentu yang
Si02 = 72,6%, K20 = 2,70%, Na20 = 0,65%, Cao= 1,05, MgO = dapat dipisahkan menjadi serabut-serabut dan tidak dapat dibaka;
0,45%. Mineral ini dernikian panjang dan halus sehingga dapat dipintal.
• Sumatera Utara: Pangaribuan Kab. Tapanuli Utara; Dolok Ernas, As bes terjadi karena proses metamorfose (proses serpentinisasi)
Kee. Sumbul, Kab. Dairi (sudah diusahakan) b.a~uan yang bersifat basa atau ultra basa. komposisi dan
Berdasarkan
• Kalimantan Barat: G. Buduk Kab. Sanggau (terdapat muskovit dan
sifatnya,
• Asbes asbes dibagi rnenjadi 2 kelornpok yairu:
serpentin
plogopit pada granit pegmatit dan alkali granit).
Jenis ini dapat dipintal, yang terrnasuk golongan ini antara lain
• Kalimantan Tengah: S. Lerno, Barito; G. Mas. Kehayan Hulu; Kuala
Kuayan; Kuala Kurun (warna putih kekuningan, abu-abu kehitaman, mineral krisotil - 3Mg 2Si02 2H20; serabutnya lernas dan
halus
keras diterobos urat-urat kuarsa),
seperti sutera, wama putih, panjang serabut antara 4-5 inch, sangat
• Sulawesi Tengah: Fatoba Kab. Banggai; Mamulusan Kab. Lumri;
kuat, satu ton bahan ini dapat dipintal sarnpai 10.000 meter, bila
Biromatu Tutontowi, Sibodo Kab. Donggala; P. Peling (merupakan
dipanaskan dapat bertahan hingga 2760° C.
pegmatit dalarn batuan malihan). •
Asbes amfibol
• Irian Jaya: P. Roau disemenanjung Wan Dernen dan teluk Oemork
Jenis ini sukar dipintal, yang terrnasuk golongan ini antara lain
(terdapat pada batuan malihan berukuran kasar, berlembar-
mineral antofilit - (Fe, Mg) Si01, terdapat sebagai gumpalan serabut
lembar).
pendek dan gelas, panjang serabut 4-5 inch, bila dipanaskan dapat
b~rtahan hingga 2760° C. Antofilit selain didapat dialam, dapat pula
Teknik Penambangan
dibuat dengan memanaskan magnesium metasilikat yang jauh lebih
Apabila terdapat dekat permukaan, penambangan dilakukan tinggi dari pada titik lelehnya dan kernudian dengan cepat
dengan sistern tarnbang terbuka dengan peralatan sederhana. Sistem didinginkan.
penambangan dengan mernbuat sumuran diikuti dengan sistem
gophering dapat pula dilakukan apabila endapan cukup dalam dan Tempat Diketemukan
tidak teratur.
• Jawa Tengah: Karangsambung, Kah. KL'11u111cn (termasuk
jenis
158 159

antofilit dan sisanya golongan serpentin). asbes semen dipergunakan untuk mengalirkan berbagai macam air,
• Halmahera: Di Weda (P. Seram) termasuk jenis krisotil; Wusia, larutan bahan kimia, sebagai pelindung kabel listrik, telepon dan
Halmahera timur (terdapat didalam masif serpentin atau peridotit sebagainya.
yang mengikuti rekahan).
• Sulawesi Tenggara: Komplek P. Padamarang/P. Lambasina (terdapat
dalam batuan ultrabasa peridotit dan serpentinit yang berumur Pra
Tersier.
• Nusa Tenggara Timur: Atapupu Kab. Belu (didapatkan pada celah di
tubuh batuan ultra basa, umumnya sudah lapuk dan berserat panjang).
• Irian Jaya: Sepanjang S. Sentani dekat Jayapura (merupakan urat-urat
yang tak beraturan dalam batuan serpentinit).

Teknik Penambangan
Asbes digali dengan tambang terbuka mempergunakan pera-
latan sederhana. Apabila didapatkan agak dalam, dilakukan dengan
membuat sumuran dan diikuti dengan sistem gophering,

Pengolahan dan Pemanfaatan


Asbes dari hasil penggalian diadakan pemilahan dengan tangan.
Serabut yang disebut mutu no. I adalah yang panjangnya ~ 3/4 inch,
sedang yang panjangnya 3/8 - 3/4 inch disebut mutu no. 2.
Bahan galian yang harus digiling, kemudian disaring bertahap
dengan cara penyedotan dengan udara dan akhirnya disisir dan
dipintal. Di dalam pemanfaatan asbes dibagi menjadi 2 kelompok:
• Yang dapat dipintal
Terutama dari jenis krisotil, dipergunakan sebagian besar untuk
lapisan pada rem mobil. Selain itu dipergunakan untuk bahan
pelindung terhadap api, Iistrik dan bahan kimia.
• Yang sukar dipintal
Dimanfaatkan untuk pembuatan panil asbes (lazim disebut etemit).
Etemit dibuat dari semen portland dan serabut asbes golongan no. 2.
Banyaknya asbe, untuk pernbuatan eternit biasanya I 0-15%.
Pipa
16
1
sifatnya yang liat apabila terkena air. Tanah liat merupakan
hasil
desintegras pelapuka kimia, terutama pengaruh H20 dan
i,
dibantu oleh n C02 terhada batua induk Hasilny
mikroorganisme p
dan tidak larutn dalam. air. a
merupakan
materia ini bagian yang ole air Selanjutnya suspens dan
BAB VII lhalus
mengendap diangkut
berlapis- h Selama sebagai
proses i akhirnya
lapis. pengendapan/pengangkutan
sangat dimungkinkan dikotori oleh mineral yang berukuran
BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKA- halus
antara lain kuarsa, besi oksida dan bahan organis.
ITAN DENGAN ENDAPAN RESIDU DAN
Sifat yang penting dari lempung adalah plastisitasnya
ENDAPAN LETAKAN (keliatan-
nya). Sifat ini dapat diperoleh bila ada air, dan karena sifatnya
ini,
• Susunan
lempung dapatdan kehalusan dari minera
dicetak.
Yang tcrmasuk dalam kelornpok ini adalah: lernpung, • butiran l
kaolin, Derajat keliatannya tergantung dari:
• Banyaknya air yang ada dalam air
pasir kuarsa, zirkon, kalsedon, korundurn, intan, kuarsa kristal, didalamnya

pasir Banyaknya garam lain yang terlarut
Makin banyak bagian- kecil yang aktif
kerakal. Jumlah bahan organis yang ada.
bagian
kurang dari 0,0 I mm) makin tinggi sifat (berukuran
keliatannya. Si fat
1. LEMPUNG yang lain
ialah bila tanah liat atau dibakar, hingga sebagian
dipanaskan
sernua air yang dikandungnya atau menguap, maka keliatannya
Lempung scbetulnya rnerupakan istilah ukuran butir yang menjad kurang atau sarna hilang terus sifat
dan akan menjadi
kecil dari lcbi.h(mcnurut ukuran
mm Apabila butir- iwalaupun diberi sekali air lagi. Sifat inikeras
yang menguntungkan dari tanah
1/256 Wentworth).
tersebu suda kornpak kernudian discbut butir
lernpung Didalar untuk dipakai liat sebagai baha bangunan Untuk membuan air
tpembicaraa h masyaraka batu .
sarna n
sernuanya, didalarn praktekn tanah . liat dibakar g
suhu 450-
n
denga batu t yang dirnaksud
Lernpun dikelornpoka pengertiannya
menjad 2 bagian pada 750°C.
nbesar lernpung, glempung n i Untuk membuang gas C0 dari batuan
misalnya maka suhu 2 ditingkatkan lagi antaraS03
karbonat gas 950-dan
I gips
yaitu: resid dan
pembakaran 250°C,
• Merupakanu sejenis lempung yang terbcntuk karena pelapuka untuk beberapa jam. Pada tersebut FeO dapat berubah
Lempung
proses
(alterasi) batuan bcku dan n
disekitar batuan induknya. suhu menjadi
mekani dari bahan akan menjadi lebih tinggi. Perbaikan sifat
dijurnpai Mutu
baik dengan. Fe20
s 1, karenanya
yang akan lebih merah pula, dan
ini, bahwa kekuatan
antara suhu-suhu tadi ada
lempung
pung ini pada umumnya
sedimen. lempun dibandingkan Iern-
ole miner warnanyapun
terakhi akan disebabkan
rneleleh, beberapa
setelah dingin akan kembali dan
lebih
Komposisi
ilit, dipergunakag residu
untuk bahan pernbuatah al r
didominasi rnengikatdan mineral- membeku
lainnya sehingg massa bahan akan
umurnnya
struktur antara lainn gentin dan gcrabah. n kerarni minera
mineral , a
bata, g k l
menjadiWarna lebihdari
kornpak keras.
basil produksi tergantun dari
• Lempung sedimen tanah liat. 1111 atas dan disamping g pernba-
Sering disebut sebagai Pcnyebutan didasarkan
162 163

karan, juga tergantung dari perbandingan banyak antara Fe203 dan lebih besar dari 60%, wamanya putih. Bata yang dibuat dari napal
(CaO + Al203). Makin banyak Fe203, makin merah dan sebaliknya warnanya tetap putih, biasanya strukturnya berlubang-lubang karena
akan makin pucat warnanya. Bila tanah Iiat mengandung banyak gas C02 yang menguap. Bata ini tidak disukai oleh pengusaha
bahan organis, hasilnya setelah dibakar akan memberikan struktur disamping karena warnanya putih juga relatif Iebih rapuh.
berlubang/berpori karena banyak gas terutama C02 yang keluar. • Loas
Bahan organis ini berasal dari tumbuhan atau binatang. Semua pengo- Tanah liat kurus yang mengandung cukup banyak pasir kuarsa.
lahan bahan galian yang melalui proses pemanasan atau pembakaran Banyak dipakai untuk membuat bahan bangunan konstruksi.
Hasilnya setelah dibakar susutnya sedikit dan harapan untuk retak
yang mengubah sifat keliatan menjadi tetap keras disebut proses
juga tidak banyak
keramik. Tanah serpih = shales
Berdasarkan atas sifat fisiknya tanah Iiat dikelompokkan •
Tanah Iiat jenis ini sudah mengeras, sifat keliatannya sudah rendah
menjadi: dan tidak akan lebih Iiat walaupun diberi air. Tidak disenangi karena
• Tanah liat gemuk: pengerjaannya relatif sulit.
Sebagian besar tersusun oleh hidro alumunium silikat. Sifatnya liat Batu tulis = slate
sekali dan kompak dalam keadaan basah. Pada waktu kering •
Batu tulis merupakan hasil metamorfose dari shale. Kenampakannya
mengkerut dan dapat pecah, karenanya sukar diolah. sangat keras dan berlembar-lembar. Karena pengerjannya yang sulit,
• Tanah liat kurus: bahan ini tidak untuk membuat bata, tetapi dapat dimanfaatkan
Mengandung pasir kuarsa disamping hidro alumunium silikat. Tanah sebagai batu tempel.
ini sifat keliatannya kurang dibandingkan dengan tanah liat gernuk, Tanah liat tahan api
karenanya agak Jebih mudah dikerjakan. Tanah liat jenis ini yang • Sering disebut sebagai ball clay. Cukup baik untuk membuat bata
umumnya dimanfaatkan untuk pembuatan bahan bangunan.
tahan api antara lain bata kaolinit (titik leleh = 1785° C, bata bauksit
Antara kedua golongan tersebut dapat dilakukan pencampuran
(titik Jeleh I 732-1850° C) dipakai dalam tanur/dapur ketel. Bata ini
sehingga diperoleh tanah liat yang sesuai. Untuk mendapatkan hasil
tidak bereaksi dengan bahan dari abu sebagai sisa bahan bakar.
yang baik dari hasil pencampuran tersebut diperlukan latihan dan
pengalaman.
Di masyarakat sering terdengar beberapa variasi tanah liat
Ternpat Diketemukan
dengan pemanfaatannya, meskipun masing-masing istilah tersebut
dengan mengacu pada proses geologi sudah berbeda dan kehilangan • Daerah Istimewa Aceh: Daerah Air Eumpeking (cukup baik untuk
sifat liatnya. Variasi tersebut: bahan baku semen kandungan Si02 = 57,62%, A]i03 = 20,51 %,
• Tanah liat putih bersih Fe203 = 7,30%, berupa serpih); Kab. Aceh Pidie Kee. Delima Daerah
Jenis ini disebut pula dengan nama kaolin. Karena harganya yang Kungkung (terdapat sebagai endapan rawa, berwarna putih abu-abu,
relatif lebih mahal, bahan ini jarang dimanfaatkan untuk membuat plastis); Kab. Aceh Timur, daerah Kuala Simpang (terdapat berse-
lingan dengan pasir kuarsa dan serpih); Kab. Aceh Tengah, daerah
bahan bangunan konstruksi.
• Napal =marl =merge! Glumpong dekat Takengon (merupakan endapan aluvial); Kab. Aceh
Jenis ini mengandung mineral karbonat (terutama Kalsium Karbonat) Tenggara, daerah Kutacane; Kab. Aceh Barat, daerah Tutut
(merupakan endapan aluvial): Kab. Aceh Utara, Kee. Muara dua,
164 165

daerah Muara Dua (merupakan endapan aluvial); Kab. Aeeh Timur, Kab. Serang daerah Ciealengpong (faeies sedimen); Kah.
daerah Kee. Tamiang Hulu (herupa serpih yang herselingan dengan Lebak
batu lumpur dan batu pasir pada Formasi Bampo ). daerah Gahus Rangkashitung (faeies sedimen); Kah.
• Sumatera Utara: Daerah Bohorok, 80 km barat daya Medan •
Sukabumi
(kandungan Fe203 = 4-6% ). daerah Cihadak (pelapukan batuan gunung api tak teruraikan).
• Riau: S. Cenako, Belilas, Seberida, Indragiri Hulu (baik untuk bata Jawa Tengah: Kah. Kebumen Kee. Karangbolong (faeies sedimen);
Gundik (endapan aluvial); Daerah Mayong Kab. Kudus (endapan
merah pejal); Bengkalis Kee. Mandau (kandungan Si02 = Nusa-kambangan (facies sedimen); Kah. Grobogan, Kee. Desa
aluvial); Kah. Rernbang, Kee. Sedan, desa Sumberejo, Galanter
A}i03 = 22,03%, Fe203 = I, I%). 65,60%, (endapan aluvial); Kah. Kudus, desa Jekulo (endapan aluvial),
• Sumatera Barat: Muara, Sawah Lunto, kandungan Si02 = Fe203 = 5,4%, Cao = A'203 =
semen); Taratak, Sawah Lunto, Kah. Sawah Lunto,
Sijunjung Sijunjung
(baik (baik
untuk bahan 11,5%,
34%, MgO = 4,80%); Kah.
13,5%,Klaten daerah Bayat (komposisi Si02
untuk hahan semen); S. Limau Manis dan S. Padanghes
=
44%, CaO = I%, Fe 2 0 3 = 2,2%, Ah03 = 29% ); Kab.
Indarung Kee./Desa Singganangga (endapan aluvial); Kah. Kudus
Cilaeap,
• Kab. Padang Pariaman (baik untuk bahan semen). Kee.
Jawa Barat: Kab. Bandung, Kee. Soreang, desa Sayati (baik untuk Jatiroto, desa Katen (endapan aluvial); Kah. Cilaeap, Kee./Desa
bata merah) Kah. Bandung, desa Cisaman (baik untuk bata merah); Kesugihan (endapan aluvial), Si02 = 53,96%, Fe203 = 7,77%,
Kah. Bandung Kee. Majalaya daerah Cikaneung (baik untuk bata Al203
merah); Kah. Bandung, Kee. Pacet, desa Pamoyaman (hasil
pelapukan batuan gunung api tak teruraikan); Kah. Bandung Kee.
= 19,07%); Kah. Semarang/daerah sekitar Semarang
Soreang, daerah Banjaran (hasil pelapukan batuan gunung api tak (facies
teruraikan); Kah. Bandung Kee. Cililin daerah Citalam sedimen); Nanggulan (endapan gunung api Kwarter); Daerah Patuk,
hasil pelapukan batuan gunung api tak teruraikan); Kab.
(merupakan G. Kidul (endapan gunung api Kuarter); Daerah Semanu, Wonosari
Kee. Bandung (endapan gunung api Kuarter); Desa Semin, Gunung Kidul (endapan
Kee. Batujajar desa Cilemer (endapan aluvium); Kah. Sumedang, gunung api Kuarter); desa Tawang Kee. Ponjong (endapan
Darmaraja
Cianjur (basil pelapukan
Kee. Karangtengah desa gunung
Maleber api tak pelapukan
(hasil teruraikan):batuan gunung
Kah.
gunung api tak teruraikan); Kah. Cianjur Kee. Sukaratu desa Bojong api Kuarter): Desa Pasirombo, Kee. Rongkop, Kah. Gunung
pieung (facies sedimen baik untuk genteng): Kah. Cianjur Kidul
Kee. (endapan gunung api Kuarter); Kah. Pekalongan, Kee. Tepus, desa
Cibeber desa Cihadak dan Cihaur (hasil pelapukan tuf K warter); Duwet (endapan aluvial); Kab. Pekalongan, Kee. Bojong; desa
Kab. Jomblang, Sumur (rombakan batuan gunung api Kuarter); Kah.
Cianjur Kee. Mande, desa Jamali (pelapukan batuan gunung api Pemalang Kee. Bantarbolang, Kee. Magawanagata, desa Pakembaran
tak (rombakan batuan gunung api Kuarter); Kah. Pekalongan Kee.
teruraikan); Kah. Subang, daerah Parung (facies xedimen); Wonopringgo, desa Rowokemho (rombakan gunung api Kuarter);
Kab. Kab. Purhalingga, Kee. Karangrejo, desa Sragen (rombakan gunung
Subang daerah G. Sembung (faeies sediment: Kab. Subang api Kuarter); Kab. Temanggung Kee. Keloran, desa Keloran,
daerah
aluvial); Kab. daerah Gorowong, Parung panjang Kalimanggis (faeies sedimen); Kah. Kendal Kee. Sukorejo

Pringkasap (facies Kab.
Tangerang,aluvial);
(endapan sedimen);
SerangKab. Subang
daerah daerah(endapan
Tanjung desa
Bojongkendang
aluvial) Cepiring, Patebon dan Gemuh (rombakan batuan gunung api
(facies sedimen); Kab. Subang daerah Cipeundeug (facies sedimen): Kuarter); Kah. Bantul, daerah Bawuran (romhakan batuan gunung
Daerah Purwakarta (facies sedirnen): Daerah Karawang api Kuarter).
(endapan Jawa Timur: Kah. Paeitan, Kee. Tulakan, desa Bungur, Tulakan,
Ngumbul dan Bayu (terdapat dalam Formasi Jaten); Kah. Ponorogo,
sekitar Sumoroto, Mojododol, Balong, dan Arjawinangun (endapan
166 16
7
aluvial, sebagai bahan baku keramik berat); Kab. Tulungagung sedimen; Si02 = 59,6-69,26%, A'203 = 16,25-23,38%, Fe203 =
Kee. 0,92-
Gedangan desa Sumberingin wetan Kalidawir; Kab. Kertosono, Kotabaru, daerahKotabaru,
1,29% ); Kab. Sambelumbingan (faeies (faeies sedimen);
daerah Stagen Kab. Hulu-
Kee. sedimen); hasil X RD;
Kab.
Mojosari, desa Brangkal (endapan aluvial); Kab. Gresik dan sungai Selatan, daerah Telaga Langsat (faeies sedimen, Kab. Hulu-
sekitar disordered kaolinit, Gedung
kuarsa, lempung); Desa Tabuh,
Paringin Kab. Banjar
sungai Selatan, Tengah, Kee.
Gresik (sebagai bahan baku PT. Semen Gresik); Surabaya, Driyorejo (endapan
(endapan aluvial); Kab. Malang, Kee. Singosari, Kee. Sidodadi dan aluvial).

Kee. Tawang, desa Songsong sepanjang aliran Kalimas, Kali Pakel Kalimantan Barat: Desa Sago, Benawah Kee. Tayan Hilir Kab.
(endapan aluvial, bahan genteng pres); Kab. Bangkalan Madura, desa Sangau;
Sumbermanjing wetan, desa Tunggumangir dan Sumberagung •
Soeah, Labang dan Tragah (endapan aluvial); Kab. Pasuruan Kee. Bali: Kab. Tabanan, Kee. Prajekan, desa Prajekan (pelapukan batuan
(endapan aluvial); Kab. Ngawi, desa Bangunrejo (faeies
Kembang Singgit, desa Nguro (endapan aluvial); Kab. Malang, Kee. gunung api Kuarter); Kab. Gianyar, Kee. Gianyar, desa Seronggo
sedimen);
(pelapukan batuan gunung api Kuarter);
Kab. Nganjuk Desa
Fe203=0,16% Al203Nguben, DiosoK203
= 24,29%, (faeies sedimen,
= 0,80%, P20Si02 = l47,
5 = 0, l %, •
17%, Nusa Tenggara Barat: Kab. Lombok Timur, Kee. Pringgabaya
,= H 0
34,78%, Cao= 3,96%, MgO = 1,40%, Na20 = 0,13%, Ti02 =
2
(pelapukan batuan gunung api Kuarter; Si02 = 49,85%, Al203
0,22%, Fe20 = 0, 15% ); Desa Gampingan Kee. Tirtoyudo;
Kab.
Malang (dalam Formasi Jaten, mengandung sisipan dan lensa =
batubara penyebaran tipis); Purboyo, Kalijening, Rejosari dan Astino 19,58%, Cao= 4,27%, MgO = 1,61 %, K20 = 0,88%, Na20 =
1,46%,
Kee. Bantur Kab. Malang (kandungan Ah03 = 34,22%, Si02 =
Ti02 = 0,80%, H20 = 7,01, oleh penduduk telah dibuat
41,50% dari hasil analisa sinar X termasuk jenis kaolinit-holoysit genteng);
dapat dipergunakan sebagai bahan keramik dan refraetori); Kab. Kab. Lornbok Barat Kee. Pringgarata, desa Jabondare (pelapukan
Bojonegoro Kee. Solio, desa Pujeng Dodo) (faeies batuan gunung api Kuarter; Si02 = 41,70%, Ab03 = 23,68%, Fe203
Kedungsumber,
sedimen Si02 = 34,22-53,86%, Fe203 = 0,84-1,77%, Ah03 = 16,09- 2,27% MgO = l,15%); Tente Kab. Bima (kandungan Si02
=
,
22,93%, Cao = 4,95-20,8%, MgO = 1,42-2, I 0%, Na20 = 14,50%, =
51,52%, Al203 1,20%,
Cao= = 20,41%,
MgOFe203 = 8,14%,
= 0,34%, Na20 CaO = 2,40%,
= 5,99%, MgO
digunakan
0,22-
0,65%, K20 = 0,40-0,45%, P20s = 0,06-0,08%, H20 17,44- =
sebagai bahan genteng); Kab. Bima daerah Rabba (pelapukan batuan
1,15%, bahan baku genteng) Desa Kandai, Kee. Dornpu,
= aluvial gunung api; Si02 = 50,96%, Al203 = 21,50%, Fe203 = 8,88%,
20,42%); Kab. Jombang, Perak (hasil residu dari endapan (faeies Kab.
CaO = (kandungan Si02 = 48,70%, Fe203 = 7,84%, Ah03 = 23,4%,
Dompu
vulkanik); Kab. Bondowoso, Kee. Waringin, desa sekitar
Banyuputih sedimen, Na20 = 2,80%, K20 = 1,52%, CaO = 2%, MgO = 0,57%, H20
Kee. Tambak (lempung limonitan = 97%, kalsit = 2%, kuarsa =
wama putih kelabu untuk bahanbaik
keramik); Bawean, =
0,5%, fragmen batuan = 0,5%, untuk genteng).
6, 10%) Desa Bawi, Kee. Dompu, Kab. Dompu (kandungan Si02 =
• Kalimantan Selatan: Kab. Hutu sungai Selatan, Kee. Padang
Batung,
74,88%, Alz03 = 14,31 %, Fe203 = 0,44%, CaO = 0,80%,
MgO =
Kp. Jelatang (lempung residu, bahan baku semen = Si02 =
59,36%, 1,30%, Na20 = 0,26%, S03 = 0,47%); Kab. Bima daerah
Ti02 = 0,84%, Alz03 = 18,29%, P20s= 0,05%, S03 = 0,16%, Tangga
MgO = (pelapukan batuan gunung api, Si02 = 52,42%, Ah03 = 20,2%,
1,00%, Na20 = 0,15%, K20 = 0,49%, H20 = 3,89%); Kab. Fe203 = 8,29%, CaO = 1,73, MgO = 1,15%); Kab. Sumbawa
Tapin,
daerah
Kee. Binuang, Kp. Binuang (faeies sedimen, hasil X RD;
kaolinit, Taliwang (pelapukan batuan gunung api, Si02 = 74,35%, Ah03
ilit, kuarsa, feldspar); Kab. Tanah Laut, Kee./Desa Kintap =
16 16
8 9
23,35%, Fe203 = 4,75-13,33%, Cao= 1,71- MgO = 1,10- Pengolahan dan Pemanfaatan
24,89%,
2, 10% ); Kab. Lombok Tengah Kee. Praya Barat, desa
Mangkung
(facies sedimen, Si02 = 19,52- Ab03 = 8,91- Feo0 Di tempat penambangan tanah liat diadakan antara
= 5,39-13,3%, CaO = 2,13-
53,68%, MgO = 0,10-5,76%, 1 pernilihan,
yang baik dan yang kurang baik sesuai dengan rencana pemanfaatan.
23,77%,
bahan semen); Kab. Lombok Barat, Kee. Gerung, desa Gerung untuk Yang dianggap baik dapat langsung diolah dan yang kurang baik
26,9%, baik
dapat dicampur hingga sesuai. Kotoran yang ada dibuang baik
(pelapukan andesit, Si02 = 74,88%, Ab03 = 14,31 %, Fe203 = harus sisa
itu mineral asing (misal nodul besi)
0,44%,
0,97%) . oksida
an/baha organik. Bahan ini ataupun
ditamba air tumbuh-
• Cao = 0,80%, MgO =
. 1,03%, Na20 = 0,26%, K20desa = 3%: n kemudian merata, ditimbundicampur/di-
h
Nusa lumatka Dalamsehinggabentuk
tampakyang
plastis
demikianberbentuk
air yang berlebih akan
S01 =Tenggara Timur: Kab. Manggapai, Kee. Teng-
n dan
Borong, kulese dan desa Meler (pelapukan batuan ubahan Bahan ini siap dicetak dan selanjutnya dikeringkan
gunung api tua, tufa dasit); dari kerucut. diudara
• Sulawesi Utara: Daerah Bolaang (pelapukan bebas beberapa jam, dimasukan kedalam dapur
mengalir
volkanik). Mangondow batuan sebelumnya
bakaran untuk menghemat kayu pem- Di negara yang sudah
bakar.
.
maju
pengolaha tanah liat mulai dari sampai menjadi
• Sulawesi Tenggara: Kab. Kendari, daerah Palangon (facies
sedimen n
yang menggali
siap pakai dilakukan barang
secara otomatik.
mollasa); Kab.daerah
Kendari daerah Ranoinceto (faciesmollasa).
sedimen keseluruhannya
Tanah liat dimanfaatkan untuk membuat bata merah,
Kab. Kendari (facies sedimen
• mollasa);
Ponggaluku daerah Tonassa (pelapukan genteng
Sulawesi Selatan: Kab. batuan aruupun keramik. Persyaratan
adalah tingkat hams utama
sedikit untuk
mungkin,genteng
tidak clan
Pangkep, Kab. Bulukumba, daerahtelah Tanah
ditambang oleh PT.pela- keramik
pengkerutan
bahan organik yang mengandung genteng/kerami berpori.
Tonassa); Kungkung
gunung api dan metasedimen, Semen
(hasil menyebabkan bata
pembuatan masyaraka k mencampur Dalam liat
pukan batuan gunung Kab. Sopeng Daerah (hasil
api); Watansoppeng merah t
sekam padi dengan tujuan bata merah menjadi tanah dengan
pelapukan gunung api). relatif
kuat tekannya menjadi Dalam hal tanah ringan tetapi
akan diman-
berkurang.
faatkan untuk bahan baku seme portland liat harus memenuh persya
Teknik Penambangan ratan tertentu (Boque. 197 n i -
Pada umumnya daerah dimana didapatkan tanah liar 4)
daerah yang subur. merupakan
tanah liat diawali dengan Pcrscnrase (%)
Penambangan
pasan tanah pengu-dengan peralatan
baik dilakukan Semen Si 0: Al,O Fc,o, Cao MgO S03 Loss In
penutup sederhana
at~upun dengan peralatan berat misalnya bulldozer. Proses , sol
Tipc I 21.3 2.7 63.2 2,9 1.8 1.3
selanjutnya
~a.1tu penai:ribangan terbuka dengan bentukan undak- Kegiata Tipc II 22J 6.0 4.3 63.1 2.5 0.
1.7 0.8
undak.
1111 dapat dilakukan dengan peralatan sederhana ataupun n Tipe Ill 20.4 4,7 3.1 64.3 2.0 2.3 1.2
2
shovel/back- Tipc IV 24,3 5,9 4.1 62.2 1.8 O
1.9 0.9
Tipc Y 4. .l
hoe, yang
Dalam_ hal selanjutnya siap dilakuka
untuk dipindahkan ketempat
secara besar-besaran 25.0 2.8 64.1 1. 1.6 0.9
Putih .l 9 0.
penimbunan.
penambangan n misalnya 25.5 0.6 65.0 0.l n.d
sebagai bahan baku semen, perlu dilakukan teknik dan Pozzolan 3.4 I.I
2
26.0 3.6 52.3 1.8 4.8
penambangan dengan persyarata
pengangkuta ketat agar tidak 5.9 4.2
0.2
n n mengganggu 6.9 n.d
lingkungan. n.d
9.4
170 17
1
2. PASIR KUARSA • Cao : o,o 1-
• 0,26%
Pengertian pasir kuarsa (pada umumnya dijumpai • K20 :: 0,01-
berwarna MgO 0,01-
0,26% 17.00%
Dalam cadanga endapan pasir dapat
putih)
sebaga berbeda
endapapengertiannya
sedimen. dengan
berasal pasir
dari putih. Pasir kuarsa
rornbakan yang perhitungan n kuarsa
dilakukan dengan cara antara Iuas penyebaran
iterdapat
mengandun n batuan
silikon dioksida (kuarsa - Si02) seperti riolit perkalian
ketebalan rata-rata, sedang ketebalan dengan
rata-rata dapat diketahui
g granit,
Endapa pasir kuarsa terjadi rnelalu , dengan
granodiorit nsortasi dansetelah Oleh sebab itu i prose
cara pemboran
menentukan tangan,
kualitas sumur uji atau parit
endapan uji. Disamping
pengambilan contoh itu
.kuarsa dialamsedirnentasi. s
tidak pernah didapatkanendapan dalam keadaan murni. untuk
dilakukan
untuk analisa baik analisa endapan
transportasi pasir
Butir keperluan laboratorium kimia
,
kuarsa dialam umumnya terdapat tercampur dengan lempung, mikroskopik. maupun
feldspar
[FeO (OH)n H20], pirit (FeS2), mika mineral), biotit [K
(K,Na,Ca,Al,Silikat),
(gabungan(AISiOi OJO)rnagnetit
(Mg,Feh (OHh], (Fe1n+).
hornblendeilmenit
[Ca2 Na (FeO,
(Mg Ti02).
Fe2)4 (Al, Ternpat Diketemukan
limonit
Fe
Ti)3 Si8 022 (0.0Hh], zirkon (Zr Si04). dan bahan organik dari
3,
• Daerah Istimewa Aceh: Kab. Barat, pantai Lhokruet, Kee.
tumbuhan dan Proses oleh air Aceh
Lhokkure sebelah barat laut Calang Formasi
sebagainya.
butiran pasir menjadi bertarnbah transportasi
halus dan relatifmenyebabkan
rnenjadi lebih t (termasuk Ligan
berumur Oligasen, tebal lapisan 3 m); Kab. Aceh Barat Kee.
murni. Calang
pantai Calang (terdapa sebagai endapan pantai dan
Material
kuarsa, pengotor tersebutdari warnapada yang
umumnya mernberidapat
ditunjuka warna pada
pelapukan granit t dan batupasir
aluvial),
kuarsa, warna putih kecoklatan);
pasir
schingga
derajat kemurniannya. Pada n diperkirakan
pasir kuarsa diendapkan dalam Kab.
umumnya butir yang berbeda mulai dari Aceh Selatan pantai sekitar Tapak Tuan (sebagai endapan aluvial dan
penyebaran melebar, dengan ukuran fraks ukuran kasar (2 mm). pantai, warna putih abu-abu); Kab. Aceh Tenggara, daerah Lawe
fraksi halus
Secara(0,06 mm) sifat
individu sampai
fisik minerali kuarsa antara lain: sebelah tenggara Kutacane (terdapat sebagai batu pasir kuarsa , wama
dengan putih kuning); Kab. Aceh Besar pantai Lhoknga 18 km dari
• Berwarna putih bening tetapi kadang- berwam lain
kadang
tung pada oksida pengotomya, misal kuning a tergan- Banda
peletak,
Aceh (terdapat pasirKee.kuarsa,
Gaib, warna
Aceh putih kotor, endapan pantai);
mengandung
wama merah mengandung Cu-Oksida Fe-
• Rampelan
Sumater
Batu Utara: Tenggara).
Kab. Panahatan, Dolak
• Kekerasan : 7 (skala Mohs), kristal Oksida,
a
(terdapat Simalungun,
kuarsa bercampur Tanjung
• Berat jenis bentuk hexagonal
• batupasir
Sumater Barat: Kab. konglomerat). Datar, Saruaso Formasi
• Titik lebur : 2,65 a Kab Tanah (termasuk
Sijunjung, Sawahlunt
• Konduktivitas : 1715° C Ombilin) Formasi
. Sawahlunto Kab. Pelangke o
Pasisir Selatan, Tarusan;
Secara umum: pasir
12-100° C Indonesi mempunya
kuarsa komposis ; Ombilin);, Kab.
Solok, Singkarak, Kab. Lima puluh Kota, Kota
• Si02 : 55.30- a i i (termasu
• Baru.
k
• 99,87%
Sumatera Selatan: P. Bangka Tanjung Pengusuk (endapan aluvial;
• Fe203: 0,01-9,14%
Ti02 : 0,01-0,49% Si02 = 98,37%, Ab03 = 0,16%, Fe03 = 0,14%); P. Bangka,

Al20, : 0,01- Matras
18,00%
(Tanjung layang Batu (endapan aluvial, Si02 = 97,56%, Al-O,

=
0,68%, Fe203 = 0,20%); P. Bangka Pasir Padi (endapan aluvial,
17 173
2
Malang; Nusabarung Kab. Jembcr (endapan pantai,
= 98,53%, Al203 = 0,68%, Fe203 = 0,07%); P. Bangka
Lamongan , Kab. Lamongan;
Resen); Bangkalan Madura (endapan
Taboali; Biliton, aluvial,
Tanjung Bunga (endapan aluvial, Si02 = 93,95%, Fe,01 = Si02 = 80%, Alz03 = I%, Fe203 = I%); Pantai Utara
0,54%, Ab03 = 0,71 %,); P. Belitung, Tanjung Empang - Madura
Jebut (endapan aluvial); Ambunten, Sumenep, Madura (endapan pantai,
(endapan aluvial, Si02 = 97,30%, Ab03 = 0,58%, Fe203 = 0,70%) 4%, Fe201 = 1 - .
Si02
%). = 80%, Al203 = 2%, Fe203 = 3% ); Blego,
• Kalimantan Barat: Kab. Sambas; Daerah Mandor, sebelah Bangkalan
P.
• Jambi: Kab. Sarko, Sekanjing (sebagai pasir Si02 =
Belitung, Kp. Baru (endapan aluvial, Si02 = 87,05%,
kuarsa, Alz03 = timur
Madura
88%), Menpawah; Kab. Ketapang, Padangduabelas (Si02 = 95,63%,
0,70%,
• Batang Tembesi Kab. Sarko. (pelapukan batu pasir kuarsa berumur Miosen, Si02
Fe701
=
90%, Al701
• Fe203
Bengkulu =0,07%,
Riau: P.=Kundur P.2 =Belitung
Krui, Si0
Kab. 72,60%,
Riau Tanjung = Batu,
4%). Penyu
Fe203 (merupakan
Kepulauan (endapan -
tailing
aluvial,
tambang P. Karimun
timah); Riau Kepulauan (merupakan tailing tam-
= =0,20%, Al201
butir Desa = Bodok, Ti02 =Kee.
1,87%, Lapo, 0, 18); Desa Kapuas,
Wuko, Kab.
Si02 = 92,70%, Afz03 = 2,97%,
Kab. Fe203 = 0,26% halus);
Sanggau dan
Entugau Sanggau
(facies sedirnen. berwama putih, butir halus); Desa
bang, timah); P. Singkep Kab, Riau Kepulauan (sebagai pasir
). Sanjan
Sernentai Kee. Muko Kab. Sanggau (faeies sedimen, berwama
pantai). batu
Pandan
putih, Sembuat Kee. Tayan Kab. Sanggau (facies sedimen,
• Jawa Barat: Kab. Karawang, Cibitung, Jatiwangi (merupakan berwarna putih, butir halus).
endapan alur); Kab. Sukabumi, Kee. Cibadak, G. Walat (sebagai •
Kalimantan Selatan: Kab. Banjar, Liang Anggang, Jin.
batu Banjarmasin-
pasir =
Alz03 kuarsa1,47%,
berumurFe203 =
Miosen 0,60%), Kab.putih;
atas, wama =
Lebak,Si02 Malingping Pleihari (endapan panrai, Si02 = 96,03%, Fe203 = 2,40%, Ti02
Pasung
84,84%, =
• (merupakan batupasir kuarsa, dekat aliran S. Ciliman). G. Gempol 0, 13%, CaO = 0,59%, MgO = 0,02%, Al203 =
0%);
daerah Sambiroto (termasuk Formasi
Jawa Tengah: Kab. Rembang Kee. Sedan, G. Ngrayong, putih, abu- Kab. Tanah
abu,
Klumit, Laut, Bantahan, S. Pampau (endapan aluvial) berasal dari batu
kuning, eoklat, mudah lepas, Si02 = 96% ); Kab. Rembang, pasir
Krogan,
kursa Tersier, Si02 = 97-99%, Fe203 = 0, 1-0,2%, Cr203 =
K. Nyamplong (endapan pantai, Si02 = 69,97-82,7Y/o, Al201 =
• O, l %,
Sulawesi Selatan: Kab. Maros, Camba kuarsa, putih-
1,91- (endapan
3,90% ); Banjarnegara, Sigugur, Karangkobar; Rembang, AhOi = 0,2-0,7%, Ti02 = 0,05-0,:Vk, Na20 = 1 %, K20 =
Rembang-Jepara
Pamotan (endapan Si02 = 69,37%, Ah03 = • Irian Jaya: Kanda
kuning-abu-abu, Si02dan= Sangkalung, Teninabuan
90(/c, Fe203 = 2% ). aluvial),
0,02%,
(endapan
(endapan= pasir
pantai,
Fe203 3,89%); Kab. Kedu,
pantai); Luk Ulo, Rembang, Si02 = Baturetno
3,89%,Banyumas; 97%, Alz0 3 =
Kab.
MgO = (masa
Wamena kompak
0,0 I%, = 0,0 halus,
CaO berbutir
=
putih, Tapin, Binuang
I%): Kab.
W onogiri
Ngandang (bercampur dengan mineral sanidin · wama .
eoklat, Si02 99%);
5,89%) -
Si0
• Jawa2 =
1,20%,Timur:
Fe203 = Tuban
Kab. 0,3%). (endapan pantai, Si02 =97,0-98,7%, CaO (lapisan
.Hotekang Abe Pantai (Si02 = 66,40%, Al201 = .
65%, Alz03 = 18%, K20 ==
0,02-0,04%, MgO = 0,01-0,08%); Ngadon, Bumen,Kab. Klaten;
17%); Beji • Kalimantan Timur: Kuaro Kab. Pasir: Langiran Kab. Kutai, S. 1
batupasir
9,43%, kuarsa berumur Paleogen, Si0 2 = 94,4%,
Fe,0
Alz0 3 =
Nihin,
Tambakboyo, (endapan pantai, Si02 = 90,73-96,83%, Fe203 =
Pantai Utara,
Tasikharjo
1,79%,
Kee. Barang Tongbak Kutai: Pantai timur Samarinda.
=
0,66- Fe201 = 3,34%, CaO = 0,30%, MgO = 0,26%, Ti02 = 0,33%);
0,76%, CaO = 0,21-3,24%, Ti02 = 0,24-0,49%); Ampelgading Padang Batung Kandangan (sisipan tipis pada endapan lempung).
Kab.
174 175

Teknik Penambangan
Pasir kuarsa dari tambang
Penambangan pasir kuarsa dilakukan secara tambang
terbuka
berbentuk jenjang. Tahapan
penutup, pembongkaran kegiatan
pemuatan dan meliputi: pengupasan
pengangkutan, dengan lapisan
uraian
sebagai berikut: Pencucian dengan air untuk menghilang- lempung dan ma-
air ---- kan Jempung yang dikandungnya dengan terial pengotor
• Pengupasan lapisan penutup
menggunakan siklon/classifier/washer
Bermaksud memindahkan tanah penutup endapan pasir kuarsa
ketempat yang tidak mengganggu kegiatan penambangan. Tanah ini
nantinya untuk reklamasi. Peralatan yang digunakan antara
lain Scrubbing (pencucian) dengan kekentalan
cangkul, sekop dan lain-lain atau peralatan mekanis seperti scrapper, tinggi:
shovel dan lain-lain. Pemilihan alat ini tergantung pada kondisi 60- 70% padatan
lapangan dan skala produksi yang diinginkan

Pembongkaran Sisa lempung/
air---- Pencucian dengan siklon/classifier .
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melepaskan endapan pasir kuarsa senyawa besi
dari batuan induknya. Pada umumnya endapan pasir kuarsa meru-
pakan endapan lepas/lunak yang mudah dibongkar. Oleh sebab itu
dapat digunakan peralatan tradisional seperti cangkul, sekop atau
alat Pemisahan magnetis
mekanis seperti bulldozer, wheel loader, backhoe atau power shovel (magnetic separator)
• Pemuatan dan pengangkutan
bila diinginkan produksi banyak.
Material hasil pembongkaran dimuat dan diangkut ke unit pengolah-
an/penampungan (stock pile). Pemuatan dapat menggunakan alat
muat wheel loader, back hoe atau dredging. Pengangkutan dapat
menggunakan alat angkut truck ungkit, gerobak Jori, pikulan dan
lain-lain.
Pasir kuarsa mumi dengan
Spesifikasi tertentu
Pengolahan dan Pemanfaatan

Pada dasamya pengolahan/pencucian pasir kuarsa dimaksudkan Gambar 10. Bagan alir pengolahan pasir kuarsa.
untuk menghilangkan zat pengotor, meningkatkan kadar Si02 atau
memisahkan/mengubah ukuran butir untuk memperoleh spesifikasi Adapun pemanfaatan pasir kuarsa antara lain:
yang diinginkan. Tingkat pengolahan pasir kuarsa ditentukan oleh • Industri keramik, sebagai bahan baku pembuatan tegel, mosaik dan
jenis penggunaannya. Bagan alir pengolahan pasir kuarsa adalah enamel
sebagai Gambar I 0. • Industri cat sebagai bahan pengisi (filler)
176 177

• Industri karet sebagai bahan pengeras oksida seperti:


• Industri gerenda sebagai bahan ampelas • Ah03 dan B203 untuk menambah ketahanan terhadap proses
• Industri Iogam sebagai bahan karat kimia
• Industri
penghilang
penjemih air sebagai bahan penyaring (filter) • Oksida krom, kobalt, besi atau nikel sebagai bahan pewama
• Pembuatan fero silikon dan silikon karbid dengan persyaratan: Si02 • Oksida belerang untuk memperbaiki proses peleburan dan pelem-
(minimum) 98%, besi oksida (maksimum) 0,3% dan bebas dari pirit butan gelas yang dicairkan.
(FeS2). Jenis produk dari industri gelas/kaca antara lain:
• Industri semen portland • Kaea Iembaran, digunakan dibidang konstruksi bangunan
Pasir kuarsa merupakan bahan baku penolong untuk pembuatan • Gelas kemasan, untuk pengemasan produk pada industri makanan
semen portland yaitu sebagai pengontrol kandungan (didalam minuman dan farmasi
silika Untuk 1 • Gelas keperluan rumah tangga, piring, cangkir,
semen untuk keperluan umum kadar sekitar 21,3% Si02). • gelas
• ton semen diperlukan 66,5 kg pasir Gelas untuk keperluan teknik, ilmu pengetahuan dan industri
kuarsa. gelas optik, gelas laboratorium, kaca penghantar listrik, gelas
Dalam industri gelas/kaca pasir kuarsa dipergunakan sebagai bahan
Industri gelas/kaca isolator listrik, kaca laminasi, fiber glass dll.
baku utama. Untuk memperoleh produk gelas/kaca yang diinginkan,
• Industri bata tahan api
dalam proses pembuatannya kadang-kadang ditambahkan Dalam industri ini, pasir kuarsa merupakan bahan persya-
oksida- utama,
Tabet 10. Spesifikasi pasir kuarsa untuk industri gelas/kaca. ratannya seperti Tabel 1 l berikut.
Spesifikasi dan Jenis Tabet 11. Spesifikasi pasir kuarsa untuk bata tahan
Analisi Produk api.
Kaea Gelas kemasan Gelas Spesi
s lembaran Analisis fikasi
dan optik
(%) rumah tangga (%)
Komposisi kimia Komposisi kimia 95% (min)
(%) Si02 1 % (min)
Si02 99,00 (min) 98,50 (min) 99,80 (min) Al203 0,30%
Fe203 0,50 0,03* (maks) 0,10 (maks) Na203 (maks)
Al203 (maks) 0,30 (maks) 0,02 (maks) K20 0,30%
CaO+MgO 0,10 0,20 (rnaks) 0,10 (maks) (maks)
(maks) Ti02
Cr203 0,0006 0,0002 Distribusi ukuran butir 0,30%
0,50 3,35-0,50
Distribusi ukuran butir (maks) (maks Kasar (maks)
mm
(+20-200 mesh) (maks)
Sedang 0,50-0, I 8
25 mesh 0,50
I (maks) 0,5 Hal us mm
36 mesh 5(maks)
(maks) (maks) Bentuk butiran <0,18 mm
- 120 mesh 5 (maks) 1,5 95 (maks) agak bersudut
Hilang pijar pada 1000° 0,5 (maks)
0,5 95 (maks) • Industri pengecoran
C Kelembaban (maks) (rnaks) 0,5 (maks) Dalam industri ini pasir kuarsa terutama digunakan sebagai pasir
5 (maks) 5 (mask) cetak. Spesifikasi pasir kuarsa yang disyaratkan sebagai berikut
*untuk menghasilkan gelas kcmasan yang tak
berwarna. (Tabel 12).
178 179

Tabel 12. Spesifikasi pasir kuarsa untuk pengecoran. membiaskan dan memantulkan sinar. Sinar yang berbeda akan
dibiaskan dan dipantulkan berbeda arahnya, karena adanya indeks
Analisis Spesi
fikasi bias. Sebagai contoh terhadap sinar merah mempunyai indeks bias
Komposisi kimia 2,407, sedangkan indeks bias terhadap sinar ungu atau lembayung
2,465. Dispersi antara sinar merah dan ungu tercatat 0,058 ( =
Si02 90% (min)
Na20+KP 2% (rnaks)
Fe203 1,5% (rnaks) 2,465-
Distribusi ukuran butir 2,407) dan antara sinar merah dan biru 0,048. Karena harga
Kasar (-30 + 70 mesh) 35% dispersi
Sedang (70 mesh) 30% yang sangat tinggi itu maka intan kelihatan gemerlapan.
Halus (-70 + 200 mesh) 35% Tiap-tiap batu mulia (termasuk intan) dicari dan dihitung
Bentuk butiran sub-angular berat
jenisnya. Sesudah mengetahui nilai kerasnya, beratnya dapat dihitung
karat = 0,20 gram). Satuan ini dipakai dunia, oleh karenanya
dalam karat dari batu mulia itu. Karat untuk batu mulia (termasuk
diseluruh intan, tidak dikatakan
3. INTAN intan) adalah satuan berat yang setimbang dengan seperlima gram (1
disebut karat metrik. Jika kita timbang berat lima karat intan. Agar
berat intan itu satu gram, melainkan dikatakan timbangan karat yang
Intan merupakan satu-satunya batu permata yang mempunyai dipakai untuk batu muliaharap
tidak diketahui
sama dengan satuan karat yang dipakai
tidak salah pengertian, bahwa
formula yang terdiri dari satu unsur yaitu karbon (C). Intan terbentuk
untuk emas. Misalnya emas dinamakan 24 karat adalah jenis emas
bersamaan dengan pembekuan batuan ultrabasa misal peridotit dan
kimberlit. Kristalisasi intan pada kimberlite pipe terbentuk pada murni ( = 100% Au). Emas disebut 18 karat mengandung 18/24
kedalaman 60 mil (kurang lebih 95 km) atau lebih dalam dibawah x
permukaan bumi dan pada temperatur 1.500 - 2.000° C. 100% = 75% emas mumi. Intan Indonesia terkenal karena intan yang
mempunyai hablur dengan sistem kubus, Intan paling keras dan paling berat dibandingkan dengan intan dari negara
tetapi kadang-kadang berwama kebiruan, umumnya berwama bening lain, mungkin dalam hal ini. disebabkan intan Indonesia mempunyai
kehijauan,
kuning, berat jenis 3,52 dengan kilap adamantin kemerahan
dengan garis tengah bentuk kristal kembar. Di Indonesia intan sering terdapat sebagai
atom 1.54° A, kekerasan atau
10 skala Mohs atau 8000-8500 knop. endapan aluvial bersama dengan kuarsa, korundum dan sirkon.
Sejauh Di
ini tidak diketahui asal dan arti kata intan yang dalam bahasa Inggris Indonesia terdapat di Martapura (Kalimantan Selatan) dalam batuan
disebut diamond. Kata diamond yang diturunkan dari bahasa Belanda yang disebut Breksi Pemali dan didaerah Landak, Sekayan, Sanggau
diamant sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti tidak (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kecamatan Permata Intan).
terhancurkan. Ikatan atom karbon dalam kisi-kisi hablur mempunyai Ditempat ini terdapat kampung yang bernama kampung Sungai Gula
empat arah kelernahan atau bidang belah. Bila mendapat tekanan yang tempat pemukim penambang intan tradisional. Kebanyakan intan dari
keras maka kristal ini akan terbelah meninggalkan permukaan atau Kalimantan mempunyai warna. Wama yang digemari adalah Air Laut
bidang yang halus sejajar dengan bidang oktahedron. Sifat ini sangat merupakan
yang berwamaintanputih,
yang agak
paling murah. seperti
kebiruan Kesemuanya
air laut, ditemukan pada
yang berwarna
penting bagi pengrajin intan (lapidan) dalam membagi intan berbutir endapan
lebih birualuvial
disebutdi Air
sungai purba.
Hujan Jenis endapan
harganya intan yang
sangat mahal. W amalainkuning
ialah
besar menjadi butir-butir yang lebih kecil serta dalam membuat endapan pipa breksi yang disebut endapan kimberlit, misalnya yang
bentuk dan mengasahnya. Sifat lain yang penting adalah dalam dijumpai di Kimberly (Afrika) dan Australia Barat. Endapan
kimberlit
180 181

ini mempunyai eiri bahwa mineral olivin yang berasosiasi telah


• Kalimantan Selatan: Kab. Martapura, Simpang Empat (antara
mengalami proses serpentinisasi. Intan yang diketemukan di
kampung Mataram dan Sungkai, pinggir JI. Raya Banjarmasin -
Kalimantan dan berukuran paling besar adalah intan Trisakti dengan Kandangan (terdapat dalam endapan kerikil pada daerah ·
166,72 karat diketemukan di Kab. Cempaka tahun 1965. Intan ini dataran
digosok di Amsterdam. Menyusul penemuan intan Galuh Cempaka
berukuran 29,75 karat pada tanggal 18 Agustus 1969. Pada tahun itu • banjir, telah diusahakan oleh masyarakat.
Kalimantan Timur: Sekatak bunyi (berupa indikasi pada endapan
juga ditemukan intan Galuh Bulan berukuran 27,5 karat, sedang pada aluvial), Kab. Kutai, Kee. Longiran, S. Babi; Kab. Kutai sekitar Kp.
27 November 1967 ditemukan intan Galuh Badu berukuran 26,50 Tiongohan eabang sungai sebelah kanan.
karat di Kee. Bati-Bati, Kab. Tanah Laut dan pada tahun 1987 akhir
ditemukan lagi intan dengan berat 50 karat berwarna kuning. Teknik Penambangan
Walaupun penelitian tentang intan tidak pernah berhenti, tetapi orang
Intan dieari dengan eara membuat galian lubang didalam tanah
tidak pernah menemukan batuan asal intan. Meskipun semula yang mungkin mengandung intan. Ada dua maeam lubang yaitu
Koolhoven, 1936 menduga asalnya dari Breksi Pernali, tetapi hingga lubang surut dan lubang dalam. Lubang surut kedalamannya antara
saat ini pendapat itu belum dapat diyakini oleh sernua orang. Intan
ternyata tidak hanya ditemukan dalam endapan Pleistosen (dahulu satu sampai satu setengah meter sedang lubang dalam dapat meneapai
disebut Diluvium), tetapi juga dalam lapisan berumur Eosen bahkan sepuluh meter atau lebih. Untuk menghaneurkan tanahnya pada
dalam Formasi Manunggul yang berumur Kapur Atas. Dengan mulanya hanya digali dengan tenaga manusia, tetapi saat sekarang
demikian jelas intan setidaknya berumur Pra-Manunggul. Hingga kini sudah ada yang mempergunakan pompa semprot seperti dilakukan
didaerah penambangan rakyat didaerah Sungai Gula, Kee. Permata
intan digali dari endapan sungai yang berumur Pleistosen hingga
sekarang yang terdiri dari ukuran kerakal sampai lanau. Intan. Pemisahan tanah dengan intan dilakukan dengan dulang (
=
lingganan) yang terbuat dari kayu. Tempat mendulang batu dan tanah
TempatDiketemukan dinamakan pendulangan. Pendulangan yang ada disekitar Martapura
ialah di Cempaka, Banyu Ireng, Ampar Tikar, Pendarapan dan
Intan yang diketernukan di Indonesia baik untuk permata.
Banjarbaru. Disekitar proyek Riam Kanan terdapat pendulangan
Tempat penemuan antara lain di daerah:
Mandikapau, Awang Bangkal, Tiwingan, Rantau Bujur dan Rantau
• Riau: S. Siabu, Kamper, Bangkinang (berupa indikasi pada endapan Alayung. Dimasa mendatang dimungkinkan melakukan penambangan
aluvial). intan dengan eara mekanik sedang pekerjaan mendulang memerlukan
• Kalimantan Barat: Muara Mengkiang (sebagai rombakan pada pengalaman bertahun-tahun.
endapan aluvial); Ngabang (sebagai rombakan pada endapan aluvial).
• Kalimantan Tengah: Kampung Sungi Gula, Kee. Permata Intan Pengolahan dan Pemanfa a tan
Barito Utara (merupakan endapan intan letakan pada aluvial);
Intan diasah dengan bentuk asahan fasit, misal berlian, markis,
Purukcau, Murungraya; Sei Pinang (semuanya merupakan endapan
pendelop dan briolet. Di antara bentuk tersebut bentuk fasit berlian
intan letakan pada aluvial); Pujon, eabang S. Bohot (berupa indikasi
yang paling umum, sehingga intan yang demikian disebut pula dengan
pada komplek batuan ultrabasa yang dikelilingi oleh batupasir dan
nama berlian. Sering terjadi pedagang intan berlian membuat istilah
serpih yang mengandung batu bara.
intan dan berlian. Menurut mereka yang disebut intan adalah yang
182 183

tidak gemerlapan atau nampak suram, walaupun kedua permata dapat diubah menjadi kuning atau coklat dengan pemanasan yang
tersebut sama-sama diasah dalam bentuk asahan fasit. Pendapat diatur.
tersebut sebetulnya tidak benar. Bentuk asahan berlian berrnacam- Intan termasuk batu permata yang jarang dan sukar didapat,
sehingga dibuat sintetis dan imitasinya. Di antara intan-intan dan
macam antara lain berlian Swiss (sederhana), berlian gunting, berlian
imitasinya yang terkenal dan banyak beredar di toko permata adalah:
raja (standar), berlian mawar, berlian magna, berlian bintang bersinar.
Intan yang berukuran kecil biasanya diasah dengan bentuk asahan • fabulit (strontium fifanat), titanium (rutil)
berlian sederhana yang hanya mempunyai fasit meja, fasit mahkota • linobat (litium niobat), nilam putih, spine! putih, sirkon
dan fasit paviliun. Intan berukuran besar diasah dengan bentuk asahan • sirkonia (sirkon kubus), diamonair
berlian standar atau berlian lain yang mempunyai fasit meja, bintang, • YAG (yttrium alumunium garnet)
mahkota, sabuk atas, sabuk bawah, paviliun dan kulet. Dalam • YIG (yttrium ion garnet), GGG (gadolinium gallium garnet)
mengasah intan dengan bentuk asahan fasit, pengaturan sudut fasit • djevalit (sirkonia Amerika Serikat)
sangat penting. Hal yang sama juga dengan sudut antara mahkota dan • paionit (sirkonia Rusia).
paviliun merupakan kunci gemerlapannya bagi intan yang bersang- Untuk membedakan intan asli dan palsu perlu pengalaman.
kutan. Perbandingan panjang, lebar dan tinggi juga merupakan faktor Harga atau nilai sebuah intan ditentukan 4 faktor utama (biasa disebut
yang harus diperhatikan. Apabila salah satu dari tiga faktor tersebut 4 C yaitu berat (carat); warna (colour); kejernihan/kebersihan (clarity)
dilupakan, maka intan tersebut kurang gemerlapan. Lebih-lebih dan bentuk asahan (cut). Intan dengan berat 0.5-2.0 karat sangat ideal
apabila ketiga faktor tersebut dilupakan, maka sebuah berlian akan karena mudah dijual, dipakai tidak .terlalu mencolok. Intan berwarna
nampak suram seperti sebuah potongan/pecahan gelas. meskipun dari wama buatan tetap lebih berharga dan lebih mahal dari
pada intan yang bening. Kejemihan sebuah intan diartikan bahwa
Terdapat dua jenis intan yang ada dialam yaitu intan bening
intan tersebut tidak mengandung atau mempunyai cacat termasuk
yang disebut intan mulia atau intan permata dan intan hitam yang
pengotoran seperti gelembung atau mineral lain. Berdasarkan derajat
disebut intan industri. Intan industri dipergunakan sebagai alat
kejernihan ini, intan dibagi menjadi beberapa kelas sebagai berikut
pemotong, dan pemoles misalnya sebagai mata gergaji, mata pahat (Tabel 13).
bor, pemotong kaca, dan bubuk penggosok, pengasah dan pemoles. Pengotoran atau cacat yang dimaksudkan di atas hanya dapat
Jenis intan ini banyak dihasilkan oleh negara di Amerika Latin misal; dilihat oleh ahli permata/intan khususnya menggunakan alat laborato-
Brasil, Boliva, Argentina, Uruguay dan negara Afrika Selatan dan
Afrika Barat. Ada pula yang disebut intan Matara, yang sebenarnya
mineral zirkon yang berwarna bening es, atau dengan kata Iain intan Tabel 13. Derajat kejernihan intan.
imitasi. Walaupun sangat jarang, intan bening yang berwarna sering
Simbol Kelas Keterangan
pula didapatkan misalnya berwarna kekuningan, kebiruan, kehijauan,
kemerahan dan kadang dijumpai dalam keadaan warna tua. Karena IF I mutu tinggi, tak ada cacat/pengotoran
2 sedikit sekali mengandung cacat/pengotoran
intan yang berwarna menjadi sangat indah, tetapi jarang sehingga vvs sedikit mengandung cacat/pengotoran
harga menjadi mahal. Ini dilakukan dalam reaktor atom dengan jalan 3
vs 4 pengotoran/cacat sekali
neutronisasi atau penembakan dengan partikel atau elemen yang mern- SI pengotoran/cacat nyata
5
punyai atom berukuran sama. Misal warna hijau dengan menggunakan Pl pengotoran/cacat besar
6
partikel radioaktif dari ikatan radium. Warna yang telah dihasilkan ini P2 7 mutu rendah, pcngotoran/cacat besar sekali
P3
18 185
4
rium. Mungkin intan kelas 6 atau 7 dapat diuji dengan kaporit (Ca0C'2), 1 ons garam dapur (NaCl) dan 16 ans air.
menggunakan Yang sangat perlu diperhatikan ialah jangan sekali-sekali mele-
peralatan sederhana mikroskop birokuler. Di samping
misalnya paskan intan dari ikatannya, karena dapat menyebabkan intan tersebut
klasifikasi tersebut di atas, ada pula klasifikasi berdasarkan
kejernihan menjadi cacat. Apabila hal ini harus dikerjakan, serahkan kepada ahli
yang digabungkan dengan serta dinyatakan dengan huruf
warna dan permata. Apabila saat ini intan banyak dipakai sebagai perhiasan
angka seperti Tabel 14 berikut. untuk keindahan dan status sosial, pada jaman dahulu intan dianggap
TabeU4. Warna dan kejernihan intan barang bertuah.
.
AA = putih biru bersih
A = putih kebiru-biruan 1 jernih
AB = - sangat sedikit sekali 4. KAOLIN
putih 2 mengan-
B = putih 3
2- dung
sangatpengotoran
sedikit mengandung pe- Nama kaolin berasal dari kauling bahasa Cina yang berarti
3 ngotoran pegunungan tinggi. Ditempat ini penambangan kaolin telah dilakukan
BC = putih keperak-perakan 3- sedikit pengotoran
sejak beberapa abad yang lalu. Kaolin merupakan masa batuan yang
c = perak bunga tanjung atas 4 sedikit pengotoran
tersusun dari mineral lempung dengan kandungan besi yang rendah,
bagian= perak bunga tanjung
D 4- 2 sedikit
E = pengotoran 3 Kaolin mempunyai komposisi hidros aluminium silikat (A'203 2Si02
bunga tanjung muda
kabur 5
F = bunga tanjung 5 berbintik-bintik 2H20) dengan disertai beberapa material penyerta. Mineral
6 sangat berbintik-bintik yang
termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit dan
Apabila dalam suatu sertifikat 7yang menyertai sebuah
haloisit dengan kaolinit sebagai mineral utama. Proses pembentukan
men yebutkan: permata
kaolin adalah karena pelapukan dan proses hidrothermal alterasi
AB 1-2 : berarti intan yang bersangkutan putih jernih dan pada
F-6 jernih
berarti intan yang berwarna bunga tanjung batuan beku yang banyak mengandung feldspar dimana mineral
bersangkutan potasium aluminium silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin.
AA3 dan berbintik-bintik
berarti intan tersebut berwarna putih biru dan sangat Dapat pula terbentuk sebagai pelapukan batuan metamorf khususnya
sedikit gneis, sedang kaolin sekunder merupakan hasil transportasi kaolin
mengandung pengotoran. primer. Proses pelapukan sebagai berikut:
Walaupun intan merupakan benda terkeras yang perawatan
tidak 2Kal Si,Os + 2H20 + C02~ A'2032Si02 2H20 + 4Si02 + K2C03
tergores oleh benda-benda lain, namun memerlukan
pula. mungkin
Pemakaian yang terus menerus intan akan
feldspar kaolin

menyebabkan
gemerlapannya. Hal ini kehilangan
oleh kotoran yang melekat Proses pelapukan tersebut terjadi pada permukaan atau sangat
disebabkan pada
sinar yang dibiaskan dekat dengan permukaan, pada umurnnya terjadi pada batuan beku.
permukaan fasit dan menembus, Endapan kaolin yang terjadi karena proses hidrothermal terdapat pada
menghalangi serta dipantulkan.
Dalam hal ini perawatan dengan mencuc dan mem- rekahan-rekahan, patahan atau daerah dengan permiabilitas tinggi. Di
dilakukan
bersihkan. Alat-alat yang diperlukan antara lain: i Indonesia endapan kaolin yang potensial merupakan endapan residual
• sikat halus (rnisal sikat bulu mata) dari hasil pelapukan batuan beku asam/granit. Kaolin umum berwarna
• larutan yang terdiri dari 20 ons natrium (NaHC03), I putih, kekerasan 2-2,5, berat jenis 2,60-2,63, indeks bias 1,56, titik
bicarbonat ons
186 187

lebur 1850° C, plastis, daya hantar panas dan listrik yang rendah, PH endapan aluvial); daerah Aer Rajah, P. Belitung (seperti kaolin
bervariasi. Kaolin yang diambil dari Pangkal Pinang, Bangka (2 daerah Pangkalalang); Kab. Labat, daerah Tanjungsari (terdapat
tempat yaitu di Batu Belubang dan Air Mesu menunjukan kandungan dalam batuan sedimen Neogen, dapat dipergunakan untuk industri
Si02 = 64,28-52,34%, Ah03 = 24,00-31,80%, Fe203 = 1,35-1,70%, keramik, kandungan FeO = 0,40% ); daerah Aer Saga, P. Belitung
Ti02 = 0,003-0,002%. (endapan kaolin residu, mengandung kuarsa dapat dipergunakan
untuk industri keramik halus, cat, kertas dan kosmetik); Kab.
Belitung Kee. Tanjung pandang, desa Badau (endapan residual,
Tempat Diketemukan
kandungan Si02 = 66,10-85,86%, Al203 = 7,99-22,7%, K20 = 0,10-
• Daerah Istimewa Aceh: Kab. Aceh Tenggara, daerah Blangkejeren 2,90%, Na20 = 0,001-0,31%, MgO = 0,01-0,19%, Cao= 0,011-
(kaolin berwama putih, plastis, mengandung pasir kuarsa dan pirit); 0,63%, Ti02 = 0,094-0,59%, Cr203 = 0,002-60 ppm, hilang pijar
Kab. Aceh Barat daerah Krueng, Seunagan (terdapat dalam Formasi =
Tutut yang berumur Kwarter, warna putih abu-abu, plastis 0,094%, brightness = 65,7-88%, basil X-RD = kuarsa, halosit,
mengandung pasir kuarsa dan sisipan tipis lignit); Kab. Aceh ortoklas, baik untuk filler pada industri kertas, cat, kosmetik, zat
Tenggara, Kee. Kuta Panjang Kp. Akul (telah digunakan sebagai pembawa dan keramik halus); Kab. Belitung, daerah Air Seru Kee.
bahan keramik, analisa X-RD adalah kaolin, kuarsa dan mika, Tanjung Pandan (merupakan endapan residu, banyak mengandung
terdapat dalam Formasi Rampong yang berumur Oligosen Atas - kuarsa, dapat dipergunakan untuk industri keramik berat, keramik
Miosen Bawah). halus, kertas, cat dan kosmetik); daerah Bintahan, Rantau (berasal
dari batuan beku asam, sebagai bahan bata tahan api, kandungan Si02
• Sumatera Utara: Kab. Tapanuli Utara, daerah Perbukitan dan Rawa
= 56,6-86,56%), Ah03 + Ti02 = 15,43-39,54%, Fe203 = 0,24-4,83%,
Aek Rao didataran Sarulla (merupakan basil proses hidrothermal,
CaO = 0,01-0,65%, MgO = 0,02-2,04%, P20s = 0,02-0,03%, S03 =
berasosiasi dengan batuan andesit).
0,23-0,94%, K20 + Na20 = 0,35-
• Sumatera Selatan: daerah G. Muda, Belinyu, P. Bangka (berasal dari • 2,25%).
granit lapuk berumur Trias, merupakan kaolin letakan/aluvial, dapat
Kalimantan: Kab. Banjar, daerah Liang Anggang (merupakan
dipergunakan untuk bahan baku industri keramik halus, industri cat
endapan aluvial, analisa X-RD; kuarsa, holoysit-kaolinit.mika); Kab.
dan kertas); daerah Muntok, Jebus Sungai Liat, P. Bangka (sifat
Martapura daerah Utamik (basil pelapukan tufa asam dan batuan
seperti kaolin G. Muda, Belinyu); daerah Merawang, P. Bangka (sifat • beku, basil X-RD: disordered kaolin, kuarsa, lempung)
seperti kaolin G. Muda, Belinyu); daerah Air Seru, Pangkal Pinang,
Jawa: Banjarnegara, Wonogiri, desa Jetak Kee. Sernin, Gunung
P. Bangka (berasal granit lapuk berumur Trias, kemudian diendapkan
sebagai kaolin letakan disekitar pantai/aliran sungai, dapat diper- • Kidul, Trenggalek.
gunakan sebagai bahan industri keramik halus, keramik kasar setelah Bali: Kab. Tabanan, Kee. Baturiti, desa Bangli (merupakan pela-
mengalami proses pencucian); daerah Cerucuk, P. Belitung (berasal • pukan tufa batuapung, wama putih abu-abu).
dari batuan granit berumur Trias yang mengalami pecampuran secara Nusa Tenggara Barat: Kab. Lombok Timur, Kee. Kruak, desa Batu
intensif (endapan kaolin residu, dapat dipergunakan sebagai bahan nampar (pelapukan andesit, komposisi Si02 = 51,34%, Ah03 =
industri keramik halus, keramik kasar); daerah Pangkalan Baru, P. 28,76%, Fe203 = 1,03%, CaO = 1,20%, MgO = 0,92%, Na20 =
Belitung (seperti kaolin Carucuk) daerah Pangkalalang, Tanjung- 0,89%, K20 = 1,60%, Ti02 = 0,84%, H20 = 4,20% ); Kah. Bima Kee.
pandan P. Belitung (pemanfaatan seperti kaolin Carucuk, merupakan Sape, desa Sari (pelapukan andesit, dapat digunakan untuk bahan
baku keramik kasar, analisa kimia; Si02 = 57,61 %, Ah03 = 24,87%,
188 18
9

Fe203 = 2,81 %, CaO = I ,20o/c, MgO = 0,40%, Na20 = 0,68%, Kaolin dari
K20 = tambang
Lentak
0,16o/c, Ti0 2 = 0,57%);
(pelapukan batuanKab.
gunung
Lombokapi, Tengah,
wama Kee.
putih Pujut,
abu-abu,
desa
bercampur pirit).
• Sulawesi Tengah: Palawa Kab. Donggala air --------+ Talang dengan sekat
tuf kaca,
(pelapukan (sluice box)
berumur Kwarter).
• Maluku: Ngai Modomera, Tabobo, Halmahera Tengah.

Elutrasi/Desliming
Teknik Penambangan
Penambangan kaolin dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
• Tambang terbuka (open pit) Tangki ---+ Tangki Pasir kuarsa
• Tambang semprot (hydraulicking) pengumpul pengendapan
• Tambang dalam (underground mining). (setting rank)
Dua cara yang pertama lebih banyak diterapkan dibanding cara
yang ketiga. Pada tambang terbuka, pengupasan tanah penutup
dilakukan dengan alat sederhana atau dengan alat mekanis (bulldoser, Penyaringan Pasir kuarsa
scrapper dll). Endapan kaolinnya dapat digali dengan menggunakan
excavator antara lain: backhoe ataupun shovel, kemudian dimuat
kedalam truck dan diangkut kepabrik pengolahan. Pada cara tarnbang
semprot setelah pengupasan tanah penutup disemprot dengan Pengeringan
lalu I
menggunakan pompa air bertekanan tinggi. Hasil
~
penyemprotan
berbentuk Iumpur yaitu campuran dengan air. Kemudian I
kaolin
lumpur tersebut dipompakan ketempat pengolahan dengan pipa-pipa. Kaolin murni

Pengolahan dan Pemanf aatan


Pada dasamya pengolahan kaolin ditujukan untuk rnernbuang Penggilingan
mineral/kontaminan seperti pasir kuarsa, oksida besi, oksida titanium,
rnika dll. Selain itu bertujuan untuk rnendapatkan butir-butir halus,
tingkat keputihan/kecerahan tinggi, kadar air tertentu, PH tertentu dan
Tepung kaolin
sifat-sifat lainnya. Pada dasamya proses pengolahan yang dilakukan
sangat tergantung pada jumlah jenis mineral pengotor dan spesifikasi
penggunaan. Proses pengolahan dapat dilakukan sebagai berikut
(Gambar 11 dan Gambar 12). Gambar l l. Bagan alir proses kaoli secara umurn,
pcngolaan n
190 19
1
j Kaolin dari tambang Kaolin sebagai bahan baku industri mempunyai kegunaan yang
I bervariasi:
• Industri kertas
i Kotoran
Kaolin digunakan sebagai bahan pengisi (filler material) dan sebagai
Drum pencuci (washing drum) bahan pelapis (coating material)
Pengayak getar (vibrating screen) Pasir kuarsa kasar • Industri keramik dan porselin
Kaolin digunakan sebagai bahan body melalui proses biscuit,
maupun untuk bahan glasir
Klasifikasi I (hydrocyclone Pasir kuarsa halus
[) • Industri karet
Kaolin digunakan sebagai bahan vulkanisir dalam industri karet
• Bahan tahan api
~
i ~_ -K(h
-1y-ads-rifoi- Kaolin sebagai bahan utama pembuatan bata tahan api
• Bagian dari industri cat, kaolin digunakan
icky_ac_lso
_ine'-'/~[) • Sebagai bahan extender produksi cat
• Sebagai bahan substitusi yang mewamai cat
• Untuk membuat cat berwama cemerlang
Penyaring tekan (filter press) Penyaring tekan (filter press) • Dalam industri plastik, kaolin digunakan untuk
• Membuat permukaan plastik menjadi rata
Pengeringan I (rotary/belt dryer) Pengeringan I (rotary/belt dryer)
• Membuat plastik resisten terhadap serangan zat-zat kimia
• Barang-barang industri lain yang memerlukan kaolin antara lain:
• Tinta putih
Penepungan (pul verizer) Penepungan (pul verizeri • Lem perekat
• Insektisida/obat pembunuh serangga
Pengeringan II (pressure hot air) Pengeringan II (pressure hot air) • Rooting gramales
• Obat-obatan
• Semen
Silo • Pupuk
• Bahan pemutih
• Kosmetika (alat atau obat kecantikan)
• Pasta gigi
• Tekstil
Kaolin untuk bahan palapis (coating) Kaolin untuk bahan pengisi (filter) Tiap penggunaan kaolin memerlukan spesifikasi yang tersendiri
mis al:
Gambar 12. Bagan alir pengolahan kaolin untuk pengisi. • Sebagaifiller (pengisi) persyaratan antara lain:
192 19
3
• derajat keputihan (brightness): 79-83,5% Tempat Diketemukan
• sisa lolos saringan : 0,3-0,5%
Di Indonesia endapan zirkon belum banyak diketahui kebera-
• PH : 4,5-7,0
daannya. Didaerah S. Seputih (Lampung) didapatkan bersama dengan
• kandungan air : 1
maksimum pasir kuarsa dan kasiterit, jumlah cadanga~ diperki~ak~~ sebanyak
• Sebagai pelapis persyaratannya %
antara lain: 21.350 ton. Didaerah lain keberadaannya masih terus diteliti,
• derajat keputihan (brightness): ~ 83%
• ukuran butir : < 2 mikron: 71-
80%
> 3 mikron: 3-8% Teknik Penambangan
• bentuk partikel : flat shape Di Indonesia zirkon didapatkan sebagai endapan aluvial.
Penambangan dapat dilakukan dengan peralatan sederhana ataupun
dengan peralatan berat. Karena berbentuk pasir dapat pula dilakukan
5. ZIRKON penambangan dengan cara diisap, selanjutnya diangkut ketempat
penampungan.
Disebut pula dengan nama jargoon atau batu yakut mempunyai
komposisi kimia ZrSi04, kekerasan 7,5 dengan berat jenis 3,9-4,8,
berwarna merah tua, kuning, hijau merupakan mineral tambahan pada Pengolahan dan Pemanfaatan
batuan beku dalam yang kaya akan sodium seperti granit, syenit dan
Mempertimbangkan perbedaan berat jenis antara zirkon (berat
pegmatit. Disamping itu didapatkan pula pada batuan metamorf yang
berasal dari batuan tersebut di atas. Dijumpai pula pada endapan jenis 3,9- kasiterit (berat jenis 6,8-7,1) dan kuarsa (2,65), maka
4,8),
pemisahan ketiga mineral tersebut dapat dilakukan atas perbedaan
aluvial dalam bentuk ukuran butir yang kecil bersama dengan pasir
berat jenis.
kuarsa dan kasiterit. Sebagian dari jenis zirkon tidak tembus cahaya
Dengan mempertimbangkan zirkon mempunyai titik lebur yang
dan disebut sebagai zirkon "biasa" dan tidak dipergunakan sebagai
cukup tinggi yaitu 2430° C, maka zirkon dimanfaatkan untuk
perhiasan, yang berwarna bening dinamakan zirkon mulia atau konstruksi reaktor nuklir ataupun refraktori tinggi, ataupun untuk
Hyacinth. Batuan zirkon berganti-ganti warna jika dipanaskan misal
alloys. Zirkon oksida dimanfaatkan untuk pelapis atau glasur.
zirkon yang berwarna kuning (disebut sebagai Hyacinth) bila
Disamping itu apabila dijumpai dalam bentuk butiran yang dap~t
dipanaskan menjadi biru, apabila pemanasannya berlanjut akan
diasah dipergunakan sebagai perhiasan/batu mulia. Di luar Indonesia
menjadi kehijauan. Batu zirkon jika difasit menjadi "intan Matura", , banyak di India, Brazil, Amerika, Kanada, Thailand.
nama ini diambil dari daerah Matura di Ceylon dan sulit dibedakan zirkon Ceylon,
i,
In
dengan intan asli. Salah satu jenis mineral zirkon yang dikenal sebagai
metamict zirkon dijumpai dalam bentuk mineral ekanite yang banyak
6. KORUNDUM
mengandung thorium dijumpai bersama dengan pasir di Ceylon. Jenis
mineral ini dikenal sebagai "low zirkon" berwarna hijau.
Korundum dengan rurnus kimia Al:>01, mempunyai kekerasan 9
(clipergunakan sebagai standart skala Mohs). berat jenis 3,95-4,_IO:
sistem kristal rhombohedral, pecahan konkoidal. Warnanya bervariasi

1
194 19
5
antara lain biru, merah, abu-abu, coklat dan putih. Korundum ter- 7. KELOMPOK KALSEDON
bentuk dari segregasi batuan yang bebas silika yang terdapat pada
batuan nefelin syenit, syenit ataupun pegmatit. Didapatkan pula pada
Kelompok kalsedon merupakan mineral yang terjadi oleh
batuan metamorf tingkat tinggi yang miskin silika tetapi kaya alumi-
larutan magma yang mengisi rekahan (cavity filling) dan urat-urat
nium antara lain marmer, mika sekis, granulit, eklogit dn radingenit. (vein). Variasi mineralnya terdiri dari kalsedon, opal, jasper (jaspis)
Dijumpai pula dalam aluvial ataupun pada pasir laut/pantai. dan agat (periksa pula pembahasan kalsedon). Karena kejadiannya
langsung dari pembekuan Jarutan magma, maka dapat disebut pula
sebagai kalsedon primer. Jenis kalsedon disebut pula dengan nama
Tempat Diketemukan
batu Mirah atau rabijn atau ruby berasal dari kata Latin rubber yang
Sampai saat ini di Indonesia belum dijumpai endapan korundum artinya merah. Apabila padanya dipancarkan cahaya ultraviolet akan
yang potensial. Tempat yang ·sudah diketahui keberadaannya antara bercahaya pijar. Jika dipanaskan sampai I 000 °C, wama merah
Jain: darah
• Kalimantan Tengah: S. Busang, Kp. Jujang, Kab. Barito, Kab. Barito berubah menjadi merah muda dan setelah dingin lalu menjadi merah
Hulu (cukup baik untuk permata, jenis rubi dan safir terdapat dalam seperti semula. Wama merah ini terbentuk karena pengotor dari
endapan sungai, bentuk membundar tanggung sampai baik); S. larutan besi oksida. Jasper disebut juga sebagai batu hati ayam terlihat
!I
Tuhup (baik untuk permata, sebagai endapan placer didaerah keruh oleh unsur-unsur asing sehingga kepadatan dan warnanya
pendulangan intan) bervariasi, merah, kuning, coklat, warna merah pengaruh dari unsur
besi oksida, kuning oleh besi hydroksida, dan coklat/merah tua oleh
• Kalimantan Selatan: Simpang Empat, Martapura Kab. Banjar
(terdapat pada endapan sungai didaerah pendulangan intan).
mangan dioksida. Opal disebut pula batu Kalimaya atau biduri
Kluwung, berwama putih, abu-abu, ungu putih seperti awan, kadang-
I
kadang terdapat bintik-bintik warna emas, didalamnya sering
Teknik Penambangan didapatkan "air magma". Air ini apabila kena sinar menampakan
warna seperti pelangi (kluwung).
Pada umumnya korundum didapatkan berasosiasi dengan intan. Agat disebut pula sebagai agaat atau achate, wamanya ber-
Oleh sebab itu teknik penambangan dilakukan seperti penambangan variasi dari merah, sampai putih susu, dari biru sampai hitam pekat.
intan. Warna-warna tersebut dapat berkombinasi sehingga memberi wama
yang indah. Wama tersebut sebenarnya adalah unsur pengo-
tor/kontaminan.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Dari uraian tersebut jenis-jenis kalsedon primer Jebih dicirikan
Korundum yang tidak berwama dipergunakan sebagai bahan pada ekspresi warna, sedang komposisi dan kekerasannya relatif sama,
abrasive, yang mempunyai wama indah dan ukurannya besar dapat kesemuanya mempunyai komposisi kimia Si02• Kalsedon primer
dibentuk dan dipoles menjadi batu permata. terdapat didaerah batuan vulkanik, dapat pula terombak dan
diendapkan sepanjang sungai dalam bentuk bongkah. Hal yang
terakhir ini sering dijumpai dilapangan, sehingga pengambilannya
relatif mudah.
19 19
6 7
Ternpat Diketemukan (berupa kalsedon, krisopras dan agat pada andesit tua, terdapat
pada
Kelompok kalsedon tersebut di bawah ini cukup baik
basalt, dasit, dan breksi sebagai pengisi rongga dan rekahan);
batu permata dan batu hias. Tempatuntukdidapatkan adalah sebagai Kab.
berikut: Pacitan, Kee. Tulakan. Kee. Bandar desa Jatisari dan
• Jawa Barat: Kab. Sukabumi, Jampang Tengah, Simasari (jenis Jajar,
kalsedon dan agat, wama putih, kuning, kelabu, sebagai endapan sebagai pengisi rekahan); Kab. Trenggalek Kee. Tugu, G.
Kalingagik, K. Pandan
Klandang, G. Gunggeng, K. Watupatok, K.
(sebagai
rombakan pada aliran S. Cijambe); Kab. Sukabumi, Kopo,
pengisi rekahan, pada lava basalt dari Formasi Andesit
Jampang desa Bandar (didapatkan pada Formasi Andesit Tua, pada lava basalt
Tengah, Ciseureuh (berupa bongkahan pada endapan aluvial pada (sebagaiTua);
Kab. Ponorogo,
Mrayen jasper pada endapan aluvial wama coklat-
rnerah); Kee. Ngrayan Badegan Kee. Badegan, Cepoko
S.
Ciseureuh, wama putih); Kab. Sukabumi, Jampang Tengah, Kab. Pacitan, dan Kee. Tulakan. Kee. Arjosari (sebagai bongkah
Cikanyere (mengisi rekahan pada breksi vulkanik pada aliran wama

S. merah - merah hati),
Ciseureuh); Kab. Sukaburni, Jampang Tengah, Malingping (berupa Nusa Tenggara Barat: Kab. Lornbok Tengah Kee. Pamunjak,
endapan rombakan, bongkahan, wama putih, kelabu, merah, coklat); Kee.
• Pujut dan Lereng Timur G. Mereje dan daerah Awang (dalam
Kab. Sukabumi, Jampang Tengah, Puncak Mangu (bongkahan Iepas,
pada tanah pelapukan breksi vulkanik, wama putih kekuningan): Bacan diduga berupa urat-urat pada batuan andesitik
bentuk Tersier
berurnur
agat dan kalsedon warna putih, kuning kernerahan).
Kab. Sukabumi, Jampang Tengah, Cipetai (endapan rombakan dan
Bawah).
Maluku: Kasiruta, dihulu sungai Kasiruta (terdapat pada
bongkahan dalam endapan aluvial didaerah aliran S. Cipetai,
wama Formasi
Teknik Penambangan
merah putih sampai merah); Kab. Sukabumi, Waluran (bcrupa
bongkahan pada teras dan aliran S. Cihanjuang, warna putih susu); Dilakukan dcngan alat sederhana dengan cara berda-
Kab. Sukabumi, Cijambe (berupa bongkahan pada endapan aluvial digali bentuk
aliran S. Cikarang, wama putih, kelabu); Kab. Sukabumi, sarkan atas indikasitinggal
krakal-bongkahan permukaan. Untuk endapan sungaiDalam ha! ini
melakukan
Cigelang dalam pengurnpulan.
kejelian berdasarkan lapangan sangat menentukan
(berupa bongkahan pada aliran sungai Cipanarikan, warna putih, pengalaman
didalarn memilih bahan baku batu mulia
coklat, merah); Kab. Lebak, Kee. Sajira, Pasir Sandi ini.
(bcrupa
• Jawa
bongkahan/pengisi
Tengah: Kab.rongga dalamKee. batuan tuf, putihdaerah
Batuwarna, bening); Pengolahan dan Pcmanfaatan
Kab.
Wonogiri,
(sebagai pengisian pada dasit Rahtawu
berstruktur siste kristal
Lebak,
gigi, Leuwidamar
hexagonal, (berupa urat/pengisi
tak sempurna); rongga daerah
Kab. Wonogiri, dalamm batuan
sekitar tuf, Pengolahan dari kclopok kalsedon diawali dengan pemilihan,
putih
S. bening); Kab. Garut, Bungbulang (berupa krisopras penggergajian dan pernolesan sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
mengisi
Tirtomoyo (sebagai pengisian rongga pada lava basalt, warna Pemanfaatan terutama untuk hiasan dan batu Ketelitian
urat dalam batuan gunung api).
kelabu, perrnata.
didalarn mengasah dan merniliki scni tersendiri
putih, keeoklatan, mikrokristalin dan translucent); Ungaran, Sema- mernbcntuk
tidak sehingga
rnengherankan apabila hiasan/batu perrnata yang telah berhasil

rang (sebagai pengisian rongga pada breksi andesit, wama abu-abu). dibentuk mernpunyai harga sarnpai puluhan juta rupiah.
Jawa Timur: Kab. Ponorogo, Kee. Badegan, Kee. Cepoko, Kee.
Mrayan, Kee. Ngrayun dan Kee. Kalikedung Semar desa Badegan
19 199
8
8. KUARSA KRISTAL mempunyai warna kuning-coklat disebabkan oleh larutan besi hidrat,
bila dipanaskan menjadi putih, dan apabila disinari dengan sinar-X
Kuarsa kristal dengan rumus kimia Si02 mempunyai bentuk berubah menjadi coklat, dipergunakan sebagai batu permata jenis
kristal hexagonal prisma bipiramida, warna putih seperti susu, topaz dengan nama Brasilian topaz. Rosequartz, wama disebabkan
mengkilap lemak tidak mempunyai bidang belah (cleavage), oleh oleh oksida Mn atau titanium, dijumpai pada pegmatit, wama hilang
sebab itu sukar dibelah. Pada suhu karnar tidak akan bereaksi dengan bila dipanaskan, dan menjadi hitam bila diradiasi. Amethyst berwarna
asam atau basa kecuali dengan asam florida ( ::;: HF). Bernt jenis violit, disebabkan oleh larutan unsur besi bervalensi tiga, bila
2,65 dipanaskan hingga 300 "c, wama berubah menjadi putih, bila sampai
dengan kekerasan 7 (dan dipergunakan sebagai standart skala Mohs). 500 °c berubah menjadi kuning, apabila ditembak dengan sinar
Kekuatan tekan besarnya luar biasa yaitu 20.000 kg/cm', mempunyai radioaktif berubah menjadi violet lagi. Jenis tiger's eye mengandung
daya tahan yang luar biasa terhadap abrasi (kikisan), Dipanaskan pada
suhu 1710° C akan mencair .. Bila didinginkan secara akan serat-serat dari crocodiolite ( ::;: pseudocrocidolite ::;: riebeckite,
cepat yang serpentin), memperlihatkan sejeniswarna kuning. Jenis falcon's eye
memberikan masa Si02
sangat besar didalam amorf. Karena
pemakaiannya dapatmempunyai kuat yang
menahan beban tekan sangat mempunyai warna biru. Rufilated quartz mengandung struktur jarum (
berat. Karena tidak mempunyai bidang belah maka dalam pekerjaan ::;: acicular) berwama kuning dan merah dari kristal rufile.
pemotongan tidak mudah. Aventurine
Dialam kristal kuarsa tunggal pernah didapatkan hingga quartz mengandung sisik-sisik dari mika atau qutit yang memancarkan
mencapai berat sampai 130 kg, tetapi ada yang berbentuk kristal warna hijau atau coklat-hijau.
sangat kecil. Hal ini sangat berkaitan dengan cara terbentuknya.
Tempat Diketemukan
Kristal kuarsa (primer) terbentuk dari pembekuan magma asam,
berawal magma pegmatit-pneumatolytic pada proses hidrothermal Di Indonesia kuarsa kristal banyak dimanfaatkan sebagai batu
temperatur rendah. Dijumpai pula dalam batuan beku asam misalnya permata. Beberapa tempat yang sudah diketahui keberadaannya antara
granit, granodiorit, tonalit, juga pada batuan beku hypabisal (granit lain:
porfiri, rhyolit). Didalam batuan sedimen klastik didapatkan sebagai • Jawa Barat: Picisan, Cijambe Kab. Sukabumi (berwama putih susu
detrital mineral, ataupun dalam batuan metamorf (phylit, kuarzit, bentuk kristal anhedral), dijumpai berupa bongkah pada endapan
granulit dan eklogit). Didalam "geode berongga" yang didapatkan aluvial di sungai); Puncak mangu, Jampang Tengah, Kah. Sukabumi
(berwama putih sampai bening, bentuk kristal umumnya anhedral,
didaerah batuan piroklastik didapatkan pula kuarsa kristal dengan
dijumpai berupa bongkah-bongkah lepas, tersebar tak merata pada
struktur bergerigi. Dikenal milkyquartz; jenis yang sangat umum,
tanah pelapukan breksi vulkanik berwarna merah kecoklatan,
wama putih seperti kabut sernata-rnata disebabkan oleh gas dan cairan didapatkan juga mengisi rongga/rekahan pada batuan breksi
(air magma), -sering didapatkan gelembung cairan . crystal vulkanik); Sereweh, Leuwidamar Kah. Lebak (berwama putih susu,
Rock batuan bening ukuran kristal 2-4 mm, berupa urat-urat dalam batu gamping).
didapatkanSmokyquartz
dolomit. dalam geode berongga,
berwama terangatausampak
pada coklat-hitam
celah-celah (yang • Jawa Tengah: Wonoleran, Kab. Wonogiri (umumnya berwama putih
berwarna hitam disebut morion), warna ini mungkin disebabkan oleh
pengaruh radioaktif alam. Apabila dipanaskan berubah menjadi dan ungu muda pelapukan); Kistmantoro dan Purwantoro, Kab.
kuning kemudian putih. Bluequartz dijumpai pada batuan metamorf, Wonogiri ( wama putih susu sampai bening kusam, berupa endapan
warna disebabkan oleh mineral rutil, turmalin atau zoizite. Citrine placer didaerah aliran K. Gedek dan K. Saba); Rahtawu dan
200 201

sekitarnya Kab. Wonogiri (warna bening sampai putih, berupa urat- Teknik Penambangan
urat dalam batuan dasit ataupun dalam bentuk lepas-lepas pada
batuan dasit yang lapuk); Tirtomoyo Kab. Wonogiri (berwarna ungu Usaha penambangan kuarsa kristal pada umumnya dilakukan
muda-ungu tua berupa urat yang kadang-kadang berstruktur sisir oleh masyarakat. Oleh sebab itu teknik penambangan dilakukan
dalam batuan basalt dan dasit); Sangiran, Solo (dalam bentuk dengan peralatan yang sederhana. Untuk endapan sungai dilakukan
geode, dengan cara mendulang. Dalam ha] mendulang diperlukan ketelitian,
bagian dalam mengisi rongga, berstruktur sisir, ada yang berwarna kecermatan dan kesabaran.
putih, kombinasi putih-oranye, putih-hijau, putih-kuning).

Jawa Timur: G. Cikuk, Ngrayun, Kab. Ponorogo (warna putih susu
sampai bening, transparan, ukuran kristal 3-30 mm, berupa urat-urat Pengolahan dan Pemanfaatan
dalam batuan tufa dan lava basalt yang telah lapuk); Badegan Di Indonesia saat ini kuarsa kristal baru dimanfaatkan sebagai
Kab. bahan baku batu permata, pengolahan dilakukan dengan pemotongan,
ukuran 3-10 cm, berupa bongkah dalam endapan aluvial); G.
Ponorogo ( warna putih susu, bentuk bundar sampai bundar pembentukan dan pemolesan. Di samping itu kuarsa kristal dapat
Juranggaleng
tanggung Kab. Trenggalek (wama bening sampai putih berupa
dimanfaatkan untuk alat-alat optik, seperti \ensa, keping kuarsa pada
urat dalam batuan dasit dengan ketebalan urat 1-5 cm); Bandar
mikroskop polarisasi. Pemanfaatan lainnya seperti halnya pasir kuarsa
Kab. (periksa pembahasan pasir kuarsa)
Pacitan ( wama putih susu sampai bening pudar, mengisi rekahan-
rekahan pada batuan basalt dengan tebal 1-8 mm); Arjosari, Kab.
Pacitan (wama ungu muda sampai putih susu, ukuran 1-5 cm,
• berupa 9. SIRTU
endapan placer didaerah aliran K. Pacitan dan K. Brungkah).
Kalimantan Tengah: Daerah Ajang Baiai Riam, Kab. Kotawaringin Sirtu adalah nama singkatan dari pasir dan batu, ha!
Barat (jenis ametis terdapat dalam urat-urat pada granit, endapan ini
sekunder merupakan endapan sungai dengan diameter kristal 1-5 dipertimbangkan dipergunakan karena sirtu mempunyai komposisi
cm, mineralogi dan ukuran yang sangat beragam. Dengan demikian
panjang 2-10 cm); Semantun dan Nibung Terjun, Kab. Kotawaringin apabila seseorang menyebut nama sirtu, para akademisi tidak dapat
Barat (jenis ametis, merupakan endapan sekunder dialur sungai, menyebutkan komposisi mineralogi dan ukurannya apabila belum
wama bening, keruh dan putih); Prigi Naga Bulik Kab. Kotawaringin mengetahui batuan asal pembentuk sirtu. Oleh sebab itu penamaan
Barat (jenis ametis, bentuk kristal, diameter 0,5-5 cm, panjang 1- sirtu lebih bersifat praktis bukan nama akademis. Sirtu merupakan
10 hasil kegiatan gunung api yang tak teruraikan, tercampur dari
cm); Bt. Batuduyung, Naga Bulik Kab. Kotawaringin Barat (warna
beberapa ukuran mulai dari ukuran pasir sarnpai bongkah, berada
bening transparan, kristal hexagonal, prismatik, diameter 1-5
didataran rendah sekitar gunung api baik yang proses erupsinya terjadi
2-5 cm, merupakan endapan
cm, Suja Tapinbini Kab,
sungai); pada jaman Tersier atau Kuarter. Batuan tersebut sangat
panjang 2-10 cm,
Kotawaringin Baratsebagai endapanhasil
(merupakan aluvial dan rombakan
rombakan urat-urat urat-urat
mungkin
kuarsa, pelapukan seperti di S. Kampa); S. Mentayau, Naga
didalam
Bulik
berbentuk kristal diameter 3-20 cm, panjang 10-60 cm, sistem diendapkan sepanjang sungai yang berhulu dilereng atas/puncak
kristal
Kab. Kotawaringin Barat (berbentuk kristal diameter 1-2 cm, panjang gunung api yang bersangkutan. Sesuai dengan konsep transportasi dan
mineralogi dan ukuran butirnya. Sangat dimungkinkan sirtu akan
hexagonal). pemilihan makin jauh dari sumbernya makin seragam komposisi
20
2
mengendap di muara sungai dan mulai terpengaruh olch garam NaCl
dari air laut. Dalam hal dernikian sirtu tidak direkomendasikan
sebagai
bahan bangunan konstruksi.

TempatDiketemukan
BAB VIII
Sirtu didapatkan didaerah dataran rendah lereng sekitar
api. Oleh sebab itu di gunung BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKA
Indonesia sirtu didapatkan menyebar sepanjang
jalur gunung api, ataupun rnerupakan endapan sungai/pantai. Dalam ITAN DENGAN PROSES UBAHAN
hat sirtu merupakan bagian dari suatu litostratigrafi pada umumnya HIDROTHERMAL
tercampur dengan lernpung sehingga rnenurunkan mutu. Apabila
terdapat keadaan seperti ini proses pencucian dengan air akan dapat
memisahkan antara butir pasir dan Iempung sehingga mutu dari sirtu
akan lebih baik. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah barit, talk,
magnesit,
gips, toseki, pirofilit dan kaolin. Ketiga jenis bahan galian yang
TeknikPenambangan tersebut terakhir pada umumnya berasosiasi satu sama lain karena
terbentuk oleh proses dan dari sumber yang sama.
Dapat digali dengan alat sederhana. Dalam hal sirtu didapatkan
pada Formasi litostratigrafi kombinasi digali dan disemprot dengan
pompa air bertekanan tinggi akan sangat membantu (periksa pula 1. BARIT
teknik penambangan pasir gunung api).
Barit dengan rumus kimia BaS04, bentuk kristal tabular, tidak
berwarna/putih apabila murni, kuning, merah, hijau kadang-kadang
Pengolahan dan Pemanfaatan hitam akibat adanya kontaminasi. Kumpulan kristal dapat membentuk
Sirtu dimanfaatkan sebagai bahan bangunan/bahan beton cor kenampakan seperti kipas, roset (= desert roses). Sifat kristal yang
berat. Penyeragaman ukuran butir dapat dilakukan dengan saringan lain kompak, granular, masive, ataupun berbentuk sebagai
stalaktit.
kawat/baja dengan ukuran yang dikehendaki. Pasir pantai yang
sudah Mempunyai kekerasan 2,5-3,5, berat jcnis 4,48, cukup berar
tercemar garam NaCl dari air tidak direkomendasikan untuk walaupun
bahan bangunan konstruksi laut pnla pembahasan pasir gunung
bukan termasuk logam. Mudah pecah rnernbentuk belahan prisrnatik
api). (periksa
transparan atau translusen dengan luster vitreus, cerat putih,
sulit
terbakar dan tidak larut dalam asam, apabila dipanasi membcri 'I
I
nyala
kuning-hijau,
Barit sangat umum sebagai mineral gang pada proses hidro-
thermal tingkat menengah sampai rendah. Barit kadang-kadang ber-
asosiasi dengan timbal, perak, sulfida antimonit. Endapan barit sangat
mungkin berasosiasi dengan bijih emas cpirhcrmal dan
merupakan
204
205

salah satu mineral indeks. Saat ini bijih emas dijumpai pula barit
mengisi celah batu gamping/dolomit (= saat ini dikenal sebagai Pengolahan dan Pemanfaatan
endapan residual tipe Karst). Dalam jumlah sedikit terbentuk pada Barit dari penambangan pada umumnya kotor dan dilekati oleh
mata air panas (= hot springs). Terdapat juga dalam bentuk masive batuan yang lain. Sehingga langkah awal barit ini dicuci dengan
pada iron-manganese bearing jasper, pada celah batuan basalt dalam air
bentuk kristal. dengan cara disemprot. Yang bersih dan kering dapat ditumbuk dan
digerus, kemudian disaring dengan ukuran tertentu. Karena barit
mempunyai berat jenis besar (± 4,4) maka proses floatasi dapat
Tempat Diketemukan meng-
• Jawa Barat: Cikondang, Kee. Cineam, Kab. Tasikmalaya (berupa hasilkan fraksi barit murni. Pada instalasi pengolahan yang agak
urat-urat pada celah-celah batuan tufa breksi). modern, fraksi barit yang merupakan basil proses pemecahan, dicuci
diproses dengan jig untuk selanjutnya dikonsentrasi dengan
• Jawa Tengah: Kp. Plampang Kukusan, Watutugu, Senno, dengan
floatasi. log-washer, kemudian disaring,
Hasilnya dikeringkan Fraksi
cara yang
untuk selanjutnya berukuran
dibuat dalam halus
Kab. bentuk
Kulon Progo (berupa urat-urat pada celah-celah batuan tepung.
andesit, Tepung barit dimanfaatkan sebagai bahan cat, industri karet,
ditandai dengan kenampakan warna coklat tua); Durensari, kaca atau gelas, kertas dan plastik. Tepung barit juga dimanfaatkan

Bagelen, untuk lumpur pemboran minyak dan gas (untuk mengangkut cutting
(berupa
Kah. urat/pengisian
Purworejo pada terdapat
(seperti yang rekahan-di Plampang).
silicified limestone
rekahan komposisi BaS04 = 96,5-
dengan Si02 = 0,9-2,2%, Fe203 dari dasar lubang bor keatas lubang bor). Dalam hal pemakaian
Kalimantan Barat: Desa Lanjut, Kee. Kendawangan, Kab. yang
98,5%,
Pontianak = demikian barit yang sudah dipakai dapat dimanfaatkan kembali
• 0,3-0,57%. Pakuoyong (P. Lomblen),
(dengan sistem sirkulasi). Karena berat jenis besar, barit cukup baik
Kab. Flores Timur (berupa urat-urat
Nusa Tenggara Timur: Tg. Merah dan berasosiasi batuan kuarsa pur dengan
untuk fenol-
bahan tambahan dehid,
dalam silikat, ashes
membangun reaktordan arang
atom. Barit dicam-
dasit); Kee. pada formal kemudian
digerus halus akan diperoleh semen fenolik yang mempunyai daya
Riung Kab. Ngada (berupa urat-urat dalam batuan tufa tahan yang besar terhadap berbagai bahan kimia.
• dasit).
Sulawesi Selatan: Sangkanropi, Kab. Tanotoraja (berasosiasi
dengan
bijih sulfida pada zona riolit/dasit yang terkersikkan). 2. GIPSUM
Teknik Penambangan
Gipsum rumus kimia CaS04 2H20 atau dalam bentuk
Penambangan barit lebih banyak ditunjukan oleh singkapan dengan dapat terbentuk karena proses segregasi dan
yang tarnpak dipermukaan. Oleh sebab itu sistem penambangan Anhydrit CaS0-1 H20 terbentuk karena proses hidrothermal. Uraian
yang terbuka dengan peralatan
diterapkan adalah penambangan evaporasi
secara rincijuga
dapatdapat
dilihat pada Bab IV nomor
sederhana. 8.
Pada umumnya
patahan. Oleh barit
sebabterakumulasi pada retakan-retakan
itu penambangan ataupunsangat
sistem gophering pada
mungkin dilakukan tetapi harus sangat hati-hati karena
runtuhan tanah akan sangat terjadinya
mungkin terjadi.
206 207

3. KAOLIN Uwemadago (terdapat sebagai sisipan/pengisian dalam sekis, meru-


pakan ubahan dari serpentinit).
Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau • Maluku: Desa Fayaul sepanjang S. Wayalele, Kee. Wasile, Halma-
tanah liat putih merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi hera Tengah (ubahan dalam breksi serpentinit didaerah jalur patahan
sebagai akibat proses hidrothermal. Uraian secara rinci dapat dilihat dengan arah timur laut - barat daya); Kopel Labuna, P.
pada Bab VII, nomor 4. Bacan
• (terdapat pada batuan ultrabasa, sekitar jalur patahan).
Irian Jaya: Dekat Ifar (pengisian rekahan dalam batuan
4. TALK ultrabasa).
Teknik Penambangan.
Talk dengan rumus kimia Mg3 Si4 010 (OH)2 merupakan Endapan talk diketahui karena tampak dipermukaan. Oleh sebab
kelompok mineral hydrous magnesium silicate, berwarna putih, putih itu sistem penambangan yang dilakukan adalah sistem tambang terbu-
kehijauan, abu-abu atau kecoklatan. Di lapangan menunjukkan perla- ka, dapat dilakukan dengan peralatan sederhana.
pisan yang sangat tipis, kenampakan seperti hersisik, memperlihatkan
foliasi. Talk mempunyai tingkat kekerasan I sebagai indeks
(dipakai Pengolahan dan Pemanfaatan
perlapisannya
skala Mohs), mudah dibentuk tetapi tidak elastis, tidak terbakar, Pengolahan talk yang telah berhasil dikumpulkan dari tempat
mengkilat
mempunyai seperti berlemak,
berat jenis tidak penghantar
2,58-2,83, larut dalam panas
air dan
kurang baik. Talk penambangan dapat dilakukan seperti pengolahan bentonit. Talk
terbentuk dari hasil alterasi mineral magnesium silikat dalam batuan digunakan dalam berbagai industri seperti industri cat, farmasi,
beku ultrabasa, umum didapatkan pada batuan hasil proses keramik, kosmetika, kertas, karet, isolator, tekstil dan sebagai
metamorfose regional khususnya pada batuan sekis. Talk juga dapat pembawa dalam insektisida.
terbentuk oleh proses metasomatisme pada marmer dolomitan. Talk
yang mutunya baik berasal dari batuan induk dolomit. Mineral talk
umumnya berasosiasi dengan tremolit [Ca Mg5 Si8 022 (OH)] = 5. MAGNESIT
hydrous calcium magnesium silicate, aktinolit [Ca2 (Mg, Fe)5 Si, 022
(OHh] = hydrous calcium magnesium iron dan mineral Magnesit dengan rumus kimia MgCa03 = magnesium karbonat,
silicate, hidrothermal dijumpai dalam bentuk kompak dan mikrokristalin, bentuk
malihan lainnya. Talk yang merupakan hasil ubahan 300° C atau rhombohedral jarang didapatkan, warna putih, kuning atau abu-abu,
metamorfose sudah dapat terbentuk pada temperatur kadang-kadang memperlihatkan kenampakan seperti porselin dengan
fraktur konkoidal. Mineral ini mempunyai tingkat kekerasan (3,5-4,5),
lebih.
berat jenis 3,0, tidak larut dalam asam klorida tetapi berbuih bila
Tempat Diketemukan dipanaskan, tidak terbakar. Apabila disinari ultraviolet akan meman-
carkan warna biru atau hijau. Kristal magnesit umumnya terbentuk
• Jawa Tengah: daerah Karangsambung, Luk Ulo, Kebumen; daerah oleh proses dolomitisasi hidrothermal batu gamping ganggang atau
Bayat, Klaten (hasil alterasi batuan sekis). penggantian dolomit arnfibolit, piroksenit, diabas, peridotit, riolit,
• Sulawesi Tengah: Daerah Pompongeo, Kab. Poso-Taripa, S.

l
208 209

basalt dan granit. Magnesit kriptokristalin atau amorf terbentuk dari dalam industri refraktori, farmasi, kosmetik, karet, plastik, kertas
alterasi larutan serpentin atau Jarutan ultrabasa lainnya. Magnesit jenis (terutama kertas rokok), cat, pembuatan logam Mg, pertanian, isolator
yang tersebut terakhir ini umumnya terdapat dalam jumlah sedikit pipa.
karena sebarannya terbatas hanya dipermukaan batuan induk.

6. PIROFILIT
TempatDiketemukan
Di Indonesia mineral magnesit dijumpai antara lain: Pirofilit termasuk mineral hydrus alumunium silicate dengan
• Daerah Istimewa Aceh: Daerah Kr. Jreue Kab. Aceh (cukup rumus kimia Ab Si4 010 (OH) = Ah03 4Si02• H20. Seperti
Besar
baik, berupa urat-urat pada batuan ultrabasa berasosiasi dengan talk).
halnya
• Nusa Tenggara Timur: P. Moa (berasosiasi dengan peridotit
serpentinit). - kaolin, pirofilit terbentuk pada zona ubahan argilik lanjut (hipogen)
pada temperatur tinggi (250° C) dan PH asam. Pirofilit mempunyai
• Timor Timur: Desa Vemasse dan Laleia antara Manatuto, Baucau
sistem kristal monoklin, pada umumnya memperlihatkan lapisan
(mengisi rekahan pada batuan ultrabasa, kadar MgO = 6,75-9,24% tipis
• ).
Sulawesi Tenggara: P. Padamarang (berasosiasi dengan batuan atau merupakan agregat foliasi yang radial berwarna kuning-putih,
ultrabasa, peridotit serpentinit yang berumur Pra P. hijau pucat atau hijau-coklat. Pirofilit mempunyai tingkat kekerasan
Tersier); (berasosiasi dengan
Lambasina ultrabasa, peridotit serpentinit rendah ( 1-2), berat jenis 2, relatif ringan, mempunyai belahan
batuan nyata.
yang berumur Pra Tersier). Dalam keadaan pipih mudah dibentuk (flexible) tetapi tidak elastis.
Kenampakan
talk kecuali dengan yang lain mengkilat
analisa kimia atau
atau terlihat
analisa seperti
sinar-X. berminyak
Apabila
Teknik Penambangan tidak
diperhatikan rurnus kimianya pirofilit terrnasuk jenis mineral
Endapan magnesit di Indonesia kebanyakan larut
yang dalarn air, dan tidak terbakar tetapilempung apabila dipanaskan akan
rekah-
an/dalam bentuk urat-urat dan tampak dipermukaan.
mengisi rnembentuk serpih.
berair dan Secara megaskopis
mernpunyai pirofilit kimia
komposisi sulit dibedakan
harnpiryang dengan
sarna
Oleh karenanya mineral lernpung lainnya. Di Jepang, batuan ubahan
banyak dengan
teknik penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dengan alat-
alat sederhana mengandung pirofilit disebut sebagai roseki. Berdasarkan jenis
mine- kuolinit [=
jenis sericit dan roseki pirofilit. Di
ral2Silempung
Al yang dikandungnya Indo-
205pirofilit
(0H)-1]. pirofilit (roseki) dibedakan
nesia terbentuknya berkaitan erat dengan Formasi
Pengolahan danPemanaf a tan menjadi
sebaran struktur
Magnesit hasil dari penambangan dibersihkan dari pengo- Andesit Tua yang berumur Oligo-Miosen, merniliki sebagai
tor/kontaminan. Tahap berikutnya disemprot dengan untuk meng- kontrol
basil ubahan hidrothermal batuan gunung api (tufu riolit atau
air
hilangkan kotoran yang masih rnenempel. Proses dapat dun
dasit).intensitas ubahan hidrothermal yang kuat atau
lanjutan sangat terbentuk
diperlakukan seperti
terbatas, sehingga padamemenuhi
untuk kaolin. Keterdapatan magnesit
kebutuhan dibuat alam sintetis
magnesit
TempatDiketemukan
dari dolomit atau batu gamping dolomitan (dikenal sebagai • Daerah Istimewa Aceh: Takengon Kab. Aceh Tengah
seawater • Bengkulu: Sungai Batuintan dan S. Musna, desa Air Kopras,
magnesia): Magnesit alam dan magnesit sintetis banyak Kee.
digunakan
210 211

Lebong Utara, Kab. Rejang Lebong (berwarna abu-abu muda dengan toseki dan kaolin, telah digunakan untuk pembuatan wall
keputihan, kompak, agak keras dari tufa dasitis terubah, komposisi tile/floor tile, mutu cukup baik, komposisi Si02 = 83,41 %, Al203
Si02 = 58,48-65,54%, A'203 = 13,25-14,37%, Fe203 = 1,27-
=
2,36%,
12,45%, Fe203 = 0,30%, Ti02 = 0,58% ); Tambakrejo Kab.
• MgO = 0, 12-0,48%, Cao = 4,03-4,37% ).
Malang
Jawa Barat: Desa Cikatulampa, Kee. Cipatujah, Kab. Tasikmalaya
(ubahan hidrothermal dari batuan tufa dasitik, komposisi: Si02 =
(wama putih kecoklatan, berasosiasi dengan urat kuarsa, ubahan dari
• 53, 19-69,82%, AJi03 = 19,92-30,36%, Fe203 = 0,20-
• tufa dasit anggota Formasi Jampang).
Jawa Timur: Desa Mlokomanis, Temon Kab. Pacitan (hasil ubahan 2,25% );
Pujiharjo, Ampelgading, Kab. Malang (ubahan hidrothermal tufa
hidrothermal dari tufa dasit, komposisi Si02 = 72,87%, A)i03 dasitik).
= • Nusa Tenggara Barat: Desa Wawo, Kee. Sape, Kab. Bima; Prado,
7 ,22%, Fe203 = 0,2-1 %, Na203 + K20 = 0,05-0,4%, Ti02 = • Kab. Bima (wama abu-abu, komposisi Si02 = 65,27%, Al203 =
0,67- 15%,
0,72% ); Wonokerto, Lorok, Kab. Pacitan; G. Tales, Nglebo, Fe203 = 8, 14%, K20 = 0,20%, Na20 = 0,80%, Ti02 = 0,61 % );
Kee. Bukit
Karangan, Kab. Trenggalek (hasil ubahan hidrothermal dari batuan Teknik Penambangan
Tonggo Tata, Desa Sari Kab. Bima.
dasit anggota dari Formasi Andesit Tua, hasil X-RD adalah mika Kalimantan
serisit, kaolinit, kuarsa dan pirofilit); Wonokerto, Kee. Karangan DilakukanTengah:
seperti Kuala Kurun Tewah.
penambangan kaolin.
Kalimantan Barnt: Desa Sememeng, Kee. Sekayam, Kab. Sanggau
Kab. Trenggalek (ubahan hidrothermal dari Formasi Andesit Tua,
(berasal dari tufa terubah, wama putih).
komposisi Si02 = 67 ,66%, A'203 = 16,51 %, Fe203 = 6,90%, Pengolahan dan Pemanfaatan
K20 =
0,08%, Na20 = 0,02%, analisa X-RD = kaolinit, pirofilit, kuarsa, Pengolahan dilakukan seperti pada kaolin. Pirofilit banyak
kristobalit dan serisit); Pojok desa Mlinjon, Kee. Karangan Kab. digunakan pada industri keramik, refraktori, kosmetik, kertas, cat,
Trenggalek (hasil ubahan hidrothermal dari batuan dasit anggota dari plastik, karet, dan industri kimia/sabun.
Formasi Andesit Tua, mutu cukup baik, telah digunakan sebagai
bahan wall tile/floor tile di pabrik keramik Tulungagung); Ngepring
Kee. Kule Kab. Trenggalek (basil ubahan hidrothermal dari batuan 7. TOSEKI
dasit anggota Formasi Andesit Tua, setelah dibakar pada suhu 1200°
C wama
0,04, =
Ti02putih, 0,27%
komposisi: Si02 =Tumpak
); Soblo, 83,84%,soblah = 9,70%,
Al203 Kab. Fe203
Blitar (basil Nama mineral ini relatif baru, sehingga belum banyak dikenal.
=
ubahan
G. hidrothermal dari batuan dasitik berasosiasi dengan kaolin, Toseki atau batuan kuarsa-serisit terbentuk pada zona ubahan filik,
0,99%, Na20Si0
komposisi: =2 0,02%,
= 79,74%,K20 =A'203 = Ti02
0,20%, 11,95%,= Fe20 3 = Masaran,
0, 18%); 0,40%); yakni pada suhu 220 °C, dan kondisi PH netral. Endapan toseki
biasanya berasosiasi dengan batuan vulkanik yang berkomposisi asam
Kee.
Sampirubuh,
G. Sernbor, Gebang, Kab. Blitar (komposisi: Si02 = dan terbentuk sebagai hasil ubahan hidrothermal batuan vulkanik jenis
Bendungan
75,80%, 3 = Trenggalek
A'20Kab. (basilFe203
16,68-17,14%, ubahan= hidrothermal
0,14- dari batuan
69,10- tufariolitik ataupun dasitik. Komposisi utama dari toseki adalah mine-
dasit dan tufa dasitik anggota Formasi Andesit Tua, komposisi:
Kee. Sumbermanjing Wetan Kab. Malang (basil ubahan Sumberbende
2,52%); Si02
hidrothermal ral kuarsa 59-70%, serisit 15-30%, kaolinit 7-12%, feldspar 1-3%.
= 54,43%, Fe203 = 0,99%, A'203 = 3,3%, Na20 = 0,02%,
dari batuan tufa dasitik anggota Formasi Andesit Tua, berasosiasi K20
=
1
1
!

'
21 I
212 3 I
[I
Sambi, Kee. Karangan, Kab. (basil ubahan hidrothermal 'I

Berdasarkan atas kandungan mineral utama toseki dibagi menjadi Trenggalek


dari batuan tufa dasitik anggota Formasi Andesit Tua,
3
tipe yaitu tipe tipe kaolinit dan tipe feldspar, wama
serisit,
berdasarkan atas kandungansedang
Fe203 nya toseki dikelompokan keeoklatan banyak mengandung oksida besi, mutu kurang baik); G.
4 kelas yaitu kelas 1 dengan kandungan Fe203 = (0,4-0,5% ),
menjadi Miri, Kee. Karangan Kab. Trenggalek (keadaan seperti di G, Sambi,
dengan kandungan kelas 2 Kee. Karangan); W onokerto, Kee. Karangan, Kab. Trenggalek
Fe203 = (0,7- Fe203 (0,5-0,7%); kelas 3 dengan (hasil
Tua, komposisi; Si02=48,17- A}i03 = 35,69-29,11 %,
0,004%
0,9); dan MgO kurang dari 0, l %. Sifat umum
kandungan toseki hampir ubahan
57,14%, hidrothermal dari batuan dasitik anggota Formasi Andesit
Fe203
= 0,99 = 0,79%, Na20 = 0,22-0,06%, K20 = 0,66-0,55%,
dari kelas 4 dengan kandungan Ti02 kurang telah
dari khususnya pada sifat
sama dengan sifat roseki digunakan sebagai bahan baku wall tile dan floor tile oleh pabrik
fisiknya. keramik CV. Dian Karisma Tulung Agung; Ngentrong Kee.
Tempat Diketemukan
Karangan, Kab. Trenggalek (hasil ubahan hidrothermal dari
• Sumatera Barat: Barangan, Kab. Padang Pariaman. tufa
• Bengkulu: Tambang Sawah: Muaraaman putih-keabuan, dasitik anggota Formasi Andesit Tua, mutu eukup baik, komposisi;
(wama Si02 = 74,16%, Al203 = 14,90%, Fe203 = 1,18, K20 = 1%,
keras). Na203 =
• Lampung: Sukamantri, Kee. Sumberjaya, Kab. Lampung ubahan
1, 18%, Ti02 = 0,21 dari batuandiusahakan
%, sudah tufa dasitik
untukanggota
bahan baku
Utara,
komposisi: Si02 = 88,90- Ab03 = 2,31-4,30%, Fe203 = hidrothermal
wall tileTua, komposisi;Formasi
Andesit feldspar= 13%, kuarsa = 8%, serisit =
94,98%,
1,25%, Cao= 0,58-0,74%, MgO 0,89-
= 0,48-0,51%, Ti02 = 1,72- dan
37%,floor tile; Tempuran Kee. Karangan, Kab. Trenggalek
2,10%, (hasil
Gliner, G. Sapu, G. Jabung, Klepu Kee. Karangan Kab.
• H20 = 0, 11-33,95%. lempung = 25%, klorit = 7% dan oksida besi = 10% ); G.
Trenggalek
Jawa Barat: Buja! Kee. Cipanas Kab. Lebak (ubahan (hasil
Banjiran, ubahan
G. hidrothermal dari batuan tufa dasitik anggota
hidrothermal Formasi
dari batuan riolitik, komposisi: kuarsa = 50%, serisit = 25%, Andesit Tua, mutu kurang baik); Kp. Dringu, Kp. Dungowo, Kp.
lempung hidrothermal dari batuan tufa riolit, di Kp. Dringu berumutu
Jorongan, Desa Ngeni, Kee. Sutoyayan, Kab. Blitar (hasil
= 22%, zeolit = 2%, dan bijih = I%); Ciearueup Kee. Cikotok Pujiharjo, Lengosono, Kee. Tirtoyudo, baik);
ubahan
hidrothermal dari batuan dasit) Kab. Malang
Desa (hasil
Sumberbende Kee.
Kab.
; ubahan
Surnbermanjing Wetan, Kab. Malang (hasil ubahan hidrothermal
Lebak (ubahan hidrothermal dari batuan tufa dasitik, komposisi;
• Jawa
Si02 Tengah: Batuwamo, Wonogiri (hasil ubahan hidrothermal dari
batuan tufa dasitik anggota Formasi Andesit Tua, G.
= 82,16%,
batuan dari
tufa Ah03 = 8,75%,
dasitik); G. Fe203 = 0,65%,
Wonogiri = 0,64%,
Na20 (hasil komplek
Kitiran); Cokrokembang, Tanjung lor dan Bogoharjo, Kee.
hidrothermal, baik untuk Rahtawu,
bahan baku ubahan
wall tile dan floor tile, mutu Ngadirejo
K20 = Kab. Paeitan (hasil ubahan hidrothermal dari batuan dasit,
eukup 3= 12,08-
3,02%,baik,
bijihkomposisi; Si02 = 71,32-77,89%,
Oksida = 2,86%); Talang, Kab. Al20Sukabumi mengandung banyak
oksida besi dan pirit, wama agak G.
Fe203
17,97%, = 1,08-3,47%).
(komposisi; Nglenglenga keeoklatan);
Wonosidi, Kee. Tulakan Kab. Paeitan (hasil
• Jawa
kuarsaTimur: Pojok,serisit
= 50-55%, Kee.= Karangan Kab. Trenggalek
25-29%, lempung (hasil
= 20%, bijih = 4% ). n, ubahan
ubahan hidrothermal
Kalibaru, Kaliseren, Malangsari, Kab.putih
dan batuan dasit, wama agak kompak);ubahan
Banyuwangi G.
dari batuan tufa dasitik anggota Formasi Andesit Tua, baik (hasil Pelet
untuk Si02 =
hidrothermal dari batuan tufa, mutu eukup baik,
bahan baku wall tile danfloor tile, komposisi; kuarsa, serisit, mineral komposisi; K20
lempung, plagioklas, telah diusahakan oleh CV. Sinar Agung; 76,35%, Ah03 = 12,87%, Fe20:i = 0,83%, Na201 = =
G.
4, 14%,
n
i

214 215

1,53% Ti02 = 0,53%); Sumberkuat, Karangrejo, Karangdoro, Pengolahan dan Pemanfaatan


,
Gleenmore, Kab. Banyuwangi (mutu belum diketahui). Pengolahan toseki dapat dilakukan seperti pengolahan pirofilit.
• Kalimantan Barat: Lurnar, Kab. Bengkoyang (hasil ubahan Kegunaan toseki umumnya dikaitkan dengan kadar Fe203. Toseki
hidrothermal dari batuan tufa dasitik, mutu kurang baik). terutama untuk bahan baku kerarnik, refraktori, isolator. Sebagai
• Nusa Tenggara Barnt: Parado Kee. Monta, Kab. Sumbawa Besar bahan keramik toseki mudah dikerjakan dan tidak memerlukan bahan
(hasil ubahan hidrotherrnal dari batuan tufa dasit, warna putih campuran lain.
kekuningan, kompak); Desa Sari Kee. Sape, Kab. Bima (basil
ubahan
hidrothermal dari batuan tufa dasit, meliputi G. Ranggate dan BT.
8. OKER
• Gopah, warna putih).
Nusa Tenggara Timur: Waili Kab. Sikka (hasil ubahan hidrothermal
Oker adalah tanah yang lunak terdiri dari campuran oksida besi
dari batuan dari
hidrothermal dasit);
batuanWailolong Kab. Flores
dasit); Sambor, Timur (hasil
Kee. Lembor Kab. dan bahan yang liat kadang terdapat juga karbonat dan pasir kuarsa
ubahan
Manggarai (hasil ubahan hidrotherrnal batuan dasit); Kopoone, halus (Dammer Tietze, 1928 vide Basari, 1967). Selain itu,
Wolornage, Leke, Koanaro, Kee. Wolowaru, Kab. Ende (basil disebutkan
ubahan hidrothermal dari dasit, warna putih-coklat, dengan pula bahwa oker adalah tanah liat yang cukup banyak mengandung
pengotoran oksida besi); Ae Bora dan Oka Moge, Wolowaru, oksida logam dipergunakan sebagai bahan cat. Oksida besi yang telah
Kab. digerus halus dan dapat dipergunakan sebagai bahan cat disebut juga
Ende (ubahan batuan leukogranit oleh batuan andesit, berwarna oker. Oker yang berwarna agak coklat atau kekuning-kuningan me-
putih, agak masit); Bukit Batuputih, Desa Labusen Bajo, Kab. ngandung bijih besi dalarn bentuk limonit (= 2Fe201 3H20), yang
Manggarai (berasal dari tufa dasitik yang terubah). berwarna merah mengandung hematit Fe203. Diantaranya terdapat
• Sulawesi Utara: Kab. Gorontalo (basil ubahan berrnacarn tingkatan warna yang kehitarn-hitarnan disebabkan oleh C
Duhurnulyo,
hidrothermal batuan tufa); Buhu, Kab. Gorontalo (hasil ubahan atau Ti, dan apabila berwarna agak ungu karena rnengandung Mn atau
hidrotherrnal batuan tufa); Malitaga Kab. Bolaang Mangandow Cu.
(komposisi; K20 = 2,04%, Na20 = 3,08%, Fe201 = 2,06% ); Di pasaran/masyarakat dikenal 2 jenis oker yaitu oker gernuk
bilamana oker tersebut banyak mengandung tanah liat dan oker kurus
Kee.
apabila oker tersebut rnengandung banyak pasir dan sedikit tanah Iiat.
Talaga (komposisi; K20 = 2,81-3,4%, Na20 = 2,88-3,9%, Fe203 Pada urnurnnya oker dinilai bukan dari susunan kimianya, tetapi dari
= kenyataannya didalam praktek setelah dicarnpur dengan rninyak dan
1,37-3,43%); Kee. Isimi (komposisi; K20 = 2,81-3,4%, Na20 = dipulaskan.
2,88- Oker dari Ciater, Telaga warna dan Karaha terdapat dilereng-
3,9%, Fe203 = 1,37- lereng bekas Gunung api. Oleh karena itu oker terjadi karena proses
Teknik
3,43).
Penambangan hidrotherrnal yang semula rnernbawa bijih oksida besi dari batuan
• Sulawesi Selatan:
Dilakukan sepertiSadang Malingbong,
penambangan Kee. Sesean, Kab. Tator
pirofilit/roseki. gunung api, yang dalam hal ini biasanya bersifat basa.
(basil ubahan hidrothermal dalam batuan tufa dasit).
216 217

Tempat Diketemukan 9. TAWAS


Di Indonesia cukup banyak proses hidrothermal baik yang
terjadi pada Tersier maupun selama jaman Kuarter. Walaupun Tawas atau alum merupakan persenyawaan garam komplek
demikian tempat dimana oker diketemukan belum banyak. Beberapa dengan rumus kimia K2S04.Al2(S04)3 24H20 (= tawas kalium)
dan
tempat tersebut antara lain:
Na2S04.Al2(S04)3 24H20 (= tawas natrium). Dialam tawas didapatkan
• Jawa Barat: Ciater, Telaga Warna, Kawah Karaha, Kuningan dekat dalam 2 bentuk yaitu dalam bentuk padat (dalam batuan/seperti yang
Cipasung.
dijumpai didaerah Ciater (dekat Bandung) dan dalam bentuk air
• Jawa Timur: Kampak, Panggul, Kab. Pacitan; Songgoriti Kab. kawah seperti yang didapatkan dikawah gunung Ijen. Pada air tersebut
Malang.
Na20 tiap satu Iliter.
mengandung gram K20terjadi
Tawas tiap dari
satu proses
liter dan mengandung
pelapukan 1,4
dari batuan
gram
yang mengandung mineral sulfida didaerah volkanis (solfatara) atau
Teknik Penambangan terjadi didaerah batu lempung, serpih atau batu sabak yang
Oker keterdapatannya ditunjukan oleh adanya singkapan di mengandung pirit (=Fe S) dan markasit (= FeS2). Kebanyakan tawas
permukaan. Oleh karenanya penambangan oker dapat dilakukan dijumpai dalam bentuk padat pada batu lempung, serpih ataupun batu
dengan cara tambang terbuka dengan peralatan yang sederhana. Untuk sabak.
deposit yang terbentuk gang penam-bangan dilakukan dengan sist~m
gophering. Tempat Diketemukan
Beberapa tempat yang telah diketahui keberadaan tawas antara
Pengolahan dan Pemanfaatan lain:
Sebelum oker digiling, kotoran yang ada harus dibuang terlebih • Jawa Barat: Daerah Ciater dalam keadaan padat, K. Wayang.
dahulu, kemudian dilakukan penggilingan. Untuk memisahkan fraksi • Jawa Tengah: Telaga Sari, Banyumas.
dari serbuk dapat dilakukan penyedotan sehingga nantinya diperoleh • Jawa Timur: Kawah Ijen (dalam bentuk cairan); Gua Prusi, Kediri.
dalam bentuk tepung. Pada waktu tertentu proses pembakaran
diperlukan guna mendapatkan warna tertentu. Pada saat pembakaran
besi hidrat yang semula berwarna kekuningan akan berubah menjadi Teknik Penambangan
merah karena aimya menguap dan terbentuk besi oksida. Pada Tawas dijumpai pada batuan yang lunak/dijumpai dalam bentuk
pembakaran diudara yang lebih lama dan suhu yang lebih tinggi, ferro cair. Oleh sebab itu pada umumnya teknik penambangan tawas
akan berubah menjadi ferri oksida yang wamanya merah tua. Oker dilakukan dengan tambang terbuka dengan peralatan sederhana.
dimanfaatkan sebagai bahan utama cat merah, dapat pula untuk
memberi wama pada ubin atau sebagai luluh. Sebagai cat merah, oker
dicampur dengan minyak cat. Pengolahan dan Pemanfaatan

Bahan tawas yang diperoleh dari basil penambangan. dibentuk


dalam bongkah-bongkah kecil, kemudian digiling dengan crusher.
Tahap kernudian dijemur pada panas marahari dcngan cara dibentang-
fl
218

kan/ditabur tipis atau dapat pula dipanggang (roasted') dengan tujuan


untuk mengoksidasikan sulfida menjadi sulfat. Pada tahap akhir bahan
yang telah diolah tersebut dibebaskan dari sulfuric acid, dan dida-
patkan tawas.
Tawas dimanfaatkan untuk menjemihkan air/air sumur yang
keruh. Air yang telah dijemihkan dengan tawas tidak boleh diminum BAB IX
secara langsung tetapi harus dimasak terlebih dahulu.
Tawas dimanfaatkan pula sebagai sumber bahan pembuatan BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKA
natrium dan kalium, untuk bahan antiseptik, bahan industri farmasi, ITAN DENGAN BATUAN MALIHAN
untuk bahan cat, bahan penyamak kulit.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kalsit, marmer, batu


sabak, kuarsit, grafit, jade, mika dan wolastonit.

1.
KALSIT
Pada Bab IV nomor 3, diatas dibahas kalsit dengan penekanan
mineral kalsit dengan komposisi CaC03 mumi dan belum terpengaruh
oleh metamorfose. Kalsit yang akan dibahas adalah kumpulan mineral
kalsit (batu kalsit) yang telah terpengaruh oleh proses metamorfose
kontak tetapi tekstur aslinya masih tampak (disebut sebagai tekstur
palimses sehingga disebut sebagai kalsit meta sedimen. Tekstur
palimses yang tampak memperlihatkan seperti kumpulan butir gula
batu sehingga sering disebut sugary limestone. Pada umumnya sugary
limestone terbentuk oleh mineral kalsit mumi, hampir tidak pemah
ada kontaminan yang berarti sehingga wama putih bersih.

Tempat Diketemukan
Kalsit jenis ini yang diusulkan dinamakan kalsit meta dikete-
mukan didaerah dimana terdapat marmer.
220 221

Teknik Penambangan gelap, mengkilat. Jenis batuan ini akan mengalami rckristalisasi pada

Teknik penambangan kalsit meta dapat dilakukan seperti teknik


suhu 500 °c atau pada tekanan ± 2,5 kilobar. Dari hasil
penambangan batu gamping. analisa
mineralogi tcliti batu sabak di Indonesia tersusun olch mineral
kuarsa
Pengolahan dan Pemanfaatan (30% ), illitc (27% ), serisit (I 0% ), kalsit ( 10% ), plagioklas (6% ),
klorit
Kalsit meta komposisi kimianya tidak berbeda dengan kom-
posisi mineral kalsit yaitu CaC03. Dengan demikian pengolahan dan (5%) dolomit (4%), grafit (2,5%), dan rutil (0,5%). Kandungan
pemanfaatan kalsit meta sama dengan pengolahan dan pemanfaatan mineral tersebut sangat ditentukan oleh batuan asal. dan kandungan
kalsit. mineral tersebut mempengaruhi warna batu sabak, misal warna abu-
abu
Tempat sampai hitam karena grafit,
Diketemukan merah dan violet karena
hernatit,
• Daerah
warna hijau Istimewa Aceh:
karena klorit atauDaerah
oksida Goh.
besi. Kedongdong, Goh.
2. MARMER Tebara,
Tanah Reubuh, Bukit Lampulo, Kr. Bidien, Kr. Jambuaye,
Dalam geologi marmer adalah jenis batuan metamorf yang Kp.
• Sumatera Barat: Siguntur Mudo, Kab. Selatan, Sirukam, Kab.
berasal dari batu gamping yang terkena proses metamorfose Laudo
Pesisir (warna abu-abu gelap). abu-abu gelap): Desa
kontak Solak dan Panti Kab. Pasaman (warna Solok (wama abu-abu
maupun metamorfose regional. Di masyarakat/pengusaha bahan Tanjungbalit, Kee. Lembah Gumanli, Kab.
bangunan/istilah dagang (yang sebenarnya pendapat ini tidak benar) pernah dimanfaatkan untuk batu tulis).
marmer adalah mengkilap, batuannya dapat berupa batu gamping,
granit, basalt marmer dan jenis lainnya. Uraian tentang marmer Teknik Penambangan
sebenarnya dapat dilihat pada Bab IV nomor 4, marmer.
yang
tcntang
Pada dasarnya batu sabak dimanfaatkan dalam bentuk yang
tipis. Oleh sebab itu sistem penambangan dilakukan dengan dibuat
3. BATU SABAK (SLATE) dalarn bentuk balok. Apabila hal ini sudah didapat kemudian digergaji
sesuai dengan ukuran yang diinginkan demikian pula tingkat
Batu sabak ( = batu tulis), penamaan pada salah satu keha-
kegunaanya, yaitu
didasarkan dapat dipcrgunakan untuk menulis. Batu sabak lusan permukaan.
merupakan batuan malihan yang berasal dari lempung atau
serpih Pengolahan dan Pemanfaatan
yang mengalami metamorfose regional ataupun metamorfosc kontak
tingkat rendah - medium yang dicirikan oleh facics hornfels - sub- Balok batu sabak sesuai dengan keperluan digergaji dan
facies hornblende hornfel. Ciri utama dari batu sabak bidang belahnya diben-
tuk. Batu sabak yang sudah diolah dimanfaatakan untuk atap rumah,
(cleavage) paralel tekstur lcpidoblastik - granoblastik, kadang-kadang
batu ternpel dinding, batu tulis (pada masa lampau), sedang
poikiloblastik, struktur sekistos, dengan mineral utama mika pecahan-
(terma-
nya dapat digerus menjadi tepung sebagai bahan pengisi atau pengern-
suk muskovit, biotiti), cordierit, andalusit, warna mengarah kewarna
bang dalam indusrri cat.
222 223

4. KUARSIT Teknik Penambangan


Kuarsit walaupun keras, tetapi hasil penambangan tidak disya-
Komposisi utama adalah mineral kuarsa yang mengalami ratkan mempunyai bentuk dan ukuran yang teratur. Oleh karenanya
metamorfose regional. Batuan ini akan mengalami kristalisasi pada kuarsit dapat ditambang dengan peralatan sederhana secara tambang
temperatur minimum 800° C atau pada tekanan 5,5 kilobar. Kuarsit terbuka.
terbentuk dari batuan sedimen yang banyak tnengandung mineral
kuarsa yaitu jenis arkose atau graywacke, orthoquarzite, jasper, flint,
batuan silika lainnya. Kuarsa yang ada dapat pula merupakan hasil
Pengolahan danPemanfaatan
rombakan batuan beku asam antara Jain aplit dan pegmatit. Kuarsit Pengolahan kuarsit sangat ditentukan oleh rencana pemanfa-
yang murni berwarna putih, tekstur granoblastik, mosaik kadang- atannya. Dalam keadaan belum diolah kuarsit dimanfaatkan sebagai
kadang sakaroidal, struktur masif, foliasi atau sekistose tergantung agregat bahan bangunan. Sesudah diolah dengan persyaratan tertentu
banyaknya mineral pipih. Kehadiran mineral lain sebagai kontaminan kuarsit dapat dimanfaatkan seperti mineral kuarsa antara lain untuk
menyebabkan perubahan warna misalnya adanya mineral biotit, grafit pembuatan bata refraktori, bahan abrasif, industri gelas, keramik,
atau magnetik mengakibatkan warna gelap. Sifa-sifat fisik dari kuarsit agregat lantai dan dinding.
tidak jauh berbeda dengan kuarsa.

5. GRAFIT
TempatDiketemukan
• Daerah Istimewa Aceh: Daerah Seukulan, Kutapanjang, Aceh Grafit merupakan native elements dengan komposisi C (car-
Tenggara (warna putih, terdapat pada Formasi Batuan Gunung api bon). Sistem kristal dari grafit adalah hexagonal, merupakan massa
berfoliasi atau lembaran-lembaran tipis yang terlepas, struktur opaque
Akul, komposisi: Si02 = 90%, Ali03 =
3,99%, Fe203 = pada umumnya berwarna hitam. Grafit merupakan dimorphisme dari
0,41%);
• intan, tetapi mempunyai tingkat kekerasan rendah (1-2), berat jenis
Danau Laut Tawar, Takengon Aceh Tenggara.
2,23, belahan baik/jelas apabila diraba terasa berminyak. Grafit tidak
Sumatera Utara: Daerah Dolok Sialang, Kab. Tapanuli Utara (warna
terbakar dan tidak mudah larut dalam air. Grafit terbentuk pada
• abu-abu, masif, berbutir halus).
metamorfose tingkat tinggi dari batuan yang mengandung zat organik,
Riau: Kee. Kampar Kiri, Kab. Kampar (warna putih abu-abu muda, dapat terjadi pula karena proses magmatisme antara lain pada pegmatit
• komposisi: kuarsa = 90%, Serisit = 5%, bijih = 1 % ); dan juga terdapat pada hidrotermal vein. Grafit sangat umum
didapatkan dalam granit, sekis, genis, mika sekis ataupun batu
Logas Kee. gamping kristalin.
• Maluku: Daerah W. Limolo, pantai selatan pulau Taliabu dan (kadar
Muara Lembu.
Si0 2 = 98-99%, malihan dari batupasir); W. Lan. pulau Sulabesi.
Jambi: Lubuk Gedang, Muara Hemat, Kab. Kerinci (warna bening,
• Jawa Tengah:
kecoklatah, Daerah
coklat Bayat,
tua, bila lapukKlatan (warna
berwarna putihkuning
sedikit dalam
hitam).bentuk TempatDiketemukan
fragmen pelapukan batuan genis).
• Sumatera: Muara Saiti, Pangkalan dan Tanjung balit, Kab. Lima
puluh Kota (merupakan sisipan pada batuan sekis); Ombilin daerah
r
224 225

danau Singkarak; Siberlabu, Payakumbuh. silicate.


Muscovit pada umumnya memberi kenampakan pipih (tabular),
berfoliasi, seperti sisik merupakan masa yang berlapis-lapis tipis.
Teknik Penambangan Warna putih keperakan, putih atau kuning, kadang-kadang warnanya
Grafit didapatkan merupakan asosiasi dengan batuan lain. coklat akibat kontaminasi hematit atau rutil. Sifat fisik berlapis tipis,
Apabila tersingkap dipermukaan teknik penambangan dilakukan kekerasan 2-2,25, berat jenis 2,76-2,88, fleksible dan elastis, tidak
dengan sistem tambang terbuka. Dalam beberapa ha! pekerjaan pem- larut dalam asam, tetapi sulit terbakar. Muscovit merupakan mineral
bongkaran batuan yang mengandung grafit cukup memberatkan, yang sangat umum pada batuan beku dalam yang kaya akan silika dan
sehingga pilihan penambangan dengan membuat sumuran diikuti aluminium (misalnya pegmatit dan granit), batuan metamorfose
dengan gophering tidak dapat dihindarkan. Pekerjaan tersebut dapat tingkat rendah-menengah-tinggi (misalnya green schist dan amphi-
dilakukan dengan peralatan sederhana. bolite facies), kadang dijumpai pada batupasir ataupun batuan yang
mengalami diagenesa antara lain pada batupasir atau napal.
Muscovit (var. fuchsite), memperlihatkan kenampakan sangat
Pengolahan dan Pemanfaatan tipis, seperti bersisik, warna cerah hingga hijau, kekerasan 2-2,25,
Grafit dari hasil penambangan, masih tercampur dengan kotor- berat jenis 2,88, mudah terbakar dan mudah larut dalam larutan asam.
an/batuan yang lain, untuk itu dilakukan dengan sortasi. Sesudah Mineral ini terdapat pada batuan metamorfose tingkat menengah
tahap pekerjaan ini selesai dilaksanakan, grafit tersebut digiling antara lain sekis, berasosiasi dengan biotit, dijumpai pula pada
marmer yang berasal dari dolomit atau calcshist.
(crushing) dibentuk menjadi serbuk, kemudian dipisahkan dari
Phlogopite, merupakan bentukan pipih pernah didapatkan
kotorannya dengan cara floatasi. Tahap selanjutnya grafit dibentuk
berdiameter 2 m, warna coklat muda atau kuning, kadang-kadang
sesuai dengan keperluan. Grafit dapat dimanfaatkan antara lain
menunjukan foliasi, lunak yang tingkat kekerasan 2,5-3, ringan
sebagai bahan pensil, bahan cat, bahan imbuhan pada dapur pemanas, dengan berat jenis 2,86, belahan jelas, fleksible, elastis, lembaran yang
ketel uap, permukaan tuangan sebagai bahan tahan api, campuran transparan memantulkan/menimbulkan warna/kilat seperti mutiara,
metalurgi dan alat penghantar listrik.
sulit terbakar, larut dalam asam sulfat (sedang muskovit tidak larut).
Jenis mineral ini dijumpai pada batuan metamorfose tingkat
6. MIKA menengah-tinggi yang kaya magnesium (antara lain dolornit, peridotit
yang mengalarni alterasi dan batuan serpentinit. Juga didapatkan pada
Mika merupakan nama sekumpulan mineral yang terdiri dari batuan kirnberlite, batu gamping yang terkena kontak metamorfosc
muskovit (K-mika = Kal- (AIS1i)010(0Hh =hydrous potasium alumi- dan pada batuan pegmatit.
nium silicate), muskovit (var. fuchsite = K(Al,Crh(A!Si3)010(0H)2 = Biotite, warna hirarn, coklat atau hijau tua, umumnya meru-
hydrous potasium aluminium silicate), phlogopite (Mg-mika) = pakan lembaran-lembaran agregat, lunak dengan tingkat kekerasan
K(Mg,Fe)J AlSi1h01o(F,OHh = hydrous potasium aluminium 2,5-3 cukup berat dengan berat jenis 2,8-3,2, belahan jelas tetapi kecil-
silicate), biotite (Mg-Fe-mika) = K(Mg,Feh(Al,Fe)Si:i010 (OH,Fh = kecil, fleksible, elastis, transparan, agak sulit terbakar, larut dalam
hydrous potasiu» aluminium silicate, Lepidolite (Li-mika) = asam sulfur setelah dipanaskan. Mineral ini sangat urnum pada batuan
K(Li,Al)3 (Si,Al)4010(F,OH)2 = hydrous potasium lithium alumunium beku (misalnya pegmatit, granir), batuan sedimen ataupun pada batuan
I
226 227

metamorf. TempatDiketemukan
Lepidolite, bentuk pipih-pipih kecil, wama oranye, kekerasan
2,5-4, relatif ringan dengan berat jenis 2,8-2,9, belahan jelas, fleksible, Belum banyak tempat yang telah diketahui keberadaan wola-
stonit. Tempat tersebut antara lain:
elastis, mudah terbakar, tidak larut dalam asam. Jenis mineral ini
didapatkan pada pegmatit, pada rekahan di greisen (= batuan beku • Sumatera Barat: Daerah Air Abu, Kab. Solok (terdapat pada batu
gampingyang bermetamorfosekontak).
yang mengalami alterasi oleh cairan yang mengandung gas) beraso-
siasi dengan spodumene, ambiligonite dan formalin.
Teknik Penambangan
TempatDiketemukan Hasil penambangan wolastonit tidak menginginkan bentuk dan
Periksa Bab VI. Pembahasan tentang mika no. 5. ukuran yang teratur. Oleh sebab itu teknik penambangan dilakukan
dengan peralatan sederhana dengan cara penambangan terbuka.

Teknik Penambangan
Pengolahan danPemanfaatan
Periksa Bab VI. Pembahasan tentang mika no. 5.
Hasil akhir dari pengolahan wolastonit adalah dalam bentuk
serbuk. Oleh karenanya wolastonit yang diperoleh dari tambang
Pengolahan danPemanfaatan dibersihkan dari zat pengotor dan dilakukan secara manual. Tahap
Periksa Bab VI. Pembahasan tentang mika no. 5. berikutnya dicuci dengan air untuk membebaskan wolastonit diman-
faatkan sebagai bahan refraktori.

7. WOLASTONIT

Wolastonit dengan rumus kimia CaSi03 (apabila mumi mempu-


nyai komposisi CaO = 48,3% dan Si02 = 51,7%, mempunyai bentuk
kristal triklin, jarang berbentuk pipih, pada umumnya berserat, seperti
jarum atau merupakan masa yang mempunyai pola radier, wama abu-
abu ataupun tidak berwama, tingkat kekerasan 4,5-5, berat jenis 2,8-
3,09, belahan jelas yang memberikan wama mutiara, seperti sutera
dalam bentuk serat, larut dalam asam kuat, mudah terbakar. Jenis
mineral ini terdapat pada batu gamping yang mengalami metamorfose
kontak ataupun yang mengenai batuan napal. Disamping itu dijumpai
pula pada batuan tersebut yang terkena metamorfose regional dengan
tekanan rendah.
22
9
kaan akibat langsung dari suatu pekerjaan atau kecelakaan pada saat
sedang melakukan kerja. Sering kali program perusahaan memperluas
ruang lingkup program keselamatan kerja sehingga kecelakaan dapat
dikelompokkan pada:
BABX • Kecelakaan akibat kerja di perusahaan
• Kecelakaan lalu lintas
KESELAMATAN KERJA • Kecelakaan di rumah.
Kecelakaan dapat menyebabkan 5 jenis kerugian (SK) yaitu:
• Kerusakan
• Kekacauan organisasi
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang ada hubungannya
• Keluhan dan kesedihan
dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
• Kelainan dan cacat
landasan tempat kerja dan lingkungan serta cara-cara melakukan
pekerjaan. Keselamatan kerja sangat penting untuk semua pelaku • Kematian.
Penyebab kecelakaan kemungkinan besar (85%) adalah tindak
kegiatan industri, tidak terkecuali para ahli geologi yang selalu bekerja
dengan penuh tantangan baik di lapangan pada saat melaksanakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human
eksplorasi, eksploitasi, pengangkutan, pengolahan acts) atau kecelakaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condi-
maupun pada saat
bekerja di laboratorium. tions). Upaya untuk mencari penyebab kecelakaan disebut dengan
analisis sebab kecelakaan, yang harus mencari jawaban bagaimana
Ternpat-tempat yang menjadi sasaran keselamatan kerja yaitu:
dan mengapa kecelakaan tersebut dapat terjadi.
di darat, di dalam tanah, di permukaan dan di dalam air serta di udara,
Pencegahan kecelakaan akibat kerja dapat dilakukan dengan
di mana terjadi kegiatan kerja seperti pertambangan, industri, perta-
melaksanakan berbagai usaha di bawah ini:
nian, perhubungan dan kegiatan-kegiatan lain.
Keberhasilan dalam manajemen keselamatan kerja akan • Peraturan perundangan
• Standarisasi
menghindari kecelakaan kerja dari semua orang yang terlibat dalam
kegiatan tersebut. Untuk itu telah diatur dengan berbagai undang- • Pengawasan
undang dan peraturan yang dapat menjamin tenaga kerja selamat sehat • Penelitian bersifat teknik
selama dalam kegiatan kerjanya. • Riset medis
• Penelitian psikologis
• Penelitian statistik
1. KECELAKAAN AKIBAT KERJA DAN • Pendidikan
PENCEGAHANNYA • Latihan-latihan
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tak terduga (tidak ada • Penggairahan
kerja
unsur kesengajaan/ada perencanaan) dan tidak diharapkan (yang •
mengakibatkan kerugian material dan penderitaan). Kecelakaan akibat Asuransi

Usaha keselarnatan tingkat perusahaan.
kerja berhubungan dengan kerja di perusahaan yang meliputi; kecela-
230 231

2. STATISTIK KECELAKAAN KERJA 3. PERATURAN PERUNDANGAN DIBIDANG KESELAMAT-


AN KERJA
Statistik kecelakaan akibat kerja meliputi kecelakaan yang
disebabkan dan diderita pada waktu menjalankan pekerjaan (selama Setiap peraturan atau perundangan dibidang keselamatan kerja
menjalankan pekerjaan, ke/dari perusahaan) yang berakibat kematian dimaksudkan untuk melindungi tenaga kerja dari sesuatu yang
atau kelainan-kelainan, serta penyakit akibat kerja. Satuan peng- mungkin mendatangkan kerugian. Undang-undang Pokok Keselamat-
hitungan kecelakaan untuk statistik adalah peristiwa kecelakaan. an dan Keselamatan Kerja No. I Tahun I 970 dan Undang-undang
Statistik kecelakaan dimaksudkan untuk mengumpulkan berba- No.
gai jenis kasus kecelakaan yang terjadi dalam usaha kegiatan kerja 4adalah
Tahununtuk
1984 memberi
tentang ketentuan pokokbagi
perlindungan pengelolaan
karyawan lingkungan hidup
dan masyarakat
(perusahaan, industri, pertambangan dan lain-lain, baik didaerah, umumnya dari akibat yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan eko-
nasional, maupun intemasional) yang terjadi dari tahun ketahun, nomi yang relatif baru di Indonesia terutama pada kegiatan industri
sehingga dapat diperbandingkan dan dapat dipantau usaha keselamat- yang menggunakan teknologi maju. Dalam Undang-undang didefini-
an kerja yang dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kerja. sikan berbagai hal antara lain; tempat kerja, tenaga kerja dan bahaya
Untuk dapat melakukan statistik kecelakaan akibat kerja perlu kerja. Di samping itu dalam pasal 3 juga ditetapkan kerja untuk:
diadakan keseragaman terlebih dahulu pada berbagai hal misalnya: • Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
definisi kecelakaan (dilaporkan dan ditabulasikan secara seragam),
• Mencegah, mengurangi dan mernadamkan kebakaran.
angka frekuensi (F) dan beratnya kecelakaan (S) (penyeragaman
• Mencegah dan mengurangai bahaya peledakan.
pengukuran), klasifikasi industri dan klasifikasi kecelakaan (keadaan
terjadinya, sifat dan letak Iuka atau kelainan). • Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
Perhitungan angka frekuensi (F) adalah banyaknya kecelakaan
• Memberi pertolongan pada kecelakaan.
untuk setiap juta jam-manusia, yang dapat dituliskan sebagai berikut: • Memberi alat-alat perlindungan pada para pekerja.
• Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebarluasnya
F = suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
_b_an_y_a_k_n_ya_ke_c_e_la_k_a_a
ja manu tot cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
_n_x_I_.o_o_o_.o_o_o
m sia al • Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
Sedang angka beratnya kecelakaan (S) yaitu jurnlah total fisik, psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
hilangnya hari kerja per-1000 jam manusia, dirumuskan sebagai Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

berikut: Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan
S = ..:.j_u_m_la_h_h_l....:.a_n:::..gn- •
cara dan proses kerjanya.
=y_a_h_a_r_ijam tot
_k_er.....:1_·a_x_I_._oo_o Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
manusia al •
tanaman atau barang.
Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perla-

232 233

kuan dan penyimpanan barang. • Peledakan uap dan gas


• Mencegah sengatan aliran listrik yang berbahaya. • Peledakan debu dan noktah-noktah zat air
• Menyelesaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan • Percikan api
yang kecelakaannya menjadi bertambah tinggi. • Terbakar sendiri
Pada pasal 4 menetapkan syarat-syarat keselamatan kerjadalam • Reaksi kimiawi
perencanaan, pembuatan, pemasangan, pemakaian, penggunaan • Peristiwa-peristiwa lain
pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan
aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya
kebakaran. Bahan yang Mudah Terbakar
Zat padat/cair yang terbakar adalah akibat suatu reaksi oksidasi
berantai yang dipacu oleh panas, menghasilkan gas basil pembakaran
4. KESELAMATAN KERJA BIDANG KEBAKARAN berupa asap yang terdiri dari uap H20, C02, CO, C (karbon) dan lain-
lain tergantung dari kandungan mulanya. Resiko bahaya yang mudah
Kebakaran dalam kegiatan kerja merupakan sesuatu yang tidak
diinginkan. Kebakaran mengakibatkan penderitaan dan malapetaka Tabel 15. Sifat bahaya kebakaran beberapa bahan yang dipakai dalam industri.
bagi tenaga kerja, khususnya bagi mereka yang tertimpa kecelakaan
dan dapat berakibat hilangnya pekerjaan. Dengan terjadinya keba- Bahan A B c D E F G
Amonia 0,6 gas 16-25 651 Tidak Ya
karan tersebut, basil usaha yang telah dirintis dalam waktu yang cukup
Asetilen 0,9 gas 2,5-81 300 Tidak Ya
lama dapat musnah dalam sekejap. Oleh karenanya kewaspadaan
Aseton 0,79 2,0 -18 2,6-12,8 538 Tidak Ya
terhadap bahaya kebakaran perlu diperhatikan dan ditingkatkan. Tidak Tidak
Bensin (gasolin) 0,80 3,4 -43 1,4-7,6 371
Peristiwa kebakaran dapat terjadi apabila oksigen, bahan yang -11 562 Tidak Tidak
Benzen 0,88 2,8 1,3-71
mudah terbakar dan panas terdapat bersama-sama. Tanpa salah satu Etilalkohol 0,79 13 4,3-19 423 Tidak Ya
1,6
unsur tersebut kebakaran tidak akan terjadi. Peristiwa kebakaran dapat Etil eter 0, 71 2,6 -45 1,9-48 180 Tidak Sedikit
digambarkan sebagai suatu reaksi yang hebat dari zat yang mudah Eter min yak bumi (benzin) 0,60 2,5 -32 1,1-5,9 288 Tidak Tidak
Hidrogen 0,09 0,1 gas 4,0-75 585 Tidak Sedikit
terbakar dengan zat asam. Reaksi pembakaran menghasilkan nyala Kamper 0,99 5,2 66 0,6-3,5 466 Tidak Tidak
dan panas. Bahaya kebakaran yang umum terjadi dipicu oleh; Karbon disulfida 1,26 2,6 -30 1,3-4,4 100 Tidak Tidak
merokok, zat cair yang mudah terbakar, nyala api terbuka, ketata Karbon monoksida gas 609 Tidak Ya
1,0 12,5-74
Kloretan 0,90 -50 519 Tidak Tidak
rumah tanggaan yang jelek, mesin yang tidak terawat dan menjadi 2,2 3,8-15,4
Minyak kastroli 1,0 230 449 Ya Tidak
panas, kabel listrik yang salah fungsi, kelistrikan statis, alat-alat las
Minyak linsid 0.9 222 343 Ya Tidak
dan lain-lain. Minyak bumi dan gas bumi, cat, pertambangan batubara I 0,7-5 229 Tidak Tidak
Minyak tanah 38
cukup rawan dipandang dari sudut kebakaran. Beberapa kasus yang Parafin 0.9 199 245 Tidak Tidak
menyebabkan terjadinya kebakaran antara lain:
Kctcrangan: A = bcrat jenis, E = suhu menyala
• Nyala api dan bahan-bahan yang pijar B = perbaudingan berat tcrhadap udara, sendiri,
• Penyinaran C = titik nyala ("C). F = nyala atas pemanasan,
D = hatas untuk mcnyala (% ), G = campur dengan air
234 235

terbakar tergantung pada titik nyala, suhu menyala sendiri, sifat Bahan yang Mudah Meledak
terbakar oleh pemanasan berat jenis, perbandingan campuran udara
dan uap, sifat bercampur dengan air, keadaan fisik dan lain-lain. Tabel Peledakan adalah suatu peristiwa akibat bebasnya energi secara
berikut adalah sifat bahaya kebakaran sejumlah bahan yang dipakai cepat dan tak dapat dikendalikan. Energi yang ada dapat dalam bentuk
dalam industri (Tabel 13). panas, sinar, suara dan kejutan mekanis, tekanan, akibat reaksi kimia.
Selain kebakaran, bahaya peledakan yang dapat mengakibatkan Misal peledakan ditambang batubara atau ledakan nuklir yang berada
kebakaran sering terjadi terutama dalam industri. Sering mengalami dalam keadaan kritis. Peledakan dapat terjadi apabila:
kesulitan untuk mengganti penggunaan bahan-bahan yang dapat • Bahan mudah terbakar
mengakibatkan kebakaran dalam industri, sehingga perlu dilakukan • Adanya udara dan unsur penunjanglain untuk terjadinyapembakaran
usaha pencegahan atau pengurangan bahaya kecelakaan (kebakaran) • Sumber nyala atau suhu diatas suhu suatuzat terbakar.
dengan berbagai usaha. Untu~ pencegahan dan perlindungan terhadap
bahaya kebakaran dapat dilakukan usaha sebagai berikut:
Tabel 16. Klasifikasi bahan-bahan yang dapat meledak menurut kecepatan naiknya
tekanan.
a. Penyimpanan
Bahan-bahan kelas A (kenaikan tekanan yang lambat)
Termasuk lokasi dan disain gudang alat maupun bahan, penge- Debu logam: Antimon, Besi (tidak Aneka debu lainnya: Antrasit, Grafit,
pakan bahan yang mudah terbakar, pemisahan bahan menurut cirinya mumi), Kadmium, Tembaga, Timah Karbon hitam, Kokas (tdk menguap),
(mudah terbakar, meledak, korosit, beracun dll) ventilasi udara yang hitam, Tungsen, Uap 1.2, Diklo- Kopi, kulit, teh.
retan.
baik, kelembaban, pengontrolan suhu dll.
Bahan-bahan kelas B (keceapatan menengah)

b. Pengolahan Debu atau tepung logam: Besi (yang dire Debu-debu bijian, bumbu dsb.:
duksi karbonit, elektrolitis, atau Alfalta,
Pencucian dan pembersihan gemuk/minyak, penggunaan bahan secara hidrogen), Mangaan, Seng, beras, bumbu, campuran bijian, ka-
Timah putih, Uap: Propilin diklorida cang, pati, ragi
mudah terbakar sesedikit mungkin, penempatan bahan padat yang
tersusun secara aman, penempatan dan pengangkutan bahan bakar cair Debu-debu plastik: Feno! formal dehid; Aneka debu lainnya: Arang bitumen,
Ftolatanhidrid dan resin-resinnya, Asam kalium lignosulfanat, bele-
melalui pipa dan dalam drum/ tanki yang aman. Metil metakrilat, Polietilen, Polis- rang, dekstrin, gabus, kumaron in-
tiren, Resin urea, Resin urea mela- den, lignin, lignit, piretrum, sirlak,
min, Selulosa asetat, Vinil butirat silikon, tepung kayu, tepung obat-
c. MeniadakanSumberSumbeA
r wai Mula Kebakaran obatan
Pemisahan yang aman antara proses yang menimbulkan panas Bahan-bahan kelas C (kecepatan tinggi)
dengan bahan yang mudah terbakar, proses pengeringan dilengkapi Debu-debu logam: Aluminium, beberapa Uap-uap dan gas: Asitilen, Aseton, Al-
dengan ventilasi yang cukup pemasangan jaringan listrik dan peralatan hibrida logam, campuran magne- kohol (metil, etil, isopropil,
memenuhi ketentuan yang berlaku. sium aluminium, magnesium titani- butil),
um, zirkon. Eter, Etilen, Hidrokarbon, Karbon
disulfida, metil etil keton, zat air
(hidrogen)
236
237

Beberapa jenis bahan pada keadaan yang sesuai dapat meledak


benda. Pencegahan kebakaran dan pengurangan sangat ditentukan dan
apabila dinyalakan seperti:
tergantung pada:
• Debu halus zat padat yang mudah (termasuk logam)
• Pencegahan kecelakaan sebagai akibat kecelakaan atau
• terbakar
• kepanikan
• Uap yang mudah terbakar
• Pembuatan bangunan yang tahan api
Gas-gas yang mudah
Klasifikasi bahanterbakar.
yang dapat meledak menurut kecepatan
• Pengawasan yang teratur dan berkala
naiknya tekanan sesuai Norma Kebakaran Nasional Amerika Serikat
seperti Tabel 16. Dari tabel tersebut terlihat bahwa bahaya peledakan • Penemuan kebakaran
Pengendalian pada
kerusakan tingkat
akibat awal pemadamannya.
kebakaran dan tindakan pemadaman
debu mungkin terjadi pada pengolahan bahan alamiah seperti: gula, Beberapa ha! yang dilakukan dalam mencegah bahaya
pati, tepung, arang dan kayu, pengolahan plastik, bahan kimia organik, karan keba-
pengolahan logam (alumunium, titanium, magnesium) dan belerang. adalah:
• Keselamatan terhadap terjadinya kebakaran atas dasar pengaturan
Dengan demikian bahaya potensial dapat terjadi dalam kegiatan per- perusahaan dan perencanaannya.
tanian, industri kimia dan logam serta pada pertambangan (misalnya • Tata letak, konstruksi bangunan dan material
batubara). • Pengawasan terhadap kemungkinan kebakaran
Keadaan yang mengarah pada terjadinya peledakan misalnya: • Sistem tanda kebakaran dalam perusahaan
kadar debu yang mudah terbakar tinggi (> 10 mg/rrr', suhu tinggi • Jalan untuk menyelamatkan diri
150- • Perlengkapan pemadam dan penanggulangan kebakaran di
4000 C), ada percikan api Jistrik, gesekan awan debu atau peru-
sahaan
pengaruh Pencegahan bahaya diarahkan pada •
kekerasan Dinas pemadam kebakaran.
konsentrasi mekanis
sampaiseperti
ledakan nyalamungkin
sekecil api. pengurangan
dari campuran yang
Pemerintah menyelenggarakan Program Operasional Serentak,
dapat Singkat Padat untuk Pencegahan dan Penanggulangan kebakaran,
terbakar dan menghilangkan sumber terjadinya pembakaran. mengingat pentingnya pengamanan pembangunan ditinjau dari sudut
Sering dijumpai penyebab kebakaran diakibatkan oleh kerawanan akan terjadinya kebakaran yaitu melalui.
Iistrik. • Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 158 tahun 1972
• Instalasi listrik yang tidak memakai sekring/sekring diganti kawat
Beberapa faktor yang sering dijumpai antara lain: tentang Program Operasi Singkat Padat untuk Pencegahan
• Pemasangan kabel yang tidak tepat sehingga terjadi
hubungan Serentak,
dan Penanggulangan Kebakaran dengan 2
• pendek • lampirannya.
Instalasi yang sudah usang dan rusak. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 170 tahun 1970 tentang
Oleh sebab ituhal-hal
pencegahan Penunjukan Pejabat yang Berwenang Menetapkan Ahli Keselamatan
dan penyempumaan tersebutkebakaran
di atas. diarahkan pada
perbaikan Kerja Bidang Kebakaran bersama lampirannya.

Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran


5. PESA WAT/PEMBANGKIT UAP
Merupakan semua tindakan yang berhubungan dengan pen-
cegahan, pengalatan, dan pemadaman kebakaran, yang meliputi Pesawat uap adalah suatu sistem tinggi yang
perlindungan jiwa dankeselamatan manusia serta perlindungan harta bertekanan
padanya air diubah menjadi uap sebagai produk akhir oleh panas
dari
238 239

sumber yang bersuhu tinggi, yang biasanya berupa basil pembakaran mernenuhi syarat tertentu karena apabila tidak mernenuhi akan
suatu bahan bakar. Uap yang dihasilkan dimanfaatkan untuk ke- menimbulkan kesulitan dan kerusakan dalam operasinya, pada
perluan diluar pesawat uap, pada umumnya mempunyai ukuran yang akhirnya dimungkinkan terjadi kecelakaan. Kesukaran yang terjadi
bervariasi dari yang kecil iportabley sampai dengan yang berukuran apabila air tidak rnemenuhi standart antara lain:
raksasa. Pesawat uap merupakan suatu bentuk basil teknologi • Terbentuknya kerak sebagai akibat kesadahan air
y1mg
memerlukan perhatian ditinjau dari sudut keselamatan kerja, maka • Korosi sebagai akibat asam dalam air dengan PH rendah, kadar
dibuat peraturan perundangan yang dapat memaksakan penerapan oksigen dan karbon dioksida
standart yaitu: • Terbentuk busa oleh karena kadar zat padat dalam air ketel, lemak
• Undang-Undang Uap 1930 Stbl. No. 225 tahun 1930 alkali berlebihan.
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 4 tahun 1971 yang mengatur • Terbawanya busa kedalam uap, karena busa yang banyak
biaya pemeriksaan dan pengawasan keselamatan kerja di perusahaan. • Retak kaustik yang diakibatkan oleh tegangan dalam dinding ketel,
Penilaian pesawat nap yang dikaitkan dengan keselamatan kerja alkalinitas terlalu tinggi, adanya silikat.
dapat ditinjau dari: konstruksinya (bahan yang dipakai), air sehagai Udara yang dipakai untuk pembakaran dapat berupa udara pri-
pengisi ketel uap, udara dan bahan bakar, serta metoda pengukuran
mer, udara sekunder dan tersier atau udara bocoran. Masuknya udara
dan pengamanannya. Pesawat uap dan perlengkapannya umumnya
dapat dilakukan dengan tarikan alami atau dengan tarikan buatan.
terbuat dari Iogam, baik logam ferro (besi baja), maupun logam non Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mernbahayakan
ferro (perunggu, tembaga, alumunium, timbal, seng, timah putih, dll). pekerjanya, antara lain cerobong gas basil pembakaran harus tinggi.
Masing-rnasing logam mempunyai sifat fisik rnaupun mekanik yang
Disamping itu bahan bakar (baik padat/cair/gas) barns mempunyai
bertalian dengan penggunaannya. Berbagai cara dilakukan untuk kotoran yang cukup rendah antara lain kandungan belerang karena
menguji sifat-sifat logam yaitu: mengakibatkan karat pada konstruksi dan mencemari lingkungan.
• Pengujian yang bersifat destruktif (merusak), misalnya menguji Metoda pengukuran dan perawatan hendaknya disusun rapi agar
kekuatan tarik dan tekan (tensile and compression test), pengujian pelaksanaan kerja efisien dan aman dilakukan antara lain: pada saat
pengosongan, pengisian serta pada operasinya.
lengkung (bending test), pukup tarik (impact test), kekerasan
(hardness)dan Iain-lain.
• Pengujian yang bersifat non destruktif (tanpa merusak), misalnya
dengan cara radiografi, ultrasonik, magneflux yang bertujuan 6. PENGAMANAN MESIN DAN ALAT MEKANIK
menelaah kernungkinan bagian yang tidak sempurna, seperti cacat,
keretakan dan sambungan yang kurang baik. Perhitungan juga Didalam proses penambangan dan pengolahan bahan galian
dilakukan untuk menentukan tebal dinding ketel uap luar, serta industri tidak dapat terlepas dari penggunaan mesin dan alat mekanik
perkiraan leleh dari bahan konstruksinya, lainnya. Ukuran peralatan dapat besar atau kecil tergantung dari jenis
Air pengisi ketel uap adalah air yang dimasukan kedalam ketel peralatan tersebut. Mesin dan alat mekanik banyak dipakai dalam
pekerjaan penambangan. Dengan mesin dan alat mekanik produksi
untuk pengganti air yang hilang oleh karena pengurasan dan
dan efisiensi kerja dapat ditingkatkan. Mesin-mesin dapat dike-
penguapan. Uap dapat diembunkan dan dipakai lagi sebagai pengganti
air ketel sedang lainnya diberikan tambahan, Air yang dipakai harus lompokan dalam: mesin pernbangkit tenaga, mesin penyalur kekuatan
dan mesin untuk pekerjaan. Disai npmg itu berdasarkan atas sektornya
240
r
'
241

mesin dapat dibagi dalam mesin industri, pertanian, kehutanan, per- harus bebas dari patahan-patahan, sudut-sudut yang runcing, tepi-tepi
tambangan dan lain-lain. yang kasar atau sumber-sumber kecelakaan lain.
Pengamanan mesin digunakan untuk mengurangi/mencegah • Pengaman harus memberikan perlindungan terhadap hal-hal tak
efek negatif dari mesin yang ada. Pagar mesin dan alat mekanis serta terduga dan tidak melulu hanya terhadap bahaya yang sudah
perlengkapan pengamanan rnesin disebut pengaman mesin. Penga- diperkirakan.
turan keselamatan mesin dibawah Undang-Undang No. 1 Tahun
1970
tentang
tersebut keselamatan kerja. Pasal
menyatakan bahwa 2 ayat 2 dari yang
ketentuan-ketentuan Undang-Undang
diatur oleh 7. BARAN BERBAHAYA DAN KESELAMATAN KERJA
Undang-Undang berlaku dalam tempat kerja yang padanya dibuat,
dicoba dipakai atau dipergunakan mesin. Untuk pengawasannya Bahan berbahaya adalah bahan yang pada saat pembuatannya,
ditugaskan pengawai pengawas dan ahli keselamatan kerja (pasal pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaannya mung-
5 kin menimbulkan atau membebaskan debu-debu, kabut, uap, gas, serat
ayat 1ada UU
pulan No. 1 pemasangan
kewajiban Tahun 1970). Dari uraian
pengaman mesin tersebut diambil
untuk pencegahan atau radiasi mengion yang mungkin menimbulkan iritasi, kebakaran,
kesim-
kecelakaan. ledakan, korosi, mati lemas, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah
Dalam Model Code of Safety Regulation for Industial yang memungkinkan gangguan kesehatan orang berkaitan dengan-nya
Establishment yang dirumuskan dalam Konferensi Teknis Tripartit atau menyebabkan kerusakan pada barang atau harta benda.
OPI di Geneva tahun 1948 disebutkan persyaratan antara Iain: Pada saat ini telah diketahui jutaan persenyawaan bahan kimia,
• Pengaman mesin harus memberi perlindungan yang positif. sementara bahan berbahaya meliputi kurang lebih 12.000 jenis.
• Pagar pengaman harus mencegah masuknya tenaga kerja kesemua Bahan-bahan berbahaya dapat dikelompokan sebagai berikut:
tempat atau daerah berbahaya selama proses atau kegiatan • Bahan eksplosif; yang dapat meledak sendiri atau dalam campuran
berlangsung tertentu, atau jika mengalami pemanasan, kekerasan atau gesekan
• Pengaman tidak menyebabkan ketidak nyamanan dan gangguan bagi dapat mengakibatkan peledakan yang diikuti kebakaran. Beberapa
tenaga kerja. bahan mungkin menjadi eksplosif karena perubahan sendiri dalam
Pengaman tidak boleh secara Jangsung/tak langsung mengganggu struktur kimia tanpa pengaruh luar tertentu, seperti oksidasi.

produksi Contohnya antara lain garam logam yang peka.
Pengaman harus cocok bagi pekerjaan dan mesin Bahan yang mengoksidasi. Bahan ini kaya akan oksigen yang
• •
Sebaiknya pengaman merupakan bagian keseluruhan dari mesin mendukung terjadinya kebakaran, antara lain khlorat dan perma-
• Pengaman harus memungkinkan perminyakan, penggemukan, penge- nganat. Bahan tersebut dapat menyebabkan nyala api pada bubuk
• cekan penyetelan dan perbaikan. kayu atau jerami jika terjadi gesekan. Asam kuat tertentu misalnya
Pengaman harus tahan terhadap efek pemakaian mesin yang Jama asam sulfat dan asam nitrat dapat menyebabkan pembakaran jika
• dan kuat terhadap bekerjanya dan goncangan mesin dengan bersentuhan dengan bahan organik.
perawatan yang minim. Bahan yang mudah terbakar. Methan, acethylene, bahan bakar gas
• dikelompokan dalam bahan yang mudah terbakar, bahan yang sangat
• Pengaman harus tahan dan juga tahan terhadap api dan korosi. mudah terbakar, bahan yang dapat mudah terbakar di udara secara
• Pengaman tidak boleh merupakan bahaya tersendiri dan khususnya spontan.
242 243

Tingkat bahaya ditentukan dengan titik bakarnya • Bahan yang rnudah meledak
•Bahan beracun, yang dapat dikelompokkan menjadi debu berbahaya, Meliputi bahan peledak, korek api, garam-garam metalik yang peka
debu beracun, beracun melalui kontak kulit, berbahaya jika termakan perlu pengamanan yang ketat antara lain: ternpat kokoh, selalu
terminum, bahaya bila terhirup, tertelan, gas-gas beracun, gas-gas tak terkunci, jauh dari ternpat ramai terutarna sumber tenaga, bangunan
berbau tetapi beracun, uap-uap yang berbahaya dan lain-lain. kokoh, ventilasi baik bebas dari kelembaban, dengan penerangan.
• Bahan korosif, meliputi asam-asam, bahan kuat lainnya yang dapat Lebih baik mempergunakan perlindungan alarn seperti bukit, tanah
membakar bagian tubuh yang dikenai, atau merangsang kulit, mata cekung yang bebas dari turnbuhan kering.
atau sistem pernafasan atau berakibat kerusakan pada benda. Bahan peledak untuk penambangan bahan galian harus disimpan
Bahan radioaktif, misalnya bahan yang meliputi isotop-isotop dan dalam tempat penyimpanan khusus, dijauhkan dari alat detonator,

semua persenyawaan yang mengandung zat radioaktif. alat atau barang lain, penernpatannya sesuai dengan aturan yang
Ada beberapa bahan yang memiliki bahaya sama, misalnya berlaku (periksa pada pembahasan bahan peledak). Untuk membuka
wadah bahan peledak dipakai alat bukan logam.
benzena menyebabkan keracunan jika uapnya terhirup, cairan tersebut
dapat menyebabkan kebakaran bahkan uapnya mengakibatkan pele- • Bahan-bahan yang mengoksidasi
Bahan yang mengandung banyak oksigen ini dapat membebaskan
dakan. Untuk dapat menangani bahan berbahaya tersebut dianjurkan
oksigen selama waktu penyirnpanan, sedang yang lain mungkin perlu
agar nama dagang selalu disertai dengan nama dan rumus kimia
pemanasan lebih lanjut. Resiko bahaya dapat dikurangi apabila
bahan, komposisi serta sifat-sifat pokoknya (misal: berat jenis, berat ditempatkan terpisah, terutamajangan berdekatandengan bahan yang
molekul, titik · didih, penyimpanan, penggunaan, di!). mudah terbakar. Tempat penyimpanan harus sejuk dan ada ventilasi
Pemasangan
label dan tanda yang mempergunakan tulisan atau gambar/lambang yang baik pada bangunan tahan api.
pada wadah adalah suatu tindakan pencegahan yang sangat penting. Bahan yang mudah terbakar
Pada waktu bahan kimia diproduksi, pekerja melakukan usaha • Gas tersebut antara lain hidrogen, propan, butan, etilen, acetilen,
keselamatan secara baik. Sedangkan bahan kimia dalam wadah/botol hidrogen sulfida, gas arang batu dan etena. Pembakaran dapat terjadi
pada saat pengangkutan atau pada saat digunakan konsumen, mereka jika campuran gas dan udara dalam batas "flameability limit", maka
sering belu.n mengenal betul sifat bahan tersebut. Dalam ha! inilah
maka pemberian label sangat penting. Peringatan dengan label baik penyimpanan ditempat sejuk berventilasi. Instalasi listrik diatur
dalam bentuk uraian kata/kalimat ataupun dengan lambang merupakan sebaik-baiknya, dihubungkan dengan tanah dan diperiksa secara
syarat penting perlindungan, namun tidak berarti perlindungan secara berkala atau dengan alat pengaman otomatis. Katup tangki cairan
lengkap atau usaha keselamatan kerja lain tidak diperlukan lagi, diberi label dan pipa-pipa saluran dicat dengan warna yang mudah
dibedakan, dengan tanda jelas macam cairan dan arah aliran.
Tangki
Penyimpanan tersebut ditempatkan jauh dari bangunan. Pada tempat datar harus
Bahan-bahan berbahaya hams disimpan secara tepat untuk me- dibuat parit agar dapat menampung cairan sehingga tidak menyebar,
lindungi kemungkinan bahaya. Selain itu harus dijaga agar bahan ter- dengan kapasitas 1,5 kali isi tangki. Tempat dilengkapi dengan
pemadam kebakaran dan merokok dilarang.
sebuttidak bereaksi dengan bahan lain yang disimpan. Segenap baha- •
ya harus diperhatikan dan diamankan. Keselamatan yang bertalian Bahan-bahan beracun
dengan penyimpanan bahan-bahan berbahaya adalah sebagai berikut: Sangat sulit untuk menutup kebocoran dengan sempuma. Oleh sebab
244 245

itu diusahakan pertukaran, tempat sejuk, tak terkena sinar matahari • Gas ditekan, dicairkan atau dilarutkan dengan tekanan
secara Jangsung dan jauh dengan bahan lain yang dapat • Cairan yang dapat terbakar, zat yang dapat menyala sendiri, bahan
menghasilkan reaksi dengannya. yang bila bersentuhan dengan air dapat mengeluarkan gas yang dapat
• Bahan korosif terbakar
Antara lain asam florida, asarn khlorida, asam nitrat, asam sernut dan • Bahan-bahan yang mengoksidasi
asam perkhlorat. Bahan tersebut dapat merusak tempat penyimpanan, • Bahan beracun dan bahan yang dapat menimbulkan infeksi
bereaksi dengan logam tertentu, atau menguap dan bereaksi dengan • Bahan berbabaya lainnya.
bahan organik atau zat kimia lainnya. Beberapa jenis gas beraksi Dalarn kegiatan pengangkutan bahan berbahaya, bahaya utama
dengan uap air, menghasilkan kabut asam yang korosii dan sangat
adalah peledakan dan
mengganggu pekerja. Dalam beberapa hal perlu pendinginan sampai kebakaran.
diatas titik bekunya (asam acetat beku berubah volumenya dan dapat
memecahkan wadah). Bahan korosif mungkin juga berbahaya karena
sifat lain (misal: asam perkhlorat adalah oksidator kuat). Air raja 8. ALAT-ALAT TANGAN .
(campuran asam khlorat dan asam nitrat) juga oksidator kuat yang
dalam keadaan panas dapat membebaskan nitrasil khlorida yang Banyak pekerjaan geologi yang dilakukan dengan alat tangan
beracun. misalnya palu, obeng, kunci baut, kunci rantai, pisau, kikir,
gergaji,
Daerah penyimpanan bahan korosif harus terpisah dari bangunan
lain dll. Pada umumnya kecelakaan oleh alat tersebut banyak namun
dengan dinding dan lantai yang tahan korosi dilengkapi perlengkapan terrnasuk ringan. Meskipun dernikian Iuka yang diakibatkan dapat
berbahaya dan menyebabkan kehilangan waktu kerja. Faktor
untuk penyaluran tumpahan. Ventilasi harus baik. Asam fluorida kecelakaan yang terjadi disebabkan
tidak boleh disimpan dalam botol gelas tetapi dengan botol khusus. oleh:
• Terlepas dari pegangan pada saat dipergunakan
Disediakan tempat pertolongan pertama seperti pancaran air untuk • Cara pernakaian yang salah Ketidak
mandi dan air untuk cuci mata ditempat penyimpanan. • hatian dan salah pakai Penyimpanan
• alat yang kurang baik.
Agar pekerjaan dengan alat tangan mernberi tingkat kese-
Pengangkutan
lamatan yang tinggi perlu diikuti persyaratan sebagai berikut:
Keamanan pengangkutan sehubungan dengan bahan- • Alat-alat tangan barns terbuat dari bahan berkualitas baik dan
bahan
yang berbahaya sangat penting. Pencegahan bahaya dilakukan mernenuhi keperluan pekerjaan yang memerlukannya
bagi • Alat-alat tangan hanya boleh dipakai sesuai maksud
tenaga kerja, masyarakat dan kerusakan harta benda termasuk dengan
alat
• pembuatannya
angkut. Untuk angkutan udara IATA mengeluarkan ketentuan
Pegangan-pegangan kayu dari alat-alat tangan harus rnernenuhi
pengangkutan bagi bahan berbahaya antara lain larangan membawa
bahan eksplosif dan bahan yang mudah terbakar. Untuk angkutan laut persyaratan (kualitas baik, bentuk dan ukuran tepat, halus,
terdapat Norma-norma Maritim Internasional Bahan-bahan Berbahaya • tanpa
retakan atau pinggir-pinggir yang tajam).
(International Maritim Dangerous Goods Code). Klasifikasi
Jika terdapat kernungkinan ledakan dari bahan diudara oleh
bahan loncatan
berbahaya sehubungan dengan pengangkutan adalah sebagai berikut: api, sernua tangan harus bebas dari kernungkinan loncatan
• Bahan peledak api.
246 247

• Palu, pemotong, pembuat lubang dan alat-alat sejenis harus terbuat 9. ANEKA PENDEKATAN KESELAMATAN LAIN
dari baja yang dipilih dengan kekerasan cukup untuk menahan
perubahan bentuk berlebih oleh pukulan tetapi tidak terlalu keras Untuk mendukung terciptanya keselamatan kerja diperlukan:
sehingga pecah,
• perencanaan kerja yang tepat
• Kepala alat tangan yang mendapat pukulan harus dibentuk kembali • ketata rumah tanggaan yang baik
segera setelah terjadi perubahan bentuk
• pakaian kerja yang tepat
Alat-alat tangan harus dibuat, dibentuk dan diperbaiki hanya oleh
• • penggunaan alat-alat perlindungan diri
orang yang memiliki keahlian.
Apabila tidak dipakai, alat-alat tangan yang tajam atau runcing harus • pengaturan warna
• • tanda-tanda peringatan
mendapat perlindungan terhadap bagian-bagian tajam atau run- • tanda-tanda petunjuk
cingnya. • label-label
• Alat-alat tangan tidak boleh tergeletak dilantai, jalanan lalulintas, • penerangan lampu yang baik
tangga atau pada tempat lain yang mungkin orang lewat atau bekerja < pengaturan pertukaran udara dan suhu serta usaha terhadap
atau tergeletak disuatu ketinggian dengan kemungkinan jatuh dan • kebisingan
menimpa orang.
• Lemari, penggantung atau rak yang tepat dan baik penempatannya
harus tersedia pada bangku kerja atau mesin untuk alat tangan. Perencanaan
• Tenaga kerja harus mendapat bimbingan dan terlatih dalam Perencanaan harus mempertimbangkan; lokasi, fasilitas pengo-
menggunakan alat tangan secara tepat. ' lahan dan penyimpanan material serta peralatan, lantai, penerangan,
• Alat-alat perawatan dan perbaikan harus tersimpan secara baik dan ventilasi, lift, ketel uap, bejana bertekanan, instalasi listrik, mesin-
harus diperiksa secara teratur oleh orang yang berkompeten. mesin, fasilitas perawatan dan perbaikan serta, pencegahan terhadap
• Tenaga yang ditugaskan untuk pekerjaan perbaikan dan perawatan bahaya kebakaran. Prinsip yang seharusnya diikuti oleh ~n~
harus dilengkapi dengan kantung alat khusus atau peti alat yang dapat pimpinan perusahaan dalam perencanaan keselamatan dan efisiensi
dibawa atau disediakan kereta dorong untuk memindahkan alat-alat produksi antara lain: .
berat yang diperlukan. • Usahakan pengolahan material dan bahan dengan kontak .
• Pada perusahaan besar, lemari atau peti alat disediakan pada suatu mungkin. sesedikit
tempat khusus untuk perawatan dan perbaikan • Menciptakan keadaan yang aman untuk berjalan dilantai, tangga,
• Semua pekerja yang terlibat dengan perawatan dan perbaikan harus dataran kerja, lorong dan sebagainya.
dilengkapi dengan lampu batere yang terang dan dari jenis yang tak • Menyediakan lahan yang cukup luas untuk mesin dan perawatan.
mungkin menimbulkan kebakaran. • Mengupayakan keadaan seaman mungkin kesetiap tempat yang
menjadi tujuan pekerja.
• Mengadakan keselamatan sebaik mungkin bagi pekerja yang
melakukan perbaikan dan perawatan.
• Fasilitas transportasi hams disertai keselamatannya.
248 249

• Menyediakan jalan penyelamatan yang tepat jika terjadi kecelakaan. Pemakaian warna, Peringatan, Tanda-tanda dan Label
• Menyediakan ruangan untuk pengembangan.
Pemakaian wama, peringatan, tanda dan label sangat penting
• Mengisolasi proses-proses berbahaya seperti penyemprotan cat, dan
bagi keselamatan kerja. Misalnya warna menandakan daerah bahaya,
proses dengan resiko besar peledakan dan kebakaran. peralatan penanggulangan bahaya kebakaran, perleng~apan .
• Membeli mesin yang disertai perlengkapan keamanan. PPPK,
jalan keluar/pengaman, lalulintas dan D1sam~mg .
Kerja sama dalam perencanaan antar bagian-bagian organisasi sebag~1~ya. itu
wama dapat menunjukkan isi khusus dalam silinder
tugas akan mengurangi bahaya kecelakaan. gas, p1pa-
dan lain-lain.
p1pa, berbagai
Peringatan dan tanda-tanda juga dimaksudkan untuk
Pakaian Kerja tujuan misalnya membawa suatu pesan, memberi keterangan. Label
dipergunakan biasanya pada wadah berbahaya.
Pakaian kerja termasuk sepatu harus digunakan sesuai dengan
fungsinya. Pakaian tua dan usang menunjukan mutu kegiatan/ke-
hidupan yang rendah. Apabila pakaian kerja cepat rusak oleh karena Penerangan
sifat pekerjaan yang berat, udara lembab dan penuh kotoran maka
Penerangan merupakan aspek lingkungan fisik yang penting
pengusaha harus menyediakan pakaian yang sesuai atau pekerja
membeli sendiri pakaian tersebut. Pakaian kerja harus berfungsi pula bagi keselamatan dan kesehatan kerja. Penerangan/pencahayaan yang
tepat disesuaikan dengan pekerjaannya menghasilkan kinerja dan
sebagai alat perlindungan misalnya terhadap logam panas, bagian-
produk maksimal. Penerangan yang tidak memadai akan mengundang
bagian yang melayang dan lain-lain disesuaikan dengan sifat
kecelakaan kerja. Akhimya keselamatan kerja adalah merupakan
pekerjaan.
tanggung jawab bersama, disiplin kerja, mengikuti aturan yang benar,
ketelitian · dan kehati-hatian serta bertanggung
Peralatan Perlindungan Diri jawab penuh pada
pekerjaan merupakan modal awal dalam mencapai keselamatan kerja.
Untuk mencegah bahaya kecelakaan, selain pengaman mesin
dan peralatan lain juga diperlukan alat perlindungan diri bagi pekerja
yaitu:
• masker untuk perlindungan terhadap debu
• kaca mata untuk perlindungan terhadap debu dan cahaya menyengat
• sepatu, untuk melindungi kaki terhadap kemungkinan terantuk benda
tajam atau barang keras i
• helm, untuk melindungi kepala terhadap benturan/benda jatuh ,.
• sarung tangan, melindungi telapak tangan terhadap kemungkinan .
terluka/terkena benda kasar/keras
• penutup telinga untuk menutup kebisingan
251

1. PENGGOLONGAN BAHAN GALIAN

Didalam Undang-Undang Pertambangan no. 37 Tahun 1960


clan Undang-Undang Pokok Pertambangan no. 11 Tahun 1967 pasal
3, bahan galian di Indonesia dibagi menjadi 3 golongan sebagai
BAB XI
• Bahan galiangolonganA (bahangalian strategis)adalahbahan galian
berikut:
yang mempunyai peranan penting untuk kelangsungan kehidupan
STRATEGIPENGELOLAAN negara, misalnya; minyak bumi, gas alam, batubara, timah putih,
SUMBERDA YA MINERAL besi, nikel dll, Bahan galian ini sepenuhnyadikuasaioleh negara.
• Bahan galian golongan B (bahan galian vital) adalah bahan galian
yang mempunyai peranan peering untuk kelangsungan kegiatan
Dalam Undang-Undang Dasar 19945, pasal 33 ayat (3): bumi perekonomiannegara dan dikuasai oleh negara dengan menyertakan
dan air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai rakyat, misalnya emas, perak, intan, timah hitam, belerang, air raksa
oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dll. Bahan galian ini dapat diusahakan oleh Badan Usaha Milik
rakyat. Dari kata-kata itu tersirat bahwa Pemerintah mempunyai Negaraataupunbersama-samadengan rakyat.
wewenang untuk mengatur pengelolaan clan pemanfaatannya. Bumi • Bagan galian golongan C (tidak terma.suk strategis dan tidak
dalam hal ini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber- vital)
daya mineral. Dalarn pengertian umum yang dimaksudkan sebagai adalah bahan galian yang dapat diusahakan oleh rakyat ataupun
sumberdaya mineral adalah bahan galian. badan usaha milik rak:yat, misalnya batugamping, marmer,
Secara singkat . pengertian bahan galian adalah bahan batusabak, pasie dll,
yang banyakDidikeluarkan aturan-aturan penguasaan
dalam perkernbangannya yang pada dan
prinsipnya memberi
pengelolaan telah
dijumpai didalam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih ataupun keluasan usaha masyarakat. Disamping itu apabila dicermati lebih
segala macam batnan, Didalam pengertian ini terrnasuk bahan galian lanjut penggolongan bahan galian seperti yang tersebut didalam
yang berbentuk padat (misalnya emas, perak, batu gamping, lempung Undang-Undang didasarkan atas;
dll), berbentuk cair (rnisalnya minyakbumi dan yodium dll), maupun • Memiliki peranan yang tinggi dalam pertahanan,pembangunan dan
yang berbentuk gas (misalnya gas alam). perekonomian negara.
Sebenarnya
semuanya untuk cara
harus dengan rnemperoleh bahan-bahan
digali tetapi dapat pulatersebut
dengan tidak
cara • Memilikipenman pentingbagi hajat hidup orangbanyak
disemprot dengan air, disedot dengan pipa ataupun dipompa. Dari • Banyak tidaknya bahan galiantersebutdidapatkan.
kenyataan tersebut lalu diusulkan dan saat sekarang telah diterima • Teknik pengolahanbahan galiantersebut
oleh masyarakat bidang ilmu yang bersangkutan, bahan galian disebut • Penggunaanbahan galian tersebutdalam industri.
pula sebagai bahan tambang. Dengan mempertimbangkan Undang-
Undang Pertambangan No.37 Tahun 1960, juga didalam Undang-
Undang Pokok Pertambangan No.11 Tahun 1967 pasal 3 pada
penggolongan bahan galian, maka sampai saat ini disebut dengan
nama bahan galian.
253
252

2. USAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN 3. PENGUSAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN

Yang dapat menjadi pengusaha pertambang~~ di ~~donesia


Dimaksudkan dengan Usaha Pertambangan adalah semua usaha
yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum/badan usaha untuk dibagi menjadi beberapa golongan. Penggolongan mr bertitik tola~
mengambil bahan galian dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih dari kedudukan masing-masing bahan galian yang bersangkutan di
dalam Undang-Undang, Untuk bahan galian golongan .A hanya
lanjut bagi kepentingan manusia. Usaha Pertambangan galian
diusahakan oleh Badan Usaha Milik Negara, dapat
bahandimaksud dalam Undang-Undang meliputi kegiatan:
yang
dapat diusahakan oleh badan Usaha Milik bahan galian golongan B
• Penyelidikan Umum
sama dengan swasta, sedang bahan galian Negara ataupun beke~ja
• Eksplorasi golonganKhusus
C dap~t diu-
sahakan oleh Badan Usaha Swasta ataupun rakyat. di Indo-
• Eksploitasi Pengolahan dan Pemurnian
nesia untuk bahan galian golongan C dapat dilakukan oleh perse-
• Pengangkutan
orangan/pengusaha yang tunduk pada hukum yang berlaku di
• Penjualan
Indonesia. Untuk jenis bahan galian ini didalam Undang-Undang yang
Di dalam Undang-Undang Pokok Pertambangan usaha-usaha
berlaku di Indonesia pengusahaannya telah dilimpahkan kepada
tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Pemerintah Daerah Tingkat I. Untuk itu maka ditiap Daerah Tingkat I
a) Usaha Pertambangan Penyelidikan Umum ialah penyelidikan I
(Propinsi) telah dibentuk Dinas Pertambangan. Di ~alam ~ndan~-
geologi
ataupun geofisika secara umum, baik didaratan, perairan ataupun Undang ataupun Peraturan yang diterbitkan oleh mstansi terkait I
dari disebutkan bahwa apabila pengusahanya adalah perseorangan, maka
udara dengan maksud untuk membuat peta geologi umum dalam hams warga negara Indonesia dan bertempat tinggal di wilayah
b) Usaha Pertambangan ialah segala usaha penyelidikan
usaha untuk menetapkan tanda-tanda adanya bahan galian. Indonesia. Rakyat seternpat, anggota suatu masyarakat hukum a~at
Eksplorasi
geologi pertambangan untuk menetapkan teliti/lebih saksama
lebih tertentu diperkenankan melakukan penambangan baha~ ga~1a
n
golongan manapun juga, tetapi dilaksanakan sec~ra kecil-kecilan
c) adanya, sifat dan letak Eksploitasi
Usaha Pertambangan bahan galian.ialah usaha pertambangan dengan
dalam usaha untuk memenuhi kehidupannya, dilakukan dengan
maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya.
peralatan sederhana dan dikategorikan sebagai Pertambangan Rakyat.
d) Usaha Pertambangan Pengolahan dan Pemumian ialah
pengerjaan
untuk mempertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfa-
atakannya dan memperoleh unsur-unsur yang terdapat dalam 4. KUASA PERTAMBANGAN
bahan
e) galian
Usaha tersebut.
Pertambangan Pengangkutan ialah segala pemindahan
usaha Kuasa Pertambangan disingkat dengan K.P., adalah ijin untuk
dari tempat
bahan galian dari daerah eksplorasi, eksploitasi melakukan kegiatan penambangan, dengan demikian K.P., adalah
atau pengolahan/pemumian ketempat lain. dasar untuk melaksanakan Usaha Pertambangan.
f) Usaha Pertambangan Penjualan ialah segala usaha penjualan
Dengan memiliki K.P., maka seseorang ataupun suatu badan
dari
hukum boleh melaksanakan Usaha Pertambangan (meliputi penye-
hasil pengolahan ataupun pemumian bahan galian.
lidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan pemumian,
pengangkutan ataupun penjualan). Kuasa Pertambangan hanya
254 255

memberikan kuasa untuk melaksanakan Usaha Pertambangan, tidak bangan dan Energi.
memberikan hak pernilikan pertambangan kepada sipemegang Kuasa • Surat Keputusan Pemberian Kuasa Pertambangan. Surat Keputusan
Pertambangan. Berbeda dengan konsesi yang dapat memberikan hak ini diberikan oleh Menteri Pertambangan dan Energi kepada
terlalu kuat dan luas serta langsung hak pernilikan atas hasil Perusahaan Daerah, Badan Koperasi, Perusahaan Swasta ataupun
pertambangan yang bersangkutan. Perseorangan. Surat Keputusan Pemberian Kuasa Pertambangan ini
adalah yang terpenting bagi pengusaha.
• Surat Ijin Pertambangan Daerah. Surat Ijin Pertambangan Daerah
5. BENTUK KUASA PERTAMBANGAN ini adalah suatu bentuk Kuasa Pertambangan yang dikeluarkan oleh
Gubemur/Kepala Dati I (Propinsi) kepada pengusaha/badan usaha
Bentuk Kuasa Pertambangan (KP) ada 4 macam yaitu: ataupun perseorangan untuk melakukan Usaha Pertambangan bahan
• Surat Keputusan Penugasan Pertambangan galian golongan C.
• Surat Keputusan Ijin Pertambangan Rakyat
• Surat Keputusan Pemberian Kuasa Pertambangan
• Surat Ijin Pertambangan Daerah. 6. ISi KUASA PERTAMBANGAN
Keterangan rinci tentang hal tersebut di atas adalah sebagai
berikut: Suatu Kuasa Pertambangan berisi hal-hal penting sebagai
• Surat Keputusan Penugasan Pertambangan. Ini adalah bentuk Kuasa berikut:
Pertambangan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertambangan dan • Letak wilayah/daerah dimana pemegang KP akan melakukan Usaha
Energi kepada instansi pemerintah sendiri rnisalnya kepada BAT AN, Pertambangan disertai dengan peta dan batas-batasnya.
Direktorat Geologi/Puslitbang Geologi. • Luas wilayah KP:
• Surat Keputusan Ijin Pertambangan Rakyat. Ini adalah bentuk Kuasa • KP Penyelidikan Umum. untuk satu KP maksimum 5.000 ha, dan
Pertambangan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertambangan dan paling banyak 5 KP yaitu 25.000 ha.
Energi kepada rakyat setempat. Usaha pertambangan yang dilakukan • KP Eksplorasi: untuk satu KP maksimum 2.000 ha, dan
hams bersifat sederhana, skala kecil untuk memenuhi kehidupan paling
sehari-hari dengan luas terbatas maksimum 5 hektar. Oleh karena banyak lima KP atau 10.000 ha.
sifatnya seperti tersebut dan juga keragaman dari bahan galian yang
• KP Eksploitasi; untuk satu KP maksimum 1.000 ha dan paling
ada disuatu daerah berbeda dengan daerah lain, maka Menteri • banyak lima KP atau 5.000 ha.
Pertambangan dan Energi memberikan wewenang untuk membe- Bahan galian (yang diperkirakan) akan ditambang
rikan Surat Keputusan Ijin Pertambangan Rakyat kepada Guber- Dalam hal ini hamsAdakalanya
diambil/ditambang. tercantum disertakan
bahan galian
pula aparnineral/bahan
yang akan
nur/Kepala Daerah Dati I (Propinsi), dengan memperhatikan ikutannya rnisalnya rninyakburni dengan bahan ikutannya gas alam,
catatan
pedoman dan petunjuk yang diberikan oleh Menteri Pertambangan emas dengan bahan ikutannya perak dan tembaga.
dan Energi. Hal tersebut perlu diperhatikan agar tidak timbul kesalah • Jangka waktu berlakunya Kuasa Pertambangan:
pahaman/salah pengertian antara rakyat yang melakukan suatu Usaha • KP Penyelidikan Umum, diberikan dalam jangka waktu 1
Pertambangan Rakyat dengan pengusaha/perorangan yang meme- tahun
gang Kuasa Pertambangan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertam- dengan kemungkinan perpanjangan 1 tahun lagi.
256 257

• KP Eksplorasi, diberikan dalam jangka waktu 3 tahun dengan 8. PEMINDAHAN KUASA PERTAMBANGAN
kemungkinan perpanjangan 2 kali 1 tahun lagi. Apabila
dalam
waktu tersebut pemegang KP berhasil menyatakan akan Kuasa Pertambangan pada prinsipnya tidak boleh dipindahkan
melanjutkan dengan Usaha Pertambangan Eksploitasi maka dapat kepada pihak lain, tidak boleh diperjualbelikan. Apabila karena hal
diberikan oleh Menteri Pertambangan dan Energi waktu selama 3 yang dianggap "wajar" ingin memindah KP tersebut maka pemegang
tahun untuk masa pembangunan sarana dan prasarana yang KP harus mengajukan permohonan dan permasalahannya kepada
diperlukan. Menteri Pertambangan dan Energi. Apabila pertimbangan Menteri da-
• KP Eksploitasi, diberikan waktu maksimum 30 tahun dengan pat mengeluarkan surat izin pemindahan kuasa pertarnbangan tersebut.
kemungkinan perpanjangan 2 kali 10 tahun lagi.
• KP Pengolahan dan Pemumian, maksimum diberikan selama 30
tahun dengan kemungkinan perpanjangan 2 kali 10 tahun. 9. HUBUNGAN KUASA PERTAMBANGAN DENGAN HAK
• KP Pengangkutan dan Penjualan (yang terpisah dari KP Eks- TANAH PERMUKAAN (BUMI)
ploitasi) diberikan selama 10 tahun dengan kemungkinan perpan-
jangan 2 kali 5 tahun. Pada pasal 26 dan 27 Undang-Undang Pokok Pertambangan
No. I I Tahun 1967 mengatur sebagai berikut:
• Apabila telah didapat izin Kuasa Pertambangan atas suatu
7. PERANAN GUBERNUR/KEPALA DAERAH DATI 1-PRO- atau wilayah mereka yang berhak atas tanah daerah
PINSI perbolehkan pekerjaan pemegang KP atas tanah diwajibkan mem-
apabila kepadanya: yang bersangkutan
Apabila akan diberikan suatu KP Eksplorasi dan atau Eks- • Sebelum pekerjaan dimulai diberitahukan maksud tempat bekerja
ploitasi, maka Gubernur/Kepala Daerah Dati I selalu dimintai serta diperlihatkan surat Kuasa Pertambangan.
pendapat oleh Menteri Pertambangan dan Energi. • Diberi ganti kerugian atau jaminan ganti kerugian itu terlebih
Kalau usaha pertambangan itu dianggap merugikan masyarakat dahulu.
(setelah berusaha diselesaikan/dievaluasi), maka Gubernur dapat • Apabila telah ada hak atas sebidang tanah yang bersangkutan
menyatakan keberatannya. Kesempatan menyatakan keberatan itu dengan
terbatas dalam waktu 3 bulan. Apabila tidak menjawab menyatakan wilayah Kuasa Pertambangan, maka kepada yang berhak diberikan
keberatannya, berarti Gubernur tidak keberatan (demi hukum). ganti
Kuasa rugi yang jumlahnya
Pertambangan denganditentukan bersama antara
yang mempunyai pemegang
hak atas tanah
Dalam tersebut.
ha! ini Kanwil Dep. Pertambangan dan Energi memiliki
peranan • Apabila telah diberikan Kuasa Pertambangan pada tanah
sebidang tanah
penting dalam memberikan masukan untuk bahan pertimbangan yang diatasnya tidak terdapat hak tanah,
Gubernur dalam mengambil keputusan tersebut, sehingga keputusan tersebut atau bagian-bagiannya tidak dapatmaka
diberiatas
hak tanah
sebidang
kecuali
yang diambil akan lebih cepat dan tepat. dengan persetujuan Menteri Pertambangan.
Di sini terlihat bahwa penggalian bahan galian dapat didahu-
lukan pelaksanaannya dibandingkan pengolahan tanah untuk perke-
bunan dan pertanian. Bila diperlukan diberi penggantian atas tanaman
258 259

yang tumbuh di atas tanah yang dimaksud. 12. MACAM BAHAN GALIAN YANG DIUSAHAKAN

Pertambangan Rakyat ini boleh mengusahakan bahan galian


10. PEMILIK BAHAN GALIAN golongan A, B atau C.

Pemilik bahan galian dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:


• Pada saat bahan galian belum ditambang/digali. Bahan galian dalam 13. KUASA (IZIN) PERTAMBANGAN
posisi seperti itu berdasarkan Undang-UndangPokok Pertambangan
no.11 Tahun 1967,pemiliknyaadalah seluruhbangsa Indonesia. Untuk penertiban diperlukan juga kuasa (izin) Pertambangan.
• Pada saat bahan galian telah ditambang/telali digali dan telah Izin Pertambangan disini nilainya sama dengan Kuasa Pertambangan,
berada dipermukaan tanahlbumi. Bahan galian dalam posisi seperti hanya karena isinya lebih sederhana maka dikeluarkan dalam bentuk
ini berdasarkan Undang-Undang Pokok Pertambangan no. 11 Izin Pertambangan. Pengurusannya tetap berada dalam tangan
tahun Pemerintah Pusat yaitu Dep. Pertambangan dan Energi, tetapi karena
1967, maka pemiliknya adalah orang yang menambang menjadi
lebih sederhana dan untuk memudahkan pelaksanaannya maka izin
bahan galiantersebutdengan syarat:
Pertambangan dilimpahkan kepada Pemerintah Propinsi/Gubemur
• Ada/memilikiKuasaPertambangan(yang sah)
Kepala Daerah Tk.I. Propinsi sebagai pejabat yang diserahi tugas
• Telah membayariuran pasti dan iuran produksipertambangan. tersebut oleh Menteri Pertambangan dan Energi.
Waktu terjadinya pemilikan bahan galian diatur dengan Pera-
turan Pemerintah No. 32 Tahun 1969, yang merupakan pelaksanaan
Undang-Undang Pokok Pertambangan 14. YANG MELAKUKAN PENAMBANGAN
Pemegang KP yang berhasil melakukan penambangan bahan
galian menjadi pemilik bahan galian yang diperoleh apabila telah Yang melakukan penambangan adalah rakyat setempat, yaitu
memenuhi kewajiban-kewajibannya yang berhubungan dengan diper- yang berada didaerah penambangan tersebut. Bisa saja ada tambahan
olehnya bahan galian tersebut sewaktu diadakan eksplorasi maupun Bangsa Indonesia dari daerah lain yang kemudian pindah ke tempat
sewaktu dilakukan eksploitasi. tersebut. Dengan cara yang lazim dan diterima oleh masyarakat
setempat.

11. BATASAN PERTAMBANGAN RAKYAT


15. BENTUK USAHA PERTAMBANGAN
Pada prinsipnya Pertambangan Rakyat adalah usaha pertam-
bangan bahan galian oleh rakyat setempat, secara sendiri atau Bentuk Usaha Pertambangan Rakyat hams sederhana, dilaku-
bergotong-royong, diusahakan secara kecil-kecilan, dengan peralatan kan oleh keluarga kecil dengan peralatan sederhana.
sederhana, untuk mata pencarian sendiri.
261
260

jumlahnya besar (puluhan ton), tidak dikenakan Iuran Eksplorasi.


16. TUJUAN ADANYA PERTAMBANGAN RAKYAT
Besarnya Iuran Eksplorasi sekitar 4% dari produksi/bahan galian
yang diambil.
Tujuan usaha Pertambangan Rakyat ini adalah sekedar rakyat
dapat membiayai kehidupan sehari-hari beserta keluarganya. • Juran Eksploitasi
Besarnya iuran ini sekitar 4% dari jumlah produksi yang
diperoleh. Iuran Eksplorasi dan luran Eksploitasi biasanya disebut
17. PUNGUTAN NEGARA BERKAITAN DENGAN KUASA dengan royalty, atau Iuran Produksi.
PERTAMBANGAN
2. Pembayaran iuran
Pada dasarnya si pemegang Kuasa Pertambangan mempunyai kewa-
Pungutan Negara yang langsung berhubungan/berkaitan de- jiban sebagai pembayar Iuran Tetap, atau Iuran Eksplorasi dan Iuran
ngan: Eksploitasi.
1. Macam-macam Pungutan Negara
3. Pembagian Hasil Pungutan Negara
Pungutan negara yang berhubungan dengan Kuasa Pertambangan Pada Peraturan Pemerintah tentang Pertambangan No. 32 Tahun
yaitu berupa: 1969, Lembaran Negara 1969 No. 60 pasal 62 menegaskan bahwa
• Iuran Tetap basil luran Tetap, Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi dari suatu
• Iuran Eksplorasi usaha pertambangan diberikan:
• Iuran Eksploitasi 70% kepada Pemerintah Daerah yang bersangkutan dan
30% kepada Pemerintah Pusat
• Juran Tetap
Untuk Landrent, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
Iuran Tetap ini dikenakan kepada pemegang KP Penyelidikan menetapkan ( 1971):
Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi. Juran Tetap ini dipungut atas
50% untuk Direktorat IPEDA
dasar perhitungan luas daerah/tanah permukaan bumi dari KP
50% untuk Dep. Pertambangan dan Energi.
yang diperolehnya, iuran ini sering disebut dengan landrent.
Besamya Juran Tetap per-hektamya untuk KP penyelidikan dari bagian Departemen Pertambangan dan Energi ini dibagi
lagi yaitu:
Umum lebih murah dibandingkan dengan untuk KP Eksplorasi.
Demikian pula untuk KP Eksplorasi lebih murah dibandingkan 30% untuk Pemerintah Pusat atas nama Dep. Pertambangan
Juran Tetap untuk KP Eksploitasi, perhektamya. 70% untuk Pemerintah Daerah,
dari bagian Pernerintah Daerah ini,
Juran Eksplorasi 70% untuk Pemda Dati I, dan

Pada usaha Pertambangan Eksplorasi biasanya telah ditemukan 30% untuk Pemda Dati II.
bahan galian. apabila hasil bahan galian eksplorasi tersebut dijual
oleh penemunya (misalnya untuk meringankan biaya eksplorasi)
maka terhadap bahan galian basil produksinya tersebut dikenakan
Iuran Eksplorasi, tetapi kalau bahan galian yang diambil tersebut
hanya untuk contoh (misalnya untuk dianalisa) walaupun
263

Bisri, K. dan Permana, D., 1991. Bahan Galian lndustri Fosfat,


PPTM-Bandung.
Bisri, K. dan Riyanto, A., 1990. Bahan Galian lndustri Kaolin.
PPTM-Bandung.
Boegel. H., 1976. Mineral and Gemstones, Thames & Hudson,
DAFTARPUSTAKA Singapore.
Boque, R.H., 1947. The Chemistry of Portland Cement. Reinhold
Publ. Corp. New York.
Cox, K.G., Bell.J.D. and Pankhurst R.J., 1981. The Interpretation of
An, P.K. dan Kay, H.S., 1993, Rahasia Batu Permata, PT.Mandira, Igneous Rocks, George Allen & Unwin London.
Semarang. Hardjatmo, Ruseno, dan Sariman, 1991. Pengkajian dan Pemrosesan
Anderson, B.W., 1982. Gem Testing, Butterworths Scientefic, Bijih Mangaan Karangtunggal di Tasikmalaya. Jawa Barat.
London. Bul. PPTM vol. 13 No. 10, hal. 8-23. Bandung.
Anonim, 1987. Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C
beserta Petunjuk Pelaksanaannya, Propinsi Dati I Jawa Tengah, Harsoyo, D., Dohar, S. dan Darmoko, S., 1992. Pertambangan
Semarang. Bauksit (dalam Pengantar Pertambangan) Indonesia Asos.
Anonim, 1995, Indonesia, Brief Notes and Summaries on Mineral Pertamb. Indonesia. Jakarta, hal. 416-440.
Prospecting Activities, Indonesia Mining Association Jakarta. Hatch, F.H., Wells, AK. and Wells, M.K., 1972. Petrology of the
Anonim, 1995. Profit Bahan Galian Golongan C untuk Bahan Baku Igneous Rocks, Thomas Murby & Co, London.
. Katili, J.A., 1985. Advancement of Geoscience in the Indonesian
Industri Semen di Kabupanten Dati II Barito Selatan, Region, IAGI Bandung.
Kalimantan Tengah. Katili, J.A., 1986. Sumberdaya Alam dan Perubahan Global, PPTM-
Anonim, 1975. Buku Tahunan Pertambangan Indonesia, Departemen Bandung.
Pertambangan RI, Jakarta. , Martadipura, T., Amir dan Zulfahmi, 1977. Batu gamping dan
Anonim, 1987. Feasibility Study Industri Kaolin di Yogyakarta, Dinas Do/omit di Indonesia. Dir. Geologi. Bandung.
Perindustrian dan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Mohana, A., Crispi, R and Liborio, G, . 1988, Guide to Rocks and
Anonim, 1987. Bahan Galian Industri Granit dan Andesit-PPTM- Minerals, Simon & Schuster Inc. Publ. Tokyo.
Bandung. Murachman, B., 1995. Keselamatan Kerja, Fak. Teknik. UGM.
Basari, S, 1967. Bahan-Bahan Galian di Indonesia Sebagai Bahan Pough, F.H., 1976. Field Guide to Rocks and Minerals. Hougton
Baku Bangunan. Dirjen Cipta Karya-Bandung, Mifflin Co. Boston.
Bisri, K., 1981~ Bahan Galian /ndustri Feldspar, PPTN- Riyanto, A., 1991. Bahan Galian Industri Zeolit. PPTM-Bandung.
Bisri, Bandung.
K. dan Kunrat, T.S., 1991. Bahan Galian Industri Gipsum, Riyanto, A., 1992. Bahan Galian lndustri Belerang, PPTM-Bandung.
PPTM-Bandung. Riyanto, A., 1992. Bahan Galian Industri Bentonit, PPTM-Bandung.
Bisri, K. dan Lukman, A., 1992. Bahan Galian Industri Batu dan Riyanto, A. dan Harsodo, 1990. Bahan Galian Industri Tras, PPTM-
Pasir, PPTM-Bandung. Bandung.
Bisri, K. dan Lukman, A., 1992. Bahan Galian Pasir Kuarsa PPTM- Santoso, S., 1994. Kualitas Tras Daerah Pegunungan Kulon Progo
Bandung.
r
264

Propinsi DIY. Laporan Penelitian STTNAS Yogyakarta.


Sanusi, B., 1984. Mengenal Hasil Tambang Indonesia. Bina Aksara
Jakarta.
Simatupang, M. dan Sigit, S., (Ed) 1992. Pengantar Pertambangan
Indonesia Asos. Pertamb. Indonesia Jakarta.
Simatupang, M dan Wahyu, B.N., 1993. Invironmental Aspects of
Mining in Indonesia. Indonesian Mining Association, Jakarta.
Skinner, BJ., 1976. Sumber Daya Bumi. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Soetiarto, N.A., 1979. Hukum Tambang, Fakultas Hukum Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
Sudradjat, A., 1997. Sumberdaya Alam Dalam Upaya Pengentasan
Kemiskinan (dalam Ilustrasi Geologi], G. Tatamedia Jakarta.
Suhayat, Y.P., 1997. Potensi Sumber Daya Bahan Galian lndustri di
Indonesia dan Permasalahan Pengembangannya. Dir. Sumber
Daya Nasional Bandung. Foto I. C<na pcn.unb.mc.m hreb1
pu1111c"e Yogvakan«
Piyunuan
Sukandarrumidi, 1983. Obsidian Sebagai Bahan Pembuat Per/it.
. .
Forum Teknik UGM. Yogyakartajilid 13 no. 2. hal. 63-69.
Sukandarrurnidi, 1995. Bahan Baku Batu Mulia, Studi Kasus di
Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, Lemb. Penel. UGM.
Tirtosoekotjo, S dan Afandi, A., 1977. Pasir Kuarsa Indonesia,
PPTM-Bandung.
Tsitsishvili, G.V., Kirov, G.N. and Filizova, L.D., 1992. Natural
Zeolit, Ellis Horwood, New York.
Tushadi, M., Samo, H., Sutaatmadja, J., Supardan, M., Noer, M.R.,
Rachmat, Sabri, Sulaeman, A.A, Yusuf, A.F. dan Zulfikar.,
1990, Bahan Galian Industri, Dir. SOM Bandung.
Widjaja, S.K., Ruseno, Harsono, M. Sinugroho, G. dan Aksa, Z.,
1976. Pembakaran Kapur Dengan Bahan Bakar Batubara, BPT
& PBH Jakarta.
Zen, M.T. 1984. Sumber Daya dan Industri Mineral. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.

Foto 2. Cara pcnambaug.m b.uu gamp111g) ang xaluh Jan bcrbah.r, ~1.
Foto 3. Penambangan batu garnping secara tradisional di daerah Bayat, Klaten.

Foto 4. Daerah bekas penambangan intan di Kecamatan Permata Jntan, Kalimantan.


Foto 6. Deposit jasper di daerah Wonogm.
:0
·
c <.)
:.c
oi 0c:
c
i0 c"
s:

"c:v b
'c:"
0
bJ.

"~'
-l O ' J<.)
Cl.
e
~
"'
-0 s:
:0 "' Cl

·c .

:c 'E
v ::l
s:0
::l

c ~
ci
Cl.
v ~
VJ >-
Cl "
...;
-
Q
"@ >
Foto 7. Fosil kayu yang sebagai satu hahan ... E
terkersikkan salah hangunan. 0 ' "'
...
"@

.0.. .0c.
"·:
"r'
.. ... ,
"
f :-
-0 '
blJ
c:
::l
Cl.

~E
c:

"" cu
c:
~"
s'":
'
'
·.:
~
- g ·:-

""'r -
0
::i·

"c-....o' .".."
,
::r
s •Ii /,

:: o\r,r.-
''.AJ

Foto 8. Deposit batu pasir di dacrah ;,-


•,11 ,
Circbon. 00
\,
'\

\.I,, .c
27
1

0
0
r-1
CJ
J
~
_c '-
g
z" '

A-
OI

& ~~·
~6
0
~~

~ ._.7
~
Foto 13. Lambang-lambang gambar bahaya: I bahaya kcracunan. 2. bahaya

?-
. ledakan,
.\. hahaya kebakaran, 4. bahaya oksidasi. 5. buhaya korosi, 6. bahaya radiasi
mengion.

~~ \\!)~
Foto 14. Jebakan barn dalarn bentuk vein di daerah Plampang, Kecamatan
Kokap, Kulon Progo.

Foto 15.. Lensa bijih mangan yang terdapat di dalam Iapisan batu gamping di
daerah
Kembang, Kliripan, Kulon '
Progo.

Anda mungkin juga menyukai