Anda di halaman 1dari 18

MATERI

PEMBELAJARAN
LEMPAR LEMBIING
Kelas XI IPA - IPS

Idanila, S.Pd
• Sejarah Lempar Lembing
Lempar lembing berawal pada zaman
kuno dan berkaitan erat dengan beraneka
ragam teknik lempar. Lembing lama
terbuat dari kayu dengan ujung dari besi.
Bahan ini dirasa berat dan diganti dengan
kayu ringan dari Swedia. Perkembangan
selanjutnya ditemukannya lembing
modern yang terbuat dari logam dan serat
kaca (fiber). Selama bertahun-tahun,
pelempar lembing dari Finlandia menjuarai
perlombaan lempar lembing ini.
 Teknik Lempar Lembing

1. Pegangan cara Amerika dilakukan


dengan ibu jari dan jari telunjuk saling
bertemu dibelakang balutan lembing
(tempat pegangan).
2. Pegangan cara Finlandia dilakukan
dengan ibu jari dan jari tangan saling
bertemu dibelakang pada tempat
pegangan, sedangkan telunjuk lurus ke
belakang di bawah lembing.
3. Pegangan cara menjepit (tang) adalah
telunjuk dan jari tengah menjepit
lembing, tepat dibelakang tempat
pegangan (balutan).
 Cara Membawa Lembing

Cara membawa lembing ada 3 macam


yaitu:
1. Cara membawa lembing di bawah
2. Cara membawa lembing di atas bahu
3. Cara membawa lembing di atas kepala
 Peraturan Pertandingan Lempar
Lembing

a. Alat dan lapangan


untuk putra
 Berat lembing : 800 gr
 Panjang lembing : 2,6-2,7 m
Untuk putri
 Berat lembing : 600 gr
 Panjang lembing : 2,2-2,3 m
3 bagian lembing yaitu:

 Mata lembing yang terbuat dari metal


 Badan lembing yang terbuat dari kayu
atau metal
 Titik pusat gravitasi lembing yaitu tali
yang melilit sebagai pegangan lembing
b. Lintasan awal

 Lintasan awal harus dibatasi garis 5 cm


terpisah 4 meter.
 Panjang lintasan awal minimal 30 meter,
maksimal 36,5 meter.
c. Lengkung Lemparan

Lengkung harus dibuat dari kayu atau


metal, dicat putih lebar 7 cm, datar
dengan tanah sekeliling, dan merupakan
busur (lengkungan) dati lingkaran yang
berjari-jari 8 meter, garis 1,5 meter dibuat
dari titik temu garis lintasan awalan
dengan lengkung lemparan, manyiku
keluar.
d. Sudut Lemparan

Dibentuk oleh dua garis dan dubuat dari


titik pusat lengkungan lemparan dengan
sudut 29 derjat memotong kedua ujung
lengkung lemparan, tebal garis sekitar 5
cm.
e. Peraturan-Peraturan Umum
 Lembing harus dipegang pada tempat
pegangan.
 Lemparan sah adalah mata lembing
harus menancap atau menggores tanah
disektor lemparan.
 Lemparan tidak sah bila sewaktu
melempar menyentuh lengkung
lemparan atau garis 1,5 m samping atau
menyentuh tanah depan lengkung
lemparan
 Sekali pelempar mulai melempar,
pelempar tidak boleh melempar badan
sepenuhnya sehingga punggung
menghadap ke arah lengkung lemparan.
 Lemparan harus dibuat di atas bahu.
 Jumlah lemparan yang diperoleh adalah
sama seperti pada tolak peluru dan lempar
cakram.

Anda mungkin juga menyukai